Anda di halaman 1dari 7

KONTRIBUSI KEBIASAAN DAN KEPUASAN BELAJAR

TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK


SISWA TEKNIK MESIN SMK NEGERI 1
BUKITTINGGI

FIKI EFENDI
2012 / 1207470
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL SKRIPSI

KONTRIBUSI KEBIASAAN DAN KEPUASAN BELAJAR


TERHADAP HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK
SISWA TEKNIK MESIN SMK NEGERI 1
BUKITTINGGI

Oleh :

Nama

: Fiki Efendi

NIM/ BP

: 1207470/2012

Program Studi

: Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas

: Teknik

Padang,
Disetujui oleh:

Mei 2014

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

Kontribusi Kebiasaan dan Kepuasan Belajar Terhadap Hasil Belajar Gambar Teknik
Siswa Teknik Mesin SMK Negeri 1 Bukittinggi
Contributions Habits and Satisfaction Learning Against Learning Outcomes Mechanical Drawing
Mechanical Engineering Students of SMK Negeri 1 Bukittinggi

(1), (2),(3)

Fiki Efendi(1), Hasanuddin(2), Syahrul(3)


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Kampus Air Tawar, Padang 25131, Indonesia
fikiefendi39@gmail.com
hasanuddinoniakino@yahoo.co.id
syah_aura@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontribusi kebiasaan dan kepuasan belajar terhadap hasil
belajar gambar teknik siswa teknik mesin SMK Negeri 1 Bukittinggi. Hipoteiss yang diajukan adalah : (1)
kebiasaan belajar berkontribusi terhadap hasil belajar, (2) kepuasaan belajar berkontribusi terhadap hasil belajar,
(3) kebiasaan dan kepuasan belajar secara bersama-sama berkontribusi terhadap hasil belajar.
Jenis penelitian ini digolongkan pada penelitian korelasional yang bersifat deskriptif, dengan populasi adalah
siswa kelas XI bidang keahlian teknik pemesinan SMK Negeri 1 Bukittinggi. Teknik pengumpulan data dengan
menyebarkan kuesioner kepada siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis Korelasi Produk Momen untuk
melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Selanjutnya menentukan kontribusi melalui
pengolahan dengan analisis koefisien determinan.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kebiasaan belajar berkontribusi terrhadap hasil belajar yaitu
sebesar 51,9%, kepuasan belajar terhadap hasil belajar berkontribusi terhadap hasil belajar sebesar 55,9% dan
kebiasaan dan kepuasan belajar secara bersama-sama berkontribusi terhadap hasil belajar sebesar 82,9%.
Kata kunci : (Kontribusi, Kebiasaan Belajar, Kepuasan Belajar, Hasil Belajar)
Abstract
This study aims to reveal the contribution of habits and satisfaction of learning on learning outcomes of
engineering drawings of mechanical engineering students of SMK Negeri 1 Bukittinggi. Hipoteiss proposed are:
(1) study habits contribute to learning outcomes, (2) the satisfaction of learning contribute to learning outcomes,
(3) study habits and satisfaction jointly contribute to learning outcomes.
This type of research is classified in a descriptive correlational study, the population is students of class XI
machining engineering expertise SMK Negeri 1 Bukittinggi. Data collection techniques by distributing
questionnaires to the students. The analysis used is the Product Moment Correlation analysis to examine the
relationship between independent variables and the dependent variable. Further decisive contribution through the
analysis of determinant coefficient processing.
Based on this research, it is known that the study habits of learning outcomes that contribute terrhadap of
51.9%, satisfaction of learning on learning outcomes contribute to the learning outcomes of 55.9% and habits and
satisfaction study jointly contribute to learning outcomes of 82.9 %.
Keywords : (Contributions, Study Habits, Satisfaction Learning, Learning Outcomes)
yang siap untuk menghadapi segala macam
tantangan yang di bawa oleh perkembangan
zaman itu sendiri, Salah satunya dengan
didirikannya Sekolah Menengah Kejuruan.
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bentuk
satuan pendidikan kejuruan sebagaimana
ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UUSPN,

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada saat ini, sistem pendidikan semakin
berkembang sejalan dengan perkembangan
zaman. Perkembangan zaman tersebut secara
tidak langsung menuntut suatu bangsa untuk
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM)

