Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Cerita pendek

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : B.Indonesia

Dosen Pengampu: Ibu. Zulaikhah, M.Pd

Disusun oleh:

M.Irsyad Maulana (1703096100)

Muslichah Ainur Rohmah (1703096103)

Sri Khaqiqi Fatmawati (1703096120)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2018

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cerpen termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan karangan berupa
rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen, karangan yang
tergolong kedalam jenis narasi adalah novel, roman, dan semua karya prosa imajinatif.

Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi
dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.

Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang dikhayalkan oleh penulis
dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekalijauh dari realita kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian cerpen?
2. Bagaimana ciri-ciri cerpen?
3. Bagaimana unsur-unsur cerpen?
4. Bagaimana jenis-jenis cerpen?
5. Bagaimana cara membuat Cerpen ?
6. Bagaimana contoh cerpen?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian tentang cerpen.
2. Mengetahui ciri-ciri cerpen.
3. Mengetahui unsur-unsur cerpen.
4. Mengetahui jenis-jenis cerpen.
5. Mengetahui cara membuat cerpen.
6. Mengetahui contoh cerpen.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cerpen

2
Cerita pendek (cerpen) merupakan sebuah bentuk karya sastra berupa prosa naratif yang
bersifat fiktif. Isinya tidak lebih dari 10.000 kata. Cerita pendek atau sering disingkat sebagai
cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung
pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam
pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses
mengandalkan teknik-tenik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih
luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang
dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan
munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniature.1

B. Ciri-Ciri Cerpen

Cerita pendek cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerita pendek
biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang
tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.

Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur
inti tertentu dari struktur dramatis: eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya),
komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik dan tokoh utama);
komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik); aksi yang meningkat,
krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu
langkah); klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang
mengandung aksi terbanyak atau terpenting); penyelesaian (bagian cerita di mana konflik
dipecahkan); dan moralnya.

Karena pendek, cerita-cerita pendek dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak.
Sebagai contoh, cerita-cerita pendek modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang
lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti
dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita pendek juga mengandung klimaks,
atau titik balik. Namun demikian, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan
terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis.

Adapun yang menjadi ciri khusus cerpen, di antaranya sebagai beikut.

1. Isinya cenderung kurang kompleks


2. Fokus cerita terpusat pada satu kejadian
3. Hanya menggunakan satu alur cerita yang rapat
4. Tokoh dalam cerpen sangat terbatas dan diulas secara sekilas
1 Somad A.A. et.al.2009. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Bandung: pusatperbukuan departemen pendidikan
nasional.
3
5. Setting yang digunakan biasanya tunggal
6. Tempo waktunya relatip pendek
7. Menampilkan konflik yang tidak menimbulkan perubahan nasib pada tokohnya.

C. Jenis-Jenis cerpen

Berdasarkan jumlah katanya cerpen dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Cerpen mini (flash) adalah cerpen dengan jumlah kata antara 750-1.000 kata.
2. Cerpen yang ideal adalah cerpen dengan jumlah kata antara 3.000-4000 kata.
3. Cerpen panjang, adalah cerpen yang jumlah kata 4000 – 10.000 kata.

Berdasarkan teknik pengarangannya cerpen dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Cerpen sempurna (well made short-story) adalah teknik penulisan cerpen oleh
pengarang dimana cerpen yang ditulis hanya terfokus pada satu tema dan memiliki plot
yang sangat jelas, serta ending atau penyelesainya mudah dipahami. Cerpen jenis ini pada
umumnya bersifat konvensional dan berdasar pada realitas (fakta).
2. Cerpen tak utuh (slice of life short-story) adalah teknik penulisan cerpen dimana
pengarang menulis cerpen dengan tidak terfokus pada satu tema atau berpencar, susunan
plot atau alurnya tidak tertata, serta endingnya mengambang . Cerpen jenis ini umumnya
bersifat kontemporer dan ceritanya ditulis berdasarkan gagasan atau ide yang orisinil.2

