Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

POLA ALIH TUTUR DALAM ANIMASI TEKOTOK “KOMPILASI TEKOTOK #7”


PADA KANAL YOUTUBE TEKOTOK

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Seminar Proposal

Dosen Pengampu: Erwin Salpa Riansi, M. Pd.

Oleh:

Khoiri Wahyu Pratama

2222180081

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari bagi kita selaku
makhluk sosial. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Kridalaksana dan
Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2014:32) yang mengatakan bahwa bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk
bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Komunikasi pada umumnya
dilakukan baik secara lisan atau verbal yang dimengerti oleh kedua belah pihak.
Sedangkan komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan
penerimaan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Komunikasi dapat dilakukan baik secara lisan maupun tertulis. Contoh untuk
komunikasi tertulis dapat kita jumpai pada surat-menyurat, sedangkan untuk komunikasi
lisan itu sendiri dapat kita jumpai pada monolog, dialog dan lain sebagainya yang
menggunakan lisan sebagai sarana komunikasi. Untuk saat ini, berkomunikasi tidak
hanya bisa dilakukan dengan bertatap muka. Seiring berkembangnya teknologi sarana
berkomunikasi juga mulai merambah media elektronik. Salah satu penerapannya ialah
melalui animasi-animasi yang saat ini dapat dengan mudah kita jumpai di platform-
paltform media sosial seperti Youtube, Facebook, Twitter, dan bahkan dalam televisi.

Animasi merupakan film yang tercipta dari proses pengolahan gambar tangan menjadi
gambar bergerak. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, animasi adalah film
yang berbentuk rangkaian tulisan atau gambar yang satu dengan yang lain hanya berbeda
sedikit. Sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi bergerak. Kedua hal ini berbeda
dengan yang dikatakan Partono Soenyoto dalam bukunya (Animasi 2D, 2017:1), yang
mengatakan animasi pada dasarnya adalah suatu disiplin ilmu yang memadukan unsur
seni dengan teknologi. Sebagai disiplin ilmu seni ia terikat dengan aturan atau hukum dan
dalil yang mendasari keilmuan itu sendiri, yaitu prinsip animasi.

Dari sekian banyak judul animasi yang bisa dengan mudah kita jumpai di manapun,
penelitian ini berfokus membahas pola alih tutur yang terdapat dalam animasi Tekotok.
Tekotok merupakan salah satu dari sekian banyaknya animasi buatan karya anak bangsa.
Animasi Tekotok ini diciptakan oleh Beto dan Bilal, animasi ini dibuat pada awal
Desember 2020. Meskipun tergolong animasi baru, Tekotok mempunyai daya tarik bagi
para pecinta animasi. Hal ini dikarenakan Tekotok mengangkat cerita-cerita ringan yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Syamsuddin (2011: 75) kesempatan berbicara atau yang disebut juga (turn
talking/dialog couplet) adalah hal-hal yang berkenaan dengan siapa, kapan, berapa lama
seseorang atau suatu pihak memperoleh giliran berbicara di seluruh percakapan atau suatu
pihak memperoleh giliran berbicara di seluruh percakapan yang berlangsung. Darma
(2013: 29) mengatakan bahwa alih tutur atau gilir berbicara meliputi aspek-aspek dari
topik pembicaraan, arah kesempatan berbicara, maksud percakapan, tanggapan peserta
terhadap ketiganya, serta inisiatif memotong atau mengambil peran.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa alih tutur adalah suatu
tindakan pertukaran dalam suatu percakapan yang menimbulkan pergantian peran dalam
percakapan baik siapa, kapan, dan berapa lama seseorang memperoleh giliran berbicara.
Penelitian ini akan mengupas tuntas fenomena pola alih tutur yang terdapat dalam
animasi Tekotok “Kompilasi Tekotok #7” pada kanal youtube Tekotok.

B. Kajian dan Temuan Penelitian yang Relevan


1. Penelitian relevan sebelumnya yang sesuai dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Sri Puji Astuti (Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Diponegoro) tentang pola alih tutur dalam naskah drama First Love dalam jurnal
NUSA, Vol. 13 No. 3 Agustus 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif, dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan
deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan pola alih tutur yang terdapat
dalam naskah drama First Love.

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pasangan ujaran
terdekat yang terdapat dalam naskah drama First Love ini. Dengan cara
mendeskripsikan pola alih tutur dan cara memperoleh giliran berbicara yang
terdapat dalam naskah drama First Love karya Inggrida S.

Hasil dari penelitian ini berhasil diperoleh kesimpulan, bahwa dalam naskah
drama First Love karya Inggrida S adalah; (1) pertanyaan diikuti jawaban, (2)
salam diikuti salam,(3) panggilan diikuti jawaban, (4) salam pisah diikuti
pesan, (5) pujian diikuti penolakan, (6) menawari diikuti memuji dan
menerima, (7) mengeluh diikuti bertanya, menjawab, menawari, dan menolak,
(8) menuduh diikuti menolak dan mengakui (9) permohonan diikuti perjanjian,
permohonan, penangguhan, permohonan, pengabulan. Adapun pengambilan
giliran bicara dalam drama First Love karya Inggrida Wisnu S menggungunan
cara memperoleh, mencuri, menciptakan, melanjutkan, dan merebut.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah
mengkaji pola alih tutur. Metode yang diterapkan dalam penelitian sama-sama
pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan teknik pengumpulan data sama-
sama menggunakan metode simak, dan sumber data kedua penelitian ini sama-
sama diperoleh secara online. Data yang diperoleh ini berupa bentuk percakapan
antar tokoh, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan pola alih
tutur.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada
bagian data. Data dalam penelitian ini merupakan naskah drama, sedangkan data
yang akan peneliti gunakan adalah video animasi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fandi Zuliyanto, dkk (Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Diponegoro). Tentang pola alih tutur percakapan dalam film Warkop
DKI Reborn Part 1, dalam jurnal NUSA, Vol. 16 No. 1 Februari 2021. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan
menggunakan pendekatan deskriptif. Pada tahap penyediaan data digunakan
teknik simak dan catat terhadap percakapan film Warkop DKI Reborn:
Jangkrik Boss! Part 1. Data dianalisis menggunakan pola alih tutur
percakapan dan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola alih tutur dan pola
pasangan ujaran terdekat dalam film Warkop DKI Reborn. Dengan cara
mendeskripsikan pola alih tutur dan cara memperoleh giliran berbicara yang
terdapat dalam film Warkop DKI Reborn.
Hasil penelitian menunjukkan dalam film Warkop DKI Reborn: Jangkrik
Boss! Part 1 ditemukan pasangan ujaran terdekat yang terdiri dari, (1)
pasangan salam diikuti salam, (2) pasangan panggil diikuti jawab, (3)
pasangan tanya diikuti jawab, yang meliputi ‘jawaban ajeg’ dan ‘jawaban
kreatif’, (4) pasangan menawari diikuti menerima, (5) pasangan menawari diikuti
menolak, (6)pasangan menuduh diikuti menolak, (7)pasangan memohon
diikuti mengabulkan, (8) pasangan memohon diikuti menolak, (9) pasangan pujian
diikuti menerima, (10) pasangan keluhan diikuti alasan, (11) pasangan ajakan
diikuti persetujuan, (12) pasangan perintah diikuti penerimaan, dan (13)
pasangan perintah diikuti penolakan. Selain itu, Film Warkop DKI Reborn:
Jangkrik Boss!Part 1, memilki alih giliran bicara yang terdiri dari, (1) kategori
memperoleh, (2) kategori menciptakan, (3) kategori mencuri, (4)
kategori melanjutkan, dan (5) kategori merebut.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah
mengkaji pola alih tutur. Metode yang diterapkan dalam penelitian sama-sama
pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan teknik pengumpulan data sama-
sama menggunakan metode simak. Data yang diperoleh ini berupa bentuk
percakapan antar tokoh, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan
pola alih tutur.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada
bagian data. Data dalam penelitian ini merupakan film Warkop DKI Reborn,
sedangkan data yang akan peneliti gunakan adalah video animasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Zulfatun Anisah (STAI AL HIKMAH TUBAN).


