OLEH
AMRI NUR
088 104 086
KABUPATEN PANGKEP
SKRIPSI
OLEH
AMRI NUR
088 104 086
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing:
Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri
Disahkan oleh:
Dekan Fakultas Seni dan Desain
Panitia Ujian:
1. Ketua
Dr. H. Karta Jayadi, M.Sn. (………………………..)
2. Sekretaris
Drs. Yabu M., M.Sn. (………………………..)
3. Konsultan I
Drs. Sumardi Priyanggoko, M.Pd. (………………………..)
4. Konsultan II
Drs. Lanta L., M.Pd. (………………………..)
5. Penguji I
Drs. Muhammad Idris, M.Pd. (………………………..)
6. Penguji II
Drs. A. Mattaropura Husain (………………………..)
iii
MOTTO
۞۞ ِّإن مع العُس ِّر يُس ًرا ۞ فإِّذا فرغت فانصب ۞ بغرف ِّبكرو ِّإلى
Permasalahan utama penelitian ini yaitu bahan dan alat yang digunakan
dalam pembuatan kerajinan kurungan ayam (kurungang manuq), bagaimana
proses pembuatan kerajinan kurungan ayam, dan faktor penghambat dan
penunjang dalam proses pembuatan kerajinan kurungan ayam di Desa
Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembuatan kerajinan kurungan ayam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif,
instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data untuk mengetahui bagaimana
proses pembuatan kerajinan kurungan ayam adalah dengan teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, bahan yang
digunakan dalam proses pembuatan kerajinan kurungan ayam adalah bambu apus
(bulo parring), sedangkan alat yang digunakan adalah parang (berang), gergaji
dan alat pemukul (pappeppeq). Proses pembuatan kerajinan kurungan ayam
melalui beberapa tahapan yaitu perolehan bahan, pengolahan bahan, proses
menganyam dan tahap akhir (finishing). Adapun yang menjadi faktor penghambat
dalam pembuatan kerajinan kurungan ayam adalah faktor permodalan, fasilitas
dan tempat produksi yang belum memadai, pemasaran, pemahaman perajin masih
kurang. Sedangkan faktor yang menjadi penunjang dalam pembuatan kerajinan
kurungan ayam adalah bahan baku yang digunakan tidak sulit untuk diperoleh,
alat yang digunakan masih sederhana sehingga memunginkan perajin untuk
membuat kerajinan, minat masyarakat, dan dapat menambah pendapatan bagi
perajin. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembuatan
kerajinan kurungan ayam harus dilakukan dengan teliti agar mendapatkan hasil
anyaman yang baik.
v
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling pantas penulis ucapkan pada kesempatan ini, selain
ungkapan rasa syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, yang telah
skripsi ini yang berjudul proses pembuatan kerajinan Kurungan Ayam di Desa
shalawat semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan
Satu (SI) pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan Desain
ini banyak tantangan dan hambatan yang dialami penulis. Namun akhirnya
semuanya dapat teratasi berkat ketabahan, ketekunan, kemauan dan kerja keras
serta berkat bantuan dari berbagai pihak, baik itu bantuan moril maupun materil.
Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang tulus kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang
telah merawat, membesarkan, mendidik dan mencurahkan kasih sayang dan doa
yang tak henti-hentinya demi kebaikan penulis di dunia dan di akhirat. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan berkat dan karunia-Nya yang melimpah
kepada mereka.
motivasi, bimbingan petunjuk, dan saran hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Tak lupa pula penulis haturkan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
2. Bapak Dr. Karta Jayadi, M.Sn., Dekan Fakultas Seni Dan Desain
4. Segenap Dosen Seni Rupa dan Sendratasik serta staf, Fakultas Seni
selama perkuliahan.
mengadakan penelitian.
penelitian berlangsung.
vii
7. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Seni Rupa, Fakultas Seni dan
8. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik sangat dibutuhkan guna perbaikan skripsi ini dimasa
yang akan datang. Semoga segala bantuan dari berbagai pihak senantiasa bernilai
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ........................................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
ix
6. Pengertian dan Jenis Bambu ................................................. 11
1. Jenis Penelitian...................................................................... 18
B. Pembahasan ................................................................................. 46
A. Kesimpulan ................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................... 57
LAMPIRAN ..................................................................................................... 60
DAFTAR GAMBAR
xi
Nomor Uraian Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
digolongkan sebagai karya kerajinan seni rupa yang memiliki nilai estetis.
