Anda di halaman 1dari 11

PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PRINSIP ASESMEN DI PAUD

Diajukan Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen Pembelajaran AUD

Dosen Pengampu: Dr. Hibana, S.Ag., M.Pd.

Disusun Oleh:
Anis Kumala Fasha
21204032021

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Asesmen
Pembelajaran AUD. Saya menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan
khususnya bisa bermanfaat bagi penyusun dan dapat menambah wawasan kita.

Yogyakarta, Oktober 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan tingkat dasar pendidikan yang penting
dalam pembentukan karakter dan kualitas anak di masa depan. Hal ini dikarenakan
masa usia dini adalah masa emas dan pondasi awal bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Oleh karena itu maka diperlukan berbagai stimulasi dari orang
tua dan lingkungan yang mendukung. Bukan hanya orang tua dan keluarga faktor lain
yang mempengaruhi perkembangan anak adalah faktor lingkungan. Lingkungan
memiliki peran penting dalam pembentukan sikap, kepribadian dan perkembangan
kemampuan anak usia dini. Salah satu lembaga yang bisa dijadikan pilihan oleh orang
tua yang akan memberikan stimulus kepada anak usia dini adalah lembaga PAUD.
Lembaga ini akan menjadi cikal bakal pembentukan karakter bangsa (nation character
building), yang menjadi titik awal dari pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas, memiliki wawasan, intelektual, kepribadian, tanggung jawab,
inovatif, kreatif, proaktif, partisipatif serta semangat mandiri.
Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak
dipisahkan. Pendidik dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang dituju
sehingga keseluruhan proses pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi
tersebut. Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen dan
perencanaan pembelajaran. Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan
pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran.
Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu
dilakukan karena untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian
peserta didik.  Perencanaan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang disusun dalam bentuk
dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Tujuan Pembelajaran disusun
dari Capaian Pembelajaran dengan mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik
Satuan Pendidikan. Pendidik juga harus memastikan tujuan pembelajaran sudah
sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah Bagaimana Prinsip
Pembelajaran dan Prinsip Asesmen Pada PAUD?
C. Tujuan
Yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui Prinsip
Pembelajaran dan Prinsep Asesmen Pada PAUD.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Pembelajaran AUD


Pendidikan yang dijalankan semenjak usia dini memiliki peranan yang
penting dalam membantu perkembangan anak. Oleh karena itu orang tua diharapkan
bisa memfasilitasi untuk proses pembelajaran anak Pendidikan anak usia dini bisa
dilakukan melalui pendidikan formal, non-formal ataupun informal. Anak usia dini
digolongkan kedalam anak usia pra sekolah yang pertumbuhannya terbagi kedalam
dua tahap, yakni: pada usia 0-2 tahun pertumbuhan anak lebih mengarah kepada
fungsi-fungsi biologis. Tahap kedua adalah pada usia 2-6 tahun, dimana pada usia ini
perkembangan panca indra sangat menonjol. Terdapat tiga macam perkembangan
pada usia ini yaitu perkembangan motorik (fungsi gerak), perkembangan bahasa dan
fikiran serta perkembangan sosial. Pendidikan anak usia dini dimulai dari lingkungan
keluarga, lembaga PAUD atau Taman Kanak-Kanak serta lingkungan sekitar. Banyak
metode pembelajaran yang bisa diterapkan pada pendidikan anak usia dini, salah satu
caranya adalah melalui bermain. Belajar sambil bermain menjadi aktifitas yang
menyenangkan serta menghibur bagi anak-anak. Berikut merupakan prinsip-prinsip
pembelajaran di PAUD:
1. Mengutamakan kebutuhan anak. Pembelajaran yang diberikan kepada anak harus
berorientasi pada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang mebutuhkan
upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan, baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa,
motorik dan sosio emosional.
2. Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan prinsip belajar sambil bermain.
Bermain menjadi saran belajar untuk anak usia dini Melalui permainan, anak akan
diajak untuk bereksplorasi menemukan, memanfaatkan serta mengambil
kesimpulan mengenai lingkungan di sekitarnya.
3. Menciptakan lingkungan yang sedemikian rupa sehingga menarik dan
menyenangkan, sekaligus menantang dengan memperhatikan keamanan serta
kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain.
4. Merancang pembelajaran yang terpadu dalam bermain. Pembelajaran yang
dijalankan pada anak usia dini harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu
yang dilakukan melalui tema. Tema yang dijalankan harus dibangun sangat
menarik dan dapat membangkitkan minat anak, serta bersifat konstektual. Hal ini
bertujuan agar anak mampu untuk mengenal berbagai konsep dengan mudah
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan mudah untuk dipahami anak.
5. Mengembangkan berbagai keterampilan hidup (life skilss).
6. Menggunakan berbagai media atau permainan yang edukatif sebagai sumber
pembelajaran. Media dan sumber pembelajaran bisa berasal dari lingkungan alam
sekitar ataupun bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh tenaga pendidik ataupun
orang tua.
7. Pendidikan usia dini dilaksanakan secara bertahap dan berulang – ulang, dimulai
dari konsep yang sederhana dan dekat dengan anak. Tujuannya agar konsep yang
diajarkan bisa dikuasi oleh anak dengan baik.1
Selain prinsip di atas prinsip pembelajaran yang harus diterapkan pada anak
usia dini adalah ”belajar melalui bemain” dan pembelajaran yang berpusat pada
anak. Yaitu pembelajaran yang mengembangkan potensi anak secara optimal.
Pengembangan potensi ini berkaitan dengan nilai-nilai agama dan moral, sosial
emosional yang dilandasi dengan perkembangan kognitif, motorik dan bahasa yang
sesuai dengan nilai-nilai moral, sosial dan agama. Pelaksanaan pembelajaran ini
merupakan model pembelajaran Holistik Integratif, sebagai upaya mengembangkan
potensi anak secara optimal.2
Pemerintah menetapkan prinsip pembelajaran diharapkan dapat memandu
pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar
peserta didik lebih kreatif, berpikir kritis, dan inovatif. Yang menjadi prinsip dalam
pembelajaran yaitu:
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
1
Nurdin Nurdin, ‘Penerapan Konsep Pembelajaran Inovatif Dan Kreatif Melalui Pembelajaran Berbasis
Edutainment Dalam Pembelajaran Di PAUD’, Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1, 2021, 56–67
<https://doi.org/10.37985/murhum.v2i1.32>.
2
I Nyoman Suarta and Dwi Istati Rahayu, ‘Model Pembelajaran Holistik Integratif Di PAUD Untuk
Mengembangkan Potensi Dasar Anak Usia Dini’, Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 3.1 (2018), 37–45
<https://doi.org/10.29303/jipp.v3i1.48>.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat;
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik;
4. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks,
lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra;
5. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.3
B. Prinsip Asesmen PAUD
Assesmen PAUD merupakan suatu proses kegiatan yang dilaksanakan dengan
bertujuan untuk mengumpulkan data atau bukti-bukti tentang perkembangan dan hasil
belajar yang berkaitan dengan perkembangan anak usia dini. Kegiatan ini akan
memberikan gambaran tentang apa yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan anak
dalam lingkup perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak yang
bersangkutan.

Asesmen, baik data maupun prosedurnya harus dapat digunakan secara valid,
selalu dapat digunakan oleh para profesional yang terlatih yang lebih dekat dengan
kode-etik profesinya, harus memanfaatkan berbagai media dan metode, serta mengacu
pada kriteria normatif yang diputuskan untuk anak usia dini dan tidak boleh
digunakan untuk keperluan pengambil kebijakan di tingkat atas, seperti untuk
keperluan menpendidiktkan tingkat keberhasilan program atau performance pendidik,
untuk mempromosikan anak, untuk penempatan atau untuk melabelkan.

