Anda di halaman 1dari 17

Alat Musik Tradisional

Dari Kab. Larantuka, Sikka, Ende,


Bajawa, dan Manggarai
Kelompok 2
1. Natalia D. I. Tukan
2. Wamasi Musdin
3. Marianus M. B. LERAQ
4. Putra B. Agung
5. Lusia M. M. Bediona
6. Daniela Haliwalla
7. Febri Y. K. Making
8. Fransiska B. Roma
Alat Musik Secara umum fungsi alat musik
tradisional ini tentunya berfungsi
Tradisional untuk mengiringi musik-musik yang
Alat musik tradisional terdapat di kalangan masyarakat. Alat
adalah alat musik yang
berkembang secara turun
musik tradisional ini tentunya
menurun pada suatu mengiringi acara-acara adat yang di
daerah, yang digunakan setiap daerah di Indonesia.
untuk mengiringi sebuah Disini kami akan menjelaskan
musik-musik yang terdapat
dikalangan masyarakat mengenai alat musik yang berasal
daerah tersebut. dari Kab. Larantuka, Sikka, Ende,
Bajawa dan Manggarai.
Part 01
Alat Musik Tradisional
dari Kab. Laran tu ka
Tatabuang
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, alat musik ini dibawa oleh
suku Maluku ke Flores Timur, sehingga memiliki kemiripan dengan alat
musik daerah Maluku, yakni Totobuang.

Cara Memainkan Tatabuang


Alat musik ini di mainkan dengan cara dipukul. Biasanya alat
musik ini digantung lalu dipukul atau diletakkan di pangkuan
sambil di pukul.

Bahan dari Tatabuang


Alat musik ini terbuat dari kayu sukun. Bagian tengah kayu kemudian
dihilangkan untuk resonansi.
Part 02
Alat Musik Tradisional
d a r i K a b . S i k k a
Gendang Waning
Sejarah Gendang Waning

Waning adalah alat musik seperti Waning biasanya dimainkan


gendang. Alat musik ini terbuat
dan diselaraskan secara
dari batang kelapa dan kulit sapi
bersamaan dengan Gong dan
atau kambing yang sudah
dikeringkan. Waning (gendang)
Sa'ur sehingga menghasilkan

itu ada dua jenis yaitu gendang irama yang pas agar enak
Pada dasarnya Gong Waning ini
besar dan gendang kecil. didengar.
digunakan untuk mengiring tarian.
Sehingga irama yang dimainkan juga
mesti selaras dengan gerakkan tari.
Gendang Waning
Alat musik tradisional Kabupaten Sikka ini sering digunakan ketika ada
ritual adat. Tetapi seiring laju zaman, alat musik ini bisa dimainkan
dalam acara atau lomba di daerah, bahkan sekarang hampir setiap acara
seremonial pemerintahan di Sikka.

Cara Memainkan Gendang Waning


Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Cara
memainkan waning itu dengan cara menabuh dengan kayu dan juga
bisa langsung pakai tangan. Dengan anggota 8 orang, para pemain alat
musik tradisional tampak kompak dan semangat memainkannya.

Bunyi Gendang Waning


Meski tanpa notasi, alat musik tradisional itu tetap menghasilkan nada
yang khas. Bunyinya yang kencang dan gema gong mampu memukau
para tamu, apalagi disertai dengan syair-syair daerah dan tarian adat.
Part 03
Alat Musik Tradisional
d a r i K a b . E n d e
S a t o Cara Memainkan Sato

Sato merupakan salah satu alat musik tradisional yang terdapat di


Alat musik tardisional Sato idealnya dimainkan enam(6) orang, namun
Desa Watukara Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende Nusa Tenggara
dalam pementasannya pemainnya dapat bertambah termasuk penyanyi
Timur. Sato adalah salah satu alat musik petik yang mempunyai
dan penari.Perpaduan pemain musik, Penyanyi dan Penari akan
keunikan karena terbuat dari buah Maja atau bila dalam bahasa
menghasilkan orkestra alat musik tradisional Sato. Sanggar music
setempat. Sato hampir mirip dengan biola. Teknik permainannyapun
yang masih aktif memainkan alat music tradisional Sato adalah
hampir sama. Pada awalnya dawai Sato terbuat dari serat daun lidah
Sanggar seni Mutulo,o Desa Waturaka.
buaya yang dikeringkan lalu dijalin dengan getah kenari. Sekarang

dawainya menggunakan tali senar nomor 4, sedangkan alat geseknya

berbentuk busur kecil dengan tali dari bahan ijuk.


Part 04
Alat Musik Tradisional
d a r i K a b . B a j a w a
GA'A LI
GA'A LI merupakan nama alat musik tradisional di Kabupaten Ngada yang terbuat dari
bambu. Ga'a artinya tempat penyimpanan makanan babi, dan Li artinya bunyi. Perangkat
utama alat musik ini adalah bambu (ga'a) yang dirancang secara bagus. Ukurannya satu
buku bambu. Ga'a menghasilkan bunyi ketika dipukul. Untuk menghasilkan bunyi yang
bagus, perancang musik menambah beberapa instrumen lainnya seperti bila bambu, bambu
bulat (tobo) yang berfungsi menghasilkan bunyi bass dan senar sebagai pengikat. Kemudian
dibuat dua buah stick (tongkat) ukuran 15 sentimeter untuk memukul ga'a.

Alat musik ga'a li hanya menghasilkan nada F sehingga tidak semua lagu bisa diiringi oleh
alat musik tersebut. Sebagian besar lagu daerah Bajawa bisa diiringi ga'a li karena lagu
daerah Bajawa banyak memiliki nada dasar F. Pembuatan alat musik ga'a li terinspirasi dari
bunyi ga'a yang biasa dilakukan orang-orang zaman dulu. Pada zaman dulu, pola peliharaan
ternak babi tidak diikat tetapi dilepas bebas di wilayah kampung bahkan hutan belukar. Babi
berkeliaran mencari makan sendiri di hutan. Tuan babi hanya memberi makan pada pagi hari
dan sore hari.
GA'A LI
Ga'a li di Desa Keligejo tetap terjaga dengan baik lewat Sanggar Seni Muri Masa yang selama
ini menjadi binaan Dinas PKPO Kabupaten Ngada. Alat musik ini hanya terdapat di beberapa
kampung Desa Keligejo, Kecamatan Aimere. Ga'a li sebagai alat musik yang unik yang sudah
menjadi aset pariwisata. Wisatawan yang mengunjungi ke kampung tradisional Belaraghi
sering menikmati alunan musik ga'a li.

Ga'a li merupakan seperangkat alat musik yang dirancang dari bambu. Perangkat utamanya
adalah ga'a yang berfungsi sebagai iringan. Ga'a dibunyikan dengan cara dipukul
menggunakan stik, sedangkan tobo dengan cara membentur dengan tanah. Ga'a sebanyak
enam unit dan tobo empat unit (bass). Jumlah pemain ga'a li 12 orang. Alat musik ini bisa
dikolaborasikan dengan gitar dan orgel.
Part 05
Alat Musik Tradisional
d ar i K ab .M an g g arai
1 Kepitling 2 Sejarahnya Penemuan kepitling, berawal dari kegelisahannya,
untuk memberikan kontribusi bagi dunia seni yang
sangat dihormatinya. Kalau dirinya hanya
mempelajari, dan menjaga peralatan musik yang
Begitulah alat musik bambu ini disebut. Nama ini, “Tertidurnya” Kepitling bukanlah tanpa alasan.
sudah ditemukan, berarti ia hanyalah hamba atas
tentu terdengar sangat asing dan tidak sepopuler, Minimnya antusiasme dan dukungan terhadap
penemuan yang sudah ada.
alat alat musik bambu lainnya, seperti angklung, Kepitling, menjadi alasan utama Germanus Gelang,
kolintang, suling dll. untuk tidak lagi memproduksi Kepitling. Sejak Terbuat dari Apa
penemuannya pada tahun 2005, ia hanya mampu
3 Kepitling?
Sejak penemuannya di tahun 2005, Kepitling hanya
menjadi pengetahuan yang terbatas dalam komunitas memproduksi dua Kepitling.

seni. Bahkan keberadaan alat musik bambu ini, baru Produksi pertama, dibeli mantan Bupati Manggarai Bambu menjadi material dasar alat musik Kepitling.
diketahui tim Media Center Diskominfo Manggarai Christian Rotok, pada tahun 2007. Tidak lama Konstruksi dan mekanisme kerja Kepitling, sama
Timur pada tahun 2017. berselang, Kepitling keduanya, rusak akibat bencana seperti alat musik piano dan dimainkan oleh seorang

angin puting beliung. Sejak saat itu, Kepitling hanya pemain. Kepitling dimainkan dalam nada pentatonik

pernah dipentaskan dua kali dan tidak pernah dan pelok, baik untuk melodi ataupun untuk

diproduksi kembali. mengiringi sebuah lagu.


👈 Kepitling
T H A N K Y O U

Anda mungkin juga menyukai