Tentang analisis percakapan dalam acara “Talk Show Kick Andy dengan
pengarang novel Negeri Lima Menara”, dalam jurnal AN-NAS : Jurnal
Humaniora Vol. 2 No. 2, September 2018. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitaf, dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumenter dan metode simak.
Dalam penganalisisan data digunakan metode yang khusus digunakan dalam
penelitian bahasa yakni metode padan. Selanjutnya dalam pengujian keabsahan
data dilakukan dengan cara deskripsi mendalam, triangulasi, dan replika data.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti percakapan dalam acara Talk Show Kick
Andy dengan pengarang novel Negeri Lima Menara dari segi struktur percakapan,
topik percakapan, alih tutur dan kepaduan wacana percakapan.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa analisis percakapan yang terdapat dalam
video acara Talk Show Kick Andy memuat empat pokok bahasan, yang terdiri
atas: topik percakapan, struktur percakapan, alih tutur percakapan, dan kepaduan
wacana percakapan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah
mengkaji pola alih tutur. Metode yang diterapkan dalam penelitian sama-sama
pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh ini berupa bentuk
percakapan antar tokoh, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan
pola alih tutur.

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada
bagian data. Data dalam penelitian ini merupakan acara Talk Show Kick Andy
dengan pengarang novel Negeri Lima Menara , sedangkan data yang akan peneliti
gunakan adalah video animasi. Fokus bahasan pada penelitian ini lebih luas jika di
bandingkan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Mengingat fokus pada
penelitian ini mencakup empat pokok bahasan, yang terdiri atas: topik percakapan,
struktur percakapan, alih tutur percakapan, dan kepaduan wacana percakapan.
Sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti hanya berfokus pada pola alih
tutur dan pola pasangan ujaran terdekat.

C. Fokus Penelitian

Agar tidak terjadi perluasan pembahasan yang nantinya tidak sesuai dengan tujuan
penelitian ini. Maka peneliti memutuskan untuk membatasi pembahasan penelitian ini.
Peneliti memfokuskan untuk meneliti pola alih tutur dan pasangan ujaran terdekat yang
terdapat dalam animasi Tekotok “Kompilasi Tekotok #7” yang sumbernya berhasil
peneliti peroleh melalui kanal Youtube Tekotok.

D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, diperoleh beberapa pertanyaan penelitian
pada penelitian ini. Yaitu;

1. Bagaimana pola alih tutur dalam dialog animasi Tekotok “Kompilasi Tekotok
#7”?
2. Bagaimana pola pasangan ujaran terdekat dalam animasi Tekotok “Kompilasi
Tekotok #7”?
E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Untuk mendeskripsikan pola alih tutur yang terdapat dalam dialog animasi
Tekotok “Kompilasi Tekotok #7”.
2. Untuk mendeskripsikan pola pasangan ujaran terdekat dalam animasi Tekotok
“Kompilasi Tekotok #7”.
F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berhasil dengan baik, menghasilkan laporan yang


bermanfaat bagi orang lain. Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca yang lebih luas
terutama sekait dengan alih tutur.
b. Penelitian ini diharapkan pula sebagai bahan masukan bagi penelitian yang
relevan, khususnya dalam bidang alih tutur.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Menambah pengetahuan siswa sekait dengan pemahaman aspek alih tutur.
b. Bagi guru
Menambah pengetahuan guru mengenai aspek alih tutur, sehingga dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.
c. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan pemikiran bagi peneliti yang lain untuk melakukan
penelitian yang sejenis dengan fokus yang lebih luas.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA
Dalam penulisan penelitian ini peneliti menggali informasi dari penelitian-
penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan. Baik mengenai kekurangan
atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali informasi-
informasi dari jurnal-jurnal dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang ada
sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan untuk
memperoleh landasan teori ilmiah.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Puji Astuti (Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro) tentang pola alih tutur dalam naskah drama
First Love karya Ihggrida Wisnu S. Dalam jurnal NUSA, Vol. 13 No. 3
Agustus 2018.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan
deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak, dan
sumber data penelitian ini diperoleh secara online. Data yang diperoleh
ini berupa bentuk percakapan antar tokoh, selanjutnya data yang
diperoleh dianalisis menggunakan pola alih tutur.
Hasil dari penelitian ini berhasil diperoleh kesimpulan, bahwa dalam
naskah drama First Love karya Inggrida S adalah; (1) pertanyaan
diikuti jawaban, (2) salam diikuti salam,(3) panggilan diikuti
jawaban, (4) salam pisah diikuti pesan, (5) pujian diikuti
penolakan, (6) menawari diikuti memuji dan menerima, (7)
mengeluh diikuti bertanya, menjawab, menawari, dan menolak, (8)
menuduh diikuti menolak dan mengakui (9) permohonan diikuti
perjanjian, permohonan, penangguhan, permohonan, pengabulan.
Adapun pengambilan giliran bicara dalam drama First Love karya
Inggrida Wisnu S menggungunan cara memperoleh, mencuri,
menciptakan, melanjutkan, dan merebut.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fandi Zuliyanto, dkk (Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Diponegoro). Tentang pola alih tutur percakapan
dalam film Warkop DKI Reborn: jangkrik boss! Part 1, dalam jurnal
NUSA, Vol. 16 No. 1 Februari 2021. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan
pendekatan deskriptif. Pada tahap penyediaan data digunakan teknik
simak dan catat terhadap percakapan film Warkop DKI Reborn:
Jangkrik Boss! Part 1. Data dianalisis menggunakan pola alih tutur
percakapan dan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Hasil penelitian menunjukkan dalam film Warkop DKI Reborn:
Jangkrik Boss! Part 1 ditemukan pasangan ujaran terdekat yang
terdiri dari, (1) pasangan salam diikuti salam, (2) pasangan
panggil diikuti jawab, (3) pasangan tanya diikuti jawab, yang
meliputi ‘jawaban ajeg’ dan ‘jawaban kreatif’, (4) pasangan menawari
diikuti menerima, (5) pasangan menawari diikuti menolak,
(6)pasangan menuduh diikuti menolak, (7)pasangan memohon
diikuti mengabulkan, (8) pasangan memohon diikuti menolak, (9)
pasangan pujian diikuti menerima, (10) pasangan keluhan diikuti
alasan, (11) pasangan ajakan diikuti persetujuan, (12) pasangan
perintah diikuti penerimaan, dan (13) pasangan perintah diikuti
penolakan. Selain itu, Film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!
Part 1, memilki alih giliran bicara yang terdiri dari, (1) kategori
memperoleh, (2) kategori menciptakan, (3) kategori mencuri,
(4) kategori melanjutkan, dan (5) kategori merebut.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Zulfatun Anisah (STAI AL HIKMAH


TUBAN). Tentang analisis percakapan dalam acara “Talk Show Kick
Andy dengan pengarang novel Negeri Lima Menara”, dalam jurnal
AN-NAS : Jurnal Humaniora Vol. 2 No. 2, September 2018. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitaf, dengan
pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode dokumenter dan metode simak. Dalam
penganalisisan data digunakan metode yang khusus digunakan dalam
penelitian bahasa yakni metode padan.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa analisis percakapan yang terdapat
dalam video acara Talk Show Kick Andy memuat empat pokok
bahasan, yang terdiri atas: topik percakapan, struktur percakapan, alih
tutur percakapan, dan kepaduan wacana percakapan.