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

merupakan pendidikan
menengah yang
mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu.
Sekolah Menengah Kejuruan program
keahlian
Teknik
Pemesinan
bertujuan
menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja
serta
memiliki
kopetensi
serta
sikap
profesionalisme dalam lingkup keahlian teknik
pemesinan. Siswa mampu memilih karir dan
mampu mengembangkan diri dalam lingkup
teknik pemesinan, menjadi tenaga tingkat
menegah
untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan industri pada saat ini maupun masa
yang akan datang dalam lingkup teknik
pemesinan serta menjadi warga Negara yang
produktif, adaptif dan kreatif. Secara umum,
tugas dan fungsi dari tenaga kerja tingkat
menegah adalah untuk pelaksanaan di lapangan,
misalnya mengimplementasikan suatu rencana
yang sudah dirancang menjadi kegiatan
pelaksanaan.
Program diklat produktif yang berfungsi
membekali siswa agar memiliki standar atau
kemampuan produktif pada suatu pekerjaan
atau keahlian tertentu yang relevan dengan
tuntutan dan permintaan pasar kerja. Program
berbasis
kompetensi
menekankan
pada
pembekalan penguasaan kopetensi kepada siswa
yang
mencakup
aspek
pengetahuan
keterampilan dan tata nilai secara tuntas dan
utuh.
Kemampuan membaca gambar dan
bertindak
secara
relevan
merupakan
kemampuan yang harus dimiliki oleh
orang-orang yang bekerja di dunia teknologi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pelajaran
gambar teknik sangat dibutuhkan. Gambar
teknik merupakan salah satu mata diklat yang
masuk dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan untuk golongan sekolah kejuruan
teknologi dan industri. Gambar teknik
merupakan mata diklat yang penting untuk
diketahui dan dimengerti siswa, karena hasil
sebuah gambar pada ilmu teknik merupakan
sebuah alat untuk menyatakan maksud atau
sebagai sarana informasi seorang teknisi. Oleh
karena itu, gambar sering juga disebut sebagai
bahasa teknik atau bahasa untuk orang teknik
karena gambar teknik mengandung informasi
lengkap tentang pedoman kerja di lapangan dan
juga sebagai pendukung aspek kegiatan yang
berhubungan dengan teknik dan penuangan
gagasan benda-benda teknik.
Belajar merupakan kegiatan yang selalu
dihadapi setiap individu dalam kesehariannya,
belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja

individu itu berada. Belajar sudah tak asing lagi


karena merupakan kebutuhan bagi kita semua.
Menurut (Slameto :2010), belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Keberhasilan dalam belajar
merupakan keinginan setiap individu. Setiap
individu berusaha menggunakan berbagai cara
untuk mencapai keberhasilan tersebut. Cara yang
ditempuh oleh setiap individu (dalam hal ini
siswa) akan menentukan keberhasilan belajarnya,
minimal kualitas dan waktu yang diperlukan
siswa satu dengan siswa lainnya dalam mencapai
keberhasilan belajarnya berbeda, tergantung
pada cara atau kebiasaan yang diinginkan,
apakah itu cukup efektif atau tidak.
Dengan demikian kebiasaan yang baik
maka akan memberikan hasil yang memuaskan.
Ilmu yang sedang dituntut dapat dimengerti dan
dikuasai dengan sempurna serta ujian-ujian
dapat dilalui dengan berhasil, sehingga akhirnya
dapat meraih prestasi yang optimal. Kebiasaan
yang baik itu harus dipupuk dan dikembangkan,
demikian pula kebiasaan belajar itu bukan suatu
yang telah ada, namun sesuatu yang harus
dibentuk. Untuk itu, dalam melaksanakan
kegiatan belajar siswa sering melakukan
kebiasaan belajar yang berbeda dengan yang lain.
Kebiasaan berhubungan dengan kesenangan
yang bersifat individu, artinya cara yang
disenangi seseorang berbeda dengan yang
disenangi orang lain. Kebiasaan belajar
merupakan ciri yang dimiliki seseorang dengan
cara dan kondisi belajar yang berlangsung,
berhubungan dengan kondisi yang diinginkan
untuk memperoleh pengetahuan dan informasi.
Dalam proses belajar mengajar tersebut
tentunya
selalu
dibarengi
dengan
kebiasaan-kebiasaan belajarnya masing-masing,
karena setiap siswa pasti menemukan
kesulitan-kesulitan dalam belajar. Kesulitan
belajar ini bisa disebabkan pula oleh kurang
efektif dan efesiennya cara belajar siswa atau
kebiasaan belajar yang dilakukan oleh siswa.
Kebiasaan belajar adalah cara siswa dalam
belajar baik dalam memulai, menerima dan
menyerap pelajaran, bukan dalam hal menjawab
permasalahan.
Banyak faktor-faktor penyebab rendahnya
hasil belajar siswa belum diketahui dengan pasti,
sehingga menimbulkan berbagai macam dugaan,
apakah berkaitan dengan keadaan yang terjadi
pada diri siswa sendiri, yang meliputi tingkat
inteligensi, gizi, minat, sikap, keadaan fisik, cara

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

belajar dan kepuasan belajar siswa atau timbul


karena faktor luar yang meliputi keadaan
lingkungan, tenaga pengajar (guru) serta sarana
dan prasarana yang tersedia.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang
berasal dari faktor dalam diri siswa yang
bersangkutan maupun faktor di luar diri siswa.
Faktor-faktor yang jarang disadari siswa
terkadang dapat menghasilkan hasil belajar
yang tidak optimal, jadi hasil belajar yang
rendah tidak mutlak disebabkan karena siswa
bodoh tetapi juga dipengaruhi oleh banyak
faktor, yang diantaranya diduga karena
kebiasaan belajar yang tidak serius dan
kurangnya disiplin belajar.
Pembahasan tentang proses pembelajaran,
tidak terlepas dari kepuasan siswa. Kepuasan
adalah perbedaan antara tingkat kepentingan
dan kinerja atau hasil yang dirasakan (Freedy
Rangkuti :2006). Jadi tingkat kepuasan
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja
dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa.
Bila kinerja sesuai dengan harapan, maka
pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja
melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Jadi Kepuasan siswa adalah tingkat kepentingan
yang dimiliki atau dirasakan oleh seorang siswa,
setelah dia merasakan atau menjalani proses
pembelajaran yang telah terjadi pada suatu
lembaga pendidikan.
Proses pembelajaran merupakan hal yang
penting dan utama dalam memenuhi harapan
siswa. Jika tingkat kepuasan siswa tinggi,
tentunya bisa digambarkan bahwa siswa akan
lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti
proses pembelajaran, siswa juga akan aktif
berinteraksi hal ini dikarenakan tingkat
pencapaian dari apa yang diharapkan oleh siswa
dalam proses pembelajaran telah terpenuhi. Tapi
sebaliknya apabila tingkat kepuasan rendah,
siswa akan merasa kurang nyaman di dalam
kelas saat proses pembelajaran berlangsung.
Siswa akan mencari kegiatan-kegiatan lain
seperti tidak menghiraukan penjelasan guru,
bercerita dengan teman dan lain sebagainya
yang tentunya kegiatan tersebut sangatlah
menggangu proses pembelajaran akibatnya
proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan
baik dan siswa cenderung tidak mengikuti
pembelajaran.
Dalam belajar siswa memang tidak bisa
dipaksa. Ada waktunya semangat ada waktunya
malas. Prakarsa anak atau siswa akan hilang
atau mati apabila kepadanya dihadapkan pada

