Anda di halaman 1dari 7

Kata pengantar

Kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan yang maha esa, berkat karunia dan limpahan
rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah urgensi literasi digital ini kami buat
dengan seksama dan semaksimal mungkin. Kami juga berterima kasih kepada setiap rekan-
rekan yang terlibat menyusun makalah dari titik awal hingga makalah ini berhasil dibuat.

Terlepas dari semua itu kami tidak luput dari kesalahan baik secara penulisan ataupun
memaknai suatu hal yang telah terjadi, oleh karena itu kami dengan tangan terbuka
menampung kritik juga saran yang bersifat konstruktif.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada para pembaca dan semoga makalah yang telah
kami susun ini dapat memberikan manfaat juga dapat memberikan inspirasi bagi sesama akan
pentingnya literasi digital.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Literasi digital ataupun kemelekan digital merupakan pengetahuan ataupun keahlian dalam
memakai media digital, gawai, sambungan internet untuk mencerna, memperoleh, mengevaluasi,
memproses, dan membuat data. Bukan cuma itu saja kita juga dituntut untuk bisa menggunakan data
tersebut secara cakap, bijak, sehat, teliti, dan patuh terhadap hukum yang berlaku sesuai dengan
konteks dalam melaksanakan interaksi sosial juga pula membangun komunikasi dengan sesama.

Di dalam literasi digital mempunyai indeks literasi digital yang telah diukur dalam lapisan waktu tertentu
sepanjang masyarakat telah tersambung dengan media digital ataupun tersambung dengan internet.
Indeks literasi digital memiliki empat pilar utama yang menyokong evaluasi terhadap indeks literasi
digital, antara lain ada pilar kecakapan digital, keamanan digital, budaya digital, dan etika digital.

Indeks literasi digital pada tahun 2020 sampai dengan 2023 menghadapi kenaikan hasil tersebut bisa
ditentukan lewat survey yang sudah dilaksanakan oleh Departemen Kominfo yang berkeja sama dengan
Katadata Insight Center( KIC). Pada tahun 2020 Indonesia cuma mendapatkan skor 3, 46 poin, setelah itu
tahun 2021 naik jadi 3, 49 poin( naik 0, 03 poin). Pada tahun 2022 Indonesia sukses naik 0, 05 poin dari
3, 49 jadi 3, 54 poin.

Pengukuran dicoba memakai empat pilar, ialah kecakapan digital ( digital skills), etika digital ( digital
ethics), keamanan digital ( digital safety), serta budaya digital ( digital culture). Dari empat pilar, ada tiga
pilar yang menghadapi peningkatan dari tahun lebih dahulu, ialah pilar digital skill ( dari 3, 44 jadi 3, 52),
pilar digital ethics ( 3, 53 jadi 3, 68), serta pilar digital safety ( 3, 10 jadi 3, 12). Sedangkan itu pilar digital
culture menghadapi penyusutan dari ( 3, 90 jadi 3, 84.).

Indeks literasi digital yang menghadapi kenaikan ini bukan berarti kita telah dicukupkan terhadap suatu
kenaikan, melainkan satu langkah mengarah kebaikan dan pemahaman kepada masyarakat yang
waspada terhadap pemakaian media digital. Satu langkah tadi juga menunjukkan dampak yang tidak
mengecewakan terhadap individu dalam bermedia digital. namun kita senantiasa membutuhkan
meningkatkan indeks literasi digital kita sebab indeks literasi digital artinya kunci berhasil suatu negera
maju.

B. Rumusan Masalah

 Apa itu literasi digital ?


 Mengapa literasi digital itu penting ?
 Bagaimana cara meningkatkan indeks literasi digital ?

C. Tujuan

 Tercapainya kesadaran masyarakat akan Literasi digital.


