Anda di halaman 1dari 17

Boedi Oetomo

Kelompok 1
01 Dheassy Noormalitasari
(21407141002) 04 Fera Shinta Aulia
(21407141031)

02 Dea Ayu Novaliza


(21407141013) 05
Krisna Dwi Saputra
(21407141057)

03
Ilham Hanafi
(21407141019)
01
Latar Belakang berdirinya
Boedi Oetomo
Peristiwa kebangkitan nasional di Indonesia ditandai
dengan dibentuknya beberapa organisasi pergerakan
nasional yang menjadi tonggak awal persatuan di
Indonesia. Organisasi yang eksis sekaligus menjadi
pelopor munculnya organisasi-organisasi pergerakan
lainnya ialah Budi Utomo. Budi Utomo menjadi
organisasi pergerakan pertama yang bergerak
dibidang pendidikan dan kebudayaan.
Terbentuknya organisasi Budi Utomo tidak dapat dipisahkan dari
seorang tokoh bernama Dr. Wahidin Sudirohusodo. Ia merupakan
tokoh intelektual lulusan sekolah dokter Jawa di Weltvreden (sesudah
tahun 1900 diganti dengan nama STOVIA) yang memperjuangkan
nasib bangsanya. Gagasan-gagasan Dr. Wahidin membuat Soetomo
larut dalam kegiatan mendirikan suatu perkumpulan di dalam
STOVIA yang kemudian dinamakan Budi Utomo. Organisasi
pelajar ini didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA
(School tot Opleiding voor Inlandsche Arsten) yaitu Sutomo, Suraji,
Gunawan Mangunkusumo. Budi Utomo resmi didirikan di
Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini bergerak
dibidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
02
Asas dan Tujuan
Berdirinya Boedi Oetomo
Pada awalnya terpengaruh dari gagasan Wahidin Soedirohoesodo dengan studiefons-
ny, Soetomo dan kawan-kawan memperluas tujuan Budi Oetomo seperti yang ada di
dalam karya yang berjudul De Locomotief yang terbit pada 24 Juli 1908,
Soewarna menyebutkan bahwa tujuan didirikan Budi Oetomo : ‘Meringankan
beban perjuangan hidup bangsa Jawa melalui perkembangan yang harmonis dan
kerohanian, meski dengan titik tolak utama pada pendidikan, terutama pendidikan
untuk kaum priyayi rendahan’.
Tujuan Budi Utomo yaitu :
a. memberikan perhatian terhadap pribumi dengan harapan kelak melihat
organisasi tumbuh menjadi perhimpunan yang lebih universal sehingga
dapat menciptakan persaudaraan nasional tanpa pandang suku, kelamin
maupun kepercayaan.
b. untuk menyadarkan kedudukan bangsa pribumi dalam berusaha
meningkatkan kemajuan dalam mata pencaharian serta penghidupan
bangsa disertai dengan memperdalam kesenian dan kebudayaan, dan
menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat.

Pada tahun 1982, organisasi Budi Utomo juga menambahkan suatu asas
perjuangan yaitu ‘ikut berusaha melaksanakan cita-cita bangsa
Indonesia’. Dalam kongres pertama Budi Utomo di Yogyakarta pada
Oktober 1908 dicetuskan tujuan didirikannya organisasi Boedi Oetomo
yaitu menjamin kehidupan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terhormat
dengan focus pedidikan, pengajaran dan budaya
Peran & Anggota
03 Boedi Oetomo
Lahirnya pergerakan nasional di Indonesia salah satunya ialah adanya
pengaruh dari dalam, yaitu adanya pengaruh langsung yang diwakili oleh
para intelektual dan kaum terpelajar. Dalam peranannya, Budi Utomo
memiliki kontribusi yang sangat luas. Organisasi ini menjadi penggerak pada
bidang pendidikan lalu menjadi pelopor kesadaran masyarakat dalam
merintis perkembangan yang harmonis bagi negeri dan bangsa Hindia
Belanda. Pada dasarnya, organisasi ini sadar bahwa membangun pendidikan
yang bermutu untuk Indonesia diperlukan untuk menjadi alat penting
guna memajukan suatu bangsa. Budi Utomo meminta kepada pemerintah
Hindia Belanda untuk memberikan beasiswa kepada para pelajar di Indonesia
agar bisa belajar ke negeri Belanda.
Kepungurusan Boedi Oetomo

Ketua Wakil Ketua Sekretaris I


Dr. Soetomo M. Soelaiman Gondo Soewarno

Sekretaris II Bendahara Komisaris


1. M. Soewarno,
Goenawan M. Koesoemo R. Angka
2. Moh. Saleh,
3. R. M. Goembrek,
4. Soeradji
04
Keberadaan dan
Perkembangan Boedi
Oetomo
Pada 3-5 Oktober 1908, organisasi Budi Utomo melakukan Kongres
Pertamanya di Yogyakarta. Pada kongres tersebut, dilakukan penentuan susunan
Kepengurusan Besar Budi Utomo, AD/ART Budi Utomo, serta ditentukannya
Kantor Pusat Budi Utomo. Para pendiri Budi Utomo yakni para pelajar STOVIA
menjadi pengurus Budi Utomo di cabang Betawi. Sementara itu, Kantor Pengurus
Besar Budi Utomo yang berada di wilayah Yogyakarta diketuai oleh RT A. Tirto
Kusumo, dengan dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakilnya. Para pelajar
STOVIA yang bertanggungjawab atas Budi Utomo juga diharuskan focus pada tugas
mereka sebagai pelajar dan mesti terus mengasah ilmu mereka selagi muda. Budi
Utomo kemudian berkembang pesat dan memiliki beberapa cabang yang tersebar di
seluruh Jawa, antara lain Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta,
Surabaya dan Ponorogo.
Walaupun organisasi ini telah memiliki cabang yang cukup banyak, namun perjuangan tetap dilakukan
lewat bidang sosial-budaya, juga dengan menjalin hubungan yang erat dengan pemerintahan karean para
pengurusnya sebagian besar terdrii atas para pegawai pemerintah. Budi Utomo di dalam
kepengurusannya tidak selalu berjalan lancar, sempat ada sedikit guncangan yaitu keluarnya dr.
Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Kedua tokoh tersebut memutuskan keluar karena
memiliki keinginan untuk membuat gerakan yang militan dan langsung bergerak dalam bidang
politik, hal ini tentu berbanding terbalik dengan prinsip budo utomo yaitu “Biar lambat asal selamat
daripada hidup sebentar mati tanpa bekas”. Organisasi ini beranggapan bahwa masih banyak hal yang
diperlukan dalam pergerakan yang mengharuskan mereka bekerja sama dengan pihak pemerintah.
Organisasi Budi Utomo kemudian berakhir pada tahun 1935, setelah perhimpunan ini melebur ke
dalam Partai Indonesia Raya atau Parindra dibawa pimpinan Soetomo
05
Manfaat Organisasi
Boedi Oetomo untuk
Masa Mendatang
Munculnya Budi Utomo menjadi momentum untuk meningkatkan pendidikan di
Indonesia. Pada waktu itu semakin banyak pemuda yang menyadari bahwa pentingnya
memiliki semangat persatuan dan berimbas munculnya organisasi pemuda lainnya.
Organisasi-organisasi tersebut ialah Jong Minahasa, Jong Java, dan Jong Sumateranen
Bond. Lahirnya Budi Utomo membawa pengaruh yang sangat luas bagi dunia
pendidikan di Indonesia. Budi Utomo memiliki pengaruh yang baik dengan meminta
pemerintah Hindia-Belanda untuk memberikan beasiswa kepada putra putri daerah
agar bisa menempuh pendidikan di luar negeri. Dengan itu lahirlah putra putri
terpelajar dari Indonesia yang membawa pengaruh besar bagi Indonesia di masa
mendatang. Lahirnya organisasi Budi Utomo membawa pengaruh yang sangat luas
terutama di bidang pendidikan yang kemudian merintis perkembangan dan
keharmonisan bagi Indonesia. Budi Utomo pun memberi penekanan pada
pendidikan karena bidang ini menjadi alat penting untuk memajukan bangsa
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai