Anda di halaman 1dari 203

Standar Kompetensi

Guru, Dokter, Bidan, dan


Perawat

64 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


STANDAR KOMPETENSI GURU

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 2007
TENTANG
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 28 ayat (5) Peraturan


Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 65


beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun
2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun
2005;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK


INDONESIA TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK
DAN KOMPETENSI GURU.

Pasal 1
(1) Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
yang berlaku secara nasional.
(2) Standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2
Ketentuan mengenai guru dalam jabatan yang belum memenuhi kualifikasi akademik
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) akan diatur dengan Peraturan Menteri
tersendiri.

Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Mei 2007

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,


TTD.
BAMBANG SUDIBYO

66 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

A. KUALIFIKASI AKADEMIK GURU


1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal
Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup
kualifikasi akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/ Taman Kanak-kanak/
Raudatul Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/
MI), guru sekolah menengah pertama/madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), guru
sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru sekolah dasar luar
biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas luar biasa (SDLB/
SMPLB/SMALB) dan guru sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah keju-
ruan (SMK/MAK*), sebagai berikut.
a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan
anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang
diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/
diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/
diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 67


e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV)
atau sarjana (S1) program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program
studi yang terakreditasi.
f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK*
Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/
diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru
dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan
di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji
kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah
dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.
Keterangan:
Tanda * pada halaman ini dan halaman-halaman berikutmya, hanya untuk guru
kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif.

B. STANDAR KOMPETENSI GURU


Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi
utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan
menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran
pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* sebagai berikut.

68 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Tabel 1
Standar Kompetensi Guru PAUD/TK/RA

KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
Kompetensi Pedagodik
1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta didik usia
peserta didik dari aspek TK/PAUD yang berkaitan dengan aspek
fisik, moral, sosial, kultural, fisik, intelektual, sosial-emosional, moral,
emosional, dan intelektual. dan latar belakang sosial-budaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik
usia TK/PAUD dalam berbagai bidang
pengembangan.
1.3 Mengidentifikasi kemampuan awal peserta
didik usia TK/PAUD dalam berbagai bi-
dang pengembangan.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan peserta didik
usia TK/PAUD dalam berbagai bidang
Pengembangan.

2 Menguasai teori belajar 2.1 Memahami berbagai teori belajar dan


dan prinsip- prinsip pem- prinsip-prinsip bermain sambil belajar
belajaran yang mendidik. yang mendidik yang terkait dengan berb-
agai bidang pengembangan di TK/PAUD.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strate-
gi, metode, dan teknik bermain sambil
belajar yang bersifat holistik, otentik, dan
bemakna, yang terkait dengan berbagai
bidang pengembangan di TK/PAUD.

3 Mengembangkan kuriku- 3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan


lum yang terkait dengan kurikulum.
bidang pengembangan 3.2 Menentukan tujuan kegiatan pengemban-
yang diampu. gan yang mendidik.

4 Menyelenggarakan keg- 4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan


iatan pengembangan yang kegiatan pengembangan yang mendidik
mendidik dan menyenangkan.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen
rancangan kegiatan pengembangan yang
mendidik dan menyenangkan.
4.3 Menyusun rancangan kegiatan pengem-
bangan yang mendidik yang lengkap, baik
untuk kegiatan di dalam kelas, maupun di
luar kelas.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 69


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
4.4 Menerapkan kegiatan bermain yang bersi-
fat holistik, otentik, dan bermakna.
4.5 Menciptakan suasana bermain yang me-
nyenangkan, inklusif, dan demokratis.
4.6 Memanfaatkan media dan sumber belajar
yang sesuai dengan pendekatan bermain
sambil belajar.
4.7 Menerapkan tahapan bermain anak dalam
kegiatan pengembangan di TK/PAUD.
4.8 Mengambil keputusan transaksional dalam
kegiatan pengembangan di TK/PAUD ses-
uai dengan situasi yang berkembang.
5 Memanfaatkan teknologi 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan
informasi dan komunikasi komunikasi untuk meningkatkan kualitas
untuk kepentingan pe- kegiatan pengembangan yang mendidik.
nyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang men-
didik.
6 Memfasilitasi pengemban- 6.1 Menyediakan berbagai kegiatan bermain
gan potensi peserta didik sambil belajar untuk mendorong peserta
untuk mengaktualisasikan didik mengembangkan potensinya secara
berbagai potensi yang di- optimal termasuk kreativitasnya.
miliki.

7 Berkomunikasi secara 7.1 Memahami berbagai strategi berkomuni-


efektif, empatik, dan san- kasi yang efektif, empatik dan santun, baik
tun dengan peserta didik. secara lisan maupun tulisan.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi pembe-
lajaran yang terbangun secara siklikal dari
(a) penyiapan kondisi psikologis peserta
didik, (b) memberikan.
Pertanyaan atau tugas sebagai undangan
kepada peserta didik untuk merespons,
(c) respons peserta didik, (d) reaksi guru
terhadap respons peserta didik, dan se-
terusnya.

8 Menyelenggarakan pe- 8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan


nilaian dan evaluasi proses evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dan hasil belajar dengan karakteristik lima mata pelajaran
SD/MI.

70 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil
belajar yang penting untuk dinilai dan di-
evaluasi sesuai dengan karakteristik lima
mata pelajaran SD/MI.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evalu-
asi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses
dan hasil belajar secara berkesinambun-
gan dengan mengunakan berbagai instru-
men.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses
danhasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil be-
lajar.

9 Memanfaatkan hasil pe- 9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian


nilaian dan evaluasi untuk dan evaluasi untuk menentukan ketun-
kepentingan pembelajaran. tasan belajar.
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan
evaluasi kepada pemangku kepentingan.
9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian
dan evaluasi pembelajaran untuk menin-
gkatkan kualitas pembelajaran.

10 Melakukan tindakan reflek- 10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran


tif untuk peningkatan kuali- yang telah dilaksanakan
tas pembelajaran. 10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk per-
baikan dan pengembangan lima mata
pelajaran SD/MI.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran lima
mata pelajaran SD/MI.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 71


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
Kompetensi Kepribadian
11. Bertindak sesuai dengan 11.1 Menghargai peserta didik tanpa mem-
norma agama, hukum, bedakan keyakinan yang dianut, suku,
sosial, dan kebudayaan adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
nasional Indonesia. 11.2 Bersikap sesuai dengan norma agama
yang dianut, hukum dan norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat, serta
kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam.

12 Menampilkan diri sebagai 12.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi


pribadi yang jujur, bera- 12.2 Berperilaku yang mencerminkan ketak-
khlak mulia, dan teladan waan, dan akhlak mulia.
bagi peserta didik dan ma-
12.3 Berperilaku yang dapat diteladani oleh
syarakat.
peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.

13 Menampilkan diri sebagai 13.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang


pribadi yang mantap, sta- mantap dan stabil.
bil, dewasa, arif, dan ber- 13.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
wibawa. dewasa, arif, dan berwibawa.

14 Menunjukkan etos kerja, 14.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggung


tanggungjawab yang tinggi, jawab yang tinggi.
rasa bangga menjadi guru, 14.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada
dan rasa percaya diri. diri sendiri.
14.3 Bekerja mandiri secara profesional.

15 Menjunjung tinggi kode etik 15.1 Memahami kode etik profesi guru.
profesi guru. 15.2 Menerapkan kode etik profesi guru.
15.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

16 Bersikap inklusif, bertindak 16.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap


objektif, peserta didik, teman sejawat dan lingkun-
serta tidak diskriminatif gan sekitar dalam melaksanakan pembe-
karena pertimbangan je- lajaran.
nis kelamin, agama, ras, 16.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap
kondisi fisik, latar belakang peserta didik, teman sejawat, orang tua
keluarga, dan status sosial peserta didik dan lingkungan sekolah
ekonomi. karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan
status sosial-ekonomi.

72 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
Kompetensi Kepribadian
17 Berkomunikasi secara 17.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan
efektif, empatik, dan san- komunitas ilmiah lainnya secara santun,
tun dengan sesama pen- empatik dan efektif.
didik, tenaga kependidikan, 17.2 Berkomunikasi dengan orang tua peserta
orang tua, dan masyarakat. didik dan masyarakat secara santun, em-
patik, dan efektif tentang program pembe-
lajaran dan kemajuan peserta didik.
17.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam program pembe-
lajaran dan dalam mengatasi kesulitan
belajar peserta didik.
18 Beradaptasi di tempat ber- 18.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat
tugas di seluruh wilayah bekerja dalam rangka meningkatkan
Republik Indonesia yang efektivitas sebagai pendidik, termasuk
memiliki keragaman sosial memahami bahasa daerah setempat.
budaya. 18.2 Melaksanakan berbagai program dalam
lingkungan kerja untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan di
daerah yang bersangkutan.

Kompetensi Kepribadian
19 Berkomunikasi dengan 19.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat,
komunitas profesi sendiri profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lain-
dan profesi lain secara nya melalui berbagai media dalam rangka
lisan dan tulisan atau ben- meningkatkan kualitas pendidikan.
tuk lain. 19.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi
pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau ben-
tuk lain.

Kompetensi Kepribadian
20 Menguasai materi, struktur, 20.1 Menguasai konsep dasar matematika,sains,
konsep, bahasa, pengetahuan sosial, agama, seni,
dan pola pikir keilmuan pendidikan jasmani, kesehatan dan gizi
yang mendukung mata sebagai sarana pengembangan untuk
pelajaran yang diampu. setiap bidang pengembangan anak TK/
PAUD.
20.2 Menguasai penggunaan berbagai alat-
permainan untuk mengembangkan aspek
fisik, kognitif, sosial-emosional, nilai moral,
sosial budaya, dan bahasa anak TK/
PAUD.
20.3 Menguasai berbagai permainan anak.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 73


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
21 Menguasai standar kom- 21.1 Memahami kemampuan anak TK/PAUD
petensi dan kompetensi dalam setiap bidang pengembangan.
dasar mata pelajaran/bi- 21.2 Memahami kemajuan anak dalam setiap
dang pengembangan yang bidang pengembangan di TK/PAUD.
diampu.
21.3 Memahami tujuan setiap kegiatan
pengembangan.
22 Mengembangkan materi 22.1 Memilih materi bidang pengembangan
pembelajaran yang diampu yang sesuai dengan tingkat perkemban-
secara kreatif. gan peserta didik.
22.2 Mengolah materi bidang pengembangan
secara kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

23 Mengembangkan keprofe- 23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri


sionalan secara berkelan- secara terus menerus.
jutan dengan melakukan 23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka
tindakan reflektif. peningkatan keprofesionalan.
23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk
peningkatan keprofesionalan.
23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan bela-
jar dari berbagai sumber.

24 Memanfaatkan teknologi 24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan


informasi dan komunikasi komunikasi dalam berkomunikasi.
untuk berkomunikasi dan 24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan
mengembangkan diri. komunikasi untuk pengembangan diri.

74 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Tabel 2
Standar Kompetensi Guru Kelas SD/MI

KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI
INTI GURU
Kompetensi Pedagodik
1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta didik
peserta didik dari aspek usiasekolah dasar yang berkaitan dengan
fisik, moral, sosial, kultural, aspek fisik, intelektual, sosial-emosional,
emosional, dan intelektual. moral, spiritual, dan latar belakang sosial-
budaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik
usiasekolah dasar dalam lima mata pela-
jaran SD/MI.
1.3 Mengidentifikasi kemampuan awal
pesertadidik usia sekolah dasar dalam
lima mata pelajaran SD/MI.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan peserta bela-
jarusia sekolah dasar dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
2 Menguasai teori belajar 2.1 Memahami berbagai teori belajar dan
dan prinsip-prinsip pembe- prinsip-prinsip pembelajaran yang men-
lajaran yang mendidik. didik terkait dengan lima mata pelajaran
SD/MI.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strate-
gi, metode, dan teknik pembelajaran yang
mendidik secara kreatif dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
2.3 Menerapkan pendekatan pembelajaran
tematis, khususnya di kelas-kelas awal
SD/MI.
3 Mengembangkan kuriku- 3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan
lum yang terkait dengan kurikulum.
mata pelajaran/bidang 3.2 Menentukan tujuan lima mata pelajaran
pengembangan yang di- SD/MI.
ampu.
3.3 Menentukan pengalaman belajar yang
sesuai untuk mencapai tujuan lima mata
pelajaran SD/MI
3.4 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI
yang terkait dengan pengalaman belajar
dan tujuan pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara benar
sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen
penilaian.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 75


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
4 Menyelenggarakan pem- 4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan
belajaran yang mendidik. pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen
rancangan pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang
lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang men-
didik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran ses-
uaidengan karakteristik peserta didik dan
lima mata pelajaran SD/MI untuk menca-
pai tujuan pembelajaran secara utuh.
4.6 Mengambil keputusan transaksional
dalam lima mata pelajaran SD/MI sesuai
dengan situasi yang berkembang.

5 Memanfaatkan teknologi 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan


informasi dan komunikasi komunikasi dalam pembelajaran..
untuk kepentingan pem-
belajaran.
6 Memfasilitasi pengemban- 6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembe-
gan potensi peserta didik lajaran untuk mendorong peserta didik
untuk mengaktualisasikan mencapai prestasi belajar secara optimal.
berbagai potensi yang di- 6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembe-
miliki. lajaran untuk mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk kreativitasnya.

7 Berkomunikasi secara 7.1 Memahami berbagai strategi berkomuni-


efektif, empatik, dan san- kasi yang efektif, empatik dan santun, baik
tun dengan peserta didik. secara lisan maupun tulisan.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik dengan
bahasa yang khas dalam interaksi pembe-
lajaran yang terbangun secara siklikal dari
(a) penyiapan kondisi psikologis peserta
didik, (b) memberikan pertanyaan atau
tugas sebagai undangan kepada peserta
didik untuk merespons, (c) respons peser-
ta didik, (d) reaksi guru terhadap respons
peserta didik, dan seterusnya.

76 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
8 Menyelenggarakan pe- 8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan
nilaian dan evaluasi proses evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dan hasil belajar. dengan karakteristik lima mata pelajaran
SD/MI.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil
belajar yang penting untuk dinilai dan di-
evaluasi sesuai dengan karakteristik lima
mata pelajaran SD/MI.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evalu-
asi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian
danevaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses
dan hasil belajar secara berkesinambun-
gan dengan mengunakan berbagai instru-
men.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan
hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil be-
lajar.
9 Memanfaatkan hasil pe- 9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian
nilaian dan evaluasi untuk dan evaluasi untuk menentukan ketun-
kepentingan pembelajaran. tasan belajar.
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian
dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dane-
valuasi kepada pemangku kepentingan.
9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian
dan evaluasi pembelajaran untuk menin-
gkatkan kualitas pembelajaran.

10 Melakukan tindakan reflek- 10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran


tif untuk peningkatan kuali- yang telah dilaksanakan.
tas pembelajaran. 10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk per-
baikan dan pengembangan lima mata
pelajaran SD/MI.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran lima
mata pelajaran SD/MI.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 77


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
Kompetensi Kepribadian
11. Bertindak sesuai dengan 11.1 Menghargai peserta didik tanpa mem-
norma agama, hukum, bedakan keyakinan yang dianut, suku,
sosial, dan kebudayaan adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
nasional Indonesia. 11.2 Bersikap sesuai dengan norma agama
yang dianut, hukum dan norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat, serta
kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam.
12 Menampilkan diri sebagai 12.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
pribadi yang jujur, bera- 12.2 Berperilaku yang mencerminkan ketak-
khlak mulia, dan teladan waan dan akhlak mulia.
bagi peserta didik dan ma-
12.3 Berperilaku yang dapat diteladani oleh
syarakat.
peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
13 Menampilkan diri sebagai 13.3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
pribadi yang mantap, sta- mantap dan stabil.
bil, dewasa, arif, dan ber- 13.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
wibawa. dewasa, arif, dan berwibawa.
14 Menunjukkan etos ker- 14.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggung
ja, tanggung jawab yang jawab yang tinggi.
tinggi, rasa bangga men- 14.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada
jadi guru, dan rasa percaya diri sendiri.
diri.
14.3 Bekerja mandiri secara profesional.

15 Menjunjung tinggi kode etik 15.1 Memahami kode etik profesi guru.
profesi guru. 15.2 Menerapkan kode etik profesi guru.
15.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

Kompetensi Sosial
16 Bersikap inklusif, bertindak 16.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap
objektif, serta tidak diskrim- peserta didik, teman sejawat dan lingkun-
inatif karena pertimbangan gan sekitar dalam melaksanakan pembe-
jenis kelamin, agama, ras, lajaran.
kondisi fisik, latar belakang 16.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap
keluarga, dan status sosial peserta didik, teman sejawat, orang tua
ekonomi. peserta didik dan lingkungan sekolah
karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan
status sosial- ekonomi.

78 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


17 Berkomunikasi secara 17.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan
efektif, empatik, dan san- komunitas ilmiah lainnya secara santun,
tun dengan sesama pen- empatik dan efektif.
didik, tenaga kependidikan, 17.2 Berkomunikasi dengan orang tua peserta
orang tua, dan masyarakat. didik dan masyarakat secara santun, em-
patik, dan efektif tentang program pembe-
lajaran dan kemajuan peserta didik.
17.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam program pembe-
lajaran dan dalam mengatasi kesulitan
belajar peserta didik.

18 Beradaptasi di tempat ber- 18.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat


tugas di seluruh wilayah bekerja dalam rangka meningkatkan
Republik Indonesia yang efektivitas sebagai pendidik, termasuk
memiliki keragaman sosial memahami bahasa daerah setempat.
budaya. 18.2 Melaksanakan berbagai program dalam
lingkungan kerja untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan di
daerah yang bersangkutan.

KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
19 Berkomunikasi dengan 19.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat,
komunitas profesi sendiri profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lain-
dan profesi lain secara nya melalui berbagai media dalam rangka
lisan dan tulisan atau ben- meningkatkan kualitas pendidikan.
tuk lain. 19.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi
pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau ben-
tuk lain.

Kompetensi Profesional
20 Menguasai materi, struk- Bahasa Indonesia
tur, konsep, dan pola pikir 20.1 Memahami hakikat bahasa dan pemerole-
keilmuan yang mendukung han bahasa.
mata pelajaran yang di-
20.2 Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam
ampu.
bahasa Indonesia.
20.3 Menguasai dasar-dasar dan kaidah baha-
sa Indonesia sebagai rujukan penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
20.4 Memiliki keterampilan berbahasa
Indonesia (menyimak, berbicara, mem-
baca, dan menulis)
20.5 Memahami teori dan genre sastra
Indonesia.
20.6 Mampu mengapresiasi karya sastra
Indonesia, secara reseptif dan produktif.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 79


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
Matematika
20.7 Menguasai pengetahuan konseptual dan
prosedural serta keterkaitan keduanya
dalam konteks materi aritmatika, aljabar,
geometri, trigonometri, pengukuran, statis-
tika, dan logika matematika.
20.8 Mampu menggunakan matematisasi hori-
zontal dan vertikal untuk menyelesaikan
masalah matematika dan masalah dalam
dunia nyata.
20.9 Mampu menggunakan pengetahuan
konseptual, prosedural, dan keterkaitan
keduanya dalam pemecahan masalah
matematika, serta. penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
20.10 Mampu menggunakan alat peraga, alat
ukur, alat hitung, dan piranti lunak
komputer.
IPA
20.11 Mampu melakukan observasi gejala alam
baik secara langsung maupun tidak lang-
sung.
20.12 Memanfaatkan konsep-konsep dan hu-
kum-hukum ilmu pengetahuan alam dalam
berbagai situasi kehidupan sehari-hari.
20.13 Memahami struktur ilmu pengetahuan
alam, termasuk hubungan fungsional
antarkonsep, yang berhubungan dengan
mata pelajaran IPA.
IPS
20.14 Menguasai materi keilmuan yang meliputi
dimensi pengetahuan, nilai, dan keter-
ampilan IPS.
20.15 Mengembangkan materi, struktur, dan
konsep keilmuan IPS.
20.16 Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan
prinsip-prinsip pokok ilmu-ilmu sosial
dalam konteks kebhinnekaan masyarakat
Indonesia dan dinamika kehidupan global.
20.17 Memahami fenomena interaksi perkem-
bangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
kehidupan agama, dan perkembangan
masyarakat serta saling ketergantungan
global.

80 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
PKn
20.18 Menguasai materi keilmuan yang meliputi
dimensi pengetahuan, sikap, nilai, dan
perilaku yang mendukung kegiatan pem-
belajaran PKn.
20.19 Menguasai konsep dan prinsip kepribadian
nasional dan demokrasi konstitusional
Indonesia, semangat kebangsaan dan
cinta tanah air serta bela negara.
20.20 Menguasai konsep dan prinsip perlind-
ungan, pemajuan HAM, serta penegakan
hukum secara adil dan benar.
20.21 Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral,
dan norma kewarganegaraan Indonesia
yang demokratis dalam konteks ke-
wargaan negara dan dunia.
21 Menguasai standar kom- 21.1 Memahami standar kompetensi lima mata
petensi dan kompetensi pelajaran SD/MI.
dasar mata pelajaran/bi- 21.2 Memahami kompetensi dasar lima mata
dang pengembangan yang pelajaran SD/MI.
diampu.
21.3 Memahami tujuan pembelajaran lima mata
pelajaran SD/MI.
22 Mengembangkan materi 22.1 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI
pembelajaran yang diampu yang sesuai dengan tingkat perkemban-
secara kreatif. gan peserta didik.
22.2 Mengolah materi lima mata pelajaran SD/
MI secara integratif dan kreatif sesuai den-
gan tingkat perkembangan peserta didik.
23 Mengembangkan keprofe- 23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri
sionalan secara berkelan- secara\ terus menerus.
jutan dengan melakukan 23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka
tindakan reflektif. peningkatan keprofesionalan.
23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk
peningkatan keprofesionalan.
23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan bela-
jar dari berbagai sumber.
24 Memanfaatkan teknologi 24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan
informasi dan komunikasi komunikasi dalam berkomunikasi.
untuk berkomunikasi dan 24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan
mengembangkan diri. komunikasi untuk pengembangan diri.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 81


Tabel 3
Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK*

KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
INTI GURU
Kompetensi Pedagodik
1. Menguasai karakteristik 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang
peserta didik dari aspek berkaitan dengan aspek fisik, intelektual,
fisik, moral, spiritual, sosial, sosial-emosional, moral, spiritual, dan
kultural, emosional, dan latar belakang sosial- budaya.
intelektual. 1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu.
1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta
didik dalam mata pelajaran yang diampu.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta
didik dalam mata pelajaran yang diampu.
2 Menguasai teori belajar 2.1 Memahami berbagai teori belajar dan
dan prinsip-prinsip pembe- prinsip-prinsip pembelajaran yang men-
lajaran yang mendidik. didik terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif dalam mata
pelajaran yang diampu.
3 Mengembangkan kuriku- 3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan
lum yang terkait dengan kurikulum.
mata pelajaran yang di- 3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang
ampu. diampu.
3.3 Menentukan pengalaman belajar yang
sesuai untuk mencapai tujuan pembela-
jaran yang diampu.
3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu
yang terkait dengan pengalaman belajar
dan tujuan pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secarabenar
sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan karakteristik peserta didik.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen-
penilaian.
4 Menyelenggarakan pem- 4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan
belajaran yang mendidik. pembelajaran yang mendidik.

82 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
INTI GURU
4.2 Mengembangkan komponen-komponen
rancangan pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang
lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang men-
didik di kelas, di laboratorium, dan di
lapangan dengan memperhatikan standar
keamanan yang dipersyaratkan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran dan
sumber belajar yang relevan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pela-
jaran yang diampu untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara utuh.
4.6 Mengambil keputusan transaksional
dalam pembelajaran yang diampu sesuai
dengan situasi yang berkembang.

5 Memanfaatkan teknologi 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan


informasi dan komunikasi komunikasi dalam pembelajaran yang
untuk kepentingan pem- diampu.
belajaran.
6 Memfasilitasi pengemban- 6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembe-
gan potensi peserta didik lajaran untuk mendorong peserta didik
untuk mengaktualisasikan mencapai prestasi belajar secara optimal.
berbagai potensi yang di- 6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembe-
miliki. lajaran untuk mengaktualisasikan potensi
peserta didik, termasuk kreativitasnya.

7 Berkomunikasi secara 7.1 Memahami berbagai strategi berkomu-


efektif, empatik, dan san- nikasi yang efektif, empatik, dan santun,
tun dengan peserta didik. secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik den-
gan bahasa yang khas dalam interaksi
kegiatan/permainan yang mendidik yang
terbangun secara siklikal dari (a) peny-
iapan kondisi psikologis peserta didik
untuk ambil bagian dalam permainan
melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan
kepada peserta didik untuk ambil bagian,
(c) respons peserta didik terhadap ajakan
guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons
peserta didik, dan seterusnya.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 83


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
8 Menyelenggarakan pe- 8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan
nilaian dan evaluasi proses evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dan hasil belajar. dengan karakteristik mata pelajaran yang
diampu.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan
hasilbelajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran yang diampu.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evalu-
asi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan
evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses
dan hasil belajar secara berkesinambun-
gan dengan mengunakan berbagai instru-
men.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan
hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil be-
lajar.
9 Memanfaatkan hasil pe- 9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian
nilaian dan evaluasi untuk dan evaluasi untuk menentukan ketun-
kepentingan pembelajaran. tasan belajar
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian-
dan evaluasi untuk merancang program
remedial dan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dane-
valuasi kepada pemangku kepentingan.
9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian-
dan evaluasi pembelajaran untuk menin-
gkatkan kualitas pembelajaran.

10 Melakukan tindakan reflek- 10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran


tif untuk peningkatan kuali- yang telah dilaksanakan.
tas pembelajaran. 10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk per-
baikan dan pengembangan pembelajaran
dalam mata pelajaran yang diampu.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas un-
tuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dalam mata pelajaran yang diampu.

84 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
Kompetensi Kepribadian
11. Bertindak sesuai dengan 11.1 Menghargai peserta didik tanpa mem-
norma agama, hukum, bedakan keyakinan yang dianut, suku,
sosial, dan kebudayaan adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
nasional Indonesia. 11.2 Bersikap sesuai dengan norma agama
yang dianut, hukum dan sosial yang ber-
laku dalam masyarakat, dan kebudayaan
nasional Indonesia yang beragam.
12 Menampilkan diri sebagai 12.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
pribadi yang jujur, bera- 12.2 Berperilaku yang mencerminkan ketak-
khlak mulia, dan teladan waan dan akhlak mulia.
bagi peserta didik dan ma-
12.3 Berperilaku yang dapat diteladani oleh
syarakat.
peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
13 Menampilkan diri sebagai 13.3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
pribadi yang mantap, sta- mantap dan stabil.
bil, dewasa, arif, dan ber- 13.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang
wibawa. dewasa, arif, dan berwibawa.
14 Menunjukkan etos ker- 14.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggung
ja, tanggung jawab yang jawab yang tinggi.
tinggi, rasa bangga men- 14.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada
jadi guru, dan rasa percaya diri sendiri.
diri.
14.3 Bekerja mandiri secara profesional.
15 Menjunjung tinggi kode etik 15.1 Memahami kode etik profesi guru.
profesi guru. 15.2 Menerapkan kode etik profesi guru.
15.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

Kompetensi Sosial
16 Bersikap inklusif, bertindak 16.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap
objektif, serta tidak diskrim- peserta didik, teman sejawat dan lingkun-
inatif karena pertimbangan gan sekitar dalam melaksanakan pembe-
jenis kelamin, agama, ras, lajaran.
kondisi fisik, latar belakang 16.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap
keluarga, dan status sosial peserta didik, teman sejawat, orang tua
ekonomi. peserta didik dan lingkungan sekolah
karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan
status sosial- ekonomi.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 85


17 Berkomunikasi secara 17.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan
efektif, empatik, dan san- komunitas ilmiah lainnya secara santun,
tun dengan sesama pen- empatik dan efektif.
didik, tenaga kependidikan, 17.2 Berkomunikasi dengan orang tua peserta
orang tua, dan masyarakat. didik dan masyarakat secara santun, em-
patik, dan efektif tentang program pembe-
lajaran dan kemajuan peserta didik.
17.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik
dan masyarakat dalam program pembe-
lajaran dan dalam mengatasi kesulitan
belajar peserta didik.
18 Beradaptasi di tempat ber- 18.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat
tugas di seluruh wilayah bekerja dalam rangka meningkatkan
Republik Indonesia yang efektivitas sebagai pendidik, termasuk
memiliki keragaman sosial memahami bahasa daerah setempat.
budaya. 18.2 Melaksanakan berbagai program dalam
lingkungan kerja untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan di
daerah yang bersangkutan.

KOMPETENSI
No. KOMPETENSI GURU TK/PAUD
INTI GURU
19 Berkomunikasi dengan 19.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat,
komunitas profesi sendiri profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lain-
dan profesi lain secara nya melalui berbagai media dalam rangka
lisan dan tulisan atau ben- meningkatkan kualitas pendidikan.
tuk lain. 19.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi
pembelajaran kepada komunitas profesi
sendiri secara lisan dan tulisan atau ben-
tuk lain.

Kompetensi Profesional
20 Menguasai materi, struk- Jabaran kompetensi Butir 20 untuk masing-
tur, konsep, dan pola pikir masing guru mata pelajaran disajikan setelah
keilmuan yang mendukung tabel ini.
mata pelajaran yang di-
ampu.
21 Menguasai standar kom- 21.1 Memahami standar kompetensi mata
petensi dan kompetensi pelajaran yang diampu.
dasar mata pelajaran yang 21.2 Memahami kompetensi dasar mata pela-
diampu. jaran yang diampu.
21.3 Memahami tujuan pembelajaran yang
diampu.

86 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


22 Mengembangkan materi 22.1 Memilih materi pembelajaran yang diampu
pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan
secara kreatif. peserta didik.
22.2 Mengolah materi pelajaran yang diampu
secara kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
23 Mengembangkan keprofe- 23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri
sionalan secara berkelan- secara terus menerus.
jutan dengan melakukan 23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka
tindakan reflektif. peningkatan keprofesionalan.
23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk
peningkatan keprofesionalan.
23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan bela-
jar dari berbagai sumber.
24 Memanfaatkan teknologi 24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan
informasi dan komunikasi komunikasi dalam berkomunikasi.
untuk mengembangkan 24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan
diri. komunikasi untuk pengembangan diri.

Kompetensi Inti Guru butir 20 untuk setiap guru mata pelajaran dijabarkan
sebagai berikut.
1. Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Agama pada SD/MI, SMP/
MTs, dan SMA/MA, SMK/MAK*
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam
• Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
• Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen
• Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
• Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik
• Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.
• Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 87


Kompetensi Guru Pendidikan Agama Hindu
• Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Hindu.
• Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama Hindu.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Buddha
• Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha.
• Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha.
Kompetensi Guru Pendidikan Agama Konghucu
• Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Konghucu.
• Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Pendidikan Agama Konghucu.
2. Kompetensi Guru mata pelajaran PKn pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK*
• Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
• Memahami substansi Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi
pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap
kewarganegaraan (civic disposition), dan ketrampilan kewarganegaraan
(civic skills).
• Menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
3. Kompetensi Guru mata pelajaran Seni Budaya pada
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, SMK/MAK*
• Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan (mencakup
materi yang bersifat konsepsi, apresiasi, dan kreasi/rekreasi) yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran seni budaya (seni rupa, musik, tari,
teater) dan keterampilan.
• Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran Seni Budaya.
4. Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan pada SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, SMK/MAK*
• Menjelaskan dimensi filosofis pendidikan jasmani termasuk etika sebagai
aturan dan profesi.
• Menjelaskan perspektif sejarah pendidikan jasmani.
• Menjelaskan dimensi anatomi manusia, secara struktur dan fungsinya

88 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


• Menjelaskan aspek kinesiologi dan kinerja fisik manusia.
• Menjelaskan aspek fisiologis manusia dan efek dari kinerja latihan.
• Menjelaskan aspek psikologi pada kinerja manusia, termasuk motivasi dan
tujuan, kecemasan dan stress, serta persepsi diri.
• Menjelaskan aspek sosiologi dalam kinerja diri, termasuk dinamika sosial;
etika dan perilaku moral, dan budaya, suku, dan perbedaan jenis kelamin.
• Menjelaskan teori perkembangan gerak, termasuk aspek-aspek yang
mempengaruhinya.
• Menjelaskan teori belajar gerak, termasuk keterampilan dasar dan
kompleks dan hubungan timbal balik di antara domain kognitif, afektif dan
psikomotorik.
5. Kompetensi Guru mata pelajaran Matematika pada SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK*
• Menggunakan bilangan, hubungan di antara bilangan, berbagai sistem
bilangan dan teori bilangan.
• Menggunakan pengukuran dan penaksiran.
• Menggunakan logika matematika.
• Menggunakan konsep-konsep geometri.
• Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang.
• Menggunakan pola dan fungsi.
• Menggunakan konsep-konsep aljabar.
• Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan geometri analitik.
• Menggunakan konsep dan proses matematika diskrit.
• Menggunakan trigonometri.
• Menggunakan vektor dan matriks.
• Menjelaskan sejarah dan filsafat matematika.
• Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, piranti lunak
komputer, model matematika, dan model statistika.
6. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK*
• Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya.
• Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak serta
memecahkan masalah (troubleshooting) pada komputer personal.
• Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa pemrograman
berorientasi objek.
• Mengolah kata (word processing) dengan komputer personal.
• Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal.
• Mengelola pangkalan data (data base) dengan komputer personal atau
komputer server.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 89


• Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visual
dan interpersonal.
• Membuat media grafis dengan menggunakan perangkat lunak publikasi.
• Membuat dan memelihara jaringan komputer (kabel dan nirkabel).
• Membuat dan memelihara situs laman (web).
• Menggunakan sarana telekomunikasi (telephone, mobilephone, faximile).
• Membuat dan menggunakan media komunikasi, termasuk pemrosesan
gambar, audio dan video.
• Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam disiplin atau materi
pembelajaran lain dan sebagai media komunikasi.
• Mendesain dan mengelola lingkungan pembelajaran/sumber daya dengan
memperhatikan standar kesehatan dan keselamatan.
• Mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak
pendukung pembelajaran.
• Memahami EULA (End User Licence Agreement) dan keterbatasan serta
keluasan penggunaan perangkat lunak secara legal.
7. Kompetensi Guru mata pelajaran IPA pada SMP/MTs
• Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori IPA s e r t a
penerapannya secara fleksibel.
• Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses dan gejala alam
• Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala
alam.
• Memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan
matematika dan teknologi.
• Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum
alam sederhana.
• Menerapkan konsep, hukum, dan teori IPAuntuk menjelaskan berbagai
fenomena alam.
• Menjelaskan penerapan hukum-hukum IPA dalam teknologi terutama yang
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
• Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.
• Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan IPA.
• Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan
kerja/belajar di laboratorium IPA sekolah.
• Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak
komputer untuk meningkatkan pembelajaran IPA di kelas, laboratorium.
• Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran atau penelitian
• Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar.

90 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


• Memahami sejarah perkembangan IPA dan pikiran-pikiran yang mendasari
perkembangan tersebut.
8. Kompetensi Guru Mata pelajaran Biologi pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori biologi serta
penerapannya secara fleksibel.
• Memahami proses berpikir biologi dalam mempelajari proses dan gejala
alam.
• Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala
alam/biologi.
• Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu
Biologi dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
• Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum
biologi.
• Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika kimia dan matematika untuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena biologi.
• Menjelaskan penerapan hukum-hukum biologi dalam teknologi yang terkait
dengan biologi terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
• Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah.
• Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu
biologi dan ilmu-ilmu yang terkait.
• Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan
kerja/belajar di laboratorium biologi sekolah.
• Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak
komputer untuk meningkatkan pembelajaran biologi di kelas, laboratorium
dan lapangan.
• Merancang eksperiment biologi untuk keperluan pembelajaran atau
penelitian.
• Melaksanakan eksperiment biologi dengan cara yang benar.
• Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya biologi
dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
9. Kompetensi Guru mata pelajaran Fisika pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori fisika serta
penerapannya secara fleksibel.
• Memahami proses berpikir fisika dalam mempelajari proses dan gejala
alam.
• Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala
alam.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 91


• Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu
Fisika dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
• Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum
fisika.
• Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika untuk menjelaskan fenomena
biologi, dan kimia.
• Menjelaskan penerapan hukum-hukum fisika dalam teknologi terutama
yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
• Memahami lingkup dan kedalaman fisika sekolah.
• Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu fisika
dan ilmu-ilmu yang terkait.
• Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan
kerja/belajar di laboratorium fisika sekolah.
• Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak
komputer untuk meningkatkan pembelajaran fisika di kelas, laboratorium,
dan lapangan.
• Merancang eksperimen fisika untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.
• Melaksanakan eksperimen fisika dengan cara yang benar.
• Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya fisika
dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
10. Kompetensi Guru mata pelajaran Kimia pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yang
meliputi struktur, dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannya
secara fleksibel.
• Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan gejala
alam.
• Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala
alam/kimia.
• Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu
Kimia dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
• Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum
kimia.
• Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika dan matematika untuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena kimia.
• Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang terkait
dengan kimia terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari- hari.
• Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah.
• Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang
terkait dengan mata pelajaran kimia.

92 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


• Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan
kerja/belajar di laboratorium kimia sekolah.
• Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak
komputer untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas, laboratorium
dan lapangan.
• Merancang eksperiment kimia untuk keperluan pembelajaran atau
penelitian.
• Melaksanakan eksperiment kimia dengan cara yang benar.
• Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya kimia
dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.
11. Kompetensi Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada
SMP/MTs
• Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir mata pelajaran IPS baik
dalam lingkup lokal, nasional, maupun global.
• Membedakan struktur keilmuan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial.
• Menguasai konsep dan pola pikir keilmuan dalam bidang IPS.
• Menunjukkan manfaat mata pelajaran IPS.
12. Kompetensi Guru mata pelajaran Ekonomi pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran Ekonomi.
• Membedakan pendekatan-pendekatan Ekonomi.
• Menunjukkan manfaat mata pelajaran Ekonomi.
13. Kompetensi Guru mata pelajaran Sosiologi pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran Sosiologi.
• Memahami angkah-langkah kerja ilmuwan sosial.
• Menunjukkan manfaat mata pelajaran Sosioligi.
14. Kompetensi Guru mata pelajaran Antropologi pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memahami materi, struktur, dan konsep pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran Antropologi.
• Membedakan jenis-jenis Antropologi.
• Menunjukkan manfaat mata pelajaran Antropologi.
15. Kompetensi Guru mata pelajaran Geogafi pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek geografi.
• Membedakan pendekatan-pendekatan geografi.
• Menguasai materi geografi secara luas dan mendalam
• Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 93


16. Kompetensi Guru mata pelajaran Sejarah pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek Sejarah.
• Membedakan pendekatan-pendekatan Sejarah.
• Menguasai materi Sejarah secara luas dan mendalam.
• Menunjukkan manfaat mata pelajaran Sejarah.
17. Kompetensi Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK*
• Memahami konsep, teori, dan materi berbagai aliran linguistik yang terkait
dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa.
• Memahami hakekat bahasa dan pemerolehan bahasa.
• Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.
• Menguasai kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
• Memahami teori dan genre sastra Indonesia.
• Mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan produktif.
18. Kompetensi Guru mata pelajaran Bahasa Asing
Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA,
SMK/MAK*
• Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
Inggris (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
• Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam segala
aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
Kompetensi Guru Bahasa Arab pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
Arab (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
• Menguasai bahasa Arab lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam segala
aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
Kompetensi Guru Bahasa Jerman pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
Jerman (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
• Menguasai bahasa Jerman lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam
segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).
Kompetensi Guru Bahasa Perancis pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
Perancis (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).

94 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


• Menguasai bahasa Perancis lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam
segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).
Kompetensi Guru Bahasa Jepang pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
Jepang (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
• Menguasai bahasa Jepang lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam
segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).
Kompetensi Guru Bahasa Mandarin pada SMA/MA, SMK/MAK*
• Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
Mandarin (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).
• Menguasai bahasa Mandarin lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam
segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis).

