NIP : 197905292022212016
MATERI : KEGIATAN BELAJAR: LITERASI DIGITAL
INSTANSI : SD NEGERI 90 SIPATANA
Jawab :
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, memahami, membuat,
mengomunikasikan, dan mengevaluasi informasi melalui teknologi digital yang
bisa diterapkan dalam kehidupan ekonomi dan sosial. Program Literasi Digital
Nasional ini ditujukan untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat
terkait pemanfaatan teknologi baru, serta meningkatkan kecakapan digital
masyarakat dalam berinteraksi di ruang digital
Jawab:
4 pilar digunakan untuk mengetahui tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
a. Etika Bermedia Digital
Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan
sehari-hari
b. Budaya Bermedia Digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,membiasakan,
memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
C. Aman Bermedia Digital
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari
D. Cakap Bermedia Digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari
Jawab:
- Cara – cara menerapkan 4 pilar literasi digital dalam kehidupan bermedia
digital sangat besar tanggung jawab sebagai peserta, Sehingga kemampuan
lainnya yakni literasi digital. Literasi digital memiliki 4 pilar yang wajib dan
harus di kuasai, keempat pilar tersebut terdiri dari etika, keamanan, dan
kecakapan dalam bermedia digital.
Aspek memahami :Pesrtaa dapat memahami keempat pilar literasi digital
beserta esensi yang terkandung di dalamnya
Aspek menerapkan : Peserta dapat mengilustrasikan aplikasi nyata dari
keempat pilar literasi digital dalam kehidupan sehari – hari bagi masyarakat
Indonesia
Aspek menganalisis : Peserta dapat menganalisis permasalahan yang terjadi di
masyarakat Indonesia dengan menggunakan konsep keempat pilar literasi
digital
Aspek mengevaluasi : Peserta dapat memberi penilaian dan evaluasi terhadap
inplementasi masing – masing pilar literasi digital di Indonesia.
Aspek menciptakan : Peserta dapat berkolaborasi untuk merancang program
yang menargetkan peningkatan pilar – pilar literasi digital bagi masyarakat
Indonesia.
Bahan Diskusi
Kini mari kita berdiskusi dengan isu-isu terkini terkait etika berinteraksi dan
bertransaksi.
1. Apakah pernah nomor atau akun anda ter-hack atau disalahgunakan orang
lain?
Atau mendengar kisah ini?
–Iya pernah.
Kemudian apa yang dilakukan hacker tersebut?
Jawab: Memanfaatkan dan menyalah gunakan akun media sosial kita untuk
kepentingan pribadinya.
-
Contohnya: pinjaman online, menyebarkan berita hoax dan menyebarkan
video porno
2. Apakah dari peserta ada yang menjadi penjual melalui media daring?
Jawab: Ada
Mari kita berdiskusi mengenai bagaimana memulai dan permasalahan apa yang
sering ditemui sebagai pelapak/penjual!
Jawaban Bagaimana memulai penjualan online : menyiapkan modal, observasi
situasi pasar, strategi pemasaran
Jawaban Permasalahan : pemasalahan fiktif, pelanggan yang membatalkan
pesanan, terkendala jaringan.
LATIHAN SOAL
1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks
Jawab:
Caranya untuk melindungi atau memutus rantai penyebaran hoaks adalah:
a. Evaluasi, Evaluasi, Evaluasi
Gunakan kriteria berikut ini untuk mengevaluasi sumber:
a. Currency (keterbaruan informasi): Apakah informasi terkini? Bisa saja, misalnya, di
Facebook, kita akan mengklik sebuah cerita dan melihat bahwa tanggalnya berasal
dari beberapa bulan atau tahun yang lalu, tetapi teman kita memberikan komentar
emosional seolah-olah itu baru saja terjadi.
b. Relevance (relevansi): Kriteria ini berlaku jika kita mencari informasi. Apakah
informasi yang kita temukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan? Sudahkah kita
melihat berbagai sumber sebelum memilih informasi ini?
c. Authority (Penulis): Siapa penulis/penerbit/sponsor berita? Apakah penulis memiliki
maksud tertentu di balik tulisannya?
d. Accuracy (Akurasi/Ketepatan): Apakah informasi didukung oleh bukti? Apakah
penulis mengutip sumber yang kredibel? Apakah informasi tersebut dapat
diverifikasi di tempat lain?
e. Purpose (Tujuan): Apa tujuan dari berita tersebut? Provokasi?Untuk
menginformasikan?Untuk menjual? Ini dapat memberi kita petunjuk tentang bias
yang mungkin terjadi.
b. Google It!
Jika kita menemukan sesuatu melalui media sosial, cobalah untuk mencari di mesin
pencari informasi, seperti google, terlebih dahulu! Cobalah telusuri apakah mesin
pencari menunjukkan tiga hal berikut:
a. Ada/tidaknya situs berita terkemuka lainnya melaporkan hal yang sama
b. Ada/tidaknya situs web cek fakta telah membantah klaim tersebut
c. Jika hanya oknum tertentu yang melaporkan klaim tersebut, maka dalam kasus ini,
mungkin diperlukan lebih banyak penggalian.
c. Dapatkan Berita dari Sumber Berita:
Salah satu cara termudah untuk menghindari jebakan berita palsu adalah dengan membuka
langsung situs web berita yang kredibel mengenai berita tersebut. Mengandalkan media
sosial untuk melihat apa yang sedang tren semakin mewajibkan kita untuk
memverifikasi setiap meme atau artikel berita yang ditemui.
d. Bedakan Opini dengan Fakta
Opini sekarang banyak digunakan dalam sumber berita.Kita mungkin setuju dengan
pendapat yang disajikan atau penulis mungkin hanya mengkontekstualisasikan fakta.
Namun, kita harus memahami bahwa penulis menyajikan fakta dengan cara yang sesuai
dengan agenda mereka dan pikirkan mereka sendiri untuk menarik perhatian pembaca
sebanyak mungkin
2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan masyarakat, bukan
hanya kerugian materi namun juga pencurian identitas korban. Peserta diminta menyikapi
fenomen tersebut
Jawab:
Di zaman teknologi seperti saat ini semua hal terasa serba mudah. Begitu pun dengan
permodalan, jika dulu masyarakat Indonesia sangat sulit mendapatkan pinjaman kini untuk
mendapatkan pinjaman uang begitu mudah. Salah satu yang memudahkan ialah
adanya platform penyedia jasa pinjaman secara digital atau biasa disebut
pinjaman online (pinjol), ini di karenakan begitu mudah syarat –syarat dalam melakukan
peminjaman, inilah yg mendorong masyarak untuk melakukan peminjaman onlain tanpa
mengetahu sisi buruk dalam peminjiman, karena data kita secara otamatis akan di ambil, Oleh
karena itu seblum melakukan peminjaman kita terlebih dahulu mengecek jasa pemnjaman
Onlain apakah sudah terdaptar pada OJK atau belum. Sehingga kita aman dalam melakukan
peminjaman.
3)Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam bermedia digital
Jawab:
Bijak bermedia digital itu berarti tahu batas penggunaan teknologi digital. Terlau berlebihan
menggunakan media digital juga dapat membahayakan diri karena ada hal-hal yang tidak bisa
terselesaikan dengan teknologi. Maka dari untuk bisa bijak bermedia digital harus mampu
berkontribusi dalam menciptakan ruang digital yang nyaman.“Kita perlu tahu diri dan tahu
keperluan dalam bermedia