Anda di halaman 1dari 18

Contoh penerapan strategi pra pembelajaran

PENDAHULUAN a. Deskripsi mata pelajaran Modul ini membahas tentang pembiakan tanaman dengan okulasi. Materimateri yang akan dipelajari dalam modul ini adalah: menyiapkan batang bawah, menyiapkan entres sebagai bahan mata okulasi, melakukan okulasi, dan memelihara bibit hasil okulasi. Setelah Anda selesai mempelajari modul ini maka Anda akan memiliki kemampuan melakukan okulasi untuk mendapatkan bibit tanaman yang unggul. Kemampuan tersebut sangat diperlukan pada usaha penangkaran bibit dan tanaman hias. b. Prasyarat Untuk mempelajari modul ini maka Anda harus sudah menguasai tentang mengidentifikasi tanaman dan pertumbuhannya, membiakkan tanaman secara generatif, membiakkan tanaman secara vegetatif, mendeskripsikan potensi dan peran perbenihan dalam pertanian, mendeskripsikan pembibitan dan produksi benih, menyiapkan lahan dan media, dan merawat tanaman sebagai pohon induk c. Petunjuk penggunaan modul 1. Bagi siswa a. Langkah-langkah belajar Baca dan fahamilah isi modul ini sebelum Anda melakukan praktik. Untuk mengetahui bahwa Anda sudah memahami isi modul, Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar latihan tanpa melihat kunci jawaban yang ada. Setelah Anda mengerjakan latihan tersebut, cocokan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada. Bila jawaban Anda benar 80% maka Anda dapat melakukan praktik dan bila jawaban Anda < 80% Anda perlu membaca modul kembali. b. Perlengkapan yang harus disiapkan Peralatan untuk praktik disesuaikan dengan materi praktik. Bahan praktik.

c. Hasil pelatihan Hasil pelatihan berupa bibit tanaman hasil sambungan dari hasil okulasi. Anda bisa dikategorikan berhasil bila Anda mampu menyambung atau mengokulasi bibit tanaman sebanyak 400 bibit per hari dengan tingkat keberhasilan 85% 2. Bagi Guru Peran guru antara lain : a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar. b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membimbing siswa dalam memahami konsep dan praktik baru serta menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa. d. Membimbing siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. g. Melaksanakan penilaian. h. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya. i. Mencatat pencapaian kemajuan siswa.

d. Tujuan akhir pembelajaran Setelah mempelajari modul ini Anda terampil melakukan okulasi bibit tanaman sebanyak 400 bibit per hari dengan tingkat keberhasilan 85%, apabila disediakan peralatan dan bahan untuk melakukan penyambungan dan okulasi.

e. Kompetensi/Silabus

ANALISIS SKKD-SILABUS
Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan (Produktif) Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 60 x 45 menit
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu T P PI M S 2 8 Sumber Belajar 1. Lahan praktik 2. Bahan tanaman 3. Dasar-dasar bercocok tanam oleh AAK 4. Pengantar anatomi tumbuhtumbuhan oleh AG. Kartasapoetra 5. Pengantar ilmu tanah oleh Mul Mulyani dan AG. Sapoetra 6. Dasar-dasar perlindungan tanaman oleh Triharso

Indikator

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran 1. Menjelaskan syarat lahan pembibitan yang baik

Penilaian Tertulis

1. Membiakkan 1.1 Menyiapkan 1. Lahan tempat pembibitan 1. Penyiapan lahan tanaman batang batang bawah disiapkan pembibitan batang dengan cara bawah dengan membersihkan, bawah okulasi mengolah dan membuat 2. Penyemaian benih bedengan sesuai kebutuhan batang bawah 2. Benih colan batang bawah 3. Pemeliharaan dan disemaikan di bedengan perawatan bibit batang 3. Calon batang bawah bawah dipelihara dan dirawat sesuai standar

Performansi 2. Menjelaskan kriteria benih batang Praktik bawah yang baik 3. Menjelaskan hama dan penyakit yang biasa terdapat di pembibitan 4. Melakukan pengolahan tanah dan membuat bedengan 5. Menyemai benih 6. Memelihara dan merawat bibit batang bawah: pemupukan, pengairan/ penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, pengendalian gulma

