Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DESAIN MODEL KURIKULUM


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
yang diampu oleh:
Dr. Ali Muhtadi, M. Pd.

Disusun Oleh:
1. Reza Pahlevi (18105241051)
2. Raihan Hasyim Falih (18105241037)
3. Panggih Anugrah Perdana (18105241032)
4. Tri Wulan Lestariwati (18105241015)
5. Irvinni Rizky Ramadanty (18105241038)

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai Desain Model Kurikuum.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini, di antaranya:
1. Bapak Dr. Ali Muhtadi, M.Pd., selaku Dosen Mata Kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran;
2. Teman-teman yang ikut terlibat dalam pembuatan makalah ini;
3. Semua pihak yang telah memberikan kritik dan saran kepada kelompok kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami berharap
makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para
pembaca. Dalam rangka perbaikan selanjutnya, kami akan terbuka terhadap saran dan
masukan dari semua pihak karena kami menyadari makalah yang telah disusun ini memiliki
banyak sekali kekurangan.

Yogyakarta, 27 Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................................ i
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iii
BAB I..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 1
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................................ 1
BAB II ................................................................................................................................... 2
A. Desain Kurikulum ................................................................................................................. 2
B. Model – Model Kurikulum.................................................................................................... 2
1. Kurikulum Subjek Akademis ............................................................................................. 2
2. Kurikulum Humanistik....................................................................................................... 3
3. Kurikulum Rekonstruksi Sosial ......................................................................................... 4
4. Kurikulum Kompetensi ...................................................................................................... 4
C. Kelemahan dan Kelebihan Macam Desain Model Kurikulum .............................................. 5
BAB III .................................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan............................................................................................................................ 7
B. Saran ..................................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran yang berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kedudukannya sangat strategis
sebab berisi rumusan tentang tujuan yang menentukan ke mana peserta didik akan
dibawa dan diarahkan, selain rumusan tentang isi dan kegiatan belajar yang akan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta nilai-
nilai yang mereka perlukan dalam kehidupan dan pelaksanaan tugas pekerjaan di masa
yang akan datang.
Penyempurnaan kurikulum adalah hal yang biasa, bahkan merupakan suatu
keharusan. Maka kurikulum yang diterapkan harus disesuaikan dengan zaman,
perkembangan iptek, dan sebagainya. Setidaknya ada empat model kurikulum yang
berkembang saat ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Desain Kurikulum?
2. Apa saja macam-macam Desain Kurikulum?
3. Apa saja ciri-ciri dari masing-masing Desain Kurikulum?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari desain Kurikulum?

C. TUJUAN PENULISAN
Agar mahasiswa dapat menerima dan memahami berbagai macam model desain
kurikulum.

D. MANFAAT PENULISAN
Dapat memahami berbagai macam model desain kurikulum.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DESAIN KURIKULUM
Desain kurikulum adalah sebuah rancangan yang konseptual, setiap teori
pendidikan memiliki desain kurikulumnya masing-masing. Implementasi atau
realisasi kurikulum ini diterapkan dalam pembelajaran, desain kurikulum merujuk
pada bangunan kurikulum yang meliputi empat aspek komponen, meliputi: tujuan,
materi atau isi, pembelajaran, dan evaluasi. Sebuah desain kurikulum harus mengacu
pada tujuan pendidikan yang diharapkan.

B. MODEL-MODEL KURIKULUM
Perkembangan kurikulum berkenaan dengan model kurikulum yang
dikembangkannya. Setidaknya ada empat model kurikulum yang banyak diacu dalam
pengembangan kurikulum, yaitu model kurikulum subjek akademis, humanistik,
rekonstruksi sosial, dan kompetensi (Sukmadinata, 2009).
Masing-masing model sejalan dengan teori yang mendasarinya, bertolak dari
asumsi atau keyakinan dasar yang berbeda sehingga menimbulkan pandangan yang
berbeda pula tentang kedudukan dan peranan pendidik, peserta didik, isi, maupun
proses pendidikan. Keempat model kurikulum tersebut memiliki acuan teori atau
konsep pendidikan yang berbeda. Kurikulum subjek akademis mengacu pada
pendidikan klasik, yaitu perenialisme dan esensialisme; kurikulum humanistik
mengacu pada pendidikan pribadi; kurikulum rekonstruksi sosial mengacu pada
pendidikan interaksional; dan kurikulum kompetensi mengacu pada teknologi
pendidikan.

1. KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS


Model ini adalah model kurikulum yang paling tua, kurikulum ini
menekankan isi atau materi pelajaran yang bersumber disiplin ilmu. Kurikulum
subjek akademis bersumber dari pendidikan klasik, yang berorientasi pada masa
lalu, bahwa semua ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai nilai budaya yang
telah ditemukan oleh para ahli di masa lalu.
Ukuran keberhasilan peserta didik dalam belajar adalah yang menguasai
seluruh atau sebagian besar isi pendidikan yang diajarkan guru. Pengembang

2
kurikulum tinggal memilih materi ilmu yang telah dikembangkan oleh para ahli
disiplin ilmu, kemudian mengorganisasikannya secara sistematis sesuai tujuan
dan tahap perkembangan peserta didik.
Ada beberapa pola organisasi isi (materi pelajaran) kurikulum subjek akademis
menurut Sukma Dinata (2009), sebagai berikut:
a. Correlated Curriculum
Correlated curriculum adalah pola organisasi materi atau konsep yang
dipelajari dalam suatu pelajaran yang dihubungakan dengan pelajaran
lainnya.
b. Unifed Concentrated
Unifed concentrated adalah pola organisasi bahan pelajaran tersusun
dalam tema-tema pelajaran tertentu, yang mencangkup materi dari
berbagai disiplin ilmu.
c. Integrated Curriculum
Integrated curriculum adalah pola organisasi bahan pelajaran yang
diintegrasikan dalam suatu persoalan, kegiatan, atau segi-segi kehidupan
tertentu. Jika dalam unified concentrated masih tampak warna disiplin
ilmunya dalam pola yang integrated warna disiplin ilmunya sudah tidak
keliahatan lagi.
d. Problem Solving Curriculum
Problem solving curriculum adalah pola organisasi isi yang berisi topik
pemecahan masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan dengan
menggunakan pengetahuan dan keerampilan yang diperoleh dari berbagai
mata pelajaran atau disiplin ilmu.

2. KURIKULUM HUMANISTIK
Menekankan perkembangan kepribadian peserta didik secara utuh dan
seimbang, antara perkembangan segi intelektual (kognitif), afektif, dan
psikomotor. Kurikulum humanistik menekankan pengembangan potensi dan
kemampuan dengan memperhatikan minat dan kebutuhan peserta didik.
Pembelajarannya berpusat pada peserta didik.
Dikembangkan oleh para ahli humanistik, didasarkan pada konsep
pendidikan pribadi yaitu, John Dewey dan J. J. Rausseau, pendidikan dirahkan
pada membina manusia yang utuh bukan saja segi fisik dan intelektual,

3
melainkan juga segi sosial dan afektif, yaitu: emosi, sikap, persaan, minat, nilai
dan lain-lain.
Tugas guru adalah menciptakan situasi yang primisif dan mendorong
peserta didik untuk mencari dan mengembangkan pemecahan sendiri. Tujuan
pembelajarannya adalah memperluas diri sendiri dan mengurangi kerenggangan
dan keterasingan dari lingkungan. Menurut Sukmadinata (2009), terdapat
beberapa aliran yang termasuk dalam pendidikan humanistik, yaitu pendidikan
konfluen, kritikisme radikal, dan mistikisme modern.

3. KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL


Memusatkan perhatiannya pada permasalahan yang dihadapi peserta didik
pada masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan intraksional.
Pendidikan merupakan kegiatan bersama, interaksi, dan kerjasama. Kurikulum
rekonstruksi sosial memiliki komponen yang sama dengan model kurikulum lain
tetapi isi dan bentuknya berbeda. Tujuan dari kurikulum ini adalah
menghadapkan para peserta didik pada tantangan, ancaman, hambatan atau
gangguan yang biasa dihadapi manusia. Masalah-masalah masyarakat bersifat
universal dalam hal ini dapat dikaji dalam kurikulum.
Guru-guru berusaha membantu peserta didik menemukan minat dan
kebutuhannya. Bagi rekonstruksi sosial, belajar merupakan kegiatan bersama,
ada ketergantungan antara seseorang dengan lainnya. Dalam kegiatan belajar
mereka tidak ada kompetisi, yang ada adalah kerjasama, saling pengertian, dan
konsensus oleh karena itu pendekatan belajar yang cocok adalah pendekatan
pembelajaran kooperatif bukan kompetitif.