berbagai macam aturan yang tidak ada kaitannya


dengan belajar, banyaknya aturan yang
seringkali dibuat oleh pengajar (guru atau orang
tua) yang harus ditaati oleh siswa akan
menyebabkan siswa atau anak akan selalu
diliputi rasa takut. Dapat dimaklumi bahwa
setiap individu memiliki pemikiran berbeda beda
terhadap apa yang harus ia lakukan sehubungan
dengan kebiasaannya dalam belajar. Disamping
kebebasan dalam belajar, hal penting yang perlu
ada dalam lingkungan belajar yang demokratis
adalah kepuasan belajar itu sendiri apakah siswa
tersebut sudah mendapatkan kepuasan dari
pembelejaran tersebut. Jika tingkat kepuasan
siswa tinggi, tentunya bisa digambarkan bahwa
siswa akan lebih aktif dan bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran, siswa juga akan
aktif berinteraksi hal ini dikarenakan tingkat
pencapaian dari apa yang diharapkan oleh siswa
dalam proses pembelajaran telah terpenuhi. Tapi
sebaliknya apabila tingkat kepuasan rendah,
siswa akan merasa kurang nyaman di dalam
kelas saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan permasalahan yang telah
diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Kontribusi
Kebiasaan dan Kepuasan Belajar Terhadap
Hasil Belajar Gambar Teknik Siswa Teknik
Mesin di SMK Negeri 1 Bukittinggi.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar kebiasaan
belajar berkontribusi terhadap hasil belajar
dalam mata diklat Gambar Teknik siswa
kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan di SMK
Negeri 1 Bukittinggi.
2. Untuk mengetahui seberapa besar kepuasan
belajar berkontribusi terhadap hasil belajar
dalam mata diklat Gambar Teknik siswa
kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan di SMK
Negeri 1 Bukittinggi.
3. Untuk mengetahui seberapa besar kebiasaan
dan kepuasan belajar secara bersama-sama
berkontribusi terhadap hasil belajar siswa
kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan di SMK
Negeri 1 Bukittinggi.
C. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memiliki
manfaat sebagai berikut:
1. Segi teoritis, peneliti mengharapkan dapat
memberikan sumbangan bagi dunia
pendidikan, serta memperkaya hasil
penelitian yang telah ada dan dapat
memberi gambaran tentang kontribusi
kebiasaan dan kepuasan belajar terhadap
hasil belajar siswa yang terjadi di sekolah.

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

2.

Segi praktis hasil penelitian ini dapat


berperan :
a. Sebagai
bahan
masukkan
bagi
guru-guru
tentang
faktor
yang
berhubungan dengan kebiasaan dan
kepuasan
siswa
dalam
proses
pembelajaran.
b. Sebagai bahan masukkan bagi sekolah
untuk dapat memberikan informasi
tentang pentingnya memperhatikan
pelayanan kepada siswa terutama
kepuasan
siswa
dalam
proses
pembelajaran.
c. Sebagai bahan informasi bagi peneliti
yang lainnya yang ingin melakukan
penelitian yang sejenis di masa yang
akan datang.

di SMK Negeri 1 Bukittinggi. Rangkuman analisis


korelasi sederhana dan ganda dapat dilihat pada tabel
1.
Tabel 1. Rangkuman Analisis Korelasi Sederhana
dan Ganda
No

Variabel

X1 dan Y

X2 dan Y

Korelasi
Sederhana

Rx1y
=
0,720
R Square
= 0,519
Sig
=
0,000

Rx2y
=
0,748
R Square
= 0,559
Sig
=
0,000

Korelasi
Ganda

X1,
X2
dan Y

Rx1,x2y =
0,911
R Square
= 0,829
Sig
=
0,000

II. Metode Penelitian


A. Kebiasaan Belajar
Berdasarkan rangkaian analisis data
penelitian, ditemukan bahwa trdapat hubungan
antara Kebiasaan Belajar (X1) terhadap hasil
belajar (Y) dengan koofisien korelasi 0,720 dan
koefisien
determinasinya
0,519
yang
mempunyai arti kebiasaan belajar memberikan
kontribusi sebesar 51,9% terhadap hasil belajar
setelah melakukan uji signifikan pada taraf 5%.
Dengan demikian kebiasaan belajar membeikan
kontribusi terhadap hasil belajar. Pada analisis
ini kebiasaan belajar hanya memberikan
kontribusi sebesar 51,9% hal ini diduga adanya
faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil
belajar seperti motivasi, minat, sikap dan
kedisiplinan.
Sebagai gambaran mengenai kebiasaan
belajar pada mata diklat gambar teknik yang
diperoleh berdasarkan persentase pencapaian
responden maka kebiasaan belajar dapat
dikategorikan cukup baik.
B. Kepuasan Belajar
Berdasarkan rangkaian analisis data
penelitian, ditemukan bahwa trdapat hubungan
antara Kepuasan Belajar (X2) terhadap hasil
belajar (Y) dengan koofisien korelasi 0,748 dan
koefisien
determinasinya
0,559
yang
mempunyai arti kepuasan belajar memberikan
kontribusi sebesar 55,9% terhadap hasil belajar
setelah melakukan uji signifikan pada taraf 5%.
Dengan demikian kepuasan belajar membeikan
kontribusi terhadap hasil belajar. Pada analisis
ini kepuasan belajar memberikan kontribusi
sebesar 55,9% hal ini diduga adanya
faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil
belajar seperti motivasi, minat, sikap dan
kedisiplinan.

