Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PERTEMUAN KE-13

SEJARAH TEKSTIL TENUN TROSO JEPARA DAN RAGAM MOTIFNYA

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Sejarah Tekstil

Dosen Pengampu : Dr. Theresia Widiastuti, M.Sn

Disusun Oleh :

Vanda Noor Haliza

C0920049

KELAS B

JURUSAN DESAIN KRIYA SENI TEKSTIL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

SURAKARTA

2020
ABSTRAK

Tenun Troso merupakan kekayaan warisan leluhur yang harus selalu dilestarikan
sehingga dapat memperkuat identitas bangsa. Di samping itu, tenun Troso dapat
menjadi wadah berbagai aktivitas yang memberikan dampak positif bagi
masyarakat. Tenun Troso bukan sekedar produk kerajinan rakyat yang estetis
semata, tetapi juga memiliki fungsi yang terkandung di dalam nama-nama motif
tenun Troso.

Kata Kunci : Sejarah, Tenun Troso, Tekstil, Jepara, Motif.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan
hidayahNya kepada kelompok kami yang telah menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Makalah ini merupakan makalah “Sejarah Tekstil Tenun Troso Jepara dan
Ragam Motifnya”. Secara khusus makalah ini disusun sedemikian rupa sehingga
materi yang ada didalam makalah sesuai dengan silabus yang telah diberikan
kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun,
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua dan teman-teman kami, sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Ibu dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami termotivasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman yang turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas makalah ini bisa selesai.

Kami sadar, bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan
kualitas pembuatan makalah yang selanjutnya. Kami sadar bahwa kebenaran dan
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Harapan kami, makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca khususnya dalam mata kuliah Sejarah
Tekstil.

Jepara, 06 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………i

Daftar isi…………………………………………………………………...………………….ii

BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang……………………………………………………………………….1
2. Rumusan Masalah………………………………………...………………………...1
3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….1

BAB II Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sejarah menurut para ahli…………………………………………….2


2. Pengertian Tekstil menurut para ahli……………………………………………...2

BAB III Pembahasan

1. Pengertian Sejarah dan Tekstil Secara Umum………………………..………....3


2. Pengertian Sejarah Tenun Troso Jepara…...…………………………………….4
3. Kondisi Tenun Troso Jepara Masa Kini………….…….....………………………5
4. Teknik Pembuatan Tenun Troso Jepara.…………………………………………7
5. Ragam Corak Tenun Troso Jepara..……………………….……………………..8

BAB IV Penutup

1. Kesimpulan…………………………..……………………………………………..11
2. Saran…………………………………..………………………………………..…..11

Daftar Pustaka………………………………...……………..……………………………..iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sejarah adalah segala kejadian yang ada hubungannya dengan kegiatan
manusia sedemikian rupa sehingga mengakibatkan adanya perubahan politik,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan pada waktu serta tempat tertentu barang-
barang tenun .
Indonesia merupakan bangsa yang besar, yang memiliki keberagaman
kehidupan dengan macam banyak peristiwa sejarah. Salah satunya adalah
sejarah industri pertenunan (tekstil).
Istilah tekstil dewasa ini sangat luas dan mencakup berbagai jenis kain yang
dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipres dan berbagai cara lain yangdikenal
dalam pembuatan kain. Kain umumnya dibuat dari serat yang dipilin atau
dipintal guna menghasilkan benang panjang untuk ditenun atau dirajut
sehingga menghasilkan kain sebagai barang jadi.
Perkembangan demi perkembangan berlanjut dengan penemuan-penemuan
kecil dari kehidupan sehari-hari manusia primitif ini. Penemuan lain pada
masa itu antara lain adalah yang berasal dari serat serabut yang
menghasilkan antara lain wol dan katun. Dari penemuan ini kemudian
didapati kenyataan bahwa lebih mudah memintal benang dari serat serabut
daripada serat alamiah.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sejarah dan tekstil secara umum ?
2. Apa pengertian sejarah Tenun Troso Jepara ?
3. Bagaimana kondisi Tenun Troso Jepara masa kini ?
4. Bagaimana teknik pembuatan Tenun Troso Jepara ?
5. Apa saja ragam corak Tenun Troso Jepara ?
3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian sejarah dan tekstil secara umum
2. Mengetahui pengertian sejarah Tenun Troso Jepara
3. Mengetahui kondisi Tenun Troso Jepara masa kini
4. Mengetahui teknik pembuatan Tenun Troso Jepara
5. Mengetahui ragam corak Tenun Troso Jepara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli


Pengertian sejarah menurut Muhammad Yamin adalah ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang
dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan
Pengertian sejarah menurut Aristoteles adalah satu sistem yang
meneliti suatu kejadian sejak awal tersusun dalam bentuk kronologi, serta
menurut Aristoteles bahwa sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang
mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit.
Pengertian sejarah menurut Herodotus adalah satu kajian untuk
menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh,
masyarakat, dan peradaban.
Pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun adalah catatan mengenai
masyarakat umat manusia ataupun peradaban dunia serta perubahan
perubahan yang terjadi terhadap watak masyarakat tersebut.
2. Pengertian Tekstil Menurut Para Ahli
Kain merupakan jenis bahan tekstil yang diolah sedemikian rupa
dengan menyilangkan benang lusi dan benang pakan. Serat tekstil dapat
dikelompokkan atas dua yaitu serat alam dan serat buatan. Untuk serat
buatan dibagi menjadi dua yaitu serat setengah buatan dan serat sintetis
(Goet Poespo, 2005:9).
BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sejarah dan Tekstil Secara Umum


Sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia
dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang
memerintah. Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk
mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah
meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta
pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan
diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.

Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (‫ شجرة‬: šajaratun)
yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh ( ‫خ اري‬
‫ ت‬.( Adapun kata tarikh dalam Bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah
waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu
historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam Bahasa Inggris
menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati
acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.

Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang.


Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara
''pressing''. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan
dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil
dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan
benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa
digunakan.
Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat
dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan
rajutan.

Pengertian tekstil menurut para ahli : kerajinan tekstil merupakan suatu


jenis kerajinan tangan yang mampu menghasilkan bentuk kain ataupun hasil
penenunan.

Pengertian Kerajinan Tekstil

Kerajinan tekstil merupakan salah satu jenis karya seni atau kerajinan yang
dibuat dengan menggunakan bahan tekstil.

2. Pengertian Sejarah Tenun Troso Jepara

Troso merupakan salah satu desa di Kecamatan Pecangaan


Kabupaten Jepara. Troso dikenal sebagai sentra industri tenun Troso, salah
satu penghasil kerajinan tenun di Jawa Tengah. Tenun Troso merupakan
komoditas kedua Kabupaten Jepara setelah kerajinan ukir kayu.

Tenun di Desa Troso memiliki keunikan tersendiri dibandingkan


dengan tenun lainnya yang ada di Nusantara. Ciri khas tenun pada daerah ini
cenderung mengadopsi motif-motif dari luar daerah terutama motif dari
Indonesia bagian Timur, yaitu : Bali, Flores, dan Sumbawa, dengan modifikasi
di sana-sini, dengan menggunakan warna yang terksesan gelap seperti coklat
tua, coklat muda, dan biru tua. Perkembangan industri tenun Troso selalu
mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena wujud kebudayaan
melatar belakangi berbagai aspek perkembangan tenun Troso.

Tenun Troso pada awalnya diciptakan sebagai kebutuhan sandang


masyarakat setempat, yang diprakarsai oleh Ki Senu dan Nyi Senu yang
digunakan untuk menemui ulama besar yang disegani yaitu mbah Datuk
Gunardi Singorejo. Mbah Datuk ini adalah figur yang pada saat itu sedang
menyebarkan agama Islam di Desa Troso. Perkembangan penggunaan kain
tenun Troso sendiri semakin mengalami perubahan yang dahulu hanya
digunakan untuk menemui para ulama namun sekarang lebih pada
perkembangan mode, sekain sebagai tren mode, Tenun Troso juga
difungsikan sebagai bed cover, blanket, penghias interior rumah, accesories,
dan lain sebagainya.

