Anda di halaman 1dari 7

 

« 5 Contoh Paragraf Analogi Lengkap Beserta Pengertiannya

15 Contoh Puisi Roman dan Pengertiannya Lengkap »

Apr 26

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi


Lengkap Beserta Penjelasan
Bahasa Indonesia

by Malik

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Puisi Lengkap Beserta


Penjelasan

Pengertian Puisi
Masih ingatkah anda apa itu puisi? dalam pelajaran SD, SMP, SMA pasti ada pembahasan
mengenai puisi. Dalam dunia sastra khususnya di Indonesia, kita sudah tidak asing lagi dengan
penyair-penyair legendaris tanah air seperti Chairil Anwar, W.S Rendra, Ismail Marzuki, dan
lain-lain. Karya mereka tetap eksis hingga saat ini seperti larik puisi Chairil Anwar yang
berbunyi “Mampus kau dikoyak-koyak sepi” dalam sajaknya “Sia-sia. Nah sekarang minin
akan membahas tentang pengertian, unsur inrrinsik dan unsur ekstrinsik puisi.

Puisi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Dalam
mempelajari puisi kita perlu mengetahui bahwa puisi terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik
pembangun sebuah puisi.

Unsur Intrinsik Puisi


Unsur Intrinsik puisi adalah unsur yang membangun puisi dari dalam, berikut adalah unsur
intrinsik puisi

1. Tema 
Tema dalam puisi adalah hal yang paling mendasar dalam pembuatan puisi, karena isi
yang terkandung dalam puisi sangat di tentukan oleh baik atau tidaknya tema. Tema
mengandung keseluruhan makna dalam puisi. Misalnya puisi yang bertema religius,
maka keseluruhan bait dalam puisi tersebut membahas tentang agama yang biasanya
mengandung amanat berupa pesan moral untuk pembacanya.
2. Nada 
Nada dalam puisi menentukan bagaimana suasana hati si pembuat puisi atau si penulis
puisi. Nada yang tinggi biasanya menggambarkan kemarahan, dan nada rendah biasanya
menggambarkan kesedihan. Selain itu ada nada yang menunjukan sebuah protes, ada
nada yang menunjukan kebencian, ada nada yang menunjukan keterkejutan, ada nada
yang menunjukan sebuah sindiran, dan lain-lain. Perhatikan Contoh berikut

Di Negeri amplop

Oleh : (Gus Mus)


Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya “malu”
Samson tersipu – sipu, rambut keramatnya dituupi topi “rapi – rapi”
david coverfil dan rudini bersembunyi “rendah diri”
entah, andai Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya

amplop – amplop di negeri amplop mengatur dengan teratur


Hal – hal yang tak teratur menjadi teratur
Hal – hal yang teratur menjadi tak teratur
Memutuskan putusan yang tak putus
Membatalkan putusan yang sudah putus

Amplop – amplop menguasai penguasa


dan mengendalikan orang – orang biasa
amplop – amplop membeberkan dan menyembunyikan
mencairkan dan membekukan
mengganjal dan melicinkan
Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang alim bisa nafsu
Orang sakti bisa mati
Di negri amplop, amplop – amplop mengamplopi apa saja dan siapa
saja

3. Dalam contoh puisi tersebut kita dapat mengidentifikasi bahwa ada nada sindiran dalam
larik puisi tersebut.
4. Rasa
Rasa dalam puisi harus dapat menyentuh perasaan pembaca sehingga mampu
mempengaruhi suasana hati yang membacanya. Tak heran jika para sastrawan
profesional dapat membuat puisi yang sangat menyentuh hati sehingga membuat para
pembacanya menjadi BAPER(bawa perasaan). Perhatikan contoh puisi tersebut.

“Hatiku selembar daun”

Oleh : (Sapardi Djoko Damono)

Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput

Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini

Ada yang masih ingin ku pandang

Yang selama ini senantiasa luput

Sesaat adalah abadi

Sebelum kau sapu taman setiap pagi


5. Dalam contoh puisi di atas dapat dengan mudah kita mengidentifikasi unsur intrinsik
puisi yaitu “rasa” seoalah-olah kita merasakan apa yang dirasakan oleh penulis.
6. Amanat
Puisi yang baik dapat memberikan kesan yang istimewa kepada pembacanya. Sehingga
pesan yang di muat dalam puisi mampu diterima dengan mudah oleh para pembacanya.
Puisi yang baik adalah puisi yang mengandung amanat yang mampu mengajak kebaikan
kepada para pembacanya.
7. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang tepat dalam pembuatan puisi. Kata yang digunakan
dalam puisi biasanya kata yang sangat jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
akan tetapi mempunyai makna yang sangat istimewa. Namun ada pula puisi yang
diksinya sama seperti kata-kata yang digunakan dalam sehari-hari namun mempunyai
kekuatan kata yang sangat bagus tergantung penempatan dan pemilihan katanya.
8. Majas
Majas atau sering disebut gaya bahasa adalah unsur intrinsik yang wajib ada dalam
pembuatan puisi. Karena baik tidaknya gaya bahasa mempengaruhi keindahan bahasa
dalam puisi. Terdapat banyak gaya bahasa yang dapat digunakan dalam puisi, seperti
hiperbola, metafora, personifikasi, metonimia, dan lain-lain.
9. Irama 
Irama biasa juga disebut ritme adalah gambaran suasana hati penyair dalam melafalkan
puisi. Biasanya berupa persamaan bunyi pada baris tertentu yang kadang-kadang berpola
tetap.
10. Imajinasi 
Imajinasi adalah khayalan penulis puisi. Khayalan dapat mempengaruhi pembaca
sehingga seolah-olah pembaca daqpat melihat, mendengar, merasakan, bahkan ikut larut
dalam khayalan tersebut. Dibutuhkan kejelian dan kepekaan terhadap apa yang terjadi
disekitar supaya kita dapat membuat puisi yang dapat diterima dengan mudah oleh
pembaca.
11. Rima
Antara bunyi dengan unsur irama saling mendukung dalam memperindah puisi. Irama
untuk memperindah puisinya, sedangkan bunyi untuk persajakannya. Dalam sajak sajak
puisi biasa terdapat persamaan kata dalam beberapa bait. Nah sekarang sudah tahu kan
apa saja unsur pembangun puisi dari dalam? oke, kita beranjak dari unsur intrinsik puisi,
selanjutnya kita akan membahas unsur ekstrinsik puisi.

Unsur Ekstrinsik Puisi 

Unsur Ekstrinsik Puisi adalah unsur pembangun puisi dari luar. Dengan kata lain unsur yang
yang mempengaruhi baik buruknya puisi dari luar kandungan puisi tersebut. Supaya tidak muter-
muter dan membuat semakin bingung, langsung saja inilah unsur Ekstrinsik puisi.

1. Unsur Biografi 
Unsur boigrafi ini adalah latar belakang pengarang. Latar belakang cukup berpengaruh
dalam pembuatan puisi, misalkan penulis puisi yang latar belakangnya berasal dari
keluarga miskin, maka jika ia membuat puisi akan sangat menyentuh hati para
pembacanya, yang terbawa dari latar belakang penulis sehingga mampu dikesankan
dalam sebuah puisi.
2. Unsur Sosial
Unsur sosial sangat erat kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika puisi itu dibuat.
Misalkan puisi itu dibuat ketika masa orde baru menjelang berakhir. Pada saat itu kondisi
masyarakat itu sedang sangat kacau dan keadaan pemerintahan pun sangat carut marut,
sehingga puisi yang dibuat pada saat itu adalah puisi yang mengandung sindiran-sindiran
terhadap masyarakat.
3. Unsur Nilai 
Unsur nilai dalam puisi ini meliputi unsur yang berkaitan dengan pendidikan, seni,
ekonomi, politik, sosial,budaya,  adat-istiadat, hukum, dan lain-lain. Nilai yang
terkandung dalam puisi menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat mempengaruhi baik
atau tidaknya puisi

5. Rasa atau emosional merupakan sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan,
kesedihan, kemarahan, keheranan, dan yang lainnya.
6. Perasaan (feeling) merupakan sikap pengarang terhadap tema dalam puisinya, misalnya konsisten,
simpatik, senang, sedih, kecewa, dan yang lainnya.
7. Enjambemen merupakan pemotongan kalimat atau frase dengan diakhiri lirik. Kemudian meletakkan
potongan itu diawal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan pada bagian
tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian-bagian
yang berikutnya.
8. Kata konkret (imajination), merupakan penggunaan kata-kata yang tepat atau bermakna denotasi
oleh penyair.
9. Diksi merupakan pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui puisi tersebut.
10. Akulirik merupakan tokoh aku yang terdapat dalam puisi.
11. Rima merupakan pengindah dalam puisi yang berbentuk pengulangan bunyi baik di awal, tengah,
ataupun di akhir.
12. Verifikasi merupakan berupa rima dan ritma. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi dan
sedangkan ritma adalah tinggi rendahnya, panjang pendeknya, keras lemahnya bunyi dalam puisi)
13. Majas merupakan cara penyair menjelaskan pikiran dan perasaannya dengan gaya bahasa yang
sangat indah dalam bentuk puisi.
14. Citraan merupakan gambaran-gambaran yang ada di dalam pikiran penyair. Setiap gambar pikiran
disebut citra atau imaji. Gambaran pikiran ini merupakan sebuah efek dalam pikiran yang sangat
menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang bisa
dilihat oleh mata.

