Anda di halaman 1dari 7

SOAL FINAL SEMESTER MK.

TELAAH KURIKULUM
Dosen : Dr. H. Achmad Ramadhan, M.Kes

1. Berbagai terminology kurikulum dikemukakan diantaranya menurut Robert S. Zais. Yaitu


curriculum foundation, curriculum construction, curriculum development, curriculum
implementation, dan curriculum engginerring. Jelaskan masing-masing terminology tersebut.
jawab :
Terminologi kurikulum menurut Robert S. Zais (1981), yaitu :
a. Curriculum Foundation ( dasar kurikulum) adalah asas-asas kurikulum mengingatkan
bahwa menyusun kurikulum hendaknya memperhatikan filsafat bangsa yang dinamis,
keadaan mesyarakat beserta kebudayaannya, hakikat anak dan teori belajar.
b. Curriculum Contruction (Kontruksi Kurikulum) membahas berbagai komponen
kurikulum dengan berbagai pertanyaan, misalnya seperti, apa yang dimaksud masyarakat
yang baik?, ke arah mana tujuan pendidikan itu?, apa hakikat manusia?, apa hidup yang
baik itu?, apa ilmu pengetahuan itu?, dan lain-lainnya.
c. Curriculum Development (pengembangan kurikulum) membahas berbagai macam model
pengembangan kurikulum selanjutnya. Yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum adalah : siapa yang berkepentingan, guru, tenaga bukan pengajar, orang tua,
atau siswa?. Siapa yang akan terlibat dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum?,
pihak karyawan, komisi-komisi yang akan dibentuk?, bagaimana cara mengaturnya?,
bagaimana cara pengorganisasiannya.?.dll
d. Curriculum Imlementation (implementasi kurikulum) membicarakan sejauh mana
kurikulum dilaksanakan dilapangan, dari itu perlu pantauan dan mengavaluasi kembali
untuk kedepannya.
e. Curriculum Engineering disebut juga pengembangan kurikulum. proses yg
memfungsikan sistem kurikulum di sekolah dg menghasilkan kurikulum, melaksanakan
kurikulum dan menilai keefektifan kurikulum dan sistemnya.
Sistem Pendidikan nasional menghendaki tersedianya dalam jumlah yang mencukupi
guru-guru dengan kualifikasi professional, dan telah ditegaskan pula bahwa guru adalah
tenaga fungsional. Uraikan pandangan anda tentang bagaimana usaha kita untuk
memperoleh guru-guru yang diharapkan tersebut sehubungan dengan tuntutan kurikulum
yang ada saat ini.
2. Sistem Pendidikan nasional menghendaki tersedianya dalam jumlah yang mencukupi guru-
guru dengan kualifikasi professional, dan telah ditegaskan pula bahwa guru adalah tenaga
fungsional. Uraikan pandangan anda tentang bagaimana usaha kita untuk memperoleh guru-
guru yang diharapkan tersebut sehubungan dengan tuntutan kurikulum yang ada saat ini.
jawab :
Pandangan saya tentang bagaimana usaha yang kita lakukan sebagai tenaga pendidik untuk
memperoleh jumlah yang mencukupi dengan kualifikasi professional sesuai dengan tuntutan
kurikulum yang ada pada saat ini yaitu guru harus mampu meningkatkan kualitasnya dan
berupaya turut andil dalam peningkatan mutu pendidikan secara umum. Berbagai upaya yang
dilakukan oleh pemerintah maupun swasta dalam usaha meningkatkan kualitas guru,
misalnya dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan, workshop, MGMP, seminar dan lain-
lain. Namun usaha-usaha tersebut belum sepenuhnya berhasil karena setelah selesai
mengikuti pelatihan maupun workshop tersebut apa yang diperoleh dijadikan sebagai teori
tanpa implikasi dengan alasan dan kendala yang dihadapi dalam mengimplikasikannya
berbeda-beda. Pada dasarnya peningkatan kualitas diri seorang guru harus menjadi tanggung
jawab diri pribadi, artinya usaha untuk memperbaiki kualitas diri sendiri terletak pada diri
guru sendiri, untuk itu diperlukan kesadaran untuk terus menerus menggali potensi dan
menambah pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan. Proses Globalisasi merupakan
suatu keharusan yang tidak mungkin kita hindari karena pendidikan berkaitan erat dengan
proses globalisasi itu sendiri. Untuk itu sebagai guru harus mampu mengembangkan potensi
diri dan berwawasan luas, sehingga kita dapat mewujudkan pendidikan yang berwawasan
global.
3. Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah suatu proses siklus yang tak pernah mulai
dari proses siklus yang tak pernah berakhir dan juga merupakan suatu proses yang logis.
Bagaimana tanggapan anda dengan pernyataan tersebut dan bagaimana tanggung jawab guru
dalam pengembangan kurikulum.
jawab : bahwa pengembangan kurikulum suatu proses siklus yang senantiasa mengalami
perubahan sesuai dengan perubahan paradigma masyarakat terhadap kehidupannya. Sehingga
dalam menyikapi perubahan tersebut pendidikan mempunyai andil besar dan kurikulum
merupakan tolak ukur keberhasilan pendidikan. Kurikulum harus terus diperbaharui hal ini
dilakukan karena adanya ketidakpuasan terhadap output pendidikan yang ada dan tumbuhnya
pendapat baru tentang perkembangan anak, cara belajar, masyarakat dan ilmu pengetahuan.
Pengembangan kurikulum selalu mengarahkan kurikulum sekarang ke tujuan pendidikan
yang diharapkan kedepannya agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya.
Kurikulum juga merupakan suatu proses yang logis karena setiap perencanaan dan
pengembangannya dapat diterima oleh akal dan pikiran manusia. Tanggung jawab guru
dalam pengembangan kurikulum yakni guru sebagai perencana, pelaksana dan pengembang
kurikulum bagi kelasnya. Guru sebagai penterjemah kurikulum karena guru yang mengelolah
dan meramu kembali kurikulum dari pusat untuk disajikan kembali dikelasnya. Peran guru
dalam mengembangkan kurikulum antara lain: sebagai perencana pengajaran, pengelola
pengajaran dan evaluator.
4. Berikan perbandingan antara kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013. Bagaimana komentar
anda dengan kedua kurikulum tersebut.
jawab :
No Kurikulum 2013 KTSP
1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih
ditentukan terlebih dahulu, melalui dahulu melaui Permendiknas No
Permendikbud No 54 Tahun 2013. 22 Tahun 2006. Setelah itu
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, ditentukan SKL (Standar
yang bebentuk Kerangka Dasar Kompetensi Lulusan) melalui
Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendiknas No 23 Tahun 2006
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu
kelas I-VI untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP banyak dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam
jenjang SD dan semua mata pelajaran di pembelajaran terdiri dari
jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Eksplorasi, Elaborasi, dan
dengan pendekatan ilmiah (saintific Konfirmasi
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada
penilaian otentik, yaitu mengukur semua aspek pengetahuan
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan
potensi siswa masalah siswa
Pada kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 terdapat persamaan yakni pembelajaran berpusat
pada siswa (atudent center) dan pendekatan ilmiah (saintific)
Kurikulum 2013 ini adalah pengembangan dari kurikulum KTSP sehingga diharapkan
dengan kurikulum 2013 ini mampu menjawab tantangan globalisasi yang tidak lepas dari
pendidikan yang menghasilkan output dan peningkatan mutu pendidikan.
5. Buatlah suatu matriks penilaian terhadap kurikulum KTSP yang telah diterapkan pada
jenjang SD serta SMP/SMA. Analisis aspek-aspek apa saja yang lemah dan perlu diperbaiki
pada kurikulum 2013.
jawab :
matriks penilaian ktsp pada jenjang sd dan SMP/SMA
No Aspek Kurikulum KTSP Kurikulum 2013
1. isi kurikulum struktur kurikulum merupakan struktur kurikulum dijelaskan
pola dan susunan mata pelajaran sebagai gambaran
yang harus ditempuh oleh konseptualisasi konten
peserta didik dalam kegiatan kurikulum dalam bentuk mata
pembelajaran. Kedalaman pelajaran, posisi konten/mata
muatan kurikulum pada setiap pelajaran dalam kurikulum,
mata pelajaran pada setiap distribusi konten/mata pelajaran
satuan pendidikan dituangkan dalam semester atau tahun,
dalam kompetensi yang harus beban belajar untuk mata
dikuasai peserta didik sesuai pelajaran dan beban belajar per
dengan beban belajar yang minggu untuk setiap siswa.
tercantum dalam struktur (Kompetensi inti dan kompetensi
kurikulum. dasar)
(adanya SK dan KD)
mata pelajaran struktur kurikulum merupakan Sedangkan pada
pola dan susunan mata kurikulum 2013, mata pelajaran
pelajaran yang harus ditempuh dikelompokkan menjadi dua
oleh peserta didik dalam yaitu kelompok A yang
kegiatan pembelajaran. menekankan aspek kognitif dan
Kedalaman muatan kurikulum kelompok B yang lebih
pada setiap mata pelajaran menekankan aspek afektif dan
pada setiap satuan pendidikan psikomotor. Kelompok A terdiri
dituangkan dalam kompetensi dari 4 mata pelajaran untuk
yang harus dikuasai peserta kelas III dan 6 mata pelajaran
didik sesuai dengan beban untuk kelas IV – VI. Perbedaan
belajar yang tercantum dalam tersebut terletak pada tidak
struktur kurikulum. adanya mata pelajaran IPA dan
IPS. Sedangkan pada kelompok
B, terdapat 2 mata pelajaran
termasuk di dalamnya muatan
lokal. Pada kurikulum 2013,
muatan lokal SD meliputi
Pramuka, UKS, PMR, dan Bahasa
Daerah. Berbeda dengan KTSP,
Pramuka merupakan muatan
lokal wajib. Pengembangan diri
tidak dicantumkan dalam
kurikulum 2013 SD/MI karena
sudah dimasukkan dalam muatan
lokal. Selain itu, Bahasa Inggris
yang sebelumnya merupakan
mata pelajaran wajib menjadi
tidak wajib dan hanya berupa
muatan lokal.
(IPA dan IPS di
integrasikan melalui pendekatan
tematik integratif di sd/mi)

pembelajaran Berdasarkan KTSP, pembelajaran dari kelas I


Pembelajaran pada Kelas I–III – VI seluruhnya harus
dilaksanakan melalui dilaksanakan dengan pendekatan
pendekatan tematik, tematik integratif.
sedangkan pada Kelas IV–VI Pembelajaran tematik integratif
dilaksanakan melalui merupakan pendekatan
pendekatan mata pelajaran. pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai
tema. Pengintegrasian tersebut
dilakukan dalam dua hal, yaitu
integrasi sikap, keterampilan
dan pengetahuan dalam proses
pembelajaran dan integrasi
berbagai konsep dasar yang
berkaitan. Tema merajut makna
berbagai konsep dasar sehingga
peserta didik tidak belajar
konsep dasar secara parsial.
Dengan demikian
pembelajarannya memberikan
makna yang utuh kepada peserta
didik seperti tercermin pada
berbagai tema yang tersedia.

beban belajar Pada KTSP, beban belajar kelas Sedangkan pada


satu 26 jam, kelas dua 27 jam, kurikulum 2013, beban belajar
kelas tiga 28 jam, dan kelas di SD/MI kelas I, II, dan III
empat sampai enam selama 32 masing-masing 30, 32, 34 dan
jam dengan menambah untuk kelas IV, V, dan VI
maksimum empat jam menjadi 36 jam setiap minggu.
pembelajaran per minggu Alokasi waktu satu jam
secara keseluruhan pembelajaran baik dalam
kurikulum 2013 maupun KTSP
adalah 35 menit.

(Dengan adanya
tambahan jam belajar ini dan
pengurangan jumlah Kompetensi
Dasar, guru memiliki keleluasaan
waktu untuk mengembangkan
proses pembelajaran yang
berorientasi siswa aktif. Selain
itu, bertambahnya jam belajar
memungkinkan guru melakukan
penilaian proses dan hasil
belajar.)
pengembangan kurikulum dikembangkan hanya Berbeda dengan
kurikulum sampai pada standar kurikulum 2013 yang akan
kompetensi dan kompetensi dilaksanakan tahun ini,
dasar. Dalam kurikulum KTSP, pengembangan kurikulum sudah
guru dituntut mengembangkan mencakup silabus, buku teks,
kompetensi dasar yang telah serta buku pedoman guru. Hal
ditentukan menjadi silabus dan tersebut akan meringankan
rencana pelaksanaan pekerjaan guru karena tidak
pembelajaran sesuai dengan perlu membuat silabus lagi.
karakterisrik siswa. Guru juga Guru hanya tinggal membuat
diberikan kebebasan rencana pengajaran dalam
menentukan buku referensi bentuk RPP. Sebagian orang
serta media. Akan tetapi, berpendapat, hal tersebut akan
kenyataan di lapangan, guru mematikan kreativitas guru
cenderung memisahkan antara karena semua sudah diatur dari
mata pelajaran yang satu pusat. Akan tetapi, jika dilihat
dengan yang lain. Guru juga kembali, kurikulum 2013 ini
lebih mementingkan aspek masih memberikan peluang dan
kognitif dibanding aspek afektif kebebasan kepada satuan
dan psikomotor. pendidikan dan pendidik
khususnya untuk melaksanakan
KTSP dalam pembelajaran dan
penilaian.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak perbedaan antara
struktur kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Perbedaan tersebut dapat
dilihat dari berbagai sudut. Pertama, dari pengertian struktur kurikulum itu sendiri, kurikulum
2013 tidak menyebutkan adanya standar kompetensi mata pelajaran dan menggantinya
dengan istilah kompetensi inti. Kedua, jumlah mata pelajaran pada kurikulum 2013 lebih
sedikit dibandingkan dengan KTSP. Ketiga, kurikulum 2013 menuntut pembelajaran dilakukan
dengan pendekatan tematik integratif, berbeda dengan KTSP yang masih menggunakan
pendekatan mata pelajaran. Keempat, beban belajar yang dicantumkan pada kurikulum 2013
mengalami penambahan dibanding KTSP. Dan yang kelima, pengembangan kurikulum 2013
mencakup silabus, buku teks, dan buku pedoman guru, berbeda dibanding KTSP yang hanya
sampai pada kompetensi dasar.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis memberikan saran kepada pembaca pada
umumnya dan guru khususnya untuk terus memantau pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah
dasar masing-masing, terutama menyangkut efektif dan tidaknya penerapan kurikulum 2013
bagi anak didik sebagai sasarannya.

perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP

No Kurikulum 2013 KTSP


1 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih
ditentukan terlebih dahulu, melalui dahulu melaui Permendiknas No
Permendikbud No 54 Tahun 2013. 22 Tahun 2006. Setelah itu
Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, ditentukan SKL (Standar
yang bebentuk Kerangka Dasar Kompetensi Lulusan) melalui
Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendiknas No 23 Tahun 2006
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70
Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan
yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk di jenjang SD Tematik Terpadu
kelas I-VI untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit
banyak dan jumlah mata pelajaran lebih dan jumlah mata pelajaran lebih
sedikit dibanding KTSP banyak dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di Standar proses dalam
jenjang SD dan semua mata pelajaran di pembelajaran terdiri dari
jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan Eksplorasi, Elaborasi, dan
dengan pendekatan ilmiah (saintific Konfirmasi
approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati,
Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media
pembelajaran
7 Standar penilaian menggunakan Penilaiannya lebih dominan pada
penilaian otentik, yaitu mengukur semua aspek pengetahuan
kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler
wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X Penjurusan mulai kelas XI
untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan
potensi siswa masalah siswa

Itulah beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat
perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat
kesamaan ESENSI Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach)
yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan
bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan
Keterampilan Proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi
masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan
di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila
guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.

Keterangan :
 Jawaban ditulis tangan pada kertas bergaris dobel folio.
 Jawaban diserahkan paling lambat hari Senin tanggal 16 Desember 2013. Jam 14.00
WITA.

Anda mungkin juga menyukai