Pada saat tahun 60-an terjadi sebuah perkembangan signifikan pada


industri tenun di daerah ini. Dimana saat itu para perajin tenun secara besar-
besaran mulai beralih menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)
menggantikan alat tenun tradisional. Produksi kain tenun lurik, mori dan
sarung ikat mengalami perkembangan pesat secara jumlah maupun kualitas.
Saat itu adalah masa keemasan dan kejayaan Kain Tenun Troso. Namun
pada akhir tahun 70-an industri tenun Troso mulai mengalami kelesuan
ekonomi. Banyak perusahaan tenun mengalami gulung tikar. Peristiwa ini
diakibatkan karena mulai berdirinya perusahaan tenun besar di Indonesia
yang menggunakan Alat Tenun Mesin (ATM). Pengrajin tradisional tak
mampu bersaing dalam hal harga sehingga industri tenun tradisional tidak
berkembang dan bahkan banyak mengalami kebangkrutan.

Pada awal tahun 80-an, industri Tenun Troso sempat mengalami


kebangkitan. Unit-unit usaha di pedesaan sempat tumbuh kembali. Produksi
tenun tradisional Troso muncul kembali di pasaran. Namun hal ini tidak
berlangsung lama. Periode sulit mulai menghampiri lagi industri tenun ini
sekitar tahun 1985-1988. Kondisi pasar lesu dan banyak pengusaha tenun
mengalami kebangkrutan kembali.

Tenun Troso masih bertahan sampai saat ini karena para pengrajin
tenun Troso myulai tahun 2000 melakukan berbagai inovasi terhadap kain-
kain tenun yang mereka produks. Karena inovasi-inovasi yang dilakukan oleh
para pengrajin tenun Troso itu semakin dikembangkan, maka perjalanan
tenun Troso sendiri terus mengalami perkembangan, terutama setelah krisis
moneter yang terjadi pada tahun 90-an.

3. Kondisi Tenun Troso Jepara Masa Kini


Tidak dapat disangkal, insting bisnis yang tertinggi pada sebagian
warga Troso telah menggugah daya kreativitas mereka. Ini dapat dilihat dari
performa kain Troso sekarang yang sangat variatif, kaya warna, dan kaya
motif, bahkan dibuat dari berbagai bahan alternatif seperto : serat sutera,
serat pisang, serat nanas, bulu ayam, dan sebagainya.
Kreativitas serta kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi jenis
kain tenun ikat lainnya inilah yang antara lain berhasil memperpanjang umur
kain Troso sebagai kain tradisional bernilai tinggi, sehingga tidak hilang di
tengah arus zaman. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa perusahaan yang
masih bertahan, dan dalam perkembangannya menunjukkan peningkatan
dalam bidang produksi maupun pemasarannya.
Pemerintah pun turut andil dalam mengembangkan sektor produksi
Tenun Troso, dengan cara meningkatkan sektor Industri Kecil dan Menengah
(IKM). Selain itu dengan cara membuat terobosan-terobosan desain produk
baru atau biasa disebut inovasi produk, Dengan begitu akan menciptakan
sebuah selera pasar yang dinamis dari masa ke masa.
Setelah serangkaian pameran yang disertai upaya peningkatan
kualitas sesuai dengan permintaan pasar, industri ini semakin dikenal, bukan
saja di dalam negeri, tetapi telah mulai menembus pintu pasar internasional.
Memang untuk merambah pasar internasional ini para pengusaha masih
mengandalkan pintu pasar di Bali, dan beberapa kota seperti : Yogyakarta,
Jakarta, Solo dan Pekalongan. Bahkan sebagian besar produk tenun ikat Bali
yang diekspor adalah buah tangan masyarakat Desa Troso.
Selain IKM, pemerintah juga menyediakan workshop pembuatan tenun
Troso, ajang pameran yang baru-baru ini diselenggarakan di Jakarta dalam
kegiatan pameran tekstil Indonesia, salah satu peserta tenun dari Troso
memperagakan bagaimana cara menenun dengan teknik ikat pakan dengan
menggunakan ATBM diekitar stage barang yang digunakan untuk
memamerkan hasil produksi para pengrajin.
Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1988 pun mengeluarkan surat
keputusan (No: 025/219/1988) yang ditujukan kepada seluruh jajaran
pegawai pemerintah di lingkungan provinsi Jawa Tengah, diwajibkan
mengenakan produk tenun setiap hari Jum'at. Instruksi Gubernur ini sangat
menolong para pengrajin tenun dan dapat mengangkat lagi sentra-sentra
tenun yang ada di Jawa Tengah.
Adanya kebijakan dari pemerintah yang seperti itu, memberikan
kesempatan bagi para perajin tenun di Troso, untuk meningkatkan kapasitas
produksinya. Adanya pemesanan dalam jumlah yang besar dari setiap
instansi di berbagai daerah, secara otomatis terjadi persaingan antarpengrajin
dalam meningkatkan kualitas produk, baik dari segi motif, warna, teknik dan
bahan yang digunakan.

