1. Pada hakikatnya integrasi nasional mengandung arti menyatupadukan hingga menjadi satu
kesatuan yang bulat dan utuh. Berdasarkan hal tersebut jelaskan perbedaan intregasi
nasional secara politis dan antropologis!
Secara Politis :
Integrasi nasional secara politis adalah persatuan dan kesatuan atau perpaduan. Secara politis
integrasi nasional mempersatukan suku, bahasa, adat, ras, dan agama dalam rangka
membentuk suatu identitas nasional.
Secara Antropologis :
Integrasi nasional secara antropologis adalah proses akulturasi dan asimilasi budaya-budaya
yang beragam dalam rangka membentuk kesesuaian dalam kebersamaan masyarakat.
2. Mengapa pada negara yang multy cultural, seperti Indonesia, konsep integrasi bangsa
menjadi prasyarat utama untuk terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. Jelaskan
pendapat anda!
Karena Indonesia memiliki budaya bermacam macam akan sangat mudah untuk terjadi
perpecahan antar budaya jika tidak memiliki dasar Integrasi nasiona,l ini merupakan
perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika dalam menyambung persatuan dan kesatuan bangsa
dalam berbagai aspek seperti politik, sosial budaya, dan ekonomi. Integrasi nasional juga
berfungsi dalam mencegah adanya konflik secara nasional yang berkepanjangan. Diharapkan
integrasi ini mampu memberikan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat sekitar dengan
berbagai perbedaan yang ada.
-Semua lapisan masyarakat dapat merasa mampu dan berhasil dalam berkontribusi saling
melengkapi berbagai kebutuhan sesama.
-Adanya sebuah peraturan atau norma yang menjadi hasil diskusi masyarakat sebagai norma
sosial untuk dilaksanakan masyarakat pada kehidupan sehari-hari.
-Semua aturan atau norma sosial yang telah disepakati menjadi aturan baku dalam
melaksanakan proses integrasi sosial.
-Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari sesuai dengan kaidah kebahasaan
KBBI.
-Memiliki rasa semangat persatuan dan kesatuan dalam menjalankan segala hak dan kewajiban
pribadi terhadap negara.
-Memiliki pandangan hidup dan landasan perilaku yang sama yaitu sesuai dengan Pancasila.
-Terdapat jiwa dan semangat gotong royong, kebersamaan, kekompakan, dan toleransi atas
keberagaman.
-Mengingat adanya perasaan senasib yang tumbuh pada seluruh masyarakat Indonesia pada
penjajahan yang pernah dialami.
-Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari sesuai dengan kaidah kebahasaan
KBBI.
-Memiliki rasa semangat persatuan dan kesatuan dalam menjalankan segala hak dan kewajiban
pribadi terhadap negara.
-Memiliki pandangan hidup dan landasan perilaku yang sama yaitu sesuai dengan Pancasila.
-Terdapat jiwa dan semangat gotong royong, kebersamaan, kekompakan, dan toleransi atas
keberagaman.
-Mengingat adanya perasaan senasib yang tumbuh pada seluruh masyarakat Indonesia pada
penjajahan yang pernah dialami.
-Tidak adanya rasa dan wujud kewaspadaan atas ancaman perpecahan dari luar wilayah
Indonesia.