Unsur Ekstrinsik Puisi

500px.com
Unsur ekstrinsik puisi merupakan unsur yang berada di luar naskah puisi. Biasanya berasal dari
dalam diri penyair atau lingkungan tempat sang penyair menulis puisinya. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai unsur ekstrinsik puisi :
1. Unsur Biografi, merupakan latar belakang atau riwayat hidup sang penyair.
2. Unsur nilai dalam puisi, biasanya mengandung nilai-nilai seperti ekonomi, politik, budaya, sosial, dan
yang lainnya.
3. Unsur kemasyarakatan, merupakan situasi sosial ketika puisi ini dibuat.

Contoh Puisi Beserta Unsur Intrinsiknya

500px.com

“HAMPA”
Ketika tembulan telah nampak.
Aku terdiam tanpa sebuah kata.
Dengan tetes air mata.
Aku teringat akan cintamu.

Tak ada suara sedikitpun.


Semuanya terdiam, membisu, sunyi …
Ketika rembulan telah nampak.
Seakan wajahmu terlintas sudah.
Dengan senyuman mu yang berlalu.
Aku rindu … rindu akan dirimu …
Semua terasa hampa.
Tubuh ini terasa menjadi kaku.
Mengingat kenangan yang telah lalu bersamamu.
Disebuah malam yang penuh dengan tanda tanya ?
Kembalilah…
Jangan biarkan hati ini terus merindu.
Jangan biarkan hati ini menunggu.
Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu.
Aku rindu … rindu akan dirimu …
Unsur Intrinsik Puisi
1. Tema
Tema dari puisi diatas adalah kerinduan seorang kekasih. Dimana sang kekasih sedang
menunggu kedatangan kekasihnya untuk kembali seperti yang dulu.
2. Rasa dan Nada
Adapun rasa yang terkandung dalam puisi tersebut adalah sabar, pasrah, dan sedih. Sebab itu
terlihat dari kata “Dengan tetes air mata” dan “Aku teringat akan dirimu”
3. Pesan atau Amanat
Pesan atau amanat yang terkandung dalam puisi tersebut adalah ditujukan untuk seorang kekasih
yang sedang menjalin sebuah hubungan. Maksudnya adalah jangan pernah pergi, jika tidak
sanggup untuk kembali.
4. Rima atau Persajakan
Rima yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :
“Jangan biarkan hati ini merindu “
“Jangan biarkan hati ini menunggu”
“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu”
5. Ritma atau Irama
Ritma yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :
“Jangan biarkan hati ini merindu “
“Jangan biarkan hati ini menunggu”
“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu”
6. Metrum atau Matra
Metrum yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :
“Aku rindu … rindu akan dirimu … “
7. Diksi
Diksi yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :
“Ketika rembulan telah nampak”
8. Gaya Bahasa dan Majas
 Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :
“Disebuah malam yang penuh dengan tanda tanya ? “
 Majas yang terdapat dalam puisi tersebut terletak pada :
“Jangan biarkan hati ini merindu “
“Jangan biarkan hati ini menunggu”
“Jangan biarkan hati ini rapuh karenamu
ur intrinsik puisi merupakan unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi itu sendiri.
Adapun unsur intrinsik puisi sebagai berikut :
1. Tema (sense) merupakan gagasan utama dari puisi baik itu yang tersirat maupun yang
tersurat.
2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi merupakan tatanan larik, bait, kalimat,
frasem kata, dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi,
rasa, dan suasana.
3. Amanat (intention) atau pesan merupakan suatu yang ingin disampaikan oleh penyair melalui
karyanya.
4. Nada (tone), merupakan sikap penyair terhadap pembacanya, misalkan sikap rendah hati,
menggurui, mendikte, persuasif dan yang lainnya

Anda mungkin juga menyukai