Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Observasi

Budidaya Unggas Petelur “Burung Puyuh”

Disusun Oleh :
Anonymous.rex

XII IPA 1
Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Serang
JL. Empat Lima Cikulur, Serang, Banten 42116 Telp ( 0254 ) 202854
e-mail : man1serang@yahoo.co.id site : www.man1kotaserang.sch.id
2018-2019
Kata Pengantar
Ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan segala karunia-
Nya kepada saya, karena atas limpahan kasih dan sayangnya Laporan ini dapat
diselesaikan. Serta kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Neneng Alawiyah
yang telah memberikan tugas ini sehingga kami mendapatkan banyak pengetahuan
melalui tugas ini.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Prakarya. Laporan ini ditulis
bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan mengenai cara beternak burung
puyuh. Laporan ini mengkaji tentang cara beternak dan pemeliharaan burung
puyuh. Untuk memelihara dan menernakkan burung puyuh.
Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan ilmu
yang terkait. Serta saran dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan
pembuatan Laporan ini.

Serang, September 2018

Penyusun
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pemeliharaan burung puyuh pada mulanya kurang mendapat perhatian dari
para peternak di Indonesia. Tetapi sejak pemerintah Indonesia merencanakan
burung puyuh sebagai salah satu alternatif untuk peningkatan penyediaan protein
hewani untuk masyarakat, barulah burung puyuh mulai terangkat namanya.
Peternak Indonesia pun mulai bergairah untuk mengembangkan ternak ini.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber
daya alam dan sumber pangan yang beragam, Indonesia seharusnya dapat
memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Pemenuhan kebutuhan pangan
tersebut dapat dilakukan dengan cara memproduksi bahan pangan sendiri melalui
kegiatan budidaya.
Salah satunya dalam bidang peternakan, dan yang akan kami bahas kali ini
adalah budidaya dalam bidang unggas petelur khususnya burung puyuh. Peluang
wirausaha ini sangat besar karena telur adalah bahan pangan pokok sebagai sumber
utama protein dan lemak hewani bagi masyarakat. Hal ini menjadikan wirausaha di
bidang budidaya ternak unggas petelur sangat menarik.
2. Rumusan Masalah
 Apa itu budidaya ternak unggas “Burung Puyuh” ?
 Apa itu Burung Puyuh ?
 Bagaimana cara membudidayakan Burung Puyuh ?
 Bagaimana cara memasarkan telur Puyuh ?
3. Tujuan
 Mengetahui budidaya ternak unggas “Burung Puyuh”
 Mengetahui Burung puyuh
 Mengetahui membudidayakan Burung Puyuh
 Mengetahui cara memasarkan Burung Puyuh
Bab II
Pembahasan
a. Budidaya Burung Puyuh
Burung Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh
relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak
(Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa
burung (liar) yang pertama kali diternakkan di Amerika Serikat, tahun 1987. Dan
dikembangkan ke penjuru dunia, sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan
diternakkan semenjak akhir tahun 1979 kini mulai bermunculan di kandang-
kandang ternak yang ada di Indonesia ( Nugroho dan Mayun, 1986).
a. Klasifikasi Burung Puyuh
Kelas :Aves ( Bangsa Burung)
Ordo :Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Spesies : Coturnix-coturnix Japonica
b. Telur Burung Puyuh
Menurut Anwar (2012) Telur burung puyuh merupakan telur yang
berukuran kecil, bercorak, dan rasanya enak. Telur puyuh sangat potensial untuk
dikembangkan terlebih karena konsumsi telur puyuh sudah mulai menyebar di
seluruh kota-kota menengah dan kota besar di Pulau Jawa. Kandungan protein dan
lemak telur burung puyuh cukup baik bila dibandingkan dengan telur unggas
lainnya. Kandungan proteinnya tinggi, tetapi kadar lemaknya rendah sehingga
sangat baik untuk kesehatan.
c. Manfaat Burung Puyuh
Selain bermanfaat bagi para peternak sebagai salah satu usaha peternakan .
Burung Puyuh juga memiliki manfaat sebagai berikut:
a) Telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat

Jenis Unggas Protein (%) Lemak (%) Karbohidrat (%) Abu (%)
Ayam ras 12,7 11,3 0,9 1,0
Ayam buras 13,4 10,3 0,9 1,0
Itik 13,3 14,5 0.7 1,1
Angsa 13,9 13,3 1,5 1,1
Merpati 13,8 12,0 0,8 0,9
Kalkun 13,1 11,8 1,7 0,8
Burung Puyuh 13,1 11,1 1,6 1,1

b) Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga


lainnya
c) Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik
dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.

2. Laporan Hasil Observasi

Tempat dan Waktu Observasi : Minggu, 09 September 2018


Nama Pertenakan : Maju Lestari
Narasumber : Bapak
Pewawancara : Danil Zatmika, Siti Nadia Oktarija, Amalya
Ardhilla Nuzulan, dan Siti Assyifa Oktarija

