RANCANGAN PENELITIAN PRODI. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
OLEH: MUHAMMAD ABRAR 51.110.000.3
FAKULTAS BAHASA DAN SENI INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PONTIANAK 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Kebahasaan ini yang berjudul Kajian Fonetik Terhadap Bahasa Melayu Menggunakan Pendekatan Fonologi Dalam Kehidupan Masyarakat Ketapang ini dengan baik dan lancar. Penulis juga mengucapkan terima kash kepada semua pihak yang membantu baik itu dari bantuan material maupun moril, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini. penulis juga mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ketua lembaga Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini yaitu bapak Prof. Dr. H. Samion H.AR, M.Pd 2. Dosen pembimbing akademik Ibu Arni, M.Pd 3. Seluruh staf Akademik STKIP PGRI Pontianak beserta jajarannya yang telah berperan aktif dalam menyelesaikan administrasi selama perkuliahan hingga penyusunan proposal penelitian ini 4. Kepala sekolah beserta guru-guru dan jajaran staf yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ketapang sebagai tempat penelitian proposal ini 5. Serta teman-teman seperjuangan baik itu lintas prodi maupun yang satu prodi dengan penulis. Dalam Proposal ini penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Apabila pembaca ingin mengkritik dan memberi saran maka boleh dikirim di abrar_amai@rocketmail.com. Semoga semua ini bermanfaat bagi kita yakni bagi penulis pada khususnya, dan seluruh pembaca pada umumnya akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Pontianak, November 2013
Penulis i
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3 C. Tujuan ................................................................................................. 3 D. Manfaat ............................................................................................... 3 E. Definisi Operasional............................................................................. 4 F. Metodologi penelitian .......................................................................... 6 1. Tempat dan waktu penelitian ......................................................... 6 2. Bentuk Penelitian ........................................................................... 6 3. Pendekatan Penelitian .................................................................... 7 4. Data dan Sumber Data ................................................................... 7 5. Teknik dan Alat Pengumpul data ................................................... 8 6. Teknik Analisis Data ...................................................................... 9 7. Prosedur Penelitian......................................................................... 11 G. Jadwal Penelitian .................................................................................. 12
ii BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Bahasa..................................................................................... 14 B. Bahasa Melayu ..................................................................................... 17 C. Hakikat Fonologi .................................................................................. 18 D. Hakikat Fonetik .................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22
iii BAGIAN I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, yang artinya saling membutuhkan antara satu dengan yang lain. Dalam prosesnya, tentu akan ada interaksi sosial yang terjadi. Baik itu interaksi secara verbal maupun non-verbal. Maka dari itu, dalam hal ini bahasa akan menjadi sangat penting dalam proses itu. karena, dengan adanya bahasa verbal, akan memudahkan proses interaksi itu sendiri. Berdasarkan keperluannya, bahasa verbal tentu menjadi hal yang sangat diperlukan, karena akan selalu digunakan dimanapun. Artinya, setiap daerah yang ada di indonesia bahkan dunia akan tetap menggunakan bahasa sebagai pokok interaksi dalam menyesuaikan diri di lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Berbicara mengenai bahasa, di indonesia sendiri mempunyai bahasa yang beraneka ragam. Oleh karena itu, setiap daerah tentu mempunyai fonetik yang berbeda dalam pelafalannya. Setiap daerah di indonesia mempunyai ciri khas masing-masing. Satu diantaranya adalah bahasa yang digunakan. Sehingga, dengan bahasa yang berbeda itu, tentu akan memunculkan produksi bunyi yang berbeda dari pelafalan itu. orang melayu dengan dialek melayu, dayak dengan dayak, madura dengan dialek khasnya dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan latar belakang yang berbeda itu, akan berdampak kepada lidah masing-masing orang dalam pelafalan hurufnya. Fonetik adalah bagian dari fonologi yang merupakan subdisiplin ilmu linguistik. Namun, tetap akan membahas mengenai kebahasaan. secara lebih khusus lagi, fonetik akan membahas bunyi-bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Secara