D. Unsur – Unsur Cerpen

Cerpen memiliki 2 unsur yaitu, unsur Intrinsik dan unsur Ekstrinsik:

Unsur instrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Berikut adalah unsur-
unsur instrinsik cerpen:

1. Tema adalah gagasan atau ide pokok suatu cerita.Terdapat dua jenis tema yang
ada dalam sebuah cerita, yaitu
a. Tema yang tersurat, tema yang dapat ditemukan langsung dalam sebuah cerita,
sifatnya jelas, mudah dikenali dan merupakan pusat dari cerita tersebut.
b. Tema yang tersirat, sering juga disebut dengan tema yang tidak langsung. Untuk
mendapatkan tema ini seorang pembaca biasanya harus membaca sebagian besar dari
cerita sampai dengan penyelesaiannya, kemudian baru dapat menyimpulkan tema
cerita tersebut.
2. Latar(setting) ada 3 yaitu latar tempat atau dimana cerita itu terjadi, latar waktu
atau kapan cerita itu terjadi,serta alur suasana atau bagaimana keadaan dalam cerita
tersebut.

2 Abdul Chaer. 2000. Pengantar Semantik. Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.hal33
4
3. Alur (plot) adalah rangkaian atau susunan jalan cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu
alur maju, alur mundur serta alur campuran:
a. Alur maju ialah susunan peristiwa yang urutannya sesuai dengan waktu kejadian
atau cerita yang bergerak maju.
b. Alur mundur ialah susunan peristiwa yang urutannya tidak sesuai dengan waktu
kejadian atau cerita yang bergerak mundur atau flashback.
c. Alur campuran ialah rangkaian cerita yang merupakan gabungan antara alur maju
dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa tahap:

a) Pengantar: pada bagian ini cerita mulai dilukiskan mulai waktu, tempat atau
kejadian yang merupakan awal cerita.
b) Penampilan masalah: pada bagian ini mulai menceritakan masalah yang dihadapi
pelaku cerita.
c) Puncak ketegangan / klimaks : pada bagian ini masalah dalam cerita sudah sangat
gawat, konflik telah memuncak.
d) Ketegangan menurun / antiklimaks : pada bagian ini masalah telah berangsur–
angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
e) Penyelesaian / resolusi : pada bagian ini masalah telah dapat diatasi atau
diselesaikan.
4. Perwatakan
Dalam menggambarkan watak atau karakter seorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga
segi yaitu:
a. Dialog tokoh
b. Penjelasan tokoh
c. Penggambaran fisik tokoh
5. Tokoh
Tokoh adalah orang yang diceritakan dalam cerita. Ada 3 pembagian tokoh, yaitu :
a. Tokoh Protagonis : tokoh utama pada cerita
b. Tokoh Antagonis : tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
c. Tokoh Tritagonis : penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan
6. Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang untuk memberikan sifat pada tokoh dalam
cerita bisa dari ucapan,perilaku, pandangan tokoh pada suatu hal, serta pikiran tokoh.
Terdapat 2 metode dalam menentukan penokohan yaitu:

a. Metode analitik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau
menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut,
pemalu, keras kepala, dan sebagainya.
b. Metode dramatik adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya
secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara
berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah

5
percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat,
pandangan, dan sebagainya).
7. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam sebuah
cerita. Bebrapa jenis sudut pandang antara lain adalah :
a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama (sebagai tokoh utama) :
Tunggal (satu), biasanya menggunakan kata “aku” atau “saya”
Jamak (banyak), biasanya menggunakan kata “kami” atau “kita”.
b.Sudut pandang pertama pelaku sampingan :
kata aku atau saya muncul bukan sebagai tokoh utama. Tokoh aku hadir hanya
sebagai pelaku sampingan.
c. Sudut pandang orang ketiga serbatahu
Penulis menggunakan kata “dia” untuk menggambarkan tokoh utama dan
mengetahui segala hal tentang cerita tersebut dan segala hal yang menyangkut
semua tokoh.
d.Sudut pandang orang ketiga pengamat
Penulis juga menggunakan kata “dia” untuk tokoh tertentu. Berbeda dengan sudut
pandang orang ketiga serbatahu, pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat,
dialami, dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh tersebut dan hanya terbatas tokoh
tertentu saja.3
8. Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang disampaikan pengarang melalui
cerita.

