Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Casting

Casting adalah proses pemilihan atau penyeleksian pemain sesuai dengan karakter
atau peran yang dibutuhkan di dalam sebuah drama. Pekerjaan ini dapat dilakukan
oleh penanggung jawab atau departemen casting namun sutradara dari drama bisa
terlibat langsung dalam proses ini.

Jadi sudah jelas ya bahwa casting dilakukan oleh casting department atau


departemen casting, dan bisa juga dilakukan bersama dengan sutradara yang
merupakan seseorang yang akan mengarahkan proses berjalannya sebuah drama
sebelum pementasan atau syuting.

Tujuan dari Proses Casting


Adapun tujuan dari proses casting dalam sebuah drama adalah untuk mendapatkan
pemain-pemain yang cocok dengan tokoh-tokoh atau peran yang ada di sebuah
drama. Ketika sebuah peran dimainkan dengan baik oleh pemerannya, itu akan
membuat sebuah pementasan drama menjadi baik dan berkesan bagi penonton.

Tahapan Latihan Olah Tubuh, Vocal dan Rasa Dalam


Teater. 
Penjelasan.

Pemeran sebagia elemen penting dalam sebuah pementasan, oleh sebab itu,
seorang pemeran seharusnya dapat menguasai tubuh, emosi, dan intelektualnya.
Penguasaan tubuh sangat erat dengan oleh tubuh, yaitu bagaimana cara 
mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai kekuatan , kelenturan, ketahanan,
dan keterampilan tubuh sehingga mampu enciptakan setiap  gerak yang dibutuhkan 
dalam pementasan.

Olah tubuh bagi seorang pemeran sama halnya dengan seorang seniman keramik
yang menyiapkan adonan tanah liat yang diaduk-aduk, diremas, dan digiling
sebelum membentuk keramik yang diinginkan. Latihan olah tubuh ini tentunya akan
membaut seorang pemeran sadar bahwa tubuh dengan setiap gerakan yang terjadi
tidak saling bertentangan. Ia akan dapat merasakan bahwa setiap bagian tubuhnya
akan menjalankan fungsi aktif dalam menempuh ruang.

A. Tahapan Olah Tubuh.

Latihan olah tubuh merupakan suatu aktifitas tubuh berupa peregangan atau
pemanasan (warm - up) yaitu serial dari gerakan tubuh yang dimaksudkan untuk
meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan progresif atau bertahap. 
Teater : Olah Tubuh,Vocal dan Rasa Teater
Modern 

MONEY AMULET

Inilah Cara Anda Bisa Kaya di Magelang - Miliuner Ungkap


Rahasianya
PELAJARI LEBIH
Adapun tahapan yang dilakukan dalam proses olah tubuh antara lain sebagai berikut
:

 Peregangan atau pemanasan (warm-up), untuk meningkatkan sirkulasi dan


peregangan otot dengan bertahap.
 Olah tubuh inti yaitu serial pokok dari gerakan yang akan dilatih sesuai
dengan tujuan, dan 
 Pendinginan atau peredaan (warm-down) yaitu serial pendek gerakan latihan
yang bertujuan untuk mempertahankan penambahan sirkulasi yang ringan 
dan menggunakan kehangatan tubuh serta memberi kesempatan pada otot-
otot tubuh untuk mengambil manfaat dari latihan yang telah dilakukan.

B. Tahapan Olah Vocal.

Dalam olah vocal terdapat beberapan tahapan latihan yang harus di kuasai yaitu
sebagai berikut :
Teater : Olah Tubuh,Vocal dan Rasa Teater
Modern 

 Latihan Pernafasan,
 Latihan Diksi,
 Latihan Intonasi,
 Latihan Artikulasi, dan 
 Latihan Olah Suara.

a. Latihan Pernafasan.

Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen
kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang mengandung karbondioksida.
Proses menghirup udara dalam dunia peran disebut inspirasi dan sebaliknya pada
saat menghembuskan udara disebut dengan ekspirasi.

Fungsi dari pernafasan ini secara fisiologi adalah megambil oksigen yang kemudian
dibawah oleh darah keseluruh tubuh untuk pembakaran serta  mengeluarkan
karbondioksida dari hasil sisa pembakaran dalam tubuh yang kemudian dibawa oleh
darah menuju paru-paru untuk dibuang. Dalam pementasan teater, pernapasan ini
berhubungan dengan produksi suara.

b. Latihan Diksi.

Diksi bersal dari kata dictionary (kamus), yaitu pemilihan kata untuk
mengekspresikan ide-ide yang tepat dan selaras. Diksi juga dapat diartikan menjadi
kata-kata sebagai suatu kesatuan arti, namun dalam latihan ini, diksi (diction)
dimaksudkan sebagai latihan mengeja atau berbicara dengan keras dan jelas.

Latihan diksi berfungsi untuk memberikan kejelasan suara dari kata yagn diucapkan.
Banyak pemeran yang menyangka bahwa untuk dapat didengar hanya perlu
berbicara dengan keras, padahal yang dibutuhkan bukan hanya sekedar itu saja,
namun dibutuhkan pula pengucapan yang jelas. Di Dalam Bahasa Indonesia, huruf
yang hampir sama pengucapan dan terdengarnya adalah huruf P dan B, T dan D,
serta K dan G. Latihan diksi ini dimulai dengan memperjelas perbedaan huruf
tersebut saat berbicara atau berteriak.

c. Latihan Intonasi.

Intonasi (intonation) adalah nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam
melafalkan kata atau kalimat, sehingga tidak datar atau monoton saat diucapkan.
Intonasi menentukan ada tidaknya antusiasme dan emosi dalam berbicara. Fungsi
dari intonasi adalah membuat pembicaraan menjadi lebih menarik, tidak
membosankan, dan kata-kata yang diucapkan lebih mempunyai makna. Intonasi
berperan dalam pembentukan suatu makna dari kata, bahkan dapat mengubah
makna dari suatu makna.

d. Latihan Artikulasi.

Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana


mengatakannya, sebab artikulasi adalah suatu ekspresi gestur yang kompleks.
Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara yang dikeluarkan olah
organ produksi suara. 

Bunyi suara yang kita kenal meliputi bunyi suara nasal (di rongga hidung), bunyi
suara oral ( dirongga mulut). Bunyi nasal muncul ketika langit-langit lembut di rongga
mulut diangkat dan diturunkan, dan membuka jalan untuk aliran udara lewat menuju
rongga hidung dan disana udara beresonansi menghasilkan bunyi. Bunyi nasal ini
meliputi huruf M,N,NY dan NG. 

Bunyi suara oral dibagi menjadi dua, yaitu suara vocal dan konsonan. Bunyi vocal
atau huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang terbuka, musalnya A, I, U, E,O
dan Diftong (kombinasi dua huruf hidup misalnya AU, IA,AI,UA, dan lainnya) Bunyi
konsonan diproduksi ketika aliran nafas dirintangi atau bertahan dimulut seperti
bagian belakang lidah menyentuh bagian belakang mulut akan menghasilkan bunyi
bising yang nonverbal.
Palatal belakang, yaitu bagian belakang lidah diangkat dan bersentuhan dengan
langit-langit lembut akan menghasilkan huruf seperti G. Palatal tengah, yaitu bagian
tengah lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit keras akan
menghasilkan bunyi K. Dental, yaitu lidah digunakan bersamaan dengan gusi bagian
belakang gigi depan  di atas dan menghasilkan bunyi T. Labial, yaitu bibir bagian
bawah bersatu dengan gigi bagian atas untuk membuat bunyi huruf F atau bibir
dengan bibir bersatu untuk membuat bunyi B.

e. Latihan Suara.

Proses dalam pementasan teater adalah proses komunikasi, yaitu proses


transpormasi informasi antara komunikator (pengirim pesan) dengan komunikan
(penerima pesan). Komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menggunakan dua
bahasa, yaitu bahasa verbal dan bahasa nnverbal. 
Bahasa verbal, yaitu bahasa yang berupa kata-kata yang dianut oleh seseorang
dalam suatu budaya tertentu. Misalnya, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan
lainnya. Bahasa tubuh yang biasa disebut dengan gestur, yaitu sikap atau pose
tubuh seseorang yang mengandung makna dan menimbulkan bahasa tubuh (body
Language). Bahasa tubuh ini juga dipengaruhi oleh budaya tertentu, karena bahasa
tubuh tidak bersifat universal. Misalnya "mengangguk" di Indonesia diartikan sebagai
persetujuan sedangkan di India diartikan sebagai penolakan.

Ucapan yang dilontarkan olah seorang pemeran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pementasan teater sebab dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai
yang sangat bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai dengan sebagaimana
mestinya, maka nilai yang terkandung didalamnya tidak dapat dikomunikasikan
kepada penonton, dan ini merupakan suatu kesalahan yang fatal bagi seorang
pemeran.

C. Tahapan Olah Rasa.

bagian ini terdiri dari 3 bagian tahapan yaitu :

 Latihan Konsentrasi,
 Latihan Imajinasi, dan 
 Latihan Ingatan Emosi.

a. Konsentrasi.

Pengertian konsentrasi secara harfiahnya berarti memusatkan pikiran pada sesuatu,


sehingga dalam konsentrasi, ada sesuatu yagn menjadi pusat perhatian. Semakin
menarik pusat perhatian tersebut, makin sanggup ia memusatkan perhatian. Pusat
perhatian seorang pemeran adalah sukma atau jiwa peran atau karakter yang akan
dimainkannya. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian atau pun yang
memengaruhi konsentrasi seorang pemeran atas karakter yang dimainkan,
cenderung dapat merusak proses latihan. Maka dari itu, konsentrasi manjadi
sesuatu yang sangat penting untuk dilatih.
Teater : Olah Tubuh,Vocal dan Rasa Teater
Modern 
Tujuan dari konsentrasi ini adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun
fisik di atas panggung pertunjukan. Terdapat korelasi yang sangat dekat antara
pikiran dan tubuh. Seorang aktor harus dapat mengontrol tubuhnya setiap saat
dengan pengertian atas tubuh dan alasan bagi perilakunya. Langkah awal yang
perlu diperhatikan adalah mengasah kesadaran dan mampu menggunakan
tubuhnya dengan efisien. Dengan konsentrasi maka seorang pemeran dapat
mengubah dirinya menjadi orang lain, yaitu peran yang dimainkan agar pemeran
dapat mengalami dunia yang lain dengan segenap cita, rasa dan karsanya pada
dunia lain tersebut.

b. Imajinasi.

Imajinasi adalah proses pembentukan gambaran-gambaran baru  dalam pikiran,


dimana gambaran tersebut tidak pernah dialami sebalumnya atau mungkin hanya
sedikit yang dialaminya. Imajinasi merupakan proses percobaan pemisahan pikiran
dan digunakan untuk menciptakan teori-teori dan ide-ide berdasarkan fungsinya.
Ide-ide ini dapat membawa kita ke dalam dunia maya (imajinasi) dan selanjudnya
jika ide tersebut memungkinkan  dan fungsinya nyata maka ide tersebut dapat
diwujudkan kedalam kenyataan.

c. Ingatan Emosi.

Emosi secara umum memiliki arti proses fisik dan psikis yang kompleks yang dapat
muncul dengan tiba-tiba atau spontan di luar kesadaran. 

Ingatan emosi adalah salah satu perangkat pemeran untuk bisa mengungkapkan
atau melakukan hal-hal yang berbeda diluar dirinya (Suyatna Ainun, 1998, hal 86).
Sumber dari ingatan emosi adalah kajian pada ingatan diri sendiri dan kajian sumber
motivasi atau lingkungan motivasi yang dapat kita amati. 

Ingatan emosi berfungsi untuk mengisi emosi peran yang dimainkan. Seorang
pemeran harus mengingat-ingat segala emosi yang terekam dalam sejarah
hidupnya, baik itu merupakan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain yang
kita rekam. Dengan ingatan emosi isi maka kita dapat dengan mudah memanggil
kembali jika kita perlukan pada saat memainkan peran tertentu.

Emosi adalah segala aktifitas yang mengekspresikan kondisi terkini dari organisme
manusia dan ditujukan ke arah dunia luar. Emosi timbul secara otomatis dan terikat
dengan aksi yang dihasilkan dari konfrontasi manusia dengan dunianya. Pemeran
tidak menciptakan emosi karena emosi akan muncul dengan sendirinya lantaran
keterlibatannya dalan memainkan peran sesuai dengan naskah.

Demikian ulasan singakat diatas semoga bermanfaat.


pengertian Prolog, Dialog, Monolog, dan Epilog

Berikut ini adalah pengertian prolog, dialog, monolog, dan epilog


dalam darama beserta fungsinya.

1. Prolog

Dalam drama, Prolog adalah pembukaan dalam pertunjukan


sandiwara, atau bagian naskah yang ditulis oleh pengarang di
awal cerita. Pada dasarnya Prolog merupakan pengantar naskah
yang bisa berisi satu atau lebih keterangan dan juga pendapat
pengarang tentang cerita atau teks drama yang disajikan. Prolog
disini juga bisa diartikan sebagai pendahuluan atau peristiwa
pendahuluan.

Fungsi dari prolog adalah untuk menerangkan atau memberi


gambaran mengenai situasi cerita atau drama. Prolog dibuat
dengan tujuan utama agar pembaca berminat terhadap isi dalam
sebuah teks novel atau miat penonton terhadap isi sebuah
pertunjukan drama atau teater). Olah karena itu, biasanya prolog
berisi sinopsi dari tokoh, biografi singkat mengenai para tokoh,
dan tulisan sebagai gambaran dari konflik yang terjadi dalam
cerita atau drama tersebut.

2. Dialog

Dalam drama, Dialog adalah percakapan yang dilakukan oleh


dua orang atau lebih. Dialog menjadi hal yang cukup penting
dalam teks dalam.

Sedangkan dalam karya sastra lain seperti sastra tulisan atau


menulis fiksi, Dialog memiliki beberapa fungsi. Diantaranya
adalah sebagai gambaran percakapan tokoh-tokohnya. Dialog
juga memiliki fungsi untuk memunculkan karakter masing-
masing tokoh. Selain itu Dialog juga bisa memunculkan beberapa
perbedaan dari masing-masing tokoh, contohnya adalah
perbedaan budaya. Misalnya percakapan antara dua orang atau
lebih dengan dialek atau logat yang berbeda.

3. Monolog

Dalam drama, Monolog adalah Percakapan antara satu orang


atau percakapan seorang pemain drama dengan dirinya sendiri.
Biasanya ucapan tersebut dilakukan oleh satu pemain drama di
dalam hati dengan berkata dengan diri sendiri untuk ditujukan
kepada orang lain. Isinya mungkin bisa ungkapan rasa senang,
rencana yang akan dilaksanakan dengan orang lain, atau sikap
terhadap suatu musibah atau kejadian, ungkapan rasa sedih dan
lain sebagainya.

Fungsi dari Monolog sendiri biasanya menegaskan keinginan


atau harapan dari tokoh tunggal tersebut terhadap suatu hal,
biasanya ke orang lain dengan bentuk penyesalan, emosional,
dan tokoh yang berandai-andai.

4. Epilog
Dalam drama, Epilog adalah bagian penutup pada karya sastra
atau sebuah cerita. Epilog pada umumnya berisi mengenai
amanat atau kesimpulan yang bisa diambil pelajarannya baik
pada cerita atau drama. Epilog merupakan bagian penutup dari
pada karya sastra yang sifatnya cukup penting, dengan tujuan
sebagai bekal untuk pembaca ataupun penonton agar dapat
mengambil hikmah dari konflik-konflik yang terjadi pada cerita
atau drama. Dan biasanya pada bagian epilog akan muncul kata
bijak untuk pembaca maupun penonton.