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

BAMBANG SUDIBYO

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 95


STANDAR KOMPETENSI DOKTER

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

NOMOR 11 TAHUN 2012

TENTANG

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Menimbang
: a. bahwa pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan untuk
menghasilkan dokter yang profesional melalui proses yang
terstandardisasi sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan
masyarakat;
b. bahwa standar kompetensi dokter yang diatur dalam
Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 21A/KKI/KEP/
IX/2006 tentang Pengesahan Standar Kompetensi Dokter
perlu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran;
c. bahwa untuk menyesuaikan kompetensi dokter dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran,
perlu disusun kembali standar kompetensi dokter;
d. bahwa telah disusun revisi standar kompetensi profesi dokter
yang merupakan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan
profesi dokter;
e. bahwa mempertimbangkan pelaksanaan ketentuan pasal
8 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu
menetapkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia tentang
Standar Kompetensi Dokter Indonesia;

Mengingat ..........

96 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
7. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 1 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Konsil Kedokteran
Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 351);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA


TENTANG STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA.

Pasal 1
(1) Standar Kompetensi Dokter Indonesia merupakan bagian dari Standar
Pendidikan Profesi Dokter Indonesia yang disahkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 97


(2) Standar Kompetensi Dokter Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ini.

Pasal 2
Setiap perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi dokter, dalam
mengembangkan kurikulum harus menerapkan Standar Kompetensi Dokter
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2).

Pasal 3
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia
Nomor 21A/KKI/KEP/IX/2006 tentang Pengesahan Standar Kompetensi Dokter,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4........

98 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


BAB I
PENDAHULUAN

Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) merupakan standar minimal


kompetensi lulusan dan bukan merupakan standar kewenangan dokter layanan
primer. SKDI pertama kali disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) pada
tahun 2006 dan telah digunakan sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK). SKDI juga menjadi acuan dalam pengembangan uji
kompetensi dokter yang bersifat nasional.
SKDI memerlukan revisi secara berkala, mengingat perkembangan yang ada
terkait sinergisme sistem pelayanan kesehatan dengan sistem pendidikan dokter,
perkembangan yang terjadi di masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran.
Berdasarkan pengalaman institusi pendidikan kedokteran dalam
mengimplementasi-kan SKDI tersebut, ditemukan beberapa hal yang mendapatkan
perhatian, sebagai berikut:
1. SKDI harus mengantisipasi kondisi pembangunan kesehatan di Indonesia
dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Sampai dengan tahun 2015, Millenium
Development Goals (MDGs) masih menjadi tujuan yang harus dicapai dengan
baik. Untuk itu, fokus pencapaian kompetensi terutama dalam hal yang terkait
dengan kesehatan ibu dan anak serta permasalahan gizi dan penyakit infeksi,
tanpa mengesampingkan permasalahan penyakit tidak menular.
2. Tantangan profesi kedokteran masih memerlukan penguatan dalam aspek
perilaku profesional, mawas diri, dan pengembangan diri serta komunikasi
efektif sebagai dasar dari rumah bangun kompetensi dokter Indonesia. Hal
tersebut sesuai dengan hasil pertemuan Konsil Kedokteran se-ASEAN yang
memformulasikan bahwa karakteristik dokter yang ideal, yaitu profesional,
kompeten, beretika, serta memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
3. Dalam mengimplementasikan program elektif, institusi pendidikan kedokteran
perlu mengembangkan muatan lokal yang menjadi unggulan masing-masing
institusi sehingga memberikan kesempatan mobilitas mahasiswa secara
regional, nasional, maupun global.
4. Secara teknis, sistematika SKDI yang baru mengalami perubahan, yaitu:
• Penambahan Daftar Masalah Profesi pada Lampiran Daftar Masalah,
sebagai tindak lanjut hasil kajian terhadap perilaku personal dokter.
• Penambahan Lampiran Pokok Bahasan untuk Pencapaian 7 Area
Kompetensi, sebagai tindak lanjut hasil kajian mengenai implementasi SKDI
di institusi pendidikan kedokteran.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 99


• Konsistensi lampiran daftar masalah, penyakit dan keterampilan klinis
disusun berdasarkan organ sistem. Hal ini untuk memberikan arahan
yang lebih jelas bagi institusi pendidikan kedokteran dalam menyusun
kurikulum, serta mencegah terjadinya duplikasi yang tidak perlu. Sistematika
berdasarkan organ sistem ini juga mempermudah penyusun kurikulum
dalam menentukan urutan tematik tujuan pembelajaran secara sistematis
Agar SKDI dapat diimplementasikan secara konsisten oleh institusi pendidikan
kedokteran, maka berbagai sumber daya seperti dosen, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana serta pendanaan yang menunjang seluruh aktivitas perlu
disiapkan secara efektif dan efisien serta disesuaikan dengan SPPD.
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2

BAB II
SISTEMATIKA STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

Standar Kompetensi Dokter Indonesia terdiri atas 7 (tujuh) area kompetensi yang
diturunkan dari gambaran tugas, peran, dan fungsi dokter layanan primer. Setiap
area kompetensi ditetapkan definisinya, yang disebut kompetensi inti. Setiap area
kompetensi dijabarkan menjadi beberapa komponen kompetensi, yang dirinci lebih
lanjut menjadi kemampuan yang diharapkan di akhir pendidikan. Secara skematis,
susunan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dapat digambarkan pada Gambar 1.

Area Kompetensi
Kompetensi Inti
Komponen Kompetensi
Kemampuan yang diharapkan pada akhir
pembelajaran
Lampiran

• Daftar Pokok bahasan


• Daftar Masalah
• Daftar Penyakit
• Daftar Keterampilan Klinis
Untuk pencapaian kompetensi

Gambar 1. skematis, susunan Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

100 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Standar Kompetensi Dokter Indonesia ini dilengkapi dengan Daftar Pokok Bahasan,
Daftar Masalah, Daftar Penyakit, dan Daftar Keterampilan Klinis. Fungsi utama
keempat daftar tersebut sebagai acuan bagi institusi pendidikan kedokteran dalam
mengembangkan kurikulum institusional.

Daftar Pokok Bahasan, memuat pokok bahasan dalam proses pembelajaran


untuk mencapai 7 area kompetensi. Materi tersebut dapat diuraikan lebih lanjut
sesuai bidang ilmu yang terkait, dan dipetakan sesuai dengan struktur kurikulum
masing-masing institusi.
Daftar Masalah, berisikan berbagai masalah yang akan dihadapi dokter layanan
primer. Oleh karena itu, institusi pendidikan kedokteran perlu memastikan bahwa
selama pendidikan, mahasiswa kedokteran dipaparkan pada masalah-masalah
tersebut dan diberi kesempatan berlatih menanganinya.
Daftar Penyakit, berisikan nama penyakit yang merupakan diagnosis banding dari
masalah yang dijumpai pada Daftar Masalah. Daftar Penyakit ini memberikan arah
bagi institusi pendidikan kedokteran untuk mengidentifikasikan isi kurikulum. Pada
setiap penyakit telah ditentukan tingkat kemampuan yang diharapkan, sehingga
memudahkan bagi institusi pendidikan kedokteran untuk menentukan kedalaman
dan keluasan dari isi kurikulum.
Daftar Keterampilan Klinis, berisikan keterampilan klinis yang perlu dikuasai oleh
dokter layanan primer di Indonesia. Pada setiap keterampilan telah ditentukan
tingkat kemampuan yang diharapkan. Daftar ini memudahkan institusi pendidikan
kedokteran untuk menentukan materi dan sarana pembelajaran keterampilan klinis.

BAB III
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

A. AREA KOMPETENSI
Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri atas profesionalitas yang luhur,
mawas diri dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar
berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis,
dan pengelolaan masalah kesehatan (Gambar 2). Oleh karena itu area kompetensi
disusun dengan urutan sebagai berikut:
1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 101


5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
6. Keterampilan Klinis
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan

KOMPETENSI

Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

Pengelolaan Masalah Kesehatan


Pengelolaan Informasi

Keterampilan Klinis

KOMUNIKASI EFEKTIF

MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI


PROFESIONALITAS YANG LUHUR

Gambar 2. Pondasi dan Pilar Kompetensi.

B. KOMPONEN KOMPETENSI
Area Profesionalitas yang Luhur
1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa
2. Bermoral, beretika dan disiplin
3. Sadar dan taat hukum
4. Berwawasan sosial budaya
5. Berperilaku profesional
Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
6. Menerapkan mawas diri
7. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
8. Mengembangkan pengetahuan
Area Komunikasi Efektif
9. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
10. Berkomunikasi dengan mitra kerja
11. Berkomunikasi dengan masyarakat

102 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Area Pengelolaan Informasi
12. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
13. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada profe-
sional kesehatan, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu
pelayanan kesehatan
Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
14. Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu
Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang
terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.
Area Keterampilan Klinis
15. Melakukan prosedur diagnosis
16. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif
Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
17. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
18. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan
pada individu, keluarga dan masyarakat
19. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan ma-
syarakat
20. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya menin-
gkatkan derajat kesehatan
21. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam
penyelesaian masalah kesehatan
22. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik
yang merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia

C. PENJABARAN KOMPETENSI
1. Profesionalitas yang Luhur
1.1. Kompetensi Inti
Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan
nilai dan prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial
budaya.
1.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Berke-Tuhan-an (Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa)
• Bersikap dan berperilaku yang berke-Tuhan-an dalam praktik ke-
dokteran
• Bersikap bahwa yang dilakukan dalam praktik kedokteran meru-
pakan upaya maksimal

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 103


2. Bermoral, beretika, dan berdisiplin
• Bersikap dan berperilaku sesuai dengan standar nilai moral yang
luhur dalam praktik kedokteran
• Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode
etik kedokteran Indonesia
• Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi
pada pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
• Bersikap disiplin dalam menjalankan praktik kedokteran dan ber-
masyarakat
3. Sadar dan taat hukum
• Mengidentifikasi masalah hukum dalam pelayanan kedokteran dan
memberikan saran cara pemecahannya
• Menyadari tanggung jawab dokter dalam hukum dan ketertiban
masyarakat
• Taat terhadap perundang-undangan dan aturan yang berlaku
• Membantu penegakkan hukum serta keadilan
4. Berwawasan sosial budaya
• Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani
• Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama,
usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi dalam
menjalankan praktik kedokteran dan bermasyarakat
• Menghargai dan melindungi kelompok rentan
• Menghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang
berkembang di masyarakat multikultur
5. Berperilaku profesional
• Menunjukkan karakter sebagai dokter yang profesional
• Bersikap dan berbudaya menolong
• Mengutamakan keselamatan pasien
• Mampu bekerja sama intra- dan interprofesional dalam tim pelay-
anan kesehatan demi keselamatan pasien
• Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka sistem
kesehatan nasional dan global
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
2.1. Kompetensi Inti
Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan,
mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran
dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta mengem-
bangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.

104 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


2.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Menerapkan mawas diri
• Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial
dan budaya diri sendiri
• Tanggap terhadap tantangan profesi
• Menyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang
lebih mampu
• Menerima dan merespons positif umpan balik dari pihak lain untuk
pengembangan diri
2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
• Menyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutu-
han belajar untuk mengatasi kelemahan
• Berperan aktif dalam upaya pengembangan profesi
3. Mengembangkan pengetahuan baru
• Melakukan penelitian ilmiah yang berkaitan dengan masalah kes-
ehatan pada individu, keluarga dan masyarakat serta mendisemi-
nasikan hasilnya
3. Komunikasi Efektif
3.1. Kompetensi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal
dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega,
dan profesi lain.
3.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
• Membangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal
• Berempati secara verbal dan nonverbal
• Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan
dapat dimengerti
• Mendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kes-
ehatan secara holistik dan komprehensif
• Menyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk berita
buruk, informed consent) dan melakukan konseling dengan cara
yang santun, baik dan benar
• Menunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan
spiritual pasien dan keluarga
2. Berkomunikasi dengan mitra kerja (sejawat dan profesi lain)
• Melakukan tatalaksana konsultasi dan rujukan yang baik dan benar

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 105


• Membangun komunikasi interprofesional dalam pelayanan kes-
ehatan
• Memberikan informasi yang sebenarnya dan relevan kepada pen-
egak hukum, perusahaan asuransi kesehatan, media massa dan
pihak lainnya jika diperlukan
• Mempresentasikan informasi ilmiah secara efektif
3. Berkomunikasi dengan masyarakat
• Melakukan komunikasi dengan masyarakat dalam rangka men-
gidentifikasi masalah kesehatan dan memecahkannya bersama-
sama
• Melakukan advokasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
4. Pengelolaan Informasi
4.1. Kompetensi Inti
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
kesehatan dalam praktik kedokteran.
4.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
• Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi
kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
• Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan
untuk dapat belajar sepanjang hayat
2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada
profesi kesehatan lain, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan
• Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk
diseminasi informasi dalam bidang kesehatan.
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
5.1. Kompetensi Inti
Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah
ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang
optimum.
5.2. Lulusan Dokter Mampu
Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik,
dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran
Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik
dan komprehensif.
• Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu

106 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan
promosi kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
• Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan
prevensi masalah kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
• Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas untuk menentukan prioritas
masalah kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat
• Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan
terjadinya masalah kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
• Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional
untuk menegakkan diagnosis
• Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan
masalah kesehatan berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologi
• Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu
Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan
Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas
• Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan
rehabilitasi medik dan sosial pada individu, keluarga dan masyarakat
• Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu
Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran
Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan
kepentingan hukum dan peradilan
• Mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien, bukti ilmiah
kedokteran, dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan kesehatan
untuk mengambil keputusan
6. Keterampilan Klinis
6.1. Kompetensi Inti
Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah
kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan
diri sendiri, dan keselamatan orang lain.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 107


6.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Melakukan prosedur diagnosis
• Melakukan dan menginterpretasi hasil auto-, allo- dan hetero-
anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan khusus sesuai dengan
masalah pasien
• Melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang dasar
dan mengusulkan pemeriksaan penunjang lainnya yang rasional
2. Melakukan prosedur penatalaksanaan masalah kesehatan secara
holistik dan komprehensif
• Melakukan edukasi dan konseling
• Melaksanakan promosi kesehatan
• Melakukan tindakan medis preventif
• Melakukan tindakan medis kuratif
• Melakukan tindakan medis rehabilitatif
• Melakukan prosedur proteksi terhadap hal yang dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain
• Melakukan tindakan medis pada kedaruratan klinis dengan
menerapkan prinsip keselamatan pasien
• Melakukan tindakan medis dengan pendekatan medikolegal
terhadap masalah kesehatan/kecederaan yang berhubungan
dengan hukum
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
7.1. Kompetensi Inti
Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan
dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
7.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan
masyarakat
• Mengidentifikasi kebutuhan perubahan pola pikir, sikap dan
perilaku, serta modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan
pada berbagai kelompok umur, agama, masyarakat, jenis kelamin,
etnis, dan budaya
• Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam
rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan
masyarakat
2. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah
kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat

108 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


• Melakukan pencegahan timbulnya masalah kesehatan
• Melakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untuk
mencegah dan memperlambat timbulnya penyakit
• Melakukan pencegahan untuk memperlambat progresi dan
timbulnya komplikasi penyakit dan atau kecacatan
3. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat
• Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis
• Menginterpretasi data kesehatan keluarga dalam rangka
mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga
• Menginterpretasi data kesehatan masyarakat dalam rangka
mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis komunitas
• Memilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling
tepat berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya, dan berbasis bukti
• Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung
jawab (lihat Daftar Pokok Bahasan dan Daftar Penyakit) dengan
memperhatikan prinsip keselamatan pasien
• Mengkonsultasikan dan/atau merujuk sesuai dengan standar
pelayanan medis yang berlaku (lihat Daftar Penyakit)
• Membuat instruksi medis tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan
dapat dibaca
• Membuat surat keterangan medis seperti surat keterangan sakit,
sehat, kematian, laporan kejadian luar biasa, laporan medikolegal
serta keterangan medis lain sesuai kewenangannya termasuk
visum et repertum dan identifikasi jenasah
• Menulis resep obat secara bijak dan rasional (tepat indikasi, tepat
obat, tepat dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai
kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca.
• Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan,
memonitor perkembangan penatalaksanaan, memperbaiki, dan
mengubah terapi dengan tepat
• Menentukan prognosis masalah kesehatan pada individu, keluarga,
dan masyarakat
• Melakukan rehabilitasi medik dasar dan rehabilitasi sosial pada
individu, keluarga, dan masyarakat
• Menerapkan prinsip-prinsip epidemiologi dan pelayanan kedokteran
secara komprehensif, holistik, dan berkesinambungan dalam
mengelola masalah kesehatan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 109


• Melakukan tatalaksana pada keadaan wabah dan bencana mulai
dari identifikasi masalah hingga rehabilitasi komunitas
4. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan
• Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat agar
mampu mengidentifikasi masalah kesehatan actual yang terjadi
serta mengatasinya bersama-sama
• Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam rangka
pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
5. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan
dalam penyelesaian masalah kesehatan
• Mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana
secara efektif dan efisien
• Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan
primer dengan pendekatan kedokteran keluarga
• Menerapkan manajemen kesehatan dan institusi layanan kesehatan
6. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan
spesifik yang merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia
• Menggambarkan bagaimana pilihan kebijakan dapat memengaruhi
program kesehatan masyarakat dari aspek fiskal, administrasi,
hukum, etika, sosial, dan politik.

Daftar Kepustakaan

a. Anonim. Quality Improvement in Basic Medical Education: WFME International


Guidelines. University of Copenhagen, Denmark, 2000.
b. Cerraccio C, Wolfsthal SD, Englander R, Ferentz K, Martin C. Shifting paradigms:
From Flexner to competencies, Academic Medicine, 2002: 77(5).
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.

110 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


g. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2000 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
h. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002.

Lampiran 1

Standar Kompetensi Dokter Indonesia


Daftar Pokok Bahasan

Pendahuluan
Salah satu tantangan terbesar bagi institusi pendidikan kedokteran dalam
melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah menerjemahkan standar
kompetensi ke dalam bentuk bahan atau tema pendidikan dan pengajaran. Daftar
Pokok Bahasan ini disusun berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan yang
kemudian dianalisis dan divalidasi menggunakan metode focus group discussion
(FGD) dan nominal group technique (NGT) bersama dengan konsil kedokteran,
institusi pendidikan kedokteran, organisasi profesi, dan perhimpunan.
Tujuan
Daftar Pokok Bahasan ini ditujukan untuk membantu institusi pendidikan kedokteran
dalam penyusunan kurikulum, dan bukan untuk membatasi bahan atau tema
pendidikan dan pengajaran.
Sistematika
Daftar Pokok Bahasan ini disusun berdasarkan masing-masing area kompetensi.
1. Area Kompetensi 1: Profesionalitas yang Luhur
1.1. Agama sebagai nilai moral yang menentukan sikap dan perilaku manusia
1.2. Aspek agama dalam praktik kedokteran
1.3. Pluralisme keberagamaan sebagai nilai sosial di masyarakat dan toleransi
1.4. Konsep masyarakat (termasuk pasien) mengenai sehat dan sakit
1.5. Aspek-aspek sosial dan budaya masyarakat terkait dengan pelayanan
kedokteran (logiko sosio budaya)
1.6. Hak, kewajiban, dan tanggung jawab manusia terkait bidang kesehatan
1.7. Pengertian bioetika dan etika kedokteran (misalnya pengenalan teori-teori
bioetika, filsafat kedokteran, prinsip-prinsip etika terapan, etika klinik)
1.8. Kaidah Dasar Moral dalam praktik kedokteran
1.9. Pemahaman terhadap KODEKI, KODERSI, dan sistem nilai lain yang
terkait dengan pelayanan kesehatan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 111


1.10. Teori-teori pemecahan kasus-kasus etika dalam pelayanan kedokteran
1.11. Penjelasan mengenai hubungan antara hukum dan etika (persamaan dan
perbedaan)
1.12. Prinsip-prinsip dan logika hukum dalam pelayanan kesehatan
1.13. Peraturan perundang-undangan dan peraturan-peraturan lain di bawahnya
yang terkait dengan praktik kedokteran
1.14. Alternatif penyelesaian masalah sengketa hukum dalam pelayanan
kesehatan
1.15. Permasalahan etikomedikolegal dalam pelayanan kesehatan dan cara
pemecahannya
1.16. Hak dan kewajiban dokter
1.17. Profesionalisme dokter (sebagai bentuk kontrak sosial, pengenalan
terhadap karakter profesional, kerja sama tim, hubungan interprofesional
dokter dengan tenaga kesehatan yang lain)
1.18. Penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia (termasuk
aspek kedisiplinan profesi)
1.19. Dokter sebagai bagian dari masyarakat umum dan masyarakat profesi
(IDI dan organisasi profesi lain yang berkaitan dengan profesi kedokteran)
1.20. Dokter sebagai bagian Sistem Kesehatan Nasional
1.21. Pancasila dan kewarganegaraan dalam konteks sistem pelayanan
kesehatan
2. Area Kompetensi 2: Mawas Diri dan Pengembangan Diri
2.1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning)
a. Belajar mandiri
b. Berpikir kritis
c. Umpan balik konstruktif
d. Refleksi diri
2.2. Dasar-dasar keterampilan belajar
a. Pengenalan gaya belajar (learning style)
b. Pencarian literatur (literature searching)
c. Penelusuran sumber belajar secara kritis
d. Mendengar aktif (active listening)
e. Membaca efektif (effective reading)
f. Konsentrasi dan memori (concentration and memory)
g. Manajemen waktu (time management)
h. Membuat catatan kuliah (note taking)
i. Persiapan ujian (test preparation)
2.3. Problem based learning

112 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


2.4. Problem solving
2.5. Metodologi penelitian dan statistika
a. Konsep dasar penulisan proposal dan hasil penelitian
b. Konsep dasar pengukuran
c. Konsep dasar disain penelitian
d. Konsep dasar uji hipotesis dan statistik inferensial
e. Telaah kritis
f. Prinsip-prinsip presentasi ilmiah
3. Area Kompetensi 3: Komunikasi Efektif
3.1. Penggunaan bahasa yang baik, benar, dan mudah dimengerti
3.2. Prinsip komunikasi dalam pelayanan kesehatan
a. Metode komunikasi oral dan tertulis yang efektif
b. Metode untuk memberikan situasi yang nyaman dan kondusif dalam
berkomunikasi efektif
c. Metode untuk mendorong pasien agar memberikan informasi dengan
sukarela
d. Metode melakukan anamnesis secara sistematis
e. Metode untuk mengidentifikasi tujuan pasien berkonsultasi
f. Melingkupi biopsikososiokultural spiritual
3.3. Berbagai elemen komunikasi efektif
a. Komunikasi intrapersonal, interpersonal dan komunikasi masa
b. Gaya dalam berkomunikasi
c. Bahasa tubuh, kontak mata, cara berbicara, tempo berbicara, tone
suara, kata-kata yang digunakan atau dihindari
d. Keterampilan untuk mendengarkan aktif
e. Teknik fasilitasi pada situasi yang sulit, misalnya pasien marah, sedih,
takut, atau kondisi khusus
f. Teknik negosiasi, persuasi, dan motivasi
3.4. Komunikasi lintasbudaya dan keberagaman
a. Perilaku yang tidak merendahkan atau menyalahkan pasien, bersikap
sabar, dan sensitif terhadap budaya
3.5. Kaidah penulisan dan laporan ilmiah
3.6. Komunikasi dalam public speaking
4. Area Kompetensi 4: Pengelolaan Informasi
4.1. Teknik keterampilan dasar pengelolaan informasi
4.2. Metode riset dan aplikasi statistik untuk menilai kesahihan informasi ilmiah
4.3. Keterampilan pemanfaatan evidence-based medicine (EBM)

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 113


4.4. Teknik pengisian rekam medis untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
4.5. Teknik diseminasi informasi dalam bidang kesehatan baik lisan maupun
tulisan dengan menggunakan media yang sesuai
5. Area Kompetensi 5: Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
5.1. Struktur dan fungsi
a. Struktur dan fungsi pada tingkat molekular, selular, jaringan, dan organ
b. Prinsip homeostasis
c. Koordinasi regulasi fungsi antarorgan atau sistem:
• Integumen
• Skeletal
• Kardiovaskular
• Respirasi
• Gastrointestinal
• Reproduksi
• Tumbuh-kembang
• Endokrin
• Nefrogenitalia
• Darah dan sistem imun
• Saraf pusat-perifer dan indra
5.2. Penyebab penyakit
a. Lingkungan: biologis, fisik, dan kimia
b. Genetik
c. Psikologis dan perilaku
d. Nutrisi
e. Degeneratif
5.3. Patomekanisme penyakit
a. Trauma
b. Inflamasi
c. Infeksi
d. Respons imun
e. Gangguan hemodinamik (iskemik, infark, thrombosis, syok)
f. Proses penyembuhan (tissue repair and healing)
g. Neoplasia
h. Pencegahan secara aspek biomedik
i. Kelainan genetik
j. Nutrisi, lingkungan, dan gaya hidup
5.4. Etika kedokteran

114 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


5.5. Prinsip hukum kedokteran
5.6. Prinsip-prinsip pelayanan kesehatan (primer, sekunder, dan tersier)
5.7. Prinsip-prinsip pencegahan penyakit
5.8. Prinsip-prinsip pendekatan kedokteran keluarga
5.9. Mutu pelayanan kesehatan
5.10 Prinsip pendekatan sosio-budaya
6. Area Kompetensi 6: Keterampilan Klinis
6.1. Prinsip dan keterampilan anamnesis
6.2. Prinsip dan keterampilan pemeriksaan fisik
6.3. Prinsip pemeriksaan laboratorium dasar
6.4. Prinsip pemeriksaan penunjang lain
6.5. Prinsip keterampilan terapeutik (lihat daftar keterampilan klinik)
6.6. Prinsip kewaspadaan standar (standard precaution)
6.7. Kedaruratan klinik
7. Area Kompetensi 7: Pengelolaan Masalah Kesehatan
7.1. Prinsip dasar praktik kedokteran dan penatalaksanaan masalah kesehatan
akut, kronik, emergensi, dan gangguan perilaku pada berbagai tingkatan
usia dan jenis kelamin (Basic Medical Practice)
a. Pendokumentasian informasi medik dan nonmedik
b. Prinsip dasar berbagai pemeriksaan penunjang diagnostik
(laboratorium sederhana, USG, EKG, radiodiagnostik, biopsi jaringan)
c. Clinical reasoning
d. Prinsip keselamatan pasien
e. Dasar-dasar penatalaksanaan penyakit (farmakologis dan
nonfarmakologis)
f. Prognosis
g. Pengertian dan prinsip evidence based medicine
h. Critical appraisal dalam diagnosis dan terapi
i. Rehabilitasi
j. Lima tingkat pencegahan penyakit
7.2. Kebijakan dan manajemen kesehatan
7.3. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
7.4. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) termasuk sistem rujukan
7.5. Pembiayaan kesehatan
7.6. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 115


7.7. Pendidikan kesehatan
7.8. Promosi kesehatan
7.9. Konsultasi dan konseling
7.10. Faktor risiko masalah kesehatan
7.11. Epidemiologi
7.12. Faktor risiko penyakit
7.13. Surveilans
7.14. Statistik kesehatan
7.15. Prinsip pelayanan kesehatan primer
7.16. Prinsip keselamatan pasien (patient safety dan medication safety)
7.17. Prinsip interprofesionalisme dalam pendidikan kesehatan
7.18. Jaminan atau asuransi kesehatan masyarakat

Lampiran 2

Standar Kompetensi Dokter Indonesia

Daftar Masalah

Pendahuluan
Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter bekerja berdasarkan keluhan atau
masalah pasien/klien, kemudian dilanjutkan dengan penelusuran riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dalam melaksanakan semua
kegiatan tersebut, dokter harus memperhatikan kondisi pasien secara holistik dan
komprehensif, juga menjunjung tinggi profesionalisme serta etika profesi di atas
kepentingan/keuntungan pribadi. Selama pendidikan, mahasiswa perlu dipaparkan
pada berbagai masalah, keluhan/gejala tersebut, serta dilatih cara menanganinya
Setiap institusi harus menyadari bahwa masalah dalam pelayanan kedokteran tidak
hanya bersumber dari pasien atau masyarakat, tetapi juga dapat bersumber dari
pribadi dokter. Perspektif ini penting sebagai bahan pembelajaran dalam rangka
membentuk karakter dokter Indonesia yang baik. Daftar Masalah ini bersumber
dari lampiran Daftar Masalah SKDI 2006 yang kemudian direvisi berdasarkan
data hasil kajian dan masukan pemangku kepentingan. Draf revisi Daftar Masalah
kemudian divalidasi dengan metode focus group discussion (FGD) dan nominal

116 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


group technique (NGT) bersama para dokter dan pakar yang mewakili pemangku
kepentingan.
Tujuan
Daftar Masalah ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi institusi
pendidikan dokter dalam menyiapkan sumber daya yang berkaitan dengan kasus
dan permasalahan kesehatan sebagai sumber pembelajaran mahasiswa.
Sistematika
Daftar Masalah ini terdiri atas 2 bagian sebagai berikut:
• Bagian I memuat daftar masalah kesehatan individu dan masyarakat. Daftar
Masalah individu berisi daftar masalah/gejala/keluhan yang banyak dijumpai
dan merupakan alasan utama yang sering menyebabkan pasien/klien datang
menemui dokter di tingkat pelayanan kesehatan primer. Sedangkan Daftar
Masalah kesehatan masyarakat berisi masalah kesehatan di masyarakat dan
permasalahan pelayanan kesehatan.
• Bagian II berisikan daftar masalah yang seringkali dihadapi dokter terkait dengan
profesinya, misalnya masalah etika, disiplin, hukum, dan aspek medikolegal
yang sering dihadapi oleh dokter layanan primer.
Susunan masalah kesehatan pada Daftar Masalah ini tidak menunjukkan urutan
prioritas masalah.

Bagian I
1
Masalah Kesehatan Individu

Sistem Saraf dan Perilaku/Psikiatri


1 Sakit kepala 10 Gangguan gerak dan koordinasi
2 Pusing 11 Gangguan penciuman
3 Kejang 12 Gangguan bicara
4 Kejang demam 13 Wajah kaku
5 Epilepsi 14 Wajah perot
6 Pingsan/sinkop 15 Kesemutan
7 Hilang kesadaran 16 Mati rasa/baal
8 Terlambat bicara (speech delay) 17 Gemetar (tremor)
9 Gerakan tidak teratur 18 Lumpuh

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 117


Perubahan perilaku (termasuk Gangguan pemusatan perhatian dan
19 28
perilaku agresif) hiperaktif
Gangguan perkembangan (mental
20 29 Kepercayaan yang aneh
& intelektual)
21 Gangguan belajar 30 Gangguan perilaku makan
22 Gangguan komunikasi 31 Gangguan tidur
23 Penyalahgunaan obat 32 Stres
Pelupa (gangguan memori),
24 33 Depresi
bingung
25 Penurunan fungsi berpikir 34 Cemas
Perubahan emosi, mood tidak
26 35 Pemarah
stabil
Gangguan perilaku seksual
27 36 Mengamuk
(nonorganik)
Sistem Indra

Masalah akibat penggunaan lensa


1 Mata merah 15
kontak

2 Mata gatal 16 Mata juling


Mata terlihat seperti mata kucing/
3 Mata berair 17
orang-orangan mata terlihat putih
4 Mata kering 18 Telinga nyeri/sakit
5 Mata nyeri 19 Keluar cairan dari liang telinga
6 Mata lelah 20 Telinga gatal
7 Kotoran mata 21 Telinga berdenging
8 Penglihatan kabur 22 Telinga terasa penuh
9 Penglihatan ganda 23 Tuli (gangguan fungsi pendengaran)
10 Penglihatan silau 24 Benjolan di telinga
11 Gangguan lapangan pandang 25 Daun telinga merah
12 Buta 26 Benda asing di dalam liang telinga
13 Bintit di kelopak mata 27 Telinga gatal
14 Kelilipan (benda asing di mata) 28 Gangguan penciuman

118 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Sistem Respirasi dan Kardiovaskular
1 Bersin-bersin 11 Tersedak
2 Pilek (ingusan) 12 Benda asing dalam kerongkongan
3 Mimisan 13 Batuk (kering, berdahak, darah)
4 Hidung tersumbat 14 Sakit/nyeri dada
5 Hidung berbau 15 Berdebar-debar
6 Benda asing dalam hidung 16 Sesak napas atau napas pendek
7 Suara sengau 17 Napas berbunyi
8 Nyeri menelan 18 Sumbatan jalan napas
9 Suara serak 19 Kebiruan
10 Suara hilang
Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
1 Mata kuning 15 Perut berbunyi
2 Mulut kering 16 Benjolan di daerah perut
3 Mulut berbau 17 Muntah
4 Sakit gigi 18 Muntah darah
5 Gusi bengkak 19 Sembelit atau tidak dapat berak
6 Sariawan 20 Diare
7 Bibir pecah-pecah 21 Berak berlendir dan berdarah
8 Bibir sumbing 22 Berak berwarna hitam
9 Sulit menelan 23 Berak seperti dempul
10 Cegukan/hiccup 24 Gatal daerah anus
11 Nyeri perut 25 Nyeri daerah anus
12 Nyeri ulu hati 26 Benjolan di anus
13 Perut kram 27 Keluar cacing
14 Perut kembung 28 Air kencing seperti teh

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 119


Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
1 Nyeri pinggang 10 Kencing bercabang
2 Peningkatan atau penurunan 11 Waktu kencing preputium
frekuensi buang air kecil (BAK)
3 12 melembung/balloning
Berkurangnya jumlah air kencing
Tidak dapat menahan/urgensi
4 13 Air kencing merah (hematuria)
kencing
5 Nyeri saat BAK 14 Air kencing campur udara (pnemoturia)
6 BAK mengejan 15 Air kencing campur tinja
Pancaran kencing menurun
7 16 Keluar darah dari saluran kencing
(poorstream)
8 Akhir kencing menetes (dribling) 17 Duh (discharge) dari saluran kencing
Benjolan saluran reproduksi
9 BAK tidak puas 18
eksternal
Sistem Reproduksi
1 ASI tidak keluar/kurang 17 Masalah nifas dan pascasalin
2 Benjolan di daerah payudara 18 Perdarahan saat berhubungan
3 Puting terluka 19 Keputihan
Gangguan daerah vagina (gatal,
4 Payudara mengencang 20
nyeri, rasa terbakar, benjolan)
Gangguan menstruasi (tidak men-
struasi, menstruasi sedikit, men-
5 Puting tertarik ke dalam (retraksi) 21
struasi banyak, menstruasi lama,
nyeri saat menstruasi)
Gangguan masa menopause dan
6 Payudara seperti kulit jeruk 22
perimenopause
7 Nyeri perut waktu hamil 23 Sulit punya anak
8 Perdarahan vagina waktu hamil 24 Masalah kontrasepsi
9 Anyang-anyangan waktu hamil 25 Peranakan turun
10 Kaki bengkak waktu hamil 26 Nyeri buah zakar
11 Ambeien waktu hamil 27 Buah zakar tidak teraba
12 Kehamilan tidak diinginkan 28 Buah zakar bengkak
13 Persalinan prematur 29 Benjolan di lipat paha
14 Ketuban pecah dini 30 Gangguan fungsi ereksi (organik)
15 Perdarahan lewat vagina 31 Produk ejakulat sedikit atau encer
16 Duh (discharge) vagina 32 Bau pada kemaluan

120 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
1 Nafsu makan hilang 6 Tremor
Gangguan gizi (gizi buruk, kurang,
2 7 Gangguan pertumbuhan
berlebih)
3 Berat bayi lahir rendah 8 Benjolan di leher
4 Kelelahan 9 Berkeringat banyak
5 Penurunan berat badan 10 Polifagi, polidipsi, dan poliuria
Sistem Hematologi dan Imunologi
Masalah imunisasi (termasuk
Gatal-gatal (alergi makanan, alergi
1 Kejadian Ikutan Pascaimunisasi 4
kontak, danlain-lain
[KIPI])
2 Perdarahan spontan 5 Bercak merah di kulit
3 Pucat
Sistem Muskuloskeletal
1 Patah tulang 6 Gerakan terbatas
2 Terkilir 7 Nyeri punggung
3 Gangguan jalan 8 Bengkak pada kaki dan tangan
4 Terlambat dapat berjalan 9 Varises
Gangguan sendi (nyeri, kaku, Gangguan otot, nyeri otot, kaku otot,
5 10
bengkak, kelainan bentuk) otot mengecil
Sistem Integumen
1 Kulit gatal 12 Kulit melepuh
2 Kulit nyeri 13 Benjolan kulit
3 Kulit mati rasa 14 Luka gores, tusuk, sayat
Kulit berubah warna (menjadi
4 15 Luka bakar
putih, hitam, merah, atau kuning)
5 Kulit kering 16 Kuku nyeri
6 Kulit berminyak 17 Kuku berubah warna atau bentuk
7 Kulit menebal 18 Ketombe
8 Kulit menipis 19 Rambut rontok
9 Kulit bersisik 20 Kebotakan
10 Kulit lecet, luka, tukak 21 Ruam kulit
11 Kulit bernanah

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 121


Multisistem
1 Demam 4 Bengkak/edema
2 Lemah/letih/lesu 5 Gatal
3 Kelainan/ cacat bawaan
Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Komunitas/Kedokteran Pencegahan
Kematian neonatus, bayi dan
1 12 Kehamilan pada remaja
balita
Kematian Ibu akibat kehamilan
2 13 Kehamilan yang tidak dikehendaki
dan persallinan
“Tiga terlambat” pada
Kekerasan pada wanita dan anak
penatalaksanaan risiko tinggi
(termasuk child abuse dan neglected,
3 kehamilan: (terlambat mengambil 14
serta kekerasan dalam rumah
keputusan; terlambat dirujuk,
tangga)
terlambat ditangani)
“Empat Terlalu” pada deteksi
risiko tinggi kehamilan (terlalu
4 15 Kejahatan seksual
muda, terlalu tua terlalu sering,
terlalu banyak)

Tidak terlaksananya audit Penganiayaan/perlukaan


5 16
maternal perinatal

Laktasi (termasuk lingkungan


6 kerja yang tidak mendukung 17 Kesehatan kerja
fasilitas laktasi)
7 Imunisasi 18 Audit Medik
Pembiayaan pelayanan
8 Pola asuh 19
kesehatan
Perilaku hidup bersih dan sehat
9 (PHBS) pada masyarakat 20 Kesehatan lansia
termasuk anak usia sekolah
Cakupan pelayanan kesehatan yang
10 Anak dengan difabilitas 21
masih rendah

Perilaku berisiko pada masa Perilaku pencarian pelayanan


11 22
pubertas kesehatan(care seeking behaviour)

122 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Kepercayaan dan tradisi yang Kesehatan pariwisata (travel
23 31
mempengaruhi kesehatan medicine)
Akses yang kurang terhadadap
fasilitas pelayanan kesehatan Morbiditas dan mortalitas penyakit-
24 (misalnya masalah geografi, ma- 32 penyakit menular dan tidak menular
salah ketersediaan dan distribusi
tenaga kesehatan)
Kurangnya mutu fasilitas Kesehatan lingkungan (termasuk
25 pelayanan kesehatan 33 sanitasi, air bersih, dan dampak
pemanasan global)
Sistem rujukan yang belum
26 34 Kejadian wabah (endemi, pandemi)
berjalan baik
27 Cakupan program intervensi 35 Rehabilitasi medik dan sosial
Kurangnya pengetahuan keluarga
dan masyarakat terkait program
Pengelolaan pelayanan kesehatan
28 kesehatan pemerintah (misalnya 36
termasuk klinik, puskesmas, dll
KIA, kesehatan reproduksi, gizi
masyarakat, TB Paru, dll.)
Gaya hidup yang bermasalah Rekam Medik dan Pencatatan
29 (rokok, narkoba, alkohol, sedentary 37 pelaporan masalah kejadian penyakit
life, pola makan ) di masyarakat
Sistem asuransi pelayanan
30 Kejadian Luar Biasa 38
kesehatan
Kedokteran Forensik dan Medikolegala
Kematian yang tidak jelas
1 10 Tenggelam
penyebabnya
2 Kekerasan tumpul 11 Pembunuhan anak sendiri
3 Kekerasan tajam 12 Pengguguran kandungan
4 Trauma kimia 13 Kematian mendadak
5 Luka tembak 14 Keracunan
6 Luka listrik dan petir 15 Jenasah yang tidak teridentifikasi
7 Barotrauma 16 Kebutuhan visum di layanan primer
8 Trauma suhu 17 Bunuh diri
9 Asfiksia

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 123


Bagian II
2
TERKAIT PROFESI DOKTER

Yang dimaksud dengan permasalahan terkait dengan profesi adalah segala masalah
yang muncul dan berhubungan dengan penyelenggaraan praktik kedokteran.
Permasalahan tersebut dapat berasal dari pribadi dokter, institusi kesehatan tempat
dia bekerja, profesi kesehatan yang lain, atau pihak-pihak lain yang terkait dengan
pelayanan kesehatan. Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai berbagai
permasalahan tersebut sehingga memungkinkan bagi para penyelenggaran
pendidikan kedokteran dapat mendiskusikannya dari berbagai sudut pandang, baik
dari segi profesionalisme, etika, disiplin, dan hukum.

