A. Pengertian Musik
Defnisi Musik ada beberapa defnisi dan pendapat mengenai musik menurut
berikut :
a. Schopenhauer, seorang filsuf dari Jerman pada abad ke-19, yang mengatakan
b. David Ewen, mendefnisikan musik sebagai ilmu pengetahuan dan seni tentang
meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin
rasa indah manusia dalam bentuk konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud
nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni serta
mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri
dan manusia lain dalam lingkungan hidupnya sehingga dapat dimengerti dan
dinimkatinya.
pandangan selain juga mengenal banyak hal lain diluar musik. pengenalan
terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain
menyadari akan dimensi lain dari suatu kenyataan yang selama ini
tersembunyi.
Musik adalah keindahan suara yang dapat didengar. Sumber suara ini terdapat dua
macam asalnya yang dihasilkan oleh alat-alat, dan yang dihasilkan oleh manusia.
Suara yang dihasilkan oleh alat-alat disebut instrumental, sedangkan suara yang
unsur, yaitu : pertama nada atau bunyin yang teratur, kedua amplitudo atau kuat
lemahnya bunyi yang dalam bahasa musik disebut dinamik, ketiga unsur waktu yang
nada) dan yang keempat timbre atau warna suara (Adjie Esa Poetra, 2005 : 28)
Musik adalah susunan nada yang harmonik dan dibunyikan pada aturan waktu
tertentu dan berdasarkan waktu tertentu. Secara teoritis dapat diartikan bahwa musik
adalah susunan tinggi atau rendahnya nada yang berjalan pada waktu. Hal ini dapat
dilihat dari notassi musik yang menggambarkan besarnya waktu dalam arah
horizontal dan tinggi rendah nada dalam arah vertikal (Dharmo Budi Suseno 2005 :
13)
Ada empat unsur penting elemen dalam musik yaitu : melodi, harmoni, irama, dan
dinamika merupakan hal yang terpenting dalam membangun esensi musik. Melody
menciptakan sebuah pola yang lebih kita kenal dengan sebutan lagu. Melody adalah
garis musik dan nada tunggal yang di mainkan secara berturut, atau pitches yang
pikiran dan perasaan (Jamalus, 1998 :16). Melodi adalah naik turunnya harga
nada yang seyogyanya dilihat sebagai gagasan inti musikal, yang sah menjadi
musik bila ditunjang dengan gagasan yang memadukanya dalam suatu kerja
sama dengan irama, tempo, bentuk dan lain-lain (Ensiklopedi musik, 1992:
dalam musik. Dalam musik melodi akan terdengar layaknya nada yang
sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa
disebut timbre atau warna suara. pitch merupakan suatu hal yang mengatur
menjadi melodi dalam selang waktu tertentu yang dinamakan durasi. Not bisa
dihasilkan dari berbagai macam alat musik dengan warna suara yang berbeda-
urutan, interval, dan tinggi rendah yang teratur. Di antara unsur-unsur seni
musik yang lain, melodi diannggap sebagai unsur yang menjadi daya tarik
musik itu sendiri. Adapun untuk menghasilkan melodi, para seniman musik
biasanya menggunakan perkusi atau alat musik melodis lainnya seperti piano,
nada, maka melodi menjadi media penting untuk dipelajari. Lain kata, melodi
melodi yang memiliki interval yang terjangkau oleh alat musik maupun oleh
suara manusia. Tidak terlalu tinggi dan juga tidak teralu rendah.
2. Harmoni
meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan
terdengar harmonis, sedangkan akor akan mengiringi melodi. tanpa akor akan
instrumen musik. Jika terdengar indah maka dapat diartikan lagu tersebut
berhasil dibawakan dengan baik, karena memiliki paduan bunyi yang selaras
menjadi bunyi yang enak di dengar. Harmoni juga bisa di artikan sebagai
iringan musik.
adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga
sebuah musik, unsur harmoni meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari
interval dan akor. interval merupakan susunan tiga nada apabila dibunyikan
melodi. tanpa akor akan kehilangan separuh nyawa dan tidak akan terdengar
harmonis.
3. Irama
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak yang
beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari
pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam sebuah lagu, atau karena
pergantian tekanan kata-kata dalam syair sebuah lagu. secara sederhana irama
atau ritme bisa diartikan sebagai penentu ketukan dalam musik. Cara
merasakan sebuah ritme yaitu dengan mendengarkan lagu secara berulang-
dilatih. Seperti misalnya ketika kita mendengarkan sebuah lagu dan dengan
Irama (ritme) adalah pergantian panjang pendek, tinggi rendah, dan keras
lembut nada atau bunyi dalam suatu rangkaian musik. Secara sederhana,
timbulnya unsur seni musik yang satu ini biasanya disebabkan oleh
perulangan bunyi, panjang pendek kata dalam lagu, atau karena pergantian
tekanan-tekanan kata.
lagu dimainkan, maka semakin besar juga nilai tempo dari lagu tersebut. unsur
tempo dalam seni musik digolongkan menjadi 8, yaitu Largo (Lambat Sekali),
(sedang Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat), dan Presto
(Cepat Sekali).
Tempo menjadi hal pokok dalam bermusik, jika tempo tidak tepat maka
seorang penyanyi bisa saja akan menyanyi lebih cepat dari iringan musiknya.
Ukuran dari tempo sendiri adalah beat. Beat merupakan ketukan yang
menunjukan banyaknya ketukan dalam satu menit. Sebagai contoh apabila ada
sebuah lagu dengan beat MM 60, ini berarti dalam satu menit terdapat 60
ketukan
4. Dinamika
Dinamik adalah keras lembutnya dalam cara memainkan musik,
2003: 116). Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk
(keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri dalam permainan seni
musik, seperti Piano (p: Lembut), Pianissiomo (pp: Sangat Lembut), Mezzo
Piano (mp: Satengah Lembut), Mezzo Forte (mf: Setengah Keras), Forte (f:
Keras), Fortissimo (ff: Sangat Keras), selain itu masih ada lagi tanda dinamik
merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi atau perasaan yang
terkandung dalam sebuah karya seni musik jika dibandingkan dengan unsur-
unsur seni musik lainnya. Dinamika dapat menujukan sebuah karya seni
musik memiliki nuansa sedih, riang, agresif, atau datar. Dinamika akan
riang, sedih, datar, atau agresif. Tanda dinamika pada umumnya ditulis
menggunakan kata-kata dalam bahasa italia. Ada dua kata dasar dalam
dari dua kata ini. Keadaan nyaring (keras) atau lembut tersebut memiliki
istilah tersendiri dalam permainan seni musik, seperti Piano (p: Lembut),
Mezzo Forte (mf: Setengah Keras), Forte (f: Keras), Fortissimo (ff: Sangat
Keras), selain itu masih ada lagi tanda dinamik lainnya yang digunakan yaitu
atau lembut. Di antara unsur-unsur seni musik yang lain, dinamika menjadi
unsur yang paling kuat menunjukan perasaan yang terkandung dalam suatu
dan nilai esteika musik timur (tradisi), karena pada dasarnya sudut pandang penilaian
estetika nya berbeda antara nusik barat dan musik timur, hal ini disebabkan oleh
periode Modern.
a. Periode Kuno,
Musik menjadi alat pemujaan dan musik diciptakan dengan aturan
kedudukan yang paling tertinggi diantara seni lain karena sifatnya yang
mudah meresap ke lubuk hai dan tidak tampak. Musik meliputi bernyayai,
didapat pada struktur melodi, ritme, dan harmoni adalah unsur yang paling
sendiri. Dua jenis penulisan teoritis tentang seni musik yaitu (1) doktrin
sang Pencipta. Pada ibadah gereja Katolik, musik jernih, polos, mendatar,
dan kontemplatif. Nyanyian seperti ini disebut plan song. Musik mewarnai
ibadah berupa nyanyian, kidung, dan madah. Estetika melodi yang baik
berpedoman pada keteraturan ideal dari terang Ilahi (iluminatif). Teori ini
polifonik. Walaupun demikian musik satu suara tetap ada dan teap indah.
keindahan alam semesta. Bersama ini pula tumbuh musik motet yang
kadang-kadang terdiri atas dua bahasa pada kalimat melodi. Keindahan ini
tidak hanya pada musik ibadah atau musik sakral, akan etapi bentuk dan
sebagaian para ahli renaissance diawalai pada seni musik baru yaitu Ars
Nova (1350). Banyak pembaruan yang terjadi dengan musik karya Leonin
sama dengan pada musik vokal, karena dasar struktur musik instrumental
duniawi berupa madrigal dan chanson. Awal lahirnya opera dengan ciri
tajam dan kritis bersumber pada keinsafan akan harga diri yang akhirnya
ideal dan kolektif berubah menjadi seni yang mengabdi pada perasaan
tokohnya “Palestrina”.
Renaisance adalah :
(1492), Mesir. Penemuan lain yang sangat penting artinya terutama untuk
musik ialah ditemukannya mesin cetak pada tahun 1450. Sejak saat itu
cosmpolisitis.
pada abad ke 16 timbullah suatu masa baru dalam sejarah seni yaitu apa
yang dikenal “Seni Barok” yang berlambang sejak kea bad ke 17 hingga
mati dan menderita untuk kepentingan agama), itu maka musik Barok
d. Periode Barok,
Zaman barok dianggap sebagai awal modernitas di Eropa. Musik
Batass antara khayal dan kenyataan menjadi tipis. Perasaan dan emosi
Sebastian Bach dan Friedrich Handel. Opera lahir pada periode ini, opera
adanya tata panggung, tata suara, tata busana, dan gerak serta dramatisasi.
instrumen musik dan warna suara penyanyi. Alat musik yang terkenal
pada masa ini adalah organ/orgel pipa, harpsicord serta lute. Keindahan
dan suasana ceria, agung dan lincah. Kenikmatan ini dapat didengar pada
bentuk musik fuga. Musik yang cukup dikenal pada masa ini yaitu musik
kejelasan, tegas, dan lugas. Istilah ini dipergunakan pada model kesenian
terjaga dalam hal dinamik, frase, dan bentuk serta dilihat secara
keseluruhan, (3) emosi terkendalai yang berarti idak dalam seperti yang
terdapat pada musik karya Mozart dan musik karya Haydn, walaupun
lincah karena adanya nada-nada hias serta akord yang terpecah (broken
atas empat bagian. Ciri-ciri ini menjadi musik klasik tetap terasa indah,
komponis sejamannya.
f. Periode Romantik,
bersumber pada dunia sastra yang muncul dalam dunia estetika musik
sejak awal abad ke-14. Dari pengertian yang agak umum, Romantik sering
kali ditafsirkan sebagai aliran yang lebih condong kepada perasaan dari
pada rasio, lebih dekat kepada mimpi dari pada kenyataan, lebih banyak
mengacu kepada fantasi dari pada aturan-aturan yang mengikat. Sebagai
2. Selalu rindu pada suatu yang tidak ada yang bersumber pada perasaan
tidak panas.
disimpulkan :
tertentu.
gerakkan yang timbul sebagai akibat dari semangat revolusi yang mulai
menjalar ke seluruh Eropa pada akhir abad ke-18 yang mencapai
berdasarkan, irama serta jawa yang bergejolak, lepas dari segala aturan-
aturan yang mengikat serta bentuk-bentuk yang statis dari aliran klasik.
bagi kaum ningrat dan hartawan mulai mendapat tempat dikalangan rakyat
biasa yang selama ini tidak mempunyai kesempatan kecuali dalam musik-
menuju kea rah pembebasan para seniman serta musik dari pengaruh
dalam bentuk yang lebih jelas. Meskipun tokoh ilozart dan Beethoven
terkenal sebagai tokoh klasik besar tapi kenyataannya musik karya mereka
hidup. Banyak karya musik yang tercipta karena diilhami oleh puisi
umpamanya tentang alam dan hal-hal yang nyata. Estetika musik mencari
menyenangkan.
Pada periode ini tumbuh subur kreasi seniman dari berbagai cabang
cabagn seni yang amat jelas. Hal ini tampak pada karya-karya opera
pengalaman mengenal adanya struktur yang paling rinci dan bersatu dalam
pengamatannya.
g. Impressionisme
Romantik akhir Jerman, terutama terhadap musik opera Richard Wagner yang
keindahan yang halus serta oleh hasrat untuk melukiskan hal-hal kecil yang
kesan dan bukan realitas dari alam nyata. Untuk mencapai tujuan ini mereka
Perancis.
h. Ekspressionisme
Bagi mereka lukisan alami yang terlalu realistis hanya cocok untuk lensa
yang bersifat abstrak dari suatu bentuk realitas. Ekspressionisme lebih suka
i. Periode Modern
- Budaya Ontologis
lebih bersifat formal, resmi, dan teratur. Segala sesuatu memiliki aturan
yang jelas sehingga setiap orang memiliki pengertian yang sama akan
dalam musik klasik. Keberadaan aturan yang pakem (jelas dan standart)
dalam musik ini menunjukkan ciri khas dari budaya ontologis. Aturan
pakem itu dapat terlihat dalam partitur yang digunakan dalam musik
pemain pemain musik dalam konser menjadi patokan aturan yang akan
keindahan bunyi antara lain ditinjau dari ritme, warna nada, jumlah nada,
yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari
kehidupan.
dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi
baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi
sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa
luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang
salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari
pengaruh globalisasi.
memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi
bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau
dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan
pengalaman mereka.
Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam
Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah
yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan
hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna
budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap
tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-
laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran
kebudayaan.
semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat
Karena kontak ini tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat
komunikasi global tersebut, dan dalam waktu yang bersamaan hal ini
pemakainya.
terjadi di tempat lain dengan budaya yang berbeda dalam waktu yang
Sikap yang dapat muncul dari sini adalah sikap yang memandang secara
nilai-nilai budaya yang sudah mereka miliki itu, termasuk sikap kritis
dari bangsa Indonesia sendiri terhadap apa yang sudah mereka miliki.
Terkait dengan globalisasi, mitos yang hidup selama ini tentang
Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar
bahwa kita harus berkonsentrasi kepada hal-hal yang bersifat etnis, yang
hanya dimiliki oleh kelompok atau masyarakat itu sendiri sebagai modal
homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu
terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv
Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv
populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari
semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif
tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih
informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang
Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada
dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen
adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya
di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang
Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi
zaman.
Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan
wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya
pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik
gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula
saat ini, eksistensi atau keberadaan kesenian rakyat berada pada titik yang
pengaruh luar maupun dari dalam. Tekanan dari pengaruh luar terhadap
kesenian rakyat ini dapat dilihat dari pengaruh berbagai karya-karya
kesenian populer dan juga karya-karya kesenian yang lebih modern lagi
sekarang ini dapat dianggap tidak sesuai dengan objek-objek dan tujuan
misalnya tari Piring dari Sumatra Barat. Tari Piring ini sesungguhnya
kolaborasi. Untuk menuju kepada tindakan ini harus ada upaya atau
Pada masa ini nilai esteika musik tidak begitu diperhatikan, para komposer
lebih memperhatikan dan mengikuti selera pasar, sehingga nlai-nilai estetika musik
kurang diperhatikan. Munculnya jenis-jenis aliran musik baru hasil dari pemikiran
instan membuat dunia musik indonesia semakin berwarna. Jenis aliran baru seperti
campursari, dangdut koplo, dangdut pantura, congdut (keroncong dangdut), dan the
remix ; semakin menambah semarak dunia panggung hiburan tanah air. Dari sini pula
Musik tradisi Indonesia juga dipengaruhi oleh estetika budaya mistis, hidup ini
merupakan kesatuan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, antara
manusia dengan roh gaib, serta antara manusia dengan seluruh alam semesta ini.
Contoh lain budaya mistis adalah berbagai upacara adat istiadat, tari-tarian yang
sakral, serta seni ukir yang menggambarkan berbagai mitos, legenda, dan sage.
Dalam budaya mistis ada hal-hal yang menjadi perhatian utama bagi individu dalam
Sistem mistik yang menyatukan diri dengan alam gaib. Kesenian bagi masyarakat
tidak hanya sekadar keindahan atau persoalan estetika,tetapi juga terutama persoalan
persatuan diri dengan alam. Seni tradisional, termasuk juga seni musik tradisional,
mempunyai ciri estetika: dibuat berdasarkan budaya mistis, memiliki unsur penyatuan
antara manusia dan alam, dan seni merupakan produk budaya masyarakat. Estetika
masih belum berubah. Walaupun sikap ontologis sampai sekarang terus berkembang
Perbedaan nilai estetika barat dan timur terjadi pada penggunaan partitur dalam
sebuah konser musik. Pada musik klasik barat konser-konser musik selalu
menggunakan partitur sedangkan di musik timur (tradisi) partitur hanya sebagai alat
dokumenasi saja ; ketika konser, para seniman dengan kategori mahir jarang yang
menggunakan partitur. Kebanyakan dari mereka sudah hafal diluar kepala, notasi
Estetika meliputi pembahasan secara umum, yakni teoritis tentang seni dan
Lebih jelas lagi (Hebert Read, 1959) dalam bukunya The Meaning of Art, bahwa seni
kepuasan dari hasil pengamatan, penghayatan dan pemahaman pada sebuah karya
seni. Estetika sering diartikan secara sempit sebagai ilmu tentang keindahan
spektator adalah penikmat. Ketika sedang dan setelah mengamati objek, spektator
akan mendapat pengalaman estetis, seniman yang membuat objek estetis, mengalami
pengalaman artistik (Mikel Dufranne, Lovis Arnand Reid, John Dewey dan Junaedi).
KREATOR
Pengalaman Artistik, KARYA SENI SPEKTATOR
konasi dalam porsi yang seimbang. Inilah sebabnya sebuah karya seni bermutu dapat
2000).
Pengalaman Estetis,
Suatu penilaian terhadap suatu karya seni, yang terjadi pada penikmat yakni
merasakan kesenangan, ketertarikan ada karya seni (Henry Parker, The Principles of
Aesthetic). Persoalan estetis tidak bersifat logikal. Nilai estetis : Ukuran nilai
keindahan yang digunakan. Benturan Estetis Antar Spektator Nilai estetis dapat
mengalami benturan, hal ini terjadi ketika dua atau lebih spektator memiliki nilai
estetis yang berbeda untuk menilai sebuah objek estetis yang sama. Benturan ini
dapat terjadi antara satu masyarakat dengan masyarakat lain, individu yang satu
struktur bentuk karya seni, dasar-dasar penyusunan dari karya, 2) tingkat pemahaman
tentang objek tergantung dari pengalaman, 3) latar belakang pendidikan dan budaya
NILAI NILAI
ESTETIS ESTETIS
A B
SUBJEK SUBJEK
ESTETIS OBJEK ESTETIS
(SPEKTATOR) ESTETIS (SPEKTATOR)
Benturan estetis terjadi ketika nilai estetis yang digunakan seniman untuk
karya seninya tidak selaras dengan nilai estetis yang digunakan oleh spektator.
Misal, ketika kita menonton pertunjukan angklung. Angklung yang dimainkan adalah
angklung diatonis dengan lagu Blue Danube dan angklung pentatonis dengan lagu Es
karena musik ini membuat saya merasakan musik khas Indonesia. Spektator 2 : Saya
senang dengan pertunjukan musik angklung diatonis, karena nadanada yang terdengar
pada tingkatan kedua, yakni kesenangan yang dipengaruhi karena latar belakang
spektator 1 dan spektator 2. Apa saja yang dibahas dari penilaian etnis 1) rasa
ritme, laras, bentuk, merupakan bagian yang langsung bersentuhan dengan proposal
bentuk. Pengalaman estetis merupakan bentuk emosi positif dalam pengertian dapat
dinikmati oleh spektator. Ketika sedang mengamati objek yang tidak disukai, artinya
ketidakmenarikan. Metode Beardsky, mengatakan ada tiga unsur yang menjadi sifat
keindahan karya seni yakni kesatuan unsur, keragaman dan intensitas. Kesatuan
tertentu. Keragaman dalam hal ini musik dapat pada keragaman instrumen,
tertentu antara seluruh bentuk dalam suatu komposisi, hal ini untuk menampilkan
Contoh penilaian estetis Musik Tradisional Kacapi Suling Sunda Suling Sunda
Ungkapkan perasaan Anda, setelah mendengarkan musik tersebut, apalagi bagi kita
yang bukan orang Sunda. - Apakah Anda memiliki rasa senang pada musik tersebut -
Bagian mana saja dari musik tersebut yang dapat menyentuh emosi Anda - Adakah
pengaruh lain setelah mendengarkan musik tersebut Korelasi Karya Seni dengan
Nilai Estetis Sebelum kita memulai latihan mengapresiasi dan membahas tentang
nilai estetis, simbol dan makna, terlebih dahulu kita pahami beberapa karya seni. -
Karya seni yang mengandung emosi dan kognisi - Karya seni yang menyampaikan
suatu gagasan - Karya seni yang hanya mengandung bentuk-bentuk artistic. Menurut
Carrol, unsur dalam karya seni tidak hanya bentuk artistik, namun harus memuat
fungsi dan makna logis. Penikmatan seni musik melibatkan indera penglihatan dan
abstrak. Untuk pembahasan musik tradisi, ukuran nilai estetis adalah kanon atau
pakem, sebagai pedoman baku. Khusus untuk seni pertunjukan, pendekatan yang
dilakukan yakni dengan pendekatan Sebuah karya seni yang memiliki mutu tinggi
membuat karya musiknya. Hal ini dilakukan untuk menghindari antara karya
musik yang berkonsep dan karya musik yang improvisasi, bahkan improvisasi
sebagai berikut :
- Gagasan Dasar, gagasan dasar merupakan fenomena yang kita temukan
dalamnya
- Gagasan Isi, mengenai kebermanfaatan hal baru yang diawarkan, dari segi
Sesuai dengan istilah yang umum dikatakan bahwa musik adalah seni
suara, maka bahan baku atau fundamen musik ada bunyi. Dengan demikian
maka nilai intrinsik musik adalah bunyi / suara yang dapat didengar oleh
telinga manusia. Dalam ilmu akuistik kita mengenal, yaitu: a) Tone; 2) Noise.
