Anda di halaman 1dari 11

Menyanyi dengan Satu Suara

Seni budaya adalah harta yang tidak ternilai harganya dan merupakan aset bangsa. Kita
seharusnya malu jika menganggap seni budaya kita kuno, sementara bangsa lain mau belajar
angklung, gamelan, batik, dan makanan tradisional Indonesia. Untuk itu, kita wajib menjaga
dan mengembangkan seni budaya.
Bernyanyi adalah bermusik dengan menggunakan organ suara manusia. Organ suara dalam
menjadi alat musiknya. Oleh karena itu, aspek kesehatan sangat memengaruhi mutu suara
dalam bernyanyi.

Praktik bernyanyi satu suara dikenal dengan sebutan unisono. Agar mutu suara baik dan
dapat dinikmati dalam bernyanyi, sebaiknya organ suara perlu dipelihara. Selain itu, teknik
bernyanyi harus diterapkan dengan baik.

Bernyanyi unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu.
Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang merupakan
warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono. Berikut contoh lagu daerah berjudul

Anging Mamiri : 
Contoh lagu daerah berjudul Bolelebo :
Contoh lagu daerah berjudul Bungong Jeumpa :

Istilah dalam teknik Vokal :


1. Artikulasi adalah cara peng ucapan kata demi kata yang baik dan jelas
Bernyanyi yang baik tidak bisa terlepas dari pengucapan kata-kata yang ada pada lirik
lagu dengan jelas. Oleh karena itu, selalu gunakan artikulasi yang baik dengan cara
melakukan gerakan mulut yang tepat. Setiap lirik harus diucapkan dengan jelas atau
justru mungkin dapat diartikulasikan lebih singkat agar lebih terdengar ringan oleh
pendengar
https://www.youtube.com/watch?v=h3BjV1yWNWA

2. Frasering adalah aturan pemenggal an kalimat yang baik dan benar sehingga mudah di
mengerti dan sesuai dengan kaidahkaidah yang berlaku
Phrasering atau pengalimatan (tidak baku: pengkalimatan) merupakan teknik vokal yang
mengatur tentang pengelompokan kalimat di mana vokalis dapat mengambil napas pada
setiap jeda antarkalimat. Pengalimatan ini hendaknya dilakukan sebelum memulai bernyanyi,
beri tanda pada jeda antarkalimat sehingga ketika saat kita bernyanyi, kita dapat mengambil
napas yang sesuai dengan makna lagu.

3. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat
Intonasi memiliki makna pada ketepatan dalam suatu nada (pitch). Bunyi nada
yang tepat tentunya akan menghasilkan suara yang jernih serta nyaring dan enak
didengar, sebaliknya dalam nada yang tidak tepat akan bisa menghasilkan suara
yang sumbang
Untuk dalam membentuk intonasi yang baik diperlukan
1. Pendengaran yang baik
Dalam pendengaran yang baik tentunya sangat membantu pada seseorang
untuk bisa menghasilkan nada-nada yang jernih
2. Control pernafasan

Seseorang tentunya harus bisa mampu dalam mengontrol pemanfaatan


pernapasannya. Hal ini lebih-lebih pada mencapai nada-nada yang tinggi
maupun pada nada-nada rata.

Macam macam intonasi


Intonasi merupakan tinggi rendahnya sebuah nada pada kalimat yang
terucakan dan memberikan juga penekanan pada kata-kata tertentu di dalam
kalimat tersebut. Intonasi ini secara umum terbagi menjadi 3 macam, yaitu
dalam tekanan dinamik, tekanan nada, serta tekanan tempo,
Berikut penjelasannya
a. Tekanan dinamik adalah keras lembutnya nada Ketika diucapkan pada
setiap kata yang telah keluar dari mulut. Contohnya yang seperti pada
kalimat dibawah kata ini. Ucapakanlah pada kalimat yang bercetak kapital
yang sudah tersedia
 SAYA membeli buku inin ( yang ditekan pada kata SAYA)
 SAYA,bukan kamu atau dia
 Saya MEMBACA buku ini
 MEMBACA ,bukan menjual atau membeli
 Saya meminjam BUKU ini
 BUKU bukan majalah atau novel

