dan Unsur-Unsurnya
Pengertian Vokal, Teknik Vokal, dan Unsur-Unsurnya - Dalam seni musik terdapat 2 unsur
yaitu; vokal dan instrument. Untuk menyempurnakan vokal dalam bermusik terdapat istilah teknik
vokal. Berikut ini ulasan kami mengenai pengertian vokal, teknik vokal dan unsur-unsur teknik
vokal.
Pengertian Teknik Vokal
Teknik Vokal adalah cara mengolah suara dengan baik dan benar, sehingga suara yang dikeluarkan
akan yang terdengar lebih indah, jelas, merdu, serta nyaring. Organ tubuh, mutu, dan
pengolahannya menentukan kualitas suara yang keluar, namun teknik vokal dan beberapa unsur
lainnya juga akan lebih mendukung suara yang keluar.
Teknik Vokal bisa dibagi menjadi beberapa bagian, dari intonasi, artikulasi,resonansi,pernapasan
dan pembawaan, dari bagian itu, yuk kita kupas satu persatu, langsung saja berikut keterangannya:
1. Intonasi
Intonasi merupakan salah satu latihan dasar yang penting bagi seorang penyanyi karena tanpa
pembenahan intonasi (ketepatan bunyi tiap nada), suara yang dihasilkan menjadi sumbang dan tidak
merdu.
Istilah intonasi mempunyai pengertian yang berbeda apabila diterapkan dalam bahasa atau seni
vokal. Namun, sebenarnya saling mendukung dan memperkaya khazanah penguasaan teknik bagi
seorang penyanyi, musisi, dan komponis. Banyak suku kata yang memiliki teknik pengucapan
tersendiri.
Perbedaan pengucapan terletak pada tekanan atau jumlah suku kata. Intonasi mengandung arti
ketepatan suatu nada (pitch). Bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara jernih, nyaring, dan
enak didengar
Berlatih kelenturan suara dapat dilakukan dengan cara menyanyikan nada-nada dengan
teknik staccato dan legato. Staccato adalah menyanyikan lagu dengan cara patah-
patah. Legato adalah menyanyikan lagu dengan cara disambung. Adapun langkah-langkah berlatih
kelenturan
adalah sebagai berikut.
Tahap pertama, nada dinyanyikan dengan tempo lambat, lalu lebih cepat.
Tahap kedua, nada dinyanyikan dengan tempo bervariasi.
Tahap ketiga, menyanyikan interval yang bervariasi dimulai nada bawah ke nada tinggi
dengan artikulasi na, ka, la, dan ra.
Contohnya:
source: volimaniak.com
Contohnya:
source: volimaniak.com
Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kata dalm menyanyi agar pesan lagu dapat dimengerti
adan dipahami pendengar.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain sikap
badan yang tegap, posisi mulut yang benar, latihan vokalisis, pembentukan bunyi vokal, dan
pembentukan bunyi konsonan.
a). Sikap
Sikap badan yang benar akan membantu memperlancar sirkulasi udara sebagai pendorong utama
produksi suara. Sikap yang baik, antara lain
Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan suara. Bentuk dan posisi organ
mulut saat memproduksi suara adalah sebagai berikut.
Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal (bentuk mulut elips) sehingga suara yang ke luar
tidak lemah dan bulat.
Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah bagian oleh bibir sebelah atas.
Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya kekuatan suara tidak
berkurang.
Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang keluar menjadi jelas dan
lantang.
Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang yang menuju ke
rongga hidung.
Lengkung langit-langit dibuka lebar dan dijaga agar lidah tetap mendatar, sedangkan ujung
lidah menyinggung gigi seri sebelah bawah.
Bentuk dan posisi yang salah pada waktu menyanyi akan berakibat suara yang dihasilkan menjadi
pekak, lemah, dan tidak nyaring.
so
urce: walpaperhd99.blogspot.com
d). Teknik Pembentukan Bunyi Vokal
Bunyi vokal adalah bunyi yang ke luar karena udara dari paru-paru tidak mendapat rintangan.
Jenis dan macam vokal tergantung dari posisi bibir, tinggi rendah lidah, dan maju mundurnya lidah.
Teknik pembentukan vokal meliputi Vokal o, u, dan a; Vokal e, i; dan Vokal e (pepet).
