Anda di halaman 1dari 20

HUKUM DALAM RANGKA

PENEGAKKAN KEADILAN
OM SWASTYASTU

Kelompok 3

2
Gede mangku dharma susila I D Mahatma Daffa Gifary I Putu Wira Kusuma I Putu Gede Ardinata Adnyana

3
“WEDA” HUKUM HINDU
“WEDA” HUKUM HINDU

Hukum adalah peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan


yang mengatur tingkah laku manusia baik perorangan maupun
sebagai kelompok agar tercipta suasana yang serasi, tertib dan aman.
Manusia dalam kehidupannya sebagai umat beragama dan sebagai
warga negara akan tunduk pada dua kekuasaan hukum yaitu :

1. Hukum yang berdasarkan pada perundang-undangan negara


seperti: UUD, UUP dan Peraturan-peraturan Daerah.

2. Hukum yang bersumber pada Kitab Suci yang dianutnya

5
“WEDA” HUKUM HINDU

Khusus bagi umat Hindu maka yang dijadikan sumber hukum


selain UUD adalah Kitab Suci Weda. Ketentuan mengenai Weda
sebagai sumber hukum dapat kita lihat dalam penjelasan kitab
Manawa Dharmasastra II.6 sebagai berikut :
” Wedo’khilo dharma mulam smrti sile ca tad widam, acarasca iwa
sadunam atmanasyutir ewa ca”.
Artinya
Seluruh weda merupakan sumber utama dari pada dharma (agama
Hindu) kemudian barulah smrti di samping kebiasaan-kebiasaan yang
baik dari orang-orang yang menghayati weda. Kemudian secara tradisi
dari orang-orang suci serta akhirnya atmanastuti (rasa puas diri
sendiri).

6
Istilah Hukum Dalam Hukum
Hindu

Bentuk hukum tuhan murni dalam ajaran agama Hindu disebut RTA
atau RITA yaitu hukum murni yang bersifat absolut transcendental .
RITA ini kemudian dijabarkan ke dalam tingkah laku manusia dan
disebut DHARMA. Adapun Hukum Agama yang disebut DHARMA itu
sifatnya Relatif, karena ia selalu dikaitkan dengan pengalaman
Manusia dalam mengatur tingkah laku manusia untuk mencapai
kebahagian di dalam kehidupanya

7
RTA

✣ Rta, kata Rta berasal dan bahasa Sanskerta yang artinya “Adil”
sedangkan lawannya Anrta berarti ”Tidak adil”

✣ Tuhan sebagai pengendali hukum Rta sehingga beliau disebut


dengan Rtawan. Hukum Rta mengatur seluruh alam dan
komponennya, satupun komponen alam tidak bisa lepas dari
hukum Rta tersebut.

8
dHARMA

Dharma berasal dari bahasa Sanskerta dan urat kata “Dhr’ yang
artinya: memangku, menjaga, memelihara. Jadi kata Dharma dalam
artia yang lebih luas berarti. Ajaran, kewajiban atau peraturan-
peraturan suci yang mengatur hidup manusia.

9
Peranan Agama Hindu dalam Merumuskan
dan Menegakkan hukum yang Adil

Menurut weda hukum hindu bersumber pada:

1. Sruti
2. Smerti
3. Sila
4. Sadacara
5. Atmanastuti

10
1. sruti

Di dalam Manawadharmasastra 11.10


dikatakana
‘Srutistu wedo wijneyo dharma
sastram tu wai smerti, te sarwatha
wam imamsye tabhyam dharmohi
nirbhabhau”.
Artinya: sesungguhnya Sruti adalah
Weda, Smerti itu Dharmasastra,
keduanya tidak boleh diragukan
apapun juga karena keduanya adalah
kitab suci yang menjadi sumber dari
pada hukum
11
2. smerti

Smrti merupakan kitab-kitab teknis


yang merupakan kodifikasi berbagai
masalah yang terdapat di dalam Sruti.
Smrti bersifat pengkhususan yang
memuat penjelasan yang bersifat
authentik, penafsiran dan penjelasan
ini menurut ajaran Hukum Hindu
dihimpun dalam satu buku yang
disebut Dharmasastra.

