Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika untuk
Anak Usia Dini
Dosen Pengampu : Yeni Rachmawati, M.Pd., Ph.D.
Disusun Oleh :
Kelompok 2 - PGPAUD 3B
Demikianlah laporan ini penulis susun untuk dapat memenuhi tugas mata
kuliah Pembelajaran Matematika untuk AUD dan penulis berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi pembaca. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan
membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca, guna peningkatan
pembuatan Makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
BAB III 10
PENUTUP 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata pelajaran yang seringkali dihindari oleh sebagian siswa di
sekolah salah satunya adalah mata pelajaran Matematika. Tidak jarang
ditemukan siswa yang masih kesulitan memahami konsep Matematika. Oleh
sebab itu,sangat penting mempelajari konsep Matematika dengan baik sejak
dini agar saat anak beranjak dewasa dan mempelajari ilmu matematika
lanjutan, anak tersebut tidak akan memengalami kesulitan dan menjadi takut
untuk belajar matematika.
Sood & Mackey(2015) menyatakan bahwa pengenalan konsep bilangan
pada anak usia dini sangat penting karena akan memberikan kemudahan
kepada anak dalam mengikuti proses pendidikan yang lebih lanjut,
terutama pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu,pengetahuan
matematika pada anak usia dini terutama pengetahuan tentang pemahaman
konsep bilangan sangat penting dan harus disiapkan sebaik mungkin
sehingga akan memberikan kontribusi bagi kesuksesan siswa dalam
kehidupan sehari-hari dan kesuksesan di masa yang akan datang.
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Mengelompokan aktivitas belajar ke dalam tiga materials,yaitu
a. Practice life materials (merawat diri,merawat lingkungan,hubungan
sosial sopan santun,control gerakan dan koordinasi).
b. Sensory materials, melatih penglihatan (besar/kecil, tinggi/rendah,
panjang/pendek, ukuran) melatih pendengaran (kotak
suara,membedakan bel) melatih perabaan (halus/kasar, padat/cair)
melatih perasa/lidah (manis/pahis/asin) dan melatih pembauan.
c. Academic materials, untuk belajar menulis, membaca dan
matematika (kartu huruf, kartu angka papan bilangan, dan kertas,
pensil untuk menulis)
4
tentang kualitas terpisah serta berlatih untuk mengasah keterampilan
intelektual yang dibutuhkan.
5
dengan menggunakan media yang konkret tahapan menunjukkan ini
dilakukan ketika kegiatan pagi sudah selesai seperti baris-berbaris, dan
kegiatan lainnya. Namun kegiatan ini dapat dilakukan guru disela-sela
kegiatan pemberian kontrak belajar sebelum kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Pola pikir anak usia dini masih konkret, ia belum bisa berpikir
secara abstrak. Dalam menunjukkan materi pembelajaran matematika guru
harus menggunakan media pembelajaran yang kongkret dan tidak asing bagi
anak untuk memudahkan anak dalam memahami materi yang akan
dipelajari dan sesuai dengan pola pikirnya, Montessori yang menghadapkan
langsung pada lingkungan sekitar menjadikan siswa berpikir benar-benar
konkret. Mereka akan melakukan perhitungan secara nyata. Menghitung
benda yang sesungguhnya yang ada di sekitar mereka.
Tujuan dari aktivitas ini adalah memahami konsep kuantitas secara nyata
melihat langsung objeknya, dimana jumlah 10 pasti berbeda dengan jumlah
5. Material ini juga membantu anak dalam mengurutkan angka melalui
panjang tongkat tersebut, misal setelah 1 pasti 2 kemudian 3 dan seterusnya.
Disini anak akan belajar selain konsep angka juga akan dilatih fokus dan
konsentrasinya untuk membedakan jumlah dari setiap tongkat.
