Anda di halaman 1dari 27

“Perjuangan Diplomasi Bangsa

Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan”
Kelompok 2 :
1. Ahmad Riyansyah (02)
2. Aprilikka Early (03)
3. Aulia Ifanova (04)
4. Meyfika Pangestika (22)
5. M. Adlan Syafa’at (23)
6. M. Giardi Albargan (26)
7. Rahadatul Aisy P. (34)
“Perjuangan Diplomasi Bangsa
Indonesia dalam
Mempertahankan Kemerdekaan”
PENGERTIAN

STRATEGI PERJUANGAN DIPLOMASI

BENTUK-BENTUK PERJUANGAN DIPLOMASI

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


PENGERTIAN
Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia segera
membentuk pemerintahannya agar dapat menjadi negara
merdeka seutuhnya. Akan tetapi, meskipun syarat-syarat
konstitutif telah dipenuhi, Indonesia masih membutuhkan
adanya syarat deklaratif, yaitu pengakuan dari negara lain
mengenai kemerdekaan Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia dapat melakukan hubungan
luar negerinya dengan negara-negara lain.

Perjuangan diplomasi merupakan strategi


perjuangan yang ditempuh agar Indonesia
mendapatkan pengakuan kemerdekaannya
dari negara lain, terutama negara-negara
sekutu sebagai negara pemenang Perang
Dunia II
STRATEGI PERJUANGAN DIPLOMASI

Strategi perjuangan diplomasi ini dilakukan melalui tiga cara,


yaitu :

1. Menjadi anggota PBB demi mendapatkan dukungan dari


sesama negara anggota PBB lainnya.
2. Membawa masalah Indonesia-Belanda ke dalam
persidangan Dewan Keamanan PBB.
3. Mengadakan perundingan langsung dengan Belanda untuk
menyelesaikan permasalahan Indonesia-Belanda.
BENTUK PERJUANGAN DIPLOMASI
1. Pertemuan Soekarno-Van Mook
2. Pertemuan Sjahrir-Van Mook
3. Perundingan Sjahrir-Van Mook
4. Perundingan Hooge Veluwe
5. Perundingan Linggajati
6. Konferensi Malino, Pangkal Pinang, dan Denpasar
7. Perundingan Renville
8. Konferensi Bandung
9. Perjanjian Roem-Royen
10. Konferensi Inter-Indonesia
11. Konferensi Meja Bundar (KMB)
1. Pertemuan Soekarno-Van Mook
Pertemuan antara wakil-wakil Belanda dengan para pemimpin Indonesia diprakarsai
oleh Panglima AFNEI Letnan
Pertemuan ini Jenderal Sir Philip
merupakan Christisonuntuk
pertemuan pada tanggal 25 Oktober
menjajagi
kesepakatan kedua belah 1945. pihak yang berselisih. Presiden
Soekamo mengemukakan kesediaan Pemerintah Republik
Indonesia untuk berunding atas dasar pengakuan hak rakyat
Dalam
Indonesia untukpertemuan tersebutsendiri.
menentukan nasibnya pihakSedangkan Van
Mook Indonesia diwakili
mengemukakan oleh :
pandangannya mengenai masalah
1. di
Indonesia Soekarno,
masa depanMohammad
bahwa Belanda Hatta
ingin menjalankan
untuk 2. Ahmad
Indonesia Sobardjo
menjadi negara lingkungan kerajaan Belanda.
3. H. Agus Salim,
Yang terpenting menurut Van Mook bahwa pemerintah Belanda
akan memasukkan Indonesia menjadi anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Tindakan Van Mook tersebut disalahkan oleh
PemerintahSedangkan
Belanda terutama
pihakoleh Parlemen,
Belanda bahkan Van Mook
diwakili
akan dipecat
olehdan
: jabatan wakil Gubernur Jenderal Hindia
Belanda (Indonesia).
1. Van Mook
2. Der Plas
2. Pertemuan Sjahrir-Van Mook

Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 17 November 1945 bertempat di


Markas Besar Tentara Inggris di Jakarta (Jalan Imam Bonjol No.1). Dalam
pertemuan ini pihak Sekutu diwakili oleh Letnan Jenderal Christison, pihak
Belanda oleh Dr. H.J. Van Mook, sedangkan delegasi Republik Indonesia
dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Sebagai pemrakarsa
pertemuan ini,
Christison bermaksud mempertemukan pihak Indonesia dan Belanda di
samping menjelaskan maksud kedatangan tentara Sekutu, akan tetapi
pertemuan ini tidak membawa hasil.
3. Perundingan Sjahrir -Van Mook
Pertemuan-pertemuan yang diprakarsai oleh Letnan Jenderal Christison selalu
mengalami
Pada waktukegagalan.
itu Van Mook Akanmenyampaikan
tetapi pemerintah Inggris terus
pernyataan politikberupaya
mempertemukan
pemerintah BelandaIndonesia dengan
antara Belandaberikut.
lain sebagai bahkan ditingkatkan menjadi
perundingan. Untuk
1) Indonesia mempertemukan
akan dijadikan negara kembali pihak Indonesia
Commonwealth dengan pihak
berbentuk
Usulpemerintah
Belanda, dan pihak
federasi yangIndonesia
Inggris dipemerintahan
atas tidakseorang
mengirimkan
memiliki diterima oleh
diplomat
sendiri pihak Belanda dan
ke Indonesia
di dalam lingkungan yakni
selanjutnyakerajaan
SirVan Mook
Archibald secara pribadi
Clark Kerr
Belanda. danmengusulkan untuk mengakui
Lord Killearn sebagai penengah. Republik
Indonesia
Pada sebagai10
2) tanggal
Urusan wakil
dalam Jawa
Februari untuk
1946
negeri mengadakan
perundingan
dijalankan kerja sama dalam
Indonesia-Belanda
Indonesia sedangkan rangka
urusandimulai.
luar
pembentukan negara federal dalam lingkungan Kerajaan Belanda. Pada tanggal 27
Akhirnya,negeri oleh pemerintah
kesepakatan Belanda.
yang dihasilkan antara lain :
Maret 1946 Sutan Sjahrir mengajukan usul baru kepada Van Mook antara lain
1. Van Mook hanya mengakui wilayah Jawa dan Madura sebagai
sebagaiSelanjutnya
berikut. pada tanggal 12 Maret 1946 Sjahrir menyampaikan usul
wilayah de facto Indonesia serta mengusulkan agar Indonesia
1. Pemerintah Belanda
balasanbagian
yang berisi mengakuilain kedaulatan de facto RI atas Jawa dan Sumatera.
menjadi dari antara sebagai berikut.
negara persemakmuran di bawah Kerajaan
2. RI dan Belanda bekerja sama membentuk
1) Republik Indonesia harus diakui sebagai negaraRepublik Indonesia Serikat (RIS).
yang berdaulat
Belanda.
3. RIS bersama-sama dengan bekas
Nederland, Suriname, Curacao, menjadi peserta dalam
2. Pihakpenuh atas wilayah
Indonesia mengusulkan Hindia
wilayahBelanda.
Indonesia secara de facto
ikatan negara
2) Federasi Belanda.
meliputi Jawa,Indonesia-Belanda
Sumatera, dan akan dilaksanakan
Madura pada masa
serta menolak usulan
tertentu
negara dan urusan luar negeri dan pertahanan diserahkan
persemakmuran.
kepada suatu badan federasi yang terdiri atas orang-orang
Indonesia dan Belanda.
4. Perundingan Hooge Veluwe
Perundingan ini dilaksanakan pada tanggal 14-25 April 1946 di Hooge Veluwe (Negeri
Belanda), yang merupakan
Perundingan kelanjutan
yang berlangsung dan pembicaraan-pembicaraan
di Hooge yang
Veluwe ini tidak membawa telah
hasil
sebab Belanda menolakdisepakati
konsepSjahrir
hasil dan Van Mook.
pertemuan Sjahrir-Van Mook-Clark
Kerr di Jakarta. Pihak Belanda tidak bersedia memberikan pengakuan de
facto kedaulatan RI atas Jawa dan Sumatra tetapi hanya Jawa dan Madura
Dari pihak Pemerintah Sedangkan dariSekutu.
pihak
serta dikurangi daerah-daerah yang diduduki oleh Pasukan
Republik Indonesia
Dengan ialahsementara
demikian untuk : waktuBelanda Ialah :
hubungan Indonesia-Belanda
1. Mr.terputus, akan tetapi Van Mook masih berupaya
Suwandi, mengajukan
1. Dr. usul bagi
Van Mook
pemerintahannya kepada pihak RI.
2. dr. Sudarsono, 2. Prof. Logemann
3. Dr. Idenburgh
3. Mr. A.K. Pringgodigdo
4. Dr. Van Royen
5. Prof. Van Asbeck
6. Sultan Hamid II
7. Surio Santosa

Dan Sebagai Titik Penengah Diwakili Oleh Sekutu, yak


5. Perundingan Linggarjati

Pada tanggal 7 Oktober 1946 Lord Killearn berhasil


mempertemukan wakil-wakil pemerintah Indonesia dan Belanda ke meja
perundingan yang berlangsung di rumah kediaman Konsul Jenderal
Inggris di Jakarta. Dalam peruñdingan ini masalah gencatan senjata yang
tidak mencapai kesepakatan akhirnya dibahas lebih lanjut oleh panitia
yang dipimpin oleh Lord Killearn.
Dalam mencapai kesepakatan di bidang politik antara Indonesia
dengan Belanda diadakanlah Perundingan Linggajati. Perundingan ini
diadakan sejak tanggal 10 November 1946 di Linggajati, sebelah selatan
Cirebon.
Delegasi Belanda dipimpin oleh Prof. Scermerhorn, dengan anggotanya ialah :
1. Max Van Poll
2. F. de Baer
3. H.J. Van Mook.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir, dengan anggotanya
ialah :
1. Mr. Moh. Roem,
2. Mr. Amir Sjarifoeddin,
3. Mr. Soesanto Tirtoprodjo,
4. Dr. A.K. Gani,
5. Mr. Au Boediardjo.

Sedangkan sebagai penengahnya adalah Lord Killearn, komisaris istimewa Inggris untuk
Asia Tenggara.
Hasil Perundingan Linggajati ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 di
istana Rijswijk (sekarang Istana Merdeka) Jakarta, yang isinya adalah sebagai
berikut.
1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah
kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah
harusmeninggalkan daerah de facto paling lambat pada tanggal 1 Januari
1949.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk
negara Serikat dengan nama RIS.
3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-
Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Meskipun isi perundingan Linggajati masih terdapat perbedaan penafsiran


antara Indonesia dengan Belanda, akan tetapi kedudukan Republik Indonesia di
mata Internasional kuat karena Inggris dan Amerika memberikan pengakuan
secara de facto. Selain itu, muncul juga pengakuan kemerdekaan Indonesia dari
beberapa negara seperti Mesir, Arab Saudi, India, dan Pakistan.
Setelah itu, akhirnya Perdana Menteri Sutan Syahrir mundur dari jabatannya
karena bayak yang kecewa dengan hasil Perundingan Linggarjati.
6. Konferensi Malino, Pangkal Pinang,
dan Denpasar
• Konferensi Malino dilaksanakan pada tanggal 15-26 Juli 1946
untuk membahas pembentukan negara bagian di Indonesia
bagian timur.
• Konferensi Pangkal Pinang dilaksanakan pada 1 Oktober 1946
membahas kelanjutan pembentukan negara bagian dalam
pertemuan sebelumnya di Milano dan mengharapkan adanya
dukungan dari golongan minoritas mengenai pembentukan
negara federal.
• Konferensi Denpasar dilaksanakan pada 24 Desember 1946 dan
berhasil membentuk Negara Indonesia Timur.
7. Perjanjian Renville
Pada tanggal 18 September 1947, Dewan Keamanan PBB
membentuk
KTN sebuahRI dan
berusaha mendekatkan Komisi
BelandaJasa
untuk Baik. Komisi
berunding. iniKTN,kemudian
Atas usul
perundingan
terkenal dilakukan
dengandisebutan
tempat yang netral,Tiga
Komisi yaitu Negara.
di atas kapal pengangkut pasukan
Angkatan Laut Amerika Serikat “USS Renville” yang berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok,
Anggota
Jakarta. KTN terdiri
Oleh karena dari : tersebut dinamakan Perjanjian Renville.
itu, perundingan
Hasil
1. Richard
Perjanjian Perjanjian
RenvilleKirby Renville
dimulai pada:tanggal
(wakil Australia)
8 Desember 1947. Hasil perundingan Renville
disepakati
2. Paul danvan
ditandatangani
Zeeland pada tanggal
(wakil 17 Januari 1948.
Belgia)
1. Tentara Republik Indonesia (TRI) ditarik mundur dari daerah kedudukan
3. Frank Graham (wakil Amerika Serikat)
Belanda.
Dalam pertemuannya pada tanggal 20 Oktober 1947, KTN
memutuskan bahwa tugas KTN di Indonesia adalah untuk
membantu menyelesaikan sengketa antara RI dan Belanda
dengan cara damai. Pada tanggal 27 Oktober 1947, KTN tiba di
Jakarta untuk memulai pekerjaannya.
8. Konferensi Bandung
9. Perjanjian Roem Royen
10.Konferensi Inter-Indonesia
11. Konferensi Meja Bundar
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN perjuangan diplomasi
Keuntungan
• RI memperoleh pengakuan, baik secara de facto maupun
de jure di dunia internasional.
• Menghindari jumlah korban jiwa yang besar akibat perang
dan untuk memperoleh pengakuan internasional.
• Memberikan arti penting bahwa posisi RI adalah sejajar
dengan negara lainnya di mata internasional.
• Memaksa agar diplomasi Indonesia menjadi matang dan
tangguh di umur yang masih sangat muda.
• Menunjukkan kematangan RI dalam berdiplomasi,
meskipun baru merdeka.
• RI berhasil memperoleh dukungan, simpati dan goodwill
dari negara-negara lainnya.
• Secara tidak langsung menunjukan eksistensi RI di dunia
Internasional dan membuat Belanda maupun Sekutu
mengakuinya.
KERUGIAN :
• Banyaknya hasil perundingan yang merugikan serta
melemahkan posisi Indonesia
• Menyusutnya wilayah Indonesia.
• Terjadinya kejatuhan beberapa kabinet.
• Munculnya sengketa Irian Barat.
• Indonesia harus membayar hutang kepada Belanda.
• Menciptakan ketidakpuasan rakyat terhadap hasil
perundingan
• Memunculkan beberapa pemberontakan bersenjata,
seperti pemberontakan PKI
SUMBER

• http://salsaistimelining.weebly.com/history-
projects/perbandingan-antara-perjuangan-diplomasi-dan-
konfrontasi-dalam-mempertahankan-kemerdekaan-ri
• https://mustaqimzone.wordpress.com/2013/01/11/perjuangan-
mempertahankan-kemerdekaan-indonesia-1945-1959-melalui-
jalur-diplomasi/
• http://www.artikelsiana.com/2014/08/berbagai-perundingan-
perundingan.html?m=1#

Anda mungkin juga menyukai