1.2 Menyiapkan 1. Faktor yang mempengaruhi 1. Kriteria entres yang entris keberhasilan okulasi baik sebagai diidentifikasi derdasarkan 2. Syarat bahan entres bahan mata jenis tanaman, tingkat okulasi ketuaan entres dan 3. Waktu pemotongan

a. Menjelaskan kriteria entres yang baik b. Menjelaskan syarat bahan entres yang baik

Tertulis Performansi Praktik

kesehatan tanaman 2. Entres dipilih dari cabang tanaman induk yang sehat, pertumbuhan sempurna dan memiliki sifat unggul 3. Waktu pemotongan entres dilakukan dengan mempertimbangkan daya tahan/ kesegaran sampai waktu penyambungan dilakukan 4. Entres disimpan pada tempat yang lembab, dingin dan terlindungi dari kerusakan akibat tekanan fisik 1.3 Melakukan okulasi

entres 4. Menjaga entres tetap layak digunakan

c. Menjelaskan waktu pemotongan entres d. Menjelaskan kondisi lingkungan yang mendukung agar entres tetap layak digunakan e. Mengidentifikasi entres yang memenuhi kriteria f. Memilih bahan entres yang baik g. Memotong entres tepat waktu h. Menjaga kesegaran entres

7. Agronomi oleh Hasan Basri Jumin 8. Teknik pembibitan tanaman dan produksi benih oleh Paristianti Nurwardani 9. Teknik budidaya tanaman jilid 1 oleh Chairani Anum

1. Faktor yang mempengaruhi 1. Faktor yang 1.Menjelaskan faktor-faktor yang keberhasilan penempelan mempengaruhi mempengaruhi keberhasilan mata tunas / okulasi keberhasilan okulasi okulasi diidentifikasi berdasarkan 2. Syarat entres yang baik 2.Menentukan syarat entres yang kesesuaian jendela okulasi baik dengan sayatan mata 3. Pengambilan mata tunas. tunas/tempel 3.Menentukan cara pengambilan entres sesuai dengan prosedur 2. Entres diambil dengan 4. Pembuatan jendela memperhatikan bentuk okulasi 4.Menjelaskan syarat pengambilan mata tunas, kesegaran mata tunas yang benar 5. Bentuk dan ukuran entres, kemudahan kulit jendela okulasi 5.Menjelaskan cara pembuatan kayu dilepas. jendela okulasi 3. Mata tempel (tunas) diambil 6. Penempelan mata tunas 6.Menjelaskan cara menentukan dengan mempertimbangkan ukuran dan bentuk jendela bentuk dan ukuran jendela 7. Pengikatan mata tunas okulasi okulasi pada batang bawah 4. Jendela okulasi dibuat 107.Menyesuaikan penempelan mata tunas denga syarat keberhasilan

Tertulis Performansi Praktik

15 cm dari pangkal batang/permukaan media 5. Ukuran dan bentuk jendela okulasi dibuat sesuai dengan mata tunas (entres) 6. Potongan mata tunas (entres) ditempelkan pada jendela okulasi minimal menempel pada kedua sisi dan dijaga agar mata tunas tidak memar 7. Bagian okulasi diikat dengan plastik okulasi (tali) yang lentur dan tipis dengan cara melilitkannya dari bawah ke atas secara rapi, tertutup rapat, kuat dan mata tunas tetap terbuka serta menjaga kesegaran mata tunas

okulasi 8.Menjelaskan tujuan pengikatan mata tunas 9.Menentukan cara pengikatan mata tunas 10. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi 11. Mengambil entres dengan benar 12. Mengambil mata tunas sesuai dengan prosedur 13. Membuat jendela okulasi dengan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan mata tunas 14. Menempel mata tunas pada jendela okulasi 15. Mengikat mata tunas

