Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

PENDIDIKAN SENI MUSIK

NAMA : AULIA TRISMIARDINI


NIM : 1201111012

DOSEN PENGAMPU :
SRI MUSTIKA AULIA,S.Pd,M.Pd

PGSD REGULAR C 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU


SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASNEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2020
JUDUL LAGU
“LASKAR PELANGI”

1. Deskripsi Lagu “Laskar Pelangi”


Lagu laskar pelangi adalah jenis lagu pop yang dipopulerkan oleh
seorang artis Indonesia yang bernama Giring Nidji. Lagu “Laskar Pelangi” ini
sangat popular sejak awal dilaunchingkan pada tahun 2008 hingga sekarang
masih banyak orang yang menyukai bahkan mengcover lagu ini dengan
berbagai instrument musik yang sangat menarik.
Mengapa masih banyak orang yang suka dengan lagu ini? karena dilihat
dari judul dan lirik lagunya yang sangat bermakna bagi kehidupan seseorang
terutama bagi orang yang ingin mencapai kesuksesan di kemudian hari
walaupun banyak perkara yang harus dilewati dalam hidupnya. Lirik lagu ini
juga menjelaskan kepada semua orang agar melakukan suatu pekerjaan dengan
sebaik mungkin dan tak luput dengan mensyukuri segala kenikmatan yang
telah diberikan oleh-Nya.
Contoh kalimat lirik lagu Laskar Pelangi:
“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia,berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya”
Makna yang terkandung di dalam lirik tersebut yaitu “mimpi bisa
menjadi kunci untuk membuka harapan-harapan kita agar bisa menaklukkan
dunia yang kemudia menjadi penyemangat untuk menggapai cita-cita.”
Lalu,jika dikaitkan apakah lagu ini akan cocok dengan anak SD?
Menurut saya sangat cocok karena makna yang terkandung di dalam
lagu ini sangat memberi motivasi kepada generasi penerus bangsa terutama
pada tingkat SD agar termotivasi menjadi giat belajar dan bisa menggapai cita-
cita yang gemilang dikemudian hari.
Selain itu alat-alat musik yang digunakan di dalam video tersebut
menurut saya hanya ada beberapa alat music yang cocok dimainkan anak SD
seperti pianika,recorder,bellyra dan marakas.
2. Alat Musik yang digunakan dan Klasifikasinya
Alat music yang digunakan antara lain :
a. Pianika : Alat musik tiup Aerofon (berdasarkan cara
memainkannya dan sumber bunyinya)
b. Gamelan : Alat musik pukul (berdasarkan cara memainkannya)
c. Gitar Akustik :Alat musik petik & Kordofon (berdasarkan cara
memainkannya dan sumber bunyinya)
d. Bass : Alat music petik dan Kordofon (berdasarkan cara
memainkannya dan sumber bunyinya)
e. Recorder : Alat musik tiup dan Aerofon (berdasarkan cara
memainkannya dan sumber bunyinya)
f. Gendang : Alat musik pukul dan membranofon (berdasarkan cara
memainkannya dan sumber bunyinya)
g. Piano : Alat musik tekan dan Kordofon (berdasarkan cara
memainkannya dan sumber bunyinya
h. Ballyra : Alat musik pukul (berdasarkan cara memainkannya)
i. Marakas : Alat musik yang digoyang-goyang dan idiofon
(berdasarkan cara memainkannya dan sumber bunyinya)

3. Sejarah Alat musik yang digunakan

1. Pianika
Pianika merupakan campuran antara seruling, keyboard serta harmonika.
Bunyi yang dihasilkannya cukup unik dan untuk memainkannya ikita hanya
perlu meniup untuk memainkan kuncinya. Sejarah alat musik pianika dan
penjelasannya sudah dimulai di abad 19. Kala itu, instrumen yang menyerupai
pianika sudah ada dan keberadaannya mulai diakui pada 1950. Instrumen ini
diciptakan Hohner dan menjadi bentuk modern dari instrumen. Pada tahun
1960, untuk pertama kalinya pianika dipercaya sebagai salah satu musik
instrumental. Berlanjut pada 1966 saat komposer Steve Reich menggunakan
pianika ini guna mengenalkan karyanya sendiri yang bernama Melodica. Di
tahun yang sama, musisi jazz Phil Moore menggunakan pianika dalam album
jazznya dengan judul Right on.

Adanya alat musik pianika ini turut membuat musisi jazz asal Brazil,
Hermeto Pascoal mengembangkan teknik bernyanyi sembari menggunakan
pianika. Gunanya adalah untuk menghasilkan harmonikal serta tonal palet yang
luas. Teknik ini di luar dugaan berkembang pesat serta mempengaruhi musisi
Jamaika, August Pablo, dalam musiknya yang memiliki genre reggae dan dub
di tahun 1970-an. Pianika juga banyak digunakan oleh sederet musisi indie,
seperti Paul Duncan of Warm Ghost, Rabbit of Steam Powered Giraffe dan
Emmanuel Del Real of Café Tacvba. Demikian adalah sejarah alat musik
pianika dan penjelasannya. Kita bisa mendapatkan pianika yang berkualitas
dari merk Yamaha Musik Indonesia.

2. Gamelan
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan
metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada
instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang
diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa
Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang
menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa,
Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan
bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18,
istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu–Budha yang
mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga
mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya
sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit.
Asrti gamelan sebenarnya berasal dari kata “gamel” yang dalam bahasa
jawa mempunyai arti memukul atau menabuh. Sedangkan pada akhiran kata
ada imbuhan kata “an” yang berfungsi membentuk kata benda. Dengan begitu
makna gamelan bisa kita artikan sebagai kumpulan dari beberapa alat musik
yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh.

3. Gitar
Para ahli berpendapat bahwa munculnya gitar bersamaan dengan
ditemukannya literatur abad ke 13 yang mendeskripsikan alat musik berdawai
sebagai gittern. Sejarah gitar sudah diperkirakan muncul sejak lama karena
terukir pada sebuah batu berusia 3300 tahun. Ukiran tersebut menggambarkan
seorang penyair dari kerajaan Hittite tengah memegang alat musik dawai.
Sebelum gitar elektrik ditemukan, gitar dimaknai sebagai suatu papan suara
datar yang terbuat dari kayu panjang, dengan bagian belakang yang juga datar
berleher. Berikut ini adalah perkembangan gitar dari masa ke masa.
 Abad ke 13, gitar muncul dalam sebuah literatur dan catatan zaman
Medieval. Alat musik gitar dikenal dengan sebutan gittern.
 1500 SM, Persia mengenal alat musik citar atau sehtar. Berbagai desain alat
musik ini berkembang hingga memunculkan tanbur sebagai sebutan yang
baru.
 476 SM, alat musik tanbur dibawa oleh orang-orang Romawi menuju
Spanyol. Di Spanyol tanbur dikembangkan dan beralih menjadi dua jenis
yaitu guitarra morisca sebagai rhythm, dan guitarra latina sebagai pembawa
akor.
 300 SM, bangsa Yunani dan Romawi mengembangkan alat musik tanbur
 176 SM, bangsa Arab membawa Al ud, alat musik seperti gitar gambus
menuju Spanyol. Konstruksi Al ud dan dua model gitar Romawi menjadi
dasar terbentuknya vihuela, alat musik dawai dari Spanyol.
 Abad 16, Vihuela menjadi alat musik populer di Spanyol dan Italia
 Abad 17, akhir vihuela berkembang dan menjadi gitar klasik dengan 5
course, menggantikan gitar 6 course.
 Awal abad 19, gitar akhirnya berinovasi menjadi alat musik dengan 6
dawai saja.

4. Bass
Sejarah bass elektrik pertama dimulai saat Lloyd
Loar mendesain double bass listrik pertama di tahun 1920 untuk Gibson.  Bass
ini menggunakan pickup electro-static. Tapi sayangnya amplifikasi bass belum
ada saat itu. Bass tersebut bernama Gibson Mando-Bass. Tapi, evolusi dari bass
elektrik modern yang kita kenal sekarang terjadi ketika  Paulus
Tutmarc membuat sebuah bass yang lebih praktis dalam hal ukuran. Yang
pertama di buat dengan pickup dan seukuran cello. Tapi terlalu berat, sehingga
Tutmarc merancang sebuah bass baru yang lebih kecil, berbentuk seperti gitar,
menggunakan fret, dan dimainkan secara horizontal (tidak seperti double bass
yang dimainkan vertikal).  Body bass ini panjangnya 42 inci terbuat dari kayu
walnut hitam yang kokoh, dan dilengkapi dengan string piano dan pickup. Bass
elektrik modern pertama ini mulai dijual di tahun 1935 dengan
merk AudiovoxModel 736 Bass Fiddle dan hanya sekitar 100 buah yang
diproduksi.

5. Recorder
Perkembangan instrumen recorder, sejatinya tak lepas dari suling yang
tercatat sebagai salah satu alat musik paling tua di dunia. Gawai tiup ini
pernah tercatat dalam dokumen abad 14 lalu. Saat itu, Grove’s Dictionary
menggunakan istilah recorder dalam sebuah laporan yang berasal dari rumah
keluarga Earl of Derby.
Kemudian diketahui pula, bahwa Raja Henry IV pernah berlatih
menggunakan alat musik bernama Fistula Nomine Recordour. Salah satu
gawai modern ini sempat pula dikenal dengan nama flauto pada abad 18.
Bahkan hingga saat ini, beberapa seniman masih sering menyebut gawai ini
dengan sebutan flauto traveso.
Pada awalnya, suling recorder memiliki bentuk sederhana dengan
hanya memiliki enam buah lubang sebagai sumber penghasil suara yang
berbeda-beda. Namun seiring berkembangnya zaman serta teknologi, pada
tahun 1670 gawai ini memiliki satu tambahan lubang dan memiliki kunci nada
sebanyak tujuh buah. Perubahan tersebut tak berhenti sampai disitu. Dirasa

belum cukup sampai sana, untuk mendapatkan nada C# seorang seniman


bernama Quantz pada sekitar tahun 1722 menambahkannya. Kemudian di
tahun 1726 masih oleh Quantz, ditambahkan satu nada lagi untuk kunci D#.
Selanjutnya seniman bernama Florio menambahkan nada G# sekitar
tahun 1760. Sebelum pada akhirnya menjadi alat musik yang kita kenal
sekarang, recorder mengalami (perubahan) revolusi, yang mana kesemuanya
di karenakan adanya kekurang dalam tangga nada yang ada. Inovasi-inovasi
semacam ini masih terus berlanjut hingga menjadi instrumen musik modern
yang kita kenal saat ini.
6. Gendang
Dalam sejarah alat musik gendang, alat musik gendang telah dikenal di
Jawa sejak pertengahan abad ke-9 Masehi dengan banyak nama seperti padahi,
pataha, murawaatau muraba, mrdangga, mrdala, muraja, panawa, kahala,
damaru dan kendang.
Penyebutan gendang dengan berbagai nama dalam sejarah alat musik
gendang menunjukan adanya berbagai macam bentuk, ukuran juga bahan yang
digunakan. Seperti gendang berukuran kecil yang ditemukan dalam arca yang
dilukiskan sedang dipegang oleh Dewa, gendang tersebut dikenal Damaru.
Dalam relief-relief candi dapat dilihat bukti keberadaan dan keanekaragaman
gendang. Seperti di Candi Borobudur, dilukiskan bermacam-macam bentuk
gendang, silndris langsing, bentuk tong asimetris, dan bentuk kerucut.
Kemudian dalam sejarah alat musik gendang juga ditemukan dalam candi-
candi yang lainnya seperti di Candi Siwa di Prambanan, Candi Tegawangi dan
juga Candi Panataran.
Jaap Kunst menyatakan ada kesamaan antara sumber tertulis di Jawa
Kuno dengan sumber tertulis di India. Dan hal inimembuktikan bahwa telah
terjadi kontak budaya antara keduanya dalam bidang seni. Namun,dalam
sejarah alat musik gendang, tidak dapat disimpulkan bahwa gendang Jawa
mempunyai pengaruh dari India. Ini karena jenis alat musik membranofon ini
diperkirakan sudah ada sebelum adanya kontak budaya dengan India. Seperti di
zaman Perunggu telah dikenal adanya “Moko” dan “Nekara”, dan Nekara di
zaman tersebut digunakan sebagai genderang.

7. Piano
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad
XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 – 1731)
buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang.
Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya
dijuluki gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut
dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui,
Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik
pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik
berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan
nada clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu
mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717),
dan Christofori (1720) dari Padova, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil
utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan
pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine -
kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk.
Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang.
Piano menjadi lebih rendah setelah John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya
menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih
ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat
piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi
ini mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan
hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad
XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang
memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar
tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka
logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar
sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820,
banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya.
Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang
merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja
piano.
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang,
piano memiliki lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal yang
digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di
Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan
senar, yang semula ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30
ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan
menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig
van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.

8. Ballyra
Bellyra terdiri atas beberapa logam yang mana setiap logam memiliki
nada tertentu. Bellyra dimainkan untuk menghasilkan nada melodi, yang mana
adalah nada lagu pada suatu pertunjukan drum band. Dengan adanya alat musik
ini, penonton drum band menjadi tahu tentang lagu apa yang sedang
dibawakan.
4. Jelaskan Unsur-unsur musik pada video !
Setelah melihat dan mendengarkan video tersebut,menurut saya
aransemen lagu “Laskar Pelangi” telah memenuhi unsur-unsur musik
secara menyeluruh yaitu seperti adanya
irama/ritme,melodi,birama,tempo,harmoni,timbre,dinamika,ekspresi.
Pada menit awal dari video tersebut tampak beberapa orang yang
memainkan alat musik untuk menjadi pembukaan instrument lagu
dengan menggunakan irama/ritme yang berada di awal tahap pada setiap
musik yang kemudian disusul dengan birama yang menghadirkan
ketukan nada secara bersamaan. Lalu irama musik dari alat musik
tersebut menghasilkan tempo yang mana ketika lagu dimainkan dengan
cara yang cepat maka akan semakin tinggi/besar pula nilai tempo musik
tersebut dan begitu juga sebaliknya.
Kemudian muncul melodi dari lagu tersebut yang mana melodi
merupakan tinggi, rendah dan panjang pendeknya nada yang terdapat di
dalam musik.Lalu setelah dari melodi maka muncullah tangga nada dan
keharmonisan yang dihasilkan alat-alat musik yang dimainkan
tersebut.Setelah itu disusul dengan timbre dan dinamika yang mana
kedua unsur ini saling berhubungan karena sama-sama menentukan
kualitas/warna dan bunyi dengan volume yang nyaring ataupun lembut.
Tahap ini merupakan bagian dari awal menuju pertengahan video.
Namun jika dilihat pada saat menit akhir ketika vocal group
bernyanyi tampak kurang menggunakan ekspresi padahal suara yang
mereka hasilkan sangat bagus. Karena di dalam bernyanyi ataupun
bermain musik sangat memerlukan ekspresi karena ekspresi itu terbawa
dari hati,oleh sebab itu jika hati kita senang atau gembira maka suara
atau bunyi musik atau lagu yang dihasilkan akan terasa lebih nyaman
ataupun baik untuk didengar oleh setiap orang yang mendengarkannya.

Anda mungkin juga menyukai