Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN PILAR PILAR

LITERASI DIGITAL DI TENGAH MASYARAKAT

NAMA : SOFYAN RIYANSYAH


NIP : 200304182022031003
KELOMPOK : 04

NO ABSEN : 35

A. PENGERTIAN LITERASI DIGITAL


1. DIGITAL ETHICS
Etika Digital (Digital Ethics) dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquet) dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa
menggunakan media digital mestinya diarahkan pada suatu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi
kebaikan bersama. Demi meningkatkan kualitas kemanusiaan. Etika tidak hanya tentang
kepantasan, melainkan juga menyangkut pertanggungjawaban. Karena apabila kita
tidak berhatihati dan menjaga etika saat berinteraksi di media sosial, maka kita akan mendapatkan
mudharatnya. Selain itu kita juga akan berhadapan dengan hukum dan menjadi masalah buat kita.
2. DIGITAL CULTURE
Digital kultur adalah budaya di ruang digital yang terbentuk di zaman modern kekinian
dengan mengikuti perkembangan digital internet. Digital kultur sifatnya mempermudah proses dan
cara pengerjaan dengan perangkat-perangkat penyedia layanan yang memungkinkan kelancaran
dalam berbagai urusan. digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di ruang digital
dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebhinekaan.
3. DIGITAL SAFETY
Digital safety adalah kemampuan melindungi diri dan aset digital saat sedang ada di ruang
digital. Seolah- olah memang harus manfaatkan peluang yang ada di internet dan juga menjaga
data digital. Adapun alasan digital safety untuk data digital karena hidup lebih dekat dan
bergantung berbagai layanan di internet. Kadangkala, tidak tahu siapa yang akan ditemui saat
berinternet. Kadang memberi data pribadi, semakin sering melakukan transaksi financial di
internet, hidup terakses ke internet melalui berbagai gawai, perangkat lunak, dan apps, atau bahkan
membawa alat kerja ke rumah dan sebaliknya.
Saat digital safety sangat diperlukan, maka sebisa mungkin jangan pernah terlalu mudah
memberikan informasi pribadi. Ada baiknya jika membaca lebih dahulu informasi layanan secara
lengkap. Karena jejak digital terus akan melekat dan dapat digunakan untuk mengancam, ancaman
hacking, scams, threats, pencurian data, pembobolan terus meningkat, dan tentu harus melindungi
aset-aset digital di ruang internet. Digital safety sebagai kemampuan masyarakat untuk mengenali,
menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital.
Sesungguhnya, konsep digital safety dapat diartikan sebagai konsep internet aman dan
sehat. Saat ada di dunia digital, semua perlu mengerti hak sebagai konsumen atau peserta sewaktu
gabung layanan platform, atau aplikasi. Pengguna bisa melindungi diri dengan mengoptimalkan
fitur keselamatan digital, kritis untuk tidak mudah mengikuti undangan atau ajakan melakukan
sesuatu, dan tidak mudah menyebarkan informasi, kuis, survei yang belum kita periksa kebenaran
atau kredibilitasnya.
4. DIGITAL SKILLS
Keterampilan Digital (digital skill) yaitu kemampuan untuk secara efektif dan kritis
menavigasi, mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi
digital. Keterampilan digital meliputi kemampuan dalam menggunakan media sosial, membuat
form digital dan spreadshet, membuat presentasi, mengoperasikan komputer, mengetik, mengirim
email, dan meng-update diri terhadap perubahan informasi digital yang ada. Digital skill
merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui,memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital
culture

