Anda di halaman 1dari 6

OLAH PRMERANAN TEATER

Teknik pemeranan adalah cara untuk mengoptimalkan keterampilan pikiran, perasaan, vokal,
dan tubuh dalam membawakan peran secara total dan penuh kesadaran. Teknik pemeranan
terdiri dari olah tubuh, olah suara, olah rasa, dan ruang.
Penerapan teknik penting agar pemeran seni memiliki ketahanan tubuh, stamina yang fit, tubuh
yang lentur/ fleksible artinya aktor harus memiliki kelenturan tubuh agar dapat memerankan
apa saja. Contoh aktor umur 17 tahun ketika harus memerankan peran 70 tahun maka dia akan
mudah memerankannya dengan tubuh yang bungkuk. Suara yang bulat, memiliki power, jelas,
dan volume yang besar harus juga dimiliki oleh seorang aktor, agar dialog yang disampaikan
pada penonton terdengar dengan jelas.

Teknik Pemeranan: Olah Tubuh

Olah tubuh merupakan praktik berlatih agar tubuh mempunyai stamina yang kuat, kelenturan
tubuh, dan daya refleks tubuh. Olah tubuh terdiri dari stamina, peregangan, dan keseimbangan
 Stamina:

cara melatih tubuh agar memiliki ketahanan fisik dan pernapasan yang sehat. Latihannya,
berlari beberapa keliling luas lapangan. Latihan pernapasan, misalnya, menarik dan membuang
udara pernapasan melalui hidung dengan dada, diafragma, dan perut kembung kempis.

 Peregangan:

melatih otot-otot tubuh agar lentur dan memiliki daya gerak refleks. Latihannya, mulai dari
mata, mulut, muka, leher, bahu, dada, pinggul, pantat, lengan, pergelangan tangan, jari tangan,
paha, kaki, dengkul kaki, betis, engkel kaki, tumit. Caranya dengan menggerakkan dari atas-
bawah, kanan-kiri, putaran, ke luar, ke dalam, atau dengan cara penguncian dengan 2 x 8
hitungan.

 Keseimbangan tubuh:

berdiri dengan dua kaki, satu kaki, dengan posisi tangan di pinggang atau dilepas seperti
terbang. Cara latihannya dengan diam beberapa hitungan, berdiri atas bawah atau dengan
penguncian maupun patah-patah (staccato).

.
Teknik Pemeranan: Olah Vokal / Suara

Olah suara merupakan pelatihan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan agar
memiliki artikulasi yang jelas, intonasi suara, dinamika suara, dan kekuatan suara. Olah suara
terdiri dari artikulasi, intonasi, dinamika, dan power.
Latihan olah vokal dibutuhkan dalam teater karena pemeran harus saling bertukar komunikasi
dengan baik. Apalagi dalam hal ini ucapan yang diberikan oleh seorang pemeran mempunyai
dampak yang besar dalam pementasan teater. Seorang pemeran harus mampu membawa
makna yang harus disampaikan kepada penonton. Pasalnya, apabila interpretasi penonton
dengan maksud pemeran berbeda maka maknanya tidak dapat disampaikan dengan baik. Suara
yang maksimal berhubungan dengan segi pendengaran penonton.
Suara adalah produk manusia untuk membentuk kata-kata. Berbeda dengan bunyi, bunyi
adalah produk yang dihasilkan dari benda-benda. Pembentukan suara dihasilkan dari proses
mengencang dan mengendurnya pita suara, maka udara yang lewat akan bertransformasi
menjadi bunyi. Dalam pementasan teater, suara memiliki peran yang sangat penting. Suara
dibutuhkan untuk mewujudkan dialog teater. Dialog inilah yang akan menjadi sarana untuk
memunculkan konflik antar tokoh di dalam teater.
Persiapan latihan olah vokal terdiri dari pernapasan dada, perut, diafragma, dan lain-lain.
1. Pernapasan dada adalah kondisi ketika rangka dada bergerak membesar akibat dari rongga
terisi oleh banyaknya udara. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan dada,
yaitu: Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan,
dan embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas
panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil berdesis.
Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu
langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf vokal.
Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
2.Pernapasan perut adalah membesar dan mengerasnya rongga perut karena telah terisi oleh
banyaknya udara. Pernapasan perut ditandai pula dengan naik turunnya sekat diafragma yang
ada di antara rongga dada dan perut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan
perut, yaitu: Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada,
tahan, dan embuskan. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil
napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil
berdesis. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang,
lalu langsung alirkan udara ke rongga dada, tahan, dan embuskan sambil membunyikan huruf
vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali.
3. Pernapasan diafragma adalah menegangnya sekat diafragma dan mengembangnya otot-otot
samping bagian pinggang. Pernapasan diafragma dipahami pula sebagai gabungan antara napas
dada dan perut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pernapasan diafragma, yaitu:
Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga
perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, embuskan.
Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu
langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras,
tahan, embuskan sambil berdesis.
Ulang terus latihan ini sebanyak delapan kali. Berdiri tegak dan ambil napas panjang, lalu
langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras,
tahan, embuskan sambil membunyikan huruf vokal. Ulang terus latihan ini sebanyak delapan
kali.
4. Senam Lidah untuk dapat melakukan senam lidah, cara yang ditempuh adalah; Lidah
dijulurkan sejauh mungkin, tahan, dan tarik sedalam mungkin; Lidah dijulurkan sejauh mungkin
dan arahkan ke kanan dan kekiri secara bergantian; Lidah dijulurkan dan diputar searah jarum
jam dan sebaliknya; Bibir dikatupkan, turunkan rahang, putar lidah di dalam mulut searah jarum
jam dan sebaliknya; Lemaskan lidah dengan cara membunyikan errr... err...; Ucapkan fud...
fud... fud... dah.. dengan cepat dan sesering mungkin. 5. Senam Rahang Bawah Untuk dapat
melakukan senam rahang bawah, cara yang ditempuh adalah; Gerakkan rahang bawah dengan
cara membuka dan menutup rahang; Gerakan rahang bawah ke kiri dan ke kanan secara
bergantian; Gerakan rahang bawah ke depan dan ke belakang secara bergantian; Latih rahang
untuk mengucapkan huruf konsonan yang berdekatan dengan huruf vokal dengan
membunyikan da... da... da... kemudian la... la... la...; 6. Latihan Tenggorokan Untuk dapat
melatih tenggorokan, cara yang ditempuh adalah; Lakukan dengan santai, semakin lama
semakin keras agar tenggorokan semakin tegang dengan mengucapkan lo...la...le...la...lo...;
Nyanyikan dengan tenggorokan yang terbuka, lalu ucapkan la... la... la... laf...-la... la... la... los...-
la... la... la... lof..
Istilah dalam Olah vokal :
Intonasi adalalah irama dalam pengucapan dialaog
Diksi/aksentuasi adalah penebalan, penekanan pada sebuah kata yang hendak ditonjolkan
Tempo adalah ketukan dalam pengucapan dialog, ada tempo lambat, sedang dan cepat
Frasering adalah pemenggalan kata-kata

Teknik Pemeranan: Olah Rasa


Olah rasa adalah latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan
atau latihan. Materi latihan olah rasa terdiri dari teknik konsentrasi, pengindraan, kepekaan
rasa, dan imajinasi.

Konsentrasi : adalah memusatkan fikiran pada satu titik/hal


Pengindraan : adalah kepekaan pancaindra kita pada satu hal, seperti indra penciuman,
penglihatan, pendengaran, perabaan.
1. Indra penciuman merasakan segala hal yang bisa dirasakan oleh hidung, seperti wangi
parfum, bau solar dll
2. Indra penglihatan merasakan segala hal yang bisa dilihat oleh mata kita, dengan jarak
yang dekat ataupun jauh
3. Indra pendengaran merasakan segala hal yang bisa didengar oleh telinga kita, seperti
suara orang berbicara, suara mobil, suara orang bernyanyi dll
4. Indra perabaan adalah segala permukaan yang bisa kita rasakan melalui perabaan,
seperti tekstur kapas yang halus, tekstur kulit durian yang tajam, tekstur kayu yang
kasar
Menurut Hartono dan Any Wuryaningrum dalam buku Teknik Analisis Pembelajaran Tari (2018),
berikut pengertian olah rasa: "Olah rasa adalah teknik pengolahan tubuh agar memiliki
ketajaman dan kepekaan rasa ketika melakukan suatu hal." Teknik olah rasa sering juga disebut
olah sukma. Adalah latihan untuk mengasah kepekaan pancaindra serta perasaan.

latihan olah rasa dibutuhkan untuk menciptakan emosi yang tepat. Misalnya latihan konsentrasi
untuk menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Fungsi latihan olah rasa Dalam
bidang kesenian, terutama seni teater, praktik olah rasa perlu dipelajari dan ditekuni. Karena
mempermudah pemain untuk mendalami peran.

Ekspresi yang baik dan gerakan tubuh yang lihai tanpa olah rasa akan percuma. Karena olah
rasa membantu pemain mengekspresikan emosinya dengan tepat. Pemain teater perlu berlatih
olah rasa untuk meningkatkan kepekaan diri mereka, baik untuk diri sendiri juga orang lain.
Baca juga: Pengertian Seni Teater dan Fungsinya Latihan olah rasa juga dibutuhkan untuk
meningkatkan konsentrasi, penguasaan gestur, serta imajinasi pemainnya.

Bisa disimpulkan, fungsi olah latihan olah rasa adalah: Mempermudah pemain mendalami
peran Membantu pemain mengekspresikan emosinya dengan tepat Meningkatkan kepekaan
diri Meningkatkan konsentrasi, penguasaan gestur, dan imajinasi.

Teknik Pemeranan: Olah Wajah / Mimik

Mimik atau yang sering kita sebuat ekspesi wajah adalah hasil dari satu atau lebih gerakan otot
wajah. Ekspresi wajah merupakan bentuk komunikasi nonverbal, dan dapat menyampaikan
keadaan emosi dari seseorang kepada orang melihatnya.
Walau wajah bisa dimanipulasi dengan rias sehingga watak dan karakter bisa ditampilkan tetapi
jiwa pemain menjadi tolak ukurnya. Mengapa demikian? Ketika anda hanya mengandalkan
sebuah tatarias itu tidak menjadi sebuah tolak ukur anda dapat memerankan sebuah tokoh
dengan kata lain tatarias hanya mengambarkan seorang tokoh bukan karakter karena sebuah
karakter memiliki penghayatan yang di tunjukan dari mimik muka atau ekspresi muka yang
mendukung.

Dalam pantomim, mimik merupakan jalan terpenting dalam pertunjukannya, walau gerak
berperan tetapi hanya dengan melihat mimik wajahnya kita bisa menebak keadaan pemain
diatas panggung.
Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan sosial dalam
kehidupan manusia, namun juga terjadi pada mamalia lain dan beberapa spesies hewan
lainnya. Manusia dapat mengalami ekspresi wajah tertentu secara sengaja, tapi umumnya
ekspresi wajah dialami secara tidak sengaja akibat perasaan atau emosi manusia tersebut.
Biasanya amat sulit untuk menyembunyikan perasaan atau emosi tertentu dari wajah,
walaupun banyak orang yang merasa amat ingin melakukannya.

Misalnya, orang yang mencoba menyembunyikan perasaan bencinya terhadap seseorang, pada
saat tertentu tanpa sengaja akan menunjukkan perasaannya tersebut di wajahnya, walaupun ia
berusaha menunjukkan ekspresi netral. Hubungan perasaan dan ekspresi wajah juga dapat
berjalan sebaliknya, pengamatan menunjukkan bahwa melakukan ekspresi wajah tertentu
dengan sengaja (misalnya: tersenyum), dapat mempengaruhi atau menyebabkan perasaan
terkait benar-benar terjadi.

Maka dari itu, untuk dapat menunjukkan ekspresi wajah atau mimik dengan baik pemain
sebaiknya melatih daya imajinasinya dan pengalaman emosi batinnya. karena kedua hal
tersebut yang nanatinya akan mewarnai situasi kejiwaan pemain. Pendalaman karakter yang
baik biasanya dimulai dari "dalam", akan tetapi tidak sedikit kita juga memasukinya dari sisi
"luar". seperti dalam sendratari, gerak yang didahulukan kemudian gerak tersebut dimaknai
dan diisi dengan ruh dan emosi. Cobalah untuk melatih kepekaan di dalam memahami sebuah
karakter dan lebih meningkatkan konsentrasi di dalam melatih mimik muka agar memiliki seni
peran yang indah dan bermakna.

Anda mungkin juga menyukai