4. KURIKULUM KOMPETENSI
Setiap orang dituntut kompeten di bidangnya. Kompetensi dapat
didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang
diwujudakan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak (DEPDIKNAS, 2004).
Seseorang dikatkan kompeten di bidang tertentu apabila ia yang memiliki
pengetahuan di bidang tersebut, kemudian pengetahuan tersebut diwujudkan
dalam bertindak dan bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Aliran ini ada
persamaannya dengan pendidikan klasik, yaitu menekankan isi kurikulum, tetapi
diarahkan bukan pada pemeliharaan dan pengawetan ilmu tersebut, melainkan

4
pada penguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang besar diuraikan menjadi
kompetensi yang lebih spesifik dan menjadi perilaku yang dapat diamati dan
diukur. Penerapan teknologi dalam kurikulum ada dua bentuk, yaitu: perangkat
keras dan perangkat lunak.
Beberapa ciri dari kurikulum kompetensi dikembangakan dari konsep
teknologi pendidikan. Tujuan diarahkan kepada penguasaan kemampuan
akademik, kemampuan vokasional, kemampuan pribadi, atau kemampuan
sosial, yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi. Tujuan yang bersifat umum
yaitu standar kompetensi dirinci menjadi tujuan yang lebih spesifik (kompetensi
dasar), yang kemudian dijabarkan lagi menjadi perilaku yang dapat diukur atau
diamati (indikator). Pembelajaran awalnya bersifat individual namun ada yang
secara kelompok. Kegiatan evaluasi dilakukan setiap saat, pada akhir suatu
pelajaran, suatu unit, ataupun semester.

C. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN MACAM DESAIN MODEL KURIKULUM


1. KURIKULUM SUBYEK AKADEMIS
Kelebihan:
• Cocok diterapkan di Perguruan Tinggi.
• Logis dan sistematis.
• Isinya yang komprehensif.
Kelemahan:
• Mengabaikan karakter peserta didik dan kurang memperhatikan proses.
2. KURIKULUM KOMPETENSI
Kelebihan:
• Efisien dan efektif.
• Penguasaan materi yang terjamin.
• Akuntabilitas terpenuhi.
Kelemahan:
• Metode cenderung seragam.
• Kurang mampu memenuhi kebutuhan siswa.
• Transfer of learning result lemah.
• Sulit diterapkan untuk pembelajaran aktif.
3. KURIKULUM HUMANISTIK

5
Kelebihan:
• Pengembangan sifat kritis.
Kelemahan:
• Sulit dilakukan.
• Dipengaruhi pengalaman individu secara total.
• Sulit melihat dampaknya.

4. KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL


Kelebihan:
• Siswa peka dan kritis terhadap masalah masyarakat.
Kelemahan:
• Pengembangan materi kurang memperhatikan setruktur ilmu.
• Kurang cocok untuk pengembangan ilmuwan.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Desain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses
belajar yang akan diikuti siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan. Dalam
desain kurikulum akan tergambar unsur-unsur dari kurikulum, hubungan antara satu
unsur dengan unsur lainnya, prinsip-prinsip pengorganisasian, serta hal-hal yang
diperlukan dalam pelaksanaannya.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori-teori
pendidikan mendasari model-model kurikulum. Teori pendidikan klasik mendasari
model kurikulum subjek akademis, teori pendidikan pribadi mendasari model
kurikulum humanistik, teori pendidikan interaksional mendasari kurikulum
rekonstruksi sosial, dan teori teknologi pendidikan mendasari kurikulum kompetensi.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyarankan untuk Mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta, khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan,
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan lebih memahami mengenai Desain
(Model Konsep) Kurikulum.

7
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. Jakarta:
Bumi Aksara.
Widiya. 2015. Desain Kurikulum. Diakses pada 27 Maret 2019 dari
http://widiya.blog.uny.ac.id/2015/12/02/desain-kurikulum/.

Anda mungkin juga menyukai