Penelitian ini termasuk penelitian korelasional


yang bersifat deskriptif, karena tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar kontribusi kebiasaan dan kepuasan belajar
terhadap hasil belajar gambar teknik siswa SMKN 1
Bukittinggi. Menurut (Suharsimi Arikunto :2006) :
Deskriptif korelasional adalah suatu
penelitian
yang
dirancang
untuk
menentukan
tingkat
hubungan
variable-variabel yang berbeda dalam
suatu populasi yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar hubungan
variable bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y) serta bentuk hubungan yang
terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kontribusi kebiasaaan (X1) dan kepuasan (X2)
terhadap hasil belajar (Y) gambar teknik siswa
teknik mesin SMK Negeri 1 Bukittinggi.
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1
Bukittinggi. Dilaksanakan pada bulan Desember
2013 pada siswa kelas XI dan XII Jurusan Teknik
Mesin SMK Negeri 1 Bukittinggi yang terdaftar
pada tahun pelajaran 2013/2014. Siswa kelas XI
disini peneliti jadikan sebagai sampel penelitian
sedangkan siswa XII disini peneliti jadikan sebagai
responden uji coba penelitian dikarenakan kelas XII
di prediksi memiliki karakter yang sama karena
berada di sekolah yang sama dan siswa kelas XII
sudah pernah memperoleh mata diklat Gambar
Teknik.
III. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini telah menunjukkan gambaran
tentang kontribusi Kebiasaan (X1) dan Kepuasan
Belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) siswa kelas XI
Teknik Pemesinan Pada Mata Diklat Gambar teknik
4

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

Sebagai gambaran mengenai kepuasan


belajar pada mata diklat gambar teknik yang
diperoleh berdasarkan persentase pencapaian
responden maka kepuasan belajar yang
terbanyak dapat dikategorikan cukup baik.
C. Kebiasaan dan Kepuasan Belajar
Berdasarkan rangkaian analisis data
penelitian, ditemukan bahwa trdapat hubungan
antara Kebiasaan (X1) dan Kepuasan belajar
(X2) terhadap hasil belajar (Y) dengan koofisien
korelasi 0,911 dan koefisien determinasinya
0,829 yang mempunyai arti kebiasaan dan
kepuasan belajar memberikan kontribusi sebesar
82,9% terhadap hasil belajar setelah melakukan
uji signifikan pada taraf 5%. Dengan demikian
kebiasaan dan kepuasan belajar secara
bersama-sama membeikan kontribusi terhadap
hasil belajar.
Sebagai gambaran mengenai kebiasaan dan
kepuasan belajar pada mata diklat gambar
teknik yang diperoleh berdasarkan persentase
pencapaian responden maka kebiasaan dan
kepuasan belajar yang terbanyak dapat
dikategorikan cukup baik.

Slameto (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto (2006) .Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.

IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat kontribusi kebiasaan belajar terhadap
hasil belajar sebesar 51,9% yang mengartikan
kebiasaan belajar dapat memberikan kontribusi
dalam peningkatan hasil belajar siswa. Ini
berarti semakin tinggi kebiasaan belajar yang
baik maka semakin tinggi pula hasil belajar
pada mata diklat gambar teknik.
2. Terdapat kontribusi kepuasan belajar terhadap
hasil belajar sebesar 55,9% yang mengartikan
kepuasan belajar dapat memberikan kontribusi
dalam peningkatan hasil belajar siswa. Ini
berarti semakin tinggi kepuasan belajar maka
semakin tinggi pula hasil belajar pada mata
diklat gambar teknik.
3. Terdapat kontribusi kebiasaan dan kepuasan
belajar secara bersama-sama terhadap hasil
belajar sebesar 82,9% yang mengartikan
kebiasaan dan kepuasan belajar dapat
memberikan kontribusi dalam peningkatan hasil
belajar siswa. Ini berarti semakin tinggi
kebiasaan dan kepuasan belajar maka semakin
tinggi pula hasil belajar pada mata diklat
gambar teknik.
Referensi
Freddy Rangkuti. (2006). Measuring Customer
Satisfaction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
5

Anda mungkin juga menyukai