instrumen musik. Noise adalah suara-suara yang tidak teratur, seperti suara:
bunyi perang, piring pecah, meskipun sebetulnya tidak begitu mudah untuk
menarik garis pemisah untuk memencari ke 2 istilah ini karena tidak sedikit
alat instrumen musik dalam orkes modern tidak memproduksi Tone tetapi
(dinamika, cepat dan lambat, suara (tempo) atau komplek dan sederhananya
2 unsur tersebut di atas (daya, gerak dan ratio) dan bukan tergantung dari
dasarnya adalah suara-suara tertentu yang berkaitan secara hamonis dan rituis.
seperti: perasaan cinta, perasaan takut, perasaan marah secara kongkrit tapi
maka timbul pertanyaan bagian yang mana dari perasaan yang adapat
sebagian).
Menurut Hanslick gerak adalah salah satu hasil dari perasaan cinta
umpamanya tidak dapat mewakili perasaan cinta itu sendiri. Tetapi ia dapat
Hanya saja bahasa musik adalah elusive (hilang seketika/sesaat/ tidak dapat di
kata dalam sastra sudah mempunyai arti tertentu. Sedangkan suara dalam
musik dapat mempunyai makna kalau dirangkum dengan suara lain (vokal
manusia).
mandiri, lepas dari realitas menurut mereka setiap usaha untuk mengkaitkan
musik dengan apa saja yang berada diluar lingkungan, merupakan
dunia, alam semesta telah dipenuhi oleh suara, seperti: gemerciknya bunyi air,
debur ombak, dan tumpahan grimis dan serta suara-sura fauna lainhya. Selain
itu sejak dilahirkan setiap manusia dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa
macam suara dan bunyian. Kalau suara manusia merupakan sumber dari
melodi, maka tubuhnya atau badannya merupakan sumber dari gerak dan
irama. Meskipun kita tahu bahwa bahasa yang digunakan manusia banyak
bahwa banyak suara-suara dari bunyi ada di alam seperti: kicau burung, desir
angin, gemuruhnya bunyi Guntur, tetesan air hujan dan sebagainya dapat
tingkat kebudayaan yang paling primitif, dimana musik telah ikut serta dalam
yang abstrak yang hanya tunduk pada aturan-aturan musical yang murni.
Kedua, musik sebagai seni penuh ekspresi yang berakar pada pengalaman-
pengalaman manusia.
tentang keindahan suatu karya musik banyak terletak pada pendengar serta
pada kwalitas telinga yagn dimiliki oleh pendengaran. Kesan seketika yang
ditangkap oleh telinga sewaktu mendengar suara musik untuk pertama kalinya
kesan yang ia peroleh hanya sekedar apa yang ia rasa ketika itu tanpa
adalah: dunia suara terorganisir dan berdiri sendiri tanpa kaitan apapun dari
dunia luar.
bagi kekuasaan batin yang lebih dalam. Kenikmatan yang bersifat seketika ini
musik sangat erat kaitannya dengan kemampuan daya apresiasi. Daya serap
mudah dapat menangkap dan menikmati melodi yang ekspresif dari sebuah
lagu bernada atau kemerduan sebuah lagu keroncong. Sebaliknya kita tidak
sebuah simfoni karya Beethoven tanpa adanya usaha untuk mencari bahan-
fungsi bagi manusia itu sendiri. Ada 2 fungsi musik dalam kehidupan
estetis. Kedua, musik sebagai seni yang dapat menimbulkan daya rangsang
harmoni, sedangkan fungsi musik yang kedua lebih banyak bersumber pada
batas karena musik adalah sumber utama dari emosi atau perasaan. Beethoven
pernah berucap tentang fungsi musik: “Agar dapat dapat mengorbankan api
Fungsi musik yang kedua bukanlah merupakan hal yang baru karena
sejak zaman Yunani Kuno suara dan irama merupakan 2 unsur yang masing-
masing berdiri sendiri yang ikut mempengaruhi seni lainnya, seperti: seni tari
lebih dapat merangsang perasaan syahdu, haru, dan indah, bagi telinga
latihan atau didikkan musik, unsur perasaan memegang peranan yang sangat
penting dalam menentukan nilai musik yang didengarnya. Sebaliknya bagi
seorang musikus atau seorang pecinta musik yang terlatih peranan emosi atau
perasaan hanyalah sebagai latar belakang saja: kalau suatu ketika musik hanya
pendengar untuk suatu maksud dan tujuan tertentu, maka fungsi estetis dari
Ditinjau dari segi estetis musik harus dianggap sebagai efek (akibat dan
diartikan sebagai suatu hasil dan bukan yang menghasilkan. Orang seringkali
irama dan kemerduan suara, antara unsur-unsur disonan dan konsonan. Musik
Sebagaimana kita ketahui bahwa seni musik terdiri dari 2 unsur yang
sangat penting, yaitu: Ritme; Melodi; Harmoni. Dari ke 3 unsur ini satu-
satunya unsur yang telah ada pada alam sebelum adanya manusia adalah
“irama”, yaitu unsur yang mengatur gerak irama makhluk yang ada di bumi.
Timbul pertanyaan adakah unsur lain selain irama yang telah disumbangkan
oleh alam terhadap musik? Jawabnya secara langsung tidak ada. Secara tidak
lain: kayu, kulit, logam yang digunakan sebagai sarana untuk membuat alat
musik tertentu.
Berbeda dengan irama, melodi merupakan hasil karya manusia, demikian pula
(Abad ke-9). Walapun demikian harus mengakui, bahwa unsur irama tetap
merupakan fakta-fakta yang sangat penting yang turut mengatur unsur melodi
dijadikan sarana untuk mencapai suatu tujuan, karena pada hakekatnya musik
Pendapat para Autonomis ini meskipun tidak dapat dibantah tapi juga
tidka seluruhnya benar pada dasarnya memang dapat dikatakan bahwa apabila
seseorang berusaha untuk menterjemahkan makna dan tujuan dari suatu biaya
tidak menerangkan arti dari isi tersebut maka besar kemungkinan musik
Menurut Richard Wagner, adalah suatu hal yang keliru kalau seorang
perumpamaan dapat dikatakan bahwa dalam hal bentuk dan isi, musik tidak
dapat disamakan seroang atau siput di mana setiap rumah keong ada isinya
didalamnya. Karena unsur isi telah menyatu dan tersimpan dalam bentuk dan
bukan unsur tambahan yang asing. Sebaliknya isi musik itu sendiri bukan
merupakan satu idea tau perumpamaan yang tidak dapat diterangkan dengan
kata-kata. Oleh karena itu tidaklah relevan kalau kita mempertanyakan apakah
musik itu mempunyai isi, yang pantas dipertanyakan adalah apakah isi
tersebut berada disitu dengan sendirinya, atau isi tersebut telah terkait atau
secara analitis. Dalam kuliah estetika musik ini kita tidak bermaskud untuk
terlalu melibatkan diri secara subjektif dengan aspek pemikir kedua kelompok
tersebut. Selain dari itu kata “indah” itu sendiri dapat menimbulkan
filsafat dan estetikan musik untuk ahli musik. Lepas dari paham kedua
estetika musik tidak dapat berdiri sendiri sebagai konsep tunggal atau sebagai
ilmu seperti: teori musik, sejarah musik psikologi musik serta konsep
perubahan nilai-nilai hidup manusia dari zaman ke zaman. Seperti kita ketahui
bahwa lambang serta cita-cita manusia terhadap dunia seni dan kesusateraan
Yunani Romawi Kuno yang memberi lambang dan cita-cita manusia dalam
seni adalah “keindahan” pada zaman Abad Pertengahan (Abad ke-5 sampai
14) lambang tersebut berubah menjadi kebaikan (goodnes) sejak itu musik
tidak hanya indah saja tapi juga harus indah dan baik. Lambang goodness, ini
akhirnya tidak tahan lama karena sejak munculnya Abad Pencerahan (zaman
Renaissance) manusia sering sadar bahwa seringkali predikat indah dan baik
Sejak kota Wina (Austria) merupakan pusat musik Klasik pada abad
ke-18, musik tersebut tidak lagi hanya sekedar suara pemuas telinga tetapi
juga merupakan seni yang berisikan sari keindahan yang dalam. Bagi
Beethoven umpamanya musik adalah suatu peringatan yang lebih tinggi dari
filsafat.
Musik
Ada tiga komponen utama yang turut terlibat dalam penentuan Kriteria
1. Musik itu sendiri sebagai suatu seni yang terdiri dari bunyi dan
Oleh karena musik adalah seni suara (bunyi) maka komponen tersebut
kenyataan masih sebagai seni tidak dapat hadir begitu saja tanpa adanya usaha
dari manusia. Karena dari ke 3 unsur pokok musik yang kita ketahui, yaitu
irama, melody, harmoni, hanya unsur iramalah yang tersedia pada alam.
Sedangkan 2 unsur yang lainnya, yaitu: unsur melodi dan harmoni adalah
ditinjau dari segi teori dan psikologi musik. Selain dari nilai intrinsik tingkat
yang mengatakan, bahwa musik adalah dunia suara yang mandiri tanpa kaitan
apapun dengan dunia di nilai keindahan sebuah karya musik sebagian besar
musik itu indah, tanpa mempersoalkan unsur tambahan lainnya yang berasal
dijadikan suatu bahasa yaitu bahasa perasaan yang dapat berfungsi tidak
tertentu. Pendapat ini terutama didukung oleh kenyataan, bahwa suara (bunyi)
pengalaman manusia.
antara kedua komponen ini dengan komponen nomor 2 (alam), juga banyak
alami sebagai kosmos tempat dimana manusia lahir, hidup, dan dibesarkan,
sedikit banyak turut mempengaruhi warna serta sifat-sifat dari musik. Faktor
iklim, udara, lingkungan, serta keadaan geografi suatu daerah sedikit banyak
turut menentukan warna serta sifat musik yang dihasilkan sifat musik dari
bangsa atau rakyat dan yang hidup dalam iklim dingin umpamanya agak
berbeda gengan musik rakyat yang hidup dalam alam yang beriklim panas,
dimana sifat lepas dan keterbukaan lebih menonjol. Demikian pula sifat dan
karakter dari musik suatu rakyat yang hidup dalam suasana lingkungan penuh
penindasan dan pengekangan seperti rakyat negara Amerika yang hidup dalam
alam perbudakkan akan sangat berbeda dengan lagu-lagu rakyat yang hidup
tinjauan musik, tentang hubungan musik dan realitas, tentang isi serta
ungkapan yang terkandung di dalam musik, tentang perubahan nilai serta cita-
cita manusia terhadap kesesuaian dari zaman ke zaman, tentang fungsi musik
musik, manusia, alam; maka timbul pertanyaan apa sebetulnya yang indah
dalam musik itu atau unsur-unsur apa saja yang menyebabkan musik menjadi
indah? Atau kalau dalam kalimat ilmu estetika apa kata hakekat keidnahan
musik tentu terutama sekali harus bersifat musikal, yaitu ia harus berada
dalam rangkaian suara (bunyi) yagn terdapat dalam musik itu sendiri, tanpa
memerlukan suatu apapun dari luar serta tanpa mengaitkannya dengan sesuatu
apapun yang berasal dari luar musik. Pengertian istilah musik yang ingin kita
terkankan disini ialah: pada pengertian bahwa musik adalah suatu seni yang
universal yang dapat dimengerti, atau paling tidak dapat dirasakan oleh setiap
orang, baik itu musik vokal maupun musik instrumental. Karena dalam arti
yang luas sebetulnya tidak terdapat perbedaan yang mendasar antara sebuah
lagu rakyat yang sederhana dengan sebuah fuga karya Bachatau sebuah
simfoni karya Beethoven. Hanya saja perlu kita akui bahwa kadang-kadang
sebuah karya musik tertentu agak sukar dimengerti dan karya musik yang lain.
Seorang pendengar bisa saja menikmati sebuah karya musik tanpa banyak
tahu tentang ilmu musik karena kebetulan terdapat unsur-unsur yang sesuai
tentang tiga unsur utama musik, yaitu: melodi, ritme, dan harmoni sangat
yang paling awam tentang ilmu musik yang paling menentukan adalah unsur
melodi. Bagi mereka yang agak baik pengertiannya, unsur irama akan
menjadi melodi yang merdu baik berupa suara tanggal maupun dikombinasi
dengan unsur irama dan harmoni. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa
unsur yang paling menonjol serta maupun menimbulkan kesan indah dalam
musik tidak lain adalah unsur melodi karena kesan atau rangsang pertama
pendengar adalah melodi lalu timbul pertanyaan unsur apa dari melodi yang
lincah dan selaras diantara suara/bunyi yang enak didengar, terutama antara
suara-suara konsonan dan kontras, antara suara-suara yang naik dan turun,
unsur irama yang merupakan urat nadi atau jantungnya musik. Dalam
datang agak terlambat, yaitu unsur harmoni yang seperti halnya dengan
dapat dimengerti secara menyeluruh, dan internasional. Hal ini tampak dalam
mengangkat manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Karena itu, musik klasik
bunyi dengan musik program secara tidak langsung menciptakan musik yang
alamiah atau wajar dan indah. Seperti Tuhan Sang Pencipta yang menciptakan
alam raya yang seimbang. Seniman jaman klasik percaya bahwa alam sendiri
belum memiliki ciptaan musik yang alamiah atau wjar dan isndah seperti Sang
atau karya musik kamar lainnya seperti kwartet gesek. Secara ringkas
Bagian kedua, ada pengolahan harmoni dari dua tema, dan juga dengan
gagasan lain dari eksposisi. Bagian ketiga, dan tema muncul kembali
dalam keharmonisan.
Tema 1 berjiwa dinamis, dengan tempo allegro molto e con brio dalam
C minor, bentuk sonata tanpa coda, harmoni berupa suatu Cadence dari Es
disebut masa Wina. Kali ini kia akan ambilkan dua cuplikan cerita
karya opera Mozart. Karya pertama opera Don Giovani (1787) yang
Anna, Don Giovani membunuh ayah wanita itu. Usaha Don Giovani
Zerlina (ikutlah aku ...) sedangkan Maseto pacar Zerlina yang ditahan
oleh Leporello berteriak, biarla aku, pergilah, Zerlina (Prier, 1993 84)
sedangkan pada birama 356 terjadi akord V7 (D7) sampai birama 357
dua orang pecinta. Cerita ini dimainkan enam orang pemeran. Berawal
pria tenang sifat wanita. Don Alfonso yakin bahwa keseiaan para
2. Musik Tradisi
Dalam festival gamelan tingkat internasional yang diadakan di Yogyakarta
pernah ada satu kelompok dari luar negeri yang penampilannya tepat dan kompak
sehingga bagus namun oleh para empu gamelan dianggap bukan permainan
karawitan. Para ahli gamelan mengatakan bahwa itu bukan gamelan namun
persisi pukulan ketukan namun harus ada rasa, kapan antar pemain berkomunikasi
maka tidak hanya wirama saja namun juga ada nilai-nilai keindahan berupa
bukan pada hitungan matematis ketukan yang persis tetapi justru terletak pada
maka Irwansyah Harahap menulis sebagai berikut: “1.Musik hanya bisa dipahami
berdasarkan konteks kultural dimana musik itu berada; 2.Musik tidak dapat diberi
nilai baik atau buruk, karena masing-masing masyarakat memiliki kaedah estetis
maupun etis tersendiri terhadap musiknya; ……. “ (Harahap, 2001: 3). Kriteria
konteks budaya etniknya. Nilai-nilai etis dan estetis kebudayaan masyarakat Barat
akan berbeda dengan masyarakat Timur demikian pula dalam hal musik yang
gaya Semarangan berasal dari daerah Semarang, begitu juga dengan istilah
tradisi. Karya Ki Narto Sabdo yang populer dikalangan masyarakat Jawa Tengah
bahkan sampai ke luar Pulau Jawa yaitu lagu Prahu Layar dalam laras pelog
pahet nem. Dalam aturan karawitan tradisi penggunaan laras pelog pathet nem
nada 4 identik dengan pelog lima sedangkan nada 7 identik dengan pelog barang.
Namun apa yang terjadi pada lagu Prahu Layar, sang komposer menggunakan
kedua nada tersebut dan menurut nilai keindahan musik terasa enak didengar.
Nada 4 (pat) digunakan pada intro dan juga pada lagunya sedangkan nada 7
6 7 6 5 4 6 2 1
a-lon ba-nyu-ne wis be-ning
penilaian indah terhadap bunyi yang dihasilkan oleh angklung tersebut tidak dapat
dilepaskan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Sunda. Masyarakat
Sunda dikenal sebagai masyarakat yang akrab atau dekat dengan lingkungan
alam. Mereka memandang lingkungan hidupnya sebagai sesuatu yang indah, yang
dengan lingkungan alam tampak pada tindakan mereka untuk menjadikan bahan-
bahan dari lingkungan sekitar, misalnya bambu, sebagai bagian dari kebutuhan
Ditinjau dari aspek musikal, bunyi yang dihasilkan dari instrumen dari bambu
oleh Tedi Nur Rochmat berikut (bar 31 – 42) dengan menggunakan angklung
Sunda/Indonesia.
Kesan apa yang kamu peroleh setelah mendengarkan potongan lagu
masyarakat Sunda, yang dapat kamu peroleh. Diskusikan hasil temuan kamu
Simbol tidak hanya tampak pada instrumen, tetapi juga pada suara
manusia. Sekarang, mari kita dengarkan melodi awal dalam lagu Keroncong
berikut:
Keroncong Kemayoran
penyanyi dalam jenis/genre musik lainnya. Apa yang kamu rasakan ketika
satu contoh musik yang dapat dipandang memiliki simbol musikal dan non-
temanmu.
F. Rangkuman
Musik adalah keindahan suara yang dapat didengar. Sumber suara ini terdapat dua
macam asalnya yang dihasilkan oleh alat-alat, dan yang dihasilkan oleh manusia.
Suara yang dihasilkan oleh alat-alat disebut instrumental, sedangkan suara yang
dan dinamik. Selain hal dasar tersebut ada juga elemen pendukung diantaranya
ontoligis, yaitu sebuah budaya yang masih memegang prinsip-prinsip yang bersifat
pakem atau baku. Di era setelan krisis moneter pakem-pakem tersebut mulai luntur
dan muncul karya seni yang mengedepankan selera pasar. Jenis karya seni bersifat
1. Musik itu sendiri sebagai suatu seni yang terdiri dari bunyi dan suara beserta
2. Manusia sebagai unsur penerima dan pendengar musik beserta segala aspek
kehidupannya.
3. Alam beserta segala makhluk yang terdapat didalamnya yang turut mempengaruhi
kehidupan manusia.
G. Daftar Pustaka
Agus Sachari, Estetika Makna, SImbol dan Daya, Institut Teknologi Bandung,
Bandung, 2002
Deni Junaedi, Estetika Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai, ArtCiv, Yogyakarta, 2013
Dharmo Budi Suseno, Lantunan Shalawat dan NAsyid, Media Insyani, Yogyakarta,
2005
Djohan, Terapi Musik Teori dan Aplikasi, Galang Press, Yogyakarta, 2006
Esa Poetra Adjie, 1001 Jurus Mudah Menyanyi, DAR Mizan, Bandung, 2005
Hendrizal, Studi Analisis : Nilai-Nilai Esetika Lokal Dalam Musik Gamat, Ekspresi
Seni, Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, ISI Padang Panjang, ISSN ;
1412 1662, Volume 15 No 1 Tahun 2013
Simanungkalit, Teknik Vokal Paduan Suara, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2008
Made Bambang Oka Sudira, Ilmu Seni Teori dan Praktek, Intan Prima, Jakarta, 2010
Novi Anoegrajekti dkk, Estetika Sastra, Seni, dan Budaya, UNJ Press, Jakarta, 2008
Pande Made Sukerta, Metode Penyusunan Karya Musik (Sebuah Alternatif), ISI Press
Solo, Surakarta, 2011
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/harmonia/article/view/747/682