B. KERANGKA TEORI
1. Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang
mempunyai arti “menyampaikan”. Komunikasi pada umumnya
dilakukan baik secara lisan atau verbal yang dimengerti oleh kedua
belah pihak. Sedangkan komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah pengiriman dan penerimaan antara dua orang atau
lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Komunikasi
dapat dilakukan baik secara lisan maupun tertulis. Contoh untuk
komunikasi tertulis dapat kita jumpai pada surat-menyurat, sedangkan
untuk komunikasi lisan itu sendiri dapat kita jumpai pada monolog,
dialog dan lain sebagainya yang menggunakan lisan sebagai sarana
komunikasi.
2. Animasi
Animasi berasal dari bahasa Inggris “animation” dengan kata dasarnya
adalah “to anime” yang mempunyai arti menghidupkan. Animasi
merupakan film yang tercipta dari proses pengolahan gambar tangan
menjadi gambar bergerak. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, animasi adalah film yang berbentuk rangkaian tulisan atau
gambar yang satu dengan yang lain hanya berbeda sedikit. Sehingga
ketika diputar tampak di layar menjadi bergerak. Kedua hal ini berbeda
dengan yang dikatakan Partono Soenyoto dalam bukunya (Animasi
2D, 2017:1), yang mengatakan animasi pada dasarnya adalah suatu
disiplin ilmu yang memadukan unsur seni dengan teknologi. Sebagai
disiplin ilmu seni ia terikat dengan aturan atau hukum dan dalil yang
mendasari keilmuan itu sendiri, yaitu prinsip animasi.
3. Alih Tutur
a. Pengertian alih tutur
Syamsuddin (2011: 75) kesempatan berbicara atau yang disebut
juga (turn talking/dialog couplet) adalah hal-hal yang
berkenaan dengan siapa, kapan, berapa lama seseorang atau
suatu pihak memperoleh giliran berbicara di seluruh
percakapan atau suatu pihak memperoleh giliran berbicara di
seluruh percakapan yang berlangsung. Darma (2013: 29)
mengatakan bahwa alih tutur atau gilir berbicara meliputi
aspek-aspek dari topik pembicaraan, arah kesempatan
berbicara, maksud percakapan, tanggapan peserta terhadap
ketiganya, serta inisiatif memotong atau mengambil peran.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa alih
tutur adalah suatu tindakan pertukaran dalam suatu percakapan
yang menimbulkan pergantian peran dalam percakapan baik
siapa, kapan, dan berapa lama seseorang memperoleh giliran
berbicara.
b. Cara mengambil alih tutur
Cara mengambil alih tutur berkaitan dengan peran pergantian
pembicara. Cara mengambil alih tutur pada dasarnya dilakukan
berpasangan dengan memberikan gilir berbicara dengan mitra
tutur. Dalam artian cara mengambil alih tutur dilakukan dengan
seorang penutur atau pembicara yang akan berbicara. Rani
(2006: 214-215) mengemukakan cara mengambil alih tutur
terbagi menjadi enam yaitu memperoleh, mencuri, merebut,
mengganti, menciptakan, dan melanjutkan. Hal tersebut
dibahas lebih lanjut di bawah ini.
 Memperoleh
Alih tutur memperoleh merupakan suatu cara
mengambil gilir berbicara yang diberikan oleh
pembicara terdahulu. Dalam hal ini, pembicara
terdahulu memberikan kesempatan berbicara terhadap
mitra tuturnya agar segera mengambil alih tutur.
Memperoleh alih tutur berarti penutur mempersilahkan
mitra tuturnya untuk berbicara.
 Mencuri
Mencuri alih tutur merupakan cara mengambil
alih tutur pada waktu pembicara terdahulu belum selesai
berbicara tetapi dia dalam keadaan lengah sehingga
mitra tutur mencuri percakapan yang sedang
berlangsung. Alih tutur mencuri terjadi ketika penutur
sedang berbicara namun tidak memperkirakan mitra
tuturnya akan mencuri percakapan yang sedang
berlangsung.
 Merebut
Alih tutur merebut sering ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya perdebatan atau
perbincangan dua orang atau lebih. Alih tutur merebut
terjadi karena adanya dialog antar petutur dalam suatu
percakapan. Cara mengambil alih tutur merebut terjadi
pada saat pembicara terdahulu sedang berbicara dan
masih ingin melanjutkannya.
 Mengganti
Alih tutur mengganti merupakan cara
mengambil alih tutur dengan cara mengganti bicara
mitra tuturnya karena mitra tuturnya tidak mampu
meneruskan bicara. Dalam mengambil alih alih tutur
mengganti penutur berbicara bermaksud untuk
membantu mitra tuturnya yang saat itu tidak mampu
meneruskan bicara karena alasan tertentu.
 Menciptakan
Mencipatakan percakapan dapat dilakukan
apabila penutur dan mitra tutur yang menghadirkan
topik baru. Perlunya menciptakan percakapan supaya
muncul pembicaraan baru. Adanya alih tutur
menciptakan ini dimaksudkan untuk memunculkan
topik baru sehingga dapat mengembangkan percakapan
yang sedang dilakukan sehingga tuturan yang dihasilkan
menjadi lebih bervariasi.
 Melanjutkan
Alih tutur melanjutkan merupakan cara
mengambil alih tutur berikutnya karena mitra tuturnya
tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan.
Mengambil alih tutur dengan cara melanjutkan ini
dilakukan apabila mitra tuturnya yang diberi
kesempatan bicara tidak segera mengambil alih tutur
tersebut.
4. Pasangan ujaran terdekat dalam percakapan
Pasangan ujaran terdekat merupakan proses memproduksi
ujaran dimulai dari perencanaan mengenai topik yang akan diujarkan,
kemudian turun ke kalimat yang akan dipakai dan turun lagi pada
konstituen yang akan dipilih. Menurut Rani, dkk (2005: 206-226)
pasangan ujaran terdekat merupakan ujaran yang memiliki keterpaduan
pasangan damping dapat membuat atau memunculkan suatu ujaran lain
sebagai tanggapan terdiri atas dua ujaran penggerak dan tindak lanjut.
Oleh karena itu ujaran pertama dalam pasangan ujaran terdekat pada
percakapan berfungsi sebagai usaha melakukan alih tutur serta melatar
belakangi terciptanya gilir tutur dalam suatu percakapan. Hal-hal
mengenai pasangan ujaran terdekat dipaparkan sebagai berikut.
 Pasangan tanya jawab
Pasangan tanya jawab merupakan dua pasangan
ujaran yang berupa pertanyaan dapat ditanggapi dengan
ujaran jawaban. Ujaran pertama berupa kalimat
pertanyaan dan ujaran yang kedua berupa jawaban.
Dalam ujaran ini tentunya penutur dan mitra tutur saling
berdialog dengan melakukan percakapan yang bertujuan
mendapatkan informasi.
 Pasangan pujian menerima dan menolak
Pasangan pujian dilakukan dengan maksud
memberikan penghargaan berupa pujian pada orang
lain. Pujian juga sebagai wujud melahirkan kekaguman
dan penghargaan pada suatu hal. Pada percakapan
sehari-hari juga dapat ditemukan pada pasangan ujaran
terdekat yang berupa pujian menerima dan menolak.
 Pasangan keluhan alasan
Keluhan merupakan tindak tutur yang
diungkapkan karena pembicara tidak menyukai atau
tidak puas atas sesuatu yang dilakukan atau ditampilkan
pendengarnya. Ujaran keluhan dapat dimaknai seperti
menegur mitra tutur yang melakukan tindakan maksud
memberikan larangan melakukan sesuatu.
 Pasangan ajakan persetujuan dan penolakan
Suatu ujaran digolongkan sebagai tuturan berupa
ajakan apabila ujaran dimaksudkan mengajak
pendengar untuk melakukan sesuatu. Pasangan ajakan
dapat menggunakan kata ayo atau mari dan kata lainnya
yang memiliki makna ajakan. Percakapan ajakan dapat
diikuti oleh ujaran persetujuan dan penolakan.
 Pasangan perintah penerimaan, penolakan, dan
pembalikan
Dalam percakapan sehari-hari ditemukan juga
ujaran perintah yang berpasangan dengan penerimaan,
penolakan, dan pembalikan. Pasangan perintah
penerimaan terjadi apabila penutur memberikan
perintah maka mitra tutur melaksanakan perintah
tersebut. Pasangan perintah penolakan bahwa perintah
yang diberikan penutur namun tidak dilaksanakn oleh
mitra tutur dengan cara ditolak.
 Pasangan tawaran penerimaan
Pasangan ujaran ini sering digunakan dalam
komunikasi sehari-hari. Pasangan tawaran ditunjukan
makna silahkan. Misalnya tawaran yang diberikan pada
orang lain bertujuan memberikan suatu hal ataupun
benda agar orang lain dapat menerima tawaran tersebut.
Ujaran tawaran dalam percakapan berpasangan dengan
penerimaan.
 Pasangan panggilan jawaban
Pada pasangan ujaran panggilan jawaban seiring
ditemukan dalam berkomunikasi. Pasangan panggilan
bermaksud menginginkan respon dari orang lain yang
dipanggilnya. Dalam pasangan panggilan dapat
berpasangan dengan jawaban. Pasangan panggilan
jawaban sering terjadi dalam percakapan sehari-hari dan
biasanya digunakan untuk memanggil seseorang.
 Pasangan ujaran permintaan izin pengabulan dan
penolakan
Pada percakapan sehari-hari permintaan izin
dapat dikabulkan dan juga ditolak. Lazimnya pasangan
permintaan disertai dengan sikap penutur yang lebih
merendah yang bermakna meminta. Maksud dari
permintaan pengabulan bahwa permintaan penutur
mendapatkan tanggapan dari mitra tutur dengan
pemberian izin. Sebaliknya permintaan penolakan
tentunya permintaan penutur tidak mendapatkan izin
dari mitra tutur untuk melakukan suatu hal, hal ini
sering ditemukan misalnya antara seorang anak
meminta izin pada orang tua.
5. Aspek-aspek tuturan
Sebuah tuturan tentunya memiliki bermacam-macam maksud yang
mungkin dikomunikasikan. Leech (1983) (dalam Wijana,(1996: 10-12)
mengemukakan sejumlah aspek yang harus dipertimbangkan dalam
rangka studi pragmatik. Aspek-aspek tuturan merupakan hal-hal yang
berkaitan untuk terciptanya sebuah percakapan yang baik. Aspek-aspek
tuturan antara lain penutur dan lawan tutur, konteks tuturan, tujuan
tuturan, tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas dan produk
tindak verbal. Masing-masing aspek tuturan memiliki fungsi tersendiri.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dan catat yaitu
menyimak animasi Tekotok “Kompilasi Tekotok #7” secara berulang-ulang,
kemudian mencatat fenomena-fenomena alih tutur yang terdapat dalam animasi
Tekotok “Kompilasi Tekotok #7”. Sumber data diperoleh secara online. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini berupa penggalan dialog, selanjutnya data dianalisis
menggunakan dengan menggunakan pola alih tutur.

B. Teknik penelitian
1. Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan adalah teknik simak. Teknik simak
merupakan proses peyimakan atau pengamatan terhadap penggalan
ataupun hasil penafsiran terhadap data. Teknik libat cakap merupakan
proses di mana peneliti ikut terlibat atau ikut serta dalam proses
pengumpulan data. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian
ini dengan mengamati serta menyimak setiap dialog yang terdapat
dalam animasi Tekotok “Kompilasi Tekotok #7”.
Teknik simak dan cakap dapat dilakukan bila kegiatan
penyadapan data atau dokumentasi yang diteliti dilakukan oleh
pengumpul data dengan cara berpartisipasi dan menyimak hal-hal yang
ada pada dokumentasi. . Penggunaan teknik simak libat cakap juga
didukung dengan teknik menyimak, yaitu mengalisis dokumentasi
yang telah ditentukan.
2. Teknik pengodean data
Dalam penelitian ini, peneliti memilih teknik pengodean
terbuka (open coding). yaitu bagian dari analisis data, dimana peneliti
menguraikan, memeriksa, membandingkan, mengkonsepkan dan
mengkatagorikan hal-hal yang ditemukan dalam teks hasil dari
wawancara, observasi, dokumentasi dan catatan harian peneliti itu
sendiri.
3. Teknik pemeriksaan keabsahan data
Dalam penelitian ini, peneliti memilih teknik triangulasi dalam
pemeriksaan keabsahan data. Triangulation is qualitative cross-
validation. It a assesses the sufficiency of the data according the
convergence of multiple data sources or multiple data collection
procedures (William Wiersma, dalam Sugiono, 2017:273). Triangulasi
dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Triangulasi
sumber merupakan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
berbagai sumber.
4. Teknik analisis data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yakni
metode deskriptif. Teknik analisis data deksriptif menjelaskan serta
menjabarkan data-data yang diperoleh oleh peneliti mengenai objek
penelitian yang dipilih. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
bahasa adalah pola alih tutur yang terkandung dalam serial animasi
Tekotok “Kompilasi Tekotok #7”.
5. Teknik penyajian analisis data
Teknik penyajian analisis data yang digunakan pada penelitian
ini yakni teknik penyajian informal. Teknik penyajian informal adalah
teknik penyajian analisis data dengan menggunakan uraian kata-kata,
hal ini dilakukan agar penyajian terkesan lebih rinci.
C. Instrumen penelitian
Penelitian kualitatif khususnya bahasa, alat pengumpul data utamanya adalah
manusia, yaitu peneliti sendiri dan/atau dibantu oleh orang lain, yang disebut
dengan informan atau pembahan (Zaim, 2014:12). Peneliti kualitatif sebagai
human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis
data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,
2017:222).
Peneliti ikut berperan serta dalam kegiatan penelitian atau biasa disebut
dengan “pengamatan berperanserta” (Moleong, dalam Zaim, 2014:12) atau
participant observation. Peneliti berfungsi sebagai pengumpul data di lapangan,
penganalisis data, dan pembuat kesimpulan, maka peneliti harus memahami hal-
hal yang mendukung penelitiannya.
D. Sumber data penelitian
Sumber data penelitian adalah sumber di mana data itu diperoleh peneliti.
Maka dari itu, sumber data dalam penelitian ini berupa penggalan dialog dalam
serial animasi Tekotok “Kompilasi Tekotok #7”.
E. Data penelitian
1. Jenis data
Jenis data yang diperoleh peneliti yaitu data primer dan data
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiono, 2017:225).
2. Kriteria pemilihan data
Kriteria pemilihan data dalam penelitian ini adalah pola alih
tutur pada penggalan dialog dalam serial animasi Tekotok “Kompilasi
Tekotok #7”.
F. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian dibuat guna menjadi patokan penliti dalam melakukan
penelitian. Berikut merupakan jadwal penelitian yang direncanakan oleh peneliti
dalam penelitian yang berjudul POLA ALIH TUTUR DALAM ANIMASI
TEKOTOK “KOMPILASI TEKOTOK #7” PADA KANAL YOUTUBE
TEKOTOK.

