Anda di halaman 1dari 5

TEORI KATARSIS

NAMA : Prasasti Suci Rahayu


NIM : 2006050
DEFINISI KATARSIS

Katarsis (dari bahasa Yunani , katharsis, yang berarti "pemurnian" atau "pembersihan"
atau "klarifikasi") adalah pemurnian dan pemurnian emosi—khususnya rasa kasihan
dan ketakutan—melalui seni[1] atau setiap perubahan emosi yang ekstrem yang
menghasilkan pembaruan dan restorasi.[2][3] Ini adalah metafora yang awalnya
digunakan oleh Aristoteles dalam Poetics, membandingkan efek tragedi pada pikiran
penonton dengan efek katarsis pada tubuh.
TEORI KATARSIS DALAM PSIKOLOGI

Katarsis adalah pelepasan emosi atau keluh kesah yang tersimpan di dalam batin.
Dalam ilmu psikologi, katarsis juga dimaknai sebagai cara untuk melampiaskan
emosi secara positif agar seseorang merasa lebih lega dan bisa menjalani aktivitas
sehari-hari dengan perasaan yang lebih baik.
TEORI KATARSIS SEBAGAI TEORI BERMAIN

Bermain adalah cara yang paling baik meminimalisir kecemasan. Teori ini dicetuskan oleh
Sigmund Freud, Erik Erikson dan Anna Freud. Menurut Anna Freud dkk yang
mengemukakan teori ini, bermain dapat digunakan sebagai cara anak untuk membantu
menguasai kejadian traumatik yang pernah dirasakan oleh anak. Anak bermain untuk
mengurangi emosi negatif yang tidak dapat mereka kontrol dalam kehidupan
sesungguhnya, termasuk truma dan konflik. Bermain adalah kegiatan untuk katarsis emosi
yang negative untuk kemudian diubah menjadi emosi yang positif
PERMAINAN ANAK DENGAN METODE KATARSIS

BERCERITA
INAN
1. Menggambar PERMA

2. Bermain peran
PERMAINAN HANDPUPPET
3. Bernyanyi dan bermain musik MENDONGENG, Dll.

4. Bercerita
5. Latihan relaksasi dan meditasi dengan musik

Anda mungkin juga menyukai