bagi perwujudan cita-cita bangsa di masa depan. Peluang bagi masyarakat luas
Hasil-hasil kebudayaan yang ada di daerah ini antara lain tari-tarian, lagu atau
kaya akan sumber daya alam meliputi hutan dan tanah yang subur. Hal
Salah satu potensi alam yang dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat di desa
1
Tumbuhan bambu memiliki banyak fungsi dan juga memiliki nilai
ekonomi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dijaga dan dikelola dengan
baik, agar dapat diekspor atau diperdagangkan keluar daerah, baik dalam
bentuk barang mentah maupun barang jadi. Disisi lain, ada sekelompok
kerajinan anyaman.
ayam, yang sampai saat ini masih ditekuni oleh perajin, meskipun sudah
karena memiliki nilai budaya yang tinggi serta memiliki ciri khas tersendiri
dari segi bentuk. Selain itu kerajinan tersebut mengandung nilai tersendiri bagi
bersangkutan.
produk yang dihasilkan para perajin, baik dari segi bentuk, maupun teknik
bersaing dengan produk kerajinan di daerah lain. Hal inilah yang merupakan
suatu hambatan bagi para perajin dalam berkarya. Selain itu juga dapat
berakibat kurangnya generasi yang akan menekuni seni kerajinan kurungan
faktor yang menjadi penghambat dan penunjang bagi para perajin dalam
kerajinan tersebut sebagai salah satu unsur seni budaya dapat dilestarikan.
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Pangkep. Oleh karena itu, untuk memberikan gambaran yang lebih
sebagai berikut:
kurungan ayam?
3
C. Tujuan Penelitian
ayam.
ayam.
Pangkep.
D. Manfaat Penelitian
yang sejenis.
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori yang berkaitan erat dengan
1. Pengertian Proses
sesuatu di mana kegiatan yang satu dengan yang lainnya saling bersusulan
2. Pengertian Pembuatan
menjadi tujuan dari kegiatan itu. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
5
dijelaskan bahwa pembuatan adalah hal, cara, hasil, proses atau tempat
barang.
benda, khususnya dalam hal ini adalah pembuatan kurungan ayam. Proses
ini merupakan suatu sistem yang saling berkaitan dan berangkai mulai
3. Pengertian Kerajinan
1989: 722).
minggu.
kurungan ayam, seperti anyaman kawat dan besi juga tidak terlalu sulit.
7
Gambar 1
Kurungan ayam anyaman dasar sasag jarang
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 2
Kurungan ayam anyaman dasar sasag rapat
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 3
Kurungan ayam anyaman kombinasi
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 4
Kurungan ayam teknik ikat dan jepit
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
9
Gambar 5
Kurungan ayam berbahan kawat besi
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 6
Kurungan ayam anyaman mata bintang
(Sumber: http://tokogabe.com/sangkar-ayam-kecil/)
Anyaman mata bintang dibuat dengan cara menyilangkan rautan
(http://yokimirantiyo.blogspot.com/2012/09/kerajinan-tangan-
anyaman.html).
beruas-ruas, keras dan tinggi (antara 10-20 meter), dipakai sebagai bahan
Nasional, 2008:128).
ini merupakan jenis tanaman yang berfungsi serba guna dan dapat tumbuh
terbuka yang bebas dari genangan air. Karena itu, bambu banyak tumbuh
Jenis bambu ini dikenal pula dengan nama bambu putih atau
11
Cabangnya tidak sama besar. Cabang primer/utama tumbuh
meskipun buluhnya sudah tua. Tanaman ini diduga berasal dari Burma
mudah patah dan kasar. Bambu hitam ini mempunyai sifat, jika masih
basah kulitnya tidak begitu keras tetapi setelah kering kulit bambu ini
c. Bambu petung
bambu lain.
ruasnya panjang, bambu ini baik untuk bahan bangunan, tempat air,
saluran air di desa-desa, tiang penyangga. Baik juga untuk bahan baku
anyaman, misalnya keranjang, tempat makanan atau tempat beras.
d. Bambu duri
e. Bambu ampel
mengandung air bahkan untuk kerajinan yang lain pun sangat jarang
digunakan. Bambu ini berserat jarang dan lunak. Bambu ini hanya
f. Bambu tutul
13
kerajinan lainnya. Bambu ini berdinding tipis, mudah pecah dan tidak
g. Bambu talang
dinding dan lantai rumah adat Toraja. Terkadang juga untuk tempat air
dan dibuat rakit karena batangnya sangat ringan. Warna batangnya ada
yang hijau muda, hijau tua, juga kuning. Cabangnya pendek, pada
bahan anyaman atau tali anyaman dari bahan lain. Buluhnya sering
atau kurap.
i. Bambu gombong
sama besar dan tegak. Tumbuh di hutan-hutan dataran rendah atau tepi
sungai.
tali. Selain itu dimanfaatkan pula untuk bahan baku anyaman peralatan
penangkap ikan.
k. Bambu wuluh
cukup luas, dagingnya tipis, dan pada waktu kering sangat mudah
pecah. Pangkal dan ujungnya hampir sama besar. Bambu ini sering
dibuat seruling atau alat musik tiup lainnya. Apabila akan dibuat
15
Adapun jenis-jenis bambu yang terdapat di Desa Bantimurung
Gambar 7
Bambu apus
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 8
Bambu duri
((Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 9
Bambu wuluh
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
7. Pengertian Anyaman
Seni anyam adalah suatu seni kriya yang pengerjaannya dengan cara
dengan cara menjalin atau mengatur (bilah, daun, dan sebagainya) yang
17
memerlukan keterampilan dan kecekatan. Pembuatan barang-barang
lungsi dan pakan. Selanjutnya dijelaskan bahwa lungsi ialah (a) pita atau
penganyam. Sedangkan pakan ialah pita atau daun anyam pada lungsi, (b)
iratan yang melintang (dari kiri ke kanan), sedangkan lungsi ialah lembar
Lungsi pakan
Gambar 10
Anyaman Lungsi dan Pakan
(Sumber: Koko K. Arifien)
B. Kerangka Berpikir
Kabupaten Pangkep.
kurungan ayam
Hasil karya
Gambar 11
Skema Kerangka Pikir
yang lain baik dalam menggunakan bahan dan alat yang sesuai dengan
19
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang
diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam
2. Lokasi Penelitian
Gambar 12
Peta Kabupaten Pangkep
21
Lokasi penelitian ini di Desa Bantimurung Kecamatan Tondong
puluh kilo meter dari kota Pangkep, desa ini dikenal akan keindahan
belum terlalu disentuh oleh masyarakat setempat, akan tetapi ada beberapa
1. Variabel Penelitian
Pangkep.
berikut:
kurungan ayam.
2. Desain Penelitian
penelitian. Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik, maka desain
Perencanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian
Analisis data
Kesimpulan
Gambar 13
Desain penelitian
23
Dengan melihat skema di atas, maka penulis akan memperoleh
kurungan ayam.
Kabupaten Pangkep.
D. Sasaran Penelitian
berikut:
1. Pengamatan (observasi)
dalam berkarya.
2. Wawancara (interview)
3 Dokumentasi
25
pemilihan cara ini karena dianggap sebagai salah satu cara untuk
statistik (kualitatif).
BAB IV
Pada bab ini akan dikemukakan secara rinci bukti yang diperoleh dari
A. Hasil penelitian
langsung ke lapangan yang bertujuan untuk memperoleh data secara tepat dan
a. Bahan
ayam.
27
b. Alat
Adapun alat yang digunakan oleh perajin dalam pembuatan
1. Parang
Gambar 14
Parang
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
2. Gergaji
Gambar 15
Gergaji
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
3. Alat pemukul
Gambar 16
Alat pemukul
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
a. Perolehan bahan
dari rumahnya.
29
b. Pengolahan Bahan
Gambar 17
Proses memotong bambu
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 18
Hasil pemotongan
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Selanjutnya dilakukan pembelahan dengan
Gambar 19
Pembelahan bambu
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 20
Pembelahan bambu menjadi beberapa bagian
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
31
Gambar 21
Hasil pembelahan yang siap untuk diirat
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 22
Proses pengiratan
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 23
Hasil pengiratan
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
33
Gambar 24
Proses meraut bambu
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 25
Uji kelenturan bambu
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Setelah uji kelenturan sudah dilakukan, maka bambu
siap untuk dianyam.
Gambar 26
Bahan anyaman
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
c. Proses Menganyam
Gambar 27
Proses awal pembuatan jari-jari rangka
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
35
Gambar 28
Penyusunan belahan bambu secara berulang-ulang
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 29
Menambahkan belahan bambu yang lebih pendek
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 30
Menguatkan ikatan
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 31
Hasil pembuatan jari-jari sebagai lungsi
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
37
Pembentukan rangka kurungan ayam.
atas.
gambar berikut:
Gambar 32
Proses membentuk rangka
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
gambar berikut:
Gambar 33
Hasil pengikatan ujung jari-jari
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
39
Gambar 34
Rangka kurungan ayam
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 35
Memasangkan pakan pada lungsi (menganyam)
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Proses menganyam ini dimulai dari bagian atas ke
berikut:
Gambar 36
Proses menganyam secara berulang sampai selesai
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
d. Tahap akhir
gambar berikut:
41
Gambar 37
Proses memotong lungsi
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 38
Hasil pemotongan
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 40
Pemasangan pengait
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
43
Gambar 41
Hasil Pemasangan pengait
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
Gambar 42
Hasil akhir
(Dokumentasi: Amri Nur, 2013)
3. Faktor penghambat dan penunjang dalam pembuatan kerajinan
kurungan ayam di Desa Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa
Kabupaten Pangkep
1. Faktor permodalan.
usaha kecil.
produk.
kerajinan.
45
B. Pembahasan
a. Bahan
bambu apus, karena memiliki kulit yang halus dan kuat, tidak mudah
bambu lainnya.
b. Alat
1. Parang
batang bambu.
2. Gergaji
3. Alat pemukul
a. Perolehan bahan
dari rumahnya.
ini adalah bambu yang berusia sekitar 1-2 tahun, artinya tidak
47
Penebangan dilakukan dengan menggunakan parang,
b. Pengolahan bahan
diinginkan.
pembelahan.
Tahap selanjutnya dilakukan pembelahan bambu.
bagian atasnya.
49
Selain itu, juga bertujuan untuk menghilangkan bagian-bagian
c. Proses menganyam
jarinya ganjil.
51
e) Kuatkan ikatan pada bagian dalam lingkaran jari-jari,
pembentukan rangka.
atas.
untuk dianyam.
Setelah rangka dibentuk dengan sempurna, maka tahap
d. Tahap akhir
53
3. Faktor penghambat dan penunjang dalam pembuatan kerajinan
kurungan ayam di Desa Bantimurung Kecamatan Tondong Tallasa
Kabupaten Pangkep
dari pemerintah.
terkait.
55
BAB V
A. Kesimpulan
yang menarik, serta ciri khas spesifik sebagai identitas produk yang
4. Faktor yang menjadi penunjang adalah bahan baku dan alat yang
B. Saran
57
4. Kepada perajin agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
kerajinannya.
Basuki, Budi. 1982. Anyaman Bambu. Cetakan Pertama; Jakarta: PT. Penebar.
Darman. 2011. Proses Pembuatan Kerajinan Bakul dari Bahan Rotan di Desa
Tallang Rilau Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang. Skripsi.
Makassar: FSD UNM.
59
LAMPIRAN
Lampiran 1
FORMAT OBSERVASI
1. Bahan dan alat yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan kurungan
ayam.
3. Cara perolehan bahan dan sarana yang dilakukan dalam proses pembuatan
61
Lampiran 2
FORMAT WAWANCARA
kurungan ayam?
ayam?
ayam?
ayam?
9. Apakah ada produk lain yang dibuat oleh perajin selain kurungan ayam?
kurungan ayam?
Lampiran 3
BIODATA INFORMAN
Nama : Buhaseng
Umur : 89 tahun
Pekerjaan : Petani
63
Lampiran 4
FOTO-FOTO PENELITIAN
1. Proses Wawancara
2. Proses Pemotongan Bambu
65
4. Proses Pengiratan Bambu
67
7. Proses Menganyam
8. Kurungan ayam
Tampak samping
68
Tampak bawah
Tampak atas
RIWAYAT HIDUP
Tondong Tallasa pada tahun 2002, kemudian pada tahun 2005 lanjut di SMA
mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Strata Satu (SI),
70