Anda di halaman 1dari 45

Pedoman Pengembangan Kurikulum

Bagi Peserta Didik Berkebutuhan


Khusus

Disampaikan oleh

Siti Jubaedah, M.Pd


Matkul Pengantar Pendidikan Khusus
Rumah Autis Institute
2018
Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses berlajar mengajar di bawah
bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya
 Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan
pendidikan inklusif pada dasarnya mengunakan
kurikulum standar nasional yang berlaku disekolah
pada umumnya.

 Karena hambatan yang dimiliki oleh peserta didik


yang berkebutuhan khusus bervariasi mulai dari
sifatnya ringan, sedang hingga berat, maka dalam
implementasinya kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang sesuai dengan standar nasional
perlu dilakukan modifikasi (penyelarasan)
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
 Modifikasi (penyelarasan) kurikulum dilakukan
oleh pengembang tim sekolah.
 Tim pengembang kurikulum sekolah terdiri dari
kepala sekolah, guru kelas, guru mata pelajaran,
guru pendidikan khusus, konselor, psikolog,
orthopedagog.
 Membantu peserta didik dalam mengembangkan
potensi dan mengatasi hambatan belajar yang
dialami siswa semaksimal mungkin dalam setting
inklusi.
 Membantu guru dan orang tua dalam
mengembangkan program pendidikan bagi peserta
didik berkebutuhan khusus yang diselenggarakan
disekolah, diluar sekolah maupun dirumah.
 Menjadi pedoman bagi sekolah dan masyarakat
dalam mengembangkan, menilai dan
menyempurnakan program pendidikan inklusif.
1. Model kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang sesuai standar nasional
 peserta didik yang berkebutuhan khusus mengikuti
kurikulum satuan pendidikan seperti pada anak
umumnya.
 Program layanan khusus lebih diarahkan kepada proses
pembimbingan belajar, motivasi dan ketekunan
belajarnya.
2. Model kurikulum akomodatif
 Guru melakukan modifikasi pada strategi pembelajaran,
jenis penilaian, maupun pada program tambahan lainnya
dengan tetap mengacu pada kebutuhan siswa.
1. Tujuan