Menurut Wortham Lima prinsip dalam melakukan asesmen bagi anak usia
dini, adalah; harus menggunakan berbagai media untuk mengumpulkan informasi,
harus bermanfaat bagi anak dan bagi pengembangan pembelajaran, harus melibatkan
anak dan keluarganya, harus bersifat obyektif bagi semua anak, dan harus bersifat
otentik.4
Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal
pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan
asesmen, terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena

3
Yogi Anggraena and others, ‘Panduan Pembelajaran Dan Penilain Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, Dan Menengah’, Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana UM, 2017, 123.
4
Muhammad Dani Wahyudi, ‘Implementasi Authentic Assessment Di Paud’, Prosiding Seminar Nasional
PS2DMP UNLAM, 1.1 (2015), 17–26.
untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk
merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Asesmen
pembelajaran diharapkan dapat mengukur aspek yang seharusnya diukur dan bersifat
holistik. Yang menjadi prinsip dalam asesmen yaitu sebagai berikut:
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
2. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran;
3. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
4. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
5. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.5
Selain prinsip tersebut yang menjadi prinsip asesmen dalam pedoman
penilaian Kurikulum 2013 PAUD adalah:
1. Mendidik, Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara
optimal.
2. Berkesinambungan, Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus
menerus untuk mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak.
3. Objektif, Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai sehingga menggambarkan data atau informasi
yang sesungguhnya.
4. Akuntabel, Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas
serta dapat dipertanggungjawabkan.

5
Anggraena and others.
5. Transparan, Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian
dapat diakses oleh orang tua dan semua pemangku kepentingan yang relevan.
6. Sistematis, Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.
7. Menyeluruh, Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan
anak baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Penilaian mengakomodasi
seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang
berkebutuhan khusus.
8. Bermakna, Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak,
orangtua, guru, dan pihak lain yang relevan.6

6
Hapidin, ‘Pembelajaran 6. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini’, Modul Belajar Mandiri, 2019, 127–32.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip pembelajaran yang harus diterapkan pada anak usia dini adalah ”belajar
melalui bemain” dan pembelajaran yang berpusat pada anak. Yaitu pembelajaran
yang mengembangkan potensi anak secara optimal. Pengembangan potensi ini
berkaitan dengan nilai-nilai agama dan moral, sosial emosional yang dilandasi dengan
perkembangan kognitif, motorik dan bahasa yang sesuai dengan nilai-nilai moral,
sosial dan agama. Menurut Wortham Lima prinsip dalam melakukan asesmen bagi
anak usia dini, adalah; harus menggunakan berbagai media untuk mengumpulkan
informasi, harus bermanfaat bagi anak dan bagi pengembangan pembelajaran, harus
melibatkan anak dan keluarganya, harus bersifat obyektif bagi semua anak, dan harus
bersifat otentik.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraena, Yogi, Dion Ginanto, Nisa Felicia, Ardanti Andiarti, Indriyati Herutami, Leli
Alhapip, and others, ‘Panduan Pembelajaran Dan Penilain Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, Dan Menengah’, Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana UM, 2017,
123

Hapidin, ‘Pembelajaran 6. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini’, Modul Belajar Mandiri,
2019, 127–32

Nurdin, Nurdin, ‘Penerapan Konsep Pembelajaran Inovatif Dan Kreatif Melalui


Pembelajaran Berbasis Edutainment Dalam Pembelajaran Di PAUD’, Murhum : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 1, 2021, 56–67 <https://doi.org/10.37985/murhum.v2i1.32>

Suarta, I Nyoman, and Dwi Istati Rahayu, ‘Model Pembelajaran Holistik Integratif Di PAUD
Untuk Mengembangkan Potensi Dasar Anak Usia Dini’, Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, 3.1 (2018), 37–45 <https://doi.org/10.29303/jipp.v3i1.48>

Wahyudi, Muhammad Dani, ‘Implementasi Authentic Assessment Di Paud’, Prosiding


Seminar Nasional PS2DMP UNLAM, 1.1 (2015), 17–26

Anda mungkin juga menyukai