1.4 Memelihara 1 Media tanam dijaga bibit hasil kelembabannya dengan okulasi. melakukan penyiraman secara periodik sesuai cuaca 2 Tali pengikat okulasi dilepaskan setelah mata tunas (okulasi) menempel kuat (tmbuh) sekitar berumur 2-3 minggu 3 Batang bawah dipotong 2-3 cm diatas jendela okulasi

1. Pemeliharaan mata tempel (okulasi) 2. Pelepasan ikatan (tali okulasi) 3. Perundukan batang bawah 4. Pemotongan batang bawah 5. Pengajiran bibit okulasi 6. Pengendalian hama

1. Menjelaskan syarat iklim mikro okulasi 2. Menjelaskan cara melepaskan ikatan plastik okulasi 3. Menjelaskan tujuan perundukan batang bawah 4. Menjelaskan cara memotong batang bawah 5. Menjelaskan tujuan pengajiran 6. Menjelaskan tujuan pengendalian hama-penyakit

Tertulis Performansi Praktik

setelah mata tunas (mata tempel) tumbuh dan berdaun tua minimal dua pasang 4 Bibit okulasi diberi patok/ajir dan diikat secara longgar sehingga pertumbuhan hasil okulasi tegak lurus 5 Gulma yang tumbuh di dalam polybag dan antar polybag dibersihkan 6 Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan tingkat kesehatan bibit 7 Pupuk diberikan sesuai dengan umur bibit

penyakit dan gulma 7. Pemupukan bibit hasil okulasi

dan gulma 7. Mengidentifikasi hama dan penyakit yang menyerang bibit 8. Melakukan pengendalian hama dan penyakit 9. Melakukan pengendalian gulma yang tumbuh di dalam dan antar polybag 10. Menjelaskan tujuan dan fungsi pupuk pada bibit 11. Mengidentifikasi jenis pupuk yang diperlukan masa pertumbuhan bibit 12. Melakukan pemupukan sesuai dengan umur, jenis pupuk, jumlah dan waktu serta cara pemberiannya

f.

Cek kemampuan awal (Pre Test) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pertanyaan Apakah Anda dapat melakukan pembiakan tanaman sambung ? Apakah Anda dapat melakukan pembiakan tanaman dengan okulasi ? Apakah Anda dapat memilih bibit batang bawah yang siap diokulasi ? Apakah Anda tahu persyaratan batang bawah untuk okulasi ? Apakah Anda tahu persyaratan batang atas ? Apakah Anda tahu ciri-ciri mata tempel/tunas yang siap digunakan untuk okulasi ? Apakah Anda dapat melakukan pemotongan batang bawah setelah tanaman diokulasi ? Apakah Anda dapat melakukan penyiraman pada bibit hasil okulasi ? Apakah Anda dapat melakukan pemupukan bibit hasil dan okulasi ? Apakah Anda dapat melakukan pengendalian hama dan penyakit pada bibit hasil okulasi ? Ya Tidak

Apabila Anda menjawab TIDAK pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah modul ini. Apabila Anda menjawab YA pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan evaluasi yang ada pada modul ini.

II. KEGIATAN BELAJAR Kegiatan belajar 1 Menyiapkan batang bawah a. Pendahuluan Batang bawah merupakan bibit tanaman yang digunakan sebagai batang pokok untuk okulasi. Penyiapan batang bawah merupakan langkah awal dalam kegiatan pembiakan tanaman dengan okulasi. Bibit yang digunakan untuk batang bawah diperoleh dari hasil penyemaian biji. Biji tersebut berasal dari pohon induk yang memenuhi persyaratan, dan diambil dari buah yang masak dipohon (masak fisiologis). b. Tujuan Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu menyiapkan bahan tanaman untuk batang bawah dalam pembiakan dengan okulasi. c. Uraian materi Menanam bibit batang bawah Batang bawah atau rootstock/understem adalah tanaman yang berfungsi sebagai batang bagian bawah yang masih dilengkapi dengan sistem perakaran yang berfungsi mengambil makanan dari dalam tanah untuk batang atas atau tajuknya. Pada umumnya batang bawah berasal dari biji. Keuntungan batang bawah dari biji adalah: Perkembangan sistem akar lebih kuat dan dalam, karena memiliki akar tunggang, sehingga relatif lebih tahan terhadap kekeringan. Penyediaan batang bawah jenis ini bisa dilakukan dalam jumlah banyak. Kriteria tanaman yang baik untuk dijadikan batang bawah adalah sebagai berikut : Mempunyai daya adaptasi yang luas. Artinya tanaman itu kompatibel dengan berbagai varietas, dan bila perlu juga kompatibel dengan berbagai jenis tanaman dalam satu genus. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan hama/penyakit yang ada dalam tanah, dan dapat tumbuh pada tanah yang keadaannya kurang menguntungkan. Mempunyai batang yang kuat. Mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang atas. Tidak mempunyai pengaruh negatif pada batang atas.