Selain sebagai amanat fungsi dari epilog adalah untuk


menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud dari karya
sastra tersebut kepada pembaca atau penonton.

enis teater dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu tradisional


dan modern. Keduanya saling mengikat dan memiliki pengaruh
satu sama lain.
Nah, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut
tentang teater tradisional dan modern serta ciri khas
pembentuknya.
Teater Tradisional
Teater tradisional adalah seni pertunjukan yang berasal dari suatu
daerah. Teater tradisional erat kaitannya dengan istiadat setempat
serta kehidupan sosial masyarakat.
Teater jenis ini dikenal juga dengan sebutan teater daerah karena
berakar dan dirasakan sebagai milik sendiri oleh setiap masyarakat
yang hidup di suatu lingkungan, seperti mitos atau legenda.
Jenis pementasan teater tradisional dibedakan menjadi teater
rakyat, teater klasik, dan teater transisi. Ciri khas teater tradisional
antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Tidak ada naskah
2. Persiapan dilakukan secara sederhana
3. Ceritanya monoton
4. Menyatu dengan kisah masyarakat

Perbesar
Seni teater. Foto/dribbble.com
Teater Modern dan Ciri-Cirinya
Sementara itu, teater modern adalah seni yang tumbuh seiring
dengan perkembangan zaman yang mendapatkan pengaruh dari
teori Barat. Perkembangan teater modern di Indonesia dibagi
menjadi beberapa tahapan mulai dari tahun 1920-an hingga
tahapan teater modern kontemporer.
Contoh dari teater modern ini antara lain adalah pertunjukkan
drama, teater, sinetron, dan film yang membutuhkan arahan dari
sutradaranya. Adapun ciri khas dari teater modern, yaitu:

1. Panggung tertata rapi dengan jenis peralatan yang lebih kompleks


dibandingkan dengan teater tradisional.
2. Umumnya pementasan teater modern dilaksanakan di sebuah
gedung tertutup.
3. Terdapat pengaturan akan jalur cerita yang dipentaskan.
4. Jumlah peserta lebih banyak dibandingkan teater tradisional.
5. Tidak banyak interkasi yang dilakukan antara penonton dengan
pemain.

Perbedaan antara Teater Tradisional dan Teater


Modern

Setelah memahami penjelasan dari kedua jenisnya, kali ini akan


dibahas mengenai apa saja perbedaan teater tradisional dan teater
modern. Berikut lebih lengkapnya.

Contoh Teater Tradisional

Pada bagian sebelumnya, kamu sudah diajak untuk membahas


mengenai perbedaan teater tradisional dan teater modern.
Kali ini, kamu akan diajak untuk tahu beberapa contoh dari teater
tradisional yang ada di tengah masyarakat.

Mungkin dari beberapa contoh ini pernah kamu temui atau nikmati
penampilannya dalam acara adat tertentu. Salah satu contohnya
yang sekarang ini masih banyak ditemui yaitu lenong.

Lenong merupakan budaya yang asalnya dari masyarakat Betawi dan


cukup terkenal di tengah masyarakat Indonesia.

Hal ini dikarenakan lenong sendiri cukup populer dan banyak dari
saluran TV nasional yang menayangkan pertunjukannya.

Contoh yang lainnya yaitu terdapat ludruk yang berasal dari Jawa
Timur. Karakter yang terlibat dalam cerita di dalamnya menceritakan
tentang kisah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Pertunjukan ludruk sendiri juga banyak diiringi dengan musik


tradisional dan membuatnya beralih format antara sesi musikal dan
teatrikal.

Dalam beberapa acara, ludruk seringkali diminta untuk tampil dan


menjadi pemeriah dari acara tersebut.

