Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS PERMASALAHAN ‘MANAJEMEN ASN” DI INSTANSI

NAMA: SUCI ASTUTI, SKM


NDH: 32
ANGKATAN: V (LIMA)
KELOMPOK: IV (EMPAT)

UPAYA PENINGKATAN KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA


DI PUSKESMAS BANGKO JAYA

A. IDENTIFIKASI
Sebagai salah satu sumber daya dalam pemerintahan, Aparatur Sipil Negara (ASN)
mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang
taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang
Undang Dasar Tahun 1945. Sejalan dengan program prioritas pemerintah periode 2019 –
2024 mengenai pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), ASN Indonesia harus menjadi
pekerja keras, dinamis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesemuanya itu
diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Tantangan yang dihadapi oleh ASN dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak
dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam negeri yang menuntut ASN Indonesia untuk
meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sebagai contoh, perkembangan teknologi
komunikasi dan transportasi menjadikan aksesibilitas menjadi semakin mudah untuk
berhubungan dari suatu negara ke negara lain, globalisasi ekonomi menjadi semakin nyata
yang ditandai dengan persaingan yang tinggi di tingkat internasional. Ketentuan-ketentuan
yang berlaku secara internasional harus dapat diikuti oleh birokrasi Indonesia dengan baik
jika kita ingin dapat memenangkan persaingan tersebut.

B. PENYEBAB PERMASALAHAN
Dari hal tersebut diatas terdapat permasalah yang muncul diinstansi diantaranya:
1. Kurangnya kedisiplinan pegawai dalam hal jam kerja
2. Masih ada petugas yang harus mengisi ruangan lain dikarenakan benturan belum
memiliki STR pada profesinya.
3. Penetapan kebutuhan jabatan belum terealisasi dengan baik
4. Masih adanta perbedaan tupoksi dengan jabatan yang dipegang
5. Masih ada pegawai yang mendahulukan kepentingan pribadi dari pada pelayanan
publik

C. DAMPAK
Berdasarkan penelitian mengenai kinerja ASN dalam melakukan pelayanan,
menunjukkan bahwa mutu pelayanan belum memberikan hasil yang maksimal, sehingga
masyarakat/pasien yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan dari pihak puskesmas
belum terwujud. Hal ini disebabkan kinerja ASN bekerja belum sesuai dengan harapan dari
amanat Undang-undang ASN yang menyatakan bahwa disiplin di lingkungan kerja sangat
dibutuhkan, karna akan menghambat tujuan organisasi tersebut.
Oleh karena itu, pegawai dengan disiplin kerja yang baik, berarti akan dicapai pula
suatu keuntungan yang berguna bagi organisasi maupun pegawai itu sendiri. Sanksi dalam
peningkatan kinerja merupakan tindakan hukum yang sifatnya memaksa orang untuk
menepati perjanjian atau ketentuan yang berlaku. Biasanya dalam dunia organisasi ataupun
dalam pelayanan kesehatan di puskesmas, sanksi yang kan diberikan kepada pelanggar yaitu
mendapat teguran secara lisan, mendapat surat peringatan, memotong gaji pegawai yang
tidak disiplin kerja bahkan bahkan tidak tanggung-tangung pemecatan menjadi sanksi yang
paling berat.
Dalam upaya peningkatan kinerja pegawai, pimpinan puskesmas telah menerapkan
sistem denda dan sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin dalam tugas, berupa sering
pegawai terlambat masuk kantor. Sesuai dengan penjelasan dari kepala puskesmas, upaya
denda dan sanksi telah diberlakukan pada puskesmas Bangko Jaya.

D. REKOMENDASI PENYELESAIAN
Upaya Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Di Puskesmas Bangko Jaya ada
beberapa hal yang menjadi kesimpulan dengan demikian upaya peningkatan kinerja
pegawai sudah cukup (EFEKTIF), dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai pegawai
(ASN).
Adapun tingkat pelayan yang diberikan kepada masyarakat dilakukan sesuai aturan,
dan tingkat pelaksanaan dalam beberapa program sudah diteralisasikan dengan baik, karna
adanya pengawasan dan pelaksanaan dengan baik. Upaya peningkatan kinerja sebagai
berikut:
1. Dalam upaya peningkatan kinerja pegawai, pimpinan puskesmas telah menerapkan
sistem denda dan sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin dalam tugas, berupa
sering pegawai terlambat masuk kantor.
2. Upaya peningkatan kinerja kepada pegawai, berdasarkan mutu pelayanan sehingga
pelayanan yang dilakukan di puskesmas sebagai tolak ukur yang baik.
3. Program atau tugas pokok yang dilakukan pegawai bahkan proses pelaksanaan
program dapat dijalankan dengan baik, antara lain pelaksanaan program diluar
maupun diluar gedung puskesmas.
4. Kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yaitu waktu pekerjaan mampu
mempertangungjawabkan sebagai pegawai sehingga dalam proses pekerjaan semua
ada tupoksinya masing-masing.

E. PENERAPAN
1. Melakukan penilaian dan mengevaluasi kinerja terhadap ASN dengan cara melihat
presentasi kehadiran, mereview hasil dari program yang diberikan dan penilaian
sikap terhadap pelayanan publik
2. Memberikan motivasi kepada seluruh ASN yang ada di instansi dengan cara untuk
disiplin dalam bekerja, ramah dan bertanggungjawab terhadap publik (pasien).
3. Melaksanakan apel setiap pagi yang berisikan pemaparan permasalahan dan
perkembangan kegiatan-kegiatan di wilker puskesmas Bangko Jaya, sehingga
petugas mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh program lain untuk
meningkatkan kekompakan tiap petugas.
4. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik sumber daya perawat maupun sumber
daya lainnya. Siapa pun itu selama ia merupakan pegawai puskesmas merupakan sumber
daya yang penting bagi suatu organisasi, karena kita yang melakukan kerjasama, kita yang
menyusun tujuan, kita pula yang bekerja untuk mencapai tujuan tersebut. Meskipun
demikian untuk mencapai organisasi juga harus di dukung oleh tersedianya sumber daya
yang lain.

Anda mungkin juga menyukai