Untuk mendapatkan bibit batang bawah yang memenuhi persyaratan, maka benih yang disemai harus biji yang cukup tua dari buah yang sudah masak di pohon dan berasal dari pohon induk yang memenuhi syarat sebagai batang bawah. Untuk mengetahui lebih detail cara menyemai biji, bacalah modul Pembiakan Tanaman Secara Generatif. Memilih bibit calon batang bawah Kriteria bibit batang bawah yang sudah siap untuk dilakukan grafting (sambung) atau okulasi adalah: Cukup umur, untuk tanaman tahunan sudah berumur antara 3 bulan 1 tahun. Besar batang sebesar pensil. Batang sudah berkayu dan tumbuh subur, dan rimbun. Tidak terserang hama atau penyakit Perakarannya baik. Daftar batang bawah pada okulasi/sambung tanaman buah-buahan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jenis tanaman Alpukat Belimbing manis Buah nona Duku Durian Jambu air Jambu biji Jambu bol Jeruk besar Jeruk keprok Jeruk manis Kedondong Mangga Sawo Rambutan Sirsak Srikaya Nangka Lengkeng Batang bawah Alpukat Belimbing manis Sirsak Duku Durian Jambu air Jambu biji Jambu bol Sitrun jepun, Rough lemon, jeruk manis, jeruk nipis, jeruk sitrun Sitrun jepun, rough lemon Jeruk manis, sitrun jepun, rough lemon Kedondong Bacong, kebemben, kweni Sawo Rambutan Sirsak Srikaya Nangka Lengkeng

Bibit batang bawah siap disambung/okulasi

d. Rangkuman Penyiapan bahan tanaman untuk okulasi maupun sambung pucuk hampir sama yaitu meliputi penyiapan batang bawah dan penyiapan batang atas. Bibit yang digunakan untuk batang bawah diperoleh dari hasil penyemaian biji. Biji tersebut berasal dari pohon induk yang memenuhi persyaratan, dan diambil dari buah yang masak dipohon (masak fisiologis). e. Tugas 1. Buatlah resume terhadap pemahaman Anda tentang penyiapan bibit batang bawah sebagai bahan tanaman ! 2. Lakukan observasi ke petani pembibit tentang a. Persyaratan batang bawah b. Cara menyemai dan memelihara bibita batang bawah 3. Buatlah kesimpulan tentang apa dan bagaimana penyiapan bibit batang bawah sebagai bahan tanaman ! 4. Hasil (2.a dan 2.b), disimpan dalam ordner portfolio anda. f. Lembar latihan 1. Jelaskan persyaratan bibit batang bawah ! 2. Sebutkan kriteria batang bawah yang siap disambung atau diokulasi ! g. Kunci jawaban 1. a. Mempunyai daya adaptasi yang luas. b. Mempunyai perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan hama/penyakit yang ada dalam tanah, serta dapat tumbuh pada tanah yang kondisinya kurang menguntungkan. c. Mempunyai batang yang kuat. d. Mempunyai kecepatan tumbuh yang sesuai dengan batang atas. e. Tidak mempunyai pengaruh negatif pada batang atas.

2. a. Cukup umur untuk tanaman tahunan sudah berumur 3-12 bulan. b. Besar batang sudah sebesar pensil. c. Batang sudah berkayu. d. Tidak terserang hama/penyakit. h. Lembar kerja Menyiapkan Batang Bawah Pendahuluan Batang bawah merupakan bibit tanaman yang digunakan sebagai batang pokok untuk okulasi ataupun untuk penyambungan. Penyiapan batang bawah merupakan langkah awal dalam kegiatan pembiakan tanaman dengan okulasi maupun sambung pucuk. Hasil pembiakan dengan okulasi dan sambung akan menjadi kombinasi tanaman yang memiliki sifat-sifat baik yang berbeda dengan sifat induknya. Untuk mendapatkan kombinasi tersebut maka dalam penyiapan batang bawah harus memperhatikan baik persyaratan teknis maupun persyaratan genetis tanaman. Tujuan Kegiatan ini bertujuan agar Anda mampu menyiapkan bibit tanaman untuk batang bawah. Alat dan Bahan 1. Media tanam/tempat pesemaian 2. Ember 3. Benih Keselamatan Kerja Gunakan tugal dalam menyemai benih/biji tanaman pada media tanam ! Langkah Kerja 1. Ambilah/pilihlah biji yang berasal dari buah yang masak di pohon ! 2. Bersihkan biji dari lendir yang menempel pada biji (khusus biji yang berlendir) ! 3. Seleksi biji berdasarkan bentuk, ukuran warna, dan keutuhan ! 4. Semaikan biji kedalam media semai yang telah disiapkan ! 5. Jagalah kelembaban media semai jangan sampai terjadi kekeringan ! 6. Peliharalah pesemaian tersebut hingga bibit siap diokulasi ! 7. Amati dan catat pertumbuhan bibit !

Kegiatan belajar 2 Menyiapkan entres sebagai bahan mata okulasi a. Pendahuluan Batang atas merupakan batang yang akan disambungkan atau di tempelkan pada pembiakan tanaman dengan sambung atau okulasi. Batang atas ini nantinya berfungsi untuk berproduksi. Untuk itu penyiapan batang atas harus memenuhi persyaratan antara lain batang tersebut diambil dari tanaman yang memiliki kualitas unggul dan sehat. b. Tujuan Setelah mempelajari modul ini, Anda mampu menyiapkan bahan tanaman untuk batang atas (entres/mata tunas). c. Uraian materi Entres yang baik adalah yang cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda (setengah berkayu). Warna kulitnya coklat muda kehijauan atau abu-abu muda. Entres yang diambil dari cabang yang terlalu tua pertumbuhannya lambat dan presentase keberhasilannya rendah. Besar diameter cabang untuk entres ini harus sebanding dengan besarnya batang bawahnya. Cabang entres untuk okulasi sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah rontok). Pada tanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih ada daun melekat pada tangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun harus dilakukan dua minggu sebelum pengambilan cabang entres. Dalam waktu dua minggu ini, tangkai daun akan luruh dan pada bekas tempat melekatnya (daerah absisi) akan terbentuk kalus penutup luka yang bisa mencegah masuknya mikro-organisme penyebab penyakit (patogen). Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu pengambilan entres adalah kesuburan dan kesehatan pohon induk. Untuk meningkatkan kesuburan pohon induk, biasanya tiga minggu sebelum pengambilan batang atas dilakukan pemupukan dengan pupuk NPK. Kesehatan pohon induk ini penting karena dalam kondisi sakit, terutama penyakit sistemik mudah sekali ditularkan pada bibit. Entres diambil setelah kulit kayu cabangnya dengan mudah dapat dipisahkan dari kayunya (dikelupas). Bagian dalam kulit kayu ini (kambium) akan tampak berair, ini menandakan kambiumnya aktif, sehingga bila mata tunasnya segera diokulasikan akan mempercepat pertautan dengan batang bawah.