6
Abstrak dapat diartikan tidak nyata atau hanya dua dimensi. Pada tahap
dapat digunakan Sandpaper Number. Material ini berfungsi untuk
mengetahui bentuk dari nama pada masing-masing angka. Misal angka 1
seperti garis lurus, 2 seperti bebek dan seterusnya. Namun pada metode
Montessori akan berbeda dengan konvensional yang hanya menggunakan di
atas kertas.
Tahapan ketiga yakni mengingat Misalnya guru dapat bertanya “ini balok
angka berapa?” sehingga anak dapat mengingat kembali apa yang telah
dikenalkan guru sebelumnya. , tahapan ini merupakan gabungan dari
konkret dan abstrak. Konkret dengan tetap menggunakan Long Number
Rods dan Abstrak dengan menggunakan sand papper atau kartu symbol
angka. Tujuan nya agar anak dapat dapat mengubungkan kedua aktivitas
pada tahap sebelumnya dan mampu menyelesaikan dengan cara yang
berbeda.
7
yang bisa dimanfaatkan dalam pemebelajaran sensoris anak. Bahan untuk
membuat number rods ini biasanya terbuat dari kayu balok panjang
sebanyak 10 buah yang diberi warna biru dan merah berselingan (Kartini
& Julianto, 2016:2).
Media number rods ini digunakan untuk mengenalkan anak pada
angka dan urutannya. Langkah penggunaan number rods menurut
Gettman (2016: 280) yaitu : 1) Beritahukan nama batangan angka
(Number Rods) dan tunjukkan penyimpanannya. 2) Mintalah anak untuk
menggelar satu alas lantai dan tunjukkan cara menaruh batangan secara
acak diatas lantai, Namun tetep pada posisi sejajar dan sekat berwarna
merah berada di sisi kiri belakang. 3) Ajak anak untuk menyusun tangga
seperti bermain.
2. Sandpaper Number
Sandpaper number ini anak tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga
dapat mengeksplorasi lebih dalam kemampuan berhitung. Sandpaper
number ini merupakan alat permainan yang dapat digunakan untuk
membantu anak dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suprahbawati (2014:5), ia
menjelaskan dalam hasil penelitiannya bahwa media ampelas/sandpaper
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan anak dalam
menguasai konsep bilangan yang mana hal ini dapat dilakukan diluar
ruangan. Aktivitas ini dilakukan melalui cara pengambilan bilangan 1
hingga 5 di sandpaper dengan bergantian. Kemudian diteruskan dengan
mengelompokkannya dengan memasukkan kancingnya kedalam tempat
yang disesuaikan dengan bilangan amplas. Semua aktivitas memahami
dan menjadikan anak merasa nyaman dan senang serta memberikan
peningkatan dalam menguasai bilangan sandpaper number ialah alat
permainan matematika Montessori yang bisa menstimulasi keterampilan
dalam mengenali konsep bilangan anak. Sandpaper ini dirancang dari
kertas karton yang dilapisi dengan ampelas, Media ini digunakan dengan
cara meraba sebuah simbol huruf. Maka dari itu, sand paper ini bertekstur
agak kasar.
8
3. Manic Math/Manik Matematika
Manic math adalah sebuah alat peraga Montessori yang digunakan
dalam pendidikan Montessori berupa manik-manik atau monte yang
disusun dengan kawat yang jumlahnya sesuai urutan bilangan 1-10
bilangan atau dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak. Manik
ini berwarna-warni dan terdiri dari manik satu hingga manik sembilan
(Ningtias & Ismawati,2019:54).
Merujuk pada hasil penelitan yang dilakukan oleh Ningtias dan
Ismawati (2019:67), Penerapan pembelajaran APE Montessori Manic
Math ini memberikan hasil yang sangat signifikan bagi keterampilan
berhitung anak. Sulyandari (2017:117), ia juga menjelaskan
bahwasannya aktivitas pembelajaran manik-manik ini anak-anak diminta
untuk mengelompokkan dan mengurutkannya yang dimulai dari yang
pendek ke yang panjang dan begitu sebaliknya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11