garis besar, fonetik akan membahas tiga hal. Yaitu, fonetik organis atau artikulatoris, fonetik 1 2 akustik dan fonetik auditoris. Ke tiga hal ini akan membicarakan yang mencakup fonetik. Hidup bermasyarakat memang akan bergelut dengan bahasa yang dikomunikasikan. Artinya semua itu tidak terlepas dari fonetik. Fonetik telah bergelut dengan masyarakat, mulai dari alat-alat bicaranya, getaran udara ketika berbicara hingga sistem pendengaran manusia yang menangkap getaran itu. sehingga, bisa diartikan menjadi butiran-butiran kata penuh makna. Setiap bahasa memiliki dialek yang berbeda-beda, sehingga alat ucap mungkin akan menjadi pengaruh terbesar dalam produksian bunyi-bunyi bahasa dari pelafalan itu. dalam hal ini, peneliti memfokuskan kepada satu bahasa saja yang akan digunakan sebagai bahan untuk diteliti dari segi fonetiknya, Yaitu bahasa melayu ketapang. Masyarakat ketapang mempunyai bahasa yang khas, dari segi dialek, penggunaan bahasa, penuturan, pelafalan dan juga dari transkipsi fonetiknya. Maka dari itu, peneliti mengambil bahasa melayu kabupaten ketapang yang menjadi objek kajian ini. selain itu, peneliti juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh alat ucap terhadap produksi bunyi- bunyi bahasa melayu ketapang sehingga bisa membedakannya dengan bahasa melayu yang lain dalam penyebutannya. Kemudian, fonetik bahasa melayu ketapang juga menarik untuk dikaji lebih lanjut dan masih banyak hal lain yang nanti akan di ungkit di dalam penelitian ini. Peneliti hanya ingin membagikan manfaat dalam penelitian ini kepada seluruh pembaca pada umumnya dan peneliti pribadi khususnya. Manfaat-manfaat itu akan dibagikan dalam hasil penelitian ini nanti. Proposal penelitian ini memiliki judul Kajian Fonetik Terhadap Penggunaan Bahasa Melayu Menggunakan Pendekatan Fonologi Dalam Kehidupan Masyarakat Ketapang. Dengan judul inilah, yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini, demi mengetahui penyebutan atau 3 fonetik dari bahasa melayu ketapang, jika disebutkan oleh orang ketapang asli dengan orang pendatang yang menggunakan bahasa melayu ketapang. B. Rumusan Masalah Penyusunan proposal ini tidak terlepas dari masalah-masalah yang ingin dipecahkan oleh peneliti. Karena, atas dasar masalah itulah, kami sebagai penyusun merasa terdorong untuk melakukan penelitian ini. Secara umum rumusan masalahnya dari proposal ini adalah Bagaimana fonetik bahasa melayu dialek ketapang dalam penggunaan di kehidupan interaksi sehari-hari?. Secara terperinci, rumusan masalah itu dibagi menjadi beberapa bagian, yang dideskripsikan sebagai berikut: 1. Bagaimanaka Transkipsi fonetik bahasa melayu ketapang yang dilafalkan oleh masyarakat ketapang? 2. Bagaimana bunyi huruf vokal yang dihasilkan dari pelafalan bahasa melayu dialek ketapang? 3. Bagaimana bunyi huruf konsonan yang dihasilkan dari pelafalan bahasa melayu dialek ketapang? C. Tujuan Penelitian Secara umum, penyusunan proposal ini memiliki tujuan untuk mengetahui fonetik bahasa melayu dialek ketapang dalam penggunaannya dikehidupan sehari-hari. Sedangkan tujuan secara khusus, dapat dipaparkan penyusun sebagai berikut: 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transkipsi fonetik bahasa melayu ketapang yang dilafalkan oleh masyarakat ketapang. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bunyi huruf vokal yang diproduksi dari masyarakat ketapang 3. Peneliti ingin mengetahui bunyi huruf konsonan yang dilafalkan oleh masyarakat ketapang D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Manfaat penelitian ini bisa dibagi 4 menjadi dua, yaitu manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan bisa digunakan dalam pembelajaran dan referensi mengenai fonetik. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi kepada seluruh pembaca, peneliti, pelajar dan guru. Tentang fonetik terhadap penggunaan bahasa melayu ketapang. E. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, ada beberapa istilah dan pokok pembahasan yang perlu diperjelas oleh peneliti. Hal ini bertujuan agar semua pihak mempunyai persepsi dan pandangan yang sama terhadap istilah, maksud dan tujuan dari penelitian ini. beberapa istilah yang ingin diperjelas itu, bisa dipaparkan sebagai berikut: 1. Fonologi Fonologi adalah bagian dari ilmu linguistik yang mempelajari, membahas, membicarakan dan menganalisis bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat ucap manusia. 2. Fonetik Fonetik adalah cabang kajian linguistik yang meliputi bunyi-bunyi bahasa tanpa melihat apakah bunyi-bunyi itu dapat membedakan makna kata atau tidak. 3. Bahasa Bahasa adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa juga sebagai media yang digunakan dalam menyampaikan gagasan, konsep ataupun perasaan yang sedang dirasakan. 4. Bahasa Melayu Bahasa melayu adalah bahasa yang menunjukkan kedaerahan orang yang bersukukan melayu. Sehingga, dialek yang digunakan merupakan dialek daerah yang menggunakan bahasa melayu.
