Mata pelajaran Teknik Karawitan Dasar (TKD) merupakan pelajaran produktif seni karawitan
yang didalamnya mempelajari etika, estetika dan filosofi cara memainkan instrumen/ricikan
gamelan dalam bentuk gending tertentu. Mapel ini merupakan muara dari semua mata
pelajaran praktik yang ada dalam seni karawitan, maksudnya materi yang dipelajari siswa
dalam mapel TIP Rebab, Kendang, Gender, Sinden, Pengetahuan Karawitan, Titilaras dan
Vokal Dasar bila digabungkan menjadi satu wadah yaitu mapel TKD. Dengan demikian
mapel-mapel produktif yang ada dalam program/jurusan seni karawitan saling berkaitan.
Materi-materi pelajaran dalam mapel TKD telah disusun dari level yang tingkat kesulitannya
rendah – sedang – tinggi, maka dalam mempelajari materi harus urut dari level terendah.
Materi gending yang pertama akan dipelajari adalah Gending Bentuk Gangsaran. Adapun
ricikan gamelan yang dimainkan adalah : (lihat kembali nama-nama ricikan gamelan pada
materi terdahulu )
a. Kendang g. Saron penerus
b. Bonang barung h. Kethuk
c. Bonang penerus i. Kenong
d. Slenthem j. Kempul
e. Demung k.Gong
f. Saron barung
Tuntutan dalam mapel Teknik Karawitan Dasar, semua siswa harus dapat memainkan
semua ricikan tersebut di atas. Untuk memudahkan dalam penguasaan materi selain materi
tertulis juga disajikan video.
Materi Pelajaran :
a. Kendang
Teknik membunyikan kendang dilakukan dengan
cara dikebuk, yaitu memukul menggunakan
bagian depan telapak tangan dengan jari lurus dan
merapat pada bagian kendang yang telah
ditentukan. Pola kendangan yang digunakan
dalam gending gangsaran adalah kendang kalih,
maksudnya menggunakan dua jenis kendang yaitu
kendang ketipung dan kendang ageng
Pola Kendang kalih gending bentuk Gangsaran (lihat materi TIP kendang)
b. Bonang Barung
Teknik membunyikan Bonang Barung yaitu dengan cara dipukul pada bagian ujung
pencon dengan menggunakan dua tabuh. Pola tabuhan bonang barung dalam
gending bentuk Gangsaran adalah Gambyongan, yaitu menabuh nada kempyung
pada sabetan dong besar setiap gatra, dan menabuh nada gembyung salah gumun
pada setiap sabetan dong kecil gatra II, III dan IV. Contoh pola gambyongan :
Pola gambyongan ditabuh pada bagian Bonang Barung deret nada rendah, dengan
cara tangan kanan membunyikan nada-nada yang tertulis di atas garis dan tangan
kiri membunyikan nada-nada di bawah garis.
c. Bonang Panerus
Teknik yang digunakan untuk menabuh Bonang Panerus sama dengan teknik
menabuh Bonang Barung. Pola tabuhan Bonang Panerus pada gending bentuk
Gangsaran menggunakan pola nitir, yaitu membunyikan satu nada secara terus
menerus dengan perbandingan pukulan, antara 1 sabetan balungan berbanding 2
pukulan bonang panerus.
d. Slenthem
Slenthem ditabuh dengan cara dipukul pada bagian tengah bilahan dengan
menggunakan tabuh yang telah ditentukan. Pola tabuhan slenthem pada gending
gangsaran terletak pada setiap sabetan keempat (dong besar) gatra I, II, III dan IV.
f. Saron Panerus
Teknik menabuh Saron Panerus sama dengan teknik menabuh Slenthem, Demung,
maupun Saron Barung. Adapun pola tabuhan yang digunakan pada tabuhan Saron
Panerus adalah pola nacah, yaitu menabuh pada setiap sabetan balungan dengan
nada sesuai dengan notasi gending dari gangsaran itun sendiri.
g. Kethuk (tanda +)
Teknik menabuh Kethuk ialah dengan cara memukul pada ujung pencon dengan
menggunakan tabuh/pemukul yang telah ditentukan. Pola tabuhan Kethuk pada
gending bentuk Gangsaran adalah pola nonthong yaitu menabuh pada setiap
sabetan ding kecil dan dong kecil pada gatra II, III dan IV.
h. Kenong (tanda )
Teknik menabuh kenong sama dengan teknik yang digunakan pada kethuk. Pola
tabuhan kenong sama dengan pola tabuhan slenthem, yaitu ditabuh pada setiap
sabetan dong besar gatra I,II,III dan IV
b. Bagian berulang-ulang
c. Bagian suwuk/berhenti
Memang banyak kendala yang akan anda hadapi dalam pelajaran praktik dengan sistem PJJ
masa pandemi Covid-19 terutama dalam hal fasilitas. Tidak semua siswa memiliki gamelan
di rumah. Namun ada alternatif cara belajar menabuh di rumah :
1. Bila dirumah memiliki gamelan anda bisa belajar mandiri dengan latihan
menerapkan pola-pola tabuhan ricikan di atas.
2. Bila tidak memiliki gamelan dirumah, anda bisa minta ijin latihan di tempat yang ada
gamelan (misalnya di Balai Desa atau milik perorangan) dengan latihan menerapkan
pola-pola tabuhan ricikan di atas.
3. Bila alternative 1 dan 2 tidak ada, anda bisa berinovasi dengan membuat media
gambar yang mewakili ricikan yg anda inginkan kemudian latihan menerapkan pola-
pola tabuhan ricikan di atas, sambil membaca notasi tabuhan ricikan yang dimaksud.
Bila ada hal-hal yang belum dipahami segera tanyakan bisa melalui group WA atau langsung
ke guru mapel.
Selamat Belajar
Jaga Kesehatan
Patuhi protokol Kesehatan
Mudah – mudahan pandemi Covid-19 segera berlalu