Anda di halaman 1dari 44

MODUL 7

KOMPETENSI
GURU
Kelompok 6
Anggota
Kelompok 6
Suaip Rijal Yulianingsih

859504019 857168386

Vera Rachmawati Satya Kismawati

857164468 857154886
KEGIATAN BELAJAR 1.
PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH
DASAR
A. Landasan Pengembangan Kompetensi Guru SD
1. Apa yang dimaksud dengan
kompetensi
Kompetensi dapat disamakan dengan suatu tindakan cerdas
dan bertanggung jawab yang ditunjukkan oleh seseorang
sebagai bukti bahawa ia memang kompeten dalam bidang
tersebut. Tindakan cerdas dan bertanggung jawab tersebut
hanya dapat ditunjukkan oleh seseorang jika ia memiliki ilmu
atau pengetahuan yang mantap, keterampilan yang memadai
serta sikap yang memungkinkan yang menunjukkan tidakan
tersebut secara cerdas.
2. Proses Pengembangan Standar Kompetensi

Dengan pesatnya perkembangan diberbagai bidang guru


dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan yang mampu
bersaing dan mampu menghadapi berbagai tantangan.
Sebagaimana halnya dengan standar kompetensi di bidang profesi lainnya, standar kompetensi
guru SD di kembangkan dengan mengacu kepada hal-hal berikut.

1. Ketetapan perundang-undangan yang terkait dengan guru SD seperti UU No.20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, dan PP No.15/2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
2. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) guru SD.
3. Berbagai asumsi dan landasan program berupa pernyataan-pernyataan yang dianggap benar
berdasarkan dugaan ahli, penelitian, dan nilai-nilai yang dianut oleh bangsa Indonesia

4. Kompetensi guru SD yang sudah pernah ada seperti 10 kompetensi guru lulusan SPG
B. Profil Kompetensi Guru SD
Dalam SKGK-SD/MI, Standar kompetensi dirumuskan dalam 4 rumpun kompetensi yaitu: :

• Kemampuan mengenal pesertaWed


didik secara mendalam
• Penguasaan bidang studi
Mon Fri
• Kemampuan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik
• Kemampuan mengembangkan kemampuan professional secara berkelanjutan
Sementara itu, dalam Permen No. 16/2007, Standar Kompetensi Guru SD/MI dirumuskan
menjadi 24 kompetensi inti yang dikelompokkan berdasarkan kompetensi agen pembelajaran
yang terdapat dalam peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (PP No.19/2005, tentang SNP). Kompetensi sebagai agen pembelajaran terdiri dari:

• Kompetensi Pedagogik
• Kompetensi Kepribadian
• Kompetensi Profesional
• Kompetensi Sosial
Pengelompokan kompetensi dalam permen No. 16/2007 yang mengambil PP No. 19/2005 tampaknya
lebih mengacu pada teori bukan pada tugas-tugas nyata seorang guru di lapangan. Standar kompetensi
guru SD/MI terdapat dalan dua dokumen yaitu buku Standar Kompetensi guru kelas SD/MI lulusan
S1 PGSD Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16/2007.

Dari dua dokumen tersebut dapat di identifikasi standar kompetensi guru kelas SD/MI lulusan
S1 PGSD, yang terdiri dari 30 kompetensi. Ke 30 kompetensi itu yang merupakan integrasi dari
kompetensi yang terdapat dalam kedua dokumen tersebut.
Semua komopetensi guru SD tercermin secara integrative dalam kinerja guru, baik ketika
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, maupun ketika menilai proses dan hasil belajar
siswa. Kompetensi lulusan s1 PGSD mempunyai kelebihan dibandingkan kompetensi lulusan D
II PGSD. Kelebihan tersebut antara lain terletak pada kemampuan memperbaiki pembelajaran
melalui PTK, kemampuan berperan serta dalam kegiatan pendidikan ditingkat lokal, regional,
nasional, dan global, kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi baik untuk
kepentingan pembelajaran maupun untuk mengembangkan wawasan.
C. Indikator Penguasaan Kompetensi Guru SD

Penguasaan kompetensi harus diakses dengan prosedur dan instrument yang sesuai dengan hakikat
kompetensi. Penguasaan akademik yang merupakan kawasan kognitif dapat diakses dengan tes, baik
tes objektif maupun tes uraian. Keterampilan dapat diakses melalui pengamatan unjuk kerja seperti
pidato, menunjukkan ketrampilan dasar mengajar, sedangkan sikap dan nilai harus di akses melalui
pengamatan dalam konteks otentik akhirnya, unjuk kerja professional seperti kemampuan mengajar
diakses melalui pengamatan dengan menggunakan instrument seperti APKG.
Contoh-contoh indikator penguasaan kompetensi dapat dijadikan acuan oleh
mahasiswa/Guru SD untuk menilai statusnya dalam penguasaan kompetensi tertentu.

Pengetahuan mengenai kompetensi, asesmen kompetensi, dan indikator dapat dimanfaatkan


oleh para guru SD, ketika melaksanakan tugas sebagai seorang guru, ketika mengembangkan
indikator keberhasilan dan melakukan asesmen penguasaan kompetensi.
KB 2 FORUM PENINGKATAN
PROFESIONALITAS GURU
A. PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalitas guru, diantaranya :
• Melakukan refleksi pada setiap akhir pembelajaran.
• Berkolaborasi dengan teman sejawat dan jika perlu dengan dosen LPTK dalam melaksanakan PTK.
• Mengkomunikasikan hasil-hasil PTK melalui berbagai media.
• Mengikuti perkembangan dunia pendidikan.
• Mengikuti berbagai kegiatan ilmiah.
• Berperan serta dalam berbagai kegiatan pendidikan.
• Mengikuti perkembangan ilmu dalam lima mata pelajaran SD melalui berbagai media.
• Mengikuti berbagai kegiatan guru.
B. BERBAGAI WADAH PENINGKATAN
PROFESIONALITAS GURU

• Kelompok Kerja Guru (KKG) 4. Lembaga Pendidikan


Tenaga Kependidikan (LPTK)

2. Lembaga Penjaminan 5. Persatuan Guru


Mutu Pendidikan (LPMP) Republik Indonesia (PGRI)

3. Klinik Pembelajaran 6. Kursus-kursus


o d u l 8
M lum Sekolah
Kuriku
Oleh: K e lo mpo k 6
Kelompok Kami
SUAIP RIJAL YULIANINGSIH
859504019 857168386

VERA SATYA
RACHMAWATI KISMAWATI
857164468 857154886
KB. 1
Hakikat Kurikulum Sekolah Dasar
A. Kedudukan Kurikulum Dalam
Pendidikan
Kurikulum merupakan jantung Menurut Undang-Undang No.20/2003
pendidikan. kurikulum merupakan tentang sistem pendidikan nasional,
kurikulum merupakan seperangkat rencana
panduan yang memberikan jawaban atas
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
pertanyaan: untuk apa pendidikan
seperangkat rencana dan pengaturan
dilakukan, apa yang disampaikan dalam mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
proses pendidikan, bagaimana serta cara yang digunakan sebagai pedoman
pendidikan akan dilaksanakan, serta penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
bagaimana mengukur hasil dan proses untuk mencapai tujuan pendidika tertentu.
pendidikan.
B. Prinsip-prinsip Dalam Mengembangkan
Kurikulum
Prinsip efektivitas dalam Prinsip ini menuntut
pengembangan kurikulum mengacu kurikulum dapat disesuaikan
pada sejauh mana kurikulum yang dengan situasi dan kondisi
di rancang dapat diimplementasikan sekolah tempat kurikulum
atau dilaksanakan dan dicapai di diimplementasikan.
sekolah
Prinsip Efektivitas Prinsip Fleksibilitas

1 2 3 4 5
Prinsip Relevansi Prinsip Efisiensi Prinsip Berkesinambungan
Prinsip ini menuntut Pengembangan kurikulum yang di
kurikulum sesuai dengan rancang dapat dilaksanakan dengan
tuntutan dan kebutuhan lancar dan optimal, dengan Kurikulum hendaknya
perkembangan memperhatikan berbagai faktor berkesinambungan antara
peserta didik dan pendukung dan penghambat dalam satu tingkatan kelas
perkembangan masyarakat pengelolaan pelaksanaan atau dengan kelas berikutnya .
implementasi kurikulum di sekolah.
Guru SD merupakan guru kelas yang mempunyai tugas
utama mengajar 5 mata pelajaran, yaitu :

• Pendidikan Kewarganegaraan

2. Bahasa Indonesia

3. Matematika

4. Ilmu Pengetahuan Alam

5. Ilmu Pengetahuan Sosial


C. SKL dan karakteristik Mata
Pelajaran di SD
Khusus untuk jenjang sekolah dasar, sesuai dengan Permendiknas
No.23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan
Pendidikan Dasar & Menengah, setelah menyelesaikan pendidikan
jenjang SD, siswa diharapkan mampu:

• Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap


perkembangan anak;
• Mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri;
• Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungannya;
• Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi di lingkungan sekitar;
• Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,
kritis, dan kreatif;
• Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif dengan
bimbingan guru / pendidik;
• Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya;
• menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari;
• Menunjukkan kemampuanmengenali gejala alam dan sosial
di lingkungan sekitar;
• Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan;
• Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa,
negara, dan tanah air Indonesia;
• Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni
dan budaya lokal;
• menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang;
• Berkomunikasi secara jelas dan santun;
• Bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong, dan
menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman
sebaya;
• Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis;
• Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung.
Berkenaan denan penguasaan peserta didik terhadap kompetensi lulusan dan
penekanan pada pengembangan kemampuan, maka kurikulum dan pembelajaran
yang dikembangkan di SD hendaknya ditekankan pada pembentukan hal-hal berikut
: (Departemen Pendidikan Nasional 2006:12)

• Kemelekwacanaan (literacy), pemahaman peserta didik tentang berbagai


fenomena/gagasan di lingkungannya dalam rangk menyesuaikan perilaku
dalam kehidupan.
• Kemampuan Komunikasi, kemampuan peserta didik dalam memahami
fenomena/gagasan di lingkungannya dan mengemasnya dalam bahasa
Indonesia.
• Kemampuan Memecahkan MAsalah (problem solving), kemampuan peserta
didik dalam merasakan ada masalah, mengidentifikasi masalah, mencari
informasi untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi alternatif pemecahan
masalah, dan alternatif yang layak.
• Kemampuan Bernalar (reasoning), kemampuan peserta didik dalam
menggunakan logika dan bikti (evidence) secara sistematis dan konsisten
untuk sampai pada kesimpulan
Mapel Pendidikan Kewarganegaraan

Secara umum peran utama Pendidikan


Kewarganegaraan (PKn) adalah
memperkuat dasar-dasar kewarganegaraan
Indonesia dalam konteks Negara Kesatuan
republik Indonesia (NKRI) dan sekaligus
menyiapkan warga negara yang menjadi
warga negara global yang siap bersaing dan
bekerja sama namun tetap berpijak pada ke
Indonesia
Mapel Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada


dasarnya diarahkan untuk mngembangkan
kemampuan peserta didik dalam
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi baik secara formal maupun
informal.
Mapel Matematika

Pada dasarnya konsep matematika adalah


relasi-relasi. Mempelajari matematika
berarti belajar menentukan atau
mengkontruksi relasi itu, merumuskannya,
menentukan hubungan antara konsep-
konsep itu, menyusunnnya dalam suatu
struktur, mengembangkannya, dan
menggunakannya dalam penyelesaian
masalah.
Mapel IPA

IPA adalah pengetahuan tentang gejala alam


yang dapat mengidentifikasikan sebagai:
cara berfikir untuk memahami alam
semesta. Cara melakukan investigasi dan
ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari
penyelidikan.
Mapel IPS

IPS memiliki kekhasan dibandingkan


dengan mata pelajaran lain sebagai
pendidikan disiplin ilmu yakni kajian
yang bersifat terpadu “interdispliner,
multidimensional bahkan cross
disipliner”.
Peta Konten Dalam Memahami
Pengimplementasian Kurikulum Merdeka

Memahami pengembangan
Memahami projek penguatan profil
pembelajaran dan pelajar Pancasila
asesmen

1 2 3 4
Memahami garis
bessar Kurikulum Memahami
Merdeka Pengembangan
kurikulum operasional
satuan pendidikan dalam
Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

Kurikulum Merdeka sebagai opsi satuan Pendidikan dalam rangka


1 pemulihan pembelajaran tahun 2022 s.d. 2024

Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka


2 • Sekolah Penggerak
• jalur Mandiri

Pemilihan yang ditawarkan kepada satuan pendidikan dalam


IKM Jalur mandiri
3 • Mandiri Belajar
• Mandiri Berubah
• Mandiri Berbagi

Peran Platform Merdeka Mengajar dalam Implementasi


4 Kurikulum Merdeka
merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam
mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya
Penerapan Kurikulum Merdeka
Penerapan Kurikulum Medeka juga
didukung oleh Platform Merdeka
Mengajar.
Platform Merdeka mengajar
membatu guru dalam mendapatkan
referensi, inspirasi, dan pemahaman
untuk menerapkan Kurikulum
Merdeka.
PERBEDAAN K13 DENGAN IKM
PROMES PROSEM

SILABUS ATP ( Alur Tujuan Pembelajaran)

KI CP (capaian Pembelajaran)

RPP MOdul Ajar

KD TP (Tujuan Pembelajaran)
KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan
KKM Pembelajaran)
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian, mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran

Konsep Capaian pembelajaran


“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan Kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk
Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap
mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu
tempuhnya (fase). Satuan Pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar
bisa menentukan strategi yang sesuai. kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.

Pembagian
Fase
Fase pondasi
PAUD/RA Sumber : Kepmendikbud No.56 tahun 2022 tentang
PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELA JARAN
KOMPONEN LENGKAP MODUL AJAR

“Komponen
dalam
Perencanaan
pembelajaran
ditentukan oleh
pendidik
berdasarkan
Kebutuhannya”
KB 2 : KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN di
SEKOLAH DASAR

A. HAKIKAT KTSP

B. LATAR BELAKANG KTSP

C. PROSEDUR
PENGEMBANGAN KTSP
D. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
DALAM PENGEMBANGAN KTSP
A. HAKIKAT KTSP

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), merupakan
kurikulum yang bersifat desentralistik karena dikembangkan
oleh satuan pendidikan.
KTSP Tterdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.
A. HAKIKAT KTSP
• TUJUAN PENDIDIKAN SD

Tujuan Pendidikan dasar adalah meletakkan


dasar kecerdasan, Pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut pada SMP atau MTS. Tujuan ini
berlaku secara nasional. Pendidikan di SD
dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu
A. HAKIKAT KTSP
2. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SD
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus di tempuh peserta didik dalam kegaiatn pembelajaran.`
Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan
dan kedalamannya tergambar dalam beban belajar bagi peserta
didik pada satuan pendidikan.
Struktur dan muatan KTSP yang tertuang dalam Standar Isi
meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
• Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
• Kelompok mata pelajaran ilmu pengtahuan dan teknologi
• Kelompok mata pelajaran estetika
• Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
A. HAKIKAT KTSP
2. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SD
Aspek - aspek yang harus disajikan dalam Struktur dan Muatan Kurikulum:
• Mata pelajaran : pada bagian ini dicantumkan mata pelajaran beserta alokasi waktu sesuai
dengan struktur kulikulum SD dalam standar isi
• Muatan lokal : muatan lokal merupakan mata pelajaran yang materinya tidak dapat
dikelompokan ke dalam mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus
menjadi mata pelajaran tersendiri
• Kegiatan pengembangan diri: pengembangan diri adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat.
• pengaturan beban belajar: waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menguasai
standar kompetensi lulusan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
• Ketuntasan peserta didik: Dikemukakan kriteria minimal yang digunakan sekolah dalam
menentukan ketuntasan belajar
• Kenaikan kelas dan kelulusan: Sekolah menjelaskan kriteria yang digunakan sekolah
untuk menentukan kenaikan kelas dan kelulusan
• pendidikan kecakapan hidup: untuk membeali siswa dengan kecakapan pribadi, sosial,
akademik, dan atau vokasional
• pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global: disediakan untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik
A. HAKIKAT KTSP
3. KALENDER PENDIDIKAN SD

Kalender Pendidikan adalah pengaturan


waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur.
A. HAKIKAT KTSP
4. SILABUS

SIlabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau


kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
Pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber atau
bahan atau alat belajar.
B. LATAR BELAKANG KTSP
Pengembangan kurikulum oleh satuan pendidikan atau KTSP
merupakan realisasi dari kebijakan pemerintah dengan
diberlakukannya UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan wewenang
pengembangan, pengelolaan, dan pelaksaan pendidikan.
Landasan Filosofis dan teoritis yang melatarbelakangi
perkembangan KTSP adalah:
a. Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat
b. Kurikulum harus mamsatuanpu melayani pencapaian tujuan
pedidikan nasional(berorientasi nasional) dan satuan
pendidikan (bersifat desentralistik/lokal)
c. proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel
C. PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP
Pengembanagn kurikulum hendaknya memperhatikan prinsip berikut:
• Berpusat pada potensi
• Beragam dan terpadu
• Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni
• Relevan dengan kebutuhan kehidupan
• Menyeluruh baik dalam hal dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan, dan mata pelajaran
• Belajar sepanjang hayat dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang
• Seimbang antar kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dengan motto Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka
NKRI
D. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
PENGEMBANGAN KURIKULUM:

• Tim Penyusun: Kepala Sekolah, Guru, Konselor (Jika


ada)

2. Komite Sekolah

3. Nara Sumber (Ahli kurikulum dan Pembelajaran

4. Dinas Pendidikan

5. Pihak Lain yang Terkait


Terima
Kasih
Apa ada yang ingin
ditanyakan?
Silahkan angkat tangan!

Anda mungkin juga menyukai