 Latar Belakang Usaha Pertenakan


Lestari unggul adalah nama pertenakan yang di ilhami dari salah satu
perumahan yakni Taman Banten “Lestari” dan untuk menyejehterakan kelompok
maka dinamakan “unggul”. Usaha ini sudah dijalankan selama satu tahun lebih.
Peternakan ini juga memiliki banyak anggota dan kelompok serta sekretariatnya
berada di Taman Banten Lestari. Pada awalnya bapak @@@ banyak sekali
melakukan usaha, usaha yang terkhir adalah usaha gas tabung 3 kg, dan memiliki
masalah karena terkena pinalti gas dateng tapi uang belum ada. Maka dari itu ada
temannya yang mengusulkan untuk mencoba membudidayakan Burung Puyuh dan
bapak @@@@ mempelajari ilmu-ilmu peternakan ini.
 Budidaya Unggas Burung Puyuh
Penyiapan sarana dan prasana :
1. Kandang
Kandang yang di gunakan adalah kanang battery dan sistem kandang susun
yang di zigzag, dalam 1 kandang battery isinya 30 dan maksimal 40 ekor burung
puyuh. Di bedakan menurut umur untuk lebih mudah dalam bertelurnya di
karenakan maksimal 60 hari itu sudah bertelur semua.
2. Peralatan Kandang
Di dalam kandang tidak di berikan peralatan apa-apa karena tidak efisien dan
sering terinjak-injak oleh burung puyuhnya. Dan untuk peralatannya yang terdiri
dari tempat makan, minum dan sebagainya di simpan di luar.
3. Penyiapan bibit
Dalam peternakan ini tidak menggunakan bibit karena membutuhkan biaya
yang lebih besar, biasanya membeli di kelompok ternak burung puyuh, dari
kelompok itu membeli burung di petir, dan dari petir beli di Indramayu. Persyaratan
burung puyuh itu belilah burung yang siap telur yakni yang berumur 60 hari.
4. Pemeliharaan
a. Pakan, Obat-obatan, vitamin, dan hormon pertumbuhan
Jenis pakannya memakai pur yang sudah di produksi pabrik. Sempat juga
meracik sendiri namun terlalu rumit. Biasanya di beri 3x sehari. Pakan mengandung
protein, lemak, serat, fosfor dan kalsium. Jika nutrisinya kurang maka produksi
telurnya menurun 20% dan sangat berpengaruh jika nutrisi pakannya kurang.
Obat-obatan ini di berikan jika burung sakit biasanya di pengaruhi oleh
kebersihan kandang, suhu yang berganti-ganti normalnya adalah 25-32 derajat, jika
terlalu rendah burung akan mati secara bertahap jika terlalu tinggu virus dan bakteri
tidak berpengaruh, namun kematian secara mendadak akan terjadi. Biasanya
penyakit yang di derita adalah penyakit snot..Snot adalah pembengkakan di daerah
mata. Dan obatnya adalah anti snot.
Vitamin berfungsi untuk menghindari stress, ada sulfamix untuk cairan
suntik jika sudah parah penyakitnya.
Di pertenakan ini tidak memakai hormon pertumbuhan karena lebih
memerhatikan produksi telur dari pada bobot badannya.
b. Kebersihan
Selama satu bulan sekali itu akan ada perubahan kandang dan renovasi
kandang besar-besaran. Untuk membersihkan kandang itu baiknya 2 kali seehari.
5. Pencegahan penyakit
Dapat di cegah dengan pembersihan kandang dan biasanya di berikan vaksin
setiap 1 bulan sekali.
6. Pemanenan
Peralatannya memakai ember dan sarung tangan. Panennya setiap hari bisa
pagi, sore, malam. Dan biasanya dilaksanakan pada malam hari karena menghindari
tikus sebagai predator. Normalnya 1 burung puyuh bertelur 1 kali dan bisa sekali
anen itu 10 kg setelah diambil telurnya Baru di susun di atas egg tray (nampan telur)
dan di bersihkan sebelum di kemas dan di pasarkan.
Tekhnik khusus untuk mengambil telur saat panen ialah di beri pakan suapaya
terfokus pada pakan dan suapaya tidak streess dan saat telur sedang makan barulah
di ambil. Maka dari itu , jangan ambil paa saat siang hari karena tingkat stressnya
tinggi. Biasanya untuk meminimalisir itu di siram saat siang hari supaya sejuk.
7. Pascapanen
Setelah panen biasanya membersihakan kandang dan bersih-bersih dan
biasanya kotorannya di jadikan pupuk kompos.
8. Pemasaran
Sasarannya adalah pasar tradisional seperti pasar petir, baros, pandeglang,
rangkas. Tidak bisa masuk ke pasar induk di karenakan banyak sekali pengusaha
dari jawa yang masuk ke pasar induk. Untuk mempromosikannya awalnya melalui
media sosial, observasi pasar, analisa harga. Membangun kerja sama dari labuan
dan pamarayan. Pemasarannya di fokuskan i banten dulu, tetatpi ada rencana buat
ke luar kota UMKM malang sudah ada rencana. Untuk harga biasanya di hitung
per-Kg jika di jual ke agen 27k klo harga pasar 32k klo ke konsumen 30k.
Per-hari itu pakan 200 untung 500k Keuntungannya 300k per hari di kali satu
bulan Keuntungan terbesar adalah ketika banyak agen dari jawa mengalami cuaca
yang tidak menentu, di pasar induk biasanya beralih ke peternakan ini dan harga
bisa langsung melonjak yang tadinya 27 k menjadi 30k dan sekuintalnya
keuntungannya mencapai 3jt
Klo rugi, itu biasanya harga telor di pasar turun, makannya harus kerja sama
sama perusahaan misalnya pt indofoood. Kerugian terbesarnya adalah burung
puyuh banyak yang pernah mati karna perubahan cuaca hingga 300 ekor secara
bertahap, dan semapta tertipu oleoleh oknum oknum tertentu krena masalah harga
yang tiba-tiba berubah untungnya tidak sempat tertipu.
Listrik tidak terlalu besar dan untuk pengairan sendiri tidak terlalu masalah.
Pendapatan kotor perbulan itu 3jt klo bersih 2,5 jt itu per 1000 ekor sedangkan i
peternakan ini terdapat 2.500 ekor maka dikalikan 2,5 maka sekitar kurang lebih 6
jutaan perbulan.
Pegawai itu ada 2 orang dengan gaji 1,5 jt

Anda mungkin juga menyukai