6 5. Kajian Kajian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu dengan mempelajari, memeriksa, menyelidiki, memikirkan dengan pertimbangan yang matang dan kritis mengenai baik buruknya suatu perkara. F. Metodologi Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, tentunya kita sebagai peneliti itu harus memperhatikan tempat atau lokasi yang menjadi pusat telitian kita dan waktu untuk kita melakukan penelitian itu. baik itu waktu mengambil data, menganalisis data maupun waktu-waktu lain yang menjadi faktor pendukung penelitian yang kita lakukan. Hal ini akan menjadi sangat penting, maka dari itu kita haruslah menentukan tempat dan waktu penelitian yang tepat, agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan baik. Penelitian ini akan dilakukan di kabupaten ketapang, kecamatan Benua Kayong tepatnya di kampung rimba kelurahan tuan-tuan. Hal ini dikarenakan, lokasi ini masih banyak masyarakat yang menggunakan bahasa ketapang. Sehingga, menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian bahasa melayu ketapang di tempat itu. sedangkan waktu penelitian ini akan dilakukan menyesuaikan dengan masyarakat yang ada di dalam aktivitas kesehariannya. Namun secara jadwal penelitian, waktunya akan berlangsung selama tiga bulan. 2. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian merupakan suatu yang mengarahkan kepada cara menyampaikan data-data yang ada. Maka dari itu, bentuk penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Karena, penyampaian data pada proposal penelitian ini tidak dengan angka-angka statistik. Tetapi, dengan mendeskripsikan data-data dengan menggunakan kata- kata. 7 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian menjadi suatu cara untuk melakukan penelitian suatu karya sastra itu dari sisi yang di inginkan sesuai dengan pendekatan itu. dalam penelitian ini, peneliti sudah menentukan pendekatan yang digunakan untuk meneliti Fonetik Bahasa Melayu Ketapang. Fonologi merupakan pendekatan yang dipilih oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini. karena, peneliti ingin menganalisis Fonetik bahasa melayu ketapang. Berdasarkan itulah, peneliti menemukan pendekatan yang cocok dengan penelitian ini. dengan pendekatan Fonologi dengan menitik beratkan pada bagian Fonetik, peneliti berharap bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi masalah dalam penelitian ini. 4. Data dan Sumber Data a. Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa informasi tentang bahasa melayu ketapang, Fonetik bahasa melayu ketapang dan data berupa pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. b. Sumber Data Data penelitian ini akan dikumpulkan dari berbagai sumber. Sumber-sumber itu meliputi: 1) Dari masyarakat dan orang yang dituakan di daerah menjadi tempat penelitian. 2) Dokumen atau rekaman mengenai pengucapan bahasa melayu dan tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa melayu ketapang. 3) Internet, buku dan lain-lain yang bisa di anggap sebagai sumber informasi dalam penelitian ini.
8 5. Teknik dan Alat Pengumpul Data a. Teknik Pengumpul Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini. adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa teknik, yaitu: 1) Teknik Observasi Langsung teknik ini dilakukan dengan secara langsung dimana peneliti bisa mengamati gejala-gejala yang diteliti dari suatu objek penelitian. 2) Teknik Komunikasi Tidak Langsung Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data. Namun, dengan cara yang tidak langsung atau peneliti tidak berhadapan langsung dengan subjek penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan. 3) Teknik Komunikasi Langsung Teknik ini dilakukan dengan cara langsung bertemu dengan subjek penelitian. Peneliti kontak langsung baik itu mewawancarai, melihat cara Pengucapan atau pelafalan bahasa melayu ketapang maupun melakukan kegiatan yang menjadi kepentingan penelitian. 4) Teknik studi dokumenter Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data berupa dokumen atau kitab wasiat mengenai bahasa melayu yang ada sebagai alat pengumpul data. Hal ini yang dimaksudkan untuk lebih melengkapi hasil penelitian yang berupa data foto-foto maupun video penelitian.
9 b. Alat Pengumpul Data Arikunto (dalam Esti Ismawati, 2011:89) mendefinisikan bahwa, instrument penelitian juga merupakan alat atau fasilitas yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Jadi, alat pengumpul data adalah sesuatu yang digunakan agar data-data yang di perlukan terkumpul sebagaimana mestinya sesuai apa yang di butuhkan. Adapun alat pengumpul data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa Panduan wawancara, kamera, MP 4 dan alat-alat yang dianggap bisa menjadi pendukung dalam penelitian. 6. Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu cara yang menjadi hal utama dalam melakukan penelitian. Karena, pada tahap inilah kita sebagai peneliti berusaha memberikan hasil atau simpulan dari penelitian yang kita lakukan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal dan pada proses penelitian itu berlangsung. Data yang diperoleh dikumpulkan secara sistematis berdasarkan proses yang ada. Ada empat bagian yang dilakukan dalam menganalisis data jika menggunakan model analisis interaktif. Yaitu terdiri dari bagian tahap pengumpul data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi. Secara lebih rinci, tahap-tahap itu bisa dipaparkan sebagai berikut: a. Tahap Pengumpul Data Pada bagian tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan terus-menerus, selama proses penelitian itu berlangsung. Data dikumpulkan dengan berbagai tekhnik, mulai dari observasi, wawancara, dan tinjauan dokumen yang ada. Data-data itu dikumpulkan agar ketika pada 10 bagian tahap mereduksi data, proses itu akan terasa mudah lantaran data yang didapat memadai untuk di reduksi. b. Tahap Reduksi Data Data adalah bagian yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena yang dicari adalah informasi yang pada akhirnya berupa data. Namun bagaimana jika data yang diambil banyak yang tidak penting bahkan hanya membuat bingung. Pada bagian ini, peneliti mereduksi data, dirangkum dan dipilah-pilah sesuai dengan kebutu telitian. Tahap ini dilakukan selama proses pengumpulan data dilakukan. Setelah memilih data dan sudah mendapatkan intinya, maka itu akan mempermudah dalam penyajian data dan simpulan data sementara. c. Tahap Penyajian Data Data yang sudah direduksi, kemudian disajikan. Hal ini bertujuan agar peneliti mendapatkan gambaran daria apa yang di teliti melalui melihat bentuk atau sosok data yang hampir utuh dengan data yang ada. Sehingga pada bagian ini bisa lebih memacu peneliti dalam penyelesaiannya, pada bagian ini, seluruh data ditampilkan berdasarkan kategori, bentuk dan lain-lain agar bentuk fisiknya benar-benar nyata. Bahkan, kesimpulan-kesimpulan sementara yang didapat pada bagian reduksi data juga ditampilkan. d. Tahap Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Kesimpulan pada bagian ini merupakan simpulan akhir dari beberapa tahap yang mana selama prosesnya selalu ada verifikasi simpulan. Namun, pada tahap ini peneliti harus menyajikan simpulan yang sebenarnya. Artinya, simpulan ini berdasarkan semua tahap penelitian. Mulai dari sebelum dan selama proses penelitian. Hingga, pada akhirnya data-data yang baru juga ikut disimpulkan pada bagian akhir ini.