Ketika seperti yang telah dijelaskan seperti sebelumnya, kenapa


perlu setiap kata yang diucapkan maupun keluar dari mulut kita
yang harus ada pada penekanannya? hal tersebut dapat dilakukan
supaya tidak ada sebuah kesalahpahaman ketika berbicara maupun
kehilangan informasi yang didengarnya barusan
b. Tekanan Nada (Tinggi)
Selanjutnya adalah tekanan nada (tinggi). Sekarang kita coba untuk
berucap maupun berbicara menggunakan aksen atau nada yang jarang
sekali kita pakai. Nanti kita merasakan akan ada serangkaian kalimat yang
telah baru saja ucapkan dengan nada yang naik maupun turun di setiap
katanya serta pastinya berubah-ubah. Jadi tekanan nada yang dimaksud
disini yaitu tinggi rendahnya dalam sebuah nada
c. Tekanan Tempo
Tekanan tempo ini adalah pengucapan yang diperlambat maupun
dipercepat secara sengaja Tekanan tempo ini sendiri dipergunakan untuk
sebagai mempertegas makna maupun dari ucapan mulut.
Contoh
 Membaca lambat ( membaca dongeng )mendengar music slow
 Membaca sedang
 Membaca cepat ( membaca berita)
https://www.youtube.com/watch?v=THSKL9vXfQk

3. Sense of music ( rasa musikalitas )


Perasaan musik maupun bakat harus betul dikembangkan oleh penyanyi
supaya ia bisa mengikuti dalam tempo, gerak irama maupun dalam
menirukan bunyi pada nada pertama sewaktu akan tentunya melakukan
insetting. Latihan dalam sebuah kalimat lagu dengan berbagai nada dasar
yang sangat membantu dalam mempertajam rasa musikalitas dari seseorang

Teknik Pernapasan ada 3 :


1. Pernapasan Dada dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas,
pernapasan sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal, bagian tubuh yang
mengembang adalah dada, dipakai untuk menghasilkan nada rendah, Kelemahannya
penyanyi mudah kehabisan napas sehingga kurang baik dipakai ketika bernyanyi
2. Pernapasan Perut dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga
udara luar dapat masuk, kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat
keluar sehingga paru-paru menjadi lemah dan cepat letih, bagian tubuh yang
mengembang adalah perut, dapat menghasilkan suara sangat keras
3. Pernapasan Diafragma, Saat diafragma menegang atau lurus rongga dada dan rongga
perut menjadi longgar dan volume bertambah, mengakibatkan tekanan berkurang
sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat
diatur secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri.
Pernapasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil napas
sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan teratur, udara ditarik
sedalam mungkin dan disimpan dalam diafragma. Udara dikeluarkan secara perlahan
sewaktu bernyanyi. Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara murni
dengan napas yang panjang.

Berikut ini tahapan berlatih olah pernapasan diafragma.

1. Ambil napas melalui hidung atau mulut, bayangkan seperti mencium bau parfum
dengan lembut, lalu udara langsung masuk ke ruang diafragma dan seketika otot
diafragma akan mendesak ke bagian depan dan seluruh udara menyebar di diafragma
sampai ke samping dan bagian belakangnya.
2. Tahan napas tersebut kira-kira 5 detik, rasakan benar otot diafragma makin kencang.
3. Lalu, keluarkan napas tersebut dengan lembut, mengeluarkan suara desis halus dan
rata sambil dihitung berapa detik siswa dapat menghabiskan napas dengan desis
tersebut. Suara desis ini bisa diganti dengan suara menyerupai lebah misalnya zzzz…
atau tiupan ffffff…. yang penting keluarnya udara rata dan stabil.
4. Ulangi beberapa kali latihan di atas sambil berupaya agar banyaknya hitungan desis
yang dikeluarkan semakin banyak setiap kali berlatih. Semakin bertambah durasinya,
berarti kekuatan otot diafragma siswa pun bertambah kuat.

Setelah terbiasa melakukan olah pernapasan seperti di atas, mulailah untuk memproduksi
suara pada saat bernyanyi dengan sumber tenaga dari kekuatan otot diafragma.

Menurut Tim Kemdikbud (2017, 45-48) berikut adalah beberapa teknik vokal yang harus
diperhatikan ketika bernyanyi.

1. Sikap Bernyanyi

Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap bernyanyi yang baik pula, karena sikap
berdiri yang baik ini dapat memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi. Berikut ini cara berdiri
yang baik pada saat bernyanyi.

1. Badan tegak dan rileks, kaki dibuka sedikit.


2. Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang.
3. Dada dibusungkan tapi tetap rileks.
4. Pandangan lurus ke depan.
5. Posisi tangan rileks di samping kiri kanan.