4. Teknik Pembuatan Tenun Troso Jepara


Kain Tenun merupakan salah satu hasil seni budaya tradisional yang
telah lama berkembang di Indonesia. Dalam perkembangannya kain tenun
mempunyai fungsi-fungsi sosial yang melambangkan status sosial atau
identitas kelompok individu tertentu. Jenis ataupun ragam hias kain tenun
misalnya dapat menunjukkan apakah seorang itu keturunan raja, kepala
adat , atau hanya rakyat biasa. Untuk menunjukkan identitas kelompok
biasannya kain tenun tampak dipergunaakan misalnya dalam upacara
kelahiran, inisiasi, perkawinan ataupun kematian.
Tenun merupakan selembar kain yang terjadi karena proses
persilangan benang-benang memanjang (lungsi) dan benang melebar
(pakan) kemudian ditenun sesuai motif-motif yang sebelumnya telah dibuat
berdasarkan pola anyam tertentu dengan menggunakan alat tenun, baik
berupa alat tenun gedhog maupun ATBM.
Meskipun berbeda penggunaan jenis alat tenun tersebut, namun cara bekerja
alat-alat tenun tersebut tidaklah terlalu berbeda. Namun demikian, hasil
tenunan di berbagai daerah di Indonesia memiliki karakter dan jenis masing-
masing sehingga memperkaya keanekaragaman kerajinan tenun di
Indonesia. Salah satu hasil tenun masyarakat Indonesia adalah tenun ikat.
Faktor yang terlokalisasi, misalnya sistem nilai dan simbol
menyebabkan adanya spesifikasi kegiatan kerajinan rakyat yang berbeda
dengan kegiatan kerajinan rakyat di daerah sekitarnya. Dalam hal ini
kebudayaan harus dipandang secara spesifik, yang berarti faktor yang
terlokalisasi dapat mewarnai bentuk-bentuk perubahan.
Semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi menjadikan produksi
tenun untuk menjadi efisien dan cepat, maka faktor ekonomi mempengaruhi
perkembangan teknik agar proses produksi menjadi lebih cepat, hal ini
merupakan suatu hasil antisipasi masyarakat terhadap kondisi ekosistem dan
hasil interaksi sosial lainnya. Teknologi mempengaruhi perkembangan teknik
karena seiring berkembangnya teknik maka teknologi yang digunakan
semakin canggih.

Perkembangan teknik tenun Troso yang semula berawal dari kain


biasa atau yang disebut kain mori kemudian tenun Troso berkembang dengan
teknik tenun ikatnya kemudian pada tahun 90-an tenun Troso kembali
memunculkan inovasi baru dengan menambah teknik dondom yang dipadu
dengan tenun ikat, kemudian tenun batik yang muncul pada tahun 2008,
tenun ikat kombinasi sulam yang muncul pada tahun 2010 dan teknik tenun
anyam yang muncul pada awal tahun 2013.

5. Ragam Corak Tenun Troso Jepara

Tenun Troso pada umumnya menggunakan motif-motif yang hampir


sama antara selembar kain tenun dengan lembaran kain tenun yang lainnya.
Begitu pula dengan warna yang digunakan, termasuk bahan. Motif yang
digunakan mulai dari motif geometris, non geometris (flora-fauna, makhluk
hidup) dan kontemporer termasuk motif abstrak.
Banyaknya motif-motif yang digunakan merupakan dampak dari
perkembangan zaman. Para pengrajin mampu menstilasi berbagai benda
mati maupun makhluk hidup yang berada di sekeliling mereka untuk dijadikan
motif-motif yang mampu menggugah minat beli pada konsumen.
Alasan dikembangkannya ragam hias Troso adalah untuk menambah
jenis produk tenun di Troso dengan berbagai motif yang semakin beragam.
Secara tidak langsung, produk-produk tenun Troso semakin mengalami
perkembangan, sehingga berdampak di bidang ekonomi, karena para
konsumen semakin memiliki banyak pilihan dalam memilih kain tenun Troso.
Berikut adalah beberapa motif yang akan dibahas dalam makalah ini :
1. Motif Nagasari
Dominasi warna coklat muda dan coklat tua pada background semakin
memunculkan motif yang ada. Apabila dilihat sekilas kain tenun motif
Nagasari ini seperti terbentuk dari susunan bidang geometris dengan
stilasi bidang di sana-sini. Umumnya motif nagasari ini menggunakan
banyak warna seperti pelangi