11 7. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap. Yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Ke tiga tahap ini akan memaparkan tiga situasi yang berbeda. a. Tahap Persiapan Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini. mulai dari mensurvei, observasi, wawancara, materi, alat, instrumen dan sebagainya. Semua itu disipakan pada tahap ini. hal ini bertujuan, agar peneliti tidak merasa kebingungan ataupun kesulitan jiga mempersiapkan segala sesuatunya ketika sudah memulai atau melaksanakan penelitian ini. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini, peneliti melaksanakan niatnya untuk meneliti. Namun, smua itu harus dipersiapkan dengan matang pada bagaian persiapan. Ketika semuanya di anggap sudah siap, maka peneliti akan memulai melaksanakan proses penelitian. Mulai dari tahap pengumpulan data, mereduksi data, kemudaian menyajikan data-data yang ada dan pada akhirnya menyimpulkan data-data itu. c. Tahap Penyelesaian Penyelesaian menjadi bagian yang penting. Karena, pada bagian inilah kita meninjau kembali bentuk-bentuk dari data yang sudah kita susun sedemikian rupa berdasarkan berdasarkan klasifikasinya, bentuknya dan pada akhirnya terlihat wujud fisiknya. Semuanya harus melalui tahap pengecekan ulang atau pengoreksian, baik itu kata-kata, kalimat, EYD dan sebagainya, yang di anggap perlu untuk di tinjau kembali.
12 G. Jadwal Penelitian No Kegiata n Juni 2014 Juli 2014 Agustus 2014 September 2014 Oktobert 2014 November 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengaj uan Judul dan Propos al x 2. Semina r Propos al x 3. Persiap an Instrum en x x x x x x x x 4. Pelaksa naan Observ asi x x x x x x x x 5. Pengol ahan Data dan Analisi s Data x x x x x x x x
13 6. Penyus unan Lapora n Peneliti an x x x x x x 7. Merevi si Skripsi x x x x
BAGIAN II KAJIAN TEORI A. Hakikat Bahasa Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Namun, secara sderhana bahasa merupakan alat untuk menyampaikan apa yang ada di dalam hati atau fikiran. Menurut asmah Haji Omar (1986) mengatakan bahwa bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berhubungan dengan manusia lain dengan menggunakan bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh alat-alat ujaran yang terdapat di dalam tubuh manusia. Ferdinand de saussure mengatakan bahwa bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok lain. Plato mengatakan bahwa bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantara onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dan ide seseorang dalam arus udara lewat mulut. Jadi, berdasarkan beberapa pendapat dapat ditarik kesimpulan. Bahwa, bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi, mengungkapkan pemikiran maupun konsep yang dikeluarkan melalui alat ujaran dalam arus udara mulut. Bahasa juga digunakan sebagai simbol atau tanda pembeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
14 15 1. Karakteristik Bahasa Telah dijelaskan di atas bahwa bahasa merupakan suatu sistem bunyi yang bersifat arbiter, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian itu, dapat disimpulkan bahwa bahasa mempuinyai karakteristik seperti yang disebutkan itu. a. Bahasa Bersifat Arbiter Bahasa bersifat arbiter, artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib. Yaitu bisa berubah dan tidak tau alasannya mengapa bahasa itu mengonsepsi makna tertentu. b. Bahasa Bersifat Produktif Bahasa bersifat produktif mempunyai maksud bahwa bahasa akan selalu tetap berkembang. Berdasarkan perkembangan zaman bahasa akan menyesuaikan zaman itu sendiri, artinya bahasa akan tetap bertambah. Dari jumlah kata yang ada, maka akan muncul banyak kalimat. Sehingga keproduktivitasan bahasa itu akan terlihat dengan jelas. c. Bahasa