Masalah Terkait Profesi Dokter


1 Melakukan praktik kedokteran tidak sesuai dengan kompetensinya
2 Melakukan praktik tanpa izin (tanpa SIP dan STR)
3 Melakukan praktik kedokteran lebih dari 3 tempat1
4 Mengiklankan/mempromosikan diri dan institusi kesehatan yang tidak
sesuai dengan ketentuan KODEKI
5 Memberikan Surat Keterangan Sakit atau Sehat yang tidak sesuai
kondisi sebenarnya
6 Bertengkar dengan tenaga kesehatan lain atau dengan tenaga non-
kesehatan di insitusi pelayan kesehatan
7 Tidak melakukan informed consent dengan semestinya
8 Tidak mengikuti Prosedur Operasional Standar atau Standar
Pelayanan Minimal yang jelas
9 Tidak membuat dan menyimpan rekam medik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
10 Membuka rahasia medis pasien kepada pihak yang tidak berkepentingan
dan tidak sesuai denga ketentuan yang berlaku
11 Melakukan tindakan yang tidak seharusnya kepada pasien, misalnya
pelecehan seksual, berkata kotor, dan lain-lain
12 Meminta imbal jasa yang berlebihan
13 Menahan pasien di rumah sakit bukan karena alasan medis
14 Memberikan keterangan/kesaksian palsu di pengadilan
15 Tidak menangani pasien dengan baik sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia
16 Melakukan tindakan yang tergolong malpraktik

124 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


17 Tidak memperhatikan keselamatan diri sendiri dalam melakukan
tugas profesinya
18 Melanggar ketentuan institusi tempat bekerja (hospital bylaws,
peraturan kepegawaian, dan lain-lain)
19 Melakukan praktik kedokteran melebihi batas kewajaran dengan
motivasi yang tidak didasarkan pada keluhuran profesi dengan tidak
memperhatikan kesehatan pribadi
20 Tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran
21 Melakukan kejahatan asuransi kesehatan secara sendiri atau bersama
dengan pasien (misalnya pemalsuan hasil pemeriksaan, dan tindakan
lain untuk kepentingan pribadi)
22 Pelanggaran disiplin profesi 2
23 Menggantikan praktik atau menggunakan pengganti praktik yang tidak
memenuhi syarat
24 Melakukan tindakan yang melanggar hukum (termasuk ketergantungan
obat, tindakan kriminal/perdata, penipuan, dan lain-lain)
25 Merujuk pasien dengan motivasi untuk mendapatkan keuntungan
pribadi, baik kepada dokter spesialis, laboratorium, klinik swasta,
dan lain-lain
26 Peresepan obat tidak rasional
27 Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi, meresepkan obat
tertentu atas dasar keuntungan pribadi
28 Menolak dan/atau tidak membuat Surat Keterangan Medis dan/atau
Visum et Repertum sesuai dengan standar keilmuan yang seharusnya
wajib dikerjakan
1
Melanggar ketentuan Undang-Undang untuk tidak melakukan praktik dilebih dari 3 tempat praktik
(3 SIP) dengan tetap memperhatikan pengecualiannya.
2
Pelanggaran kedisiplinan profesi dijelaskan dalam buku pedoman profesi kedokteran yang
dikeluarkan oleh Majelis Kehormatan dan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 125


Lampiran 2

Standar Kompetensi Dokter Indonesia


Daftar Penyakit

Pendahuluan
Daftar Penyakit ini disusun bersumber dari lampiran Daftar Penyakit SKDI 2006,
yang kemudian direvisi berdasarkan hasil survei dan masukan dari para pemangku
kepentingan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan divalidasi dengan metode
focus group discussion (FGD) dan nominal group technique (NGT) bersama para
dokter dan pakar yang mewakili pemangku kepentingan. Daftar Penyakit ini penting
sebagai acuan bagi institusi pendidikan dokter dalam menyelenggarakan aktivitas
pendidikan termasuk dalam menentukan wahana pendidikan.
Tujuan
Daftar penyakit ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi institusi
pendidikan dokter agar dokter yang dihasilkan memiliki kompetensi yang memadai
untuk membuat diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau tuntas, dan
melakukan rujukan secara tepat dalam rangka penatalaksanaan pasien. Tingkat
kompetensi setiap penyakit merupakan kemampuan yang harus dicapai pada akhir
pendidikan dokter.
Sistematika
Penyakit di dalam daftar ini dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia disertai
tingkat kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa pendidikan.
Tingkat kemampuan yang harus dicapai:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit,
dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi
pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut
dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

126 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal,
dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan
dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara
mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan
penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi tertinggi adalah 4A

Bagian I
1
SISTEM SARAF

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
Genetik dan Kongenital
1 Spina bifida 2
2 Fenilketonuria 1
Gangguan Neurologik Paediatrik
3 Duchene muscular dystrophy 1
4 Kejang demam 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 127


Infeksi
5 Infeksi sitomegalovirus 2
6 Meningitis 3B
7 Ensefalitis 3B
8 Malaria serebral 3B
9 Tetanus 4A
10 Tetanus neonatorum 3B
11 Toksoplasmosis serebral 2
12 Abses otak 2
13 HIV AIDS tanpa komplikasi 4A
14 AIDS dengan komplikasi 3A
15 Hidrosefalus 2
16 Poliomielitis 3B
17 Rabies 3B
18 Spondilitis TB 3A
Tumor Sistem Saraf Pusat
19 Tumor primer 2
20 Tumor sekunder 2
Penurunan Kesadaran
21 Ensefalopati 3B
22 Koma 3B
23 Mati batang otak 2
Nyeri Kepala
24 Tension headache 4A
25 Migren 4A
26 Arteritis kranial 1
27 Neuralgia trigeminal 3A
28 Cluster headache 3A
Penyakit Neurovaskular
29 TIA 3B
30 Infark serebral 3B
31 Hematom intraserebral 3B
32 Perdarahan subarakhnoid 3B
33 Ensefalopati hipertensi 3B
Lesi Kranial dan Batang Otak
34 Bells’ palsy 4A
35 Lesi batang otak 2

128 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Gangguan Sistem Vaskular
36 Meniere's disease 3A
37 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) 4A
38 Cerebral palsy 2
Defisit Memori
39 Demensia 3A
40 Penyakit Alzheimer 2
Defisit Memori
41 Parkinson 3A
42 Gangguan pergerakan lainnya 1
Epilepsi dan Kejang Lainnya
43 Kejang 3B
44 Epilepsi 3A
45 Status epileptikus 3B
Penyakit Demielinisasi
46 Sklerosis multipel 1
Penyakit pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang Belakang
47 Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) 1
48 Complete spinal transaction 3B
49 Sindrom kauda equine 2
50 Neurogenic bladder 3A
51 Siringomielia 2
52 Mielopati 2
53 Dorsal root syndrome 2
54 Acute medulla compression 3B
55 Radicular syndrome 3A
56 Hernia nucleus pulposus (HNP) 3A
Penyakit pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang Belakang
57 Hematom epidural 2
58 Hematom subdural 2
59 Trauma Medula Spinalis 2
Nyeri
60 Reffered pain 3A
61 Nyeri neuropatik 3A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 129


Penyakit Neuromuskular dan Neuropati
62 Sindrom Horner 2
63 Carpal tunnel syndrome 3A
64 Tarsal tunnel syndrome 3A
65 Neuropati 3A
66 Peroneal palsy 3A
67 Guillain Barre syndrome 3B
68 Miastenia gravis 3B
69 Polimiositis 1
70 Neurofibromatosis (Von Recklaing Hausen disease) 2
Gangguan Neurobehaviour
71 Amnesia pascatrauma 3A
72 Afasia 2
73 Mild Cognitive Impairment (MCI) 2

2
PSIKIATRI

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
Gangguan Mental Organik
1 Delirium yang tidak diinduksi oleh alkohol atau zat 3A
psikoaktif lainnya
Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan zat Psikoaktif
2 Intoksikasi akut zat psikoaktif 3B
3 Adiksi/ketergantungan Narkoba 3A
3 Delirium yang diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif 3A
lainnya
Psikosis (Skizofrenia, Gangguan Waham menetap, Psikosis Akut dan
Skizoafektif)
5 Skizofrenia 3A
6 Gangguan waham 3A
7 Gangguan psikotik 3A
8 Gangguan skizoafektif 3A
Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan zat Psikoaktif
9 Gangguan bipolar, episode manik 3A
10 Gangguan bipolar, episode depresif 3A

130 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


11 Gangguan siklotimia 2
12 Depresi endogen, episode tunggal dan rekuran 2
13 Gangguan distimia (depresi neurosis) 2
14 Gangguan depresif yang tidak terklasifikasikan 2
15 Baby blues (post-partum depression) 3A
Gangguan Neurotik, Gangguan berhubungan dengan Stres, dan Gangguan
Somatoform Gangguan Cemas Fobia
16 Agorafobia dengan/tanpa panik 2
17 Fobia sosial 2
18 Fobia spesifik 2
Gangguan Cemas Lainnya
19 Gangguan panik 3A
20 Gangguan cemas menyeluruh 3A
21 Gangguan campuran cemas depresi 3A
22 Gangguan obsesif-kompulsif 2
23 Reaksi terhadap stres yg berat, & gangguan penyesuaian 2
24 Post traumatic stress disorder 3A
25 Gangguan disosiasi (konversi) 2
26 Gangguan somatoform 4A
27 Trikotilomania 3A
Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
28 Gangguan kepribadian 2
29 Gangguan identitas gender 2
30 Gangguan preferensi seksual 2
31 Gangguan perkembangan pervasif 2
32 Retardasi mental 3A
33 Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (termasuk 2
autisme)
34 Gangguan tingkah laku (conduct disorder) 2
Gangguan Makam
35 Anoreksia nervosa 2
36 Bulimia 2
37 Pica 2
Tics
38 Gilles de la tourette syndrome 2
39 Chronic motor of vocal tics disorder 2
40 Transient tics disorder 3A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 131


Gangguan Ekskresi
41 Functional encoperasis 2
42 Functional enuresis 2
Gangguan Bicara
43 Uncoordinated speech 2
Kelainan dan Disfungsi Seksual
44 Parafilia 2
45 Gangguan keinginan dan gairah seksual 3A
46 Gangguan orgasmus, termasuk gangguan ejakulasi 3A
(ejakulasi dini)
47 Sexual pain disorder (termasuk vaginismus, 3A
diparenia)
Gangguan Tidur
48 Insomnia 4A
49 Hipersomnia 3A
50 Sleep-wake cycle disturbance 2
51 Nightmare 2
52 Sleep walking 2

3
SISTEM INDRA

Daftar Penyakit Tingkat


No
Mata Kemampuan
Konjunctiva
1 Benda asing di konjungtiva 4A
2 Konjungtivitis 4A
3 Pterigium 3A
3 Perdarahan subkonjungtiva 4A
5 Mata kering 4A
Kelopak Mata
6 Blefaritis 4A
7 Hordeolum 4A
8 Chalazion 3A
9 Laserasi kelopak mata 3B
10 Entropion 2
11 Trikiasis 4A

132 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Aparatus Lakrimalis
17 Dakrioadenitis 3A
18 Dakriosistitis 3A
19 Dakriostenosis 2
20 Laserasi duktus lakrimal 2
Aparatus Lakrimalis
21 Skleritis 3A
22 Episkleritis 4A
Aparatus Lakrimalis
23 Erosi 2
24 Benda asing di kornea 2
25 Luka bakar kornea 2
26 Keratitis 3A
27 Kerato-konjungtivitis sicca 2
28 Edema kornea 2
29 Keratokonus 2
30 Xerophtalmia 3A
Bola Mata
31 Endoftalmitis 2
32 Mikroftalmos 2
Anterior Chamber
33 Hifema 3A
34 Hipopion 3A
Anterior Chamber
35 Perdarahan Vitreous 1
Anterior Chamber
36 Iridosisklitis, iritis 3A
37 Tumor iris 2
Lensa
38 Katarak 2
39 Afakia kongenital 2
40 Dislokasi lensa 2
Akomodasi dan Refraksi
41 Hipermetropia ringan 4A
42 Miopia ringan 4A
43 Astigmatism ringan 4A
44 Presbiopia 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 133


45 Anisometropia pada dewasa 3A
46 Anisometropia pada anak 2
47 Ambliopia 2
48 Diplopia binokuler 2
49 Buta senja 4A
50 Skotoma 2
51 Hemianopia, bitemporal, and homonymous 2
52 Gangguan lapang pandang 2
Retina
53 Ablasio retina 2
54 Perdarahan retina, oklusi pembuluh darah retina 2
55 Degenerasi makula karena usia 2
56 Retinopati (diabetik, hipertensi, prematur) 2
57 Korioretinitis 1
Diskus Optik dan Saraf Mata
58 Optic disc cupping 2
59 Edema papil 2
60 Atrofi optik 2
61 Neuropati optik 2
62 Neuritis optik 2
Glaukoma
63 Glaukoma akut 3B
64 Glaukoma lainnya 3A
Glaukoma lainnya
TELINGA
Telinga, Pendengaran, dan Keseimbangan
65 Tuli (kongenital, perseptif, konduktif) 2
66 Inflamasi pada aurikular 3A
67 Herpes zoster pada telinga 3A
68 Fistula pre-aurikular 3A
69 Labirintitis 2
70 Otitis eksterna 4A
71 Otitis media akut 4A
72 Otitis media serosa 3A
73 Otitis media kronik 3A
74 Mastoiditis 3A

134 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


75 Miringitis bullosa 3A
76 Benda asing 3A
77 Perforasi membran timpani 3A
78 Otosklerosis 3A
79 Timpanosklerosis 2
80 Kolesteatoma 1
81 Presbiakusis 3A
82 Serumen prop 4A
83 Mabuk perjalanan 4A
84 Trauma akustik akut 3A
85 Trauma aurikular 3B
HIDUNG
Hidung dan Sinus Hidung
86 Deviasi septum hidung 2
87 Furunkel pada hidung 4A
88 Rhinitis akut 4A
89 Rhinitis vasomotor 4A
90 Rhinitis alergika 4A
91 Rhinitis kronik 3A
92 Rhinitis medikamentosa 3A
93 Sinusitis 3A
94 Sinusitis frontal akut 2
95 Sinusitis maksilaris akut 2
96 Sinusitis kronik 3A
97 Benda asing 4A
98 Epistaksis 4A
99 Etmoiditis akut 1
100 Polip 2
Hidung dan Sinus Hidung
101 Fistula dan kista brankial lateral dan medial 2
102 Higroma kistik 2
103 Tortikolis 3A
104 Abses Bezold 3A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 135


4
SISTEM RESPIRASI
Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
Gangguan Mental Organik
1 Influenza 4A
2 Pertusis 4A
3 Acute Respiratory distress syndrome (ARDS) 3B
4 SARS 3B
5 Flu burung 3B
Laring dan Faring
6 Faringitis 4A
7 Tonsilitis 4A
8 Laringitis 4A
9 Hipertrofi adenoid 2
10 Abses peritonsilar 3A
11 Pseudo-croop acute epiglotitis 3A
12 Difteria (THT) 3B
13 Karsinoma laring 2
14 Karsinoma nasofaring 2
Trakea
15 Trakeitis 2
16 Aspirasi 3B
17 Benda asing 2
Paru
18 Asma bronkial 4A
19 Status asmatikus (asma akut berat) 3B
20 Bronkitis akut 4A
21 Bronkiolitis akut 3B
22 Bronkiektasis 3A
23 Displasia bronkopulmonar 1
24 Karsinoma paru 2
25 Pneumonia, bronkopneumonia 4A
26 Pneumonia aspirasi 3B
27 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi 4A
28 Tuberkulosis dengan HIV 3A
29 Multi Drug Resistance (MDR) TB 2

136 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


30 Pneumothorax ventil 3A
31 Pneumothorax 3A
32 Efusi pleura 2
33 Efusi pleura masif 3B
34 Emfisema paru 3A
35 Atelektasis 2
36 Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) eksaserbasi 3B
akut
37 Edema paru 3B
38 Infark paru 1
39 Abses paru 3A
40 Emboli paru 1
41 Kistik fibrosis 1
42 Haematothorax 3B
43 Tumor mediastinum 2
44 Pnemokoniasis 2
45 Penyakit paru intersisial 1
46 Obstructive Sleep Apnea (OSA) 1

5
SISTEM KARDIOVASKULAR

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
Gangguan dan Kelainan pada Jantung
1 Defect, Atrial Septal Defect, Patent Ductus Arteriosus, 2
Tetralogy of Fallot)
2 Radang pada dinding jantung (Endokarditis, Miokarditis, 2
Perikarditis)
3 Syok (septik, hipovolemik, kardiogenik, neurogenik) 3B
4 Angina pektoris 3B
5 Infark miokard 3B
6 Gagal jantung akut 3B
7 Gagal jantung kronik 3A
8 Cardiorespiratory arrest 3b
9 Kelainan katup jantung: Mitral stenosis, Mitral regurgitation, 2
Aortic stenosis, Aortic regurgitation,dan Penyakit katup
jantung lainnya

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 137


10 Takikardi: supraventrikular, ventrikular 3B
11 Fibrilasi atrial 3A
12 Fibrilasi ventrikular 3B
13 Atrial flutter 3B
14 Ekstrasistol supraventrikular, ventrikular 3A
15 Bundle Branch Block 2
16 Aritmia lainnya 2
17 Kardiomiopati 2
18 Kor pulmonale akut 3B
19 Kor pulmonale kronik 3A
Gangguan Aorta dan Arteri
20 Hipertensi esensial 4A
21 Hipertensi sekunder 3A
22 Hipertensi pulmoner 1
23 Penyakit Raynaud 2
24 Trombosis arteri 2
25 Koarktasio aorta 1
26 Penyakit Buerger's (Thromboangiitis Obliterans) 2
27 Emboli arteri 1
28 Aterosklerosis 1
29 Subclavian steal syndrome 1
30 Aneurisma Aorta 1
31 Aneurisma diseksi 1
32 Klaudikasio 2
33 Penyakit jantung reumatik 2
Vena dan Pembuluh Limfe
34 Tromboflebitis 3A
35 Limfangitis 3A
36 Varises (primer, sekunder) 2
37 Obstructed venous return 2
38 Trombosis vena dalam 2
39 Emboli vena 2
40 Limfedema (primer, sekunder) 3A
41 Insufisiensi vena kronik 3A

138 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


6
SISTEM GASTROINTESTINAL,
HEPATOBILIER, & PANKREAS

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
Mulut
1 Sumbing pada bibir dan palatum 2
2 Micrognatia and macrognatia 2
3 Kandidiasis mulut 4A
4 Ulkus mulut (aptosa, herpes) 4A
5 Glositis 3A
6 Leukoplakia 2
7 Angina Ludwig 3A
8 Parotitis 4A
9 Karies gigi 3A
Esofagus
10 Atresia esofagus 2
11 Akalasia 2
12 Esofagitis refluks 3A
13 Lesi korosif pada esofagus 3B
14 Varises esofagus 2
15 Ruptur esofagus 1
Dinding, Rongga Abdomen, dan Hernia
16 Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) reponibilis, irreponibilis 2
17 Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) strangulata, 3B
inkarserata
18 Hernia (diaframatika, hiatus) 2
19 Hernia umbilikalis 3A
20 Peritonitis 3B
21 Perforasi usus 2
22 Malrotasi traktus gastro-intestinal 2
23 Infeksi pada umbilikus 4A
24 Sindrom Reye 1
Lambung, Duodenum, Jejunum, Ileum
25 Gastritis 4A
26 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 139


27 Refluks gastroesofagus 4A
28 Ulkus (gaster, duodenum) 3A
29 Stenosis pilorik 2
30 Atresia intestinal 2
31 Divertikulum Meckel 2
32 Fistula umbilikal, omphalocoele-gastroschisis 2
33 Apendisitis akut 3B
34 Abses apendiks 3B
35 Demam tifoid 4A
36 Perdarahan gastrointestinal 3B
37 Ileus 2
38 Malabsorbsi 3A
39 Intoleransi makanan 4A
40 Alergi makanan 4A
41 Keracunan makanan 4A
42 Botulisme 3B
Lambung, Duodenum, Jejunum, Ileum
43 Penyakit cacing tambang 4A
44 Strongiloidiasis 4A
45 Askariasis 4A
46 Skistosomiasis 4A
47 Taeniasis 4A
48 Pes 1
Hepar
49 Hepatitis A 4A
50 Hepatitis B 3A
51 Hepatitis C 2
52 Abses hepar amoeba 3A
53 Perlemakan hepar 3A
54 Sirosis hepatis 2
55 Gagal hepar 2
56 Neoplasma hepar 2
Kandung Empedu, Saluran Empedu, dan Pankreas
57 Kolesistitis 3B
58 Kole(doko)litiasis 2
59 Empiema dan hidrops kandung empedu 2

140 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


60 Atresia biliaris 2
61 Pankreatitis 2
62 Karsinoma pankreas 2
Kolon
63 Divertikulosis/divertikulitis 3A
64 Kolitis 3A
65 Disentri basiler, disentri amuba 4A
66 Penyakit Crohn 1
67 Kolitis ulseratif 1
68 Irritable Bowel Syndrome 3A
69 Polip/adenoma 2
70 Karsinoma kolon 2
71 Penyakit Hirschsprung 2
72 Enterokolitis nekrotik 1
73 Intususepsi atau invaginasi 3B
74 Atresia anus 2
75 Proktitis 3A
76 Abses (peri)anal 3A
77 Hemoroid grade 1-2 4A
78 Hemoroid grade 3-4 3A
79 Fistula 2
80 Fisura anus 2
81 Prolaps rektum, anus 3A
Neoplasma Gastrointestinal
82 Limfoma 2
83 Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST) 2

7
SISTEM GINJAL DAN
SALURAN KEMIH

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
1 Infeksi saluran kemih 4A
2 Glomerulonefritis akut 3A
3 Glomerulonefritis kronik 3A
4 Gonore 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 141


5Karsinoma sel renal 2
6Tumor Wilms 2
7Acute kidney injury 2
8Penyakit ginjal kronik 2
9Sindrom nefrotik 2
10Kolik renal 3A
11Batu saluran kemih (vesika urinaria, ureter, uretra ) tanpa 3A
kolik
12 Ginjal polikistik simtomatik
13 Ginjal tapal kuda
14 Pielonefritis tanpa komplikasi 2
15 Nekrosis tubular akut 1
Alat Kelamin Pria
16 Hipospadia 2
17 Epispadia 2
18 Testis tidak turun/ kriptorkidismus 2
19 Rectratile testis 2
20 Varikokel 2
21 Hidrokel 2
22 Fimosis 4A
23 Parafimosis 4A
24 Spermatokel 2
25 Epididimitis 2
26 Prostatitis 3A
27 Torsio testis 3B
28 Ruptur uretra 3B
29 Ruptur kandung kencing 3B
30 Ruptur ginjal 3B
31 Karsinoma uroterial 2
32 Seminoma testis 1
33 Teratoma testis 1
34 Hiperplasia prostat jinak 2
35 Karsinoma prostat 2
36 Striktura uretra 2
37 Priapismus 3B
38 Chancroid 3A

142 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


8
SISTEM REPRODUKSI

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
Infeksi
1 Sifilis 3A
2 Toksoplasmosis 2
3 Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan 4A
nongonore)
4 Infeksi virus Herpes tipe 2 2
5 Infeksi saluran kemih bagian bawah 4A
6 Vulvitis 4A
7 Kondiloma akuminatum 3A
8 Vaginitis 4A
9 Vaginosis bakterialis 4A
10 Servisitis 3A
11 Salpingitis 4A
12 Abses tubo-ovarium 3B
13 Penyakit radang panggul 3A
Kehamilan
14 Kehamilan normal 4A
Gangguan pada Kehamilan
15 Infeksi intra-uterin: korioamnionitis 3A
16 Infeksi pada kehamilan: TORCH, hepatitis B, malaria 3B
17 Aborsi mengancam 3B
18 Aborsi spontan inkomplit 3B
19 Aborsi spontan komplit 4A
20 Hiperemesis gravidarum 3B
21 Inkompatibilitas darah 2
22 Mola hidatidosa 2
23 Hipertensi pada kehamilan 2
24 Preeklampsia 3B
25 Eklampsia 3B
26 Diabetes gestasional 2
27 Kehamilan posterm 2
28 Insufisiensi plasenta 2

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 143


29 Plasenta previa 2
30 Vasa previa 2
31 Abrupsio plasenta 2
32 Inkompeten serviks 2
33 Polihidramnion 2
34 Kelainan letak janin setelah 36 minggu 2
35 Kehamilan ganda 2
36 Janin tumbuh lambat 3A
37 Kelainan janin 2
38 Diproporsi kepala panggul 2
39 Anemia defisiensi besi pada kehamilan 4A
Gangguan pada Kehamilan
40 Intra-Uterine Fetal Death (IUFD) 2
41 Persalinan preterm 3A
42 Ruptur uteri 2
43 Bayi post matur 3A
44 Ketuban pecah dini (KPD) 3A
45 Distosia 3B
46 Malpresentasi 2
47 Partus lama 3B
48 Prolaps tali pusat 3B
49 Hipoksia janin 3B
50 Ruptur serviks 3B
51 Ruptur perineum tingkat 1-2 4A
52 Ruptur perineum tingkat 3-4 3B
53 Retensi plasenta 3B
54 Inversio uterus 3B
55 Perdarahan post partum 3B
56 Tromboemboli 2
57 Endometritis 3B
58 Inkontinensia urine 2
59 Inkontinensia feses 2
60 Trombosis vena dalam 2
61 Tromboflebitis 2
62 Subinvolusio uterus 3B

144 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Kelainan Organ Genital
63 Kista dan abses kelenjar bartolini 3A
64 Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea 4A
65 Malformasi kongenital 1
66 Kistokel 1
67 Rektokel 1
68 Corpus alienum vaginae 3A
69 Kista Gartner 3A
70 Fistula (vesiko-vaginal, uretero-vagina, rektovagina) 2
71 Kista Nabotian 3A
72 Polip serviks 3A
73 Malformasi kongenital uterus 1
74 Prolaps uterus, sistokel, rektokel 3A
75 Hematokolpos 2
76 Endometriosis 2
77 Hiperplasia endometrium 1
78 Menopause, perimenopausal syndome 2
79 Polikistik ovarium 1
80 Kehamilan ektopik 2
Tumor dan Keganasan pada Organ Genital
81 Karsinoma serviks 2
82 Karsinoma endometrium 1
83 Karsinoma ovarium 1
84 Teratoma ovarium (kista dermoid) 2
85 Kista ovarium 2
86 Torsi dan ruptur kista 3B
87 Koriokarsinoma Adenomiosis, mioma 1
88 Malpresentasi 2
Payudara
89 Inflamasi, abses 2
90 Mastitis 4A
91 Cracked nipple 4A
92 Inverted nipple 4A
93 Fibrokista 2
94 Fibroadenoma mammae (FAM) 2
95 Tumor Filoides 1
96 Karsinoma payudara 2

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 145


97 Penyakit Paget 1
98 Ginekomastia 2
Masalah Reproduksi Pria
89 Infertilitas 3A
90 Gangguan ereksi 2
91 Gangguan ejakulasi 2

9
SISTEM ENDOKRIN,
METABOLIK, DAN NUTRISI

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
Kelenjar Endokrin
1 Diabetes melitus tipe 1 4A
2 Diabetes melitus tipe 2 4A
3 Diabetes melitus tipe lain (intoleransi glukosa akibat penyakit 3A
lain atau obat-obatan)
4 Ketoasidosis diabetikum nonketotik 3B
5 Hiperglikemi hiperosmolar 3B
6 Hipoglikemia ringan 4A
7 Hipoglikemia berat 3B
8 Diabetes insipidus 1
9 Akromegali, gigantisme 1
10 Defisiensi hormon pertumbuhan 1
11 Hiperparatiroid 1
12 Hipoparatiroid 3A
13 Hipertiroid 3A
14 Tirotoksikosis 3B
15 Hipotiroid 2
16 Goiter 3A
17 Tiroiditis 2
18 Cushing's disease 3B
19 Krisis adrenal 3B
20 Addison's disease 1
21 Pubertas prekoks 2
22 Hipogonadisme 2

146 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


23 Prolaktinemia 1
24 Adenoma tiroid 2
25 Karsinoma tiroid 2
Gizi dan Metabollisme
26 Malnutrisi energi-protein 4A
27 Defisiensi vitamin 4A
28 Defisiensi mineral 4A
29 Dislipidemia 4A
30 Porfiria 1
31 Hiperurisemia 4A
32 Obesitas 4A
33 Sindrom metabolik 3B

10
SISTEM HEMATOLOGI DAN
IMUNOLOGI

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
1 Anemia aplastik 2
2 Anemia defisiensi besi 4A
3 Anemia hemolitik 3A
4 Anemia makrositik 3A
5 Anemia megaloblastik 2
6 Hemoglobinopati 2
7 Polisitemia 2
8 Gangguan pembekuan darah (trombositopenia, 2
hemofilia, Von Willebrand's disease)
9 DIC 2
10 Agranulositosis 2
11 Inkompatibilitas golongan darah 2
Timus
12 Timoma 1
Kelenjar Limfe dan Darah
13 Limfoma non-Hodgkin's, Hodgkin's 1
14 Leukemia akut, kronik 2
15 Mieloma multipel 1

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 147


16 Limfadenopati 3A
17 Limfadenitis 4A
Infeksi
18 Bakteremia 3B
19 Demam dengue, DHF 4A
20 Dengue shock syndrome 3B
21 Malaria 4A
22 Leishmaniasis dan tripanosomiasis 2
23 Toksoplasmosis 3A
24 Leptospirosis (tanpa komplikasi) 4A
25 Sepsis 3B
Penyakit Autoimun
26 Lupus eritematosus sistemik 3A
27 Poliarteritis nodosa 1
28 Polimialgia reumatik 3A
29 Reaksi anafilaktik 4A
30 Demam reumatik 3A
31 Artritis reumatoid 3A
32 Juvenile chronic arthritis 2
33 Henoch-schoenlein purpura 2
34 Eritema multiformis 2
35 Imunodefisiensi 2

11
SISTEM MUSKULOSKELETAL

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
Tulang dan Sendi
1 Artritis, osteoarthritis 3A
2 Fraktur terbuka, tertutup 3B
3 Fraktur klavikula 3A
4 Fraktur patologis, 2
5 Fraktur dan dislokasi tulang belakang 2
6 Dislokasi pada sendi ekstremitas 2
7 Osteogenesis imperfekta 1
8 Ricketsia, osteomalasia 1

148 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


9 Osteoporosis 3A
10 Akondroplasia 1
11 Displasia fibrosa 1
12 Tenosinovitis supuratif 3A
13 Tumor tulang primer, sekunder 2
14 Osteosarkoma 1
15 Sarcoma Ewing 1
16 Kista ganglion 2
17 Trauma sendi 3A
18 Kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis, kifosis, lordosis) 2
19 Spondilitis, spondilodisitis 2
20 Teratoma sakrokoksigeal 2
21 Spondilolistesis 1
22 Spondilolisis 1
23 Lesi pada ligamentosa panggul 1
24 Displasia panggul 2
25 Nekrosis kaput femoris 1
26 Tendinitis Achilles 1
27 Ruptur tendon Achilles 3A
28 Lesi meniskus, medial, dan lateral 3A
29 Instabilitas sendi tumit 2
30 Malformasi kongenital (genovarum, genovalgum, club 2
foot, pes planus)
31 Claw foot, drop foot 2
32 Claw hand, drop hand 2
Otot dan Jaringan Lunak
33 Ulkus pada tungkai 4A
34 Osteomielitis 3B
35 Rhabdomiosarkoma 1
36 Leiomioma, leiomiosarkoma, liposarkoma 1
37 Lipoma 4A
38 Fibromatosis, fibroma, fibrosarkoma 1

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 149


12
SISTEM INTEGUMEN

Daftar Penyakit Tingkat


No
KULIT Kemampuan
Infeksi Virus
1 Veruka vulgaris 4A
2 Kondiloma akuminatum 3A
3 Moluskum kontagiosum 4A
4 Herpes zoster tanpa komplikasi 4A
5 Morbili tanpa komplikasi 4A
6 Varisela tanpa komplikasi 4A
7 Herpes simpleks tanpa komplikasi 4A
8 Ricketsia, osteomalasia 1
Infeksi Virus
8 Impetigo 4A
9 Impetigo ulseratif (ektima) 4A
10 Folikulitis superfisialis 4A
11 Furunkel, karbunkel 4A
12 Eritrasma 4A
13 Erisipelas 4A
14 Skrofuloderma 4A
15 Lepra 4A
16 Reaksi lepra 3A
17 Sifilis stadium 1 dan 2 4A
Infeksi Jamur
18 Tinea kapitis 4A
19 Tinea barbe 4A
20 Tinea fasialis 4A
21 Tinea korporis 4A
22 Tinea manus 4A
23 Tinea unguium 4A
24 Tinea kruris 4A
25 Tinea pedis 4A
26 Pitiriasis vesikolor 4A
27 Kandidosis mukokutan ringan 4A

150 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Gigitan Serangga dan Infestasi Parasit
28 Cutaneus larva migran 4A
29 Filariasis 4A
30 Pedikulosis kapitis 4A
31 Pedikulosis pubis 4A
32 Skabies 4A
33 Reaksi gigitan serangga 4A
Dermatitis Eksim
34 Dermatitis kontak iritan 4A
35 Dermatitis kontak alergika 3A
36 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) 4A
37 Dermatitis numularis 4A
38 Liken simpleks kronik/neurodermatitis 3A
39 Napkin eczema 4A
Lesi Eritro-Squamosa
40 Psoriasis vulgaris 3A
41 Dermatitis seboroik 4A
42 Pitiriasis rosea 4A
Kelainan Kelenjar Sebasea dan Ekrin
43 Akne vulgaris ringan 4A
44 Akne vulgaris sedang-berat 3A
45 Hidradenitis supuratif 4A
46 Dermatitis perioral 4A
47 Miliaria 4A
Penyakit Vesikobulosa
48 Toxic epidermal necrolysis 3B
49 Sindrom Stevens-Johnson 3B
Penyakit Kulit Alergi
50 Urtikaria akut 4A
51 Urtikaria kronis 3A
52 Angioedema 3B
Penyakit Autoimun
53 Lupus eritematosis kulit 2
Gangguan Keratinisasi
54 Ichthyosis vulgaris 3A
Reaksi Obat
55 Exanthematous drug eruption, fixed drug eruption 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 151


Kelainan Pigmentasi
56 Vitiligo 3A
57 Melasma 3A
58 Albino 2
59 Hiperpigmentasi pascainflamasi 3A
60 Hipopigmentasi pascainflamasi 3A
Neoplasma
61 Keratosis seboroik 2
62 Kista epitel 3A
Tumor Epitel Premaligna dan Maligna
63 Squamous cell carcinoma (Karsinoma sel skuamosa) 2
64 Basal cell carcinoma (Karsinoma sel basal) 2
Tumor Dermis
65 Xanthoma 2
66 Hemangioma 2
Tumor Sel Melanosit
67 Lentigo 2
68 Nevus pigmentosus 2
69 Melanoma maligna 1
Rambut
70 Alopesia areata 2
71 Alopesia androgenik 2
72 Telogen eflluvium 2
73 Psoriasis vulgaris 2
Trauma
74 Vulnus laseratum, punctum 4A
75 Vulnus perforatum, penetratum 3B
76 Luka bakar derajat 1 dan 2 4A
77 Luka bakar derajat 3 dan 4 3B
78 Luka akibat bahan kimia 3B
79 Luka akibat sengatan listrik 3B

152 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


13
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
DAN MEDIKOLEGAL

Tingkat
No Daftar Penyakit
Kemampuan
1 Kekerasan tumpul 4A
2 Kekerasan tajam 4A
3 Trauma kimia 3A
4 Luka tembak 3A
5 Luka listrik dan petir 2
6 Barotrauma 2
7 Trauma suhu 2
8 Asfiksia 3A
9 Tenggelam 3A
10 Pembunuhan anak sendiri 3A
11 Pengguguran kandungan 3A
12 Kematian mendadak 3B
13 Toksikologi forensik 3A

Lampiran 4

Standar Kompetensi Dokter Indonesia

Daftar Keterampilan Klinis

Pendahuluan
Keterampilan klinis perlu dilatihkan sejak awal hingga akhir pendidikan dokter secara
berkesinambungan. Dalam melaksanakan praktik, lulusan dokter harus menguasai
keterampilan klinis untuk mendiagnosis maupun melakukan penatalaksanaan
masalah kesehatan. Daftar Keterampilan Klinis ini disusun dari lampiran Daftar
Keterampilan Klinis SKDI 2006 yang kemudian direvisi berdasarkan hasil survei dan
masukan dari pemangku kepentingan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan
divalidasi dengan metode focus group discussion (FGD) dan nominal group technique
(NGT) bersama para dokter dan pakar yang mewakili pemangku kepentingan.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 153


Kemampuan klinis di dalam standar kompetensi ini dapat ditingkatkan melalui
pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dalam rangka menyerap perkembangan
ilmu dan teknologi kedokteran yang diselenggarakan oleh organisasi profesi
atau lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi, demikian pula untuk
kemampuan klinis lain di luar standar kompetensi dokter yang telah ditetapkan.
Pengaturan pendidikan dan pelatihan kedua hal tersebut dibuat oleh organisasi
profesi, dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau
dan berkeadilan (pasal 28 UU Praktik Kedokteran no.29/2004).
Tujuan
Daftar Keterampilan Klinis ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi
institusi pendidikan dokter dalam menyiapkan sumber daya yang berkaitan dengan
keterampilan minimal yang harus dikuasai oleh lulusan dokter layanan primer.
Sistematika
Daftar Keterampilan Klinis dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia untuk
menghindari pengulangan. Pada setiap keterampilan klinis ditetapkan tingkat
kemampuan yang harus dicapai di akhir pendidikan dokter dengan menggunakan
Piramid Miller (knows, knows how, shows, does).
Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik
dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/
klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip,
indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai
mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan
penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
Gambar 3 menunjukkan pembagian tingkat kemampuan menurut Piramida Miller
dan alternatif cara mengujinya pada mahasiswa.

Work-based assesment
eg. Portfolio, logbook, Multisource
Does feedback, Mini-CEX

Clinical and practical assessment


Shows eg. OSCE, long case

Written assessment
Knows How eg. MCQ, EMI

Written
Knows assessment

Gambar 3. tingkat kemampuan menurut Piramida Miller dan alternatif cara mengujinya
pada mahasiswa. Dikutip dari Miller (1990), Shumway dan Harden (2003).

154 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan
penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk
melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian
kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan
di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar
belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan
untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut
pada alat peraga dan/atau standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical Examination
(OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).
Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai
seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi,
dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi,
pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased
Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat kompetensi tertinggi
adalah 4A.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 155


Tabel Matriks Tingkat Keterampilan Klinis, Metode Pembelajaran dan
Metode Penilaian untuk setiap tingkat kemampuan

1
SISTEM SARAF

Keterampilan Tingkat
No
PEMERIKSAAN FISIK Keterampilan
Fungsi Saraf Kranial
1 Pemeriksaan indra penciuman 4A
2 Inspeksi lebar celah palpebra 4A
3 Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk) 4A
4 Reaksi pupil terhadap cahaya 4A
5 Reaksi pupil terhadap obyek dekat 4A
6 Penilaian gerakan bola mata 4A
7 Penilaian diplopia 4A
8 Penilaian nistagmus 4A
9 Refleks kornea 4A
10 Pemeriksaan funduskopi 4A
11 Penilaian kesimetrisan wajah 4A
12 Penilaian kekuatan otot temporal dan masseter 4A
13 Penilaian sensasi wajah 4A
14 Penilaian pergerakan wajah 4A

156 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


15 Penilaian indra pengecapan 4A
16 Penilaian indra pendengaran (lateralisasi, konduksi udara 4A
dan tulang)
17 Penilaian kemampuan menelan 4A
18 Inspeksi palatum 4A
19 Pemeriksaan refleks Gag 3
20 Penilaian otot sternomastoid dan trapezius 4A
21 Lidah, inspeksi saat istirahat 4A
22 Lidah, inspeksi dan penilaian sistem motorik (misalnya 4A
dengan dijulurkan keluar)
Sistem Motorik
23 Inspeksi: postur, habitus, gerakan involunter 4A
24 Penilaian tonus otot 4A
25 Penilaian kekuatan otot 4A
Koordinasi
26 Inspeksi cara berjalan (gait) 4A
27 Shallow knee bend 4A
28 Tes Romberg 4A
29 Tes Romberg dipertajam 4A
30 Tes telunjuk hidung 4A
31 Tes tumit lutut 4A
32 Tes untuk disdiadokinesis 4A
Sistem Sensorik
33 Penilaian sensasi nyeri 4A
34 Penilaian sensasi suhu 4A
35 Penilaian sensasi raba halus 4A
36 Penilaian rasa posisi (proprioseptif) 4A
37 Penilaian sensasi diskriminatif (misal stereognosis) 4A
Fungsi Luhur
38 Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma 4A
Glasgow (GCS)
39 Penilaian orientasi 4A
40 Penilaian kemampuan berbicara dan berbahasa, 4A
termasuk penilaian afasia
41 Penilaian apraksia 2
42 Penilaian agnosia 2
43 Penilaian kemampuan belajar baru 2

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 157


44 Penilaian daya ingat/memori 4A
45 Penilaian konsentrasi 4A
Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif
46 Refleks tendon (bisep, trisep, pergelangan, platela, tumit) 4A
47 Refleks abdominal 4A
48 Refleks kremaster 4A
49 Refleks anal 4A
50 Tanda Hoffmann-Tromner 4A
51 Respon plantar (termasuk grup Babinski) 4A
52 Snout reflex 4A
53 Refleks menghisap/rooting reflex menggengam 4A
palmar/ grasp reflex glabela palmomental
54 Refleks menggengam palmar/grasp reflex 4A
55 Refleks glabela 4A
56 Refleks palmomental 4A
Tulang Belakang
57 Inspeksi tulang belakang saat istirahat 4A
58 Inspeksi tulang belakang saat bergerak 4A
59 Perkusi tulang belakang 4A
60 Palpasi tulang belakang 4A
61 Mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan vertikal 4A
62 Penilaian fleksi lumbal 4A
Pemeriksaan Fisik Lainnya
63 Deteksi kaku kuduk 4A
64 Penilaian fontanel 4A
65 Tanda Patrick dan kontra-Patrick 4A
66 Tanda Chvostek 4A
67 Tanda Lasegue 4A
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
68 Interpretasi X-Ray tengkorak 4A
69 Interpretasi X-Ray tulang belakang 4A
70 CT-Scan otak dan interpretasi 2
71 EEG dan interpretasi 2
72 EMG, EMNG dan interpretasi 2
73 Electronystagmography (ENG) 1
74 MRI 1
75 PET, SPECT 1

158 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


76 Angiography 1
77 Duplex-scan pembuluh darah 1
78 Punksi lumbal 2
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
79 Therapeutic spinal tap 2

2
PSIKIATRI

Tingkat
No Keterampilan
Keterampilan
ANAMNESIS
1 Autoanamnesis dengan pasien 4A
2 Alloanamnesis dengan anggota keluarga/orang lain 4A
yang bermakna
3 Memperoleh data mengenai keluhan/masalah utama 4A
4 Menelusuri riwayat perjalanan penyakit 4A
sekarang/dahulu
5 perkembangan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan, 4A
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
6 Penilaian status mental 4A
7 Penilaian kesadaran 4A
8 Penilaian persepsi orientasi intelegensi secara klinis 4A
9 Penilaian orientasi 4A
10 Penilaian intelegensi secara klinis 4A
11 Penilaian bentuk dan isi pikir 4A
12 Penilaian mood dan afek 4A
13 Penilaian motorik 4A
14 Penilaian pengendalian impuls 4A
15 Penilaian kemampuan menilai realitas (judgement) 4A
16 Penilaian kemampuan tilikan (insight) 4A
17 Penilaian kemampuan fungsional (general 4A
assessment of functioning)
18 Tes kepribadian (proyektif, inventori, dll) 2

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 159


DIAGNOSIS DAN IDENTIFIKASI MASALAH
19 Menegakkan diagnosis kerja berdasarkan kriteria 4A
diagnosis multiaksial
20 Membuat diagnosis banding (diagnosis differensial) 4A
21 Identifikasi kedaruratan psikiatrik 4A
22 Identifikasi masalah di bidang fisik, psikologis, sosial 4A
23 Mempertimbangan prognosis 4A
24 Menentukan indikasi rujuk 4A
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
25 Melakukan Mini Mental State Examination 4A
26 Melakukan kunjungan rumah apabila diperlukan 4A
27 Melakukan kerja sama konsultatif dengan teman 4A
sejawat lainnya
TERAPI
28 Memberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsiko- 3
tik, anticemas, antidepresan, antikolinergik, sedatif)
29 Electroconvulsion therapy (ECT) 2
30 Psikoterapi suportif: konselling 3
31 Psikoterapi modifikasi perilaku 2
32 Cognitive Behavior Therapy (CBT) 2
33 Psikoterapi psikoanalitik 1
34 Hipnoterapi dan terapi relaksasi 2
35 GroupTherapy 1
36 Family Therapy 2

3
SISTEM INDRA

Keterampilan
Tingkat
No PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
Keterampilan
Indra Penglihatan
Penglihatan
1 Penilaian penglihatan bayi, anak, dan dewasa 4A
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
2 Penilaian refraksi, subjektif 4A
3 Penilaian refraksi, objektif (refractometry keratometer) 2

160 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Lapang Pandang
4 Lapang pandang, Donders confrontation test 4A
5 Lapang pandang, Amsler panes 4A
Penilaian Eksternal
6 Inspeksi kelopak mata 4A
7 Inspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak atas 4A
8 Inspeksi bulu mata 4A
9 Inspeksi konjungtiva, termasuk forniks 4A
10 Inspeksi sklera 4A
11 Inspeksi orifisium duktus lakrimalis 4A
12 Palpasi limfonodus pre-aurikular 4A
Penilaian Eksternal
13 Penilaian posisi dengan corneal reflex images 4A
14 Penilaian posisi dengan cover uncover test 4A
15 Pemeriksaan gerakan bola mata 4A
16 Penilaian penglihatan binokular 4A
Pupil
17 Inspeksi pupil 4A
18 Penilaian pupil dengan reaksi langsung terhadap 4A
cahaya dan konvergensi
Media
19 Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (pen 4A
light)
20 Inspeksi kornea 4A
21 Inspeksi kornea dengan fluoresensi 3
22 Tes sensivitas kornea 4A
23 Inspeksi bilik mata depan 4A
24 Inspeksi iris 4A
25 Inspeksi lensa 4A
26 Pemeriksaan dengan slit-lamp 3
Fundus
27 Fundoscopy untuk melihat fundus reflex 4A
28 Fundoscopy untuk melihat pembuluh darah, papil, 4A
makula

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 161


Tekanan Intraokular
29 Tekanan intraokular, estimasi dengan palpasi 4A
30 Tekanan intraokular, pengukuran dengan indentasi 4A
tonometer (Schiötz)
31 Tekanan intraokular, pengukuran dengan aplanasi 1
tonometer atau non-contact-tonometer
Pemeriksaan Oftamologi Lainnya
32 Penentuan refraksi setelah sikloplegia (skiascopy) 1
33 Pemeriksaan lensa kontak fundus, misalnya gonioscopy 1
34 Pengukuran produksi air mata 2
35 Pengukuran eksoftalmos (Hertel) 2
36 Pembilasan melalui saluran lakrimalis (Anel) 2
37 Pemeriksaan orthoptic 2
38 Perimetri 2
39 Pemeriksaan lensa kontak dengan komplikasi 3
40 Tes penglihatan warna (dengan buku Ishihara 12 plate) 4A
41 Elektroretinografi 1
42 Electro-oculography 1
43 Visual evoked potentials (VEP/VER) 1
44 Fluorescein angiography (FAG) 1
45 Echographic examination: ultrasonography (USG) 1
Indra Pendengaran dan Keseimbangan
46 Inspeksi aurikula, posisi telinga, dan mastoid 4A
47 Pemeriksaan meatus auditorius externus dengan 4A
otoskop
48 Pemeriksaan membran timpani dengan otoskop 4A
49 Menggunakan cermin kepala 4A
50 Menggunakan lampu kepala 4A
51 Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala (Weber, 4A
Rinne, Schwabach)
52 Tes pendengaran, tes berbisik 4A
53 Intepretasi hasil Audiometri - tone & speech audiometry 3
54 Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak 4A
55 Otoscopy pneumatic (Siegle) 2
56 Melakukan dan menginterpretasikan timpanometri 2
57 Pemeriksaan vestibular 2
58 Tes Ewing 2

162 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Indra Penciuman
59 Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung 4A
60 Penilaian obstruksi hidung 4A
61 Uji penciuman 4A
62 Rinoskopi anterior 4A
63 Transluminasi sinus frontalis & maksila 4A
64 Nasofaringoskopi 2
65 USG sinus 1
66 Radiologi sinus 2
67 Interpretasi radiologi sinus 3
Indra Pengecap
68 Penilaian pengecapan 4A
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Mata
69 (sampai dengan 5D tanpa silindris) untuk mencapai 4A
visus 6/6
70 Peresepan kacamata baca pada penderita dengan 4A
visus jauh normal atau dapat dikoreksi menjadi 6/6
71 Pemberian obat tetes mata 4A
72 Aplikasi salep mata 4A
73 Flood ocular tissue 3
74 Eversi kelopak atas dengan kapas lidi (swab) untuk 3
membersihkan benda asing
75 To apply eyes dressing 4A
76 Melepaskan lensa kontak dengan komplikasi 3
77 Melepaskan protesa mata 4A
78 Mencabut bulu mata 4A
79 Membersihkan benda asing dan debris di konjungtiva 4A
80 Membersihkan benda asing dan debris di kornea 3
tanpa komplikasi
81 Terapi laser 1
82 Operasi katarak 2
83 Squint, surgery 1
84 Vitrectomi 1
85 Operasi glaukoma dengan trabekulotomi 1
86 Transplantasi kornea 1

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 163


87 Cryocoagulation misalnya cyclocryocoagulation 1
88 Bedah kelopak mata (chalazion, entropion, ektropion, 1
ptosis)
89 Operasi detached retina 1
THT
90 Manuver Politzer 2
91 Manuver Valsalva 4A
92 Pembersihan meatus auditorius eksternus dengan 4A
usapan
93 Pengambilan serumen menggunakan kait atau kuret 4A
94 Pengambilan benda asing di telinga 4A
95 Parasentesis 2
96 Insersi grommet tube 1
97 Menyesuaikan alat bantu dengar 2
98 Menghentikan perdarahan hidung 4A
99 Pengambilan benda asing dari hidung 4A
100 Bilas sinus/sinus lavage/pungsi sinus 2
101 Antroskopi 1
102 Trakeostomi 2
103 Krikotiroidektomi 2

4
SISTEM RESPIRASI

Keterampilan Tingkat
No
PEMERIKSAAN FISIK Keterampilan
1 Inspeksi leher 4A
2 Palpasi kelenjar ludah (submandibular, parotid) 4A
3 Palpasi nodus limfatikus brakialis 4A
4 Palpasi kelenjar tiroid 4A
5 Rhinoskopi posterior 3
6 Laringoskopi, indirek 2
7 Laringoskopi, direk 2
8 Usap tenggorokan (throat swab) 4A
9 Oesophagoscopy 2
10 Penilaian respirasi 4A
11 Inspeksi dada 4A

164 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


12 Palpasi dada 4A
13 Perkusi dada 4A
14 Auskultasi dada 4A
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
15 Persiapan, pemeriksaan sputum, dan interpretasinya 4A
(Gram dan Ziehl Nielsen [BTA])
16 Pengambilan cairan pleura (pleural tap) 3
17 Uji fungsi paru/spirometri dasar 4A
18 Tes provokasi bronkial 2
19 Interpretasi Rontgen/foto toraks 4A
20 Ventilation Perfusion Lung Scanning 1
21 Bronkoskopi 2
22 FNAB superfisial 2
23 Trans thoracal needle aspiration (TINA) 2
TERAPEUTIK
24 Dekompresi jarum 4A
25 Pemasangan WSD 3
26 Ventilasi tekanan positif pada bayi baru lahir 3
27 Perawatan WSD 4A
28 Pungsi pleura 3
29 Terapi inhalasi/nebulisasi 4A
30 Terapi oksigen 4A
31 Edukasi berhenti merokok 4A

5
SISTEM KARDIOVASKULAR

Keterampilan Tingkat
No
PEMERIKSAAN FISIK Keterampilan
1 Inspeksi dada 4A
2 Palpasi denyut apeks jantung 4A
3 Palpasi arteri karotis 4A
4 Perkusi ukuran jantung 4A
5 Auskultasi jantung 4A
6 Pengukuran tekanan darah 4A
7 Pengukuran tekanan vena jugularis (JVP) 4A
8 Palpasi denyut arteri ekstremitas 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 165


9 Penilaian denyut kapiler 4A
10 Penilaian pengisian ulang kapiler (capillary refill) 4A
11 Deteksi bruits 4A
PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
12 Tes (Brodie) Trendelenburg 4A
13 Tes Perthes 3
14 Test Homan (Homan’s sign) 3
15 Uji postur untuk insufisiensi arteri 3
16 Tes hiperemia reaktif untuk insufisiensi arteri 3
17 Test ankle-brachial index (ABI) 3
18 Exercise ECG Testing 2
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
19 Elektrokardiografi (EKG): pemasangan dan inter- 4A
pretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI, VT, AF)
20 Ekokardiografi 2
21 Fonokardiografi 2
22 USG Doppler 2
RESUSITASI
23 Pijat jantung luar 4A
24 Resusitasi cairan 4A

6
SISTEM GASTROINTESTINAL,
HEPATOBILIER, & PANKREAS

Keterampilan Tingkat
No
PEMERIKSAAN FISIK Keterampilan
1 Inspeksi bibir dan kavitas oral 4A
2 Inspeksi tonsil 4A
3 Penilaian pergerakan otot-otot hipoglosus 4A
4 Inspeksi abdomen 4A
5 Inspeksi lipat paha/inguinal pada saat tekanan 4A
abdomen meningkat
6 Palpasi (dinding perut, kolon, hepar, lien, aorta, 4A
rigiditas dinding perut)
7 Palpasi hernia 4A
8 Pemeriksaan nyeri tekan dan nyeri lepas (Blumberg test) 4A

166 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


9 Pemeriksaan psoas sign 4A
10 Pemeriksaan obturator sign 4A
11 Perkusi (pekak hati dan area traube) 4A
12 Pemeriksaan pekak beralih (shifting dullness) 4A
13 Pemeriksaan undulasi (fluid thrill) 4A
14 Pemeriksaan colok dubur (digital rectal examination) 4A
15 Palpasi sacrum 4A
16 Inspeksi sarung tangan pascacolok-dubur 4A
17 Persiapan dan pemeriksaan tinja 4A
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
18 Pemasangan pipa nasogastrik (NGT) 4A
19 Endoskopi 2
20 Nasogastric suction 4A
21 Mengganti kantong pada kolostomi 4A
22 Enema 4A
23 Anal swab 4A
24 Identifikasi parasit 4A
25 Pemeriksaan feses (termasuk darah samar, protozoa, 4A
parasit, cacing)
26 Endoskopi lambung 2
27 Proktoskopi 2
28 Biopsi hepar 1
29 Pengambilan cairan asites 3

7
SISTEM GINJAL DAN
SALURAN KEMIH

Keterampilan Tingkat
No
PEMERIKSAAN FISIK Keterampilan
1 Pemeriksaan bimanual ginjal 4A
2 Pemeriksaan nyeri ketok ginjal 4A
3 Perkusi kandung kemih 4A
4 Palpasi prostat 4A
5 Refleks bulbokavernosus 3

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 167


PROSEDUR DIAGNOSTIK
6 Swab uretra 4A
7 Persiapan dan pemeriksaan sedimen urine 4A
(menyiapkan slide dan uji mikroskopis urine)
8 Uroflowmetry 1
9 Micturating cystigraphy 1
10 Pemeriksaan urodinamik 1
11 Metode dip slide (kultur urine) 3
12 Permintaan pemeriksaan BNO IVP 4A
13 Interpretasi BNO-IVP 3
TERAPEUTIK
14 Pemasangan kateter uretra 4A
15 Clean intermitten chateterization (Neurogenic bladder) 3
16 Sirkumsisi 4A
17 Pungsi suprapubik 3
18 Dialisis ginjal 2

8
SISTEM REPRODUKSI
Keterampilan Tingkat
No
SISTEM REPRODUKSI PRIA Keterampilan
1 Inspeksi penis 4A
2 Inspeksi skrotum 4A
3 Palpasi penis, testis, duktus spermatik epididimis 4A
4 Transluminasi skrotum 4A
5 Refleks bulbokavernosus 3
SISTEM REPRODUKSI WANITA GINEKOLOGI
Pemeriksaan Fisik
5 Pemeriksaan fisik umum termasuk pemeriksaan 4A
payudara (inspeksi dan palpasi)
6 Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna 4A
7 Pemeriksaan spekulum: inspeksi vagina dan serviks 4A
8 Pemeriksaan bimanual: palpasi vagina, serviks, korpus 4A
uteri, dan ovarium
9 Pemeriksaan rektal: palpasi kantung Douglas, uterus, 3
adneksa
10 Pemeriksaan combined recto-vaginal 3

168 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Pemeriksaan Diagnostik
11 Melakukan swab vagina 4A
12 Duh (discharge) genital: bau, pH, pemeriksaan dengan 4A
pewarnaan Gram, salin, dan KOH
13 Melakukan Pap’s smear 4A
14 Pemeriksaan IVA 4A
15 Kolposkopi 2
16 Pemeriksaan kehamilan USG perabdominal 3
17 Kuretase 3
18 Laparoskopi diagnostik 2
Pemeriksaan Tambahan untuk Fertilitas
19 Penilaian hasil pemeriksaan semen 4A
20 Kurva temperatur basal, instruksi, penilaian hasil 4A
21 Pemeriksaan mukus serviks, Tes fern 4A
22 Uji pascakoitus, perolehan bahan uji, penyiapan dan 3
penilaian slide
23 Histerosalpingografi (HSG) 1
24 Peniupan tuba Fallopi 1
25 Inseminasi artifisial 1
Terapi dan Prevensi
26 Melatih pemeriksaan payudara sendiri 4A
27 Insersi pessarium 2
28 Electro or crycoagulation cervix 3
29 Laparoskopi, terapeutik 2
30 Insisi abses Bartholini 4A
31 Insisi abses lainnya 2
Konseling
32 Konseling kontrasepsi 4A
33 Insersi dan ekstraksi IUD 4A
34 Laparoskopi, sterilisasi 2
35 Insersi dan ekstraksi implant 3
36 Kontrasepsi injeksi 4A
37 Penanganan komplikasi KB (IUD, pil, suntik, implant) 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 169


OBSTETRI
Kehamilan
38 Identifikasi kehamilan risiko tinggi 4A
39 Konseling prakonsepsi 4A
40 Pelayanan perawatan antenatal 4A
41 Inspeksi abdomen wanita hamil 4A
42 Palpasi: tinggi fundus, manuver Leopold, penilaian posisi 4A
dari luar
43 Mengukur denyut jantung janin 4A
44 Pemeriksaan dalam pada kehamilan muda 4A
45 Pemeriksaan pelvimetri klinis 4A
46 Tes kehamilan 4A
47 CTG: melakukan dan menginterpretasikan 3
48 Permintaan pemeriksaan USG obsgin 4A
49 Pemeriksaan USG obsgin (skrining obstetri) 4A
50 Amniosentesis 2
51 Chorionic villus sampling 2
Proses Melahirkan Normal
51 Pemeriksaan obstetri (penilaian serviks, dilatasi, 4A
membran, presentasi janin dan penurunan)
53 Menolong persalinan fisiologis sesuai Asuhan Persalinan 4A
Normal (APN)
54 Pemecahan membran ketuban sesaat sebelum melahirkan 4A
55 Insersi kateter untuk tekanan intrauterus 2
56 Anestesi lokal di perineum 4A
57 Anestesi pudendal 2
58 Anestesi epidural 2
59 Episiotomi 4A
60 Resusitasi bayi baru lahir 4A
61 Menilai skor Apgar 4A
62 Pemeriksaan fisik bayi baru lahir 4A
63 Postpartum: pemeriksaan tinggi fundus, plasenta: lepas/ 4A
tersisa
64 Memperkirakan/mengukur kehilangan darah sesudah 4A
melahirkan
65 Menjahit luka episiotomi serta laserasi derajat 1 dan 2 4A
66 Menjahit luka episiotomi serta laserasi derajat 3 3

170 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


67 Menjahit luka episiotomi derajat 4 2
68 Insiasi menyusui dini (IMD) 4A
69 Induksi kimiawi persalinan 3
70 Menolong persalinan dengan presentasi bokong (breech 3
presentation)
71 Pengambilan darah fetus 2
72 Operasi Caesar (Caesarean section) 2
73 Pengambilan plasenta secara manual 3
74 Ekstraksi vakum rendah 3
75 Pertolongan distosia bahu 3
76 Kompresi bimanual (eksterna, interna, aorta) 4A
Perawatan Masa Nifas
77 Menilai lochia 4A
78 Palpasi posisi fundus 4A
79 Payudara: inspeksi, manajemen laktasi, masase 4A
80 Mengajarkan hygiene 4A
81 Konseling kontrasepsi/ KB pascasalin 4A
82 Perawatan luka episiotomi 4A
83 Perawatan luka operasi caesar 4A

9
SISTEM ENDOKRIN,METABOLISME, DAN NUTRISI

Tingkat
No Keterampilan
Keterampilan
1 Penilaian status gizi (termasuk pemeriksaan antropometri) 4A
2 Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid dan hipotiroid 4A
3 Pengaturan diet 4A
4 Penatalaksanaan diabetes melitus tanpa komplikasi 4A
5 Pemberian insulin pada diabetes melitus tanpa 4A
komplikasi
6 Pemeriksaan gula darah (dengan Point of Care Test 4A
[POCT])
7 Pemeriksaan glukosa urine (Benedict) 4A
8 Anamnesis dan konseling kasus gangguan 4A
metabolisme dan endokrin

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 171


10
SISTEM HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI

Tingkat
No Keterampilan
Keterampilan
1 Palpasi kelenjar limfe 4A
2 Persiapan dan pemeriksaan hitung jenis leukosit 4A
3 Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit) 4A
4 Pemeriksaan profil pembekuan (bleeding time, clotting 4A
time)
5 Pemeriksaan Laju endap darah/kecepatan endap 4A
darah (LED/KED)
6 Permintaan pemeriksaan hematologi berdasarkan 4A
indikasi
7 Permintaan pemeriksaan imunologi berdasarkan 4A
indikasi
8 Skin test sebelum pemberiaan obat injeksi 4A
9 Pemeriksaan golongan darah dan inkompatibilitas 4A
10 Anamnesis dan konseling anemia defisiensi besi, 4A
thalasemia, dan HIV
11 Penentuan indikasi dan jenis transfusi 4A

11
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Keterampilan Tingkat
No
PEMERIKSAAN FISIK Keterampilan
1 Inspeksi gait 4A
2 Inspeksi tulang belakang saat berbaring 4A
3 Inspeksi tulang belakang saat bergerak 4A
4 Inspeksi tonus otot ekstremitas 4A
5 Inspeksi sendi ekstremitas 4A
6 Inspeksi postur tulang belakang dan pelvis 4A
7 Inspeksi posisi skapula 4A
8 Inspeksi fleksi dan ekstensi punggung 4A
9 Penilaian fleksi lumbal 4A
10 Panggul: penilaian fleksi dan ekstensi, adduksi, 4A
abduksi dan rotasi

172 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


11 Menilai atrofi otot 4A
12 Lutut: menilai ligamen krusiatus dan kolateral 4A
13 Penilaian meniskus 4A
14 Kaki: inspeksi postur dan bentuk 4A
15 Kaki: penilaian fleksi dorsal/plantar, inversi dan eversi 4A
16 Palpation for tenderness 4A
17 Palpasi untuk mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan 4A
vertikal
18 Palpasi tendon dan sendi 4A
19 Palpasi tulang belakang, sendi sakro-iliaka dan otot- 4A
otot punggung
20 Percussion for tenderness 4A
21 Penilaian range of motion (ROM) sendi 4A
22 Menetapkan ROM kepala 4A
23 Tes fungsi otot dan sendi bahu 4A
24 Tes fungsi sendi pergelangan tangan, metacarpal, dan 4A
jari-jari tangan
25 Pengukuran panjang ekstremitas bawah 4A
TERAPEUTIK
26 Reposisi fraktur tertutup 3
27 Stabilisasi fraktur (tanpa gips) 4A
28 Reduksi dislokasi 3
29 Melakukan dressing (sling, bandage) 4A
30 Nail bed cauterization 2
31 Aspirasi sendi 2
32 Mengobati ulkus tungkai 4A
33 Removal of splinter 3

12
SISTEM INTEGUMEN
Keterampilan Tingkat
No
PEMERIKSAAN FISIK Keterampilan
1 Inspeksi kulit 4A
2 Inspeksi membran mukosa 4A
3 Inspeksi daerah perianal 4A
4 Inspeksi kuku 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 173


5
Inspeksi rambut dan skalp 4A
6
Palpasi kulit 4A
7
sekunder, misal ukuran, distribusi, penyebaran, 4A
8
sekunder, seperti uku distribusi, penyebaran dan 4A
konfigurasi
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
9 Pemeriksaan dermografisme 4A
10 Penyiapan dan penilaian sediaan kalium hidroksida 4A
11 Penyiapan dan penilaian sediaan metilen biru 4A
12 Penyiapan dan penilaian sediaan Gram 4A
13 Biopsi plong (punch biopsy) 2
14 Uji tempel (patch test) 2
15 Uji tusuk (prick test) 2
16 Pemeriksaan dengan sinar UVA (lampu Wood) 4A
TERAPEUTIK
17 Pemilihan obat topikal 4A
18 Insisi dan drainase abses 4A
19 Eksisi tumor jinak kulit 4A
20 Ekstraksi komedo 4A
21 Perawatan luka 4A
22 Kompres 4A
23 Bebat kompresi pada vena varikosum 4A
24 Rozerplasty kuku 4A
PENCEGAHAN
25 Pencarian kontak (case finding) 4A

13
LAIN-LAIN
103 Menjelaskan mekanisme pencatatan dan pelaporan 4A
104 Merencanakan, mengelola, monitoring, dan evaluasi 4A
asuransi pelayanan kesehatan misalnya BPJS, jamkesmas,
jampersal, askes, dll
KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
Medikolegal
105 Prosedur medikolegal 4A
106 Pembuatan Visum et Repertum 4A

174 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


107 Pembuatan surat keterangan medis 4A

108 Penerbitan Sertifikat Kematian 4A


Forensik Klinik
109 Pemeriksaan selaput dara 3
110 Pemeriksaan anus 4A
111 Deskripsi luka 4A
112 Pemeriksaan derajat luka 4A
Korban Mati
113 Pemeriksaan label mayat 4A
114 Pemeriksaan baju mayat 4A
115 Pemeriksaan lebam mayat 4A
116 Pemeriksaan kaku mayat 4A
117 Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia 4A
118 Pemeriksaan gigi mayat 4A
119 Pemeriksaan lubang-lubang pada tubuh 4A
120 Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi luka 4A
121 Pemeriksaan patah tulang 4A
122 Pemeriksaan tanda tenggelam 4A
Teknik Otopsi
123 Pemeriksaan rongga kepala 2
124 Pemeriksaan rongga dada 2
125 Pemeriksaan rongga abdomen 2
126 Pemeriksaan sistem urogenital 2
127 Pemeriksaan saluran luka 2
128 Pemeriksaan uji apung paru 2
129 Pemeriksaan getah paru 2
Teknik Pengambilan Sampel
130 Vaginal swab 4A
131 Buccal swab 4A
31 Insersi kanula (vena sentral) pada anak 1
32 Intubasi pada anak 3
33 Pemasangan pipa orofaring 2
34 Kateterisasi jantung 1
35 Vena seksi 3
36 Kanulasi intraoseus 2
Resusitasi

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 175


37
Tatalaksana anak dengan tersedak 3
38
Tatalaksana jalan nafas 3
39
Cara pemberian oksigen 3
40
Tatalaksana anak dengan kondisi tidak sadar 3
41
Tatalaksana pemberian infus pada anak syok 3
42
Tatalaksana pemberian cairan glukosa IV 3
43
Tatalaksana dehidrasi berat pada kegawatdaruratan 4A
setelah penatalaksanaan syok
DEWASA
Pemeriksaan Fisik
44 Penilaian keadaan umum 4A
45 Penilaian antropologi (habitus dan postur) 4A
46 Penilaian kesadaran 4A
Penunjang
47 Punksi vena 4A
48 Punksi arteri 3
49 Finger prick 4A
50 Permintaan dan interpretasi pemeriksaan X-ray: foto 4A
polos
51 Permintaan dan interpretasi pemeriksaan X-ray 3
dengan kontras
52 Pemeriksaan skintigrafi 1
53 Ekokardiografi 1
54 Pemeriksaan patologi hasil biopsi 1
55 Artrografi 1
56 Ultrasound skrining abdomen 3
57 Biopsi 2
Terapeutik
58 Menasehati pasien tentang gaya hidup 4A
59 Peresepan rasional, lengkap, dan dapat dibaca 4A
60 Injeksi (intrakutan, intravena, subkutan, intramuskular) 4A
61 Menyiapkan pre-operasi lapangan operasi untuk 4A
bedah minor, asepsis, antisepsis, anestesi lokal
62 Persiapan untuk melihat atau menjadi asisten di kamar 4A
operasi (cuci tangan, menggunakan baju operasi,
menggunakan sarung tangan steril, dll)
63 Anestesi infiltrasi 4A

176 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


64 Blok saraf lokal 4A
65 Jahit luka 4A
66 Pengambilan benang jahitan 4A
67 Menggunakan anestesi topikal (tetes, semprot) 4A
68 Pemberian analgesik 4A
69 Vena seksi 3
KEGAWATDARURATAN
70 Bantuan hidup dasar 4A
71 Ventilasi masker 4A
72 Intubasi 3
73 Transpor pasien (transport of casualty) 4A
74 Manuver Heimlich 4A
75 Resusitasi cairan 4A
76 Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai dehidrasi 4A
KOMUNIKASI
77 Menyelenggarakan komunikasi lisan maupun tulisan 4A
78 Edukasi, nasihat dan melatih individu dan kelompok 4A
mengenai kesehatan
79 Menyusun rencana manajemen kesehatan 4A
80 Konsultasi terapi 4A
81 Komunikasi lisan dan tulisan kepadateman sejawat atau 4A
petugas kesehatan lainnya (rujukan dan konsultasi)
82 Menulis rekam medik dan membuat pelaporan 4A
83 Menyusun tulisan ilmiah dan mengirimkan untuk 4A
publikasi
KESEHATAN MASYARAKAT / KEDOKTERAN PENCEGAHAN /
KEDOKTERAN KOMUNITAS
84 evaluasi upaya pencegahan dalam berbagai tingkat 4A
pelayanan
85 Mengenali perilaku dan gayahidup yang membahayakan 4A
86 Memperlihatkan kemampuan pemeriksaan medis di 4A
komunitas
87 Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan 4A
88 Memperlihatkan kemampuan penelitian yang berkaitan 4A
dengan lingkungan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 177


89
Memperlihatkan kemampuan perencanaaan, 4A
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi suatu intervensi
pencegahan kesehatan primer, sekunder, dan tersier
90 Melaksanakan kegiatan pencegahan spesifik seperti 4A
vaksinasi, pemeriksaan medis berkala dan dukungan
sosial
91 Melakukan pencegahan dan penatalaksanaan 4A
kecelakaan kerja serta merancang program untuk
individu, lingkungan, dan institusi kerja
92 Menerapkan 7 langkah keselamatan pasien 4A
93 Melakukan langkah-langkah diagnosis penyakit akibat kerja 4A
dan penanganan pertama di tempat kerja, serta melakukan
pelaporan PAK
94 Merencanakan program untuk meningkatkan 4A
kesehatan masyarakat termasuk kesehatan lingkungan
95 Melaksanakan 6 program dasar Puskesmas: 1) 4A
promosi kesehatan, 2) Kesehatan Lingkungan, 3) KIA
termasuk KB, 4) Perbaikan gizi masyarakat, 5)
Penanggulangan penyakit: imunisasi, ISPA, Diare, TB,
Malaria 6) Pengobatan dan penanganan
kegawatdaruratan
96 Pembinaan kesehatan usia lanjut 4A
97 Menegakkan diagnosis holistik pasien individu dan 4A
keluarga, dan melakukan terapi dasar secara holistik
98 Melakukan rehabilitasi medik dasar 4A
99 Melakukan rehabilitasi sosial pada individu, keluarga, 4A
dan masyarakat
100 Melakukan penatalaksanaan komprehensif pasien, 4A
keluarga, dan masyarakat
SUPERVISI
101 Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat dicegah 4A
dengan imunisasi dan pengendaliannya
102 Mengetahui jenis vaksin beserta
•cara penyimpanan 4A
•cara distribusi 4A
•cara skrining dan konseling pada sasaran 4A
•cara pemberian 4A
•kontraindikasi efek samping yang mungkin terjadi dan 4A
upaya penanggulangannya

178 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


103 Menjelaskan mekanisme pencatatan dan pelaporan 4A
104 Merencanakan, mengelola, monitoring, dan evaluasi 4A
asuransi pelayanan kesehatan misalnya BPJS, jamkesmas,
jampersal, askes, dll
KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
Medikolegal
105 Prosedur medikolegal 4A
106 Pembuatan Visum et Repertum 4A
107 Pembuatan surat keterangan medis 4A
108 Penerbitan Sertifikat Kematian 4A
Forensik Klinik
109 Pemeriksaan selaput dara 3
110 Pemeriksaan anus 4A
111 Deskripsi luka 4A
112 Pemeriksaan derajat luka 4A
Korban Mati
113 Pemeriksaan label mayat 4A
114 Pemeriksaan baju mayat 4A
115 Pemeriksaan lebam mayat 4A
116 Pemeriksaan kaku mayat 4A
117 Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia 4A
118 Pemeriksaan gigi mayat 4A
119 Pemeriksaan lubang-lubang pada tubuh 4A
120 Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi luka 4A
121 Pemeriksaan patah tulang 4A
122 Pemeriksaan tanda tenggelam 4A
Teknik Otopsi
123 Pemeriksaan rongga kepala 2
124 Pemeriksaan rongga dada 2
125 Pemeriksaan rongga abdomen 2
126 Pemeriksaan sistem urogenital 2
127 Pemeriksaan saluran luka 2
128 Pemeriksaan uji apung paru 2
129 Pemeriksaan getah paru 2
Teknik Pengambilan Sampel
130 Vaginal swab 4A
131 Buccal swab 4A

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 179


132 Pengambilan darah 4A
133 Pengambilan urine 4A
134 Pengambilan muntahan atau isi lambung 4A
135 Pengambilan jaringan 2
136 Pengambilan sampel tulang 2
137 Pengambilan sampel gigi 2
138 Pengumpulan dan pengemasan barang bukti 2
Teknik Otopsi
139 Pemeriksaan bercak darah 3
140 Pemeriksaan cairan mani 3
141 Pemeriksaan sperma 3
142 Histopatologi forensik 1
143 Fotografo forensik 3

STANDAR KOMPETENSI BIDAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 369/MENKES/SK/111/2007

TENTANG STANDAR PROFESI BIDAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 21 Peraturan


Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan,
dipandang perlu menetapkan Standar Profesi bagi Bidan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3495);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

180 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4548);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor
22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/
VII/2002 tentang Registrasi Dan Praktik Bidan;
8. Keputusan Menteri Kesehatan 1457/MENKES/SKIX/2003
tentang Standar Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/
Kota;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/
XI/2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen
Kesehatan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG STANDAR
Kesatu :
PROFESI BIDAN.
Kedua : Standar Profesi Bidan dimaksud Diktum Kesatu sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Standar Profesi Bidan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
Kedua agar digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam
menjalankan tugas profesinya.
Keempat : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan pengawasan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 181


pelaksanaan Keputusan 1n1 dengan mengikutsertakan
organisasi profesi terkait, sesuai tugas dan fungsi masing­
masing.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Maret 2007

MENTERI KESEHATAN,

ttd

Dr. dr. SITI FADILAH SUPARI, Sp.JP (K)

LAMPlRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : 369/MENKES/SK/111/2007
TANGGAL : 27 Maret 2007

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, menyangkut fisik, mental,
maupun sosial budaya dan ekonomi. Untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh, terarah
dan berkesinambungan. Masalah reproduksi di Indonesia mempunyai dua dimensi.
Pertama: yang Iaten yaitu kematian ibu dan kematian bayi yang masih tinggi
akibat bebagai faktor termasuk pelayanan kesehatan yang relatif kurang baik.
Kedua ialah timbulnya penyakit degeneratif yaitu menopause dan kanker.
Dalam globalisasi ekonomi kita diperhadapkan pada persaingan global
yang semakin ketat yang menuntut kita semua untuk menyiapkan manusia
Indonesia yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang
harus disiapkan sebaik mungkin secara terencana, terpadu dan berkesinambungan.
Upaya tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yakni sejak janin
dalam kandungan, masa bayi dan balita, masa remaja hingga dewasa bahkan
sampai usia lanjut.
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting
dan strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian lbu (AKI) dan angka

182 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


kesakitan dan kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang
berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi
dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama
dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja
yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk menjamin kualitas
tersebut diperlukan suatu standar profesi sebagai acuan untuk melakukan segala
tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya
kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan
output.
2. Tujuan
a. Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas.
b. Sebagai landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi.
3. Pengertian
a. Definisi bidan
lkatan Bidan Indonesia telah menjadi anggota ICM sejak tahun 1956,
dengan demikian seluruh kebijakan dan pengembangan profesikebidanan
di Indonesia merujuk dan mempertimbangkan kebijakan ICM.
Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM)
yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia,
dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist
Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam
pertemuan Internasional I Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui
konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia
ditetapkan sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti
program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah Zulus dari
pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register)
dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup
upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada
ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai,
serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga
dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 183


dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan
anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,
masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
b. Pengertian Bidan Indonesia
Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat
Indonesia, maka lkatan Bidan Indonesia (181) menetapkan bahwa bidan
Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan
yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup
upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada
ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai,
serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga
dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal
dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan
anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,
masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
c. Kebidanan/Midwifery
Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan
seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan
menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan
menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi-fungsi reproduksi
manusia serta memberikan bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga
dan komunitasnya

184 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


d. Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service)
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister)
yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
e. Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan
yang bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya,
didasari etika dan kode etik bidan.
f. Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir
yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan
masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data,
diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
g. Asuhan Kebidanan (PR lihat buku)
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhanlmasalah
dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi
setelah lahir serta keluarga berencana.
4. Paradigma Kebidanan
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada
paradigma, berupa pandangan terhadap manusia I perempuan, lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan I kebidanan dan keturunan.
a. Perempuan
Perempuan sebagimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko­
sosio-kultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik,
dan bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangan. Perempuan
sebagai penerus generasi, sehingga keberadaan perempuan yang sehat
jasmani, rohani, dan sosial sangat diperlukan.
Perempuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik pertama
dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh
keberadaanlkondisi perempuanllbu dalam keluarga. Para perempuan di
masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan
keluarga.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 185


b. Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu
pada waktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial,
biologis maupun budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga,
kelompok, komunitas dan masyarakat. lbu selalu terlibat dalam interaksi
keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang
telah dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari
individu, keluarga dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem
nilai.
Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas.
Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan di mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan
sehari-hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu sepanjang
siklus kehidupannya. Keadaan sosial ekonomi, pendidikan, kebudayaan
dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan
reproduksi perempuan.
c. Perilaku
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tindakan.
d. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang
dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan
kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat
yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi:
1) Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
anggung jawab bidan.
2) Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidansebagai
anggota timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau
sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.