12
3. sila

Sila di sini berarti tingkah laku. Bila


diberi awalan su maka menjadi susila
yang berarti tingkah laku orang-orang
yang baik atau suci. Tingkah laku
tersebut meliputi pikiran, perkataan
dan perbuatan yang suci. Pada
umumnya tingkah laku para maharsi
dijadikan standar penilaian yang
patut ditauladani.

13
4. sadacara

Sadacara dianggap sebagai sumber


hukum Hindu positif. Dalam bahasa
Jawa Kuna Sadacara disebut Drsta
yang berarti kebiasaan. Untuk
memahami pemikiran hukum
Sadacara ini, maka hakekat dasar
Sadacara adalah penerimaan Drsta
sebagai hukum yang telah ada di
tempat mana Hindu itu
dikembangkan.

14
4. atmanastuti

Atmanastuti artinya rasa puas pada diri


sendiri. Perasaan ini dijadikan ukuran
untuk suatu hukum, karena setiap
keputusan atau tingkah laku seseorang
mempunyai akibat. Atmanastuti dinilai
sangat relatif dan subyektif, oleh karena itu
berdasarkan Manawadharmasastra109/115,
bila memutuskan kaedah-kaedah hukum
yang masih diragukan kebenarannya,
keputusan diserahkan kepada majelis yang
terdiri dari para ahli dalam bidang kitab
suci dan logika agar keputusan yang
dilakukan dapat menjamin rasa keadilan
dan kepuasan yang menerimanya
15
Peranan Agama Hindu dalam Merumuskan
dan Menegakkan hukum yang Adil

Penegakan hukum yang adil dalam ajaran agama


Hindu mempunyai konsep yang jelas dijabarkan atau
diaplikasikan dalam konsep Sraddha atau keimanan Hindu
dibagian yang ketiga, yaitu Karma phala berasal dari dua
kata,
“Karma’ = Kr = membuat yang berarti perbuatan,
Dan “Phala” = hasil
Jadi Karma Phala adalah: “Setiap perbuatan akan
mendatangkan hasil, juga bisa disebut dengan hukum sebab
akibat

16
Ada tiga jenis karma yaitu

Prarabda Kriyamana Sancita


karma yaitu karma yaitu karma yaitu
perbuatan yang perbuatan yang perbuatan yang
dilakukan pada dilakukan dilakukan
waktu hidup sekarang di dunia sekarang hasilnya
sekarang dan ini tetapi hasilnya akan di peroleh
diterimadalam akanditerima padakelahiran
hidup sekarang setelah mati di yang akan datang.
juga. alam baka

17
Kesimpulan

Agama hindu memberikan tuntutan dan arahan moral yang benar


pada pemeluknya untukmenuju tujuwn hidup. Tuhan menciptakan
manusia dengan 2 unsur yaitu unsur positif dannegative. Untuk
menjalani swa dharma dan para darma supaya tidak terjadi benturan
antaradua hal tersebut, maka manusia membuat aturan yang disebut
hukum, dan agama sebagaidasar hukum tersebut. Materi hukum
diambil dari nilai-nilai agama yang ada. Sehinggatujuan agam selaras
dengan tujuan hukum. Yaitu menuntun dan mengarahkan manusia
untukmencapai keharmonisan dalam hidup

18
Istilah Hukum Dalam Hukum
Hindu

Bentuk hukum tuhan murni dalam ajaran agama Hindu disebut RTA
atau RITA yaitu hukum murni yang bersifat absolut transcendental .
RITA ini kemudian dijabarkan ke dalam tingkah laku manusia dan
disebut DHARMA. Adapun Hukum Agama yang disebut DHARMA itu
sifatnya Relatif, karena ia selalu dikaitkan dengan pengalaman
Manusia dalam mengatur tingkah laku manusia untuk mencapai
kebahagian di dalam kehidupanya

19
Om shanti, shanti, shanti om
Any questions?

20

Anda mungkin juga menyukai