Pada bibit okulasi biasanya dari masing-masing batang itu mempunyai peranan yang berbeda. Batang bawah biasanya berperan sebagai pengabsorbsi air dan unsur hara dari dalam tanah dan mendukung tegaknya batang atas. Batang atas (entres) dengan daunnya mengasimilasi CO2 dan membentuk karbohidrat serta auksin (yang berproduksi), maka dari itu batang atas (entres) sebaiknya dipilih dari pohon induk dengan kriterian : a. Berasal dari varietas unggul (sesuai yang kita kehendaki). b. Sudah berproduksi (sudah berbuah, untuk tanaman buah-buahan). c. Bebas dari serangan hama dan penyakit. d. Bisa menyesuaikan diri dengan batang bawah. Batang atas (entres) ini diambil dari cabang-cabang pohon induk, sedang cabang yang diambil harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Besar cabang hampir sama dengan besar batang bawah, cabang lurus dan sehat. b. Umur cabang hampir sama dengan umur batang bawah. c. Cabang diambil pada waktu pertumbuhan dalam keadaan dorman. d. Pada okulasi batang atas yang digunakan hanya berupa satu mata tunas. Mata tunas (entres) yang baik adalah mata tunas yang sudah menonjol, namun belum tumbuh menjadi tunas baru. Batang atas (entres) yang terpilih, kemudian di potong dari pohon induknya dengan menggunakan gunting setek/pisau yang tajam. Pemotongan batang atas ini sebaiknya dilakukan pada waktu sinar matahari tidak terlalu terik agar batang atas tidak cepat layu. Setelah dilakukan pemotongan tempatkan di tempat yang teduh dan segera digunakan untuk okulasi. d. Rangkuman Cabang entres untuk okulasi sebaiknya tidak berdaun (daunnya sudah rontok). Pada tanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih ada daun melekat pada tangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun harus dilakukan dua minggu sebelum pengambilan cabang entres. Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu pengambilan entres adalah kesuburan dan kesehatan pohon induk. Entres diambil setelah kulit kayu cabangnya dengan mudah dapat dipisahkan dari kayunya (dikelupas). Batang atas (entres) yang terpilih, kemudian di potong dari pohon induknya dengan menggunakan gunting setek/pisau yang tajam. Pemotongan batang atas ini sebaiknya dilakukan pada waktu sinar matahari tidak terlalu terik agar batang atas tidak

cepat layu. Setelah dilakukan pemotongan tempatkan di tempat yang teduh dan segera digunakan untuk menyambung atau okulasi. e. Tugas 1. Buatlah resume terhadap pemahaman Anda tentang penyiapan batang atas (entres/mata tunas) sebagai bahan tanaman ! 2. Lakukan observasi ke petani pembibit tentang: a. Persyaratan batang atas b. Cara Pengambilan batang atas 3. Buatlah kesimpulan tentang apa dan bagaimana penyiapan batang atas sebagai bahan tanaman ! 4. Hasil (2.a dan 2.b), disimpan dalam ordner portfolio anda. g. Lembar latihan h. Lembar kerja

Kegiatan belajar 3 Melakukan okulasi a. Pendahuluan b. Tujuan c. Uraian materi d. Rangkuman e. Tugas f. Lembar latihan g. Lembar kerja

Kegiatan belajar 4 Memelihara bibit hasil okulasi a. Pendahuluan b. Tujuan c. Uraian materi d. Rangkuman e. Tugas

f.

Lembar latihan

g. Lembar kerja III. EVALUASI a. Evaluasi pengetahuan b. Evaluasi keterampilan c. Evaluasi sikap d. Evaluasi produk/benda kerja e. Sertifikasi 1. Verifikasi oleh Tim Penjamin Mutu dari internal sekolah/Quality Assurance (QA). Kegiatan verfikasi oleh QA dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap penguasaan kompetensi Anda telah dilakukan dengan benar sesuai prosedur buku dan kriteria keberhasilan yang telah disepakati antar sekolah, industri pasangan sebagai penjamin mutu dan Anda. Hasil verfikasi ini, apabila kegiatan evaluasi oleh guru pembimbing dinyatakan sesuai, maka hasil evaluasi guru terhadap penguasaan kompetensi Anda dinyatakan sah. Akan tetapi apabila tim verifikasi menyatakan tidak sah, maka evaluasi akan dilakukan bersama oleh guru dan tim QA. 2. Verifikasi oleh Tim Pengendali mutu dari external sekolah/Quality Control (QC) Kegiatan verifikasi oleh QC dimaksudkan untuk meyakinkan bahan hasil evaluasi yang dilakukan oleh internal sekolah terhadap penguasaan kompetensi Anda telah dilakukan dengan benar seuai prosedur baku dan kriteria keberhasilan yang telah disepakati antara sekolah, Industri pasangan sebagai penjamin mutu, dan Anda. Hasil verifikasi ini, apabila kegiatan evaluasi oleh sekolah dinyatakan sesuai, maka hasil evaluasi sekolah terhadap penguasaan kompetensi Anda dinyatakan sah. Akan tetapi apabila tim verifikasi oleh tim penjamin mutu dari internal sekolah/Quality Control (QC), akan melakukan evaluasi terhadap pencapaian kompetensi Anda, hasil evaluasi oleh Industri/external evaluator ini yang akan digunakan untuk menyatakan Anda telah berkompeten atau belum. Apabila tim external menyatakan Anda telah memenuhi kompetensi, maka Anda dinyatakan kompeten, dan akan diterbitkan sertifikat kompetensi.

IV.

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Faktor yang menunjang keberhasilan okulasi Waktu terbaik pelaksanaan okulasi adalah pada pagi hari, antara jam 07.0011.00 pagi, karena saat tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman juga dalam kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam 12.00 siang daun mulai layu. Tetapi ini bisa diatasi dengan menempel di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari langsung. Kebersihan alat okulasi, silet yang akan digunakan langsung kita belah dua saat masih alam bungkusan kertas, sehingga silet kita tetap dalam kondisi bersih satu belahan kita gunakan sedangkan belahan lainnya kita sim-pan untuk pengganti belahan silet pertama apabila dirasa sudah tidah tajam lagi. Perawatan alat okulasi, setelah digunakan silet dibersihkan dan dibungkus lagi dengan kertas pembungkusnya agar tidak berkarat. Petani terampil satu bagian silet mampu digunakan untuk 100 s/d 200 kali okulasi sehingga dengan dua bagian silet mampu dihasilkan 200 s/d 400 okulasi dalam sehari (10 jam kerja). Seorang pembibit yang berpengalaman dalam 1 jam mampu menempel sekitar 40 tempelan. Kerja mulai jam 06.00-12.00 (6 jam) dilanjutkan jam 13.00-17.00 (4 jam), sehingga 10 jam kerja dalam 1 hari dihasilkan 10x40 = 400 tempelan. Pembuatan tali plastik dari kantong plastik berukuran kg (12x25 cm) atau 2 kg (20x35 cm). Gunakan plastik yang tahan santan dan minyak. Membuat irisan memanjang dengan lebar 0.5-1 cm. Pengirisan dengan silet, yang bergeraknya plastiknya bukan siletnya. Untuk pemula pengirisan plastik bisa beralaskan papan atau kaca, sedangkan yang sudah biasa pengirisan kantong plastik dapat langsung di atas paha kita. Cara menghitung kebutuhan tali plastik adalah sebagai berikut. Biasanya 1 kantong plastik ukuran kg menjadi 12 irisan bolak-balik sehingga menjadi 24 irisan x 3 bagian (8 cm) dihasilkan sekitar 72 tali plastik x kg (isi 140 lembar) maka dihasilkan 10.080 tali plastik, sedangkan 1 kantong plastik ukur-an 2 kg menjadi 20 irisan bolak balik sehingga menjadi 40 irisan x 4 bagian (8 cm) dihasilkan sekitar 160 tali plastik x kg (isi 60 lembar) maka dihasilkan 9.600 tali plastik. Harga 1/4 kg kantong plastik harganya Rp

3.000,-, kg plastik ukuran kg berisi 140 kantong plastik dan kg plastik ukuran 2 kg berisi 60 kantong plastik. Membersihkan tali plastik dengan cara dipegang dengan jari direntangkan dan diketek-ketek atau digerakan biar menjadi bersih, jangan dilap. Biasanya kantong plastik yang habis kita iris menjadi tali plastik, kita gosok-gosokan ke telapak tangan kita biar tidak licin/lebih

Anda mungkin juga menyukai