Anda di halaman 1dari 7

NAMA MATERI

HUSNUL KHOTIMAH MANAJEMEN & SMART ASN

TUGAS INDIVIDU TANGGAL

ESSAY LITERASI DIGITAL 09 MEI 2022

LITERASI DIGITAL
LITERASI DIGITAL

Secara umum yang dimaksud dengan literasi digital adalah kemampuan


menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan,
mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan
konten/informasi, dengan kecakpan kognitif maupun teknikal.

Saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama

Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, tengah menggelar

program bertajuk Gerakan Nasional Literasi Digital. Program ini sendiri

memiliki empat pilar mendasar yaitu Etika Digital, Budaya Digital,

Keterampilan Digital, dan Keamanan Digital. Dirangkum Suara.com, berikut ini

adalah pengertian dari empat pilar literasi digital tersebut.

1. Etika digital

Etika digital berarti kemampuan individu dalam menyadari, menyesuaikan diri

dan menerapkan etika digital atau netiquet dalam saat berselancar di dunia

digital. Contoh dari etika digital adalah tidak menyebarkan berita bohong dan

tidak melalukan perundungan dunia maya.


2. Budaya digital

Budaya digital merupakan hasil kreasi dan karya manusia yang berbasis

teknologi internet. Budaya digital juga dapat tercermin lewat cara kita

berinteraksi, berperilaku, berpikir dan berkomunikasi di dunia digital. Salah

satu contoh budaya digital adalah aktivitas menggunakan media sosial hingga

LITERASI DIGITAL
berbelanja online.

LITERASI DIGITAL

Secara umum yang dimaksud dengan literasi digital adalah kemampuan


3. Keterampilan digital
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan,
mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan
Keterampilan digital berarti kemampuan untuk secara efektif, mengevaluasi
konten/informasi, dengan kecakpan kognitif maupun teknikal.
dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital.

Hampir sama seperti budaya digital, salah satu keterampilan digital adalah

menggunakan media sosial hingga menggunakan platform belanja online.

4. Keamanan digital

Terakhir keamanan digital adalah aktivitas mengamankan kegiatan digital,

salah satunya tercermin lewat penggunaan password hingga pemahaman

mengenai OTP dan istilah cyber security lainnya.


Kompetensi cakap digital yang dihubungkan dengan indikator isu-isu ,

memungkinkan satu isu dibahas dengan keempat pilar atau dengan kata lain,

keempat modul memiliki pandangan secara bersama-sama terhadap satu isu.

Misal, isu hoaks, ujaran kebencian, dan konten negatif. Cakap bermedia

digital akan membahas isu tersebut dengan kecakapan menggunakan mesin

pencari dan digital tools untuk mendeteksi isu hoaks, memanfaatkan mesin

pencari untuk menyeleksi, memferivikasi konten hoaks, menutup perangkat

digital dari konten negatif dan hoaks.

Sementara Etis Bermedia Digital akan membahas isu hoaks dan konten

negatif sebagai suatu perilaku yang tidak bertanggung jawab, menurunkan

derajat manusia, rendahya respect, dan juga mendorong partisipasi

menghalau hoaks dan konten negatif, serta berkolaborasi dalam memerangi

hoaks dan konten negatif.

Budaya bermedia digital bisa mengupas potensi isu hoaks dan konten negatif

bagi perpecahan bangsa, tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, ancaman

pada nasionalisme, dan kebhinekaan, serta pelanggaran pada hak digital.

Aman bermedia digital bisa melihat isu hoaks dan konten negatif sebagai

contoh jejak rekam digital yang sangat buruk bagi netizen dan akan

menganggu kehidupan dimasa kini maupun masa mendatang. Isu hoaks dan

konten negatif juga mengancam keamanan dan kenyamanan perkembangan

anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.


Menurut Yudha Pradana dalam Atribusi Kewargaan Digital dalam Literasi

Digital (2018), literasi digital memiliki empat prinsip dasar, yaitu:

1.Pemahaman

Pemahaman Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk memahami

informasi yang diberikan media, baik secara implisit ataupun eksplisit.

2. Saling Ketergantungan

Saling ketergantungan Artinya antara media yang satu dengan lainnya saling

bergantung dan berhubungan. Media yang ada harus saling berdampingan

serta melengkapi antara satu sama lain.

3. Faktor Sosial

Faktor sosial Artinya media saling berbagi pesan atau informasi kepada

masyarakat. Karena keberhasilan jangka panjang media ditentukan oleh

pembagi serta penerima informasi. .