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan


.
1. Prapenelitian Juni 2021 Persiapan peneliti
2. Penelitian Juli 2021 s.d. 27 30 hari.
Agustus 2021
3. Penulisan laporan September 2021 Sejak September
penelitian 2021 s.d. selesai.
DAFTAR PUSTAKA

Anisah, Z. (2018, September 2). ANALISIS PERCAKAPAN DALAM ACARA “TALK SHOWKICK ANDY
DENGAN PENGARANG NOVEL NEGERI LIMA MENARA”. AN-NAS, 2. Retrieved Juni 4, 2021,
from http://ejournal.sunan-giri.ac.id/index.php/an-nas/article/view/112/87

Astuti, S. P. (2018, Agustus 3). Pola Alih Tutur dalam Naskah Drama First LoveKarya Inggrida Wisnu S.
NUSA, 13. Retrieved Juni 4, 2021, from
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/20586/13973

Fandi Zuliyanto, Ary Setyadi, Sri Puji Astuti. (2021, Februari 1). Pola Alih Tutur Percakapan dalam Film
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. NUSA, 16. Retrieved Juni 4, 2021, from
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/36700/pdf

Soenyoto, P. (2017). Animasi 2D. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota
IKAPI. Retrieved Juni 5, 2021, from https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=ai9IDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=animasi+adalah&ots=GPgzuAIUnf&sig=3
XJA7ZsbEfZoSxgp7vObzPTwVIY&redir_esc=y#v=onepage&q=animasi%20adalah&f=false

Anda mungkin juga menyukai