Anda di halaman 1dari 11

1

Bidang Keahlian : Seni dan Industri Kreatif


Program Keahlian : Seni Karawitan
Mata pelajaran : Teknik Karwitan Dasar
Kelas / Smt : X / Gasal
Tahun Pelajaran : 2020/2021

MENGENAL SENI KARAWITAN


Oleh : Tim Guru TKD X Seni Karawitan SMK N 8 Ska.

➢ Mata pelajaran Teknik Karawitan Dasar (TKD) di SMK N 8 Surakarta merupakan


pelajaran produktif seni karawitan yaitu praktik memainkan instrumen karawitan gaya
Surakarta . Kompetensi yang harus dikuasai siswa adalah siswa mampu memainkan
semua instrumen gamelan dan vokal Karawitan.

➢ Untuk langkah awal dalam belajar praktik seni karawitan siswa harus memahami
tentang konsep-konsep yang ada dalam seni karawitan. Berikut akan disajikan teori
karawitan secara garis besar yang berkaitan dengan praktik.
2

A. Konsep-Konsep Seni Karawitan

1. Seni Karawitan adalah seni suara yang menggunakan medium suara manusia (
vocal ) maupun instrumen ( gamelan ) dengan laras slendro maupun pelog.
2. Laras adalah deretan nada - nada dalam satu gembyangan ( oktaf ) yang tertentu
intervalnya. Seni karawitan memiliki dua macam laras yaitu laras slendro dan laras
pelog
3. Interval adalah jarak nada satu ke nada lainnya. Istilah interval dalam seni
karawitan adalah sruti
4. Notasi / titilaras adalah tulisan, tanda, simbol mengenai nada-nada dalam seni
karawitan. Karawitan Surakarta sistem notasi yang digunakan adalah notasi
kepatihan, wujudnya sbb :
Laras slendro :
Simbol nada 1 2 3 5 6
dibaca ji ro lu ma nem
Nama nada panunggul gulu dhadha lima enem

Laras pelog :
Simbol nada 1 2 3 4 5 6 7
dibaca ji ro lu pat ma nem pi
Nama nada panunggul Gulu dhadha pelog lima enem barang

5. Tanda atau simbol yang lazim digunakan dalam penulisan gending-gending seni
karawitan :
 //N : tanda untuk pukulan ricikan kenong
//P : tanda untuk pukulan ricikan kempul
+ : tanda untuk pukulan ricikan kethuk
− : tanda untuk pukulan ricikan kempyang
: tanda untuk pukulan ricikan gong
: tanda bagian yang dimainkan berulang-ulang

6. Gatra adalah satuan terkecil kalimat lagu balungan gending. Dalam satu gatra
umumnya terdapat empat ketukan, yang masing – masing ketukan mempunyai
sebutan, yaitu : Perhatikan gb. di bawah ini !

Dengan demikian sebutan untuk setiap


ketukan dalam gatra adalah :
➢ Ketukan 1 disebut dhing kecil
➢ Ketukan 2 disebut dhong kecil
➢ Ketukan 3 disebut dhing besar
➢ Ketukan 4 disebut dhong besar
3

7. Irama dalam sajian gending mengandung pengertian pelebaran atau penyempitan


gatra akibat dari bertambah atau berkurangnya jumlah isian tabuhan ricikan garap.
Irama dalam karawitan gaya Surakarta dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu:
a. Irama lancar atau irama 1/1, artinya tiap satu sabetan balungan mendapat 1
tabuhan saron panerus.
b. Irama tanggung atau irama 1/2, artinya tiap satu sabetan balungan mendapat 2
tabuhan saron panerus.
c. Irama dadi atau irama 1/4, artinya tiap satu sabetan balungan mendapat 4
tabuhan saron panerus.
d. Irama wiled atau irama 1/8, artinya tiap satu sabetan balungan mendapat 8
tabuhan saron panerus.
e. Irama rangkep atau irama 1/16, artinya tiap satu sabetan balungan mendapat
16 tabuhan saron panerus

B. Ricikan Gamelan

Gamelan adalah kumpulan beberapa jenis alat bunyi karawitan yang merupakan suatu
kesatuan komposisi dalam wujud pergelarannya.

Nama - nama ricikan gamelan antara lain :

(perhatikan bentuk fisik beserta susunan nada-nadanya)

1. Bonang barung
Ricikan ini berbentuk pencon, fungsinya sebagai pamurba lagu dan mengisi balungan
lagu. cara memainkan dengan dipukul menggunakan dua tabuh.
Perhatikan gambar bonang di bawah ini : (hafalkan susunan nadanya)
4

2. Bonang penerus
Ricikan ini berbentuk pencon, fungsinya mengisi balungan lagu.
Cara memainkan dengan dipukul menggunakan dua tabuh.
Bentuk dan susunan nada sama seperti bonang barung, tetapi
fisiknya lebih kecil dan nadanya satu oktaf lebih tinggi.

3. Slethem
Ricikan ini berbentuk bilah, fungsinya menjalankan balungan lagu.
Cara memainkan dengan dipukul menggunakan satu tabuh.
Susunan nadanya :

4. Demung
Ricikan ini berbentuk bilah, fungsinya menjalankan balungan lagu.
Cara memainkan dengan dipukul menggunakan satu tabuh.
Susunan nadanya :
5

5. Saron barung
Ricikan saron barung bentuk fisiknya seperti demung tetapi lebih kecil,
fungsinya menjalankan balungan lagu
Cara memainkan dengan dipukul menggunakan satu tabuh
Susunan nadanya :

6. Saron Penerus
Ricikan saron penerus bentuk fisiknya seperti saron barung tetapi lebih kecil dan
nadanya satu oktaf lebih tinggi.
Berfungsi menjalankan balungan lagu.
Cara memainkan dengan dipukul menggunakan satu tabuh yang terbuat dari tanduk
Susunan nadanya :
Laras slendro :
Laras pelog :

7. Kethuk dan kempyang


Ricikan ini berbentuk pencon yang diletakkan berdampingan dan dimainkan oleh satu
orang. Fungsinya menjalankan irama.
Cara membunyikan dengan dipukul.
Tanda notasi ricikan ini adalah:
kethuk :+

Kempyang :-
6

8. Kenong
Ricikan ini berbentuk pencon, dalam seperangkat gamelan umumnya berjumlah 11
pencon, yang terdiri dari :
▪ laras slendro 5 pencon, dengan nada :
▪ laras pelog 6 pencon, dengan nada :
Ricikan ini berfungsi menjalankan irama, cara memainkan dengan dipukul. Tanda
notasi ricikan ini adalah :  //N

9. Kempul dan gong


Ricikan ini berbentuk pencon yang digantungkan pada gayor.

Dalam Karawitan Gaya Surakarta kempul dan gong dimainkan oleh satu orang
menggunakan dua tabuh besar dan kecil.
Tanda notasi ricikan ini adalah :
Kempul : //P
Gong :

Kempul dan gong suwukan gong ageng

10. Kendhang
7

Ricikan ini tergolong jenis membranofon, karena sumber bunyinya


Berasal dari kulit yang ditegangkan.

Fungsi ricikan ini adalah sebagai pamurba irama. Cara memainkan


dengan dikebuk menggunakan telapak tangan kiri dan kanan.
Tanda notasi kendhang adalah :

Jenis kendhang dalam karawitan jawa ada 4 macam yaitu:


a. kendhang ageng/bem
b. kendhang ketipung
c. kendhang ciblon
d. kendhang sabet/wayangan

11. Gender Barung


Ricikan ini berbentuk bilah yang direntangkan dengan tali diatas bumbungan –
bumbungan resonator. Fungsinya mengisi balungan lagu, cara memainkan dengan
dipukul menggunakan dua tabuh.
Gender barung satu set ada tiga macam, yaitu :
a. lrs slendro, deretan nadanya
b. lrs pelog pt nem, deretan nadanya
c. lrs pelog pt br., deretan nadanya
8

Gender barung

12. Gender Penerus


Ricikan gender penerus bentuk fisiknya seperti gender barung, tetapi lebih kecil.
Susunan nadanya satu oktaf lebih tinggi dari bonang barung. Fungsinya mengisi
balungan lagu, cara memainkan dengan dipukul menggunakan dua tabuh.

13. Rebab
Ricikan ini sumber bunyinya adalah dua kawat yang ditegangkan pada
selajur kayu dengan badan berbentuk hati ditutup dengan membran (kulit tipis)
dari babad sapi. Cara memainkan dengan digesek.
Fungsinya :
a. mengawali gending (khusus gd.rebaban )
b. mengisi balungan lagu
9

14. Siter dan Celempung


Ricikan ini sumber bunyinya adalah dawai yang ditegangkan pada gerobogan (sbg
resonator). Cara memainkan dengan dipetik menggunakan ibu jari. Fungsinya
mengisi balungan lagu

15. Gambang
Ricikan ini bilah-bilahnya terbuat dari kayu yang diletakkan diatas
gerobogan. Cara memainkan dengan dipukul menggunakan dua tabuh.
Fungsinya mengisi balungan lagu.

16. Suling
Ricikan ini terbuat dari bambu. Suling laras slendro berlobang empat, sedangkan
laras pelog berlobang lima. Fungsinya mengisi balungan lagu.
Cara memainkan dengan ditiup.
10

17. Kemanak
Ricikan ini berbentuk kelontong jumlahnya ada dua.
Cara memainkan dengan dipukul. Fungsinya menjalankan irama

18. Kecer
Ricikan ini berbentuk pencon berjumlah dua pasang, pada bagian tengah diberi tali
untuk pegangan tangan. Fungsinya menjalankan irama.

Kemanak Kecer

19. Tabuh Gamelan


11

Tim Guru Teknik Karawitan Dasar


TH.2020/2021

Anda mungkin juga menyukai