Oleh:
1. Ardani Tangguh Waskito (2111422053)
2. Afif Nur Shidiq (2111422056)
3. Widzar Utom (2111422076)
4. Krisna Dwi Setyawan Giraldi (2111422060)
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1. 1. Latar Belakang ....................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
2. 1. Pengertian Analisis Bawahan Langsung .............................................. 4
2. 2. Pengertian Analisis Langsung menurut Pendapat Ahli ...................... 4
2. 3. Prinsip Analisis Langsung ..................................................................... 4
2. 4. Cara Kerja Analisis Langsung .............................................................. 5
2. 5. Kelebihan dan Kekurangan Analisis Langsung .................................. 5
BAB III ................................................................................................................... 7
KESEIMPULAN ................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Pada perkembangannya, teori struktural menjadi salah satu teori yang sangat
berkembang dan menjadi salah satu teori yang paling popular dan berpengaruh
dibandingkan dengan teorri lainnya. Teori ini muncul sebagai bentuk rasa tidak puas
para linguis terhadap aliran-aliran lama (tradisional) yang dianggap belum bisa
memecahkan masalah terkait tata bahasa secara tuntas. Kemudian pada tahun 1930-
1950, munculah seorang tokoh linguis asal Amerika yang dianggap paling berperan
terhadap teori ini, dia adalah Leonard Bloomfield.
Teori menurut Bloomfield dilandasi oleh sebuah teori bernama “Psikologi
Behaviorisme”. Teori ini berpendapat bahwa ujaran/ tuturan bisa dijelaskan dengan
baik, namun harus ada syarat-syarat eksternal yang dapat melengkapi area sekitar
kejadiannya. Para pengikut teori Bloomfield ini sepakat bahwa teori ini mengacu
pada mechanism yang merupakan kebalikan dari mentalism.
Bloomfield sendiri berusaha untuk menjadikan linguistik sebagai satuan ilmu
bahasa yang bersifat empiris, karena menurutnya fenomena-fenomena ujaran ini
dapat diamati secara langsung dandapat menerima perhatian yang spesial.
Akibatnya, para strukturalis lebih memperhatikan fonologi, morfologi, sintaksis,
dan tidak menyentuh semantik sama sekali.
1. 2. Rumusan Masalah
• Bagaimana cara kerja analisis langsung dalam tata bahasa?
• Apa saja ketentuan dalam analisis langsung?
1. 3. Tujuan
• Memenuhi tugas dari mata kuliah teori linguistik.
• Menjelaskan secara lebih rinci mengenai teori fungsionalisme.
• Mengetahui bagaimana pengaruh teori fungsionalisme dalam pengkajian
ilmu budaya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dilakukan sesederhana mungkin. Kempat, pembagian harus didukung oleh struktur
bahasa secara keseluruhan ataupun secara umum. Kelima, pembagian ke dalam
unsur-unsur yang lebih dekat harus lebih diutamakan daripada ke dalam unsur-
unsur yang lebih jauh.
5
Kekurangan Analisis Langsung:
• Analisis berdasarkan teori Bloomfield ini memang kelihatan mudah, tetapi
tidak jelas mengapa setiap langkah harus terdiri atas dua konstituen, tidak
boleh lebih.
• Analisis pembagian langsung tidak selalu memadai ketika menganalisis,
karena kadang dapat menimbulkan ambigu dalam kalimat tertentu.
• Penganalisisan dipaksa untuk lebih terbuka dalam menganalisis segala data,
tidak memperhatikan makna, dan tidak serampangan manasuka dengan
pemusatan perhatian kepada terminologi jenis kata seperti tata bahasa
tradisional.
• Dikarenakan penganalisisan ini didasarkan oleh dua konstituen, maka
ketika menganalisis kalimat majemuk akan sedikit merasa kesulitan.
6
BAB III
KESEIMPULAN
7
Daftar Pustaka