Misalnya saat acara peringatan Hari Kemerdekaan, syukuran, hingga


juga resepsi pernikahan.

Cerita yang disampaikan diperankan dengan penuh humor agar


mengundang gelak tawa dari penontonnya, meskipun isu yang
diangkat cukup tragis.
Contoh Teater Modern

Tidak kalah pentingnya untuk dipahami selain perbedaan teater


tradisional dan teater modern yaitu contoh yang ada.

Mengetahui contoh dari teater modern akan membuat kamu


semakin memperdalam pemahaman yang dimiliki.

Bisa jadi juga kamu pernah menikmati pertunjukan teater modern,


tetapi tidak mengetahui istilah untuk menyebutnya secara pasti.

Kali ini, kamu akan mengetahui beberapa teater modern di Indonesia


yang hingga saat ini masih aktif berkarya.

Contoh yang pertama yaitu Teater Koma dan markas pusatnya ada
di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, dan juga Gedung
Kesenian Jakarta.

Tidak hanya menampilkan karya dari dalam negeri, tetapi teater satu
ini juga mengangkat cerita dari kelas dunia. Misalnya seperti Moliere,
Shakespeare, Georg Buchner, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Teater lainnya yang juga masih aktif yaitu terdapat Bengkel Teater
Rendra dan bahkan sudah berdiri sejak tahun 1967.

Bahkan, mereka sudah giat dan aktif di beberapa kota seperti


Yogyakarta, Jakarta, dan Depok.
Perlu juga untuk diketahui bahwa teater satu ini memberikan
pengaruh dan kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan
dunia teater yang berjalan di Indonesia.

Nah, itu tadi merupakan beberapa perbedaan teater tradisional dan


teater modern yang mudah untuk dipahami.

Selain itu, terdapat contoh dari kedua jenis teater tersebut untuk
membantu memperdalam pemahaman dari penjelasan yang ada.

Buat kamu yang tertarik untuk membaca lebih jauh dan lebih banyak
terkait dengan topik ini, masih ada contoh lainnya yang bisa kamu
ketahui.

engertian Sutradara

Secara umum pengertian sutradara adalah orang yang bertugas


mengarahkan sebuah film sesuai dengan skenario. Definisi sutradara
adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap jalannya proses
produksi, mulai dari pro produksi hingga pasca produksi.

Dalam kaitannya dengan sutradara teater, seorang sutradara juga


berperan dalam setting panggung dan akting pemainnya saat
pertunjukan. Namun pada hakikatnya, sutradara tetap menjadi yang
bertanggungjawab pada pertunjukan teater tersebut.

Peran sutradara sangat penting untuk kesuksesan film atau teater yang ia
kerjakan. Sentuhan kreatif dari sutradara sangat diperlukan agar film atau
teater berlangsung dengan sukses dari tahap awal sampai akhir.

Tugas-Tugas Sutradara
Tugas Sutradara dalam Teater

Dalam pertunjukan teater, sutradara menjadi orang yang


bertanggungjawab dari keberlangsungan pertunjukan tersebut. Tugas
sutradara sudah dimulai dari pemilihan naskah, pemilihan pemeran
hingga menyusun jadwal latihan sampai hari berlangsungnya teater.

Berikut ini merupakan tugas-tugas sutradara dalam teater yang harus


dilakukan mulai dari tahap awal sampai tahap akhir.

 Menyeleksi naskah
 Memilih naskah
 Mempelajari naskah
 Menafsirkan naskah
 Menentukan nada dasar
 Memilih dan menentukan pemeran
 Menyusun penempatan panggung
 Menguatkan atau melunakkan scene
 Menciptakan aspek-aspek laku
 Menjalin kerjasama dengan penata artistik
 Menjalin kerjasama dengan stage manager
 Menyatukan semua elemen dalam pentas pertunjukan
 Menetapkan jadwal latihan pementasan
 Melatih pemain dalam dramatisasi
 Mempengaruhi jiwa pemain saat pentas

Anda mungkin juga menyukai