Apr 26
by Malik
Pengertian Puisi
Masih ingatkah anda apa itu puisi? dalam pelajaran SD, SMP, SMA pasti ada pembahasan
mengenai puisi. Dalam dunia sastra khususnya di Indonesia, kita sudah tidak asing lagi dengan
penyair-penyair legendaris tanah air seperti Chairil Anwar, W.S Rendra, Ismail Marzuki, dan
lain-lain. Karya mereka tetap eksis hingga saat ini seperti larik puisi Chairil Anwar yang
berbunyi “Mampus kau dikoyak-koyak sepi” dalam sajaknya “Sia-sia. Nah sekarang minin
akan membahas tentang pengertian, unsur inrrinsik dan unsur ekstrinsik puisi.
Puisi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Dalam
mempelajari puisi kita perlu mengetahui bahwa puisi terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik
pembangun sebuah puisi.
1. Tema
Tema dalam puisi adalah hal yang paling mendasar dalam pembuatan puisi, karena isi
yang terkandung dalam puisi sangat di tentukan oleh baik atau tidaknya tema. Tema
mengandung keseluruhan makna dalam puisi. Misalnya puisi yang bertema religius,
maka keseluruhan bait dalam puisi tersebut membahas tentang agama yang biasanya
mengandung amanat berupa pesan moral untuk pembacanya.
2. Nada
Nada dalam puisi menentukan bagaimana suasana hati si pembuat puisi atau si penulis
puisi. Nada yang tinggi biasanya menggambarkan kemarahan, dan nada rendah biasanya
menggambarkan kesedihan. Selain itu ada nada yang menunjukan sebuah protes, ada
nada yang menunjukan kebencian, ada nada yang menunjukan keterkejutan, ada nada
yang menunjukan sebuah sindiran, dan lain-lain. Perhatikan Contoh berikut
Di Negeri amplop
3. Dalam contoh puisi tersebut kita dapat mengidentifikasi bahwa ada nada sindiran dalam
larik puisi tersebut.
4. Rasa
Rasa dalam puisi harus dapat menyentuh perasaan pembaca sehingga mampu
mempengaruhi suasana hati yang membacanya. Tak heran jika para sastrawan
profesional dapat membuat puisi yang sangat menyentuh hati sehingga membuat para
pembacanya menjadi BAPER(bawa perasaan). Perhatikan contoh puisi tersebut.
Unsur Ekstrinsik Puisi adalah unsur pembangun puisi dari luar. Dengan kata lain unsur yang
yang mempengaruhi baik buruknya puisi dari luar kandungan puisi tersebut. Supaya tidak muter-
muter dan membuat semakin bingung, langsung saja inilah unsur Ekstrinsik puisi.
1. Unsur Biografi
Unsur boigrafi ini adalah latar belakang pengarang. Latar belakang cukup berpengaruh
dalam pembuatan puisi, misalkan penulis puisi yang latar belakangnya berasal dari
keluarga miskin, maka jika ia membuat puisi akan sangat menyentuh hati para
pembacanya, yang terbawa dari latar belakang penulis sehingga mampu dikesankan
dalam sebuah puisi.
2. Unsur Sosial
Unsur sosial sangat erat kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika puisi itu dibuat.
Misalkan puisi itu dibuat ketika masa orde baru menjelang berakhir. Pada saat itu kondisi
masyarakat itu sedang sangat kacau dan keadaan pemerintahan pun sangat carut marut,
sehingga puisi yang dibuat pada saat itu adalah puisi yang mengandung sindiran-sindiran
terhadap masyarakat.
3. Unsur Nilai
Unsur nilai dalam puisi ini meliputi unsur yang berkaitan dengan pendidikan, seni,
ekonomi, politik, sosial,budaya, adat-istiadat, hukum, dan lain-lain. Nilai yang
terkandung dalam puisi menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat mempengaruhi baik
atau tidaknya puisi
5. Rasa atau emosional merupakan sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan,
kesedihan, kemarahan, keheranan, dan yang lainnya.
6. Perasaan (feeling) merupakan sikap pengarang terhadap tema dalam puisinya, misalnya konsisten,
simpatik, senang, sedih, kecewa, dan yang lainnya.
7. Enjambemen merupakan pemotongan kalimat atau frase dengan diakhiri lirik. Kemudian meletakkan
potongan itu diawal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan pada bagian
tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian-bagian
yang berikutnya.
8. Kata konkret (imajination), merupakan penggunaan kata-kata yang tepat atau bermakna denotasi
oleh penyair.
9. Diksi merupakan pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui puisi tersebut.
10. Akulirik merupakan tokoh aku yang terdapat dalam puisi.
11. Rima merupakan pengindah dalam puisi yang berbentuk pengulangan bunyi baik di awal, tengah,
ataupun di akhir.
12. Verifikasi merupakan berupa rima dan ritma. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi dan
sedangkan ritma adalah tinggi rendahnya, panjang pendeknya, keras lemahnya bunyi dalam puisi)
13. Majas merupakan cara penyair menjelaskan pikiran dan perasaannya dengan gaya bahasa yang
sangat indah dalam bentuk puisi.
14. Citraan merupakan gambaran-gambaran yang ada di dalam pikiran penyair. Setiap gambar pikiran
disebut citra atau imaji. Gambaran pikiran ini merupakan sebuah efek dalam pikiran yang sangat
menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang bisa
dilihat oleh mata.
500px.com
Unsur ekstrinsik puisi merupakan unsur yang berada di luar naskah puisi. Biasanya berasal dari
dalam diri penyair atau lingkungan tempat sang penyair menulis puisinya. Berikut ini adalah
penjelasan mengenai unsur ekstrinsik puisi :
1. Unsur Biografi, merupakan latar belakang atau riwayat hidup sang penyair.
2. Unsur nilai dalam puisi, biasanya mengandung nilai-nilai seperti ekonomi, politik, budaya, sosial, dan
yang lainnya.
3. Unsur kemasyarakatan, merupakan situasi sosial ketika puisi ini dibuat.
500px.com
“HAMPA”
Ketika tembulan telah nampak.
Aku terdiam tanpa sebuah kata.
Dengan tetes air mata.
Aku teringat akan cintamu.