B. PENERAPAN EMPAT PILAR LITERASI DIGITAL DI MASYARAKAT


1. DIGITAL ETHICS
Etika berkomunikasi dalam implementasinya antara lain dapat diketahui dari komunikasi
yang santun. Hal ini merupakan juga cerminan dari kesantunan kepribadian kita. Komunikasi
diibaratkan seperti urat nadi penghubung Kehidupan, sebagai salah satu ekspresi dari karakter,
sifat atau tabiat seseorang untuk saling berinteraksi, mengidentifikasikan diri serta bekerja sama.
Kita hanya bisa saling mengerti dan memahami apa yang dipikirkan, dirasakan dan dikehendaki
orang melalui komunikasi yang diekspresikan dengan
menggunakan berbagai saluran, baik verbal maupun non-verbal. Pesan yang ingin disampaikan
melalui komunikasi, bisa berdampak positif bisa juga sebaliknya. Komunikasi akan lebih bernilai
positif, jika para peserta komunikasi mengetahui dan menguasai teknik berkomunikasi yang baik,
dan beretika.
Etika berkomunikasi, tidak hanya berkaitan dengan tutur kata yang baik, tetapi juga harus
berangkat dari niat tulus yang diekspresikan dari ketenangan, kesabaran dan empati kita dalam
berkomunikasi. Bentuk komunikasi yang demikian akan menghasilkan komunikasi dua arah yang
bercirikan penghargaan, perhatian dan dukungan secara timbal balik dari pihak-pihak yang
erkomunikasi. Komunikasi yang beretika, kini menjadi persoalan penting dalam penyampaian
aspirasi. Dalam keseharian eksistensi penyampaian
aspirasi masih sering dijumpai sejumlah hal yang mencemaskan dari perilaku komunikasi yang
kurang santun. Etika komunikasi sering terpinggirkan, karena etika Berkomunikasi belum
membudaya sebagai urat nadi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Adapun Etika komunikasi
yang baik dalam media sosial adalah jangan menggunakan kata kasar, provokatif, porno ataupun
SARA; jangan memposting artikel atau status yang bohong; jangan mencopy paste artikel atau
gambar yang mempunyai hak cipta, serta memberikan komentar yang relevan
2. DIGITAL CULTURE
Digital kultur adalah pintu masuk dalam perubahan di dunia modern. Contohnya penjualan
segala kebutuhan tidak harus di pasar tradisional tetapi melalui media online. Selain itu contoh
lain adalah pengiriman surat dan dengan media komunikasi virtual melalui media zoom, video call
dan lainnya tanpa harus tatap muka. Digital culture juga membuka ruang komunikasi baru yang
sifatnya menghubungkan setiap elemen elemen tanpa sekat. Contohnya mendapatkan komunikasi
lewat telepon pengiriman dan pembayaran uang melalui kartu kredit serta lainnya. Di dalam ruang
digital, kita dihadapkan pada
kebebasan berekspresi. Selain itu digital culture adalah sebuah konsep yang menggambarkan
gagasan bahwa teknologi dan internet secara signifikan membentuk cara kita berinteraksi,
berperilaku, berpikir dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat.
Pentingnya meningkatkan digital culture tentu saja mempermudah dan mempercepat pekerjaan,
memperlus jangkauan, menciptakan inovasi dan kreativitas, fleksibilitas, memperluas jaringan,
dan memperluas bisnis.
3. DIGITAL SAFETY
Beberapa penerapan digital safety yang biasa dilakukan dalam dunia digital ole masyarakat
adalah :
a. Melakukan logout setelah masuk ke jejaring media sosial atau akun pribadi. Contohnya
melakukan logout setelah membuka email.
b. Mengaktifkan pengaturan privasi di akun pribadi. Contohnya memberi kata sandi di setiap
aplikasi media sosial yang kita miliki agar sembarang orang tidak bisa membukanya.
c. Membuat susunan password yang rumit dan kuat. Artinya setiap password dari akun pribadi
yang dimiliki sengaja dibuat sesulit mungkin agar tidak mudah dicuri atau dibajak.
d. Menjelajahi informasi di internet dengan aman. Artinya tidak membuka web yang tidak
dikenal atau link aneh yang justru bisa membuat informasi atau data pribadi dicuri.
e. Bukalah situs yang telah dipercaya. Menghapus history penelusuran internet. Tujuannya
supaya orang lain tidak bisa mencari tahu apa yang dicari sebelumnya. Selain itu dengan
menghapus history juga mencegah orang lain untuk mendapatkan informasi pribadi.
f. Meminimalisasi penggunaan free wifi. Artinya jika tidak mendesak jangan terlalu sering
menggunakan wifi gratis, karena dikhawatirkan informasi pribadi bisa dicuri dengan mudah.
4. DIGITAL SKILLS
Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini, menjadikan digital skill sebagai suatu
kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki, inilah contoh 5 digital skills :
a. Internet of things, Internet of things atau IoT merupakan suatu konsep yang memungkinkan
untuk membangun sistem yang mengintegrasikan berbagai device atau peralatan dan dapat
dikendalikan dengan mudah.
b. Data analytics, Data analytics adalah kemampuan dalam melakukan pemeriksaan dan
pengolahan data dari berbagai sumber untuk menghasilkan informasi sebagai dasar
pengambilan keputusan.
c. Web development, Untuk skill web development adalah suatu kemampuan dalam
membangun, memelihara, dan mengembangkan suatu website. Orang-orang yang memiliki
kemampuan tersebut disebut web developer.
d. Search engine optimization, Sedang search engine optimization (SEO) merupakan salah satu
skill penting dalam digital marketing. Seseorang yang punya keahlian di bidang SEO
umumnya disebut SEO specialist.
e. Project management, Adapun project management skills merupakan kemampuan memimpin
dan mengorganisir tim dalam mengelola suatu proyek. Posisi spesifik yang wajib memiliki
kemampuan ini adalah project manager.
C. PENINGKATAN KEEMPAT PILAR LITERASI DIGITAL
1. DIGITAL ETHICS :
Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
a. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan etika berinternet
(netiquette)
b. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan tidak sejalan,
seperti: pornografi, perundungan, dll.
c. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang sesuai dalam
kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
d. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
2. DIGITAL CULTURE :
Dalam Budaya di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
a. Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan kehidupan
berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia
b. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai
Pancasila dimesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
c. Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benardalam berkomunikasi,
menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika
d. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung, mencintai produk
dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
3. DIGITAL SAFETY :
Dalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan pada:
a. Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint) Pengetahuan dasar
memproteksi identitas digital (kata sandi)
b. Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari sumber yang
terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
c. Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan menyadari adanya
rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed
d. Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi digital serta
protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi
4. DIGITAL SKILLS :
Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
a. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
b. Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi dan data,
memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
c. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media social untuk berkomunikasi dan
berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings
d. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan ecommerce Untuk memantau
keuangan dan bertransaksi secara digital

Anda mungkin juga menyukai