Resonansi
Dalam bernyanyi, seseorang harus dapat menggemakan suara dengan cara menempatkan
sumber suara agar suara lebih keras pada saat dikeluarkan dan sampai kepada pendengar.
Proses menggemakan suara ini disebut dengan resonansi.

Terdapat 3 (tiga) jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber bunyi sesuai fungsinya,
yaitu:

1. Resonansi Dada,
yang memantulkan sumber bunyi pada bagian dada akan menghasilkan suara rendah.
Jika akan memproduksi suara yang rendah, hendaklah menggunakan resonansi dada
agar nada rendah dapat dicapai dengan tepat dan halus.
2. Resonansi Hidung,
memantulkan sumber bunyi pada bagian wajah seputar hidung yaitu meliputi tulang
rahang mulut sampai ke pipi, akan menghasilkan suara sedang yang tepat dan halus.
Selain itu juga, kerja tenggorokkan tidak terlalu berat dan tidak mudah lelah. Suara
yang dihasilkan pun akan terdengar lebih bening dan bersih.
3. Resonansi Kepala,
Memantulkan sumber bunyi pada bagian kepala akan menghasilkan suara tinggi dan
halus. Untuk dapat menghasilkan nada-nada tinggi yang tepat dan halus, resonansi
kepala ini harus juga disokong dengan kerja otot diafragma yang maksimal juga.
Jangan sekali-kali memaksakan memproduksi suara tinggi di tenggorokkan, karena
sudah pasti nadanya tidak akan sampai dengan tepat, suara tidak bening dan akan
terasa sakit di tenggorokkan, dan jika hal ini sering dilakukan maka akan merusak
kualitas pita suara.

5. Phrasering/Pengalimatan

6. Ekspresi (Mimik dan Gestur)

Pada saat bernyanyi, hendaknya siswa memberikan ekspresi sesuai dengan tema lagu.
Dengan begitu, makna lagu akan lebih mudah diterima oleh pendengar. Ekspresi meliputi
mimik wajah dan gestur atau gerak tubuh.
Pertemuan 2

Latihan vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, yaitu dengan melakukan eksplorasi lagu
model (lagu yang sudah dikenal dan digunakan untuk mengenal konsep elemen musik). Lagu
model tersebut dinyanyikan dengan cara nada dasar secara berturut-turut naik dan turun.

Jenis Penampilan Vokal Solo atau Tunggal

Terdapat beberapa jenis penampilan bernyanyi yang sering kita lihat di televisi atau pun
secara langsung di sebuah panggung, yakni :

1. ada yang bernyanyi sendiri dengan diiringi musik dari media rekaman seperti CD,
flashdisk, komputer, maupun smartphone.
2. tampil dengan band lengkap secara langsung, lalu
3. ada juga yang bernyanyi bersama-sama lebih dari dua orang.

Materi Vokal

Suara seseorang dengan yang lainnya akan memiliki beberapa perbedaan. Mudahnya,
perempuan cenderung memiliki jenis vokal yang tinggi dan ringan, sementara pria akan
cenderung memiliki suara yang rendah dan berat. Namun beberapa pria juga memiliki jenis
suara yang lebih tinggi dari pria lainnya. Berbagai perbedaan tersebut disebut sebagai materi
vokal. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 41) perbedaan mendasar terhadap materi vokal
yang dimiliki oleh dua orang yang berbeda, yaitu:

1. Warna suara/timbre

Bunyi atau suara seseorang berbeda dengan orang lain. Hhal ini disebabkan karena getaran-
getaran yang dihasilkan bentuk masing-masing pita suaranya berbeda. Dari perbedaan pita
suara itulah dihasilkan warna suara yang berbeda pula. Warna suara jika dilatih dengan teknik
vokal yang benar akan menghasilkan karakter vokal yang kuat.

2. Wilayah Nada

Kemampuan seseorang dalam mencapai tinggi rendahnya nada menyebabkan seseorang


memiliki wilayah ketinggian nada tertentu. Oleh karena itu, setiap orang memiliki wilayah
nada yang berbeda-beda sesuai dengan ketebalan pita suara yang dimiliki juga upaya
seseorang itu dalam mengolah teknik vokalnya. Dengan kata lain, wilayah nada seseorang
bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan intensitasnya dalam berlatih olah vokal. Berikut
ini pengelompokan wilayah nada sesuai ambitusnya.

1. Suara anak-anak:
Wilayah nada suara laki-laki dan perempuan pada usia anak-anak mempunyai
ketinggian yang sama. Perbedaan akan terjadi ketika anak laki-laki beranjak dewasa,
ada perubahan wilayah nada berdasarkan perubahan fisik yang mereka alami,
misalnya tumbuhnya jakun di leher laki-laki. Batas wilayah nada yang dimiliki anak-
anak adalah sebagai berikut.
1.
a. Suara anak-anak tinggi, wilayah nadanya c’ – f’
b. Jenis Suara anak rendah, wilayah nadanya a – d’’
2. Suara wanita:
Wilayah nada dari suara wanita dibagi menjadi tiga jenis, yakni sopran, memo sopran,
dan alto.

a.
a. Sopran adalah suara tinggi wanita yang wilayah nadanya berkisar
antara c’- a’’.
b. Sementara itu Mezo Sopran adalah suara wanita dengan suara sedang
wanita yang wilayah nadanya berkisar antara a – f’’.
c. Selanjutnya, Alto = Suara rendah wanita, wilayah nadanya f – d’’

3. Suara pria:
Wilayah nada dari suara pria dibagi menjadi tenor, bariton, dan Bass dengan detail
sebagai berikut.
1.
a. Tenor suara tinggi pria, wilayah nadanya c – a’’.
b. Bariton adalah wilayah suara sedang pria yang wilayah nadanya
berkisar antara a – f’.
c. Sementara itu Bass merupakan suara rendah pria dengan wilayah nada
antara f – d’.

Mengetahui Wilayah Nada

Pengetahuan tentang wilayah nada ini benar-benar harus diketahui oleh seseorang yang akan
bernyanyi. Mengapa? Sebagai penyanyi kita harus sadar akan kemampuan wilayah nada
sehingga dapat memaksimalkannya. Jangan sampai kita memaksakan menyanyikan lagu
dengan nada dasar yang di luar jangkauan wilayah nada kita. Jika dipaksakan, suara kita akan
terdengar sumbang bahkan bisa merusak pita suara. Untuk mengecek wilayah nada kita dapat
menggunakan alat musik piano atau keyboard dengan panduan pada gambar di bawah ini.
Penampilan

Coba perhatikan tayangan konser seorang penyanyi di TV, Youtube atau lebih baik lagi
secara langsung di sebuah panggung yang besar dan observasi/teliti bagaimana penampilan
mereka. Dapat dipastikan seorang penyanyi yang profesional akan mempersiapkan
penampilan mereka mulai dari baju atau kostum yang digunakan, gaya rambut, sepatu,
asesoris, dan riasan wajah yang akan disesuaikan dengan tema acara, tema lagu, dan tempat
yang menjadi tempat tampil untuk bernyanyi. Hal ini dilakukan agar pertunjukkan menyanyi
mereka akan lebih indah dilihat dan meninggalkan kesan yang kuat pada audiens.

Latihan Improvisasi Lagu Secara Solo/Tunggal

Secara umum dapat dikatakan bahwa Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan.
Maksudnya, kita melakukan sesuatu tanpa memastikan apa yang dilakukan lalu secara
spontan melakukannya menurut insting dan pengalaman yang telah kita alami. Dalam
bernyanyi improvisasi merupakan pengembangan ornamentasi pada sebuah lagu dengan
tujuan agar lagu terdengar tidak membosankan dan lebih menarik. Artinya, saat kita
melakukan improvisasi, lagu yang kita bawakan tidak akan sama persis dengan aransemen
aslinya.
Tentunya improvisasi tidak dilakukan pada semua bagian lagu, hanya pada bagian-bagian
tertentu saja agar bentuk lagu yang aslinya tetap jelas. Karena sifatnya untuk memperindah
lagu, bayangkan saja improvisasi ini seperti renda yang dipasangkan hanya di sudut-sudut
taplak meja sehingga taplak tersebut akan terlihat lebih manis dan indah. Sebaliknya, jika
renda tersebut dipasangkan sampai menutupi semua bagian taplak tentu taplak tersebut akan
terlihat tidak indah dan terlalu berlebihan.

Improvisasi atau membuat variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga unsur lagu
sebagai berikut.

1. Ritmis,
yakni perubahan dalam irama lagu, misalnya lagu yang diciptakan dalam irama pop
divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jazz atau dangdut.
2. Melodis,
biasanya pengubahan melodis berupa penambahan nada dengan jarak nada yang
berdekatan.
3. Dinamika,
pengubahan dinamika adalah perubahan bunyi keras dan lembut pada bagian lagu
sesuai dengan kesan yang akan disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai