Oleh:
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
1.4 Manfaat................................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 14
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Mengetahui definisi studi kelayakan usaha.
1.3.2 Mengetahui tujuan kelayakan bisnis.
1.3.3 Mengetahui pihak-pihak yang berkepentingan.
1.3.4 Mengetahui aspek-aspek dalam penelitian.
1.4 Manfaat
Hal yang diharapkan penulis untuk para pembaca adalah sebagai berikut.
1. Memperdalam ilmu pengetahuan mahasiswa mengenai kewirausahaan.
2. Kedepannya dapat mengedukasi orang lain mengenai kewirausahaan.
2
BAB II
ISI
3
hambatan atau peluang dari investasi yang akan dijalankan. Jadi, studi kelayakan
usaha dapat memberikan pedoman atau arahan pada usaha yang akan dijalankan.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian studi kelayakan usaha
adalah : suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
kegiatan, usaha, atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidak usaha tersebut di jalankan.
Mempelajari secara mendalam berarti meneliti secara sungguh-sungguh
data dan informasi yang ada, kemudian mengukur, menghitung, dan menganalisis
hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Penelitian
yang dilakukan terhadap usaha yang akan dijalankan menggunakan ukuran tertentu
sehingga diperoleh hasil maksimal.
Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam bertujuan
untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat yang
lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain,
kelayakan dapat berakti bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan
keuntungan financial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan.
Layak juga berarti dapat memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan
yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah, dan
masyarakat luas.
Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari
berbagai aspek. Setiap aspek harus memiliki standar nilai tertentu. Namun,
keputusan penilaian tidak hanya dilakukan pada salah satu aspek, tetapih pada
seluruh aspek yang akan dinilai.
Ukuran kelayakan masing-masing jenis usaha sangat berbeda, misalnya
antara usaha jasa dan usaha nonjasa. Sebagai contoh pendirian hotel berbeda
dengan usaha pembukaan perkebunan kelapa sawit atau usaha pertenakan berbeda
dengan usaha ,pendidikan. Akan tetapi, aspek-aspek yang digunakan untuk
menyatakan layak atau tidaknya usaha tersebut sama meskipun bidang usahanya
berbeda.
Penilaian masing-masing aspek harus dilakukan secara keseluruhan, bukan
berdiri sendiri. Jika aspek yang kurang layak, akan diberikan beberapa saran
4
perbaikan sehingga memenuhi Kriteria tersebut sebaiknya usaha tersebut tidak
dijalankan.
Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek
hukum, pasar dan pemasaran, keuangan, teknis/operasional, manajemen, ekonomi
dan sosial, serta dampak lingkungan. Untuk menilai semua aspek tersebut perlu
dibentuk semacam tim yang berdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai
bidang keahlian.
5
- bagaimana mengawasinya jika terjadi penyipangan.
Dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari
usaha dijalankan sampai waktu tertentu.
2.2.3 Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Berbagai rencana yang sudah disusun sangat memudahkan pelaksanaan
usaha. Para pelaksana bisnis telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan.
Pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik tepat sasaran dan sesuai
dengan rancangan yang sudah disusun. Rancangan yang sudah disusun
dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.
2.2.4 Memudahkan Pengawasan
Pelaksanaan usaha atau proyek sesuai rencana akan memudahkan
perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari
rencana yang ntelah disusun. Pelaksanaan usaha dapat sunguh-sunguh
melakukan perkejaannya karena ada yang mengawasi sehinga tidak
terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.
2.2.5 Memudahkan Pengendalian
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan perkerjaan dapat mendeteksi
terjadinya suatu penyimpangan sehingga dapat dilakukan pengendalian atas
penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengendalikan
pelaksanaan perkerjaan yang melenceng sehingga tujuan perusahaan akan
tercapai.
6
Para pemilik perusahaan sagat berkepentingan terhadap hasil analisis studi
kelayakan yang telah dibuat karena mereka tidak mau jika dana yang
ditanamkan mengalami kerugian oleh sebab itu, hasil studi kelayakan yang
sudah dibuat benar-benar dipelajari oleh para pemilik, apakah akan
memberikan keuntungan atau tidak.
2.3.2 Lembaga Keuangan
Jika modal perusahaan berasal dari dana pinjaman bank atau lembaga
keuangan lainnya, pihak mereka sangatpun sangat berkempentingan
terhadap hasil studi kelayakan yang telah dibuat. Bank atau lembaga
keuangan lainnya tidak mau kredit atau pinjaman yang diberikan macet
akibat tidak layaknya usaha atau proyek yang dijalakan. Oleh karena itu,
untuk usaha-usaha tertentu pihak perbankan akan melakukan studi
kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman dikucurkan
kepada pihak pemijam.
2.3.3 Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah antuk menyakinkan
apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat, baik bagi
perekonomian secara umum maupun gaji masyarakat luas, seperti
penyedian lapangan perkejaan. Pemerintah juga berharap usaha yang akan
dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya, baik terhadap manusia,
binatang, maupun tumbuh-tumbuhan.
2.3.4 Masyarakat Luas
Bagi masyarakat luas, adanya bisnis akan memberikan manfaat, seperti
tersedia lapngan kerja, baik bagi perkerja disekitar lokasi proyek maupun
bagi masyarakat lainnya. Manfaat lain adalah terbukanya wilayah tersebut
dari ketertutupan (terilorasi). Dengan adanya usaha terserdia sarana dan
prasarana berupa fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, listrik, telepon,
rumah sakit, sekolah, sarana ibadah, sarana olahraga, taman dan fasilitas
lainnya.
2.3.5 Manajemen
Hasil studi kelayakan usaha merupakan ukuran kinerja bagi pihak
manajemen perusahaan untuk mejalankan tugasnya. Kinerja terssebut dapat
7
dilihat dari hasil yang telah dicapai sehingga terlihat prestasi kerja pihak
manajemen yang menjalakan usaha.
8
- Izin Usaha tambang,
- Izin Usaha Perhotelan dan parawisata,
- Izin Usaha Farmasi dan rumah sakit,
- Izin Usaha Pertenakan dan Pertanian,
- Izin Usaha domisili, di mana perusahaan/lokasi proyek berbeda,
- Izin gangguan,
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
- Izin Ternaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.
9
Untuk mengetahui ada tidaknya pasar dan beberapa besarnya pasar baik
pasar nyata, pontesi pasar yang ada, maupun perilaku konsumen, maka perlu
dilakukan riset pasar. Riset pasar dilakukan dengan cara :
1. Terjun langsung ke lapangan melalui observasi, wawancara, maupun
kuesioner.
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
Setelah diketahuin pasar nyata dan potensi pasar yang ada barulah disusun
srategi pemasarannya yang meliputi :
a. Strategi produk,
b. Strategi harga,
c. Strategi lokasi dan distribusi,
d. Strategi promosi.
10
Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka
waktu (Periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Artinya, seberapa
lama uang yang diinvestasikan itu akan kembali.
Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata
pengembalian bunga dengan cara membandikan antra rata-rata laba sebelum pajak
(EAT) dengan rata-rata investasi.
Net Present Value (NVF) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV Kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama
umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebut dikenal dengan Net Present
Value (NPV).
Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil intern.
11
d. Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan.
12
c. Terhadap udara,
d. Terhadap kesehatan manusia.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Studi kelayakan usaha merupakan penilaian yang menyeluruh untuk menilai
keberhasilan suatu proyek. Keberhasilan proyek memiliki pengertian yang berbeda
antara pihak yang berorientasi laba dan pihak yang tidak berorientasi laba semata.
Namun demikian semua ditujukan untuk mencapai keberhasilan dalam
industrialisasi. Industrialisasi memiliki manfaat-manfaat yang bisa diambil suatu
negara. Sebaliknya industrialisasi bisa gagal karena kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh negara yang bersangkutan. Studi kelayakan proyek harus dilakukan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
industrialisasi suatu negara. Jadi tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan
yang ternyata tidak menguntungkan.
3.2 Saran
Kami selaku penulis menyarankan bahwa setelah membaca makalah ini
diharapkan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami dan mengenali
penilaian kelayakan usaha.
14
DAFTAR PUSTAKA
15