 Meningkatkan indeks literasi digital.
 Menuntun masyarakat untuk bergerak maju.
BAB II Pembahasan

A. Pengertian Literasi Digital

Literasi digital ialah kemelekan atau kewaspadaan terhadap menggunakan media digital atau terhubung
menggunakan internet, pada menerima, mengolah, mengevaluasi, dan memakai berita dengan bijak,
cerdas, cermat, tepat dan patuh dengan aturan yang berlaku ketika berinteraksi serta menciptakan
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital pula bisa diartikan sebagai kemampuan
memakai Teknologi informasi dan Komunikasi atau sering kita dengar dengan singkatan TIK. Literasi
Digital lebih cenderung dalam dominasi ketrampilan teknis. Literasi digital sendiri juga merupakan suatu
respon terhadap perkembangan digital yang bersifat globalisasi. Literasi digital pula dapat diartikan
menjadi kemampuan kita membaca cara kerja media digital seperti ; programing, artificial intelligence,
engineering principle dan lain-lain.

B. Alasan Indeks Literasi Digital Penting

Literasi digital ialah kemampuan buat memahami serta menggunakan informasi dari banyak sekali
sumber yang diakses dari komputer maupun media digital lainnya. Literasi digital tidak hanya berkaitan
menggunakan teknologi saja. sebab, literasi digital adalah kecakapan yang mencakup kemauan
terhadap belajar, berpikir kritis, kreatif serta inovatif dalam melakukan banyak sekali hal pada dunia
digital. Secara istilah literasi digital merupakan kemampuan tentang menemukan, mengevaluasi,
menggunakan, membagikan, dan menciptakan suatu konten menggunakan teknologi serta jejaring
internet.

Mengingat seluruh kegiatan pada dunia sekarang banyak beralih semakin digital, maka krusial bagi anak-
anak serta orang dewasa untuk mempunyai keterampilan literasi digital. Kemampuan literasi digital
mampu membantu menavigasi global digital yang semakin kompleks dengan ramah dan safety.

Terlebih lagi penggunaan internet di Indonesia sangatlah tinggi. komunikasi menjadi aktivitas yang
paling sering dilakukan masyarakat Indonesia ketika menghabiskan waktu di internet. Dalam beberapa
momen tertentu, ada saja informasi dan konten yang disebarkan melalui aplikasi pesan singkat. Dengan
keterampilan literasi digital, Anda akan mampu lebih selektif dan bersikap bijak dalam menerima
informasi tersebut, khususnya konten-konten yang banyak memuat berita hoaks.

C. Cara Meningkatkan Indeks Literasi Digital


Pertama, memulai dengan cara berikir kritis. Langkah awal dalam Meningkatkan literasi digital ialah
dengan meningkatkan cara berpikir kita. Sebagai contoh, banyak sekali informasi bertebaran dan
mudahnya mengakses inforrmasi tersebut akan tetapi akankah mengundang tanda tanya bagaimana
informasi tersebut di dapatkan? Langkah yang perlu kita lakukan ialah mengorek bagaimana informasi
tersebut dapat tercipta sehingga kita dapat memeriksa dan menganalisis objektivitasnya.

Kedua, memanfaatkan media sosial sebagai ajang kolaborasi. Kita perlu memanfaatkan perkembangan
teknologi secara menyeluruh, hal itu termasuk dengan memanfaatkan media sosial sebagai ajang
kolaborasi, sebagai contoh kita melakukan studi dari influencer media sosial yang memberikan konten
edukasi. Atau kita dapat memanfaatkan media sosial seperti Twitter atau Instagram sebagai tempat jajak
pendapat sehingga kita akan terus bergerak maju.

Ketiga, memahami digital culture . Layaknya pepatah mengatakan di mana bumi dipijak di situ langit di
junjung. Hal ini mengisahkan akan perbedaan tempat di situ pula terdapat perbedaan aturan. Layaknya
dunia nyata memiliki aturan sendiri begitu pula dengan dunia maya. Sehingga perlu bagi kita untuk
memahami culture atau aturan yang termuat di dalam dunia maya. Sehingga kita menjadi bijak dalam
melakukan segala sesuatu.

Keempat, menjadi aman di internet. Saat mengakses internet kita perlu untuk paham dengan detail
potensi-potensi yang dapat membahayakan diri kita, misal tidak menaruh data-data privasi di media
sosial sehingga orang lain tidak dapat mencuri informasi pribadi kita. Dengan terbiasanya hal tersebut
membuat kita terjaga dan aman dari pencurian informasi pribadi.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai