Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TARI SAMAN

Di susun oleh :
1. Kinanti Tri Wahyuni
2. Kayla Aulia Zahra
3. Najla Laiqa Sakhi
4. Alnayra Anandiva Sujatmiko
5. Mutiara Cahya Anjani
Pengertian Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa
Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.
Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya
Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.

Sejarah Tari Saman


Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan
oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari
dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan
Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada
Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari
saman menjadi salah satu media dakwah.

Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat
merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW.

Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung).
Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga
penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan
sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu,
peristiwa atau upacara tertentu.

Tari saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan
kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya.
Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang
menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut
Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan
yang kompak dan harmonis.

Ciri-ciri Tari Saman


1. Gerakan
Ada dua unsur yang terdapat dalam gerakan tari saman, adapun gerakan tersebut yakni
gerakan tepuk tangan serta gerakan tepuk dada.
2. Lagu Pengiring
Berbeda dengan jenis tari lainnya seperti tari serampang dua belas, tarian saman memiliki
ciri khas dalam lagu pengiringnya yakni berupa syair-syair bernuansa islam sebagai usaha
menyisipkan dakwah dalam hiburan gerak berirama tersebut. Tak heran jika pada masa lalu
tarian ini juga kerap disebut dengan tari dakwah sebagai upaya penyebaran ajaran islam
kepada masyarakat aceh.
3. Tanpa Alat Musik
Tari saman murni sebenarnya sedikit berbeda dengan tarian yang kini kerap dipertunjukkan
dalam acara hiburan. Hal ini merujuk pada alat musik pengiring, jika pada era modern saat
ini tari saman telah mendapatkan inovasi dengan adanya musik pengiring namun pada masa
lalu tarian ini tidak diiringi dengan alat musik. Suara dan lagu pengiring pertunjukan saman
berasal dari suara yang dilantunkan oleh para penarinya.
4. Pesan Dakwah
Masih tentang ciri utama tari saman, hal ini yang sangat jarang ditemukan pada jenis tarian
lain di Indonesia. Jika di jawa kita mengenal seni tradisional gamelan dan wayang sebagai
salah satu media dakwah Wali Songo dalam menyebarkan agama islam, di aceh media
dakwah tersebut berupa tarian yang kini dikenal dengan sebutan tari saman.
Momen pertunjukan tari saman pada jaman dulu diiringi dengan pesan dakwah semacam
pengajian yang diberikan oleh seorang ulama kepada para penari yang otomatis
diperdengarkan pula bagi orang-orang yang melihat pertunjukkan tersebut.
Makna dan Fungsi
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat
untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang
berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman
juga berisi petuah-petuah dan dakwah.

Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering
berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.

1. Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian : Rengum, yaitu sebagai


pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar
pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung
secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian
kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang
penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang
tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan
oleh penari solo.

Pola lantai Tari Saman


1.Pola Lantai Vertikal
Pola lantai vertikal (lurus) adalah penari membentuk garus vertikal, yaitu lurus dari depan ke
belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini menampilkan kesan yang sederhana namun kuat.
Makna pola lantai vertikal pada tari saman adalah melambangkan antara hubungan manusia
dengan tuhannya, karena pada dasarnya tuhan adalah sang pencipta kehidupan, tidak
terkecuali manusia.

2.Pola Lantai Horizontal


Pola lantai horizontal adalah penari berbarus membentuk garis lurus ke samping. Makna pola
lantai horizontal pada tari saman adalah melambangkan antara hubungan manusia dengan
manusia lainnya, yang pada dasarnya saling membutuhkan satu sama lain.
Kostum Tari Saman
Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
 Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi
disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
 Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang
putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju
bertangan pendek) celana dan kain sarung.
 Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan
warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan
identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan,
kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.

Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri
kita sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa. Baru-baru
ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunami pada
26 Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga dengan kesenian yang kita miliki,
dan melestarikannya agar tidak punah.

Anda mungkin juga menyukai