Bersifat Dinamis bahasa akan tetap berkembang. Berdasarkan waktu, akan ada kata yang dihilangkan lalu diganti dengan kata yang lebih pas maknanya. Sehingga bahasa itu akan menyesuaikan dengan kebutuhan. Adapun perubahan itu berasal dari sub tataran linguistik. Seperti fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Sehingga, dengan demikian bahasa bisa disebut dinamis. d. Bahasa Bersifat Beragam Bahasa memang mempunyai struktur dan kaidah yang sama. Namun, karena bahasa digunakan oleh setiap orang. Itu artinya antara orang yang satu dengan orang yang lain bersifat heterogen. Sehingga dengan perbedaan itu, pengguna bahasa akan beragam. Orang yang menggunakan bahasa melayu di daerah 16 tertentu dengan daerah yang lain akan berbeda. Karena itu bahasa mempunyai sifat yang beragam. e. Bahasa Bersifat Manusiawi Bahasa mempunyai sifat manusiawi, karena bahasa verbal hanya bisa digunakan oleh manusia. Sedangkan hewan hanya menggunakan isyarat, tingkah laku ataupun bunyi. Bahasa merupakan proses pembelajaran manusia bukan tiba-tiba ada pada manusia. Sedangkan hewan tidak mampu mempelajari bahasa manusia. Maka dari itu, bahasa mempunyai sifat manusiawi. 2. Fungsi-Fungsi Bahasa Bahasa mempunyai konsep untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Bahasa merupakan alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi. Maka dari itu, bahasa mempunyai berbagai macam fungsi yang tidak lepas dalam kehidupan manusia. Karena, bahasa akan selalu digunakan dalam kehidupan manusia. Adapun fungsi- fungsi bahasa itu bisa dipaparkan sebagai berikut: a. Funsi Personal Bahasa sebagai fungsi personal adalah setiap orang akan tetap menggunakan bahasa itu. baik itu melalui tuturan ataupun tulisan. Sehingga dengan itu bahasa bisa dikatakan sebagai fungsi personal, karena setiap orang akan menggunakan bahasa itu untuk mengungkapkan hal pribadi ataupun menunjukkan apa yang ada dalam diri mereka dengan bahasa itu. b. Fungsi Direktif Jika dilihat dari sudut pandang pendengar, bahasa akan memiliki fungsi direktif. Karena, pendengar akan melakukan atau menanggapi apa yang akan dikehendaki atau yang disampaikan oleh pembicara. Dengan hal ini bahasa memiliki fungsi seperti yang disebutkan di atas.
17 c. Fungsi Fatik Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa bersifat fatik. Artinya bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan biasanya sudah berpola tetap. seperti pada waktu pamit, berjumpa atau menanyakan keadaan. Sehingga, dengan itu sipat simpatis atau kontak itu akan memunculkan perasaan yang baik antara keduanya. d. Fungsi Referensial Bahasa memang berfungsi sebagai referensial bagi para penutur. Karena, para penutur biasa mengungkapkan sesuatu yang ada disekelilingnya berdasarkan pendepatnya. Sehingga, bahasa akan digunakan untuk mengungkapkan apa yang diketahui berdasarkan referensi yang ada disekitar penutur. e. Fungsi Imajinatif Bahasa bisa digunakan sebagai alat penyampai pesan yang diaplikasikan melalui sebuah cerita. Dari cerita itulah kita bisa mengimajinasikan apa yang ada dalam cerita itu. ataupun bahasa bisa di imajinasikan melalui puisi, pantun dan lain sebagainya. Dengan itu oroang yang membaca puisi itu akan mempunyai imajinasi tersendiri. Itulah yang disebutkan bahasa bisa berfungsi sebagai fungsi imajinasi. B. Bahasa Melayu Bahasa melayu merupakan bahasa daerah atau ciri khas suku tertentu. Namun bahasa melayu bisa saja berbeda disetiap daerahnya, sehingga bahasa melayu mempunyai pengguna dengan dialek yang berbeda-beda. Bahasa melayu bisa dikatakan sebagai bahasa daerah. Sedangkan, bahasa daerah adalah bahasa yang lazim dipakai di suatu daerah; bahasa suku bangsa (Kamus Besar Bahasa Indonesia offline). Sehingga, dengan ini bahasa melayu