Anda di halaman 1dari 7

NAMA : DIANTY SUCI RAMADHANY

NIM : 711345121013
PRODI : D-III SANITASI

KEWIRAUSAHAAN
MATERI 2
“KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN”

Konsep kewirausahaan adalah suatu konsep yang perlu dipahami oleh para
pengusaha agar dapat menjalankan usaha bisnisnya dengan baik. Konsep tersebut
perlu dimiliki serta diterapkan oleh pengusaha agar bisa mencapai tujuan. Dalam
konsep kewirausahaan, ada beberapa hal yang perlu dipahami mulai dari pengertian,
konsep yang digunakan, tujuan, hingga jenis-jenisnya.
Pada buku berjudul Kewirausahaan dari Hery, S.E, M.SI, CRP., RSA, CFRM,
dijelaskan bahwa dalam mengembangkan kewirausahaan maupun wirausaha sendiri,
seorang wirausahawan harus dapat berani untuk mengambil resiko demi memperoleh
keuntungan. Kewirausahaan dan wirausaha sendiri merupakan sebuah upaya yang
melibatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi,
sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan
kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.
I. Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang
bermanfaat dalam memberikan nilai lebih. Kewirausahaan berasal dari kata wira
dan usaha. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "wira" berarti pahlawan,
laki-laki, sifat jantan, perwira. Sedangkan kata "usaha" berarti kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Usaha
juga berarti pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar; daya upaya) untuk mencapai
sesuatu. Jadi, wirausaha dapat diartikan orang yang berani membuka lapangan
pekerjaan dengan kekuatan sendiri.
Adapun pengertian kewirausahaan menurut Instruksi Presiden RI No. 4
Tahun 1995, adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Menurut Robert D. Hisrich dalam Basrowi (2011), kewirausahaan
adalah proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan
oleh individu yang berani mengambil risiko utama dengan syarat-syarat
kewajaran, waktu, dan/atau komitmen karier atau penyediaan nilai untuk
berbagai barang dan jasa. Produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau
unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan
dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber daya.
Sedangkan menurut Peter F. Drucker dalam Kasmir (2010),
kewirausahaan diartikan sebagai kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang
wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu menciptakan sesuatu
yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Sementara itu, Zimmerer dalam buku yang sama, mengartikan
kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(usaha). Pendapat ini tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas. Artinya, untuk
menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovator yang tinggi.
Seseorang yang memiliki kreativitas dan jiwa inovator tentu berpikir untuk
mencari atau menciptakan peluang yang baru agar lebih baik dari sebelumnya,
(Kasmir, 2010).
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.
Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang
terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan
bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakikatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia
nyata secara kreatif.
II. Wirausahawan
Adapun yang dimaksud wirausahawan adalah orang-orang yang
memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil
tindakan yang tepat, mengambil keuntungan, serta memiliki sifat, watak, dan
kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
dalam mengambil risiko untuk membuka usaha di berbagai kesempatan.
Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai
usaha tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Risiko kerugian merupakan hal biasa karena wirausahawan memegang prinsip
bahwa faktor kerugian pasti ada, bahkan semakin besar risiko kerugian yang
bakal dihadapi maka semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih.
Wirausaha tidak mengenal istilah rugi selama seseorang melakukan
usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan. Inilah yang disebut
dengan jiwa wirausaha. Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk
mendirikan dan mengelola usaha secara profesional.
Seorang wirausaha harus pandai mencari, memanfaatkan, serta
menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Intinya,
seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha
dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain,
wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif
yang tinggi dalam hidupnya.
Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan
inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide. Setiap pikiran dan
langkah wirausahawan merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan
menciptakan bisnis-bisnis baru. Seorang wirausahawan harus memiliki
kemampuan menggerakkan orang-orang dan berbagai sumber daya untuk
berkreasi, mengembangkan, dan menerapkan solusi terhadap berbagai masalah
agar dapat menciptakan makna dan memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang
berwirausaha harus memiliki kemauan keras dalam melakukan tindakan yang
bermanfaat.
Wirausahawan merupakan seorang katalisator. Mereka adalah orang-
orang yang melakukan tindakan sehingga suatu gagasan bisa terwujud menjadi
suatu kenyataan. Mereka menggunakan kreativitanya untuk senantiasa
melakukan pengembangan yang berkesinambungan.
Wirausahawan adalah seorang yang mengorganisasikan dan
mengarahkan usaha dan pengembangan baru, memperluas dan memberdayakan
suatu organisasi, untuk memproduksi produk baru atau menawarkan jasa baru
kepada pelanggan baru dalam suatu pasar yang baru (Rye, 1996:3-4).
Jadi, untuk menjadi wirausahawan yang berhasil, persyaratan utama
yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan
watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau
kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan
pengalaman usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang
wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam
berkreasi dan berinovasi. la adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif
tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai
usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan
dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk
mengembangkan ide dan meramu sumber daya.

Saat ini, kita telah memasuki era kewirausahaan baru. Istilah yang dikenal saat
ini yang berkembang di kalangan masyarakat adalah bisnis Start up. Masyarakat
berpendapat bahwa kewirausahaan memiliki kaitan yang erat dengan kegiatan praktik
langsung dan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu. Padahal, jiwa dan
sikap kewirausahaan mampu dimiliki setiap orang yang berpikir kreatif dan inovatif.
Kewirausahaan bukan hanya berbicara mengenai kegiatan lapangan, tetapi bagaimana
wirausahaan mampu memanfaatkan peluang yang ada, kemudian diaplikasikan dalam
bentuk ide yang kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar menuju kesuksesan.
Faktor teknologi juga dapat menjadi pemicu dalam penciptaan peluang bisnis.
Industri digital yang berkembang pesat memunculkan berbagai bentuk bisnis yang
baru pada berbagai bidang. Sebut saja “Gojek” yang menjadi startup bisnis
transportasi online, market place yang memberikan ruang untuk mengembangkan
pasar yang lebih luas, layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) yang belum
pernah ada sebelumnya, dan lainnya.
Konsep kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang bisnis. Kreativitas
(creativity) adalah kemampuan dalam mengembangkan dan menghubungkan ide baru
dan menemukan cara baru dalam melihat suatu masalah atau peluang, sedangkan
inovasi (innovation) adalah kemampuan dalam menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan suatu masalah atau peluang agar dapat menciptakan suatu kebaharuan.
Kegiatan berpikir kreatif yang menciptakan sesuatu yang baru menggantikan yang
lama merupakan salah satu cara menuju wirausahawan menuju kesuksesan.
Kompetensi inti dalam menciptakan nilai tambah suatu produk yang memunculkan
keunikan pada produk tersebut dapat dicapai melalui kreativitas dan inovasi.
Dalam kewirausahaan, ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dimiliki
oleh seorang pengusaha. Hal tersebut adalah konsep dasar kewirausahaan. Menurut
Mardia, dkk dalam buku Kewirausahaan, berikut dua konsep dasar kewirausahaan:
1. Peluang
Peluang usaha adalah sebuah kesempatan yang dimiliki oleh semua orang
yang mempunyai jiwa kreativitas dalam dirinya untuk memulai usaha. Dengan
adanya peluang, seorang wirausahawan tentunya dapat berbagai macam aktivitas
kewirausahaan. Peluang usaha dapat dimanfaatkan oleh orang demi mendapatkan
tujuan dengan cara melakukan sebuah usaha yang akan memanfaatkan berbagai
macam sumber daya yang akan dimiliki.
2. Kemampuan Menanggapi Peluang
Kewirausahaan sangat berkaitan dengan kemampuan atau kecakapan dalam
menanggapi peluang usaha. Kemampuan menanggapi peluang sendiri merupakan
kemampuan seseorang dalam merespons peluang usaha yang ada dan ditanggapi
dengan seperangkat tindakan. Tindakan-tindakan tersebut kemudian akan
menghasilkan suatu usaha bisnis baru yang produktif dan inovatif serta menjawab
peluang usaha yang ada.

III. Tujuan
Sebagai suatu konsep, kewirausahaan tentunya mempunyai sejumlah
tujuan yang ingin dicapai. Dikutip dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan
SMK/MAK karya Muh, Nur Eli Brahim, M.Si, tujuan diterapkannya konsep
kewirausahaan adalah sebagai berikut:
 Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
 Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan.
 Membiasakan dan membudayakan semangat sikap, perilaku, dan
kemampuan wirausaha di kalangan masyarakat guna meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
 Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh dan kuat kepada masyarakat.

IV. Sifat Kewirausahaan


Sifat kewirausahaan adalah sejumlah sifat yang mencerminkan konsep
kewirausahaan. Sifat-sifat atau karakteristik kewirausahaan yang wajib dimiliki
oleh seorang wirausahawan agar dapat menjalankan bisnisnya dengan baik.
Berikut sifat-sifat kewirausahaan:
1. Berani Mengambil Risiko
Berbeda dengan seorang penjudi, berani mengambil risiko dalam
konsep kewirausahaan merupakan perilaku yang berkaitan keyakinan diri
dalam mengambil keputusan. Pengambilan risiko didasarkan pada pemikiran
dan hasil analisis yang kuat serta dengan kreativitas dan inovasi yang
membuat seorang wirausahawan menjadi semakin mantap dalam mengambil
keputusan.
2. Berkomitmen dan Berkemauan Keras
Komitmen terhadap usaha dan kemauan yang keras untuk mencapai
sasaran merupakan aspek yang paling pokok dari seorang wirausaha.
Dengan memiliki karakteristik tersebut seorang wirausaha akan
mengabdikan dirinya secara total terhadap usaha yang ditanganinya.
3. Berintegritas dan Dapat Dipercaya
Integritas adalah hal penting yang wajib dimiliki oleh seorang
wirausaha karena hal ini merupakan modal penting dalam rangka
membangun dan mempertahankan kepercayaan semua klien. Sifat
berintegritas dan dapat dipercaya dapat dibangun dengan perilaku yang
bertanggung jawab serta jujur dalam melaksanakan tugasnya.
4. Percaya Diri
Percaya diri adalah sikap yang mengenal diri sendiri, meyakini
potensi yang dimiliki, dan mengetahui jelas tujuan-tujuan serta
kebutuhannya dan bagaimana cara untuk mencapainya.
5. Mampu Bekerja Sama
Keberhasilan seorang wirausaha dalam berwirausaha tidak terlepas
dari kesediaannya untuk bekerja sama dengan tim yang tangguh serta
kemauan untuk mengenali kelebihan dan kelemahan orang lain dan
berupaya mengarahkan orientasinya pada pencapaian tujuan kelompok
dalam menyelesaikan suatu masalah.
6. Berwawasan Jauh ke Depan
Keberhasilan para wirausaha sangat banyak tergantung pada
kemampuannya mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan dan
mengembangkan pokok-pokok strategi yang akan ditempuh oleh
perusahaannya sesuai dengan antisipasi keadaan masa depan tersebut.
7. Kepemimpinan
Dalam dunia bisnis, sudah tidak jadi rahasia lagi jika kunci sukses
dalam menjalankan suatu usaha adalah sifat kepemimpinan dan manajerial
yang dimiliki oleh seorang wirausahawan. Wirausaha yang berhasil
merupakan pemimpin yang berhasil, baik yang memimpin sedikit ataupun
banyak karyawan yang mampu mengelola sumber-sumber daya yang
dibutuhkan. Sumber daya tersebut termasuk sumber daya manusia. Seorang
pemimpin juga harus menentukan tujuan-tujuan untuk organisasi,
membimbing, dan memimpin mereka untuk mencapai sasaran organisasi.

V. Jenis Kewirausahaan
Dikutip dari buku Kewirausahaan dari Industry 4.0 Menuju Society 5.0
oleh Dr. Muhamad Toyib Daulay SE, MM. dan Annisa Sanny SE, MM.,
kewirausahaan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan
orientasi dan cara kerjanya. Berikut adalah jenis-jenis kewirausahaan.
1. Ecopreneurship
Ecopreneurship adalah jenis kewirausahaan yang tidak hanya
berorientasi pada keuntungan atau profit semata, tetapi juga mendukung
aktivitas perlindungan terhadap lingkungan. Dalam penerapannya,
perusahaan yang menggunakan konsep ini akan melakukan sejumlah
kegiatan ekonominya dengan ramah lingkungan, seperti mengolah limbah
dengan baik, menghemat pemakaian energi, menggunakan energi alternatif,
dan lain-lain.
2. Sociopreneurship
Sociopreneurship adalah jenis kewirausahaan yang bukan hanya
memikirkan laba dan keuntungan sebagai tujuan akhir, melainkan juga
mementingkan aspek sosial masyarakat yang ada. Jenis kewirausahaan ini
diterapkan dengan bertujuan untuk hadir dalam menjawab masalah sosial
yang ada, menyejahterakan masyarakat, serta membantu masyarakat dalam
kegiatan ekonomi.
3. Technopreneurship
Technopreneurship adalah suatu jenis kewirausahaan yang
menggabungkan konsep bisnis dan penggunaan teknologi yang mutakhir
dalam menjalankan bisnisnya. Penggunaan teknologi biasanya didasarkan
pada keuntungan yang diperoleh, yaitu lebih efisien dan menghemat biaya.
Jenis kewirausahaan banyak ditemukan pada zaman sekarang.
4. Intrapreneurship
Intrapreneurship adalah jenis kewirausahaan dengan sistem dan
proses yang menstimulus para karyawan dalam mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya sehingga bertindak seperti seorang pebisnis.
Contoh perusahaan yang menerapkan hal ini adalah Google.
DAFTAR PUSTAKA

Dede Djuniardi, dkk. 2022. “KEWIRAUSAHAAN UMKM”. Padang : PT.


GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.

Brillyanes Sanawiri dan Mohammad Iqbal. 2018. “KEWIRAUSAHAAN


(BAB 1)”. Malang : UB Press.

Mardia, dkk. 2021. “KEWIRAUSAHAAN”. Cetakan 1 : Penerbit Yayasan


Kita Menulis.

Muh. Nur Eli Brahim. 2019. “PRODUK KREATIF DAN


KEWIRAUSAHAAN SMK/MAK”. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Muhamad Toyib Daulay dan Annisa Sanny. 2021. “KEWIRAUSAHAAN


Dari Industry 4.0 Menuju Society 5.0”. Medan : CV. Cattleya Darmaya Fortuna.

Sufyati HS, dkk. 2021. “TEORI DAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN (BAB


2 hal.17)”. Cirebon : Penerbit Insania.

Anda mungkin juga menyukai