2. Isi/Materi

3. Proses

4. Evaluasi
 Tujuan adalah seperangkat kemampuan atau
kompetensi yang akan dicapai setelah para siswa
menyelesaikan program pendidikan dalam kurun
waktu tertentu.
 Tujuan pendidikan secara umum terbagi kedalam
3 jenis kemampuan yaitu aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik.
 Maksud Tujuan pendidikan = standar kompetensi
dan indikator
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
2. Standar Kompetensi (SK)
3. Kompetensi Dasar (KD)
4. Indikator keberhasilan
 Isi (Materi) adalah konten yang harus dipelajari
oleh siswa agar dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
 Berupa informasi, konsep, teori yang relevan
dengan pencapaian Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
 Proses adalah kegiatan atau aktivitas yang akan
dijalani oleh siswa supaya bisa menguasai materi
yang diajarkan dan bisa mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
 Proses = KBM, metode mengajar, pengunaan
media, alokasi waktu, sumber belajar.
 Evaluasi adalah proses yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian
tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
 Apakah para siswa telah berhasil mencapai atau
menguasai kompetensi-kompetensi yang
menjadi tujuan pembelajaran.
1. Model Duplikasi
2. Model Modifikasi
3. Model Substitusi
4. Model Omisi
Duplikasi artinya meniru atau menggandakan.
Model Duplikasi berarti mengembangkan dan atau
memberlakukan kurikulum untuk siswa
berkebutuhan khusus secara sama atau serupa
dengan kurikulum yang digunakan untuk siswa pada
umumnya.
1. Duplikasi tujuan
› Tujuan pembelajaran sama antara siswa ABK dan reguler
› Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan indikator sama antar ABK dan reguler
2. Duplikasi Isi/Materi
› Materi pembelajaran, informasi, materi, pokok bahasan atau sub
pokok bahasan sama antara siswa ABK dan reguler.
3. Duplikasi Proses
› Melakukan proses KBM yang sama anatara siswa ABK dan reguler
4. Duplikasi Evaluasi
› Menjalankan proses evaluasi atau penilaian yang sama antara siswa
ABK dan reguler.
Modifikasi berarti merubah untuk disesuaikan.
Model Modifikasi berarti cara pengembangan
kurikulum, dimana kurikulum umum diberlakukan
untuk siswa-siswa reguler dirubah untuk
disesuaikan dengan kemampuan siswa
berkebutuhan khusus.
1. Modifikasi tujuan
› Tujuan pembelajaran yang ada dirubah diseseuaikan dengan kondisi
siswa.
› Siswa memiliki kompetensi yang berbeda dengan siswa reguler berupa
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan indikator.
2. Modifikasi Isi/Materi
› Materi pembelajaran, informasi, materi, pokok bahasan atau sub pokok
bahasan dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi siswa.
3. Modifikasi Proses
› Terjadi perbedaan proses KBM seperti metode dan strategi belajar, waktu
belajar, media dan sumber belajar.
4. Modifikasi Evaluasi
› Menjalankan proses evaluasi atau penilaian yang berbeda dengan siswa
reguler.
Substitusi berarti menganti.
Model Substitusi berarti menganti sesuatu yang ada
dalam kurikulum umum dengan sesuatu yang lain.
Penggantian dilakukan karena hal tersebut tidak
mungkin diberlakukan kepada siswa berkebutuhan
khusus, tetapi masih bisa diganti dengan hal lain
yang kurang lebih sepadan atau sama.
Omisi berarti menghilangkan.
Model Omisi berarti upaya untuk menghilangkan
sesuatu (bagian atau keseluruhan) dari kurikulum
umum, karena hal tersebut tidak mungkin diberikan
kepada siswa berkebutuhan khusus karena sifatnya
terlalu sulit atau tidak sesuai dengan kondisi anak
berkebutuhan khusus
 Pengembangan Kurikulum untuk siswa ABK pada
dasarnya adalah memadukan antara model
kurikulum dengan komponen kurikulum
 Setiap satu komponen dari model kurikulum
dipadukan dengan setiap komponen dari
komponen kurikulum sehingga memungkinkan
terjadi perpaduan.
Duplikasi Modifikasi Substitusi Omisi

Tujuan

Materi

Proses

Evaluasi
 Kurikulum ABK harus bervariasi sesuai dengan
jenis hambatan yang dialami oleh masing-masing
siswa.
 Setiap jenis hambatan membutuhkan bentuk
kurikulum yang berbeda.
1. Kurikulum untuk ABK yang tidak mengalami
hambatan kecerdasan
2. Kurikulum untuk ABK yang mengalami
hambatan kecerdasan
 Siswa ABK yang tidak mengalami hambatan
kecerdasan hanya membutuhkan sedikit modifikasi
dalam pembelajaran.
 Tujuan dan materi pembelajaran umumnya tidak
mengalami perubahan termasuk juga evaluasi.
 Lebih banyak membutuhkan modifikasi dalam
proses pembelajaran yang berkaitan dengan cara
dan media penyajian informasi.
 Siswa ABK yang mengalami hambatan kecerdasan
umumnya membutuhkan modifikasi dalam
pembelajaran.
 Tujuan pembelajaran harus dimodifikasi demikian
juga dengan materi, proses dan pelaksanaan
evaluasi.
TUJUAN MATERI PROSES EVALUASI

SK KD Indikator Metode Media Soal Cara Alat

Duplikasi

Modifikasi

Substitusi

omisi
TUJUAN MATERI PROSES EVALUASI

SK KD Indikator Metode Media Soal Cara Alat

Duplikasi

Modifikasi

Substitusi

omisi
Standar Kompetensi Kompetensi Indikator Keterangan
Kompetensi Dasar dasar baru baru

Duplikasi Modifikasi Substitusi Omisi

K M P E K M P E K M P E K M P E
 Model modifikasi merupakan model yang paling
tinggi peluangnya diberlakukan pada kurikulum
siswa ABK disekolah inklusif.
 Terbatasnya kemampuan intelektual pada siswa ABK
menyebabkan perlunya modifikasi pada semua
komponen kurikulum.
1. Modifikasi Tujuan
2. Modifikasi Isi/Materi
3. Modifikasi Proses
4. Modifikasi Evaluasi
Nama siswa : Budi
Kelas/semester : V/1
Mata Pelajaran : IPA

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar (Modifikasi)


(umum) (umum)

Kebutuhan Khusus ringan Kebutuhan khusus sedang

Mengidentifikasi cara Mengidentifikasi Mengidentifikasi jenis- Mengidentifikasi jenis-


makhluk hidup penyesuaian diri hewan jenis hewan yang jenis hewan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup didarat ditemui dirumah dan
dengan lingkungannya tertentu untuk sekitarnya
mempertahankan
hidupnya
Nama siswa : Budi
Kelas/semester : V/1
Mata Pelajaran : IPS
Standar Kompetensi Indikator Indikator (Modifikasi)
Kompetensi Dasar (umum)
(umum) (umum)
Kebutuhan Khusus ringan Kebutuhan khusus sedang
Menghargai Mengenal Membuat denah Membuat denah sekolah Membuat denah ruang
berbagai keragaman sekolah. kelas.
peninggalan dan kenampakan Mengidentifikasi fase-fase
tokoh sejarah alam dan buatan Menunjukkan waktu dalam satu hari Mengidentifikasi fase-fase
yang berskala serta pembagian pada peta (pagi, siang, sore, malam), waktu dalam satu hari
nasional pada wilayah waktu di pembagian dikaitkan dengan ragam (pagi, siang, sore, malam),
masa Hindu Indonesia wilayah waktu di aktivitas yang dilakukan dikaitkan dengan ragam
Budha dan Islam, dengan Indonesia (tidur, bangun, sekolah, aktivitas yang dilakukan
keragaman alam mengunakan bermain dll). (tidur, bangun, sekolah,
suku bangsa serta peta/ bermain dll).
kegiatan ekonomi atlas/globe dan
di Indonesia. media lainnya.
Nama siswa : Budi
Kelas/semester : V/1
Mata Pelajaran : IPA
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi cara makluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Kompetensi Dasar Materi Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator (Modifikasi)


(umum) (umum) (modifikasi)
Hambatan kecerdasan Hambatan kecerdasan
ringan sedang
Mengidentifikasi Jenis atau ragam Mengidentifikasi Jenis-jenis hewan yang Jenis-jenis hewan yang
penyesuaian diri bentuk jenis-jenis hewan hidup didarat ditemui (hidup) dirumah
hewan dengan penyesuaian diri yang hidup didarat dan sekitarnya.
lingkungan hewan terhadap dan dilingkungan
tertentu untuk lingkungan sekitar.
mempertahankan tertentu.
hidupnya.
1. Kegiatan pembelajaran dirancang dengan melihat
kelemahan yang dimiliki siswa.
2. Meliputi aspek pengaturan waktu, pemilihan dan
pengunaan metode/cara, pengaturan tempat
duduk/lingkungan belajar, media pembelajaran,
pengunaan sumber/bahan pembelajaran.
3. Semakin berat hambatan intelektual atau perilaku
siswa semakin signifikan sifat dan kebutuhan akan
modifikasi proses.
4. Modifikasi proses didasarkan pada karakteristik
siswa ABK.
Jenis Hambatan Contoh Modifikasi Proses
Hambatan Pengelihatan • Penyajian materi menekankan verbal/auditif
• Guru mmverbalkan informasi atau objek yang ada
dilingkungan sekitar
• Pengunaan Braille
• Pengunaan alat audio
• Pengunaan buku bicara, komputer bicara
Hambatan Pendengaran • Penyajian materi lebih menekankan kepada visual
• Pengunaan bahasa isyarat dalam berkomunikasi
• Penempatan siswa tunarungu pada tempat duduk didepan
• Pengunaan alat bantu visual
Hambatan Kecerdasan • Penyajian materi dengan penjelasan sederhana
• Pengunaan obyek konkrit
• Kadar materi dan tugas yang lebih mudah
• Pengembangan kemampuan diri dalam kegiatan sehari-hari
Hambatan fisik dan motorik Modifikasi alat, sarana dan lingkungan
Hambatan emosi dan perilaku • Modifikasi perilaku dan emosi melalui kegiatan kelompok
• Pemberian pembelajaran tambahan secara individual
• Penempatan tempat duduk dekat dengan guru
• Penyaluran bakat pada bidang tertentu
Pelaksanaan evaluasi meliputi
a. Pengembangan alat evaluasi soal-soal ujian (isi dan materi)
b. Cara pelaksanaan evaluasi cara/teknik
c. Penentuan keberhasilan penfekatan yang digunakan
d. Pelaporan hasil evaluasi dokumentasi dan pelaporan hasil
belajar yang telah dicapai
1. Siswa ABK harus menjalani sistem evaluasi yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
2. Modifikasi evaluasi bisa dilakukan terkait dengan
empat komponen evaluasi yaitu materi evaluasi,
cara pelaksanaan evaluasi, kriteria keberhasilan dan
model pelaporannya.
3. Siswa ABK yang mengalami hambatan kecerdasan
membutuhkan modifikasi evaluasi yang lebih
signifikan.
4. Semakin berat hambatan kecerdasan maka semakin
signifikan perubahan (modifikasi) sistem evaluasi
yang dilakukan.
Silabus
8 komponen dalam silabus
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Rumusan materi
4. Indikator keberhasilan
5. Kegiatan pembelajaran
6. Alokasi waktu
7. Sumber dan media pembelajaran
8. Evaluasi
Contoh Format silabus pembelajaran Inklusif

Mata Pelajaran :
Kelas :
Semester :
Jumlah Pertemuan :
Waktu :
Standar Kompetensi :

Kompetensi Materi Indikator Kegiatan Alokasi Sumber dan evaluasi


dasar Pembelajaran waktu media

Umum Modifikasi Modifikasi Modifikasi Umum Modifikasi Modifikasi


RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
 Dibuat untuk satu atau dua kali pertemuan
 Rencana kegiatan dibuat lebih detail dan terperinci
 Terdapat 8 komponen
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Materi pokok
4. Indikator keberhasilan
5. Alokasi waktu
6. Kegiatan pembelajaran
7. Media dan Sumber pembelajaran
8. Evaluasi
Format Umum RPP Pembelajaran Inklusif

Mata Pelajaran :
Kelas/semester :
Pertemuan :
Waktu :

 Standar Kompetensi (tidak dimodifikasi)


 Kompetensi Dasar (tidak dimodifikasikan)
 Materi pokok (dimodifikasi)
 Indikator keberhasilan (dimodifikasi)
 Alokasi waktu (tidak dimodifikasi)
 Kegiatan Pembelajaran (dimodifikasi)
 Media dan Sumber Pembelajaran (dimodifikasi)
 Evaluasi (dimodifikasi)
1. RPP Integrasi
Model RPP integrasi adalah model pengembangan RPP untuk
siswa ABK yang diintegrasikan dengan RPP siswa lainnya.

2. RPP Individual
Model RPP individual adalah model rencana pembelajaran yang
dibuat khusus untuk siswa ABK dan terpisah dari RPP untuk
siswa reguler
Siti Jubaedah, M.Pd

Telp. 087781141343
zubayhadi@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai