Anda di halaman 1dari 43

Teater

PEMERAN
tradisional
I Komang Adisaputra Gita Ni Luh Laksmi Dewi Permata Hati Fitratun Nisa Budiono
No : 06 (Baru) No : 22 (Baru) No : 04 (Baru)

Obbe chikun catusakti Made Satria Urip Triguna Putu riska Amelia Cahyani
No : 25 (Baru) No : 19 (Baru) No : 27 (Baru)
pengertian
PEMERAN
pengertian

Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang


pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi
dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur
geografis masing-masing daerah.
Fungsi
PEMERAN
Fungsi
Fungsi pokok dari teater tradisional, di antaranya
sebagai berikut:
1. Memanggil kekuatan gaib.
2. Menjemput roh-roh pelindung untuk hadir di
tempat terselenggaranya pertunjukan.
3. Memanggil roh-roh baik untuk mengusir roh-
roh jahat.
4. Memperingati nenek moyang dengan
mempertontonkan kegagahan maupun
kepahlawanannya.
5. Pelengkap upacara schubungan dengan tingkat-
tingkat hidup seseorang.
6. Pelengkap upacara untuk saat-saat tertentu
dalam siklus waktu.
PEMERAN
Ciri-ciri
Ciri-ciri
 Masih menggunakan bahasa-bahasa daerahnya.
 Pementasannya dominan outdoor.
 Menggunakan Instrumen Tradisional seperti
gamelan dan sejenisnya.
 Tata Busana, properti, dan tata rias masih
menggunakan adat istiadat setempat.
 Nilai moral yang terkandung sangat banyak dan
mengedukasi.
PEMERAN
PEMERAN
PEMERAN
Pemeran adalah orang yang memainkan peran
tertentu dalam suatu aksi panggung, acara televisi,
atau film.

Biasanya, pemeran adalah orang yang dididik atau


dilatih secara khusus untuk melakukan sandiwara
melalui suatu kursus atau sekolah, atau berpura-
pura memerankan suatu tokoh sehingga tampak
seperti tokoh sungguhan.
Unsur
PEMERAN
Pemeranan
Unsur
pemeranan
1. Lakon

Kata lakon artinya melakukan, melakoni cerita


yang dilakukan oleh seorang tokoh.

Kedudukan lakon dalam sebuah cerita adalah


sebagai nyawa, nafas atau ruh dalam menjalin
hubungan cerita (struktur cerita) melalui tokoh atau
peran yang dibawakan seorang pemeran.
Unsur
pemeranan
2. Penokohan

Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa


kedudukan tokoh atau peran, antara lain: Protagonis,
Antagonis, Deutragonis, Foil, Tetragoni, Confident,
Raisonneur dan Utility.
Unsur
pemeranan
3. Tubuh

Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan


ekspresi wajah merupakan unsur penting yang
dilakukan agar tubuh memiliki stamina yang kuat,
kelenturan tubuh dan daya refleks atau kepekaan
tubuh.
Unsur
pemeranan
4. Suara

Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan


hidung melalui rongga dan pita suara adalah salah
satu unsur pemeranan yang berfungsi untuk
penyampaian pesan pemeranan melalui bahasa
verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara
mempunyai manfaat dalam menunjang seni
pemeran yaitu perlu dilakukan pengolahan berupa
pelatihan dengan pernapasan dan pengucapan
melalui teknik pemeranan.
Unsur
pemeranan
5. Penghayatan

Penghayatan adalah penjiwaan,mengisi suasana


perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan
dilakukan seorang pemeran saat membawakan
pemerannya diatas pentas. Unsur ini sangat
bergantung pada sejauh mana upaya pengalaman
pemeranan dalam mengasah kepekaan sukmanya
sehingga memunculkan kesadaran rasa simpati dan
empati pada diri sendiri pada orang lain dan
kepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan.
Unsur
pemeranan
6. Ruang

Unsur ruang adalah ruang yang diciptakan pemeran


dalam mengelola posisi tubuh dengan jarak
retangan tangan dengan anggota badannya. Unsur
ruang yang diciptakan oleh para pemeran untuk
mengekspresikan karakter melalui gerak tubuh
sehingga tidak repetitif dan membosankan.
Unsur
pemeranan
7. Kostum

Kostum merupakan segala perlengkapan yang


dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk
memperindah tubuh pemeran dan
memvisualisasikan karakter dari tokoh yang
diawakannya.
Unsur
pemeranan
8. Properti