mempunyai perbedaan disetiap 18 daerahnya. Ada bahasa melayu dialek sambas, riau, sanggau, ketapang dan masih banyak lagi. C. Hakikat Fonologi Kata fonologi berasal dari gabungan kata fon yang berarti bunyi dan logi yang berarti ilmu. Sebagai sebuah ilmu, fonologi lazim diartikan sebagai bagian dari kajian linguistik yang mempelajari, membahas, membicarakan dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi adalah kajian mengenai sistem bunyi bahasa serta sifat-sifat semula jadi sistem tersebut secara umum. Menurut kamus Dewan Fonologi memberi makna kajian tentang bunyi sebutan dalam sesuatu bahasa (1996: 354). Sedangkan kamus linguistik (Harimukti kridalaksana, 1984:51 ) mendefinisikan fonologi sebagai bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa mengikut fungsinya. Jadi, fonologi adalah ilmu yang meneliti mengenai unsur bunyi beserta fungsinya dalam kehidupan manusia dan bunyi itu dihasilkan melalui bahasa yang dituturkan oleh manusia. Dalam kajian fonologi, akan membahas tentang dua sub fonologi yang akan diupisahkan pembahasannya, Yaitu, fonetik dan fonemik. Fonetik akan membahas tentang bagaimana manusia bisa memproduksi bunyi-bunyi yang dihasilkan dari alat ucap manusia. Sedangkan fonemik akan membahas tentang makna yang dihasilkan dari bunyi-bunyi yang keluar dari mulut manusi dan lebih kepada maknanya. D. Hakikat Fonetik Istilah fonetik adalah suatu sub disiplin ilmu yang mengkaji suatu bunyi-bunyi bahasa. Fonetik bisa dikatakan sama dengan subkajian linguistik seperti morfologi, semantik dan sintaksis. Namun secara khusus, fonetik adalah sub disiplin ilmu fonologi yang akan membahas tentang bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh pengujaran, penyampaian ujaran dan proses penerimaan dari bunyi-bunyi ujaran tersebut. Namun, fonologi hanya akan membahas tentang fisiknya saja bukan maknanya. Karena, 19 fonologi merupakan ilmu bebas membahas makna, itu artinya tidak ada kaitannya antara fonetik dengan ilmu semantik. Yang bisa dikatakan sebagai fonetik adalah semua yang dikeluarkan dari ujaran manusia. Maksudnya, bunyi yang dikeluarkan melalui komunikasi seperti bunyi kata atau kalimat. Namun bunyi batuk, dahak dan sebagainya bukan termasuk fonetik. Karena, walaupun itu mempunyai bunyi tetapi itu tidak bisa ditranskipsikan. Kajian fonetik bisa dibagi menjadi tiga macam, yaitu kajian fonetik artikulatoris, fonetik akustik dan fonetik auditoris. Semua cabang dari fonetik tentunya mempunyai masing-masing fungsi atau bisa dikatakan mempunyai titik fokus tersendiri dalam pengkajiannya. Jika bunyi masih berada dalam produksi didalam mulut penutur, maka itu adalah fonetik artikulatoris. Apabila bunyi bahasa sedang merambat di udara menuju telinga pendengar, maka dia akan menjadi objek kajian akustik. Sedangkan ketika bunyi bahasa itu sampai atau berada di telinga pendengar, maka akan menjadi objek kajian fonetik auditoris. Fonetik artikulatoris dalah cabang ilmu yang akan membahas atau mkenganalisis tentang mekanisme cara menghasilkan bunyi-bunyi itu berdasarkan anatomi yang ada dalam diri manusia. Seperti langit-langit mulut, tenggorokkan, lidah, gigi dan sebagainya. Sehingga dengan itu semua, akan diproduksi bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan oleh manusia. Komponen yang sangat penting dalam mendeskripsikan aspek bunyi suatu bahasa adalah gerakan dan rungga mulut yang berfungsi sebagai artrikulator beserta anatomi lain yang berda di dalam mulut. Fonetik akustik akan membahas bunyi itu ketika merambat diudara. Seperti tekanan pengucapan, spektrum dan intensitas bunyi. Semua gelombang bunyi-bunyi yang diucapkan oleh manusia akan dibahas dikajian fonetik akustik. Kajian akustik lebih mengarah kepada fisika daripda kajian linguistik, namun tetap saja linguistikl mempunyai kepentingan didlam kjian itu. 20 Fonetik auditori akan meneliti bagaimana satuan-satuan bunyi yang diproduksi oleh manusia bisa diterima dan didengar oleh telinga. Sehingga bunyi-bunyi itu didengar dan dapat dipahami. Secara umum, kajian ini akan membahas tentang struktur dan fungsi alat dengar, bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu sehingga dipahami. Oleh karena itu, kajian fonetik auditori lebih berkenaan dengan ilmu kedokteran. Jadi, kajian fonologi membahas anatomi produksi bunyi itu. bagaimana bunyi itu diproduksi kemudian merambat diudara dengan segala intonasi, tekanan dan frekuensinya, hingga masuk dan diterima oleh pendengaran manusi itu sendiri. Maka dari itu, fonologi akan membahas bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh manusia. Secara umum, kajian fonologi terbagi tiga. Namun, secara khusus akan terbagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian. Diantara bagian-bagian itu terdiri dari transkipsi fonetik, huruf vokal dan konsonan. Secara rinci, kan dipaparkan sebagai berikut: 1. Transkipsi Fonetik Setiap orang menganggap suatu bahasa identik dengan sistem tulisannya. Dalam bahasa indonesia misalnya, sistem vokalnya di sebutkan ada lima yaitu a, i, u, e dan o. Dengan demikian, setiap orang telah mentranskipsikan fonetik dari suatu bahasa. Maksud dari transkipsi fonetik adalah penulisan bunyi-bunyi bahasa secara akurat atau secara tepatdengan menggunakan huruf atau tulisan fonetik. Pada dasarnya, bunyi-bunyi huruf itu sangat banyak jika kita tidak mengacu pada huruf alfabet latin. Bahkan bunyi-bunyi itu melebihi huruf alfabet latin. Seperti yang di sampaikan diatas, bahwa huruf vokal itu ada lima, itu kalau berdasarkan huruf alfabet latin. Namun, jika kita tidak berdasarkan itu, maka huruf vokal itu lebih dari lima. Namun, huruf transkipsi fonetik akan dibuat berdasarkan huruf alfabeth latin yang
21 dimodifikasi atau diberi tanda-tanda diakritik, agar kita bisa lebih memahami variasi bentuk transkipsi fonetik itu sendiri. 2. Huruf Vokal Huruf vokal adalah huruf yang proses pemproduksiannya tidak terdapat hambatan pada daerah artikulatorisnya. Bunyi vokal keluar terusan, melalui tenggorokkan dan rongga mulut. Vokal merupakan bunyi oral, namun ada juga yang dinasakan. Sifat vokal ditentukan oleh letak lidah dan bentuk bibir. Penghasilan bentuk bunyi vokal, akan ditentukan oleh beberapa faktor. Berikut akan diklasifikasikan bunyi-bunyi vokal menurut beberapa prosesnya: a. Tinggi rendahnya posisi lidah b. Maju mundurnya lidah c. Striktur d. Bentuk mulut 3. Huruf Konsonan Huruf konsonan merupakan huruf yang proses pembunyiannya diproduksi dengan cara melakukan hambatan baik pada tenggorokkan, rongga mulut maupun hidung. Bunyi konsonan tergantung ada yang bersuara dan ada yang tidak bersuara ditinjau dari bergetar tidaknya pita suara. Bila diklasifikasikan, proses pembunyian huruf konsonan terbagi menjadi beberapa cara. Yaitu: a) tempat artikulasi, b) cara artikulasi, c) bergetar tidaknya pita suara dan d) cara artikulasi.
DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Nawawi, Hadari. (2003). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres Rohmadi, Muhammad dan Anindita Sri Nugraheni. 2011. Belajar Bahasa Indonesia. Surakarta: Cakrawala Media Anonim. ------. Fonetik dan Fonologi Bahasa Melayu Tinggi. (online) http://www.scribd.com/doc/14660406/Fonetik-dan-fonologi-bahasa- melayu-tinggi Nagib, Mohammed. 2010. Alat-Alat Artikulasi Serta Fungsinya. (Online) http://mohammednagib.blogspot.com/2010/08/alat-alat-artikulasi-serta- fungsinya.html. Nurjilah. 2012. Pengenalan Fonetik dan Fonologi Bahasa Melayu. Malaysia: Open University Malaysia. (ofline PDF)