186 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


3) Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya
yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan
dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh
bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal
maupun vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu
serta bayinya.
e. Keturunan
Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas manusia.
Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.
5. Falsafah Kebidanan
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan
panduan dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin
merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit.
b. Keyakinan tentang Perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi
yang unik mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh
sebab itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam stiap asuhan yang
diterimanya.
c. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan
adalah mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya, proses fisiologis
harus dihargai, didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat
menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk
memastikan kesejahteraan perempuan & janin/bayinya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat
keputusan. Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil keputusan
tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui komunikasi, informasi, dan
edukasi (KIE) dan konseling. Pengambila keputusan merupakan tanggung
jawab bersama antara perempuan, keluarga & pemberi asuhan.
e. Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan
untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian).
Asuhan kebidanan berfokus pada: pencegahan, promosi kesehatan yang
bersifat holistik, diberikan dg cara yang kreatif & fleksibel, suportif, peduli;
bimbingan, monitor dan pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan
berkesinambungan, sesuai keinginan & tidak otoriter serta menghormati
pilihan perempuan
f. Keyakinan ttg Kolaborasi dan Kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan
dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman
holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional,

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 187


social, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksinya. Bidan
memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan
tim kesehatan lainnya.
g. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila,
seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan didalam
dirinya bahwa semua manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural
dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani
yang utuh dan tidak ada individu yang sama.
h. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan dan perbedaan kebudayaan. Setiap individu berhak
menentukan nasib sendiri dan mendapatkan informasi yang cukup dan
untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya.
1. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka
setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak
mendapat pelayanan yang berkualitas.
J. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan
keluarga, yang membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa
masa remaja.
k. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah membentuk
masyarakat kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu
kesatuan bangsa Indonesia. Manusia terbentuk karena adanya interaksi
antara manusia dan budaya dalam lingkungan yang bersifat dinamis
mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang terorganisir.
6. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan,
pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak,
melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain
jika diperlukan, serta melaksanakan tindakan kegawat daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.
Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang
tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau
kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,
masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.
7. Kualifikasi Pendidikan
a. Lulusan pendidikan bidan sebelum tahun 2000 dan Diploma Ill
kebidanan, merupakan bidan pelaksana, yang memiliki kompetensi

188 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan maupun praktik
perorangan.
b. Lulusan pendidikan bidan setingkat Diploma IV I S1 merupakan bidan
professional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya
baik di institusi pelayanan maupun praktik perorangan. Mereka dapat
berperan sebagai pemberi layanan, pengelola, dan pendidik.
c. Lulusan pendidikan bidan setingkat S2 dan S3, merupakan bidan profesional,
yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi
pelayanan maupun praktik perorangan. Mereka dapat berperan sebagai
pemberi layanan, pengelola, pendidik, peneliti, pengembang dan konsultan
dalam pendidikan bidan maupun system/ketata-laksanaan pelayanan
kesehatan secara universal.

B. STANDAR KOMPETENSI BIDAN


Kompetensi ke 1 : Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan
dari ilmu-ilmu sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang
membentuk dasar dari asuhan yang bermutu tinggi sesuai
dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
Pengetahuan dan Keterampilan Dasar
1. Kebudayaan dasar masyarakat di Indonesia.
2. Keuntungan dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern.
3. Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawat-daruratan bagi anggota
masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan.
4. Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu
dan bayi di masyarakat.
5. Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak­
haknya yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal (kesehatan
dalam memperoleh pelayanan kebidanan).
6. Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang tersedia.
7. Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
8. Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyediaan air,
perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi kesehatan.
9. Standar profesi dan praktik kebidanan.
Pengetahuan dan Keterampilan Tambahan
1. Epidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan vital statistik.
2. lnfrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana mengakses
sumberdaya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
3. Primary Health Care (PHC) berbasis di masyarakat dengan menggunakan
promosi kesehatan serta strategi penvegahan penyakit.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 189


4. Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.
Perilaku Profesional Bidan
1. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
2. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan keputusan klinis
yang dibuatnya.
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir.
4. Menggunakan cara pencegahan universal untuk penyakit, penularan dan
strategis dan pengendalian infeksi.
5. Melakukan konsultasi dan rujukan yang tepat dalam memberikan asuhan
kebidanan.
6. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan,
kehamilan, kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu
agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang
semua aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
8. Menggunakan keterampilan mendengar dan memfasilitasi.
9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada ibu dan keluarga.
10. Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.

PRA KONSEPSI, KB, DAN GINEKOLOGI


Kompetensi ke-2 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap budaya dan
pelayanan menyeluruh dimasyarakat dalam rangka untuk
meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan
kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
Pengetahuan Dasar
1. Pertumbuhan dan perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual.
2. Anatomi dan fisiologi pria dan wanita yang berhubungan dengan konsepsi dan
reproduksi.
3. Norma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan
bereproduksi.
4. Komponen riwayat kesehatan, riwayat keluarga, dan riwayat genetik yang
relevan.
5. Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengevaluasi potensi kehamilan
yang sehat.
6. Berbagai metode alamiah untuk menjarangkan kehamilan dan metode lain
yang bersifat tradisional yang lazim digunakan.

190 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


7. Jenis, indikasi, cara pemberian, cara pencabutan dan efek samping berbagai
kontrasepsi yang digunakan antara lain pil, suntik, AKDR, alat kontrasepsi
bawah kulit (AKBK), kondom, tablet vagina dan tisu vagina.
8. Metode konseling bagi wanita dalam memilih suatu metode kontrasepsi.
9. Penyuluhan kesehatan mengenai IMS, HIV/AIDS dan kelangsungan hidup anak.
10. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksualyang
lazim terjadi.
Pengetahuan Tambahan
1. Faktor-faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan yang berhubun-
gan dengan kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak direncanakan.
2. lndikator penyakit akut dan kronis yang dipengaruhi oleh kondisi geografis, dan
proses rujukan pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut.
3. lndikator dan metode konseling/rujukan terhadap gangguan hubungan inter-
personal, termasuk kekerasan dan pelecehan dalam keluarga (seks, fisik dan
emosi).
Keterampilan Dasar
1. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap.
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus sesuai dengan kondisi
wanita.
3. Menetapkan dan atau melaksanakan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan
laboratorium seperti hematokrit dan analisa urine.
4. Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konseling dasar
dengantepat.
5. Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan dan budaya
masyarakat.
6. Melakukan pemeriksaan berkala akseptor KB dan melakukan intervensi
sesuai kebutuhan.
7. Mendokumentasikan temuan-temuan dari intervensi yang ditemukan.
8. Melakukan pemasangan AKDR.
9. Melakukan pencabutan AKDR dengan letak normal.
Keterampilan Tambahan
1. Melakukan pemasangan AKBK.
2. Melakukan pencabutan AKBK dengan letak normal.

ASUHAN DAN KONSELING SELAMA KEHAMILAN


Kompetensi ke-3 : Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk
mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi:
deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 191


Pengetahuan Dasar
1. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.
2. Siklus menstruasi dan proses konsepsi.
3. Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4. Tanda-tanda dan gejala kehamilan.
5. Mendiagnosa kehamilan.
6. Perkembangan normal kehamilan.
7. Komponen riwayat kesehatan.
8. Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal.
9. Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi, pembesaran dan/
atau tinggi fundus uteri.
10. Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hyperemesis
gravidarum, kehamilan ektopik terganggu, abortus imminen,
molahydatidosa dan komplikasinya, dan kehamilan ganda, kelainan letak
serta pre eklamsia.
11. Nilai Normal dari pemeriksaan laboratorium seperti Haemaglobin dalam
darah, test gula, protein, acetone dan bakteri dalam urine.
12. Perkembangan normal dari kehamilan: perubahan bentuk fisik,
ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uteri yang diharapkan.
13. Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak
kehamilan terhadap keluarga.
14. Penyuluhan dalam kehamilan, perubahan fisik, perawatan buah dada keti-
daknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutrisi, pekerjaan dan aktifitas (senam
hamil).
15. Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin.
16. Penata laksanaan immunisasi pada wanita hamil.
17. Pertumbuhan dan perkembangan janin.
18. Persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
19. Persiapan keadaan dan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi.
20. Tanda-tanda dimulainya persalinan.
21. Promosi dan dukungan pada ibu menyusukan.
22. Teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan
persalinan dan kelahiran.
23. Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan.
24. Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan.
25. Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi
ketidaknyamanan selama kehamilan.
26. Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat
terlarang bagi wanita hamil dan janin.

192 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


27. Akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu terhadap kehamilan,
misalnya toxoplasmasmosis.
28. Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa seperti pre-
eklampsia, perdarahan pervaginam, kelahiran premature, anemia berat.
29. Kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin.
30. Resusitasi kardiopulmonary.
Pengetahuan Tambahan
1. Tanda, gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam kehamilan,
seperti asma, infeksi HIV, infeksi menular seksual (IMS), diabetes, kelainan
jantung, postmatur/serotinus.
2. Akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi kehamilan dan
janinnya.
Keterampilan Dasar
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisanya
pada setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2. Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap.
3. Melaksanakan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran
tinggi fundus uteri/posisi/presentasi dan penurunan janin.
4. Melakukan penilaian pelvic, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul.
5. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dengan
menggunakan fetoscope (Pinrad) dan gerakan janin dengan palpasi uterus.
6. Menghitung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan.
7. Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin.
8. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi
kehamilan.
9. Memberikan penyuluhan pada klien/keluarga mengenai tanda-tanda
berbahaya serta bagaimana menghubungi bidan.
10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hyperemesis
gravidarum tingkat I, abortus imminen dan pre eklamsia ringan.
11. Menjelaskan dan mendemontrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang
lazim terjadi dalam kehamilan.
12. Memberikan immunisasi pada ibu hamil.
13. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan melakukan penanganan
yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas pelayanan tepat dari:
a. Kekurangan gizi.
b. Pertumbuhan janin yang tidak adekuat: SGA & LGA.
c. Pre eklamsia berat dan hipertensi.
d. Perdarahan per-vaginam.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 193


e. Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm.
f. Kelainan letak pada janin kehamilan aterm.
g. Kematian janin.
h. Adanya adema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, gangguan
pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi.
i. Ketuban pecah sebelum waktu (KPD=Ketuban Pecah Dini).
J. Persangkaan polyhydramnion.
k. Diabetes melitus.
I. Kelainan congenital pada janin.
m. Hasillaboratorium yang tidak normal.
n. Persangkaan polyhydramnion, kelainan janin.
o. lnfeksi pada ibu hamil seperti : IMS, vaginitis, infeksi saluran perkemihan
dan saluran nafas.
14. Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan menjadi
orang tua.
15. Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama
hamil seperti nutrisi, latihan (senam), keamanan dan berhenti merokok.
16. Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang tersedia.
Keterampilan Tambahan
1. Menggunakan Doppler untuk memantau DJJ.
2. Memberikan pengobatan dan/atau kolaborasi terhadap penyimpangan dari
keadaan normal dengan menggunakan standar local dan sumber daya yang
tersedia.
3. Melaksanakan kemampuan Asuhan Pasca Keguguran.

ASUHAN SELAMA PERSALINAN DAN KELAHIRAN


Kompetensi ke-4 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap
terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin
selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi
kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayinya yang baru lahir.
Pengetahuan Dasar
1. Fisiologi persalinan.
2. Anatomi tengkorak janin, diameter yang penting dan penunjuk.
3. Aspek psikologis dan cultural pada persalinan dan kelahiran.
4. lndikator tanda-tanda mulai persalinan.
5. Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf atau alat serupa.
6. Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan.

194 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


7. Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan.
8. Proses penurunan janinmelalui pelvic selama persalinan dan kelahiran.
9. Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan
ganda.
10. Pemberian kenyamanan dalam persalinan, seperti: kehadiran keluarga
pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril, pengurangan nyeri
tanpa obat.
11. Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus.
12. Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernapasan, kehangatan
dan memberikan ASI/PASI, eksklusif 6 bulan.
13. Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan
antara lain kontak kulit langsung, kontak mata antar bayi dan ibunya bila
dimungkinkan.
14. Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
15. Manajemen fisiologi kala Ill.
16. Memberikan suntikan intra muskuler meliputi: uterotonika, antibiotika dan
sedative.
17. Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia
neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi
renjatan.
18. Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPO.
19. Indikator komplikasi persalinan : perdarahan, partus macet, kelainan presentasi,
eklamsia kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi,
distosia karena inersia uteri primer, post term dan pre term serta tali pusat
menumbung.
20. Prinsip manajemen kala Ill secara fisiologis.
21. Prinsip manajemen aktif kala Ill.
Pengetahuan Tambahan
1. Penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi.
2. Pemberian suntikan anestesi local.
3. Akselerasi dan induksi persalinan.
Keterampilan Dasar
1. Mengumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda tanda
vital ibu pada persalinan sekarang.
2. Melaksanakan pemeriksaan fisik yang terfokus.
3. Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk posisi dan
penurunan janin.
4. Mencatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan
frekuensi).

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 195


5. Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan
akurat meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi
keadaan ketuban, dan proporsi panggul dengan bayi.
6. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan
partograph.
7. Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya.
8. Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang kuat selama persalinan.
9. Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan
kegawat daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan
dengan tepat waktu.
10. Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 em sesuai dengan
indikasi.
11. Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat.
12. Melakukan episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan.
13. Melaksanakan manajemen fisiologi kala Ill.
14. Melaksanakan manajemen aktif kala Ill.
15. Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika, antibiotika dan
sedative.
16. Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB)
dan hematokrit (HT).
17. Menahan uterus untuk mnecegah terjadinya inverse uteri dalam kala Ill.
18. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
19. Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar.
20. Memeriksa robekan vagina, serviks dan perineum.
21. Menjahit robekan vagina dan perineum tingkat II.
22. Memberikan pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus macet
kepada di dasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre
term.
23. Melakukan pengeluaran, plasenta secara manual.
24. Mengelola perdarahan post partum.
25. Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan/kegawat daruratan dengan tepat
waktu sesuai indikasi.
26. Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan/ikatan
tali kasih ibu dan bayi baru lahir.
27. Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI
eksklusif.
28. Mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan intervensi yang
dilakukan.

196 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Keterampilan Tambahan
1. Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan
tangan yang tepat.
2. Memberikan suntikan anestesi local jika diperlukan.
3. Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika diperlukan sesuai
kewenangan.
4. Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin dan
kematian janin dalam kandungan (IUFO) dengan tepat.
5. Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung.
6. Mengidentifikasi dan menjahit robekan serviks.
7. Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri
jika diperlukan sesuai kewenangan.
8. Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan
dan penanganan perdarahan postpartum.

ASUHAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI


Kompetensi ke-5 : Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan mneyusui yang
bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
Pengetahuan Dasar
1. Fisiologis nifas.
2. Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan/abortus.
3. Proses laktasi/menyusui dan teknik menyusui yang benar serta penyimpangan
yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara, abses, masitis, putting
susu lecet, putting susu masuk.
4. Nutrisi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis lainnya
seperti pengosongan kandung kemih.
5. Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
6. Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus.
7. “Bonding & Atacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan
hubungan positif.
8. lndikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus-menerus, infeksi.
9. lndikator masalah-masalah laktasi.
10. Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan pervagi-
nam menetap, sisa plasenta, renjatan (syok) dan pre-eklamsia postpartum.
11. 1ndikator pada komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti-
anemia kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinetia alvi.
12. Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan konseling selama dan sesudah
abortus.
13. Tanda dan gejala komplikasi abortus.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 197


Keterampilan Dasar
1. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk
keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu.
3. Pengkajian involusi uterus serta penyembuhan perlukaan/luka jahitan.
4. Merumuskan diagnosa masa nifas.
5. Menyusun perencanaan.
6. Memulai dan mendukung pemberian ASI eksklusif.
7. Melaksanakan pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri,
istirahat, nutrisi dan asuhan bayi baru lahir.
8. Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana perlu.
9. Mengidentifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk
untuk tindakan yang sesuai.
10. Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan infeksi
ringan.
11. Melakukan konseling pada ibu tentang seksualitas dan KB pasca persalinan.
12. Melakukan konseling dan memberikan dukungan untuk wanita pasca persalinan.
13. Melakukan kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
14. Memberikan antibiotika yang sesuai.
15. Mencatat dan mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang
dilakukan.
Keterampilan Tambahan
1. Melakukan insisi pada hematoma vulva.

ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR


Kompetensi ke-6 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif
pada bayi baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
Pengetahuan Dasar
1. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus.
2. Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan napas, perawatan tali
pusat, kehangatan, nutrisi, “bonding & attachment”.
3. lndikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya dari APGAR.
4. Penampilan dan perilaku bayi baru lahir.
5. Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan.
6. Memberikan immunisasi pada bayi.
7. Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: caput, molding,
mongolian spot, hemangioma.
8. Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: hypoglikemia,
hypotermi, dehidrasi, diare dan infeksi, ikterus.

198 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


9. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1
bulan.
10. Keuntungan dan resiko immunisasi pada bayi.
11. Pertumbuhan dan perkembangan bayi premature.
12. Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intra-cranial, fraktur
clavicula, kematian mendadak, hematoma.
Keterampilan Dasar
1. Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan, dan merawat
tali pusat.
2. Menjaga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan.
3. Menilai segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR.
4. Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas.
5. Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening
untuk menemukan adanya tanda kelainan-kelainan pada bayi baru lahir yang
tidak memungkinkan untuk hidup.
6. Mengatur posisi bayi pada waktu menyusu.
7. Memberikan immunisasi pada bayi.
8. Mengajarkan pada orang tua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan harus
membawa bayi untuk minta pertolongan medik.
9. Melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, seperti:
kesulitan bernafas/asphyksia, hypotermia, hypoglycemi.
10. Memindahkan secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdaruratan apabila
dimungkinkan.
11. Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.
Keterampilan Tambahan
1. Melakukan penilaian masa gestasi.
2. Mengajarkan pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi
yang normal dan asuhannya.
3. Membantu orang tua dan keluarga untuk memperoleh sumber daya yang
tersedia di masyarakat.
4. Memberikan dukungan kepada orang tua selama masa berduka cita sebagai
akibat bayi dengan cacat bawaan, keguguran, atau kematian bayi.
5. Memberikan dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam perjalanan
rujukan diakibatkan ke fasilitas perawatan kegawatdaruratan.
6. Memberikan dukungan kepada orang tua dengan kelahiran ganda.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 199


ASUHAN PADA BAYI DAN BALITA
Kompetensi ke-7 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif
pada bayi dan balita sehat (1 bulan - 5 tahun).
Pengetahuan Dasar
1. Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia, meliputi: angka kesakitan,
angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian.
2. Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak.
3. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
4. Kebutuhan fisik dan psikososial anak.
5. Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan anak. Prinsip-prinsip komunikasi pada
bayi dan anak.
6. Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
7. Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian immun-
isasi.
8. Masalah-masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti: gumoh/regurgitasi,
diaper rash dll serta penatalaksanaannya.
9. Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak.
10. Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaannya.
11. Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak di dalam dan luar rumah
serta upaya pencegahannya.
12. Kegawat daruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaannya.
Keterampilan Dasar
1. Melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan
anak.
2. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya­bahaya
pada bayi dan anak sesuai dengan usia.
3. Melaksanakan pemberian immunisasi pada bayi dan anak.
4. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang
terfokus pada gejala.
5. Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus.
6. Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik.
7. Melakukan pengobatan sesuai kewenangan, kolaborasi atau merujuk dengan
cepat dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak.
8. Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan.
9. Melakukan pemeriksaan secara berkala pda bayi dan anak sesuai dengan
standar yang berlaku.
10. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi.

200 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


11. Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dari kecelakaan.
12. Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan.

KEBIDANAN KOMUNITAS
Kompetensi ke-8 : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan
komperhensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat
sesuai dengan budaya setempat.
Pengetahuan Dasar
1. Konsep dan sasaran kebidanan komunitas.
2. Masalah kebidanan komunitas.
3. Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dari masyarakat.
4. Strategi pelayanan kebidanan komunitas.
5. Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas.
6. Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga
dan masyarakat.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
8. Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Pengetahuan Tambahan
1. Kepemimpinan untuk semua (kesuma).
2. Pemasaran sosial.
3. Peran serta masyarakat (PSM).
4. Audit maternal perinatal.
5. Perilaku kesehatan masyarakat.
6. Program-program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak
Keterampilan Dasar
1. Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB
di masyarakat.
2. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak.
3. Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes.
4. Mengelola pondok bersalin desa (polindes).
5. Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi bayi dan
balita.
6. Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk
mendukung upaya-upaya kesehatan ibu dan anak.
7. Melaksanakan penyuluhan dan konseling kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 201


Keterampilan Tambahan
1. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA
2. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi.
3. Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya.
4. Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna.

ASUHAN PADA IBUIWANITA DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI


Kompetensi ke-9 : Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita/ibu dengan
gangguan sistem reproduksi.
Pengetahuan Dasar
1. Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular
seksual (PMS), HIV/AIDS.
2. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim terjadi.
3. Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi:
keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
Keterampilan Dasar
1. Mengidentifikasi gangguan masalah dan kelainan-kelainan sistem reproduksi.
2. Memberikan pengobatan pada perdarahan abnormal dan abortus spontan (bila
belum sempurna).
3. Melaksanakan kolaborasi dan atau rujukan secara tepat ada wanita/ibu
dengan gangguan system reproduksi.
4. Memberikan pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada
gangguan system reproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur
dan penundaan haid.
5. Mikroskop dan penggunaannya.
6. Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.
Keterampilan Tambahan
1. Menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan hapusan vagina.
2. Mengambil dan proses pengiriman sediaan pap smear.

STANDAR PENDIDIKAN BIDAN

STANDAR I : LEMBAGA PENDIDIKAN


Lembaga pendidikan kebidanan berada pada suatu institusi pendidikan tinggi.
Definisi Operasional :
Penyelenggara pendidikan kebidanan adalah institusi pendidikan tinggi baik
pemerintah maupun swasta sesuai dengan kaidah-kaidah yang tercantum pada
sistim pendidikan nasional.

202 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


STANDARII : FALSAFAH
Lembaga pendidikan kebidanan mempunyai falsafah yang mencerminkan visi
misi dari institusi yang tercermin pada kurikulum.
Definisi Operasional :
1. Falsafah mencakup kerangka keyakinan dan nilai-nilai mengenai pendidikan
kebidanan dan pelayanan kebidanan.
2. Penyelenggaraan pendidikan mengacu pada sistim pendidikan nasional
Indonesia.

STANDAR Ill : ORGANISASI


Organisasi lembaga pendidikan kebidanan konsisten dengan struktur administrasi
dari pendidikan tinggi dan secara jelas menggambarkan jalur-jalur hubungan
keorganisasian, tanggung jawab dan garis kerjasama.
Definisi Operasional :
a. Struktur organisasi pendidikan kebidanan mengacu pada sistem pendidikan
nasional.
b. Ada kejelasan tentang tata hubungan kerja.
c. Ada uraian tugas untuk masing-masing komponen pada organisasi.

STANDAR IV : SUMBER DAYA PENDIDIKAN


Sumber daya manusia, finansial dan material dari lembaga pendidikan kebidanan
memenuhi persyaratan dalam kualitas maupun kuantitas untuk memperlancar
proses pendidikan.
Definisi Operasional :
1. Dukungan administrasi tercermin pada anggaran dan sumber-sumber untuk
program.
2. Sumber daya teknologi dan lahan praktik cukup dan memenuhi persyaratan
untuk mencapai tujuan program.
3. Persiapan tenaga pendidik dan kependidikan mengacu pada undang-undang
sistem pendidikan nasional dan peraturan yang berlaku.
4. Peran dan tanggung jawab tenaga pendidik dan kependidikan mengacu pada
undang-undang dan peraturan yang berlaku.

STANDAR V : POLA PENDIDIKAN KEBIDANAN


Pola pendidikan kebidanan mengacu kepada undang-undang sistem pendidikan
nasional, yang terdiri dari :
1. Jalur pendidikan vokasi
2. Jalur pendidikan akademik

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 203


3. Jalur pendidikan profesi
Definisi Operasional :
Pendidikan kebidanan terdiri dari pendidikan diploma, pendidikan sarjana,
pendidikan profesi dan pendidikan pasca sarjana.

STANDAR VI : KURIKULUM
Penyelenggaraan pendidikan menggunakan kurikulum nasional yang dikeluarkan
oleh lembaga yang berwenang dan organisai profesi serta dikembangkan sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi dan mengacu pada falsafah dan misi
dari lembaga pendidikan kebidanan.
Definisi Operasional :
1. Penyelenggaraan pendidikan berdasarkan pada kurikulum nasional yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan
nasional dan organisasi profesi serta
2. Dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dan mengacu
pada falsafah dan misi dari lembaga pendidikan kebidanan. Dalam pelaksanaan
pendidikan kurikulum dikembangkan sesuai dengan falsafah dan visi dari
institusi pendidikan kebidanan.

STANDAR VII : TUJUAN PENDIDIKAN


Tujuan dan desain kurikulum pendidikan kebidanan mencerminkan falsafah
pendidikan kebidanan dan mempersiapkan perkembangan setiap mahasiswa
yang berpotensi khusus.
Definisi Operasional :
1. Tujuan pendidikan merupakan dasar bagi pengembangan kurikulum pendidikan,
pengalaman belajar dan evaluasi.
2. Tujuan pendidikan selaras dengan perilaku akhir yang ditetapkan.
3. Kurikulum meliputi kelompok ilmu dasar (alam, sosial, perilaku, humaniora),
ilmu biomedik, ilmu kesehatan, dan ilmu kebidanan.
4. Kurikulum mencerminkan kebutuhan pelayanan kebidanan dan kesehatan
masyarakat .
5. Kurikulum direncanakan sesuai dengan standar praktik kebidanan.
6. Kurikulum kebidanan menumbuhkan profesionalisme sikap etis, kepemimpinan
dan manajemen.
7. lsi kurikulum dikembangkan sesuai perkembangan teknologi mutakhir.

204 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


STANDAR VIII : EVALUASI PENDIDIKAN
Organisasi profesi ikut serta dalam program evaluasi pendidikan baik internal
maupun eksternal.
Definisi Operasional :
1. Organisasi profesi merupakan bagian dari badan akreditasi yang berwenang.
2. Dalam proses evaluasi, organisasi profesi menggunakan institusi pelayanan
atau yang terkait dengan lahan praktik kebidanan yang telah diakui oleh pihak
yang berwenang.

STANDAR IX : LULUSAN
Lulusan pendidikan bidan mengemban tanggung jawab profesional sesuai dengan
tingkat pendidikan.
Definisi Operasional :
1. Lulusan pendidikan bidan sebelum tahun 2000 dan Diploma Ill kebidanan,
merupakan bidan pelaksana, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
praktiknya baik di institusi pelayanan maupun praktik perorangan.
2. Lulusan pendidikan bidan setingkat Diploma IV I S1 merupakan bidan
professional, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik
di institusi pelayanan maupun praktik perorangan. Mereka dapat berperan
sebagai pemberi layanan, pengelola, dan pendidik.
3. Lulusan pendidikan bidan setingkat S2 dan S3, merupakan bidan profesional,
yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi
pelayanan maupun praktik perorangan. Mereka dapat berperan sebagai pemberi
layanan, pengelola, pendidik, peneliti, pengembang dan konsultan dalam
pendidikan bidan maupun system/ketata-laksanaan pelayanan kesehatan
secara universal.
4. Lulusan program kebidanan, tingkat master dan doktor melakukan praktik
kebidanan lanjut, penelitian, pengembangan, konsultan pendidikan dan
ketatalaksanaan pelayanan.
5. Lulusan wajib berperan aktif dan ikut serta dalam penentuan kebijakan dalam
bidang kesehatan.
6. Lulusan berperan aktif dalam merancang dan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan sebagai tanggapan terhadap perkembangan masyarakat.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 205


STANDAR PENDIDIKAN BERKELANJUTAN BIDAN

STANDAR 1 : ORGANISASI
Peyelenggaraan Pendidikan Berkelanjutan Bidan berada di bawah organisasi lkatan
Bidan Indonesia (181) pada tingkat Pengurus Pusat (PP-181), Pengurus Daerah
(PD-IBI)dan Pengurus Cabang (PC -181)
Definisi Operasional :
1. Pendidikan berkelanjutan untuk bidan, terdapat dalam organisasi profesi 181.
2. Keberadaan pendidikan berkelanjutan bidan dalam organisasi profesi 181,
disahkan oleh PP-181/PD-181/PC-IBI.

STANDARII : FALSAFAH
Pendidikan berkelanjutan untuk bidan mempunyai falsafah yang selaras dengan
falsafah organisasi profesi 181 yang terermin visi, misi dan tujuan.
Definisi Operasional :
1. Bidan harus mengembangkan diri dan belajar sepanjang hidupnya.
2. Pendidikan berkelanjutan merupakan kebutuhan untuk meningkatkan
kemampuan bidan .
3. Melalui penelitian dalam Pendidikan Berkelanjutan akan memperkaya Body
of Knowledge ilmu kebidanan.

STANDAR Ill : SUMBER DAYA PENDIDIKAN


Pendidikan berkelanjutan untuk bidan mempunyai sumber daya manusia, finansial
dan material untuk memperlancar proses pendidikan berkelanjutan.
Definisi Operasional :
1. Memiliki sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi dan mampu
melaksanakan I mengelola pendidikan berkelanjutan.
2. Ada sumber finansial yang menjamin terselenggaranya program.

STANDAR IV : PROGRAM PENDIDIKAN dan PELATIHAN


Pendidikan berkelanjutan bidan memiliki program pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan.
Definisi Operasional :
1. Program Pendidikan Berkelanjutan bidan berdasarkan hasil pengkajian
kelayakan.
2. Ada program yang sesuai dengan hasil pengkajian kelayakan.
3. Program tersebut disahkan/ terakreditasi organisasi 181 (PP/PD/PC), yang
di buktikan dengan adanya sertifikat.

206 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


STANDAR V : FASILITAS
Pendidikan berkelanjutan bidan memiliki fasilitas pembelajaran yang sesuai
dengan standar.
Definisi Operasional :
1. Tersedia fasilitas pembelajaran yang terakreditasi
2. Tersedia fasilitas pembelajaran sesuai perkembangan ilmu dan tehnologi.

STANDAR VI : DOKUMEN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN


BERKELANJUTAN
Pendidikan berkelanjutan dan pengembangan bidan perlu pendokumentasian
Definisi Operasional :
1. Ada dokumentasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan pengembangan.
2. Ada laporan pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan pengembangan.
3. Ada laporan evaluasi pendidikan, pelatihan dan pengembangan.
4. Ada rencana tindak lanjut yang jelas.

STANDAR VII : PENGENDALIAN MUTU


Pendidika berkelanjutan bidan melaksanakan pengendalian mutu pendidikan,
pelatihan dan pengembangan.
Definisi Operasional :
1. Ada program peningkatan mutu pendidikan, pelatihan dan pengembangan.
2. Ada penilaian mutu proses pendidikan, pelatihan dan pengembangan
3. Ada penilaian mutu pendidikan, pelatihan dan pengembangan.
4. Ada umpan balik tentang penilaian mutu.
5. Ada tindak lanjut dari penilaian mutu.

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

STANDAR I : FALSAFAH DAN TUJUAN


Pelayanan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan filosofi bidan
Definisi Operasional :
1. Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan
dalam memberikan asuhan
2. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi
(mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada
promosi persalinan normal, pencegahan penyakit, pencegahan cacad pada
ibu dab bayi, promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara
yang kreatif, fleksibel, suportif, peduli, bimbingan, monitor dan pendidikan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 207


berpusat pada perempuan. Asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan
klien dan tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan

STANDAR II : ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Pengelola pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan, standar
pelayanan dan prosedur tetap. Pengelolaan pelayanan yang kondusif, menjamin
praktik pelayanan kebidanan yang akurat.
Definisi Operasional :
1. Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang mencerminkan mekanisme kerja
di unit pelayanan tersebut yang disahkan oleh pimpinan.
2. Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada pedoman standar alat,
standar ruangan, standar ketenagaan yang telah tindakan di sahkan oleh
pimpinan.
3. Ada standar prosedur tetap untuk setiap jenis kegiatan/ kebidanan yang di
sahkan oleh pimpinan.
4. Ada rencana/program kerja disetiap institusi pengelolaan yang mengacu ke
institusi induk.
5. Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala secara teratur, dilengkapi
dengan daftar hadir dan notulen rapat.
6. Ada naskah kerjasama, program praktik dari institusi yang menggunakan lahan
praktik, program pengajaran dan penilaian klinik.
7. Ada bukti administrasi.

STANDAR Ill : STAF DAN PIMPINAN


Pengelola pelayanan kebidanan mempunyai program pengeloaan sumber daya
manusia, agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.
Definisi Operasional :
1. Tersedia SDM sesuai dengan kebutuhan baik kualifikasi maupun jumlah.
2. Mempunyai jadwal pengaturan kerja harian.
3. Ada jadwal dinas sesuai dengan tanggung jawab dan uraian kerja.
4. Ada jadwal bidan pengganti dengan peran fungsi yang jelas.
5. Ada data personil yang bertugas di ruangan tersebut.

STANDAR IV : FASILITAS DAN PERALATAN


Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung pencapaian tujuan pelayanan
kebidanan sesuai dengan beban tugasnya dan fungsi institusi pelayanan.
Definisi Operasional :
1. Tersedia sarana dan peralatan untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan
sesuai standar.

208 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


2. Tersedianya peralatan yang sesuai dalam jumlah dan kualitas.
3. Ada sertifikasi untuk penggunaan alat-alat tertentu.
4. Ada prosedur permintaan dan penghapusan alat.

STANDAR V : KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


Pengelola pelayanan kebidanan memiliki kebijakan penyelenggaraan pelayanan
dan pembinaan personil menuju pelayanan yang berkualitas.
Definisi Operasional :
1. Ada kebijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan standar pelayanan
yang disahkan oleh pimpinan.
2. Ada prosedur rekrutment tenaga yang jelas.
3. Ada regulasi internal sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mengatur
hak dan kewajiban personil.
4. Ada kebijakan dan prosedur pembinaan personal.

STANDAR VI : PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN


Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program pengembangan staf dan
perencanaan pendidikan, sesuai dengan kebutuhan pelayanan.
Definisi Operasional :
1. Ada program pembinaan staf dan program pendidikan secara berkesinambungan.
2. Ada program orientasi dan pelatihan bagi tenaga bidan/personil baru dan lama
agar dapat beradaptasi dengan pekerjaan.
3. Ada data hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi hasil pelatihan.

STANDAR VII : STANDAR ASUHAN


Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen kebidanan
yang diterapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada
pasien.
Definisi Operasional :
1. Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai pedoman
dalam memberikan pelayanan kebidanan.
2. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik.
3. Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
4. Ada diagnosa kebidanan.
5. Ada rencana asuhan kebidanan.
6. Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidanan.
7. Ada catatan perkembangan klien dalam asuhan kebidanan.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 209


8. Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
9. Ada dokumentasi untuk kegiatan manajemen kebidanan.

STANDAR VIII : EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU


Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksanaan dalam
evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan
secara berkesinambungan.
Definisi Operasional :
1. Ada program atau rencana tertulis peningkatan mutu pelayanan kebidanan.
2. Ada program atau rencana tertulis untuk melakukan penilaian terhadap
standar asuhan kebidanan.
3. Ada bukti tertulis dari risalah rapat sebagai hasil dari kegiatan pengendalian
mutu asuhan dan pelayanan kebidanan.
4. Ada bukti tertulis tentang pelaksanaan evaluasi pelayanan dan rencana
tindak lanjut.
5. Ada laporan hasil evaluasi yang dipublikasikan secara teratur kepada semua
staf pelayanan kebidanan

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN

STANDAR I : METODE ASUHAN


Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan
langkah: Pengumpulan data dan analisis data, penegakan diagnosa perencanaan
pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.
Definisi Operasional :
1. Ada format manajemen asuhan kebidanan dalam catatan asuhan kebidanan.
2. Format manajemen asuhan kebidanan terdiri dari: format pengumpulan data,
rencana asuhan, catatan implementasi, catatan perkembangan, tindakan,
evaluasi, kesimpulan dan tindak lanjut kegiatan lain.

STANDAR II : PENGKAJIAN
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Definisi Operasional :
Ada format pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan secara sistematis, terfokus, yang meliputi data :
1. Demografi identitas klien
2. Riwayat penyakit terdahulu

210 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


3. Riwayat kesehatan reproduksi :
- Riwayat haid
- Riwayat bedah organ reproduksi
- Riwayat kehamilan dan persalinan
- Pengaturan kesuburan
- Faktor kongenital/keturunan yang terkait
4. Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi
5. Analisis data

STANDAR Ill : DIAGNOSA KEBIDANAN


Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.
Definisi Operasional :
1. Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan hasil analisa data.
2. Diagnosa kebidanan dirumuskan secara sistematis.

STANDAR IV : RENCANA ASUHAN


Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan.
Definisi Operasional :
1. Ada format rencana asuhan kebidanan.
2. Format rencana asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa, berisi rencana
tindakan, evaluasi dan tindakan.

STANDAR V : TINDAKAN
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan diagnosa, rencana dan
perkembangan keadaan klien.
Definisi Operasional :
1. Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi.
2. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan perkembangan
klien.
3. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan
wewenang bidan atau hasil kolaborasi.
4. Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan etika dan kode etik
kebidanan.
5. Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang telah tersedia.

STANDAR VI : PARTISIPASI KLIEN


Klien dan keluarga dilibatkan dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan
pemulihan kesehatan.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 211


Definisi Operasional :
1. Klien/keluarga mendapatkan informasi tentang : Status kesehatan saat ini
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan Peranan klien/keluarga dalam
tindakan kebidanan Peranan petugas kesehatan dalam tindakan kebidanan
Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan
2. Klien dan keluarga dilibatkan dalam menentukan pilihan dan mengambil
keputusan dalam asuhan.
3. Pasien dan keluarga diberdayakan dalam terlaksananya rencana asuhan
klien

STANDAR VII : PENGAWASAN


Monitor/pengawasan klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk
mengetahui perkembangan klien.
Definisi Operasional :
1. Adanya format pengawasan klien.
2. Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus dan sistimatis untuk
mengetahui perkembangan klien.
3. Pengawasan yang dilaksanakan dicatat dan dievaluasi.

STANDAR VIII : EVALUASI


Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus sesuai dengan tindakan
kebidanan dan rencana yang telah dirumuskan.
Definisi Operasional :
1. Evaluasi dilaksanakan pada tiap tahapan pelaksanaan asuhan sesuai
standar.
2. Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah disediakan.

STANDAR IX : DOKUMENTASI
Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi
asuhan kebidanan.
Definisi Operasional :
1. Dokumentasi dilaksanakan pada setiap tahapan asuhan kebidanan.
2. Dokumentasi dilaksanakan secara sistimatis, tepat, dan jelas.
3. Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan kebidanan.

212 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


C. KODE ETIK BIDAN INDONESIA
1. Deskripsi Kode Etik Bidan Indonesia
Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal
dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif
suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan
pengabdian profesi.
2. Kode Etik Bidan Indonesia
a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra
bidan.
3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan
klien, menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.
5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang
sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam
hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajart kesehatannya secara optimal.
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada
klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi
yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat
2) Setiap bidan berkewajiaban memberikan pertolongan sesuai dengan
kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk mengadakan
konsultasi dan/atau rujukan
3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat
dan/atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan
atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 213


c. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
1) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati
baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
d. Kewajiban bidan terhadap profesinya
1) Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi
citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan
memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
2) Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian
dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.
e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
1) Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan
tugas profesinya dengan baik
2) Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3) Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air
1) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan
Kesehatan Keluarga.
2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan
jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga

D. PENUTUP
Bidan merupakan suatu profesi kesehatan yang bekerja untuk pelayanan masyarakat
dan berfokus pada Kesehatan Reproduksi Perempuan, Keluarga Berencana,
kesehatan bayi dan anak balita, serta Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Standar Profesi ini terdiri dari Standar Kompetensi Bidan Indonesia, Standar
Pendidikan, Standar Pelayanan Kebidanan, dan Kode Etik Profesi.

214 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Standar profesi ini, wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap bidan dalam
mengamalkan amanat profesi kebidanan.

MENTERI KESEHATAN,
ttd

Dr. dr. SITI FADILAH SUPARI, Sp.JP (K)

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kesehatan sebagai
hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan ditujukan kepada
individu, kelompok dan masyarakat yang memiliki masalah fisik, mental maupun
sosial di berbagai tatanan pelayanan kesehatan.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia merupakan tanggung jawab pemerintah
dan seluruh elemen masyarakat, harus diwujudkan dalam bentuk pemberian
berbagai upaya kesehatan melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
berkualitas dan terjangkau. Persatuan Perawat Nasional (PPNI) adalah organisasi
profesi yang merupakan bagian dari elemen masyarakat turut berkontribusi dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945.
UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Pasal 32 ayat (4) menyebutkan
bahwa; Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu. Pasal 53, ayat
(1) juga menyebutkan bahwa tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan
hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Pasal 53, ayat (2)
menyebutkan bahwa tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban
untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 215


Pelayanan keperawatan adalah bentuk pelayanan fisiologis, psikologis,
sosial, spiritual dan kultural yang diberikan kepada klien karena ketidakmampuan,
ketidakmauan dan ketidaktahuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasar yang
terganggu baik aktual maupun potensial. Fokus keperawatan adalah respons klien
terhadap penyakit, pengobatan dan lingkungan. Tanggungjawab perawat yang
sangat mendasar adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulih
kan dan mengurangai penderitaan. Tanggungjawab ini bersifat universal.
Pelayanan keperawatan merupakan sektor pelayanan jasa yang harus mengikuti
perkembangan global. Era globalisasi dalam lingkup perdagangan bebas antar
negara, membawa dampak ganda, di satu sisi membuka kesempatan kerjasama
yang seluas-luasnya disisi lain membawa dampak pesaingan yang cukup ketat. Oleh
karena itu tantangan utama saat ini dan masa mendatang adalah meningkatkan
daya saing dan keunggulan kompetitif di sektor keperawatan. Untuk menyiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan pasar kerja atau
dunia usaha dan industri maka perlu ada standar profesi agar terwujud hubungan
timbal balik yang positif. Standar profesi ini juga dapat digunakan oleh pemerintah
dalam mengembangkan kebijakan secara makro.
Standar Profesi disusun oleh organisasi profesi dan disyahkan oleh pemerintah
untuk dapat diberlakukan secara nasional maupun untuk kepentingan internasional.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan ditetapkan standar profesi perawat Indonesia untuk memastikan
masyarakat menerima pelayanan dan asuhan keperawatan yang kompeten
dan aman.
2. Tujuan Khusus
Standar Profesi Perawat Indonesia digunakan sebagai:
a. Pedoman bagi perawat dalam menjalankan peran profesinya.
b. Pedoman bagi pemerintah untuk pengambilan kebijakan berkaitan dengan
peran perawat dalam pembangunan kesehatan nasional.
c. acuan bagi institusi pendidikan dalam menyusun kurikulum.
d. acuan bagi industri atau dunia usaha kesehatan dalam menentukan
kebutuhan tenaga maupun pengembangan karier perawat.

C. Pengertian dan Ruang Lingkup Keperawatan


1. Pengertian
a. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan

216 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.
b. Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan baik langsung atau tidak langsung diberikan kepada sistem
klien di sarana dan tatanan kesehatan lainnya, dengan menggunakan
pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan standar praktik
keperawatan.
Asuhan keperawatan langsung adalah tindakan mandiri perawat, yaitu
tindakan yang ditetapkan oleh perawat secara mandiri atas dasar justifikasi
ilmiah keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien, sedangkan
asuhan keperawatan tidak langsung yaitu tindakan kolaborasi yang
merupakan tindakan dari hasil konsultasi dengan profesi kesehatan lain
dan atau didasarkan pada keputusan pengobatan oleh tim medik
c. Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia, teregister dan diberi kewenangan untuk
melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
d. Perawat vokasional adalah seseorang yang mempunyai kewenangan untuk
melakukan praktik dengan batasan tertentu dibawah supervisi langsung
maupun tidak langsung oleh Perawat Profesional dengan sebutan Licensed
Vocational Nurse (LVN)
e. Perawat professional adalah tenaga professional yang mandiri, bekerja
secara otonom dan berkolaborasi dengan yang lain dan telah menyelesaikan
program pendidikan profesi keperawatan, terdiri dari ners generalis, ners
spesialis dan ners konsultan. Jika telah lulus uji kompetensi yang dilakukan
oleh badan regulatori yang bersifat otonom, selanjutnya disebut Registered
Nurse (RN)
f. Ners adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
sarjana di tambah dengan pendidikan profesi (Ners).
g. Ners Spesialis adalah seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikan pasca sarjana (S2) dan atau ditambah pendidikan spesialis
keperawatan1.
h. Ners Konsultan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikan pasca sarjana (S3) dan atau ditambah dengan pendidikan
spesialis keperawatan 2.
i. Klien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada perawat.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 217


2. Praktik Keperawatan
Perawat dalam melakukan berperan sebagai pelaksana keperawatan, pengelola
keperawatan dan atau kesehatan, pendidik dan peneliti. Dalam melaksanakan
tugasnya berfungsi secara mandiri dan kerjasama (kolaborasi).
Praktik keperawatan diberikan melalui asuhan keperawatan untuk klien,
individu, keluarga, masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan
sederhana dan kompleks. Asuhan keperawatan dapat dilakukan melalui
tindakan keperawatan mandiri dan atau kolaborasi dengan tim kesehatan dan
atau dengan sektor terkait lain. Praktik keperawatan dapat diberikan di sarana
kesehatan dan praktik mandiri keperawatan.
Tindakan mandiri keperawatan antara lain adalah tindakan terapi keperawatan,
observasi keperawatan, terapi komplementer, penyuluhan kesehatan, nasehat,
konseling. Advokasi dan edukasi dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan
melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam upaya memandirikan klien
serta mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan program pemerintah.
Tindakan kolaborasi keperawatan dengan tim kesehatan lainnya atau dengan
sektor terkait lain antara lain adalah pengembangan dan pelaksanaan program
kesehatan lintas sektoral untuk peningkatan kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat, perencanaan terhadap upaya penyembuhan dan pemulihan
kesehatan klien bersama dengan tenaga profesi kesehatan lain.
Praktik keperawatan diselenggarakan dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang dinamis dan siklik meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pada klien dengan berbagai kondisi, baik sehat
maupun sakit serta lingkungan yang mempengaruhinya.
Pengkajian keperawatan dilakukan secara komprehensif ditujukan untuk
mengenali masalah kesehatan yang dihadapi klien dan penyebab timbulnya
masalah tersebut. Dikenalinya masalah dan penyebabnya dengan tepat
akan mendasari penyusunan rencana penanggulangannya agar efektif dan
efisien. Rencana tindakan keperawatan dibuat berdasarkan kebutuhan klien.
Pelaksanaan praktik keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
disepakati bersama antara klien dan keluarganya dengan perawat. Pelaksanaan
praktik keperawatan dilakukan oleh perawat/ners dengan tingkat kewenangan
yang sesuai, serta harus berpedoman pada standar profesi yang meliputi;
standar kompetensi, praktik, pendidikan dan etik.
Baik proses maupun hasil asuhan keperawatan harus selalu di evaluasi dan
di monitor secara terus menerus dan berkesinambungan, kemudian diadakan
perbaikan dan modifikasi sesuai dengan hasil evaluasi dan monitoring serta
tujuan yang telah ditetapkan bersama klien. Tujuan yang telah ditetapkan

218 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


dapat berupa hilangnya gejala, menurunnya resiko, tercegahnya komplikasi,
meningkatnya pengetahuan dan atau keterampilan kesehatan serta
meninggalnya klien dengan damai dan bermartabat.
Praktik keperawatan yang memenuhi kebutuhan dan harapan dapat
diselenggarakan pada semua sarana/tatanan pelayanan kesehatan, baik di
rumah sakit umum maupun khusus, Puskesmas, praktik keperawatan di rumah
(home care), praktik keperawatan berkelompok/bersama (nursing home, klinik
bersama), dan praktik keperawatan perorangan, serta praktik keperawatan
yang mobile/ambulatory. Praktik keperawatan diselenggarakan dengan
memperhatikan keterjangkauan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan/
asuhan keperawatan dalam konteks pelayanan kesehatan.
Praktik keperawatan profesional mencakup kegiatan-kegiatan mulai dari yang
sangat sederhana hingga kompleks. Praktik keperawatan dilakukan dengan
mengutamakan kualitas namun tetap memperhatikan effektifitas dan efisiensi,
agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu pelayanan keperawatan
dilakukan oleh perawat vokasional maupun professional. Sedangkan untuk
kegiatan sederhana dan tidak beresiko, dilakukan oleh pembantu perawat
dibawah pengawasan perawat vokasional dan/atau profesional (lampiran 2).
3. Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan
Pendidikan keperawatan di Indonesia mengacu kepada Undang-undang
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dengan demikian jenis
pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup pendidikan vokasi, akademik
dan profesi;
a. Pendidikan Vokasi adalah jenis pendidikan diploma sesuai jenjangnya untuk
memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah
Republik Indonesia.
b. Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan
pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu
pengetahuan tertentu.
c. Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana
yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus.
Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, spesialis dan doktor.

D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992, tentang Kesehatan.
2. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 219


3. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat.
BAB II

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT INDONESIA

A. Pengertian
Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati, sedangkan
kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja (performance) yang ditetapkan.
Standar kompetensi perawat merefleksikan atas kompetensi yang diharapkan dimiliki
oleh individu yang akan bekerja di bidang pelayanan keperawatan. Menghadapi
era globalisasi, standar tersebut harus ekuivalen dengan standar- standar yang
berlaku pada sektor industri kesehatan di negara lain serta dapat berlaku secara
internasional.
Standar kompetensi disusun dengan tujuan:
a. Bagi lembaga pendidikan dan pelatihan keperawatan;
- Memberikan informasi dan acuan pengembangan program dan kurikulum
pendidikan keperawatan
- Memberikan informasi dan acuan pengembangan program dan kurikulum
pelatihan keperawatan
b. Bagi dunia usaha/industri kesehatan dan pengguna, sebagai acuan dalam:
- Penetapan uraian tugas bagi tenaga keperawatan.
- Rekruitmen tenaga perawat.
- Penilaian unjuk kerja
- Pengembangan program pelatihan yang spesifik
c. Bagi institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi perawat ;
- acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan
kualifikasi dan jenis.

B. Ranah dan Unit Kompetensi Perawat


1. Ranah Utama Kompetensi Perawat
Kompetensi perawat dikelompokkan menjadi 3 ranah utama yaitu;
a. Praktik Professional, etis, legal dan peka budaya
1) Bertanggung gugat terhadap praktik profesional

220 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


2) Melaksanakan praktik keperawatan ( SECARA ETIS DAN PEKA
BUDAYA)
3) Melaksanakan praktik secara legal
b. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.
1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan
3) Melakukan pengkajian keperawatan
4) Menyusun rencana keperawatan
5) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
6) Mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan
7) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan
8) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman
9) Menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan
keperawatan/ pelayanan kesehatan
10) Menggunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan
c. Pengembangan professional
1) Melaksanakan peningkatan professional dalam praktik keperawatan
2) Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan k e p e r a w a t a n d a n
asuhan keperawatan
3) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 221


Kerangka kerja kompetensi perawat Indonesia digambarkan dalam skema sbb:
KERANGKA KERJA KOMPETENSI
PERAWAT INDONESIA
PRAKTIK PROFESIONAL, ETIS,
LEGAL, PEKA BUDAYA

AKONTABILITAS PRAKTIK ETIS PEKA BUDAYA

PRAKTIK LEGAL

PEMBERIAN ASUHAN DAN


MANAJEMEN

PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN

PROMOSI KESEHATAN PENGKAJIAN

PERENCANAAN IMPLEMENTASI

HUBUNGAN KOMUNIKASI
EVALUASI
TERAPEUTIK

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

PELAYANAN KESEHATAN
DELEGASI DAN SUPERVISI
INTERPERSONAL

KESELAMATAN
LINGKUNGAN

LAMPIRAN 2

PENGEMBANGAN PROFESIONAL,
PERSONAL & KUALITAS

PENGEMBANGAN PENINGKATAN PENDIDIKAN


PROFESI KUALITAS BERKELANJUTAN

222 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Matrik Kategori Tenaga Keperawatan dan Kompetensi
Ranah 1 : Praktik Professional, Legal dan Etis
Akuntabilitas
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
1 Menerima Menerima Menerima tanggung Menerima tanggung Menerima tanggung
tanggunggu- tanggung gugat terhadap gugat dan tang- gugat dan tang-
gat terhadap gugat terhadap keputusan, tindakan gung jawab yang gung jawab yang
klien, pemberi keputusan profesional, hasil lebih besar terhadap lebih besar terhadap
kerja dan dan tindakan asuhan dan kompe- keputusan, , tinda- keputusan, , tindakan
perawat professional tensi lanjutan sesuai kan profesional dan profesional dan
teregistrasi sesuai dengan dengan lingkup prak- kompetensi lanjut kompetensi lanjut
lingkup praktik, tik, tanggung jawab sesuai dengan ling- sesuai dengan peru-
dan hukum/ yang lebih besar, kup praktik, hukum/ bahan lingkup praktik,
peraturan dan hukum/peratu- peraturan perundan- hukum/peraturan
perundangan ran perundangan gan perundangan

Praktik Etis
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
2 Menerapkan Menerapkan Menerapkan Menerapkan Menerapkan prinsip
sikap sesuai prinsip etik prinsip etik dalam prinsip etik dalam etik dalam keperawatan
dengan dalam keper- keperawatan keperawatan sesuai dengan Kode
peraturan yang awatan sesuai sesuai dengan sesuai dengan Etik Perawat Indonesia
berlaku dengan Kode Kode Etik Perawat Kode Etik Perawat
Etik Perawat Indonesia Indonesia
Indonesia
3 Menerapkan Menerapkan Menerapkan sikap Menerapkan sikap Menerapkan sikap
sikap meng- sikap menghor- menghormati hak menghormati hak menghormati hak
hormati hak mati hak privasi privasi dan marta- privasi dan marta- privasi dan martabat
privasi dan dan martabat bat klien bat klien klien
martabat klien klien
4 Menerapkan Menerapkan Menerapkan sikap Menerapkan sikap Berperan serta dalam
sikap meng- sikap menghor- menghormati hak menghormati hak menetapkan kebijakan
hormati hak mati hak klien klien untuk mem- klien untuk mem- yang menegaskan hak
klien untuk untuk memilih peroleh informasi, peroleh informasi, klien untuk mendapat-
memilih dan dan menentukan memilih dan me- memilih dan me- kan informasi, memilih
menentukan sendiri asuhan nentukan sendiri nentukan sendiri dan menentukan sendi-
sendiri asuhan keperawatan & asuhan keperawa- asuhan keperawa- ri asuhan kepartewatan
keperawatan kesehatan yang tan & kesehatan tan & kesehatan & kesehatannya dan
& kesehatan diberikan, yang diberikan yang diberikan menerapkannya dalam
yang diberikan, praktek
5 Menjaga Menjaga keraha- Menjaga keraha- Menjaga keraha- Berperan serta dalam
kerahasiaan siaan dan kea- siaan dan kea- siaan dan kea- pengembangan kebija-
dan keamanan manan informasi manan informasi manan informasi kan dan sistem untuk
informasi tertulis, verbal tertulis, verbal dan tertulis, verbal dan meningkatkan keraha-
tertulis, verbal dan elektronik elektronik yang elektronik yang siaan dan keamanan
dan elektronik yang diperoleh diperoleh dalam diperoleh dalam informasi tertulis, verbal
yang diperoleh dalam kapasitas kapasitas sebagai kapasitas sebagai dan elektronik yang
selama bekerja sebagai seorang seorang profe- seorang profe- diperoleh dalam kapa-
profesional sional sional sitas sebagai seorang
profesional

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 223


Praktik Legal
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
6 Melakukan Melakukan prak- Melakukan praktik Melakukan praktik Melakukan praktik
tugas sesuai tik keperawatan keperawatan keperawatan keperawatan profes-
dengan profesional profesional sesuai profesional sesuai sional mandiri, sesuai
peraturan dan sesuai dengan dengan peraturan dengan peraturan dengan peraturan
kerangka kerja peraturan perun- perundangan perundangan perundangan, termasuk
organisasi dangan termasuk area kekhususan dari peran
yang ada khusus praktik praktik lanjutan
spesialis

Ranah 2 : Pemberian Asuhan & Manajemen


Prinsip Pemberian Asuhan
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
7 Mengetahui Meng- Menerapkan keter- Menerapkan ket- Menerapkan ket-
dan melapor- gunakan ampilan berpikir kritis erampilan berpikir erampilan berpikir
kan masalah keterampilan dan pendekatan sistem kritis dan pendekatan kritis, pertimbangan
yang terjadi penyelesa- untuk penyelesa- sistem untuk pe- klinis dan keahl-
selama bek- ian masalah ian masalah serta nyelesaian masalah ian untuk membuat
erja untuk pembuatan keputusan serta pembuatan keputusan pada
memandu keperawatan dalam keputusan keperawa- area-area praktik
praktik konteks pemberian tan dalam konteks yang komplek dalam
asuhan keperawatan pemberian asuhan konteks pemberian
profesional keperawatan spesialis asuhan keperawatan
profesional

Prinsip Asuhan
Promosi Kesehatan
Pembantu Perawat Profesional
No Perawat Vokasional
Keperawatan Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
8 Melibatkan diri Berperan serta Mengelola pro- Mengelola promosi Berperan secara
dalam promosi dalam promosi mosi kesehatan kesehatan melalui aktif dengan profe-
kesehatan kesehatan bersama melalui ker- kerjasama dengan sional kesehatan
yang telah perawat profesional, jasama dengan sesama perawat, pro- lain, perencana,
dirancang un- profesional lain dan sesama perawat, fesional lain kelom- pembuat kebija-
tuk menguran- kelompok komu- profesional lain pok masyarakat serta kan, kelompok
gi rasa sakit nitas/ masyarakat serta kelompok kelompok khusus masyarakat dan
dan mening- dalam kegiatan masyarakat tertentu untuk men- advokasi untuk
katkan gaya yang ditujukan untuk untuk mengu- gurangi rasa sakit, merumuskan
hidup dan mengurangi rasa rangi rasa sakit, meningkatkan gaya strategi dan meng-
lingkungan sakit dan mening- meningkatkan hidup dan lingkungan gerakkan sumber
yang sehat katkan gaya hidup gaya hidup dan yang sehat dalam – sumber untuk
dan lingkungan yang lingkungan yang area praktik spesialis meningkatkan
sehat sehat status kesehatan
masyarakat

224 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Pengkajian
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
9 Melaksana- Melaksanakan Melakukan peng- Mengumpulkan data Mengumpulkan data
kan pen- pengumpulan kajian melalui obyektif dan subyektif obyektif dan subyektif
gumpulan data kesehatan pengumpulkan yang akurat dan yang akurat dan rel-
data keseha- sesuai aspek data obyektif dan relevan yang dibutuh- evan untuk pengkajian
tan, sesuai yang didelegasi- subyektif yang kan untuk praktik di klien menggunakan
aspek yang kan, kemudian akurat dan relevan area khusus melalui strategi pengumpulan
didelegasikan mengkontribusi- melalui pengkajian pengkajian keseha- multipel data dan sum-
kan data dan in- kesehatan dan tan dan keperawatan ber-sumber informasi,
formasi tersebut keperawatan yang yang sistematik, men- mengajukan per-
untuk pengkajian sistematik gajukan permintaan mintaan pemeriksaan
yang dibuat oleh pemeriksaan dan dan prosedur diagnos-
Perawat Tereg- prosedur diagnostik tik yang diperbolehkan
istrasi yang diperbolehkan dalam lingkup praktik
dalam lingkup praktik spesialis dan peratu-
spesialis dan peratu- ran perundangan
ran perundangan
10 Melaporkan Mengidentifi- Mengorganisasi- Mengorganisasi- Menerapkan pertim-
perubahan kasi masalah kan, mensintesis, kan, mensintesis, bangan klinis lanjutan
yang dapat kesehatan yang menganalisis, menganalisis, dan pengetahuan
mempen- umum, aktual menerjemahkan menerjemahkan data yang mendalam
garuhi kes- dan potensial data dari berbagai dari berbagai sumber untuk menegakkan
ehatan serta mencatat sumber untuk me- untuk menegakkan diagnosis banding dan
temuan yang negakkan diagno- diagnosis keperawa- menetapkan rencana
meyimpang sis keperawatan tan dan menetapkan asuhan yang kompre-
dan menetapkan rencana asuhan hensif
rencana asuhan
11 Melapor- Melaporkan dan Berbagi temuan Berbagi temuan Berbagi temuan dan
kan hasil ob- menjaga keaku- dan mendoku- dan mendokumen- mendokumentasikan-
servasi sesuai ratan, mencatat mentasikan-nya tasikan-nya secara nya secara akurat dan
kebijakan temuan tepat secara akurat dan akurat dan tepat tepat waktu sesuai
organisasi waktu sesuai tepat waktu sesuai waktu sesuai dengan dengan standar
dengan standar dengan standar standar profesi dan profesi dan kebijakan
profesi dan kebi- profesi dan kebija- kebijakan organisasi organisasi
jakan organisasi kan organisasi

Perencanaan
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
12 Mengkontri- Membantu Per- Merumuskan Merumuskan Merumuskan dan
busikan in- awat Teregistrasi rencana asuhan rencana asuhan memobilisasi sumber
formasi untuk dalam meren- yang komprehensif yang kompre- daya untuk menyusun
membantu canakan asuhan dengan hasil asuhan hensif dengan rencana asuhan yang
rencana asu- klien berdasarkan yang teridentifikasi hasil asuhan yang komprehensif dan
han klien hasil pengkajian berdasarkan diag- teridentifikasi ber- terkoordinasi sesuai
nosis keperawatan, dasarkan diagno- dengan hasil asuhan
hasil pengkajian sis keperawatan, yang diharapkan,
keperawatan dan hasil pengkajian berdasarkan standar
kesehatan, masukan keperawatan dan praktik keperawatan
dari anggota tim kesehatan, masu- lanjutan, serta keputu-
kesehatan lain, kan dari anggota san tentang pencega-
dan standar praktik tim kesehatan lain, han, diagnostik dan
keperawatan dan standar prak- intervensi terapeutik
tik keperawatan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 225


Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
14 Menyampai- Memberikan infor- Melibatkan klien Melibatkan klien Melibatkan klien apa-
kan pertan- masi yang akurat apabila memung- apabila memung- bila memungkinkan,
yaan dari kepada klien ten- kinkan, dalam kinkan, dalam dalam rencana asu-
klien tentang tang aspek ren- rencana asuhan rencana asuhan han untuk menjamin
rencana cana asuhan yang untuk menjamin untuk menjamin klien mendapatkan
asuhan ke- menjadi tanggung klien mendapatkan klien mendapatkan informasi akurat,
pada perawat jawabnya informasi akurat, informasi akurat, dapat dimengerti
supervisor dapat dimengerti, dapat dimengerti, sebagai dasar per-
sebagai dasar sebagai dasar per- setujuan asuhan yang
persetujuan asuhan setujuan asuhan diberikan
yang diberikan yang diberikan
15 Melaporkan dan Melibatkan seorang Melibatkan Merencanakan
meminta seorang penasehat apabila seorang penase- mekanisme untuk
penasehat apa- klien, keluarga atau hat apabila klien, menjamin kehadiran
bila klien dan/atau pemberi asuhan keluarga atau seorang penasehat
pemberi asuhan meminta dukun- pemberi asuhan apabila klien, keluarga
meminta dukun- gan atau memiliki meminta dukun- atau pemberi asuhan
gan, atau memiliki keterbatasan gan atau memiliki meminta dukungan
keterbatasan ke- kemampuan dalam keterbatasan ke- atau memiliki keter-
mampuan dalam membuat keputu- mampuan dalam batasan kemampuan
membuat keputu- san, memberikan membuat keputu- dalam membuat
san, memberikan persetujuan, atau san, memberikan keputusan, memberi-
persetujuan, atau mengalami ham- persetujuan, atau kan persetujuan, atau
mengalami ham- batan bahasa mengalami ham- mengalami hambatan
batan bahasa batan bahasa bahasa
16 Berkontribusi Berkoordinasi Mengkaji kem- Mengkaji kem- Mengkaji kembali dan
dalam meng- dengan Perawat bali dan merevisi bali dan merevisi merevisi rencana asu-
kaji kembali Teregisterasi, rencana asuhan rencana asuhan han secara reguler,
dan merevisi mengkaji kem- secara reguler, apa- secara reguler, apabila memungkin-
rencana bali dan merevisi bila memungkinkan apabila memung- kan berkolaborasi
asuhan rencana asuhan berkolaborasi den- kinkan berkolabo- dengan tim kesehatan
secara regular gan tim kesehatan rasi dengan tim lain, klien dan/atau
lain dan klien kesehatan lain dan pemberi asuhan
klien
17 Menyimpan Menjaga Menjaga kelangsun- Menjaga kelang- Menjaga kelangsun-
catatan keg- kelangsungan gan rencana asuhan sungan rencana gan rencana asuhan
iatan rencana asuhan yang terkini, akurat asuhan yang ter- yang terkini, akurat
yang terkiri, akurat dan catatan terkait kini, akurat dan dan catatan terkait
dan catatan terkait catatan terkait
dibawah supervisi
Perawat Tereg-
istrasi

226 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Implementasi
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
18 Membantu Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
asuhan dibawah intervensi kep- serangkaian prose- serangka- prosedur, treat-
arahan seorang erawatan yang dur, treatment dan ian prosedur, ment dan intervensi
perawat praktisi direncanakan intervensi yang treatment dan yang berada dalam
terlisensi atau per- sesuai dengan berada dalam intervensi yang kewenangan legal,
awat teregistrasi standar praktik lingkup praktik berada dalam lingkup praktik yang
keperawatan keperawatan bagi lingkup praktik sp- diperluas dan sesuai
dibawah penga- perawat teregis- esialis dan sesuai dengan standar
wasan perawat trasi dan sesuai dengan standar praktik keperawatan
teregistrasi standar praktik praktik keperawa-
keperawatan tan spesialis
19 Mencatat tugas Mendokumenta- Mendokumenta- Mendokumenta- Mendokumentasi-
yang dilaksana- sikan intervensi sikan intervensi sikan intervensi kan intervensi dan
kan dan mengob- dan respon klien dan respon klien dan respon klien respon klien secara
servasi secara secara akurat secara akurat dan secara akurat dan akurat dan tepat
akurat dan tepat dan tepat waktu tepat waktu tepat waktu waktu
waktu sesuai den-
gan prosedur
20 Mengidentifikasi Mengidentifikasi Merespon situasi Merespon situasi Menyesuaikan
dan melaporkan dan melaporkan perubahan yang perubahan yang intervensi untuk
situasi perubahan situasi peruba- cepat atau yang cepat atau yang memenuhi kebutu-
yang tidak dihara- han yang tidak tidak diharapkan tidak diharapkan han klien dan/atau
pkan diharapkan secara cepat dan secara cepat dan lingkungan dalam
tepat tepat situasi yang berubah
secara cepat atau
tidak diharapkan
21 - Meminta ban- - Meminta Merespon situ- Merespon situ- Memobilisasi dan
tuan cepat dalam bantuan cepat asi gawat darurat/ asi gawat darurat/ mengkoordinasikan
situasi gawat dan tepat dalam bencana secara bencana secara sumber daya dan
darurat/ bencana situasi gawat cepat dan tepat, cepat dan tepat, mengambil peran
darurat/ ben- termasuk mel- mengambil peran kepemimpinan
- Menerapkan cana akukan prosedur kepemimpinan dalam situasi gawat
ketrampilan ban- bantuan hidup jika dalam triage dan darurat dan/atau
tuan hidup dasar - Menerapkan diperlukan, dan koordinasi asuhan bencana
sampai bantuan ketrampilan prosedur gawat klien sesuai
tiba bantuan hidup darurat/ bencana kebutuhan asuhan
dasar sampai lainnya khusus
bantuan tiba

2.2.5. Evaluasi
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
22 Memberikan Memonitor dan Memonitor dan Memonitor dan Memonitor dan
kontribusi in- mendokumenta- mendokumenta- mendokumentasi- mendokumentasikan
formasi untuk sikan kemajuan sikan kemajuan kan kemajuan hasil kemajuan hasil asu-
evaluasi ke- hasil asuhan hasil asuhan yang asuhan yang dihara- han yang diharapkan
majuan hasil yang diharapkan diharapkan secara pkan secara akurat secara akurat dan
asuhan yang secara akurat dan akurat dan lengkap dan lengkap lengkap
diharapkan lengkap

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 227


Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
23 Memberikan Mengevalu- Mengevaluasi ke- Mengevaluasi ke-
kontribusi kepada asi kemajuan hasil majuan hasil asuhan majuan hasil asuhan
tim dalam evalu- asuhan terhadap terhadap pencapa- terhadap pencapa-
asi kemajuan pencapaian yang ian yang ditargetkan, ian yang ditargetkan
terhadap hasil/ ditargetkan, dengan melibatkan melalui partisipasi
pencapaian yang dengan melibatkan klien, keluarga dan/ dengan inter disiplin,
ditargetkan klien, keluarga atau pemberi pelay- dan melibatkan klien,
dan/atau pemberi anan, serta anggota keluarga dan/atau
pelayanan, serta tim kesehatan lain pemberi pelayanan
anggota tim kes-
ehatan lain
24 Memberikan Menggunakan data Menggunakan data Menggunakan data
kontribusi data evaluasi untuk evaluasi untuk evaluasi untuk mem-
evaluasi dan memodifikasi ren- memodifikasi ren- pengaruhi strategi
saran perbaikan cana asuhan cana asuhan asuhan dan mengin-
terhadap rencana formasikan kecender-
asuhan kepada ungan / trend praktik
perawat teregis- di masa depan
trasi

2.2.6 Komunikasi Terapetik - Hubungan Interpersonal


Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
25 Mengkomuni- Mengkomunikasi- Mengkomunikasi- Mengkomunikasi- Mengkomunikasi-
kasikan secara kan secara jelas, kan secara jelas, kan secara jelas, kan secara jelas,
jelas, konsisten konsisten dan konsisten dan konsisten dan konsisten dan
dan akurat infor- akurat informasi akurat informasi akurat informasi akurat infor-
masi tentang sta- baik verbal, tertulis baik verbal, tertulis baik verbal, tertulis masi baik verbal,
tus klien sesuai maupun elektronik, maupun elektronik, maupun elektronik, tertulis maupun
dengan lingkup sesuai tanggung sesuai tanggung sesuai tanggung elektronik, sesuai
tugasnya jawab profesion- jawab profesion- jawab profesion- tanggung jawab
alnya alnya alnya profesionalnya
26 Berinteraksi Berinteraksi den- Berinteraksi den- Berinteraksi den- Berinteraksi den-
dengan cara gan cara menghar- gan cara menghar- gan cara menghar- gan cara menghar-
menghargai dan gai dan menghor- gai dan menghor- gai dan menghor- gai dan menghor-
menghormati mati budaya klien, mati budaya klien, mati budaya klien, mati budaya klien,
budaya klien, keluarga, dan/atau keluarga, dan/atau keluarga, dan/atau keluarga, dan/atau
keluarga, dan/ pemberi pelayanan pemberi pelayanan pemberi pelayanan pemberi pelay-
atau pemberi dari berbagai latar dari berbagai latar dari berbagai latar anan dari berbagai
pelayanan dari belakang budaya belakang budaya belakang budaya latar belakang
berbagai latar budaya
belakang budaya
27 Mengkomuni- Mengkomunikasi- Mengkomunikasi- Mengkomunikasi- Menciptakan
kasikan kegiatan kan dan berbagi kan dan berbagi kan dan berbagi mekanisme
yang dilakukan informasi yang informasi yang informasi yang yang efektif
kepada anggota relevan, mencakup relevan, mencakup relevan, mencakup untuk mengko-
tim lain dan pandangan klien, pandangan klien, pandangan klien, munikasikan dan
memberikan keluarga dan/atau keluarga dan/atau keluarga dan/atau berbagi informasi
informasi yang pemberi pelayanan pemberi pelayanan pemberi pelayanan dengan anggota
memadai sesuai dengan anggota dengan anggota dengan anggota tim kesehatan
kebutuhannya tim kesehatan lain tim kesehatan lain tim kesehatan lain lain yang terlibat
yang terlibat dalam yang terlibat dalam yang terlibat dalam dalam pemberian
pemberian pelay- pemberian pelay- pemberian pelay- pelayanan
anan kesehatan. anan kesehatan. anan kesehatan.

228 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Kepemimpinan & Manajemen
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
28 Memahami Memberikan Memberikan Memberikan advokasi Memberikan advokasi
faktor-faktor advokasi dan advokasi dan dan berbertindak dalam dan mengimplemen-
yang mem- berkontribusi . berbertindak rentang kendalinya tasikan kebijakan
berikan kon- untuk mencipta- dalam rentang untuk menciptakan dan strategi yang
tribusi dalam kan lingkungan kendalinya untuk lingkungan keja yang berkaitan dengan
menciptakan keja yang positif menciptakan positif sistem kesehatan
lingkungan lingkungan keja untuk membangun
kerja yang yang positif lingkungan praktik
positif yang positif, termasuk
rekrutmen, retensi
dan pengemban-
gan sumber daya
manusia
29 Memahami Menyesuaikan Menyesuaikan pen- Melibatkan diri dalam
kebutuhan pendekatan dan dekatan dan gaya kaderisasi pemimpin
pendekatan dan gaya kepemimpi- kepemimpinan dalam masa depan, melalui
berbagai gaya nan dalam situasi situasi khusus di area pendidikan, coaching
kepemimpinan yang berbeda praktik spesialis dan mentoring
dalam situasi
yang berbeda
30 Mengenali Mengenali Menghadapi kon- Menghadapi konflik Menghadapi konflik
konflik dan konflik dan flik dengan cara dengan cara yang bi- dengan cepat dan
mengguna- menggunakan yang bijaksana, jaksana, menggunakan kreatif, mengenali/
kan ketrampi- ketrampilan menggunakan ke- ketrampilan komuni- mengetahui potensi
lan interper- interpersonal trampilan komuni- kasi yang efektif dan peluang untuk men-
sonal serta serta mekan- kasi yang efektif mekanisma yang ada dapat solusi baru
mekanisme isme organisasi dan mekanisma untuk mencapai solusi
organisasi yang ada untuk yang ada untuk
yang ada un- mencapai solusi mencapai solusi
tuk mencapai
solusi
31 Mendukung Memberikan Memimpin dengan cara Menciptakan rasa
pemimpin kontribusi untuk yang dapat menginspi- percaya untuk dirinya
dengan cara kepemimpinan tim rasi rasa saling meng- dan organisasi untuk
konsisten untuk dengan mem- hargai dan percaya diri menginspirasi melalui
meningkatkan perkuat tujuan dari anggota lain sikap kepemimpinan
rasa saling sehingga dapat guna memaksimalkan
menghargai meningkatkan Kontribusi orang lain
hormat dan sikap saling
percaya diri menghargai dan
diantara ang- percaya diri dian-
gota tim tara anggota tim
32 Mengekpresi- Menetapkan secara Menciptakan visi
kan pemikiran jelas kontribusi dan dan bertindak untuk
kepemimpinan- harapan2 yang di- memberikan rasa me-
nya secara jelas inginkan oleh anggota miliki kepada seluruh
dan mendukung tim, dalam perannya anggota dan menga-
harapan anggota sebagai ketua tim dan wasi seluruh kegiatan
tim lainnya sesuai dengan uraian kerja mereka
tugas terbaru.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 229


Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
33 Mengelola Memprioritaskan Memprioritaskan Memprioritaskan beban Memperioritaskan
tugas yang di- beban kerja beban kerja dan kerja, mengelola waktu beban masalah, men-
berikan dalam dan mengelola mengelola waktu secara efektif dan men- gelola waktu secara
waktu yang waktu secara secara efektif galokasikan sumber2 efektif dan menga-
disepakati efektif untuk mencapai hasil lokasi sumber2 untuk
yang optimal mencapai hasil yang
optimal
34 Mengerti per- Memahami Memberikan Memberikan kontribusi Mengembangkan
an kebijakan bagaimana kontribusi pada pada hasil review dan dan melaksanakan
dan prose- kebijakan dan hasil review dan modifikasi kebija- mekanisme monitor-
dur dalam prosedur dikem- modifikasi kebija- kan dan prosedure ing dan evaluasi kebi-
pengelolaan bangkan serta kan dan prose- organisasi ter- jakan secara berkala
organisasi memberikan dure organisasi baru dan menunjukan yang berdampak
kontribusi untuk terbaru. kepemipinan dalam pada pelayanan
umpan balik mengembangkan dan keperawatan dan
komite review. mengimplementasikan menterjemahkan-
kebijakan organisasi nya dalam rencana,
serta prosedur khusus struktur dan program
pada area spesialis. kesehatan.
35 Berpartisipasi Berpartisipasi Memberikan kon- Memberikan kontribusi Mempromosikan ke-
dalam kegia- dalam kegiatan tribusi terhadap terhadap pengemban- bijakan dan mengad-
tan pembela- pembelajaran pendidikan dan gan dan implementasi vokasi sumber2 untuk
jaran berbasis berbasis unit pengembangan pendidikan spesialis mendukung pendidi-
unit. profesional maha- serta pengembangan kan dan pengemban-
siswa dan sejawat profesional siswa dan gan profesional di
di tempat kerja sejawat di tempat kerja lingkungan kerja
36 Mengusulkan Memberikan Memberikan Menggunakan proses Memperkenalkan,
saran dan umpan balik umpan balik, sa- berubah untuk mem- mengevaluasi dan
memberi- dan saran untuk ran perubahan di pengaruhi pengenalan mengelola inovasi
kan umpan perubahan di lingkungan prak- inovasi dan adaptasi dan perubahan dalam
balik untuk lingkungan prak- tiknya sendiri atau pada praktik spesialis sistem kesehatan
perubahan di tiknya sendiri organisasinya, dan organisasi pelay- dengan mendorong
lingkungan secara efektif secara effektif anan. kreatifitas
kerjanya
sendiri

Pelayanan Kesehatan Interprofesional


Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
37 Memahami Memahami Memahami Memahami dan Menciptakan lingkungan
beberapa dan meng- dan meng- menghargai peran, yang membangun keper-
peran dan hargai peran, hargai peran, pengetahuan dan cayaan diantara pemberi as-
ketrampilan pengetahuan pengetahuan ketrampilan ang- uhan kesehatan, memahami
pemberi asu- dan ketrampilan dan ketrampi- gota tim kesehatan pengetahuan dan ketrampi-
han lain yang anggota tim lan anggota yang berkaitan lan berbagai profesi dan
berhubun- kesehatan yang tim kesehatan dengan tanggung disiplin ilmu dalam memberi-
gan dengan berkaitan den- yang berkaitan jawabnya kan pelayanan kesehatan.
tanggung gan tanggung dengan tang-
jawabnya. jawabnya. gung jawabnya

230 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
38 Bekerjasama Bekerjasama Berkolaborasi Berkolaborasi Menggunakan kepemimpi-
untuk mem- untuk memper- dengan profes- dengan profes- nan, pembangunan tim,
pertahankan tahankan kerja sional keseha- sional kesehatan negosiasi dan ketrampilan
kerja tim multi tim multi dispilin tan lain untuk lain untuk mening- menyelesaikan konflik untuk
dispilin secara secara efektif. meningkatkan katkan pelayanan membangun hubungan
efektif. pelayanan keperawatan dan intra-/inter profesional, lem-
keperawatan kesehatan yang baga lain, dan masyarakat
dan kesehatan diberikan dalam guna meningkatkan kualitas
yang dapat area khusus. asuhan dan meningkat-
dijangkau oleh kan kualitas asuhan serta
klien menagatasi hambatan untuk
menjangkau pelayanan
39 Menggunakan Menggunakan Menggunakan Melibatkan diri secara aktif
pengetahuan pengetahuan pengetahuan dalam meningkatkan praktik
tentang praktik tentang praktik tentang praktik kerja kolaboratif inter dan
kerja inter dan kerja inter dan kerja inter dan intra antar profesional dalam
intra profesional intra profesion- profesional yang lingkungan praktik
yang efektif al yang efektif efektif
40 Menyampaikan Memaparkan Memaparkan Memaparkan pandangan
pandangan dan men- pandangan klien, klien, keluarga, dan/atau
pasien/klien dukung pan- keluarga, dan/atau pemberi pelayanan dalam
dan/atau pem- dangan klien, pemberi pelayanan pembuatan keputusan oleh
beri pelayanan keluarga, dan/ dalam pembuatan tim inter profesional dan
untuk memban- atau pemberi keputusan oleh tim membantu dan/atau men-
tu pembuatan pelayanan se- inter profesional garahkan dalam menego-
keputusan oleh lama pembua- dan membantu siasikan keputusan yang
tim inter- profe- tan keputusan dalam menego- disepakati bersama
sional oleh tim inter siasikan keputusan
profesional yang disepakati
bersama
41 Merujuk klien Merujuk untuk Merujuk klien dan Merujuk dan menerima ruju-
kepada Per- memastikan menerima rujukan kan dari pemberi pelayanan
awat Teregister klien menda- dari pemberi pe- kesehatan lain untuk men-
untuk menjamin patkan inter- layanan kesehatan ingkatkan keberlangsungan
klien mendapat- vensi terbaik lain untuk menjamin asuhan dan menjamin klien
kan intervensi yang tersedia. klien mendapatan mendapatkan intervensi
terbaik yang intervensi terbaik terbaik yang tersedia .
tersedia. yang tersedia
42 Menerima akontabilitas
dan tanggungjawab untuk
pengelolaan kasus yang
kompleks.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 231


Delegasi – Supervisi
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
43 Menerima Menerima - Mendelegasikan Mendelegasikan Mendelegasikan
kegiatan yang kegiatan yang kepada orang lain, kepada orang lain, kepada orang lain,
ditugaskan/ didelegasikan kegiatan sesuai den- kegiatan sesuai kegiatan sesuai
didelegasikan sesuai dengan gan kemampuan, dengan kemampuan, dengan kemampuan,
yang sudah tingkat keahlian tingkat persiapan, tingkat persiapan, tingkat persiapan,
dipersiapkan dan lingkup keahlian dan lingkup keahlian dan lingkup keahlian dan lingkup
dan sesuai praktik legal praktik legal praktik legal praktik legal
dengan
keahliannya. - Menerima kegiatan Menerima kegiatan
yang didelegasikan yang didelegasikan
sesuai dengan ting- sesuai dengan ting-
kat keahliannya dan kat keahliannya dan
lingkup praktik legal lingkup praktik legal
44 Memberikan Memberikan Memonitor dan Memonitor dan Menawarkan strategi
umpan balik umpan balik menggunakan menggunakan pengawasan termas-
kepada orang kepada orang serangkaian serangkaian strategi uk mentoring, coach-
yang men- yang mendel- strategi pendukung pendukung termasuk ing dan precepting
delegasikan/ egasikan/ menu- termasuk precepting precepting dan sebagai bagian dari
menugaskan gaskan kegiatan ketika pengawasan mentoring ketika tanggungjawab pen-
kegiatan dan dan mengawasi dan/atau monitoring pengawasan dan/ gawasan.
mengawasi kerjanya. asuhan didelegasi- atau monitoring asu-
kerjanya kan han didelegasikan
45. Menerima Mempertahan- Mempertahankan Mempertahankan Mempertahankan
tanggung kan akontabilitas akontabilitas dan akontabilitas dan akontabilitas dan
jawab untuk terhadap hasil tanggung jawab saat tanggung jawab saat tanggung jawab saat
kegiatan yang kegiatan yang mendelegasikan as- mendelegasikan as- mendelegasikan as-
didelegasikan didelegasikan pek asuhan kepada pek asuhan kepada pek asuhan kepada
orang lain orang lain orang lain
46. Memberikan Memberikan Memberikan
kontribusi terhadap kontribusi terhadap kontribusi terhadap
pengembangan pan- pengembangan pengembangan pan-
duan dan kebijakan panduan dan kebija- duan dan kebijakan
yang berkaitan den- kan yang berkaitan yang berkaitan den-
gan pendelegasian dengan pendel- gan pendelegasian
tanggung jawab egasian tanggung tanggung jawab klinik
klinik. jawab klinik yang dalam keperawatan
khusus pada praktik dan lintas profesi
spesialis. kesehatan

2.3.3.KeselamatanLingkungan
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
47 Mengiden- Mengiden- Menggunakan Menggunakan alat Menggunakan pengka-
tifikasi dan tifikasi dan alat pengkajian pengkajian yang jian yang umum untuk
melaporkan melaporkan yang tepat untuk tepat untuk men- mengidentifikasi masalah
situasi yang situasi yang mengidentifikasi gidentifikasi risiko aktual dan potensial ter-
dapat mem- dapat mem- risiko actual dan actual dan potensial hadap lingkungan , klien,
bahayakan bahayakan potensial terha- terhadap keselama- keselamatan perorangan
keselamatan keselamatan dap keselamatan tan dan melaporkan dan risiko keamanan
klien atau staf. klien atau dan melaporkan kepada pihak yang serta melaporkan kepada
staf. kepada pihak yang berwenang. pihak yang berwenang.
berwenang.

232 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


48 Memberikan Memper- Mengambil tinda- Mengambil tindakan Menggunakan berbagai
kontribusi un- tahankan kan segera dengan segera dengan intervensi dan strategi
tuk keamanan lingkungan menggunakan menggunakan manajemen risiko untuk
dan keselama- asuhan yang strategi manajemen strategi manajemen memprakarsai peruba-
tan mela- aman melalui risiko peningkatan risiko peningka- han dan menjaga ling-
lui tindakan tindakan tepat kualitas untuk tan kualitas untuk kungan aman yang ada
tepat waktu waktu, mengi- menciptakan dan menciptakan dan dalam sistem dan yang
dan mengi- kuti peraturan menjaga lingkun- menjaga lingkungan memenuhi peraturan
kuti peraturan nasional dan gan asuhan yang asuhan yang aman nasional , persyaratan
nasional, persyaratan aman dan memen- dan memenuhi keselamatan dan kes-
persyaratan keselamatan uhi peraturan na- peraturan na- ehatan tempat kerja
keselamatan dan kes- sional, persyaratan sional, persyaratan
dan kesehatan ehatan di keselamatan dan keselamatan dan
di tempat kerja tempat kerja, kesehatan tempat kesehatan tempat
serta prosedur kebijakan dan kerja, serta kebija- kerja, serta kebija-
keselamatan. prosedur. kan dan prosedur. kan dan prosedur.
49 Menyimpan Menjamin kea- Menjamin kea- Menjamin bahwa kebija-
bahan-bahan manan dan ketepa- manan dan ketepa- kan dan prosedur sudah
pengobatan tan penyimpanan, tan penyimpanan, dijalankan untuk kea-
dengan mem- pemberian dan pemberian dan manan dan ketepatan
perhatikan pencatatan bahan- pencatatan bahan- penyimpanan,pemberian
kemananan bahan pengobatan. bahan pengobatan dan pencatatan bahan-
dan kes- bahan pengobatan.
elamatan.
50 Memberikan Memberikan obat, Memberikan obat Memberikan obat ter-
dan mencatat mencatat, mengkaji termasuk dosis masuk dosis yang tepat,
obat dibawah efek samping dan yang tepat, cara, cara, frekuensi, ber-
pengawasan mengukur dosis frekuensi, berdasar- dasarkan pengetahuan
seorang Per- yang sesuai den- kan pengetahuan yang akurat tentang efek
awat Tereg- gan resep yang yang akurat tentang farmakologis, karakteris-
istrasi bila ditetapkan. efek farmakologis, tik klien dan terapi yang
secara hukum karakteristik klien disetujui, sesuai dengan
diijinkan. dan terapi yang resep yang ditetapkan.
disetujui, sesuai
dengan resep yang
ditetapkan.
51 Memenuhi Memenuhi Memenuhi Memenuhi prosedur Bersikap proaktif dalam
prosedur prosedur prosedur pencega- pencegahan infeksi menyoroti dan menga-
pencegahan pencegahan han infeksi dan dan mencegah ter- jukan perbaikan pada
infeksi. infeksi mencegah terjadin- jadinya pelanggaran strategi pengawasan
ya pelanggaran dalam praktik yang infeksi untuk semua
dalam praktik yang dilakukan para tempat praktik.
dilakukan para praktisi lain.
praktisi lain.
52 Mengetahui Mengetahui Mengetahui tang- Mengidentifikasi Memberikan kontribusi
tindakan yang tindakan yang gung jawab dan dan merencanakan pada perumusan ren-
dilakukan pada dilakukan prosedur yang langkah- lang- cana pelayanan bencana
saat dinya- pada saat harus diikuti pada kah khusus yang dan pemulihan
takan terjadi dinyatakan saat dinyatakan diperlukan untuk
bencana. terjadi ben- terjadi bencana. menangani klien di
cana area praktik khusus
dalam kondisi
bencana.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 233


Ranah 3 : Pengembangan Professional, Personal & Kualitas
Pengembangan Profesi

Pembantu Perawat Perawat Profesional


No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
53 Memahami Mengetahui Meningkatkan Meningkatkan de- Mendelegasikan
bagaimana dan mengikuti deseminasi, peng- seminasi, penggu- kepada orang lain,
standar profesi standar pro- gunaan, monitoring naan, monitoring kegiatan sesuai
memberikan fesi dan praktik dan penelaahan dengan kemampuan,
kontribusi terbaik yang standar pro- tingkat persiapan,
terhadap diterapkan se- fesi serta pedoman keahlian dan lingkup
keamanan dan bagai tanggung praktik terbaik praktik legal
kualitas asuhan jawab profesi
54 Meningkatkan Meningkatkan dan Meningkatkan Menyampaikan dan
dan memper- mempertahankan praktik keperawatan meningkatkan peran
tahankan citra citra keperawatan spesialis sebagai keperawaatan praktik
keperawatan yang positif bagian esensial dari lanjutan dalam kon-
yang positif pemberian pelay- teks klinis, politis dan
anan kesehatan professional
55 Bertindak seba- Bertindak sebagai Bertindak sebagai Bertindak sebagai
gai model peran model peran model peran yang model peran yang
yang efektif yang efektif bagi efektif bagi maha- efektif bagi maha-
bagi mahasiswa mahasiswa dan siswa dan dalam tim siswa dan dalam tim
keperawatan dalam tim pemberi pemberi asuhan pemberi asuhan
(enrolled nurse asuhan
students) dan
staf pendukung
56 Bertindak Bertindak sebagai Bertindak sebagai Bertindak sebagai
sebagai nara nara sumber nara sumber di nara sumber dalam
sumber baagi bagi mahasiswa, area spesialis bagi praktik keperawatan
mahasiswa anggota tim mahasiswa, anggota lanjutan bagi maha-
keperawatan kesehatan lain dan tim kesehatan lain, siswa, tim kesehatan
(enrolled nurse masyarakat perencana keseha- lain, perencana
students) dan tan dan masyarakat kesehatan dan
staf pendukung masyarakat
57 Menghargai peneli- Memberikan kontri- Memberikan kontribu-
tian dalam mem- busi dalam pengem- si pengetahuan baru
berikan kontribusi bangan pengetahuan untuk pengemban-
pada pengemban- dan praktik keper- gan praktik dengan
gan keperawatan awatan klinis spesia- melakukan peneli-
dan menggunakan lis melalui identifikasi tian, deseminasi dan
hasil penelitian dan pelaksanaan menggabungkan
sebagai alat untuk penelitian sesuai hasil penelitian ke-
meningkatkan kebutuhan dalam praktik
standar asuhan
58 Memberikan advoka- Memberikan ad-
si dan berpartisipasi vokasi dan berpartisi-
untuk mendapatkan pasi untuk menda-
pengakuan pimpi- patkan pengakuan
nan, hukum dan pimpinan, hukum dan
masyarakat terhadap masyarakat terhadap
kualifikasi spesialis, kualifikasi spesialis,
perlindungan hak perlindungan hak
sebagai perawai sebagai perawat
spesialis dan lingkup konsultan dan lingkup
praktik terkait praktiknya

234 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
59 Mencermati Mengamati ling- Mencermati lingkun-
lingkungan praktik kungan praktik dan gan global terhadap
dan literatur literatur keperawatan kecenderungan yang
keperawatan untuk spesialis untuk men- muncul dalam praktik
mengidentifikasi gidentifikasi kecend- lanjutan dan asuhan
kecenderungan erungan (trend) dan kesehatan
(trend) dan issu issu yang muncul
yang muncul
60 Ikut serta Ikut serta dalam Ikut serta dalam keg- Memimpin kegiatan
dalam kegiatan kegiatan advokasi iatan advokasi mela- advokasi mela-
advokasi mela- melalui organ- lui organisasi profesi lui organisasi profesi
lui organisasi isasi profesi untuk untuk mempengaruhi untuk mempengaruhi
profesi untuk mempengaruhi kebijakan pelayanan kebijakan pelayanan
mempengaruhi kebijakan pelay- kesehatan dan sosial kesehatan dan sosial
kebijakan pelay- anan kesehatan serta pemberian yang berdampak pada
anan kesehatan dan sosial serta pelayanan di area ketersediaan dan ket-
dan sosial serta masuk ke dalam spesialisnya erjangkauan terhadap
masuk ke dalam pelayanan pelayanan praktik
pelayanan keperawatan lanjut

Peningkatan Kualitas
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
61 Melaksanakan Melaksanakan Mengikuti Menggunakan Menggali dan menginte-
tugas sesuai tugas sesuai pedoman prak- dan berkontribusi grasikan penelitian untuk
arahan dan arahan dan tik terbaik dan dalam penelitian menghasilkan praktik
sesuai dengan sesuai dengan berdasarkan untuk memper- berbasis pembuktian
kebijakan, keten- kebijakan, keten- pembuktian oleh pembuktian (evidence-based prac-
tuan, tolok ukur tuan, tolok ukur (evidence- guna praktik yang tice) untuk memperbaiki
kualitas dan juga kualitas dan juga based ) dalam aman, efektif dan keamanan, efesiensi
sesuai dengan sesuai dengan melakukan efesien, di area dan efektifitas asuhan
tingkat pelatihan tingkat pelatihan praktik keper- spesialisasinya. keperawatan.
yang diikutinya yang diikutinya. awatan.
62 Mengusulkan Berperan serta Bepartisipasi Melakukan telaah Berpartisipasi dalam
gagasan kepada dalam pening- dalam kegiatan secara sistematik pengawasan dan telaah
orang yang tepat katan kualitas peningkatan untuk mening- intra- dan inter dispilin
untuk perbaikan dan prosedur kualitas dan katkan kepuasan untuk meningkatkan atau
pelayanan jaminan mutu penjaminan dan hasil asuhan memperbaiki kepuasan
mutu. sesuai area dan hasil asuhan yang
spesialisnya. diharapkan klien.

Pendidikan Berkelanjutan
Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
63 Mengidentifi- Melakukan kajian Melakukan kajian Melakukan kajian Melakukan kajian
kasi kesenjangan secara teratur secara teratur ten- secara teratur ten- secara teratur ten-
antara persyara- tentang praktik tang praktik yang tang praktik yang tang praktik yang
tan kerja dengan yang dilaksana- dilaksanakannya dilaksanakannya dilaksanakan-
pengetahuan kannya dengan dengan cara re- dengan cara re- nya dengan cara
terbaru, pema- cara refleksi dan fleksi, telaah kritis, fleksi, telaah kritis, refleksi, telaah kritis,
haman dan peer review dan evaluasi serta dan evaluasi serta dan evaluasi serta
ketrampilan peer review peer review peer review

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 235


Pembantu Perawat Perawat Profesional
No
Keperawatan Vokasional Ners Ners Spesialis Ners Konsultan
64. Menghadiri Bertanggung Bertanggung Memikul tanggung Bertanggung jawab
pertemuan yang jawab untuk bela- jawab untuk belajar jawab untuk bela- untuk belajar seu-
berhubungan jar seumur hidup, seumur hidup, jar seumur hidup, mur hidup, pengem-
dengan pengem- pengembangan pengembangan pengembangan bangan profesional
bangan diri dan profesional dan profesional dan profesional dan dan mempertahan-
berkaitan dengan mempertahankan mempertahankan mempertahankan kan kompetensi
bidang kerjanya kompetensi yang kompetensi yang kompetensi yang yang dimilikinya
secara rutin dimilikinya dimilikinya dimilikinya
65 Menyempatkan Menyempatkan Menyempatkan Berpartisipasi Meningkatkan dan
diri untuk belajar diri untuk belajar diri untuk belajar dalam proses mendorong berbagai
bersama orang bersama orang bersama orang lain belajar menga- program yang men-
lain untuk mem- lain untuk mem- untuk memberikan jar pada bidang dukung pendidikan
berikan kontri- berikan kontribusi kontribusi terhadap keilmuan yang asuhan kesehatan
busi terhadap terhadap asuhan asuhan kesehatan sama maupun yang bersifat inter-
kesehatan kesehatan multidisiplin disiplin

E. Daftar Unit & Kodifikasi Kompetensi Perawat Indonesia


I. Kategori : Perawat Vokasional

No.
Kode Judul Unit Komptensi
Urut
1 Wat.PV.1.Ak.1 Menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan
tindakan professional sesuai dengan lingkup praktik,
dan hukum/peraturan perundangan
2 Wat.PV.1.PE.2 Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan sesuai
dengan Kode Etik Perawat Indonesia
3 Wat.PV.1.PE.3 Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan
martabat klien
4 Wat.PV.1.PE.4 Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk me-
milih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan &
kesehatan yang diberikan,
5 Wat.PV.1.PE.5 Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi
tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam
kapasitas sebagai seorang profesional
6 Wat.PV.1.PL.6 Melakukan praktik keperawatan profesional sesuai
dengan peraturan perundangan
7 Wat.PV.2.PAK.7 Menggunakan keterampilan penyelesaian masalah
untuk memandu praktik

236 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Judul Unit Komptensi
Urut
8 Wat.PV.2.PAK.8 Berperan serta dalam promosi kesehatan bersama
perawat profesional, profesional lain dan kelompok
komunitas/ masyarakat dalam kegiatan yang dituju-
kan untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan
gaya hidup dan lingkungan yang sehat
9 Wat.PV.2.PAK.9 Melaksanakan pengumpulan data kesehatan sesuai
aspek yang didelegasikan, kemudian mengkontri-
busikan data dan informasi tersebut untuk pengkajian
yang dibuat oleh Perawat Teregistrasi
10 Wat.PV.2.PAK.10 Mengidentifikasi masalah kesehatan yang umum,
aktual dan potensial serta mencatat temuan yang
meyimpang
11 Wat.PV.2.PAK.11 Melaporkan dan menjaga keakuratan, mencatat te-
muan tepat waktu sesuai dengan standar profesi dan
kebijakan organisasi
12 Wat.PV.2.PAK.12 Membantu Perawat Teregistrasi dalam merencana-
kan asuhan klien berdasarkan hasil pengkajian
13 Wat.PV.2.PAK.13 Menetapkan prioritas asuhan yang diberikan ber-
sama perawat supervisor
14 Wat.PV.2.PAK.14 Memberikan informasi yang akurat kepada klien ten-
tang aspek rencana asuhan yang menjadi tanggung
jawabnya
15 Wat.PV.2.PAK.15 Melaporkan dan meminta seorang penasehat apa-
bila klien dan/atau pemberi asuhan meminta dukun-
gan, atau memiliki keterbatasan kemampuan dalam
membuat keputusan, memberikan persetujuan, atau
mengalami hambatan bahasa
16 Wat.PV.2.PAK.16 Berkoordinasi dengan Perawat Teregisterasi, meng-
kaji kembali dan merevisi rencana asuhan secara
reguler
17 Wat.PV.2.PAK.17 Menjaga kelangsungan rencana asuhan yang terkiri,
akurat dan catatan terkait dibawah supervisi Perawat
Teregistrasi
18 Wat.PV.2.PAK.18 Melaksanakan intervensi keperawatan yang diren-
canakan sesuai dengan standar praktik keperawatan
dibawah pengawasan perawat teregistrasi

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 237


No.
Kode Judul Unit Komptensi
Urut
19 Wat.PV.2.PAK.19 Mendokumentasikan intervensi dan respon klien
secara akurat dan tepat waktu
20 Wat.PV.2.PAK.20 Mengidentifikasi dan melaporkan situasi perubahan
yang tidak diharapkan
21 Wat.PV.2.PAK.21 Meminta bantuan cepat dan tepat dalam situasi ga-
wat darurat/ bencana
Menerapkan ketrampilan bantuan hidup dasar sam-
pai bantuan tiba
22 Wat.PV.2.PAK.22 Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan hasil
asuhan yang diharapkan secara akurat dan lengkap
23 Wat.PV.2.PAK.23 Memberikan kontribusi kepada tim dalam evaluasi
kemajuan terhadap hasil/pencapaian yang ditarget-
kan
24 Wat.PV.2.PAK.24 Memberikan kontribusi data evaluasi dan saran
perbaikan terhadap rencana asuhan kepada perawat
teregistrasi
25 Wat.PV.2.PAK.25 Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan aku-
rat informasi baik verbal, tertulis maupun elektronik,
sesuai tanggung jawab profesionalnya
26 Wat.PV.2.PAK.26 Berinteraksi dengan cara menghargai dan meng-
hormati budaya klien, keluarga, dan/atau pemberi
pelayanan dari berbagai latar belakang budaya
27 Wat.PV.2.PAK.27 Mengkomunikasikan dan berbagi informasi yang
relevan, mencakup pandangan klien, keluarga dan/
atau pemberi pelayanan dengan anggota tim kes-
ehatan lain yang terlibat dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
28 Wat.PV.2.KM.28 Memberikan advokasi dan berkontribusi . untuk men-
ciptakan lingkungan keja yang positif
29 Wat.PV.2.KM.29 Memahami kebutuhan pendekatan dan berbagai
gaya kepemimpinan dalam situasi yang berbeda
30 Wat.PV.2.KM.30 Mengenali konflik dan menggunakan ketrampilan
interpersonal serta mekanisme organisasi yang ada
untuk mencapai solusi

238 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Judul Unit Komptensi
Urut
31 Wat.PV.2.KM.31 Mendukung pemimpin dengan cara konsisten untuk
meningkatkan rasa saling menghargai hormat dan
percaya diri diantara anggota tim
32 Wat.PV.2.KM.32 *)
33 Wat.PV.2.KM.33 Memprioritaskan beban kerja dan mengelola waktu
secara efektif
34 Wat.PV.2.KM.34 Memahami bagaimana kebijakan dan prosedur
dikembangkan serta memberikan kontribusi untuk
umpan balik komite review.
35 Wat.PV.2.KM.35 Berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran berbasis
unit
36 Wat.PV.2.KM.36 Memberikan umpan balik dan saran untuk perubahan
di lingkungan praktiknya sendiri secara efektif
37 Wat.PV.2.KM.37 Memahami dan menghargai peran, pengetahuan dan
ketrampilan anggota tim kesehatan yang berkaitan
dengan tanggung jawabnya.
38 Wat.PV.2.KM.38 Bekerjasama untuk mempertahankan kerja tim multi
dispilin secara efektif.
39 Wat.PV.2.KM.39 Menggunakan pengetahuan tentang praktik kerja
inter dan intra profesional yang efektif
40 Wat.PV.2.KM.40 Menyampaikan pandangan pasien/klien dan/atau
pemberi pelayanan untuk membantu pembuatan
keputusan oleh tim inter-profesional
41 Wat.PV.2.KM.41 Merujuk klien kepada Perawat Teregister untuk
menjamin klien mendapatkan intervensi terbaik yang
tersedia.
42 Wat.PV.2.KM.42 *)
43 Wat.PV.2.KM.43 Menerima kegiatan yang didelegasikan sesuai den-
gan tingkat keahlian dan lingkup praktik legal
44 Wat.PV.2.KM.44 Memberikan umpan balik kepada orang yang men-
delegasikan/ menugaskan kegiatan dan mengawasi
kerjanya.
45 Wat.PV.2.KM.45 Mempertahankan akontabilitas terhadap hasil kegia-
tan yang didelegasikan
46 Wat.PV.2.KM.46 *)

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 239


No.
Kode Judul Unit Komptensi
Urut
47 Wat.PV.2.KM.47 Mengidentifikasi dan melaporkan situasi yang dapat
membahayakan keselamatan klien atau staf.
48 Wat.PV.2.KM.48 Mempertahankan lingkungan asuhan yang aman
melalui tindakan tepat waktu, mengikuti peraturan
nasional dan persyaratan keselamatan dan keseha-
tan di tempat kerja, kebijakan dan prosedur.
49 Wat.PV.2.KM.49 Menyimpan bahan-bahan pengobatan dengan mem-
perhatikan kemananan dan keselamatan.
50 Wat.PV.2.KM.50 Memberikan dan mencatat obat dibawah penga-
wasan seorang Perawat Teregistrasi bila secara
hukum diijinkan.
51 Wat.PV.2.KM.51 Memenuhi prosedur pencegahan infeksi
52 Wat.PV.2.KM.52 Mengetahui tindakan yang dilakukan pada saat
dinyatakan terjadi bencana
53 Wat.PV.3.PP.53 Mengetahui dan mengikuti standar profesi dan prak-
tik terbaik yang diterapkan sebagai tanggung jawab
profesi
54 Wat.PV.3.PP.54 Meningkatkan dan mempertahankan citra keperawa-
tan yang positif
55 Wat.PV.3.PP.55 Bertindak sebagai model peran yang efektif bagi ma-
hasiswa keperawatan (enrolled nurse students) dan
staf pendukung
56 Wat.PV.3.PP.56 Bertindak sebagai nara sumber baagi mahasiswa
keperawatan (enrolled nurse students) dan staf pen-
dukung
57 Wat.PV.3.PP.57 *)
58 Wat.PV.3.PP.58 *)
59 Wat.PV.3.PP.59 *)
60 Wat.PV.3.PP.60 Ikut serta dalam kegiatan advokasi melalui organisasi
profesi untuk mempengaruhi kebijakan pelayanan
kesehatan dan sosial serta masuk ke dalam pelay-
anan
61 Wat.PV.3.PK.61 Melaksanakan tugas sesuai arahan dan sesuai
dengan kebijakan, ketentuan, tolok ukur kualitas dan
juga sesuai dengan tingkat pelatihan yang diikutinya.

240 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Judul Unit Komptensi
Urut
62 Wat.PV.3.PK.62 Berperan serta dalam peningkatan kualitas dan
prosedur jaminan mutu
63 Wat.PV.3.PB.63 Melakukan kajian secara teratur tentang praktik
yang dilaksanakannya dengan cara refleksi dan peer
review
64 Wat.PV.3.PB.64 Bertanggung jawab untuk belajar seumur hidup,
pengembangan profesional dan mempertahankan
kompetensi yang dimilikinya
65 Wat.PV.3.PB.65 Menyempatkan diri untuk belajar bersama orang
lain untuk memberikan kontribusi terhadap asuhan
kesehatan
Keterangan :
*) Kompetensi ini tidak dimiliki oleh Perawat Vokasi

II. Kategori : Ners

No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
1 Wat.Ns.1.Ak.1 Menerima tanggung gugat terhadap keputusan,
tindakan profesional, hasil asuhan dan kompetensi
lanjutan sesuai dengan lingkup praktik, tanggung
jawab yang lebih besar, dan hukum/peraturan
perundangan
2 Wat.Ns.1.PE.2 Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan
sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
3 Wat.Ns.1.PE.3 Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan
martabat klien
4 Wat.Ns.1.PE.4 Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk
memperoleh informasi, memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan & kesehatan yang
diberikan
5 Wat.Ns.1.PE.5 Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi
tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam
kapasitas sebagai seorang profesional
6 Wat.Ns.1.PL.6 Melakukan praktik keperawatan profesional sesuai
dengan peraturan perundangan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 241


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
7 Wat.Ns.2.PAK.7 Menerapkan keterampilan berpikir kritis dan pen-
dekatan sistem untuk penyelesaian masalah serta
pembuatan keputusan keperawatan dalam konteks
pemberian asuhan keperawatan profesional
8 Wat.Ns.2.PAK.8 Mengelola promosi kesehatan melalui kerjasama
dengan sesama perawat, profesional lain serta
kelompok masyarakat untuk mengurangi rasa
sakit, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan
yang sehat
9 Wat.Ns.2.PAK.9 Melakukan pengkajian melalui pengumpulkan data
obyektif dan subyektif yang akurat dan relevan
melalui pengkajian kesehatan dan keperawatan
yang sistematik
10 Wat.Ns.2.PAK.10 Mengorganisasikan, mensintesis, menganalisis,
menerjemahkan data dari berbagai sumber untuk
menegakkan diagnosis keperawatan dan menetap-
kan rencana asuhan
11 Wat.Ns.2.PAK.11 Berbagi temuan dan mendokumentasikan-nya
secara akurat dan tepat waktu sesuai dengan
standar profesi dan kebijakan organisasi
12 Wat.Ns.2.PAK.12 Merumuskan rencana asuhan yang komprehen-
sif dengan hasil asuhan yang teridentifikasi ber-
dasarkan diagnosis keperawatan, hasil pengkajian
keperawatan dan kesehatan, masukan dari ang-
gota tim kesehatan lain, dan standar praktik keper-
awatan
13 Wat.Ns.2.PAK.13 Menetapkan prioritas asuhan melalui kolaborasi
dengan pemberi asuhan lain dan klien.
14 Wat.Ns.2.PAK.14 Melibatkan klien apabila memungkinkan, dalam
rencana asuhan untuk menjamin klien mendapat-
kan informasi akurat, dapat dimengerti, sebagai
dasar persetujuan asuhan yang diberikan
15 Wat.Ns.2.PAK.15 Melibatkan seorang penasehat apabila klien, kelu-
arga atau pemberi asuhan meminta dukungan atau
memiliki keterbatasan kemampuan dalam mem-
buat keputusan, memberikan persetujuan, atau
mengalami hambatan bahasa

242 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
16 Wat.Ns.2.PAK.16 Mengkaji kembali dan merevisi rencana asuhan
secara reguler, apabila memungkinkan berkolabo-
rasi dengan tim kesehatan lain dan klien
17 Wat.Ns.2.PAK.17 Menjaga kelangsungan rencana asuhan yang ter-
kini, akurat dan catatan terkait
18 Wat.Ns.2.PAK.18 Melaksanakan serangkaian prosedur, treatment
dan intervensi yang berada dalam lingkup praktik
keperawatan bagi perawat teregistrasi dan sesuai
standar praktik keperawatan
19 Wat.Ns.2.PAK.19 Mendokumentasikan intervensi dan respon klien
secara akurat dan tepat waktu
20 Wat.Ns.2.PAK.20 Merespon situasi perubahan yang cepat atau yang
tidak diharapkan secara cepat dan tepat
21 Wat.Ns.2.PAK.21 Merespon situasi gawat darurat/ bencana secara
cepat dan tepat, termasuk melakukan prosedur
bantuan hidup jika diperlukan, dan prosedur gawat
darurat/ bencana lainnya
22 Wat.Ns.2.PAK.22 Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan
hasil asuhan yang diharapkan secara akurat dan
lengkap
23 Wat.Ns.2.PAK.23 Mengevaluasi kemajuan hasil asuhan terhadap
pencapaian yang ditargetkan, dengan melibatkan
klien, keluarga dan/atau pemberi pelayanan, serta
anggota tim kesehatan lain
24 Wat.Ns.2.PAK.24 Menggunakan data evaluasi untuk memodifikasi
rencana asuhan
25 Wat.Ns.2.PAK.25 Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan
akurat informasi baik verbal, tertulis maupun elek-
tronik, sesuai tanggung jawab profesionalnya
26 Wat.Ns.2.PAK.26 Berinteraksi dengan cara menghargai dan meng-
hormati budaya klien, keluarga, dan/atau pemberi
pelayanan dari berbagai latar belakang budaya
27 Wat.Ns.2.PAK.27 Mengkomunikasikan dan berbagi informasi yang
relevan, mencakup pandangan klien, keluarga dan/
atau pemberi pelayanan dengan anggota tim kes-
ehatan lain yang terlibat dalam pemberian pelay-
anan kesehatan.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 243


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
28 Wat.Ns.2.KM.28 Memberikan advokasi dan berbertindak dalam
rentang kendalinya untuk menciptakan lingkungan
keja yang positif
29 Wat.Ns.2.KM.29 Menyesuaikan pendekatan dan gaya kepemimpi-
nan dalam situasi yang berbeda
30 Wat.Ns.2.KM.30 Menghadapi konflik dengan cara yang bijaksana,
menggunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
dan mekanisma yang ada untuk mencapai solusi
31 Wat.Ns.2.KM.31 Memberikan kontribusi untuk kepemimpinan tim
dengan memperkuat tujuan sehingga dapat menin-
gkatkan sikap saling menghargai dan percaya diri
diantara anggota tim
32 Wat.Ns.2.KM.32 Mengekpresikan pemikiran kepemimpinannya
secara jelas dan mendukung harapan anggota tim
lainnya
33 Wat.Ns.2.KM.33 Memprioritaskan beban kerja dan mengelola waktu
secara efektif
34 Wat.Ns.2.KM.34 Memberikan kontribusi pada hasil review dan mod-
ifikasi kebijakan dan prosedure organisasi terbaru.
35 Wat.Ns.2.KM.35 Memberikan kontribusi terhadap pendidikan dan
pengembangan profesional mahasiswa dan se-
jawat di tempat kerja
36 Wat.Ns.2.KM.36 Memberikan umpan balik, saran perubahan di
lingkungan praktiknya sendiri atau organisasinya,
secara effektif
37 Wat.Ns.2.KM.37 Memahami dan menghargai peran, pengetahuan
dan ketrampilan anggota tim kesehatan yang
berkaitan dengan tanggung jawabnya
38 Wat.Ns.2.KM.38 Berkolaborasi dengan professional kesehatan lain
untuk meningkatkan pelayanan keperawatan dan
kesehatan yang dapat dijangkau oleh klien
39 Wat.Ns.2.KM.39 Menggunakan pengetahuan tentang praktik kerja
inter dan intra profesional yang efektif
40 Wat.Ns.2.KM.40 Memaparkan dan mendukung pandangan klien,
keluarga, dan/atau pemberi pelayanan selama
pembuatan keputusan oleh tim inter profesional

244 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
41 Wat.Ns.2.KM.41 Merujuk untuk memastikan klien mendapatkan
intervensi terbaik yang tersedia.
42 Wat.Ns.2.KM.42 *)
43 Wat.Ns.2.KM.43 Mendelegasikan kepada orang lain, kegiatan
sesuai dengan kemampuan, tingkat persiapan,
keahlian dan lingkup praktik legal.
Menerima kegiatan yang
didelegasikan sesuai dengan tingkat keahliannya
dan lingkup praktik legal
44 Wat.Ns.2.KM.44 Memonitor dan menggunakan serangkaian strategi
pendukung termasuk precepting ketika penga-
wasan dan/atau monitoring asuhan didelegasikan
45 Wat.Ns.2.KM.45 Mempertahankan akontabilitas dan tanggung
jawab saat mendelegasikan aspek asuhan kepada
orang lain
46 Wat.Ns.2.KM.46 Memberikan kontribusi terhadap pengembangan
panduan dan kebijakan yang berkaitan dengan
pendelegasian tanggung jawab klinik.
47 Wat.Ns.2.KM.47 Menggunakan alat pengkajian yang tepat untuk
mengidentifikasi risiko actual dan potensial terha-
dap keselamatan dan melaporkan kepada pihak
yang berwenang.
48 Wat.Ns.2.KM.48 Mengambil tindakan segera dengan menggunakan
strategi manajemen risiko peningkatan kualitas un-
tuk menciptakan dan menjaga lingkungan asuhan
yang aman dan memenuhi peraturan nasional,
persyaratan keselamatan dan kesehatan tempat
kerja, serta kebijakan dan prosedur.
49 Wat.Ns.2.KM.49 Menjamin keamanan dan ketepatan penyimpanan,
pemberian dan pencatatan bahan-bahan pengob-
atan.
50 Wat.Ns.2.KM.50 Memberikan obat, mencatat, mengkaji efek samp-
ing dan mengukur dosis yang sesuai dengan resep
yang ditetapkan.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 245


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
51 Wat.Ns.2.KM.51 Memenuhi prosedur pencegahan infeksi dan
mencegah terjadinya pelanggaran dalam praktik
yang dilakukan para praktisi lain.
52 Wat.Ns.2.KM.52 Mengetahui tanggung jawab dan prosedur yang
harus diikuti pada saat dinyatakan terjadi ben-
cana.
53 Wat.Ns.3.PP.53 Meningkatkan deseminasi, penggunaan, monitor-
ing dan penelaahan standar profesi serta pedoman
praktik terbaik
54 Wat.Ns.3.PP.54 Meningkatkan dan mempertahankan citra keper-
awatan yang positif
55 Wat.Ns.3.PP.55 Bertindak sebagai model peran yang efektif bagi
mahasiswa dan dalam tim pemberi asuhan
56 Wat.Ns.3.PP.56 Bertindak sebagai nara sumber bagi mahasiswa,
anggota tim kesehatan lain dan masyarakat
57 Wat.Ns.3.PP.57 Menghargai penelitian dalam memberikan kon-
tribusi pada pengembangan keperawatan dan
menggunakan hasil penelitian sebagai alat untuk
meningkatkan standar asuhan
58 Wat.Ns.3.PP.58 *)
59 Wat.Ns.3.PP.59 Mencermati lingkungan praktik dan literatur kep-
erawatan untuk mengidentifikasi kecenderungan
(trend) dan issu yang muncul
60 Wat.Ns.3.PP.60 Ikut serta dalam kegiatan advokasi melalui or-
ganisasi profesi untuk mempengaruhi kebijakan
pelayanan kesehatan dan sosial serta masuk ke
dalam pelayanan
61 Wat.Ns.3.PK.61 Mengikuti pedoman praktik terbaik dan berdasar-
kan pembuktian (evidence-based ) dalam melaku-
kan praktik keperawatan.
62 Wat.Ns.3.PK.62 Bepartisipasi dalam kegiatan peningkatan kualitas
dan penjaminan mutu.
63 Wat.Ns.3.PB.63 Melakukan kajian secara teratur tentang praktik
yang dilaksanakannya dengan cara refleksi, telaah
kritis, dan evaluasi serta peer review

246 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


64 Wat.Ns.3.PB.64 Bertanggung jawab untuk belajar seumur hidup,
pengembangan profesional dan mempertahankan
kompetensi yang dimilikinya
65 Wat.Ns.3.PB.65 Menyempatkan diri untuk belajar bersama orang
lain untuk memberikan kontribusi terhadap asuhan
kesehatan
Keterangan :
*) Kompetensi ini tidak dimiliki oleh Ners

III. Kategori : Ners Spesialis


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
1 Wat.Sp.1.Ak.1 Menerima tanggung gugat dan tanggung jawab yang
lebih besar terhadap keputusan, , tindakan profe-
sional dan kompetensi lanjut sesuai dengan lingkup
praktik, hukum/peraturan perundangan
2 Wat.Sp.1.PE.2 Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan sesuai
dengan Kode Etik Perawat Indonesia
3 Wat.Sp.1.PE.3 Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan
martabat klien
4 Wat.Sp.1.PE.4 Menerapkan sikap menghormati hak klien untuk
memperoleh informasi, memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan & kesehatan yang
diberikan
5 Wat.Sp.1.PE.5 Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi
tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam
kapasitas sebagai seorang profesional
6 Wat.Sp.1.PL.6 Melakukan praktik keperawatan profesional sesuai
dengan peraturan perundangan termasuk area khu-
sus praktik spesialis
7 Wat.Sp.2.PAK.7 Menerapkan keterampilan berpikir kritis dan pen-
dekatan sistem untuk penyelesaian masalah serta
pembuatan keputusan keperawatan dalam konteks
pemberian asuhan keperawatan spesialis
8 Wat.Sp.2.PAK.8 Mengelola promosi kesehatan melalui kerjasama
dengan sesama perawat, profesional lain kelompok
masyarakat serta kelompok khusus tertentu untuk
mengurangi rasa sakit, meningkatkan gaya hidup dan
lingkungan yang sehat dalam area praktik spesialis

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 247


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
9 Wat.Sp.2.PAK.9 Mengumpulkan data obyektif dan subyektif yang
akurat dan relevan yang dibutuhkan untuk praktik di
area khusus melalui pengkajian kesehatan dan kep-
erawatan yang sistematik, mengajukan permintaan
pemeriksaan dan prosedur diagnostik yang diperbo-
lehkan dalam lingkup praktik spesialis dan peratu-
ran perundangan
10 Wat.Sp.2.PAK.10 Mengorganisasikan, mensintesis, menganalisis,
menerjemahkan data dari berbagai sumber untuk
menegakkan diagnosis keperawatan dan menetap-
kan rencana asuhan
11 Wat.Sp.2.PAK.11 Berbagi temuan dan mendokumentasikan-nya se-
cara akurat dan tepat waktu sesuai dengan standar
profesi dan kebijakan organisasi
12 Wat.Sp.2.PAK.12 Merumuskan rencana asuhan yang komprehensif
dengan hasil asuhan yang teridentifikasi berdasar-
kan diagnosis keperawatan, hasil pengkajian keper-
awatan dan kesehatan, masukan dari anggota tim
kesehatan lain, dan standar praktik keperawatan
13 Wat.Sp.2.PAK.13 Menetapkan prioritas asuhan melalui kolaborasi den-
gan pemberi asuhan lain dan klien
14 Wat.Sp.2.PAK.14 Melibatkan klien apabila memungkinkan, dalam
rencana asuhan untuk menjamin klien mendapatkan
informasi akurat, dapat dimengerti, sebagai dasar
persetujuan asuhan yang diberikan
15 Wat.Sp.2.PAK.15 Melibatkan seorang penasehat apabila klien, kelu-
arga atau pemberi asuhan meminta dukungan atau
memiliki keterbatasan kemampuan dalam membuat
keputusan, memberikan persetujuan, atau mengala-
mi hambatan bahasa
16 Wat.Sp.2.PAK.16 Mengkaji kembali dan merevisi rencana asuhan
secara reguler, apabila memungkinkan berkolaborasi
dengan tim kesehatan lain dan klien
17 Wat.Sp.2.PAK.17 Menjaga kelangsungan rencana asuhan yang terkini,
akurat dan catatan terkait

248 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
18 Wat.Sp.2.PAK.18 Melaksanakan serangkaian prosedur, treatment dan
intervensi yang berada dalam lingkup praktik spesia-
lis dan sesuai dengan standar praktik keperawatan
spesialis
19 Wat.Sp.2.PAK.19 Mendokumentasikan intervensi dan respon klien
secara akurat dan tepat waktu
20 Wat.Sp.2.PAK.20 Merespon situasi perubahan yang cepat atau yang
tidak diharapkan secara cepat dan tepat
21 Wat.Sp.2.PAK.21 Merespon situasi gawat darurat/ bencana secara
cepat dan tepat, mengambil peran kepemimpinan
dalam triage dan koordinasi asuhan klien sesuai
kebutuhan asuhan khusus
22 Wat.Sp.2.PAK.22 Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan hasil
asuhan yang diharapkan secara akurat dan lengkap
23 Wat.Sp.2.PAK.23 Mengevaluasi kemajuan hasil asuhan terhadap pen-
capaian yang ditargetkan, dengan melibatkan klien,
keluarga dan/atau pemberi pelayanan, serta anggota
tim kesehatan lain
24 Wat.Sp.2.PAK.24 Menggunakan data evaluasi untuk memodifikasi
rencana asuhan
25 Wat.Sp.2.PAK.25 Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan
akurat informasi baik verbal, tertulis maupun elek-
tronik, sesuai tanggung jawab profesionalnya
26 Wat.Sp.2.PAK.26 Berinteraksi dengan cara menghargai dan meng-
hormati budaya klien, keluarga, dan/atau pemberi
pelayanan dari berbagai latar belakang budaya
27 Wat.Sp.2.PAK.27 Mengkomunikasikan dan berbagi informasi yang
relevan, mencakup pandangan klien, keluarga dan/
atau pemberi pelayanan dengan anggota tim kes-
ehatan lain yang terlibat dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
28 Wat.Sp.2.KM.28 Memberikan advokasi dan berbertindak dalam rent-
ang kendalinya untuk menciptakan lingkungan keja
yang positif
29 Wat.Sp.2.KM.29 Menyesuaikan pendekatan dan gaya kepemimpinan
dalam situasi khusus di area praktik spesialis

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 249


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
30 Wat.Sp.2.KM.30 Menghadapi konflik dengan cara yang bijaksana,
menggunakan ketrampilan komunikasi yang efektif
dan mekanisma yang ada untuk mencapai solusi
31 Wat.Sp.2.KM.31 Memimpin dengan cara yang dapat menginspirasi
rasa saling menghargai dan percaya diri dari ang-
gota lain
32 Wat.Sp.2.KM.32 Menetapkan secara jelas kontribusi dan harapan2
yang diinginkan oleh anggota tim, dalam perannya
sebagai ketua tim dan sesuai dengan uraian tugas
terbaru.
33 Wat.Sp.2.KM.33 Memprioritaskan beban kerja, mengelola waktu
secara efektif dan mengalokasikan sumber2 untuk
mencapai hasil yang optimal
34 Wat.Sp.2.KM.34 Memberikan kontribusi pada hasil review dan modifi-
kasi kebijakan dan prosedure organisasi terbaru dan
menunjukan kepemipinan dalam mengembangkan
dan mengimplementasikan kebijakan organisasi
serta prosedur khusus pada area spesialis.
35 Wat.Sp.2.KM.35 Memberikan kontribusi terhadap pengembangan dan
implementasi pendidikan spesialis serta pengemban-
gan profesional siswa dan sejawat di tempat kerja
36 Wat.Sp.2.KM.36 Menggunakan proses berubah untuk mempengaruhi
pengenalan inovasi dan adaptasi pada praktik sp-
esialis dan organisasi pelayanan.
37 Wat.Sp.2.KM.37 Memahami dan menghargai peran, pengetahuan
dan ketrampilan anggota tim kesehatan yang
berkaitan dengan tanggung jawabnya
38 Wat.Sp.2.KM.38 Berkolaborasi dengan professional kesehatan lain
untuk meningkatkan pelayanan keperawatan dan
kesehatan yang diberikan dalam area khusus.
39 Wat.Sp.2.KM.39 Menggunakan pengetahuan tentang praktik kerja
inter dan intra profesional yang efektif
40 Wat.Sp.2.KM.40 Memaparkan pandangan klien, keluarga, dan/atau
pemberi pelayanan dalam pembuatan keputusan
oleh tim inter profesional dan membantu dalam me-
negosiasikan keputusan yang disepakati bersama

250 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
41 Wat.Sp.2.KM.41 Merujuk klien dan menerima rujukan dari pemberi
pelayanan kesehatan lain untuk menjamin klien men-
dapatan intervensi terbaik yang tersedia
42 Wat.Sp.2.KM.42 *)
43 Wat.Sp.2.KM.43 Mendelegasikan kepada orang lain, kegiatan sesuai
dengan kemampuan, tingkat persiapan, keahlian dan
lingkup praktik legal
Menerima kegiatan yang didelegasikan sesuai den-
gan tingkat keahliannya dan lingkup praktik legal
44 Wat.Sp.2.KM.44 Memonitor dan menggunakan serangkaian strategi
pendukung termasuk precepting dan mentoring ke-
tika pengawasan dan/atau monitoring asuhan didel-
egasikan
45 Wat.Sp.2.KM.45 Mempertahankan akontabilitas dan tanggung jawab
saat mendelegasikan aspek asuhan kepada orang lain
46 Wat.Sp.2.KM.46 Memberikan kontribusi terhadap pengembangan
panduan dan kebijakan yang berkaitan dengan pen-
delegasian tanggung jawab klinik yang khusus pada
praktik spesialis.
47 Wat.Sp.2.KM.47 Menggunakan alat pengkajian yang tepat untuk
mengidentifikasi risiko actual dan potensial terhadap
keselamatan dan melaporkan kepada pihak yang
berwenang.
48 Wat.Sp.2.KM.48 Mengambil tindakan segera dengan menggunakan
strategi manajemen risiko peningkatan kualitas untuk
menciptakan dan menjaga lingkungan asuhan yang
aman dan memenuhi peraturan nasional, persyara-
tan keselamatan dan kesehatan tempat kerja, serta
kebijakan dan prosedur.
49 Wat.Sp.2.KM.49 Menjamin keamanan dan ketepatan penyimpanan,
pemberian dan pencatatan bahan-bahan pengobatan
50 Wat.Sp.2.KM.50 Memberikan obat termasuk dosis yang tepat, cara,
frekuensi, berdasarkan pengetahuan yang akurat
tentang efek farmakologis, karakteristik klien dan
terapi yang disetujui, sesuai dengan resep yang
ditetapkan.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 251


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
51 Wat.Sp.2.KM.51 Memenuhi prosedur pencegahan infeksi dan
mencegah terjadinya pelanggaran dalam praktik
yang dilakukan para praktisi lain.
52 Wat.Sp.2.KM.52 Mengidentifikasi dan merencanakan langkah-lang-
kah khusus yang diperlukan untuk menangani klien
di area praktik khusus dalam kondisi bencana.
53 Wat.Sp.3.PP.53 Meningkatkan deseminasi, penggunaan, monitoring
, penelaahan standar profesi spesialis dan pedoman
praktik terbaik, serta berpartisipasi dalam mengem-
bangkan dan menyesuaikan standar dalam kontek
praktik
54 Wat.Sp.3.PP.54 Meningkatkan praktik keperawatan spesialis sebagai
bagian esensial dari pemberian pelayanan keseha-
tan
55 Wat.Sp.3.PP.55 Bertindak sebagai model peran yang efektif bagi
mahasiswa dan dalam tim pemberi asuhan
56 Wat.Sp.3.PP.56 Bertindak sebagai nara sumber di area spesialis bagi
mahasiswa, anggota tim kesehatan lain, perencana
kesehatan dan masyarakat
57 Wat.Sp.3.PP.57 Memberikan kontribusi dalam pengembangan peng-
etahuan dan praktik keperawatan klinis spesialis
melalui identifikasi dan pelaksanaan penelitian
sesuai kebutuhan
58 Wat.Sp.3.PP.58 Memberikan advokasi dan berpartisipasi untuk
mendapatkan pengakuan pimpinan, hukum dan
masyarakat terhadap kualifikasi spesialis, perlind-
ungan hak sebagai perawai spesialis dan lingkup
praktik terkait
59 Wat.Sp.3.PP.59 Mengamati lingkungan praktik dan literatur keper-
awatan spesialis untuk mengidentifikasi kecenderun-
gan (trend) dan issu yang muncul
60 Wat.Sp.3.PP.60 Ikut serta dalam kegiatan advokasi melalui organisa-
si profesi untuk mempengaruhi kebijakan pelayanan
kesehatan dan sosial serta pemberian pelayanan di
area spesialisnya

252 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
61 Wat.Sp.3.PK.61 Menggunakan dan berkontribusi dalam penelitian
untuk memperoleh pembuktian guna praktik yang
aman, efektif dan efesien, di area spesialisasinya.
62 Wat.Sp.3.PK.62 Melakukan telaah secara sistematik untuk menin-
gkatkan kepuasan dan hasil asuhan sesuai area
spesialisnya.
63 Wat.Sp.3.PB.63 Melakukan kajian secara teratur tentang praktik yang
dilaksanakannya dengan cara refleksi, telaah kritis,
dan evaluasi serta peer review
64 Wat.Sp.3.PB.64 Memikul tanggung jawab untuk belajar seumur
hidup, pengembangan profesional dan memperta-
hankan kompetensi yang dimilikinya
65 Wat.Sp.3.PB.65 Berpartisipasi dalam proses belajar mengajar pada
bidang keilmuan yang sama maupun multidisiplin
Keterangan : *) Kompetensi ini tidak dimiliki oleh Ners Spesialis

III. Kategori : Ners Spesialis


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
1 Wat.Sp.K.1.Ak.1 Menerima tanggung gugat dan tanggung jawab yang
lebih besar terhadap keputusan, , tindakan profe-
sional dan kompetensi lanjut sesuai dengan peruba-
han lingkup praktik, hukum/peraturan perundangan
2 Wat.Sp.K.1.PE.2 Menerapkan prinsip etik dalam keperawatan sesuai
dengan Kode Etik Perawat Indonesia
3 Wat.Sp.K.1.PE.3 Menerapkan sikap menghormati hak privasi dan
martabat klien
4 Wat.Sp.K.1.PE.4 Berperan serta dalam menetapkan kebijakan yang
menegaskan hak klien untuk mendapatkan infor-
masi, memilih dan menentukan sendiri asuhan
kepartewatan & kesehatannya dan menerapkannya
dalam praktek
5 Wat.Sp.K.1.PE.5 Berperan serta dalam pengembangan kebijakan dan
sistem untuk meningkatkan kerahasiaan dan kea-
manan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang
diperoleh dalam kapasitas sebagai seorang profesional

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 253


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
6 Wat.Sp.K.1.PL.6 Melakukan praktik keperawatan professional man-
diri, sesuai dengan peraturan perundangan, ter-
masuk kekhususan dari peran praktik lanjutan
7 Wat.Sp.K.2.PAK.7 Menerapkan keterampilan berpikir kritis, pertimban-
gan klinis dan keahlian untuk membuat keputusan
pada area-area praktik yang komplek dalam kon-
teks pemberian asuhan keperawatan profesional
8 Wat.Sp.K.2.PAK.8 Berperan secara aktif dengan profesional keseha-
tan lain, perencana, pembuat kebijakan, kelompok
masyarakat dan advokasi untuk merumuskan
strategi dan menggerakkan sumber –sumber untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat
9 Wat.Sp.K.2.PAK.9 Mengumpulkan data obyektif dan subyektif yang
akurat dan relevan untuk pengkajian klien meng-
gunakan strategi pengumpulan multipel data dan
sumber-sumber informasi, mengajukan permintaan
pemeriksaan dan prosedur diagnostik yang diper-
bolehkan dalam lingkup praktik spesialis dan pera-
turan perundangan
10 Wat.Sp.K.2.PAK.10 Menerapkan pertimbangan klinis lanjutan dan
pengetahuan yang mendalam untuk menegakkan
diagnosis banding dan menetapkan rencana asu-
han yang komprehensif
11 Wat.Sp.K.2.PAK.11 Berbagi temuan dan mendokumentasikan-nya se-
cara akurat dan tepat waktu sesuai dengan standar
profesi dan kebijakan organisasi
12 Wat.Sp.K.2.PAK.12 Merumuskan dan memobilisasi sumber daya untuk
menyusun rencana asuhan yang komprehensif dan
terkoordinasi sesuai dengan hasil asuhan yang
diharapkan, berdasarkan standar praktik keperawa-
tan lanjutan, serta keputusan tentang pencegahan,
diagnostik dan intervensi terapeutik
13 Wat.Sp.K.2.PAK.13 Bernegosiasi untuk memenuhi prioritas asuhan
yang diberikan didalam sumber kesehatan dan
kemampuan sistem yang tersedia.

254 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
14 Wat.Sp.K.2.PAK.14 Melibatkan klien apabila memungkinkan, dalam
rencana asuhan untuk menjamin klien mendapat-
kan informasi akurat, dapat dimengerti sebagai
dasar persetujuan asuhan yang diberikan
15 Wat.Sp.K.2.PAK.15 Merencanakan mekanisme untuk menjamin kehad-
iran seorang penasehat apabila klien, keluarga atau
pemberi asuhan meminta dukungan atau memiliki
keterbatasan kemampuan dalam membuat kepu-
tusan, memberikan persetujuan, atau mengalami
hambatan bahasa
16 Wat.Sp.K.2.PAK.16 Mengkaji kembali dan merevisi rencana asuhan se-
cara reguler, apabila memungkinkan berkolaborasi
dengan tim kesehatan lain, klien dan/atau pemberi
asuhan
17 Wat.Sp.K.2.PAK.17 Menjaga kelangsungan rencana asuhan yang ter-
kini, akurat dan catatan terkait
18 Wat.Sp.K.2.PAK.18 Melaksanakan prosedur, treatment dan intervensi
yang berada dalam kewenangan legal, lingkup
praktik yang diperluas dan sesuai dengan standar
praktik keperawatan
19 Wat.Sp.K.2.PAK.19 Mendokumentasikan intervensi dan respon klien
secara akurat dan tepat waktu
20 Wat.Sp.K.2.PAK.20 Menyesuaikan intervensi untuk memenuhi kebutu-
han klien dan/atau lingkungan dalam situasi yang
berubah secara cepat atau tidak diharapkan
21 Wat.Sp.K.2.PAK.21 Memobilisasi dan mengkoordinasikan sumber daya
dan mengambil peran kepemimpinan dalam situasi
gawat darurat dan/atau bencana
22 Wat.Sp.K.2.PAK.22 Memonitor dan mendokumentasikan kemajuan
hasil asuhan yang diharapkan secara akurat dan
lengkap
23 Wat.Sp.K.2.PAK.23 Mengevaluasi kemajuan hasil asuhan terhadap
pencapaian yang ditargetkan melalui partisipasi
dengan inter disiplin, dan melibatkan klien, kelu-
arga dan/atau pemberi pelayanan

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 255


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
24 Wat.Sp.K.2.PAK.24 Menggunakan data evaluasi untuk mempengaruhi
strategi asuhan dan menginformasikan kecender-
ungan / trend praktik di masa depan
25 Wat.Sp.K.2.PAK.25 Mengkomunikasikan secara jelas, konsisten dan
akurat informasi baik verbal, tertulis maupun elek-
tronik, sesuai tanggung jawab profesionalnya
26 Wat.Sp.K.2.PAK.26 Berinteraksi dengan cara menghargai dan meng-
hormati budaya klien, keluarga, dan/atau pemberi
pelayanan dari berbagai latar belakang budaya
27 Wat.Sp.K.2.PAK.27 Menciptakan mekanisme yang efektif untuk meng-
komunikasikan dan berbagi informasi dengan ang-
gota tim kesehatan lain yang terlibat dalam pembe-
rian pelayanan
28 Wat.Sp.K.2.KM.28 Memberikan advokasi dan mengimplementasi-
kan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan
sistem kesehatan untuk membangun lingkungan
praktik yang positif, termasuk rekrutmen, retensi
dan pengembangan sumber daya manusia
29 Wat.Sp.K.2.KM.29 Melibatkan diri dalam kaderisasi pemimpin masa
depan, melalui pendidikan, coaching dan mentoring
30 Wat.Sp.K.2.KM.30 Menghadapi konflik dengan cepat dan kreatif, men-
genali/ mengetahui potensi peluang untuk menda-
pat solusi baru
31 Wat.Sp.K.2.KM.31 Menciptakan rasa percaya untuk dirinya dan organ-
isasi untuk menginspirasi melalui sikap kepemimpi-
nan guna memaksimalkan Kontribusi orang lain
32 Wat.Sp.K.2.KM.32 Menciptakan visi dan bertindak untuk memberikan
rasa memiliki kepada seluruh anggota dan menga-
wasi seluruh kegiatan kerja mereka
33 Wat.Sp.K.2.KM.33 Memperioritaskan beban masalah, mengelola
waktu secara efektif dan mengalokasi sumber2
untuk mencapai hasil yang optimal
34 Wat.Sp.K.2.KM.34 Mengembangkan dan melaksanakan mekanisme
monitoring dan evaluasi kebijakan secara berkala
yang berdampak pada pelayanan keperawatan dan
menterjemahkannya dalam rencana, struktur dan
program kesehatan.

256 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
35 Wat.Sp.K.2.KM.35 Mempromosikan kebijakan dan mengadvokasi
sumber2 untuk mendukung pendidikan dan
pengembangan profesional di lingkungan kerja
36 Wat.Sp.K.2.KM.36 Memperkenalkan, mengevaluasi dan mengelola
inovasi dan perubahan dalam sistem kesehatan
dengan mendorong kreatifitas
37 Wat.Sp.K.2.KM.37 Menciptakan lingkungan yang membangun ke-
percayaan diantara pemberi asuhan kesehatan,
memahami pengetahuan dan ketrampilan berbagai
profesi dan disiplin ilmu dalam memberikan pelay-
anan kesehatan.
38 Wat.Sp.K.2.KM.38 Menggunakan kepemimpinan, pembangunan tim,
negosiasi dan ketrampilan menyelesaikan konflik
untuk membangun hubungan intra-/inter profe-
sional, lembaga lain, dan masyarakat guna menin-
gkatkan kualitas asuhan dan meningkatkan kualitas
asuhan serta menagatasi hambatan untuk men-
jangkau pelayanan
39 Wat.Sp.K.2.KM.39 Melibatkan diri secara aktif dalam meningkatkan
praktik kerja kolaboratif inter dan antar profesional
dalam lingkungan praktik
40 Wat.Sp.K.2.KM.40 Memaparkan pandangan klien, keluarga, dan/atau
pemberi pelayanan dalam pembuatan keputusan
oleh tim inter profesional dan membantu dan/atau
mengarahkan dalam menegosiasikan keputusan
yang disepakati bersama
41 Wat.Sp.K.2.KM.41 Merujuk dan menerima rujukan dari pemberi pe-
layanan kesehatan lain untuk meningkatkan keber-
langsungan asuhan dan menjamin klien mendapat-
kan intervensi terbaik yang tersedia .
42 Wat.Sp.K.2.KM.42 Menerima akontabilitas dan tanggungjawab untuk
pengelolaan kasus yang kompleks.
43 Wat.Sp.K.2.KM.43 Mendelegasikan kepada orang lain, kegiatan
sesuai dengan kemampuan, tingkat persiapan,
keahlian dan lingkup praktik legal

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 257


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
44 Wat.Sp.K.2.KM.44 Menawarkan strategi pengawasan termasuk men-
toring, coaching dan precepting sebagai bagian
dari tanggungjawab pengawasan.
45 Wat.Sp.K.2.KM.45 Mempertahankan akontabilitas dan tanggung jawab
saat mendelegasikan aspek asuhan kepada orang
lain
46 Wat.Sp.K.2.KM.46 Memberikan kontribusi terhadap pengembangan
panduan dan kebijakan yang berkaitan dengan
pendelegasian tanggung jawab klinik dalam keper-
awatan dan lintas profesi kesehatan
47 Wat.Sp.K.2.KM.47 Menggunakan pengkajian yang umum untuk men-
gidentifikasi masalah aktual dan potensial terhadap
lingkungan , klien, keselamatan perorangan dan
risiko keamanan serta melaporkan kepada pihak
yang berwenang.
48 Wat.Sp.K.2.KM.48 Menggunakan berbagai intervensi dan strategi
manajemen risiko untuk memprakarsai perubahan
dan menjaga lingkungan aman yang ada dalam
sistem dan yang memenuhi peraturan nasional ,
persyaratan keselamatan dan kesehatan tempat
kerja
49 Wat.Sp.K.2.KM.49 Menjamin bahwa kebijakan dan prosedur su-
dah dijalankan untuk keamanan dan ketepatan
penyimpanan,pemberian dan pencatatan bahan-
bahan pengobatan.
50 Wat.Sp.K.2.KM.50 Memberikan obat termasuk dosis yang tepat, cara,
frekuensi, berdasarkan pengetahuan yang akurat
tentang efek farmakologis, karakteristik klien dan
terapi yang disetujui, sesuai dengan resep yang
ditetapkan.
51 Wat.Sp.K.2.KM.51 Bersikap proaktif dalam menyoroti dan mengajukan
perbaikan pada strategi pengawasan infeksi untuk
semua tempat praktik.
52 Wat.Sp.K.2.KM.52 Memberikan kontribusi pada perumusan rencana
pelayanan bencana dan pemulihan

258 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
53 Wat.Sp.K.3.PP.53 Memberikan kepemimpinan dalam mengembang-
kan standar profesi dan praktik terbaik berdasarkan
bukti/fakta (evidence base) dan membimbing dalam
mengembangkan dan menyesuaikan standar
dalam konteks praktik
54 Wat.Sp.K.3.PP.54 Menyampaikan dan meningkatkan peran kep-
erawaatan praktik lanjutan dalam konteks klinis,
politis dan professional
55 Wat.Sp.K.3.PP.55 Bertindak sebagai model peran yang efektif bagi
mahasiswa dan dalam tim pemberi asuhan
56 Wat.Sp.K.3.PP.56 Bertindak sebagai nara sumber dalam praktik kep-
erawatan lanjutan bagi mahasiswa, tim kesehatan
lain, perencana kesehatan dan masyarakat
57 Wat.Sp.K.3.PP.57 Memberikan kontribusi pengetahuan baru untuk
pengembangan praktik dengan melakukan peneli-
tian, deseminasi dan menggabungkan hasil peneli-
tian kedalam praktik
58 Wat.Sp.K.3.PP.58 Memberikan advokasi dan berpartisipasi untuk
mendapatkan pengakuan pimpinan, hukum dan
masyarakat terhadap kualifikasi spesialis, perlind-
ungan hak sebagai perawat konsultan dan lingkup
praktiknya
59 Wat.Sp.K.3.PP.59 Mencermati lingkungan global terhadap kecend-
erungan yang muncul dalam praktik lanjutan dan
asuhan kesehatan
60 Wat.Sp.K.3.PP.60 Memimpin kegiatan advokasi melalui organisasi
profesi untuk mempengaruhi kebijakan pelayanan
kesehatan dan sosial yang berdampak pada keter-
sediaan dan keterjangkauan terhadap pelayanan
praktik keperawatan lanjut
61 Wat.Sp.K.3.PK.61 Menggali dan mengintegrasikan penelitian untuk
menghasilkan praktik berbasis pembuktian (evi-
dence- based practice) untuk memperbaiki kea-
manan, efesiensi dan efektifitas asuhan keperawa-
tan.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 259


No.
Kode Unit Judul Unit Komptensi
Urut
62 Wat.Sp.K.3.PK.62 Berpartisipasi dalam pengawasan dan telaah intra-
dan inter dispilin untuk meningkatkan atau memper-
baiki kepuasan dan hasil asuhan yang diharapkan
klien.
63 Wat.Sp.K.3.PB.63 Melakukan kajian secara teratur tentang praktik
yang dilaksanakannya dengan cara refleksi, telaah
kritis, dan evaluasi serta peer review
64 Wat.Sp.K.3.PB.64 Bertanggung jawab untuk belajar seumur hidup,
pengembangan profesional dan mempertahankan
kompetensi yang dimilikinya
65 Wat.Sp.K.3.P.65 Meningkatkan dan mendorong berbagai program
yang mendukung pendidikan asuhan kesehatan
yang bersifat interdisiplin

(Final Draf)
Tentang Jenis Kompetensi Implementasi untuk: (Ners, Ners Spesialis)
Daftar Kompetensi Implementasi Asuhan Keperawatan Ners

1. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital


2. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
3. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit
4. Mengelola asuhan keperawatan pemberian darah secara aman
5. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat secara aman
dan tepat.
6. Mengelola asuhan keperawatan luka
7. Mengelola program pengendalian infeksi nasokomial
8. Mengelola upaya pencegahan cedera melalui langkah-langkah
precautions/kewaspadaan yang tepat
9. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan sirkulasi darah
10. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi per oral
11. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi enteral
12. Mengelola asuhan keperawatan dalam upaya mempertahankan keutuhan kulit
13. Mengelola asuhan keperawatan dalam upaya mengatasi masalah nyeri

260 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


14. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
15. Melakukan persiapan tempat tidur sesuai kebutuhan klien
16. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan
lingkungan klien dan peralatan
17. Mengelola asuhan keperawatan menjelang dan sesudah kematian
18. Melakukan kompres dalam upaya mempertahankan suhu tubuh
19. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
20. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
21. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan mobilisasi klien
22. Memberikan dukungan sosial, kultural dan spiritual dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan
23. Melakukan penerimaan klien baru untuk memfasilitasi kesinambungan
pelayanan
24. Mengelola asuhan keperawatan dengan prinsip keselamatan pasien
25. Melakukan pencegahan klien jatuh
26. Mengelola asuhan keperawatan dalam pencegahan dan deteksi dini terhadap
masalah kesehatan
27. Mengelola asuhan keperawatan untuk mempersiapkan klien dalam prosedur
diagnostik dan penatalaksanaannya
28. Melakukan imunisasi sesuai program pemerintah
29. Mengelola asuhan keperawatan dalam menghadapi proses berduka
30. Melakukan upaya pemeliharaan akses insersi dialisis
31. Melakukan pemeliharaan akses kanulasi phlebotomy
32. Mengelola asuhan keperawatan dalam Mengelola stress
33. Melakukan asuhan keperawatan untuk menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan bayi
34. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan anaphylaxis
35. Mengelola asuhan keperawatan post anesthesia
36. Mengelola asuhan keperawatan klien syok
37. Mengelola asuhan keperawatan pencegahan bunuh diri kepada klien
38. Mengelola asuhan keperawatan pencegahan terhadap kekerasan kepada klien
39. Mengelola asuhan keperawatn dalam upaya mempertahankan kelancaran jalan
napas
40. Mengelola asuhan keperawatan kepada kilen dengan konstipasi

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 261


41. Mengelola asuhan keperawatan kepada klien diare
42. Mengelola asuhan keperawatan kepada klien dengan hyperglykemi dan
hypoglikemi
43. Mengelola asuhan keperawatan terapi Intravena melalui kolaborasi tim medis
dalam menentukan jenis terapinya
44. Melakukan pemantauan parameter hemodinamik kepada pasien yang terpasang
monitoring invasif hemodinamik
45. Mengelola asuhan keperawatan upaya peningkatan konsep klien
46. Melakukan upaya pemenuhan kebutuhan tidur dan istirahat klien melalui asuhan
keperawatan
47. Melakukan surveillance untuk kepentingan asuhan keperawatan
48. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan klien
49. Mengelola asuhan keperawatan dimensia
50. Mengelola asuhan keperawatan dengan memberdayakan potensi klien (terapi
modalitas keperawatan)
51. Melakukan tindakan keperawatan komplementer

Daftar Kompetensi Implementasi Asuhan Keperawatan Lanjut/Spesialis


1. Melakukan asuhan keperawatan bimbingan antisipasi pada fase krisis
perkembangan klien
2. Melakukan asuhan keperawatan bimbingan antisipasi pada perubahan peran
klien
3. Melakukan asuhan keperawatan strategi pencegahan kekerasan dan
penelantaran di masyarakat
4. Melakukan pengelolaan kasus kekerasan dan penelantaran anak di masyarakat
digabung no 3
5. Melakukan asuhan keperawatan strategi untuk memperkecil resiko gangguan
kesehatan jiwa
6. Mengelola asuhan keperawatan pre operatif
7. Mengelola asuhan keperawatan intra operatif
8. Mengelola asuhan keperawatan post operatif
9. Mengelola asuhan keperawatan pre natal
10. Mengelola asuhan keperawatan intranatal
11. Mengelola asuhan keperawatan post natal
12. Mengelola pemberian alat kontrasepsi sesuai program pemerintah

262 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


13. Mengelola asuhan keperawatan neonatus sehat atau sakit
14. Mengelola asuhan keperawatan anak sehat
15. Mengelola asuhan keperawatan anak sakit
16. Mengelola asuhan keperawatan bayi resiko tinggi
17. Mengelola asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen melalui
kolaborasi tim medis dalam menentukan terapi oksigen dengan teknik invasif
18. Mengelola asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan sirkulasi/peredaran
darah
19. Mengelola asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
20. Mengelola asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi parenteral melalui
kolaborasi tim medis dalam menentukan jenis nutrisi parenteral
21. Mengelola asuhan keperawatan pemberian terapi melaui kateter vena sentral
22. Mengelola asuhan keperawatan dalam kondisi krirtis
23. Mengelola manajemen keperawatan di berbagai jenjang fasilitas pelayanan
kesehatan ?
24. Mengelola asuhan keperawatan paliatif
25. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa
26. Mengelola asuhan keperawatan keluarga
27. Mengelola asuhan keperawatan komunitas
28. Mengelola asuhan keperawatan kesehatan sekolah
29. Mengelola asuhan keperawatan usia lanjut
30. Mengelola asuhan keperawatan kesehatan kerja
31. Mengelola asuhan keperawatan kondisi bencana dan/atau kedarutan
32. Melakukan triase pada kondisi gawat darurat dan bencana melalui kolaborasi
dengan tenaga medis kesehatan lain
33. Melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan teknologi informasi
secara efektif dan tepat
34. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan pacu jantung sementara
35. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan peripherally inserted central (PIC)
Catheter
36. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan terapi hemodialisa
37. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan terapi dialisis peritoneal
38. Mengelola asuhan keperawatan ketergantungan zat adiktif
39. Mengelola asuhan keperawatan medikal bedah

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 263


40. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskular
41. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem pencernaan
42. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan gangguan ginjal
43. Mengelola asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persyarafan
44. Mengelola asuhan keperawatan gangguan sistem perkemihan
45. Mengelola asuhan keperawatan matra
46. Mengelola asuhan keperawatan kepada klien usia lanjut
47. Mengelola keperawatan kepada klien dalam upaya rehabilitasi
48. Mengelola progam pengendalian Infeksi
49. Mengelola asuhan keperawatan maternitas
50. Mengelola asuhan keperawatan kesehatan kerja
51. Mengelola asuhan keperawatan kepada klien dengan keganasan/onkologi
52. Mengelola asuhan keperawatan kepada klien dengan gangguan sistem
penglihatan
53. Mengelola asuhan keperawatan ortopedi
54. Mengelola kesehatan masyarakat perkotaan
55. Mengelola keperawatan kesehatan perempuan

CATATAN:
1. Melakukan artinya melaksanakan tindakan keperawatan mandiri maupun
tindakan yang sifatnya kolaboratif dan disertai pemantauan.
2. Mengelola artinya melakukan asuhan keperawatan langsung secara mandiri
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, melakukan koordinasi
interdisiplin serta menginisiasi proses perubahan/inovasi sehingga tercapai
tujuan asuhan keperawatan yang bermutu.

BAB III

PENUTUP

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi dibidang keperawatan yang sangat


pesat harus diimbangi pula dengan tersedianya perangkat aturan ataupun pedoman.
Salah satunya adalah Standar Profesi Perawat Indonesia sebagai pedoman bagi
seluruh perawat dalam menjalankan peran keprofesianya sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

264 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT


Daftar Rujukan

1. Berger Karem J, (1992), Collaborating for Optimal Health, First Edition, Appleton
& lange
2. Bandman E.L. & Bandman B. (1990). Nursing Ethics Through The Life Span.
2nd Ed. Prentice Hall-Int. Editiorn.
3. Black, J.M. & Jacobs, E.M (1997). Medical Surgical Nursing. Philadelphia: W.B.
Sauders.
4. Buxhaum B.S.. et al. (1994). Illustrated Manual of Nursing Practice. 2nd Ed.
Springhouse.
5. Canadian Nurses Association. Everyday Rthics-Putting the code into practice.
6. Craven Ruth (1996), Human Health & Function, Sconde edtion, Lippincote
7. Diknas R.I. (2003), Undang-undang Republik Indonesia no.20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta,
8. Depnaker R.I(2003), Undang-undang Republik Indonesia no.13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, Penerbit Cetira Lembora, Bandung.
9. Depdiknas R.I, (2004), Kerangka Acuan Kerja Penyusunan Standar Kompentensi
Nasional, Dikemenjur, Jakarta.
10. Depkes R.I, Undang-undang No.23/1992 tentang Kesehatan
11. Depnakertrans R.I, Keputusan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi No.
Kep.227/men/2003 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja
nasional
12. Depkes. (1997). Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor : YM.02.04.3.5.2504
Tanggal 10 Juni 1997.
13. Depkes. (1998). Hak dan Kewajiban Perawat dan Bidan di Rumah Sakit. Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor : YM.00.03.2.6.956
Tanggal 19 Oktober 1998.
14. Ellis J.R & Hartley C.L. (1988). Nursing in Today’s World-Challenges Issues
and Trends. 3nd Edition. Philadelphia : JB. Lippincott Co.
15. Guido G.W. Concepts and Issues in Nursing Practice. 2nd Ed.
16. Inaternational Council of Nursis (2003), ICN Framework of Competencies for
the Generalis Nurse, Geneva.
17. ICN (2008), Nursing Care Continum , Framework and Competensis
18. ICN (2000). Code of Ethics for Nurses.

SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT 265


19. Judy, T(1996), Intravenous Therapy; Clinical Prinsiples and Practices,
Philadelpia, WB Saunders.Co.
20. Kozier, B (2000), Concept, Processes and Practice, Sconde edition, Multimedia
21. Kozier B & Erb G. (1988). Concepts and Issues Nursing Practice. California :
Addison Wesley Publ. Co.
22. Kozier B & Erb G. Blais K. (1997). Professional Nursing Practice-Concepts and
Perspectives, 3nd Edition. Addison-Wesley.
23. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1239 tahun 2001 tentang Registrasi
dan Praktik Keperawatan.
24. Koltz, C.J. (1979). Private in Nursing Development and Management. Aspen
Publ.
25. Lowa Outcome project (2000), Nursing Outcomes Classification (NIC), Third
Editions, Mosby Company
26. Notter L.E & Spalding E.G. (1976). Professional Nursing : Foundation,
Prespective and Relationship. 9th Ed.Philadelphia : J.B. Lippincott Co.
27. National Training Information Services-Australia, http;//www.ntis.gov.au
28. Undang-undang No.8/1999, tentang Perlindungan Konsumen
29. Potter,PA and Perry,AG (1990), Clinical Nursing Skill & Techniques, sconde
edition, st Louis
30. Potter, Patricia A (1995), Concept, Processes and Practice, Mosby Company
31. PPNI (2000). Kode Etik Keperawatan Indonesia, Keputusan Munas VI.
32. Thompson J.B & Thompson H.O. (1981). Ethics in Nursing. Macmillan Publ.
Co.
33. Taylor (1989), The Art of Sciences of Nursing, Lipincotte
34. Wolff, Luverne (1983), Fundamental of Nursing, Sevent edition-Lippincote

266 SUPER TOP NO.1 TES CPNS SISTEM CAT

Anda mungkin juga menyukai