Properti merupakan semua peralatan yang


digunakan pemeran, baik yang dikenakan maupun
yang tidak dan berfungsi sebagai penguat wakta
karakter tokoh dan alat untuk membantu pemeran
memerankan sebuah kejadian.
Unsur
pemeranan
9. Musikal

Musik merupakan hal pendukung dalam sebuah


cerita dan unsur pembangun, pengisi, penguat
suasana pemeranan diatas pentas. Jalan cerita akan
jauh lebih hidup dengan musik. Dalam pementasan
drama terdapat konsep seni musik yang telah
disesuaikan dengan jalan cerita.
Teknik
dasar
Teknik olah
tubuh
Merupakan ketrampilan tubuh, yakni penguasaan
bagian-bagian tubuh kita yang dapat digerakkan dan
dikontrol. Adapun tujuan olah tubuh untuk dapat
menguasai secara sadar bagian-bagian bagian tubuh
yang akan digunakan untuk menunjang kebutuhan
seorang pemain dan menggambarkan sosok tokoh
yang akan dimainkan agar pemain dapat menguasai
segala gerak yang diinginkan.
Teknik olah
tubuh
Dasar-dasar yang akan dilakukan olah tubuh
sebagai berikut :
◊ Latihan pernafasan
◊ Latihan menggerakkan otot
◊ Latihan menggerakkan tubuh
◊ Latihan releksasi (pengenduran ketegangan)
◊ Latihan konsentrasi dengan gerak
Teknik olah
Rasa
Akting pada dasarnya menampilkan keindahan
dan keterampilan seorang aktor dalam
mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan,
dan sosok peran yang dimainkan sesuai dengan
karakter. Aktor harus memiliki kemampuan untuk
menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri.
Tentu hal itu bisa terjadi kalau mampu
berkosentrasi mengolah rasa, dan emosi. Untuk itu
seorang pemain teater perlu melatihkan
konsentrasi, perasaan, emosi dengan latihan olah
rasa.
Teknik olah
Rasa
a. Latihan konsentrasi
Latihan konsentrasi adalah latihan memusatkan
pikiran kita pada suatu objek sesuai dengan
tujuan. Misalnya pikiran fokus pada hapalan
naskah, lawan main, dan pada permainan di atas
panggung. Pikirannya tidak terbagi dengan
berbagai hal yang lain.
Teknik olah
Rasa
b. Latihan imajinasi
Latihan ini adalah latihan mengolah daya khayalmu,
seolah-olah hal itu terjadi saat ini dan kamu rasakan.
Bisa dilakukan sendiri-sendiri atau berimajinasi
bersama.
Teknik olah
Rasa
c. Latihan ingatan emosi
Latihan ini adalah latihan mengingat-ingat lagi
berbagai emosi yang pernah kamu alami ataupun
pernah melihat orang lain dengan emosinya.
Teknik olah
suara
a) Artikulasi
Artikulasi adalah hubungan antar otot, hubungan antara
yang dikatakan dan cara mengatakanya. Artikulasi
adalah suatu ekspresi gestur yang kompleks.
Teknik olah
suara
Bunyi suara yang kita kenal meliputi bunyi suara
nasal (di rongga hidung), dan bunyi suara oral (di
rongga mulut). Bunyi nasal muncul ketika langit-
langit lembut di rongga mulut diangkat dan
diturunkan, dan membuka jalan untuk aliran udara
menuju rongga hidung dan disana udara
beresonansi menghasilkan bunyi. Bunyi nasal
meliputi huruf m, n, ny, dan ng.
Teknik olah
suara
Bunyi suara dibagi menjadi dua, yaitu bunyi suara
vokal dan bunyi suara konsonan. Bunyi vokal atau
huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang
terbuka, misalnya a, i, u, e, o, dan diftong (kombinasi
dua huruf hidup, misalnya au, ia, ai, ua dan lain-lain).
Bunyi konsonan diproduksi ketika aliran nafas
dirintangi atau tertahan di mulut. Bunyi konsonan
dipengaruhi oleh dimana posisi mana aliran udara
dirintangi dan berapa besar rintangannya, misalnya
gutural yaitu bagian belakang lidah  menyentuh
bagian belakang mulut akan menghasilkan bunyi
kebisingan yang nonverbal.
Teknik olah
suara
b) Diksi
Diksi berasal dari kata dictionary (kamus), yaitu
pemilihan kata untuk mengekspresikan ide yang
tepat dan selaras. Diksi dapat diartikan, kata-kata
sebagai satu kesatuan arti. Di sini, diksi (diction)
dimaksudkan sebagai latihan mengeja atau
berbicara dengan keras dan jelas.
Teknik olah
suara
c) Intonasi
Intonasi (intonation) adalah nada suara, irama
bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-
kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton.
Intonasi menggambarkan ada tidaknya antusiasme
dan emosi dalam berbicara.
Teknik olah
suara
(2) Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya ucapan. Fungsi
tempo adalah untuk menekankan suatu kata yang
kita harapkan masuk ke alam bawah sadar
penonton maupun lawan bicara.
Teknik olah
suara
(3) Timbre
Timbre adalah warna suara yang memberi kesan
pada kata yang diucapkan. Untuk memunculkan
timbre dapat dilakukan dengan cara memperberat
atau memperingan tekanan suara.
Teknik olah
suara
(4) Nada
Nada adalah tinggi rendahnya suara. Nada sangat
berpengaruh pada makna kata yang disampaikan
kepada komunikan. Kata yang diucapkan bisa
berubah makna ketika nada yang digunakan tidak
tepat. Misalnya kata “pergi”, ketika nada yang
digunakan pada kata tersebut tidak benar bisa
bermakna tanya, menyuruh, mengusir, atau makna
yang lain sesuai dengan nadanya.
Teknik olah
ruang
Pengertian ruang dalam seni teater adalah tempat
bermain peran (acting) dengan lingkup peralatan
dan perlengkapan dekorasi yang dihadirkan di atas
pentas. Tempat bermain peran dapat dilakukan di
lapang, di dalam kelas atau khusus diciptakan di
atas panggung pertunjukan. Ruangan ini oleh
pemeran wajib diisi dan dihidupkan menjadi satu
kesatuan yang utuh, sehingga mendukung peran
yang dibawakan.
Jenis-jenis
Teater
Tradisional
Teater Rakyat
• Teater rakyat lahir secara spontanitas dalam kehidupan masyarakat,
dihayati dan berkembang sesuai dengan perkembangan
masyarakatnya. Umumnya teater rakyat lahir karena adanya dorongan
kebutuhan masyarakat terhadap suatu hiburan, selanjutnya meningkat
digunakan untuk kepentingan lain seperti kebutuhan untuk mengisi
upacara adat.
• Ciri-ciri teater rakyat yaitu: improfisasi, sederhana,sepontan dan
menyatu dengan kehidupan rakyat, contohnya Mendu dan Makyong
(Riau) dan Mamanda (Kalimantan Selatan)
Teater Mendu dari Riau

Teater Mamanda dari


Kalimantan Selatan
Teater Klasik
• Teater klasik adalah suatu perkembangan seni teater yang telah mencapai
tingkat tinggi baik corak maupun teknisnya. Kemapanan dari jenis teater klasik
ini sebagai akibat dari adanya pembinaan yang terus menerus dari kalangan
atas seperti; Raja, bangsawan atau tingkat sosial tinggi lainnya. Oleh karena itu
jenis kesenian klasik kebanyakan lahir di lingkungan istana (pusat kerajaan).
Teater yang termasuk ke dalam jenis teater klasik diantaranya; Wayang Golek
(Jawa Barat), Wayang Kulit dan Wayang Orang (Jawa Tengah dan Jawa Timur).

• Cara pementasan teater klasik sudah tidak sebatas teater rakyat. Teater klasik
harus sudah menuruti aturan-aturan etis (tata kesopanan) dan estetis (nilai
keindahan) yang telah digariskan.
Teater Transisi
• Teater transisi pada dasarnya juga bersumber pada teater tradisional, tetapi gaya
pementasannya sudah mendapatkan pengaruh teater barat. Pengaruh dari teater
barat terlihat pada tata cara penyajiannya. Meskipun pada teater transisi ini masih
belum setia terhadap naskah teater, namun karena tumbuh dan berkembang di
masyarakat perkotaan dan dimainkan oleh para pendatang, teater ini tidak
mencerminkan aspirasi masyarakatnya secara utuh.

• Yang termasuk dalam jenis teater transisi pada masa awal, seperti; Dardanella dan
sandiwara komedi Stambul. Teater semacam ini lebih sering disebut "Sandiwara".
Sedangkan teater transisi masa sekarang adalah; sandiwara Bangsawan (Sumatera
Selatan dan Utara), sandiwara Sunda (Jawa Barat), sandiwara Srimulat (Jawa
Timur).
Sandiwara Bangsawan dari
Sumatera Selatan dan Utara

Sandiwara Sunda dari


Jawa Barat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai