Anda di halaman 1dari 9

MEMBACA NOTASI ANGKA

NUGRAHANSTYA CAHYA WIDYANTA, S.SN., M.A.


SEJARAH SOLMISASI

Orang yang pertama mencetuskan solmisasi (Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si-Do’)


adalah Guido of Arezzo atau Guido Aretinus atau Guido da Arezzo atau Guido
Monaco atau Guido d’Arezzo (991/992 – sebelum 1033M), seorang pastor
Katolik dari mazhab Benediktus sekaligus teoris musik dari era Medieval. Guido of Arezzo
Beliau adalah seorang keturunan Prancis yang menetap di Italia.
HYMNE ST. JOHN
 Sekitar tahun 1050, Guido of Arezzo mengeluarkan sebuah teori yang dikenal dengan teori Guido`s Hand, yaitu sebuah metode
yang digunakan untuk menghafal tangga nada dari tangga nada terbawah hingga tangga nada tertinggi yang ditulis dalam
sebuah syair lagu berjudul “Hymne St. John” dimana aslinya adalah berupa notasi not balok dan dikarang oleh Paulus Diaconus,
abad ke-8.
 Adapun syairnya adalah sebagai berikut:
* Ut Queant Laxis
* Resonare fibris
* Mirage Storum
* Famuli Tuorum
* Solve Polluti
* Labieratum
* Sancta loanis
Arti :
So that these your servants can, with all their voice, to sing your wonderful feats, clean the blemish of our spotted lips. O Saint John!
 Dengan mengambil suku kata yang pertama, dari sanalah awal nama solmisasi itu tercetus. Jika dibaca dari atas, maka yang
akan kita baca adalah: UT RE MI FA SOL LA SI. Untuk SI, itu merupakan gabungan kata dari Sancta dan Ioanis. Nah, jika nada
pertama adalah UT, darimana datangnya DO? Ternyata pada tahun 1673, atas saran seorang Italia bernama Giovani Maria
Bonocini, kata UT digantikan dengan kata DO yang diambil dari kata Dominus yang berarti Tuhan sebab kata DO dirasakan lebih
merdu dan terbuka dibanding kata UT.
HYMNE ST. JOHN
NOTASI YANG DISIMBOLKAN DENGAN ANGKA

 Jadi sejak itu, tersusunlah solmisasi dengan kata DO RE MI FA SOL LA SI. Untuk mempermudah
penulisan kata dari nama nada ini, maka seorang filosof bangsa Prancis bernama Jean Jacques Rousseau
yang memiliki perhatian yang besar terhadap musik, menuliskannya dengan memberikan lambang
untuk nada ini berupa tulisan angka.
 Sistem penulisan nada dengan angka yang diciptakan oleh Rousseau ini, kemudian dikembangkan lagi
oleh tiga orang sebangsanya, yaitu Aime de Paris, Pierre de Galin dan lebih dipopulerkan lagi oleh
seorang tokoh musik pendidikan bangsa Prancis bernama Emile Cheve dan dikenal dengan sistem
Cheve hingga hari ini.
 Sistem Cheve sendiri dikenal secara luas diseluruh dunia dan dibawa ke Indonesia oleh para kolonialis
Belanda. Namun perkembangannya kini sudah jauh berubah dan mulai ditinggalkan karena sistem yang
digunakan terutama di negara-negara yang maju di bidang musik lebih banyak menggunakan notasi
balok.
MEMBACA NOTASI ANGKA

 Notasi angka adalah penulisan suatu karya musik pada kertas dengan menggunakan angka sebagai simbolnya. Cara
membaca not angka : 1 - do, 2 - re, 3 - mi, 4 - fa, 5 - sol, 6 - la, 7 – si 0 atau angka nol dalam notasi angka disebut
sebagi tanda diam atau tanda berhenti.
1. Titik (.) Tanda Titik digunakan dalam dua macam fungsi:
a. Sebagai tanda tinggi rendah nada Untuk nada rendah, titik diletakkan di bawah nada yang dimaksud, sedangkan
untuk nada tinggi titik diletakkan di atas nada yang dimaksud
b. Sebagai tanda jumlah/panjang ketukan Tanda titik digunakan untuk tanda penambahan jumlah/panjang ketukan
suatu nada. Titik diletakkan setelah nada yang dimaksud.
2. Garis Tegak (|) Garis tegak digunakan sebagai batas birama, sehingga disebut garis birama Dua garis tegak menandai
satu birama.
| 3 · · 2 4 | = satu birama
3. Garis Mendatar Sebagai pembagian jumlah ketukan. Dalam satu birama, terdapat 4 ketukan.

Anda mungkin juga menyukai