4. Kurasi

Kurasi Artinya masyarakat memiliki kemampuan untuk mengakses,

memahami serta menyimpan informasi untuk dibaca di lain hari. Kurasi juga

termasuk kemampuan bekerja sama untuk mencari, mengumpulkan serta

mengorganisasi informasi yang dinilai berguna.


Penerapan 4 Pilar Literasi Digital Di
Lingkungan Masyarakat

Budaya Digital mendapat skor tertinggi dalam pengukuran Indeks Literasi

Digital Indonesia 2021. Pilar Budaya Digital (digital culture) tercatat dengan

skor 3,90 dalam skala 5 atau baik. Selanjutnya pilar Etika Digital (digital etics)
LITERASI DIGITAL
dengan skor 3,53 dan Kecakapan Digital (digital skill) dengan skor 3,44.

Sementara itu, pilar Keamanan Digital (digital safety) mendapat skor paling
LITERASI DIGITAL
rendah (3,10) atau sedikit di atas sedang.
Secara umum yang dimaksud dengan literasi digital adalah kemampuan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan,
mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan
Pilar Keamanan Digital
konten/informasi, dengan(digital safety)
kecakpan merupakan
kognitif maupunpilar yang mendapat skor
teknikal.

paling rendah artinya masih banyak masyarakat yang belum memiliki

kesadaran akan perlindungan diri sendiri saat menggunakan media digital.

Terdapat banyak kasus peretasan dan bocornya data pribadi yang

disalahgunakan oleh pelaku kejahatan digital, seperti beberapa bocornya data

pemerintahan yaitu :

1.Data Jutaan Pasien di Server Kementrian Kesehatan

Salah satu kasus kebocoran data tersebut adalah kebocoran data jutaan

pasien di server Kementerian Kesehatan. Sebanyak 6 juta data pasien diduga

bocor dan dijual di forum online Raid Forums oleh akun "Astarte". Dalam

rincian yang ditulis penjual, data-data itu memuat tiga informasi utama dari

rekam medis 6 juta pasien, seperti hasil pemeriksaan radiologi, hasil CT Scan,

tes Covid-19, hingga rontgen (X-Ray).


Penerapan 4 Pilar Literasi Digital Di
Lingkungan Masyarakat

2. data kepesertaan BPJS Kesehatan

data kepesertaan BPJS Kesehatan juga mengalami kebocoran pada Mei 2021.

Tercatat ada 279 juta data penduduk data penduduk di Indonesia yang bocor

LITERASI DIGITAL
dan dijual di Raid Forums. Saat itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron

mengakui adanya kebocoran data tersebut. Menurutnya, peretasan masih bisa

ditembus meskipun sistem keamanan yang digunakan diklaim telah sesuai

standar (ISO 27001) dan berlapis. BPJS Kesehatan juga mengklaim telah

menjalankan Security Operation Center (SOC) yang bekerja selama 24 jam

dalam 7 hari untuk mengamati hal-hal yang mencurigakan.


Peningkatan Pemahaman 4 Pilar Literasi
Digital Di Lingkungan Masyarakat

Skor Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 adalah sedang sehingga masih

banyak hal - hal yang harus dilaksanakan agar empat pilar literasi digital dapat

terlaksana dalam menggunakan media digital oleh masyarakat. Adapun


LITERASI DIGITAL
rencana atau langkah - langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut ;

1. Memberikan
LITERASI DIGITAL edukasi mengenai 4 pilar Literasi Digital, dengan
Secara umum yang dimaksud dengan literasi digital adalah kemampuan
mengadakan sosialisasi untuk mengingatkan kembali 4 pilar Literasi Digital
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan,
mengevaluasi,
tersebut. memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan
konten/informasi, dengan kecakpan kognitif maupun teknikal.
2. Memberikan beberapa pelatihan dalam menggunakan media digital agar

meningkatkan keterampilan pengguna digital. Individu mampu

mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak

dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan

media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar dan transaksi digital.

3. Memberikan edukasi mengenai pentingnya perlindungan data pribadi

dengan sosialisasi atau dengan membuat selebaran atau poster untuk

mengingatkan pentingnya digital safety sehingga individu pengguna

media dapat memiliki kesadaran dan kemampuan untuk mengenali,

menerapkan dan meningkatkan perlindungan data pribadi dan

keamanan digitalnya.

Anda mungkin juga menyukai