Anda di halaman 1dari 17

PENILAIAN KELAYAKAN USAHA

Oleh:

I Putu Gede Pratama Wicaksana D. (1605511059)


I D Mahatma Daffa Gifary (1605511060)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1

1.3 Tujuan................................................................................................... 2

1.4 Manfaat................................................................................................. 2

BAB II ISI ............................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pasar ................................................................................... 3

2.2 Pengertian Pemasaran ......................... Error! Bookmark not defined.

2.3 Jenis-jenis Pasar .................................. Error! Bookmark not defined.

2.4 Fungsi-fungsi Pemasaran .................... Error! Bookmark not defined.

2.5 Konsep-konsep Inti Pemasaran ........... Error! Bookmark not defined.

2.6 Bauran Pemasaran ............................... Error! Bookmark not defined.

2.7 Manajemen Pemasaran ........................ Error! Bookmark not defined.

2.8 Tujuan Pemasaran ............................... Error! Bookmark not defined.

2.9 Pemasaran Jasa .................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14

3.1 Kesimpulan......................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Studi (Penilaian) kelayakan usaha atau sering disebut studi kelayakan
proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan
proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Istilah “proyek” mempunyai arti
suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu (barang maupun jasa) yang baru
ke dalam suatu produk yang sudah ada selama ini.
Pengertian keberhasilan bagi pihak yang berorientasi profit dan pihak non
profit bisa berbeda. Bagi pihak yang berorientasi profit semata, biasanya
mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam artian yang lebih terbatas
dibandingkan dengan pihak non profit, yaitu diukur dengan keberhasilan proyek
tersebut dalam menghasilkan profit. Sedangkan bagi pihak non profit (misalnya
pemerintah dan lembaga non profit lainnya), pengertian berhasil bisa berujud
misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan sumber daya
yang melimpah ditempat tersebut dan faktor – faktor lain yang dipertimbangkan
terutama manfaatnya bagi masyarakat luas. Semakin besar suatu proyek yang akan
dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi baik dampak ekonomis maupun
sosial, sebaliknya semakin sederhana proyek yang akan dilaksanakan, semakin
sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilaksanakan. Namun sesederhana
apapun baik secara formal maupun informal, sebaiknya penelitian kelayakan
dilakukan sebelum proyek tersebut dilaksanakan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan usaha?
1.2.2 Apa tujuan studi kelayakan bisnis?
1.2.3 Siapa saja pihak-pihak yang berkepentingan?
1.2.4 Apa saja aspek-aspek dalam penelitian?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Mengetahui definisi studi kelayakan usaha.
1.3.2 Mengetahui tujuan kelayakan bisnis.
1.3.3 Mengetahui pihak-pihak yang berkepentingan.
1.3.4 Mengetahui aspek-aspek dalam penelitian.

1.4 Manfaat
Hal yang diharapkan penulis untuk para pembaca adalah sebagai berikut.
1. Memperdalam ilmu pengetahuan mahasiswa mengenai kewirausahaan.
2. Kedepannya dapat mengedukasi orang lain mengenai kewirausahaan.

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Kelayakan Usaha


Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan
sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus
memenuhi beberapa kreteria kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat dari segi bisnis,
suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan.
Pantas artinya layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang
maksimal.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai keinginan, apa pun tujuan
perusahaan (baik Profit, social, maupun gabungan dari keduanya), apabila ingin
melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan suatu studi. Tujuannya
adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk
dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain jika
usaha tersebut dijalankan, akan memberikan manfaat atau tidak.
Namun, kadang-kadang sekalipun telah dilakukan studi secara baik dan
benar factor kegagalan suatu usaha tetap ada, apalagi yang tampa dilalui studi
sebelumnya. Hal ini terjadi karena untuk mencapai tujuan banyak sekali hambatan
yang akan dihadapi dan resiko yang munkin timbul setelah usaha berjalan.
Untuk menghindari kegagalan, perlu dilakukan studi sebelum proyek
tersebut dijalankan. Studi ini dikenal dengan nama studi kelayakan usaha atau
bisnis. Salah satu tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk mencari jalan
keluar agar dapat meminimalkan hambatan dan resiko yang mukin timbul dimasa
yang akan datang yang penuh dengan ketidakpastian.
Suatu kegiatan dapat dikatakan layak apabila dapat memenuhi persyaratan
tertentu. Untuk menetukan layak atau tidaknya suatu usaha diperlukan perhitungan
dan asumsi-asumsi sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dari segi keuangan
perusahan ini layak untuk dijalankan.
Studi kelayakan usaha dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dimasa
yang akan datang sehinga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil
yang ingin dicapai dalam suatu investasi. Studi kelayakan usaha memperhitungkan

3
hambatan atau peluang dari investasi yang akan dijalankan. Jadi, studi kelayakan
usaha dapat memberikan pedoman atau arahan pada usaha yang akan dijalankan.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian studi kelayakan usaha
adalah : suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
kegiatan, usaha, atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidak usaha tersebut di jalankan.
Mempelajari secara mendalam berarti meneliti secara sungguh-sungguh
data dan informasi yang ada, kemudian mengukur, menghitung, dan menganalisis
hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian
yang dilakukan terhadap usaha yang akan dijalankan menggunakan ukuran tertentu
sehingga diperoleh hasil maksimal.
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam bertujuan
untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat yang
lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain,
kelayakan dapat berakti bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan
keuntungan financial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan.
Layak juga berarti dapat memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan
yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah, dan
masyarakat luas.
Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari
berbagai aspek. Setiap aspek harus memiliki standar nilai tertentu. Namun,
keputusan penilaian tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek, tetapih pada
seluruh aspek yang akan dinilai.
Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, misalnya
antara usaha jasa dan usaha nonjasa. Sebagai contoh pendirian hotel berbeda
dengan usaha pembukaan perkebunan kelapa sawit atau usaha pertenakan berbeda
dengan usaha ,pendidikan. Akan tetapi, aspek-aspek yang digunakan untuk
menyatakan layak atau tidaknya usaha tersebut sama meskipun bidang usahanya
berbeda.
Penilaian masing-masing aspek harus dilakukan secara keseluruhan, bukan
berdiri sendiri. Jika aspek yang kurang layak, akan diberikan beberapa saran

4
perbaikan sehingga memenuhi Kriteria tersebut sebaiknya usaha tersebut tidak
dijalankan.
Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek
hukum, pasar dan pemasaran, keuangan, teknis/operasional, manajemen, ekonomi
dan sosial, serta dampak lingkungan. Untuk menilai semua aspek tersebut perlu
dibentuk semacam tim yang berdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai
bidang keahlian.

2.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Studi kelayakan sebelum suatu usaha atau royek dijalankansangat
diperlukan agar apabila usaha tersebut dijalankan tidak akan sia-sia atau tidak
membuang uang, tenaga, atau pikiran secara percuma serta tidak akan
menimbulkan masalah yang tidak perlu dimasa yang akan datang. Bahkan, adanya
usaha atau proyek diharapkan dapatn memberikan keuntungan serta manfaat
kepada berbagai pihak.
Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha dijalankan perlu
dilakukan studi kelayakan.
2.2.1 Menghindar resiko kerugian
Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari resiko kerugian di masa yang
akan datang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat
diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk
meminimalkan resiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat
dikendalikan.
2.2.2 Memudahkan Perencanaan
Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat
mempermudah kita dalam melakukan perencanaan meliputi :
- berapa jumlah dana yang diperlukan;
- kapan usaha akan dijalankan;
- di mana lokasi usaha akan dibangun;
- siapa yang akan melaksanakannya;
- bagaimana cara menjalankannya;
- berapa keuntungan yang akan diperoleh;

5
- bagaimana mengawasinya jika terjadi penyipangan.
Dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari
usaha dijalankan sampai waktu tertentu.
2.2.3 Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Berbagai rencana yang sudah disusun sangat memudahkan pelaksanaan
usaha. Para pelaksana bisnis telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan.
Pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik tepat sasaran dan sesuai
dengan rancangan yang sudah disusun. Rancangan yang sudah disusun
dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.
2.2.4 Memudahkan Pengawasan
Pelaksanaan usaha atau proyek sesuai rencana akan memudahkan
perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari
rencana yang ntelah disusun. Pelaksanaan usaha dapat sunguh-sunguh
melakukan perkejaannya karena ada yang mengawasi sehinga tidak
terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.
2.2.5 Memudahkan Pengendalian
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan perkerjaan dapat mendeteksi
terjadinya suatu penyimpangan sehingga dapat dilakukan pengendalian atas
penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengendalikan
pelaksanaan perkerjaan yang melenceng sehingga tujuan perusahaan akan
tercapai.

2.3 Pihak-pihak yang Berkepentingan


Hasil penilain melalui studi kelayakan sangat dibutuhkan oleh berbagai
pihak, terutama pihak-pihak yang berkentingan derhadap usaha atau proyek yang
akan dijalankan. Perusahaan melakukan studi kelayakan akan
mempertagungjawabkan hasilnya sehingga pihak-pihak yang berkempentingan
yakin dan percaya atas hasil studi kelayakan tersebut.

Pihak-pihak yang berkempetingan terhadap hasil studi kelayakan tersebut


adalah sebagi berikut.
2.3.1 Pemilik Usaha

6
Para pemilik perusahaan sagat berkepentingan terhadap hasil analisis studi
kelayakan yang telah dibuat karena mereka tidak mau jika dana yang
ditanamkan mengalami kerugian oleh sebab itu, hasil studi kelayakan yang
sudah dibuat benar-benar dipelajari oleh para pemilik, apakah akan
memberikan keuntungan atau tidak.
2.3.2 Lembaga Keuangan
Jika modal perusahaan berasal dari dana pinjaman bank atau lembaga
keuangan lainnya, pihak mereka sangatpun sangat berkempentingan
terhadap hasil studi kelayakan yang telah dibuat. Bank atau lembaga
keuangan lainnya tidak mau kredit atau pinjaman yang diberikan macet
akibat tidak layaknya usaha atau proyek yang dijalakan. Oleh karena itu,
untuk usaha-usaha tertentu pihak perbankan akan melakukan studi
kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman dikucurkan
kepada pihak pemijam.
2.3.3 Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah antuk menyakinkan
apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat, baik bagi
perekonomian secara umum maupun gaji masyarakat luas, seperti
penyedian lapangan perkejaan. Pemerintah juga berharap usaha yang akan
dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya, baik terhadap manusia,
binatang, maupun tumbuh-tumbuhan.
2.3.4 Masyarakat Luas
Bagi masyarakat luas, adanya bisnis akan memberikan manfaat, seperti
tersedia lapngan kerja, baik bagi perkerja disekitar lokasi proyek maupun
bagi masyarakat lainnya. Manfaat lain adalah terbukanya wilayah tersebut
dari ketertutupan (terilorasi). Dengan adanya usaha terserdia sarana dan
prasarana berupa fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, listrik, telepon,
rumah sakit, sekolah, sarana ibadah, sarana olahraga, taman dan fasilitas
lainnya.
2.3.5 Manajemen
Hasil studi kelayakan usaha merupakan ukuran kinerja bagi pihak
manajemen perusahaan untuk mejalankan tugasnya. Kinerja terssebut dapat

7
dilihat dari hasil yang telah dicapai sehingga terlihat prestasi kerja pihak
manajemen yang menjalakan usaha.

2.4 Aspek-aspek dalam Penilaian


Tahapan-tahapan dalam pebuatan dan penelitian studi kelayakan hendaknya
dilakukan sacara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang
harus diteliti, diukur dan dinilai sesuai dengan ketentuan.
Ada beberapa aspek yang perlu dikaji untuk menentukan kelayakan suatu
usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri,tetapih saling berkaitan jika satu
aspek tidak tepenuhi, perlu dilakukan perbaikan atau tambahan.
Urutan penilaian aspek mana yang harus didahulukan tergantung pada
persiapan penilai dan kelengkapan data yang ada. Dalam hal ini dengan
pertimbangan prioritas mana yang harus didahulukan dan nama yang berikutnya.
Secara umum prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi
kelayakan adalah sebagai berikut :
2.4.1 Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan
keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai surat izin-
izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal
ini merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila di kemudian hari timbul
masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak
yang akan menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.
Dokumen yang diperlukan meliputi :
- Bentuk badan usaha serta keabsahannya dan untuk badan usaha tertentu,
seperti perseroan terbatas atau yayasan harus disahkan oleh Departemen
Kehakiman ;
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Di samping dokumen diatas, perusahaan juga harus memiliki izin-izin


tertentu sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan. Izin-izin tersebut antara lain :
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),
- Surat Izin Usaha Industri (SIUI),

8
- Izin Usaha tambang,
- Izin Usaha Perhotelan dan parawisata,
- Izin Usaha Farmasi dan rumah sakit,
- Izin Usaha Pertenakan dan Pertanian,
- Izin Usaha domisili, di mana perusahaan/lokasi proyek berbeda,
- Izin gangguan,
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
- Izin Ternaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.

Di samping keabsahan dokumen di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah


penelitian dokumen lainya, yaitu :
a. Bukti dari (KTP dan SIM)
b. Sertifikat tanah,
c. Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB),
d. Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang diangap perlu.

2.4.2 Aspek Pasar dan Pemasaran


Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Factor
ada tidaknya konsumen yang akan membeli dan besarnya pasar yang ada perlu
diketahui terlebih dahulu. Disamping itu, perusahaan juga harus mengetahui
perilaku konsumen sebagai calon pembeli dan persaingan yang ada, baik saat ini
maupun yang akan datang. Setelah itu, perusahaan mengatur strategi pemasaran
yang tepat untuk meraup komsumen.
Dalam aspek pasar dan pemasaran hal-hal yang perlu dijabarkan adalah :
a. Ada tidaknya pasar, (komsumen calon pembeli);
b. Jika ada, seberapa besar pasar yang ada (pasar nyata dan pasar pontesial);
c. Bagaimana peta kondisi pesaing terutama untuk produk sejenis sekarang;
d. Bagaimana perilaku komsumen (menyakut selera dan kebiasaan);
e. Srategi apa yang harus dijalankan untuk memenangkan persaingan dan
merebut pasar yang ada sekarang dan yang akan datang.

9
Untuk mengetahui ada tidaknya pasar dan beberapa besarnya pasar baik
pasar nyata, pontesi pasar yang ada, maupun perilaku konsumen, maka perlu
dilakukan riset pasar. Riset pasar dilakukan dengan cara :
1. Terjun langsung ke lapangan melalui observasi, wawancara, maupun
kuesioner.
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber.

Setelah diketahuin pasar nyata dan potensi pasar yang ada barulah disusun
srategi pemasarannya yang meliputi :
a. Strategi produk,
b. Strategi harga,
c. Strategi lokasi dan distribusi,
d. Strategi promosi.

2.4.3 Aspek Keuangan


Dalam aspek keuangan hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah
investasi, biaya-biaya, dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi
berakti jumlah dana yang akan dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian
aktiva tetap maupun modal kerja. Selain itu, juga biaya-biaya yang diperlukan
selama umur investasi dan pendapatan. Semua ini pada akhirnya dibuat seperti
dalam bab sebelumnya, yaitu menilai jumlah kebutuhan investasi dan pembuatan
cash flow. Setelah itu baru dinilai kelayakan usaha melalui metode penelian
investasi.
Metode penelitian yang akan digunakan antara lain :
- Payback period,
- Average Rate of Return,
- Net Present Value,
- Internal Rate of Return,
- Profitability Index,
- Break Event Point,
- Serta rasio-rasio keuangan.

10
Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka
waktu (Periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Artinya, seberapa
lama uang yang diinvestasikan itu akan kembali.
Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata
pengembalian bunga dengan cara membandikan antra rata-rata laba sebelum pajak
(EAT) dengan rata-rata investasi.
Net Present Value (NVF) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV Kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama
umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebut dikenal dengan Net Present
Value (NPV).
Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil intern.

2.4.4 Aspek Teknik / Operasi


Dalam aspek teknis atau operasi yang akan digambarkan secara lengkap
adalah mengenai :
a. Lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang (penelitian
mengenai lokasi meliputi berbagai pertimbangan, apakah harus dekat
dengan pasar, bahan baku, tenaga kerja, pemerintahan, lembaga keuagan,
pelabuhan, atau pertimbangan lainnya);
b. Penentuan layout gedung, mesin dan peralatan, serta layout ruangan sampai
pada usaha perluasan selanjutnya ;
c. Teknologi yang digunakan (penggunanaan teknologi padat karya, maka
akan member kesempatan kerja, namun jika padat modal justru sebaliknya.

2.4.5 Aspek Manajemen / Organisasi


Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu diteliti dan dinilai
adalah;
a. Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal);
b. Pengolahan usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan
yang berpengalaman);
c. Struktur organisasiyang ada sekarang, sarta gambaran mengenai jabatan;

11
d. Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan.

2.4.6 Aspek Ekonomi Sosial


Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar
pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut
terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat
secara keseluruhan.
Dampak ekonomi mengabarkan ;
a. Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang berkerja di pabrik
ataupun masyarakat diluar lokasi pabrik;
b. Penikatan pendapatan masyarakat.
Demikian pula, perusahaan perlu mencantumkan dampak sosial yang ada
dalam hasil penelitian. Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa
tersedianya sarana dan prasarana, antara lain;
a. Pembanggunan jalan,
b. Pemanggunan jembatan,
c. Penerangan,
d. Sarana telepon,
e. Sarana air minum,
f. Tempat kesehatan,
g. Lembaga pendidikan,
h. Sarana olahraga,
i. Sarana ibadah,
j. Sarana lainnya.

2.4.7 Aspek Dampak Lingkungan


Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada
saat ini karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak sangat besar
terhadap lingkungan di sekitarnya.
Dampak lingkungan yang perlu diperhatian antara lain;
a. Terhadap tanah,
b. Terhadap air,

12
c. Terhadap udara,
d. Terhadap kesehatan manusia.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Studi kelayakan usaha merupakan penilaian yang menyeluruh untuk menilai
keberhasilan suatu proyek. Keberhasilan proyek memiliki pengertian yang berbeda
antara pihak yang berorientasi laba dan pihak yang tidak berorientasi laba semata.
Namun demikian semua ditujukan untuk mencapai keberhasilan dalam
industrialisasi. Industrialisasi memiliki manfaat-manfaat yang bisa diambil suatu
negara. Sebaliknya industrialisasi bisa gagal karena kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh negara yang bersangkutan. Studi kelayakan proyek harus dilakukan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
industrialisasi suatu negara. Jadi tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan
yang ternyata tidak menguntungkan.
3.2 Saran
Kami selaku penulis menyarankan bahwa setelah membaca makalah ini
diharapkan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami dan mengenali
penilaian kelayakan usaha.

14
DAFTAR PUSTAKA

Paone, Veriyen. “Penilaian Kelayakan Usaha”. 18 November 2012.


http://veriyenpaone.blogspot.com/2012/11/makalah-studi-kelayakan-bisnis.html
Malik, Abdul. “Penilaian Kelayakan Usaha”. 12 Oktober 2001.
http://malikdkp.blogspot.com/2011/10/penilaian-kelayakan-usaha.html
Hindarawa D, Iwan, Hariyono, Arik, Dwi A., Darmawan. (2006).
Fundamental of Valuation Teori dan Aplikasi Penilaian Properti.

15

Anda mungkin juga menyukai