2. Motif Bunga

Ragam hias bunga pada industri tenun Troso terdapat berbagai motif.
Mulai dari bunga yang berukuran kecil hingga besar. Ada yang
dikombinasi dengan sulur dan titik, dengan warna yang meriah di sana
sini. Dengan penggunaan warna yang sedemikian rupa menjadikan
selembar kain tersebut terlihat bersih dan ceria.
3. Motif Daun Lompong

Kain bahan sandang ini dibuat dengan teknis tenun ikat pakan. Ragam
hiasnya menggunakan motif utama tumbuhan lompong, dengan tambahan
motif, daun, dan bunga.
4. Motif Bambu
Ragam hias motif bambu merupakan ragam hias yang bersifat non
geometris. Jenis kain motif Bambu ini dibuat dengan menggunakan tenun
ikat pakan. Motif bambu ini dibuat dengan menggunakan jenis
pengulangan full repeat.

5. Motif Akar Seribu

Kain tenun motif Akar Seribu merupakan jenis kain tenun ikat pakan
yang biasa difungsikan untuk jenis sandang, dengan didominasi warna
ungu yang terdapat pada background. Susunan akar yang digunakan
adalah akar lompong dengan berbagai macam warna dan dikombinasi
dengan motif daun dan bunga.
6. Motif Rang-Rang

Ragam hias Rang-rang terdiri dari komposisi geometri mulai dari


bidang persegi yang bersusun dan bidang zig-zag yang berada pada
samping kain. Motif Rang-rang banyak ragamnyam untuk ciri khususnya
adalah motif yang digunakan berbentuk motif lancip seperti persegi.
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari makalah, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam mempelajari
sejarah tektstil Tenun Troso Jepara ini, kita mendapatkan banyak sekali
pemahaman tentang sejarah dan ragam motif yang tertera dalam kain
legendaris tenun Troso, dan juga dari seluruh ragam motif tenun Troso
mempunyai makna dan filosofi yang berbeda pula, kita bisa menyimpulkan
bahwa perjalanan tekstil tenun Troso ini dari masa peradaban lampau/primitif
menuju masa yang sekarang sudah sangat panjang dan akan terus berlanjut
hingga seterusnya
Di dalam kehidupan sehari-hari, tentunya Tenun Troso turut andil jua,
entah sebagai pakaian, dekorasi, dan lain-lain, tentu kita secara sadar
menyadari bahwa dunia pertekstilan merupakan peluang besar untuk lebih
digali dan diperdalam lagi pengetahuan kita.

2. Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami dan bisa membuka wawasan lebih
tentang dunia pertekstilan, untuk itu, diharapkan pembaca telah memiliki
referensi keilmuan yang cukup guna menguasai cabang Sejarah Tekstil
tersebut. Hal ini amat penting mengingat Sejarah Tekstil adalah ilmu yang
terus berkembang pesat hingga dewasa ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/35994818-Bahan-dasar-tekstil-nusantara.html
http://eprints.uny.ac.id/64822/4/4.%20Bab%202.pdf
http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/ilmu_tekstil1.pdf
https://blog.reservasi.com/mengenal-lebih-dekat-kain-tenun-troso-jepara/
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sutasoma/article/view/29086/15212
http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/andharupa/article/view/2022/1475
file:///C:/Users/USER/Downloads/29086-Article%20Text-89647-1-10-20200121.pdf
file:///C:/Users/USER/Downloads/1623-4721-1-PB.pdf
http://digilib.isi.ac.id/6255/5/JURNAL_141%20011%204124.pdf
https://foto.kompas.com/photo/read/2018/5/30/1527670676357/1/mengenal-tenun-
ikat-troso

Anda mungkin juga menyukai