Casting adalah proses pemilihan atau penyeleksian pemain sesuai dengan karakter
atau peran yang dibutuhkan di dalam sebuah drama. Pekerjaan ini dapat dilakukan
oleh penanggung jawab atau departemen casting namun sutradara dari drama bisa
terlibat langsung dalam proses ini.
Pemeran sebagia elemen penting dalam sebuah pementasan, oleh sebab itu,
seorang pemeran seharusnya dapat menguasai tubuh, emosi, dan intelektualnya.
Penguasaan tubuh sangat erat dengan oleh tubuh, yaitu bagaimana cara
mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai kekuatan , kelenturan, ketahanan,
dan keterampilan tubuh sehingga mampu enciptakan setiap gerak yang dibutuhkan
dalam pementasan.
Olah tubuh bagi seorang pemeran sama halnya dengan seorang seniman keramik
yang menyiapkan adonan tanah liat yang diaduk-aduk, diremas, dan digiling
sebelum membentuk keramik yang diinginkan. Latihan olah tubuh ini tentunya akan
membaut seorang pemeran sadar bahwa tubuh dengan setiap gerakan yang terjadi
tidak saling bertentangan. Ia akan dapat merasakan bahwa setiap bagian tubuhnya
akan menjalankan fungsi aktif dalam menempuh ruang.
Latihan olah tubuh merupakan suatu aktifitas tubuh berupa peregangan atau
pemanasan (warm - up) yaitu serial dari gerakan tubuh yang dimaksudkan untuk
meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan progresif atau bertahap.
Teater : Olah Tubuh,Vocal dan Rasa Teater
Modern
MONEY AMULET
Dalam olah vocal terdapat beberapan tahapan latihan yang harus di kuasai yaitu
sebagai berikut :
Teater : Olah Tubuh,Vocal dan Rasa Teater
Modern
Latihan Pernafasan,
Latihan Diksi,
Latihan Intonasi,
Latihan Artikulasi, dan
Latihan Olah Suara.
a. Latihan Pernafasan.
Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen
kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang mengandung karbondioksida.
Proses menghirup udara dalam dunia peran disebut inspirasi dan sebaliknya pada
saat menghembuskan udara disebut dengan ekspirasi.
Fungsi dari pernafasan ini secara fisiologi adalah megambil oksigen yang kemudian
dibawah oleh darah keseluruh tubuh untuk pembakaran serta mengeluarkan
karbondioksida dari hasil sisa pembakaran dalam tubuh yang kemudian dibawa oleh
darah menuju paru-paru untuk dibuang. Dalam pementasan teater, pernapasan ini
berhubungan dengan produksi suara.
b. Latihan Diksi.
Diksi bersal dari kata dictionary (kamus), yaitu pemilihan kata untuk
mengekspresikan ide-ide yang tepat dan selaras. Diksi juga dapat diartikan menjadi
kata-kata sebagai suatu kesatuan arti, namun dalam latihan ini, diksi (diction)
dimaksudkan sebagai latihan mengeja atau berbicara dengan keras dan jelas.
Latihan diksi berfungsi untuk memberikan kejelasan suara dari kata yagn diucapkan.
Banyak pemeran yang menyangka bahwa untuk dapat didengar hanya perlu
berbicara dengan keras, padahal yang dibutuhkan bukan hanya sekedar itu saja,
namun dibutuhkan pula pengucapan yang jelas. Di Dalam Bahasa Indonesia, huruf
yang hampir sama pengucapan dan terdengarnya adalah huruf P dan B, T dan D,
serta K dan G. Latihan diksi ini dimulai dengan memperjelas perbedaan huruf
tersebut saat berbicara atau berteriak.
c. Latihan Intonasi.
Intonasi (intonation) adalah nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam
melafalkan kata atau kalimat, sehingga tidak datar atau monoton saat diucapkan.
Intonasi menentukan ada tidaknya antusiasme dan emosi dalam berbicara. Fungsi
dari intonasi adalah membuat pembicaraan menjadi lebih menarik, tidak
membosankan, dan kata-kata yang diucapkan lebih mempunyai makna. Intonasi
berperan dalam pembentukan suatu makna dari kata, bahkan dapat mengubah
makna dari suatu makna.
d. Latihan Artikulasi.
Bunyi suara yang kita kenal meliputi bunyi suara nasal (di rongga hidung), bunyi
suara oral ( dirongga mulut). Bunyi nasal muncul ketika langit-langit lembut di rongga
mulut diangkat dan diturunkan, dan membuka jalan untuk aliran udara lewat menuju
rongga hidung dan disana udara beresonansi menghasilkan bunyi. Bunyi nasal ini
meliputi huruf M,N,NY dan NG.
Bunyi suara oral dibagi menjadi dua, yaitu suara vocal dan konsonan. Bunyi vocal
atau huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang terbuka, musalnya A, I, U, E,O
dan Diftong (kombinasi dua huruf hidup misalnya AU, IA,AI,UA, dan lainnya) Bunyi
konsonan diproduksi ketika aliran nafas dirintangi atau bertahan dimulut seperti
bagian belakang lidah menyentuh bagian belakang mulut akan menghasilkan bunyi
bising yang nonverbal.
Palatal belakang, yaitu bagian belakang lidah diangkat dan bersentuhan dengan
langit-langit lembut akan menghasilkan huruf seperti G. Palatal tengah, yaitu bagian
tengah lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit keras akan
menghasilkan bunyi K. Dental, yaitu lidah digunakan bersamaan dengan gusi bagian
belakang gigi depan di atas dan menghasilkan bunyi T. Labial, yaitu bibir bagian
bawah bersatu dengan gigi bagian atas untuk membuat bunyi huruf F atau bibir
dengan bibir bersatu untuk membuat bunyi B.
e. Latihan Suara.
Ucapan yang dilontarkan olah seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pementasan teater sebab dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai
yang sangat bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai dengan sebagaimana
mestinya, maka nilai yang terkandung didalamnya tidak dapat dikomunikasikan
kepada penonton, dan ini merupakan suatu kesalahan yang fatal bagi seorang
pemeran.
Latihan Konsentrasi,
Latihan Imajinasi, dan
Latihan Ingatan Emosi.
a. Konsentrasi.
b. Imajinasi.
c. Ingatan Emosi.
Emosi secara umum memiliki arti proses fisik dan psikis yang kompleks yang dapat
muncul dengan tiba-tiba atau spontan di luar kesadaran.
Ingatan emosi adalah salah satu perangkat pemeran untuk bisa mengungkapkan
atau melakukan hal-hal yang berbeda diluar dirinya (Suyatna Ainun, 1998, hal 86).
Sumber dari ingatan emosi adalah kajian pada ingatan diri sendiri dan kajian sumber
motivasi atau lingkungan motivasi yang dapat kita amati.
Ingatan emosi berfungsi untuk mengisi emosi peran yang dimainkan. Seorang
pemeran harus mengingat-ingat segala emosi yang terekam dalam sejarah
hidupnya, baik itu merupakan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang
kita rekam. Dengan ingatan emosi isi maka kita dapat dengan mudah memanggil
kembali jika kita perlukan pada saat memainkan peran tertentu.
Emosi adalah segala aktifitas yang mengekspresikan kondisi terkini dari organisme
manusia dan ditujukan ke arah dunia luar. Emosi timbul secara otomatis dan terikat
dengan aksi yang dihasilkan dari konfrontasi manusia dengan dunianya. Pemeran
tidak menciptakan emosi karena emosi akan muncul dengan sendirinya lantaran
keterlibatannya dalan memainkan peran sesuai dengan naskah.
1. Prolog
2. Dialog
3. Monolog
4. Epilog
Dalam drama, Epilog adalah bagian penutup pada karya sastra
atau sebuah cerita. Epilog pada umumnya berisi mengenai
amanat atau kesimpulan yang bisa diambil pelajarannya baik
pada cerita atau drama. Epilog merupakan bagian penutup dari
pada karya sastra yang sifatnya cukup penting, dengan tujuan
sebagai bekal untuk pembaca ataupun penonton agar dapat
mengambil hikmah dari konflik-konflik yang terjadi pada cerita
atau drama. Dan biasanya pada bagian epilog akan muncul kata
bijak untuk pembaca maupun penonton.
Perbesar
Seni teater. Foto/dribbble.com
Teater Modern dan Ciri-Cirinya
Sementara itu, teater modern adalah seni yang tumbuh seiring
dengan perkembangan zaman yang mendapatkan pengaruh dari
teori Barat. Perkembangan teater modern di Indonesia dibagi
menjadi beberapa tahapan mulai dari tahun 1920-an hingga
tahapan teater modern kontemporer.
Contoh dari teater modern ini antara lain adalah pertunjukkan
drama, teater, sinetron, dan film yang membutuhkan arahan dari
sutradaranya. Adapun ciri khas dari teater modern, yaitu:
Mungkin dari beberapa contoh ini pernah kamu temui atau nikmati
penampilannya dalam acara adat tertentu. Salah satu contohnya
yang sekarang ini masih banyak ditemui yaitu lenong.
Hal ini dikarenakan lenong sendiri cukup populer dan banyak dari
saluran TV nasional yang menayangkan pertunjukannya.
Contoh yang lainnya yaitu terdapat ludruk yang berasal dari Jawa
Timur. Karakter yang terlibat dalam cerita di dalamnya menceritakan
tentang kisah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh yang pertama yaitu Teater Koma dan markas pusatnya ada
di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, dan juga Gedung
Kesenian Jakarta.
Tidak hanya menampilkan karya dari dalam negeri, tetapi teater satu
ini juga mengangkat cerita dari kelas dunia. Misalnya seperti Moliere,
Shakespeare, Georg Buchner, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Teater lainnya yang juga masih aktif yaitu terdapat Bengkel Teater
Rendra dan bahkan sudah berdiri sejak tahun 1967.
Selain itu, terdapat contoh dari kedua jenis teater tersebut untuk
membantu memperdalam pemahaman dari penjelasan yang ada.
Buat kamu yang tertarik untuk membaca lebih jauh dan lebih banyak
terkait dengan topik ini, masih ada contoh lainnya yang bisa kamu
ketahui.
engertian Sutradara
Peran sutradara sangat penting untuk kesuksesan film atau teater yang ia
kerjakan. Sentuhan kreatif dari sutradara sangat diperlukan agar film atau
teater berlangsung dengan sukses dari tahap awal sampai akhir.
Tugas-Tugas Sutradara
Tugas Sutradara dalam Teater
Menyeleksi naskah
Memilih naskah
Mempelajari naskah
Menafsirkan naskah
Menentukan nada dasar
Memilih dan menentukan pemeran
Menyusun penempatan panggung
Menguatkan atau melunakkan scene
Menciptakan aspek-aspek laku
Menjalin kerjasama dengan penata artistik
Menjalin kerjasama dengan stage manager
Menyatukan semua elemen dalam pentas pertunjukan
Menetapkan jadwal latihan pementasan
Melatih pemain dalam dramatisasi
Mempengaruhi jiwa pemain saat pentas