Anda di halaman 1dari 16

1. Perhatikan jenis karya sastra berikut!

1) Cerpen
2) Novel
3) Syair
4) Dongeng
5) Pantun
6) Fabel
7) Gurindam
8) Legenda
Jenis puisi rakyat terdapat pada nomor ….
a. 1 dan 3
b. 2 dan 5
c. 3 dan 7
d. 4 dan 8
Jawaban:

2. Jenis pantun yang berisi sebuah pertanyaan disebut juga ….


a. pantun nasihat
b. pantun jenaka
c. pantun teka-teki
d. pantun muda-mudi
Jawaban:

3. Ciri dari syair yang tepat adalah ….


a. setiap bait terdiri atas enam larik
b. setiap larik, terdiri atas delapan sampai enam belas suku kata
c. berima a-b-a-b
d. semua lariknya merupakan isi
Jawaban:

4. Perhatikan ciri-ciri berikut!


1) setiap bait terdiri atas empat larik
2) setiap larik terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata
3) berima a-b-a-b
4) setiap bait merupakan satu kesatuan yang memiliki hubungan sebab akibat
5) umumnya, berisi hiburan
6) Semua lariknya merupakan isi
7) Biasanya, bahasa yang digunakan berupa kiasan

Ciri-ciri pantun terdapat pada nomor ….


a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 3 dan 5
d. 4 dan 7
Jawaban:

5. Salah satu jenis puisi lama atau puisi rakyat yang berasal dari India adalah ….
a. Gurindam
b. Seloka
c. Pantun
d. syair
Jawaban:
6. Kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek dan satu predikat dinamakan ….
a. kalimat kiasan
b. kalimat ganda
c. kalimat majemuk
d. kalimat tunggal
Jawaban:

7. Persamaan antara syair dan gurindam terletak pada ….

a. Rima
b. jumlah suku kata
c. jumlah larik
d. sampiran dan isi
Jawaban:

8. Perbedaan antara pantun dan seloka terdapat pada ….


a. jumlah suku kata
b. jumlah larik
c. jumlah bait
d. rima
Jawaban:

9. Karmina merupakan salah satu jenis puisi rakyat. Karmina dapat disebut juga sebagai ….
a. pantun mini
b. pantun kilat
c. pantun singkat
d. pantun dua larik
Jawaban:

10. Talibun adalah salah satu jenis puisi rakyat yang isinya menjelaskan tentang ….
a. Nasihat
b. nilai kehidupan
c. permasalahan
d. pengalaman
Jawaban:

11. Perhatikan teks berikut!


Bertobatlah manusia ciptaan-Nya
Taatilah perintah-Nya
Jauhilah larangan-Nya
Niscaya, doamu diterima-Nya

Berdasarkan ciri-cirinya, teks tersebut termasuk dalam jenis ….


a. Pantun
b. syair
c. gurindam
d. seloka
Jawaban:

12. Perhatikan pantun berikut untuk menjawab soal nomor 12 dan 13!
Jalan-jalan bertemu kenalan
Senangnya diajak makan kerang
Ayo patuhi marka jalan
Tuk keselamatan semua orang
Berdasarkan isinya, pantun tersebut termasuk dalam jenis ….
a. pantun jenaka
b. pantun orang tua
c. pantun nasihat
d. pantun muda-mudi
Jawaban:

13. Perhatikan pantun berikut untuk menjawab soal nomor 12 dan 13!
Jalan-jalan bertemu kenalan
Senangnya diajak makan kerang
Ayo patuhi marka jalan
Tuk keselamatan semua orang

Sampiran pantun tersebut terdapat dalam larik ….


a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
Jawaban:

14. Berikut ini yang merupakan contoh gurindam adalah ….

a. Ke sekolah luruskan niatmu


Tekadkan hati mencari ilmu
Tak ada rugi belajar tiap waktu
Supaya baik masa depanmu

b. Kalau keladi sudah ditanam


Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas

c. Barang siapa tidak berilmu


Bagaikan kursi tidak bertumpu

d. Siang-siang makan bakwan


Orang ganteng pasti dermawan
Jawaban:

15. Perhatikan teks berikut!


Hidup di dunia sebentar saja
Maka jangan kau siakan saja
Beramal baik selagi bisa
Selagi nyawa dikandung raga

Alasan teks tersebut termasuk dalam puisi rakyat jenis syair adalah ….
a. memiliki larik genap, yaitu empat larik
b. berisi tentang permasalahan hidup
c. berisi tentang nasihat
d. semua larik berupa isi
Jawaban:
16. Perhatikan teks berikut!
Jalan-jalan ke Cianjur
Jangan lupa membeli moci
………
………

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut agar menjadi pantun nasihat yang baik adalah ….
a. Kalau pernah pergi ke Cianjur
Pasti ingin kembali lagi

b. Kalau ingin hidup mujur


Jadilah anak yang berbakti

c. Apabila ingin obat manjur


Pergilah ke orang sakti

d. Si Budi anak yang jujur


Jujur harus dari hati
Jawaban:

17. Kalimat majemuk konsesif terdapat pada kalimat ….

a. budi yang baik selalu dijaga, akan bahagia hidup kita


b. sungguhpun bahagia hati orang tua, memiliki anak yang setia
c. jagalah selalu laku, agar hidup lebih bermutu
d. belajarlah dengan hati, agar dapat meraih mimpi
Jawaban:

18. Perhatikan teks berikut!


Kapal berjalan dengan layar berjajar
Akhirnya merapat di pantai yang landai
Membawaku ke kampung untuk pulang
Jika kamu rajin belajar
Pasti akan mudah menjadi pandai Hingga lulus dengan hasil gemilang

Bukti bahwa teks tersebut termasuk dalam jenis puisi lama talibun dapat diketahui dari ….

a. jumlah bait
b. jumlah larik
c. bentuk rima
d. bagian isi
Jawaban:

19. Perhatikan kedua teks puisi rakyat berikut!


Teks 1
Terdengarlah suara azan
Memanggil seruan menghadap
Tuhan Tengadah doa kami panjatkan
Seraya memohon segala ampunan
Teks 2
Jalan-jalan ke Kota Bandung
Jangan lupa mengajak kawan
Jangan jadi anak yang badung
Agar punya banyak teman

Perbedaan kedua teks puisi rakyat di atas adalah ….


a. teks 1 memiliki 10-14 suku kata, sedangkan teks 2 memiliki 8-12 suku kata
b. teks 1 merupakan jenis pantun, sedangkan teks 2 merupakan jenis syair
c. teks 1 tidak memiliki sampiran, sedangkan teks 2 memiliki sampiran
d. teks 1 memiliki sampiran, sedangkan teks 2 tidak memiliki sampiran
Jawaban:

20. Di bawah ini, larik puisi rakyat yang berisi kalimat seru adalah ….
a. Wahai kalian pemuda bangsa
b. Ingatlah selalu jasa pahlawan
c. Yang telah membawa negeri merdeka
d. Dengan menyingkirkan para lawan
Jawaban:

21. Cerita rakyat yang bercerita tentang asal usul sebuah tempat disebut ….
a. Sage
b. Legenda
c. fabel
d. mitos
Jawaban:

22. Dalam cerita fabel, tokoh yang digambarkan adalah ….


a. seorang raja yang memiliki kesaktian
b. putri raja yang cantik
c. orang yang malang, tetapi memiliki hati yang baik
d. binatang yang memiliki watak dan budi seperti manusia
Jawaban:

23. Salah satu ciri legenda adalah …


a. cerita tentang seorang tokoh yang dianggap penting
b. cerita dianggap benar-benar terjadi
c. terdapat nilai moral
d. merupakan cerita bersambung
Jawaban:

24. Ciri bahasa cerita fabel adalah naratif. Maksud dari ciri bahasa naratif adalah ….
a. cerita dijelaskan secara rinci
b. banyak menggunakan kalimat penjelasan
c. diceritakan dalam bentuk narasi dan dialog
d. menggunakan makna kias
Jawaban:

25. Fabel dan legenda memiliki struktur yang sama. Struktur teks fabel dan legenda, yaitu ....p
a. pengenalan—konflik—resolusi—koda
b. orientasi—komplikasi—resolusi—koda
c. pembuka—isi—konflik—koda
d. orientasi—resolusi—reorientasi—koda
Jawaban:

26. Struktur cerita fabel yang berisi tentang penyelesaian masalah yang terjadi adalah ….
a. Orientasi
b. Komplikasi
c. Resolusi
d. Koda
Jawaban:

27. Bacalah kutipan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 27 dan 28.

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa
berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang- binatang yang
berada di taman itu.

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak
bisa pergi ke mana-mana.

“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat
dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat
mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang
paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.

Latar tempat pada kutipan fabel tersebut adalah ….


a. di tengah hutan
b. sebuah taman
c. ranting pohon
d. kerajaan rimba
Jawaban:

28. Bacalah kutipan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 27 dan 28.
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa
berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang- binatang yang
berada di taman itu.

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak
bisa pergi ke mana-mana.

“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat
dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat
mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang
paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.

Watak tokoh semut pada kutipan fabel tersebut adalah ….


a. Pembohong
b. Sombong
c. Licik
d. Acuh
Jawaban:
Perhatikan kutipan legenda berikut untuk menjawab soal nomor 29, 30, dan 31! Legenda Terbentuknya Pulau Bali
1) Menurut legenda cerita rakyat yang beredar, Pulau Bali dan Jawa pada awalnya tergabung. 2) Berawal dari kisah
Siddhi Mantra, seorang Brahmana yang memiliki anak bernama Manik Angkera yang suka menghambur-hamburkan
harta Ayahnya dengan cara berjudi.
3) Siddhi Mantra adalah orang yang kaya raya, namun karena kelakuan anaknya yang mempertaruhkan hartanya dalam
berjudi sampai habis, lalu berhutang pada orang lain. 4) Melihat kesulitan anaknya konon atas petunjuk Sanghyang
Widhi, Sidhimantra menemui Naga Sakti penjaga harta karun di kawah Gunung Agung.
5) Utang Siddhi Mantra akhirnya terbayar atas bantuannya Naga. 6) Sayangnya, Manik Angkera masih tetap suka
berjudi. 7) Demi harta, sang anak menemui sendiri sang Naga dan berhasil menipunya. 8) Karena marah, Naga pun
membakar Manik Angkera hingga meninggal.
9) Siddhi Mantra yang merasa kasihan kepada anaknya, memohon dengan penuh belas kasihan kepada Naga untuk
menghidupkan kembali anaknya. 10) Naga yang masih memiliki rasa kasihan itu pun mengabulkan permintaannya.
Setelah Manik Angkera hidup kembali, Siddhi Mantra mengeluarkan mata air persis tepat di antara mereka berdua
berdiri, dengan maksud agar anaknya bisa terpisah dengannya dan bisa mandiri. 12) Lama-kelamaan tanah tempat
Mereka berdiri dipisahkan oleh air dan membentuk sebuah pulau kecil. 13) Pulau yang terbentuk itu adalah pulau Bali
yang kita kenal sampai sekarang.

Struktur legenda bagian orientasi terdapat dalam paragraf ….

pertama

kedua

keempat

kelima

Perhatikan kutipan legenda berikut untuk menjawab soal nomor 29, 30, dan 31! Legenda Terbentuknya Pulau Bali
1) Menurut legenda cerita rakyat yang beredar, Pulau Bali dan Jawa pada awalnya tergabung. 2) Berawal dari kisah
Siddhi Mantra, seorang Brahmana yang memiliki anak bernama Manik Angkera yang suka menghambur-hamburkan
harta Ayahnya dengan cara berjudi.
3) Siddhi Mantra adalah orang yang kaya raya, namun karena kelakuan anaknya yang mempertaruhkan hartanya dalam
berjudi sampai habis, lalu berhutang pada orang lain. 4) Melihat kesulitan anaknya konon atas petunjuk Sanghyang
Widhi, Sidhimantra menemui Naga Sakti penjaga harta karun di kawah Gunung Agung.
5) Utang Siddhi Mantra akhirnya terbayar atas bantuannya Naga. 6) Sayangnya, Manik Angkera masih tetap suka
berjudi. 7) Demi harta, sang anak menemui sendiri sang Naga dan berhasil menipunya. 8) Karena marah, Naga pun
membakar Manik Angkera hingga meninggal.
9) Siddhi Mantra yang merasa kasihan kepada anaknya, memohon dengan penuh belas kasihan kepada Naga untuk
menghidupkan kembali anaknya. 10) Naga yang masih memiliki rasa kasihan itu pun mengabulkan permintaannya.
Setelah Manik Angkera hidup kembali, Siddhi Mantra mengeluarkan mata air persis tepat di antara mereka berdua
berdiri, dengan maksud agar anaknya bisa terpisah dengannya dan bisa mandiri. 12) Lama-kelamaan tanah tempat
Mereka berdiri dipisahkan oleh air dan membentuk sebuah pulau kecil. 13) Pulau yang terbentuk itu adalah pulau Bali
yang kita kenal sampai sekarang

Watak tokoh Siddhi Mantra adalah ….

penyayang

pemberani

pembohong
cerdik

Perhatikan kutipan legenda berikut untuk menjawab soal nomor 29, 30, dan 31! Legenda Terbentuknya Pulau Bali
1) Menurut legenda cerita rakyat yang beredar, Pulau Bali dan Jawa pada awalnya tergabung. 2) Berawal dari kisah
Siddhi Mantra, seorang Brahmana yang memiliki anak bernama Manik Angkera yang suka menghambur-hamburkan
harta Ayahnya dengan cara berjudi.
3) Siddhi Mantra adalah orang yang kaya raya, namun karena kelakuan anaknya yang mempertaruhkan hartanya dalam
berjudi sampai habis, lalu berhutang pada orang lain. 4) Melihat kesulitan anaknya konon atas petunjuk Sanghyang
Widhi, Sidhimantra menemui Naga Sakti penjaga harta karun di kawah Gunung Agung.
5) Utang Siddhi Mantra akhirnya terbayar atas bantuannya Naga. 6) Sayangnya, Manik Angkera masih tetap suka
berjudi. 7) Demi harta, sang anak menemui sendiri sang Naga dan berhasil menipunya. 8) Karena marah, Naga pun
membakar Manik Angkera hingga meninggal.
9) Siddhi Mantra yang merasa kasihan kepada anaknya, memohon dengan penuh belas kasihan kepada Naga untuk
menghidupkan kembali anaknya. 10) Naga yang masih memiliki rasa kasihan itu pun mengabulkan permintaannya.
Setelah Manik Angkera hidup kembali, Siddhi Mantra mengeluarkan mata air persis tepat di antara mereka berdua
berdiri, dengan maksud agar anaknya bisa terpisah dengannya dan bisa mandiri. 12) Lama-kelamaan tanah tempat
Mereka berdiri dipisahkan oleh air dan membentuk sebuah pulau kecil. 13) Pulau yang terbentuk itu adalah pulau Bali
yang kita kenal sampai sekarang

Kemustahilan yang terjadi pada teks tersebut terdapat pada kalimat ….

11

Perhatikan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 32, 33, dan 34! Beruang yang Malang
Alkisah pada suatu hari yang cerah di hutan, ada seekor beruang yang kelaparan. Ia menjelajahi hutan untuk mencari
madu, tetapi sayang sekali dia tidak menemukan satu sarang lebah sekalipun. Ia pun akhirnya pergi ke sungai untuk
mencari ikan. Di sana, ia menemukan banyak ikan yang sedang berenang.
Ia akhirnya berhasil menangkap satu ikan yang sangat besar. Di saat sang beruang membuka mulutnya lebar-lebar untuk
melahap sang ikan, tiba-tiba sang ikan membuka mulutnya.
“Tolong, jangan makan aku!” teriak sang ikan.
Sang beruang pun tidak jadi memakan ikan tersebut. “Memangnya kenapa?” tanya sang beruang keheranan.
“Kau boleh memakanku, tapi ada syaratnya. Izinkanlah aku meminta izin terlebih dahulu pada keluargaku di rumah.
Tunggulah sebentar, aku akan kembali” janji sang ikan.
“Baiklah, kau akan kulepaskan.” ucap sang beruang yang percaya pada sang ikan.

Akan tetapi, setelah lama sekali, ternyata sang ikan tidak muncul kembali. Akhirnya sang beruang pun sadar dirinya
telah ditipu sang ikan. Ia pun sangat menyesal karena sifatnya yang terlalu mudah ditipu sehingga ia tidak jadi
mendapatkan apa yang nyaris ia dapatkan.
Akhirnya, sang beruang berjanji bahwa dirinya akan menjadi seekor hewan yang tidak mudah dibodohi atau ditipu
hewan lainnya.

Struktur komplikasi pada teks tersebut terdapat pada paragraf ….

pertama

kedua

ketiga

keempat

Perhatikan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 32, 33, dan 34! Beruang yang Malang
Alkisah pada suatu hari yang cerah di hutan, ada seekor beruang yang kelaparan. Ia menjelajahi hutan untuk mencari
madu, tetapi sayang sekali dia tidak menemukan satu sarang lebah sekalipun. Ia pun akhirnya pergi ke sungai untuk
mencari ikan. Di sana, ia menemukan banyak ikan yang sedang berenang.
Ia akhirnya berhasil menangkap satu ikan yang sangat besar. Di saat sang beruang membuka mulutnya lebar-lebar untuk
melahap sang ikan, tiba-tiba sang ikan membuka mulutnya.
“Tolong, jangan makan aku!” teriak sang ikan.
Sang beruang pun tidak jadi memakan ikan tersebut. “Memangnya kenapa?” tanya sang beruang keheranan.
“Kau boleh memakanku, tapi ada syaratnya. Izinkanlah aku meminta izin terlebih dahulu pada keluargaku di rumah.
Tunggulah sebentar, aku akan kembali” janji sang ikan.
“Baiklah, kau akan kulepaskan.” ucap sang beruang yang percaya pada sang ikan.

Akan tetapi, setelah lama sekali, ternyata sang ikan tidak muncul kembali. Akhirnya sang beruang pun sadar dirinya
telah ditipu sang ikan. Ia pun sangat menyesal karena sifatnya yang terlalu mudah ditipu sehingga ia tidak jadi
mendapatkan apa yang nyaris ia dapatkan.
Akhirnya, sang beruang berjanji bahwa dirinya akan menjadi seekor hewan yang tidak mudah dibodohi atau ditipu
hewan lainnya.

Ciri yang menonjol pada cerita fabel tersebut adalah ….

menggunakan alur maju

konflik seputar perebutan makanan

latar tempat berada di hutan

menggunakan kalimat langsung

Perhatikan fabel berikut untuk menjawab soal nomor 32, 33, dan 34! Beruang yang Malang
Alkisah pada suatu hari yang cerah di hutan, ada seekor beruang yang kelaparan. Ia menjelajahi hutan
untuk mencari madu, tetapi sayang sekali dia tidak menemukan satu sarang lebah sekalipun. Ia pun akhirnya pergi ke
sungai untuk mencari ikan. Di sana, ia menemukan banyak ikan yang sedang berenang.
Ia akhirnya berhasil menangkap satu ikan yang sangat besar. Di saat sang beruang membuka mulutnya lebar-lebar untuk
melahap sang ikan, tiba-tiba sang ikan membuka mulutnya.
“Tolong, jangan makan aku!” teriak sang ikan.
Sang beruang pun tidak jadi memakan ikan tersebut. “Memangnya kenapa?” tanya sang beruang keheranan.
“Kau boleh memakanku, tapi ada syaratnya. Izinkanlah aku meminta izin terlebih dahulu pada keluargaku di rumah.
Tunggulah sebentar, aku akan kembali” janji sang ikan.
“Baiklah, kau akan kulepaskan.” ucap sang beruang yang percaya pada sang ikan.

Akan tetapi, setelah lama sekali, ternyata sang ikan tidak muncul kembali. Akhirnya sang beruang pun sadar dirinya
telah ditipu sang ikan. Ia pun sangat menyesal karena sifatnya yang terlalu mudah ditipu sehingga ia tidak jadi
mendapatkan apa yang nyaris ia dapatkan.
Akhirnya, sang beruang berjanji bahwa dirinya akan menjadi seekor hewan yang tidak mudah dibodohi atau ditipu
hewan lainnya.

Cara penulis menggambarkan watak tokoh beruang adalah ….

melalui pikiran tokoh

melalui tingkah laku tokoh

disebutkan langsung oleh penulis

gambaran fisik tokoh

Perhatikan kutipan cerita rakyat berikut untuk menjawab soal nomor 35 dan 36.

Dahulu kala di Kerajaan Prambanan, tersebutlah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang sangat berkuasa
dan sangat ditakuti, Raja Baka namanya. Ia mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Dewi Roro Jonggrang.
Raja Baka mempunyai seorang musuh, yaitu Raja Pengging.
Pada suatu hari, Raja Pengging didatangi seorang laki-laki muda, Bandawasa namanya. Ia mengaku masih keturunan
Raja Pengging. Raja tidak begitu saja menerima pengakuan Bandawasa. Baru setelah Bandawasa memperlihatkan
kesaktiannya, ia mau mengakuinya karena raja teringat akan masa yang telah silam. Bandawasa memang masih cucu
Raja Pengging juga. Hanya saja selagi masih bayi, ia dibawa dan dipungut oleh dewa di kayangan.

Alasan paragraf pertama termasuk dalam struktur orientasi adalah ….

berada di paragraf awal

bercerita tentang pengalaman tokoh

munculnya permasalahan

berisi pengenalan tokoh dan latar

Perhatikan kutipan cerita rakyat berikut untuk menjawab soal nomor 35 dan 36.
Dahulu kala di Kerajaan Prambanan, tersebutlah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang sangat berkuasa
dan sangat ditakuti, Raja Baka namanya. Ia mempunyai seorang putri yang cantik jelita bernama Dewi Roro Jonggrang.
Raja Baka mempunyai seorang musuh, yaitu Raja Pengging.
Pada suatu hari, Raja Pengging didatangi seorang laki-laki muda, Bandawasa namanya. Ia mengaku masih keturunan
Raja Pengging. Raja tidak begitu saja menerima pengakuan Bandawasa. Baru setelah Bandawasa memperlihatkan
kesaktiannya, ia mau mengakuinya karena raja teringat akan masa yang telah silam. Bandawasa memang masih cucu
Raja Pengging juga. Hanya saja selagi masih bayi, ia dibawa dan dipungut oleh dewa di kayangan.

Pernyataan yang sesuai dengan teks tersebut adalah …

Raja Baka adalah raja yang sangat sakti.

Kabar tentang kesaktian Raja Baka tersebar ke seluruh negeri.

Raja Pengging merupakan musuh dari Raja Baka.

Raja Baka mempunyai anak yang sakti bernama Bandawasa.

Perhatikan cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 37 sampai dengan 40! Burung Hantu dan Belalang
Burung hantu selalu tidur di siang hari. Ia akan bangun setelah matahari terbenam, ketika cahaya merah memudar dari
langit. Dia menggeliat dan berkedip dari lubang pohon tua. Sekarang dia berseru, “Hoo hoo hoo” bergema melalui kayu
yang rimbun dan ia mulai berburu serangga.
Ia adalah seekor Burung Hantu Tua yang galak, terutama jika ada yang mengganggu saat ia tidur. Suatu sore di musim
panas yang hangat, saat ia tertidur jauh di dalam lubang pohon tua. Belalang di dekatnya mulai menyanyikan lagu
gembira namun sangat menyesakkan telinga. Burung Hantu Tua itu menengok dari lubang pohon yang digunakan
sebagai pintu dan jendela.
“Pergi dari sini, Tuan,” katanya kepada Belalang tersebut. “Apakah Anda tidak memiliki sopan santun?” lanjutnya.
“Anda setidaknya harus menghormati usia saya dan membiarkan saya tidur dengan tenang!” lanjut Sang Burung Hantu
Tua itu.
Akan tetapi, Belalang menjawab dengan kasar bahwa ia juga berhak berada di tempat ini. Lalu ia meneriakkan suara
lebih keras dan lagu yang lebih berisik. Burung Hantu yang bijak tahu benar bahwa tak ada gunanya berdebat dengan
Belalang keras kepala ini. Selain itu, matanya semakin rabun untuk memungkinkan dirinya menghukum Belalang.
Akhirnya, dia melupakan semua kata keras dan kembali berbicara dengan sangat ramah kepada Belalang.
“Tuang Belalang yang baik hati, jika saya harus tetap terjaga, saya akan datang untuk menikmati nyanyian Anda.
Namun, saat ini saya memiliki anggur lezat disini, kiriman dari Olympus. Silakan datang dan rasakan minuman lezat ini
bersama saya.” sanjung Burung Hantu Tua.
Belalang terhanyut oleh kata-kata sanjungan Burung Hantu Tua. Akhirnya, dia melompat ke sarang Burung Hantu Tua.
Ketika Belalang cukup dekat dalam jangkauan penglihatan, Burung Hantu Tua itu menerkam dan memakannya.

Bukti watak tokoh Belalang terdapat pada kalimat …

Burung hantu selalu tidur di siang hari. Ia akan bangun setelah matahari terbenam, ketika cahaya merah memudar dari
langit.
Ia adalah seekor Burung Hantu Tua yang galak, terutama jika ada yang mengganggu saat ia tidur. Suatu sore di musim
panas yang hangat, saat ia tertidur jauh di dalam lubang pohon tua.
Burung Hantu yang bijak tahu benar bahwa tak ada gunanya berdebat dengan Belalang keras kepala ini.
Ketika Belalang cukup dekat dalam jangkauan penglihatan, Burung Hantu Tua itu menerkam dan memakannya.
Perhatikan cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 37 sampai dengan 40! Burung Hantu dan Belalang
Burung hantu selalu tidur di siang hari. Ia akan bangun setelah matahari terbenam, ketika cahaya merah memudar dari
langit. Dia menggeliat dan berkedip dari lubang pohon tua. Sekarang dia berseru, “Hoo hoo hoo” bergema melalui kayu
yang rimbun dan ia mulai berburu serangga.
Ia adalah seekor Burung Hantu Tua yang galak, terutama jika ada yang mengganggu saat ia tidur. Suatu sore di musim
panas yang hangat, saat ia tertidur jauh di dalam lubang pohon tua. Belalang di dekatnya mulai menyanyikan lagu
gembira namun sangat menyesakkan telinga. Burung Hantu Tua itu menengok dari lubang pohon yang digunakan
sebagai pintu dan jendela.
“Pergi dari sini, Tuan,” katanya kepada Belalang tersebut. “Apakah Anda tidak memiliki sopan santun?” lanjutnya.
“Anda setidaknya harus menghormati usia saya dan membiarkan saya tidur dengan tenang!” lanjut Sang Burung Hantu
Tua itu.
Akan tetapi, Belalang menjawab dengan kasar bahwa ia juga berhak berada di tempat ini. Lalu ia meneriakkan suara
lebih keras dan lagu yang lebih berisik. Burung Hantu yang bijak tahu benar bahwa tak ada gunanya berdebat dengan
Belalang keras kepala ini. Selain itu, matanya semakin rabun untuk memungkinkan dirinya menghukum Belalang.
Akhirnya, dia melupakan semua kata keras dan kembali berbicara dengan sangat ramah kepada Belalang.
“Tuang Belalang yang baik hati, jika saya harus tetap terjaga, saya akan datang untuk menikmati nyanyian Anda.
Namun, saat ini saya memiliki anggur lezat disini, kiriman dari Olympus. Silakan datang dan rasakan minuman lezat ini
bersama saya.” sanjung Burung Hantu Tua.
Belalang terhanyut oleh kata-kata sanjungan Burung Hantu Tua. Akhirnya, dia melompat ke sarang Burung Hantu Tua.
Ketika Belalang cukup dekat dalam jangkauan penglihatan, Burung Hantu Tua itu menerkam dan memakannya.

Nilai moral yang terdapat pada teks tersebut adalah …

Jangan suka mengganggu ketentraman orang lain.

Sesama teman jangan saling berbuat jahat.

Sifat keras kepala adalah sifat yang tidak baik.

Jangan suka menyakiti orang lain jika ingin hidup bahagia.

Perhatikan cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 37 sampai dengan 40! Burung Hantu dan Belalang
Burung hantu selalu tidur di siang hari. Ia akan bangun setelah matahari terbenam, ketika cahaya merah memudar dari
langit. Dia menggeliat dan berkedip dari lubang pohon tua. Sekarang dia berseru, “Hoo hoo hoo” bergema melalui kayu
yang rimbun dan ia mulai berburu serangga.
Ia adalah seekor Burung Hantu Tua yang galak, terutama jika ada yang mengganggu saat ia tidur. Suatu sore di musim
panas yang hangat, saat ia tertidur jauh di dalam lubang pohon tua. Belalang di dekatnya mulai menyanyikan lagu
gembira namun sangat menyesakkan telinga. Burung Hantu Tua itu menengok dari lubang pohon yang digunakan
sebagai pintu dan jendela.
“Pergi dari sini, Tuan,” katanya kepada Belalang tersebut. “Apakah Anda tidak memiliki sopan santun?” lanjutnya.
“Anda setidaknya harus menghormati usia saya dan membiarkan saya tidur dengan tenang!” lanjut Sang Burung Hantu
Tua itu.
Akan tetapi, Belalang menjawab dengan kasar bahwa ia juga berhak berada di tempat ini. Lalu ia meneriakkan suara
lebih keras dan lagu yang lebih berisik. Burung Hantu yang bijak tahu benar bahwa tak ada gunanya berdebat dengan
Belalang keras kepala ini. Selain itu, matanya semakin rabun untuk memungkinkan dirinya menghukum Belalang.
Akhirnya, dia melupakan semua kata keras dan kembali berbicara dengan sangat ramah kepada Belalang.
“Tuang Belalang yang baik hati, jika saya harus tetap terjaga, saya akan datang untuk menikmati nyanyian Anda.
Namun, saat ini saya memiliki anggur lezat disini, kiriman dari Olympus. Silakan datang dan rasakan minuman lezat ini
bersama saya.” sanjung Burung Hantu Tua.
Belalang terhanyut oleh kata-kata sanjungan Burung Hantu Tua. Akhirnya, dia melompat ke sarang Burung Hantu Tua.
Ketika Belalang cukup dekat dalam jangkauan penglihatan, Burung Hantu Tua itu menerkam dan memakannya.

Alasan teks tersebut termasuk dalam cerita fabel adalah ….

bertujuan untuk menghibur

berisi nilai-nilai yang mendidik

bercerita tentang kehidupan sehari-hari

cerita diperankan oleh tokoh binatang

Perhatikan cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 37 sampai dengan 40! Burung Hantu dan Belalang
Burung hantu selalu tidur di siang hari. Ia akan bangun setelah matahari terbenam, ketika cahaya merah memudar dari
langit. Dia menggeliat dan berkedip dari lubang pohon tua. Sekarang dia berseru, “Hoo hoo hoo” bergema melalui kayu
yang rimbun dan ia mulai berburu serangga.
Ia adalah seekor Burung Hantu Tua yang galak, terutama jika ada yang mengganggu saat ia tidur. Suatu sore di musim
panas yang hangat, saat ia tertidur jauh di dalam lubang pohon tua. Belalang di dekatnya mulai menyanyikan lagu
gembira namun sangat menyesakkan telinga. Burung Hantu Tua itu menengok dari lubang pohon yang digunakan
sebagai pintu dan jendela.
“Pergi dari sini, Tuan,” katanya kepada Belalang tersebut. “Apakah Anda tidak memiliki sopan santun?” lanjutnya.
“Anda setidaknya harus menghormati usia saya dan membiarkan saya tidur dengan tenang!” lanjut Sang Burung Hantu
Tua itu.
Akan tetapi, Belalang menjawab dengan kasar bahwa ia juga berhak berada di tempat ini. Lalu ia meneriakkan suara
lebih keras dan lagu yang lebih berisik. Burung Hantu yang bijak tahu benar bahwa tak ada gunanya berdebat dengan
Belalang keras kepala ini. Selain itu, matanya semakin rabun untuk memungkinkan dirinya menghukum Belalang.
Akhirnya, dia melupakan semua kata keras dan kembali berbicara dengan sangat ramah kepada Belalang.
“Tuang Belalang yang baik hati, jika saya harus tetap terjaga, saya akan datang untuk menikmati nyanyian Anda.
Namun, saat ini saya memiliki anggur lezat disini, kiriman dari Olympus. Silakan datang dan
rasakan minuman lezat ini bersama saya.” sanjung Burung Hantu Tua.
Belalang terhanyut oleh kata-kata sanjungan Burung Hantu Tua. Akhirnya, dia melompat ke sarang Burung Hantu Tua.
Ketika Belalang cukup dekat dalam jangkauan penglihatan, Burung Hantu Tua itu menerkam dan memakannya.

Kalimat bercetak tebal dapat menjadi kalimat yang baku apabila diperbaiki dengan cara ….
menghilangkan tanda koma setelah kata namun
menuliskan kata saya dengan huruf awal kapital
menuliskan kata disini menjadi di sini
menuliskan kata Olympus dengan awalan huruf tidak kapital
Petunjuk pengerjaan :

1. Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf (A/B/C/D) pada lembar jawaban.
2. Masukkan lembar jawaban ke aplikasi Ruangguru dengan klik icon (scan) pada halaman Bank Soal atau Latihan Topik untuk
melihat hasil dan pembahasan dari soal yang telah kamu kerjakan.

1. A B C D 16. 31.
A B C D A B C D

A B C D
A B C D A B C D
2. 17. 32.
A B C D
A B C D A B C D

3. A B C D 18. A B C D
33. A B C D

A B C D
A B C D A B C D
4. 19. 34.

5. 20. 35.

6. A B C D 21. A B C D 36. A B C D

A B C D A B C D A B C D
7. 22. 37.
A B C D A B C D A B C D

8. A B C D 23. A B C D 38. A B C D

A B C D A B C D A B C D

9. 24. 39.

10. 25. 40.

A B C D
11. A B C D 26.
A B C D
A B C D
12. 27. A B C D
A B C D
A B C D
13. A B C D 28.
A B C D
A B C D

14. 29.

15. 30.

Anda mungkin juga menyukai