3. Resonansi
Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan, semacam gema yang
timbul karena adanya ruangan berdinding keras sehingga sanggup memantulkan suara.
Resonansi, adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara
yang ikut bervibrasi/ bergetar di sekitar mulut dan tenggorokan. Kualitas dan kuantitas suara hasil
penguatan resonansi akan membedakan warna suara satu instrumen dengan instrumen lainnya.
Sebagai contoh, Violin menghasilkan suara tipis dan tinggi, berbeda dengan contra bass yang
menghasilkan suara tebal dan besar. Warna suara dari kedua instrumen jelas berbeda karena secara
fisik keduanya memiliki ruang resonansi yang berbeda jauh. Demikian pula pada setiap
manusia pasti memiliki perbedaan, baik bentuk, ukuran , maupun kualitasnya. Namun, pada saat
bernyanyi semua memiliki fungsi yang sama yaitu rongga resonan menguatkan dan memperbesar
getaran suara dari sumbernya (pita suara).
Tanpa ruangan resonansi, pita suara hanya menimbulkan bunyi yang lemah karena panjangnya
hanya 1,5–2 cm. Dengan adanya resonansi, suara manusia menjadi keras, indah, dan gemilang.
Resonan atas (nasal cavities/ langit langit keras) yaitu semua rongga di atas mulut dan
tenggorokan pada kepala manusia.
Resonan tengah yakni mulut dan bagian belakang mulut (pharink).
Resonan bawah (dada)/
4. Pernapasan
Pernapasan adalah keluar masuknya udara melalui paru-paru, udara yang digunakan saat menyanyi
lebih banyak dibandingkan persediaan untuk bernapas sehari-hari, oleh karena itu, usahakan
mengisi paru-paru sebanyak mungkin waktu menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi
menjadi tiga macam, yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma.
source: volimaniak.com
Perhatian!
source: ngertiaja.com
Salah satu keberhasilan seorang penyanyi dalam membawakan sebuah lagu adalah ketepatan dalam
menginterpretasikan sebuah karya musik atau lagu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
menginterpretasikan karya musik, antara lain tema lagu, unsur-unsur musik (tanda tempo, tanda
dinamik, tanda ekspresi, irama, dan birama), pesan dan kesan yang disampaikan, kesulitan-kesulitan
lagu, gaya, dan klimaks lagu.
a. Phrasering, adalah aturan penggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti
dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk mendapatkan phrasering yang baik, seorang
penyanyi harus memahami arti sebuah kalimat, memahami tujuan/ pesan sebuah lagu, serta
memahami bahwa susunan nada dan syair lagu adalah satu keatuan yang utuh.
Dalam menyanyikan kalimat lagu secara utuh, tidaklah sesederhana "membaca kalimat" karena
disamping harus memahami kalimat yang diucapkan dengan sejelas mungkin, seorang penyanyi
juga harus memahami tanda-tanda dinamika, tekanan nada, susunan nada, dan lain-lain yang harus
dikerjakan bersamaan dengan pemenggalan kalimat.
b. Sikap Badan, adalah posisi badan ketika seseorang sedang bernyanyi, bisa dengan duduk atau
berdiri yang terpenting saluran pernapasan tidak terganggu. Sikap badan sangat mempengaruhi
produksi suara seseorang saat menyanyi, baik penyanyi solo maupun penyanyi kelompok. Sikap
tubuh pada saat menyanyi yang benar, baik pada saat bernyanyi dengan posisi duduk maupun posisi
berdiri, antara lain.
c. Vibrato, adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang atau
suara yang bergetar teratur, biasanya diterapkan diakhir sebuah syair lagu. Tidak semua syair lagu
menggunakan vibrato, adakalanya syair lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan
dapat mengubah nada dan vocal, sedangkan vibrasi yang di buat-buat dapat memberi kesan seperti
kedinginan.
d. Improvisasi, adalah usaha memperindah lagu dengan merubah sebagian melodi lagu secara
profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. Beberapa penyanyi sering membuat variasi pada lagu
yang dibawakan secara spontanitas tanpa persiapan terlebih dahulu, hal ini dinamakan improvisasi
vokal. Adapun syair lagu yang dibawakan tidak berubah meskipun lagu telah diimprovisasi. Yang
berubah adalah panjang pendeknya nilai not dan aksen setiap suku kata.
Rendah.