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak
langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik
meliputi:

a. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)


b. Latar belakang kehidupan pengarang
c. Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan

E. Cara Membuat Cerpen

Setiap pembuatan karya sastra yang berbentuk prosa tentu tak akan pernah terlepas
dari yang namanya unsur intrinsik. Baik itu membuat novel atau pun membuat cerpen. Nah,
pada bahasan ini penulis akan menyajikan bahasan tentang cara atau langkah membuat
cerpen.

Cerita cerpen bisa dalam berbagai jenis, namun langkah dasar pembuatannya
memiliki pola dasar yang hampir sama, yakni menampilkan suatu keadaan yang harus
dihadapi tokoh atau pelaku, kemudian perlahan-lahan muncul sebuah masalah atau konflik
yang pada akhirnya akan mencapai puncaknya, setelah itu konflik akan mulai mulai mereda
dan masalah pun bisa diselesaikan pelaku.
3 dikutip http://www.scribd.com/doc /24492471/Menjelaskan-Unsur-Unsur-Intrinsik-Cerpen
6
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipahami dan diperhatikan ketika Anda
hendak membuat sebuah cerpen.

a) Tema. Setiap tulisan yang dibuat tentu harus memiliki arti atau pesan yang tersirat
agar hasilnya bisa dinikmati. Untuk itu, Anda memerlukan sebuah tema yang berfungsi
sebagai tali penghubung antara awal cerita dan akhir cerita. Apapun yang ingin Anda
tulis, usahakan selalau berkaitan dengan tema ini.
b) Tempo Waktu. Tempo waktu penceritaan dalam sebuah cerpen sangatlah pendek,
yakni hanya dalam hitungan hari atau bahkan hitungan jam. Tempo yang singkat ini
biasanya berupa gambaran tentang satu kejadian yang dialami atau terjadi dalam
kehidupan tokoh utama. Usahakan agar tema yang Anda angkat tadi bisa dimunculkan
dalam kejadian yang dialami si tokoh.
c) Setting. Ingat setting dalam cerpen ini bersifat tunggal, jadi Anda harus pintar
dalam memilih setting. Usahakan agar setting yang dipilih itu cukup familiar dengan
calon pembaca agar mereka pun bisa merasakan suasana cerita melalui setting yang
Anda pilih tadi.
d) Penokohan . Tokoh dalam cerita pendek sangatlah terbatas dan itu pun hanya
dibahas sekilas, jadi jangan terlalu banyak menyertakan tokoh dalam cerpen. Satu
sampai dua tokoh rasanya sudah sangat cukup sehingga efektivitas cerita tetap terjaga.
e) Alur. Alur ini akan sangat menentukan menarik tidaknya sebuah cerita.
Munculkan alur yang baik di awal paragraf cerpen Anda agar pembaca merasa tertarik
dan penasaran untuk mengetahui kelanjutan cerpen yang Anda buat.
f) Baca Ulang. Sebelum mempublikasikan cerpen yang Anda buat, sebaiknya Anda
membacanya terlebih dulu. perhatikan penggunaan tanda baca dan tata bahasa yang
Anda pakai. Jika dua hal ini Anda abaikan, bukan mustahil cerita yang menarik
sekalipun akan kehilangan maknanya karena pembaca sudah lebih dulu terpengaruh oleh
format penulisan yang tidak rapi.4

Langkah langkahnya antara lain :

1. Pilih titik narasi sudut pandang cerita pendek. Anda dapat menulis kisah sebagai
dalam salah satu karakter (orang pertama), atau sebagai narator terpisah yang
menyajikan hanya satu pikiran karakter dan pengamatan (orang ketiga yang terbatas),
atau sebagai narator terpisah yang menyajikan pengalaman dan pengamatan dari
beberapa karakter (orang ketiga yang mahatahu). Titik pertama-orang pandang akan
mengacu pada karakter sentral sebagai ‘aku’ bukan ‘dia’ atau ‘dia’.
2. Pengembangan dan kekuatan dari sudut pandang narasi, akan menentukan jalan
cerita. Tentu saja sudut pandang orang ketiga akan lebih leluasa mengeksplorasi si tokoh
dan bagaimana penokohan berlangsung, namun akan kehilangan greget dalam proses
pencarian jati diri.

4 Ajib Rosidi,1973,Pembinaan Minat Baca,Apresiasi dan Penelitian sastra,Bandung:Panitia Tahun Buku Internasional
DKI Jakarta.hal94
7
3. Buat protagonis, atau karakter utama. Ini harus menjadi yang paling berkembang
dan biasanya karakter paling simpatik dalam cerita.
4. Buat masalah, atau konflik, atau sudut kerja bagi protagonis. Konflik dari cerita
pendek harus mengambil salah satu dari lima bentuk dasar: orang vs orang, orang vs
dirinya sendiri, orang vs alam, orang vs masyarakat, atau orang vs Tuhan atau nasib. Jika
Anda memilih konflik orang vs orang, membuatnya antagonis untuk melayani mereka
yang protagonis maka harus ada pertentangan yang fair.
5. Menetapkan karakter terpercaya dan pengaturan, dengan deskripsi yang jelas dan
dialog, untuk menciptakan cerita di mana pembaca akan peduli.
6. Membangun ketegangan cerita pendek dengan memiliki tokoh protagonis yang
die hard, mati matian, bahkan mengalami beberapa usaha yang gagal untuk memecahkan
dan mengatasi masalahnya sendiri.
7. Menciptakan krisis yang berfungsi sebagai kesempatan terakhir bagi protagonis
untuk memecahkan masalah nya.
8. Menyelesaikan ketegangan dengan membuat protagonis lolos dari lubng jarum
melalui, kreativitas keberanian intelijensia, atau atribut positif lainnya. Hal ini biasanya
disebut sebagai klimaks cerita.
9. Memperpanjang fase resolusi, jika Anda suka, dengan merefleksikan tindakan
dari cerita dan signifikansinya dengan karakter atau masyarakat.5

F. Contoh cerpen

CINTA ITU SOAL KETULUSAN

Dion dan Rani merupakan sahabat semasa kecil. Mereka berdua menghabiskan
banyak waktu untuk bermain bersama.Tapi ternyata benar kata pepatah tidak ada
persahabatan yang murni antara laki-laki dan wanita kecuali didalamnya terbesit rasa cinta
walaupun cinta yang bertepuk sebelah tangan.Memang hanya Dion yang merasakan cinta itu,
tapi mereka berdua tetap menjalani semua yang mereka biasa lakukan seperti apa adanya.

Seiring berjalannya waktu mereka masuk kesebuah Sekolah Menengah Atas dan
ternyata Dion dan Rani menjadi teman sekelas. Hingga suatu hari Rani menemukan seorang
lelaki bernama Fian yang mampu membuatnya jatuh hati. Setiap hari Rani lebih banyak
meluangkan waktunya untuk Fian tanpa menghiraukan Dion yang mulai sakit hati karena
sahabatnya, bahkan cintanya direbut begitu saja. Setelah 5 bulan Fian dan Rani menjadi

5 H.F Sitompul.1954,Bentuk dan isi sastra dalam bentuk Bahasa Indonesia ,Jakarta:Soeroengan.hal97
8
sangatdekat walaupun hubungan mereka tidak memiliki status dan sebuah kejadian yang tak
diinginkan terjadi. Fian terjebak 2 cinta.Dia mencintai Rani teman dekatnya saatini dan Anisa
cinta pertamanya yang datang kembali. Kali ini Fian sangat dilemma, dia mencintai Rani
namun tidak bisa melupakan Anisa. Hingga akhirnya setelah beberapa minggu Fian berpikir
ia pun menjatuhkan pilihannya kepada Anisa. Karena dalam hati Fian “untuk apa aku
mencintai wanita lain jika cinta lama ku masih tidak bisa aku lupakan”.

Rani sangat sedih saat mengetahui keputusan Fian. Ia merasakan kekecewaan yang
amat sangat mendalam. Diapun berlari memeluk Dion yang ia anggap sahabat. Rani
menangis dengan kencang dalam dekapan sahabat laki-lakinya itu. Dion menerima air mata
yang Rani tuangkan untuknya tanpa memikirkan rasa sakit hatinya melihat orang yang sangat
ia cintai membuang air matanya untuk lelaki lain.

Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani oleh Dion.
Lelaki yang selalu menggenggam erat tangan Rani. Memberikan kasih sayang belaian lembut
dan perhatiannya. Setelah keadaan Rani mulai membaik, entah rasa apa yang membuat Rani
tidak pernah ingin jauh dari Dion. Merekapun banyak menghabiskan waktu berdua
selayaknya orang yang berpacaran hingga pada suatu hari Fian datang menyatakancintanya
kepada Rani yang saat itu sudah mulai mencintai Dion.

Pada siang hari sepulang sekolah, rani mengendarai kendaraannya untuk pulang
ke rumah. Tapi.... di jalan, Rani kembali pada fase dilemma, dimana dia terus bertanya –
tanya pada dirinya sendiri harus memilih dion apa fian. sepanjang jalan sepulangnya dari
sekolah ia terus melamun hingga ada mobil dengan kecepatan tinggi menabrak kendaraannya
dan membuat ia terpental bersimbah darah dan hilang kesadaran. Rani pun dilarikan kerumah
sakit dengan keadaan kritis ditambah lagi ginjal kirinya yang dinyatakan rusak oleh
dokter.Dion dan Fian merasa sangat sedih dan merasa dalam keadaan frustasi. Namun Dion
mendatangi dokter untuk memohon agar dapat memberikan ginjal yang ia punya kepada
Rani. Walaupun dokter sempat menolak keinginan Dion karena Dion memiliki ginjal yang
tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi dengan baik dari kecil .Namun cinta yang tulus
membuat Dion bersi keras untuk tetap mendonorkan ginjalnya. 2 bulan kemudian Rani
dinyatakan sembuh total, ia mulai bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. Namun ia sangat
membenci kesembuhannya ketika mendengar cerita kedua orang tuanya tentang Dion yang
rela berkorban untuknya. Kedua orang tuanya ditemani Fian mengantarkan nya kesebuah
pemakaman umum dan mamanya menunjukkan satu tempat sambil berkata “di situ lah
tempat Dion beristirahat”.

9
Rani menangis sambil memeluk batu nisan bertulis kan nama Dion. Ia mencium
nisan itu berkali-kali sambil berkata “aku gadis paling beruntung memiliki sahabat bahkan
teman hidup yang rela mengorbankan kebahagiaan bahkan jiwa raga untuk wanita seperti aku
yang hanya mengingat mu ketika aku dalam keadaan rapuh.

Kini Dion hanya bisa tersenyum, tersenyum bahagia disana melihat cinta kecilnya
rani yang sangat baik tumbuh besar dan mengetahui segala cinta yang ia pendam sedari
masak anak-kanak.

Analisis Cerpen “Cinta itu Soal Ketulusan”

1. Unsur Intristik Teks Cerpen

a) Tema : pengorbanan yang tulus untuk seseorang yang di cintai.Halini ditunjukan


atas tindakan dion yang rela mengorbankan dirinya untuk rani.

b) Latar :

a. Tempat

 Di jalan, sesuai dengan kutipan:“sepanjang jalan sepulang sekolah


ia terus melamun hingga ada mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya

 Di rumah sakit, sesuai dengan kutipan:“ ranipun dilarikan ke


rumah sakit dengan keadaan kritis di tambah lagi ginjal kirinya yang
dinyatakan rusak oleh dokter”

 Di pemakaman umum, sesuai dengan kutipan:“kedua orangtuanya


mengantarkannya ke sebuah pemakaman umum”

b. Waktu : siang hari

Sesuai dengan kutipan:“ pada siang hari, sepulang sekolah rani mengendarai
kendaraannya untuk pulang ke rumah”

b. Suasana:

10
 Kekecewaan, sesuai dengan kutipan:“ Ia merasakan kekecewaan
yang sangat mendalam. Dia pun berlari memeluk dion yang ia anggap
sahabatnya”

 Sedih, sesuai dengan kutipan:“ ranipun dilarikan ke rumah sakit


dengan keadaan kritis di tambah lagi ginjal kirinya yang dinyatakan rusak
oleh dokter. Dion dan Fian marasa sedih dan dalam keadaan frustasi.”

c) Penokohan :

Ada beberapa tokoh dalam cerita tersebut, tokoh – tokoh beserta wataknya yang
terdapat pada cerpen tersebut adalah:

 Dion, dengan watak: perhatian , penyayang dan rela berkorban

Watak tersebut dapat dilihat pada kutipan cerpen sebagai berikut:“Rani yang saat itu
mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani oleh Dion lelaki yang selalu
menggenggam erat tangan rani, memberikannya kasih sayang belaian lembut dan
perhatiannya ” (kutipan ini menggambarkan sikap dion yang penyayang dan
perhatian)“ Namun Dion mendatangi dokter untuk memohon agar dapat memberikan
ginjal yang ia punya kepada Rani. Walaupun dokter sempat menolak keinginan
Dion karena Dion memiliki ginjal yang tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi
dengan baik dari kecil. Namun cinta yang tulus membuat Dion
bersikerasuntuktetapmendonorkanginjalnya.” (kutipan ini menggambarkan sikap dion
yang rela berkorban untuk orang yang ia cintai)

 Rani, dengan watak: baik hati

Watak tersebut digambarkan pada kutipan cerpen sebagai berikut:

“Kini Dion hanya bisa tersenyum, tersenyum bahagia disana melihat cinta
kecilnya rani yang sangat baik tumbuh besar dan mengetahui segala cinta yang ia
pendam sedari masak anak-kanak.”

 Fian, dengan watak: setia

Watak tersebut dapat dilihat pada kutipan cerpen sebagai berikut:“untuk apa aku
mencintai wanita lain, jika cinta lamaku masih tak bisa ku lupakan”

11
Metode yang digunakan dalam penentuan watak tokoh adalah metode Dramatik atau metode
tidak langsung. Watak – watak tokoh dalam cerpen tersebut diketahui dengan cara – cara
brikut :

o Melalui perbuatan atau tingkah laku tokoh

Hal ini dapat di buktikan dalam cuplikan cerpen sbagai berikut:

“Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani oleh Dion lelaki
yang selalu menggenggam erat tangan rani, memberikannya kasih sayang belaian lembut
dan perhatiannya ” (kutipan ini menggambarkan sikap dion yang penyayang dan
perhatian)“Namun Dion mendatang dokter untuk memohon agar dapat memberikan
ginjal yang ia punya kepada Rani. Walaupun dokter sempat menolak keinginan Dion
karena Dion memiliki ginjal yang tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi dengan
baik dari kecil. Namun cinta yang tulus membuat Dion bersikeras untuk tetap
mendonorkan ginjalnya.” (kutipan ini menggambarkan sikap dion yang rela berkorban
untuk orang yang ia cintai)

o Melalui pemikiran sang tokoh atau tokoh lain

Hal ini dapat di buktikan dalam cuplikan cerpen sbagai berikut :

“ Kini Dion hanya bisa tersenyum, tersenyum bahagia disana melihat cinta
kecilnya rani yang sangat baik tumbuh besar dan mengetahui segala cinta yang ia pendam
sedari masak anak-kanak.” ( dalam cuplikan ini kita dapat mengetahui bahwa tokoh rani
berwatak baik hati )

“Karena dalam hati Fian “untuk apa aku mencintai wanita lain jika cinta lama ku
masih tidak bisa aku lupakan”.” (cuplikan ini membuat kita mengetahui bahwa watak
tokoh fian itu setia)

d) Konflik : konflik batin

Dalam cerpen tersebut , konflik yangterjadi adalah konflik batin. Dimana konflik ini
dialami rani yang bertanya – tanya pada dirinya sendiri yang harus memilih dion apa fian.
Hal ini terdapat dalam cuplikan :“Rani kembali pada fase dilemma, dimana dia terus
bertanya – tanya pada dirinya sendiri harus memilih dion apa fian.”

12
e) Sudut pandang : Orang ketiga serba tau

Karna pada teks cerpen tersebut menggunakan sudut pandang “dia”,Yang merupakan ciri
khas dari sudut pandang orang ketiga dan juga menggunakan nama tokoh seperti rani,
dion, dan fian.Contoh kutipannya dalam cerpen:

” Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani oleh Dion.
Lelaki yang selalu menggenggam erat tangan Rani. Memberikan kasih saying belaian
lembut dan perhatiannya. Setelah keadaan Rani mulai membaik, entah rasa apa yang
membuat Rani tidak pernah ingin jauh dari Dion. Mereka pun banyak menghabiskan
waktu berdua selayaknya orang yang berpacaran hingga pada suatu hari Fian datang
menyatakan cintanya kepada Rani yang saat itu sudah mulai mencintai Dion.”

f) Alur atau plot : maju

Karena peristiwa yang terjadi pada cerpen tersebut berjalan sesuai urutan waktu
yang maju , tanpa ada menceritakan masa lalu sang tokoh dan tidak juga mengulang –
ulang masa lalu tokoh.

Contoh kutipannya dalam cerpen

“Dion dan Rani merupakan sahabat semasa kecil. Mereka berdua menghabiskan
banyak waktu untuk bermain bersama” yang mengawali alur maju dan di lanjutkan dalam
paragraf ke dua

“Seiring berjalannya waktu mereka masuk ke sebuah Sekolah Menengah Atas dan
ternyata Dion dan Rani menjadi teman sekelas.”

g) Amanat :

 Cintailah pasanganmu dengan ketulusan.

 Hiduplah untuk orang lain, jangan untuk diri mu sendiri.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa


cerpen merupakan jenis karya sastra modern yang dihasilkan dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat modern. Cerpen (cerita pendek) ialah karangan pendek yang
14
berbentuk naratif. Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia, yang penuh
pertikaian, mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak
mudah dilupakan. Selain itu cerpen memiliki unsur intrinsik dan juga unsur
ekstrinsik.

B. Saran

Pada saat anda menulis cerpen sebaiknya anda menyajikan beberapa unsur
penting cerpen yang sesuai dengan daya kreasi anda. Unsur-unsur penting itu
meliputi: tema, plot/alur, tokoh, latar/setting,amanat dan sudut pandang. Jadi, anda
harus mengembangkan tema, menyajikan rangkaian peristiwa, tokoh, latar, amanat
dan sudut pandang dengan menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Chaer. 2000. Pengantar Semantik. Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

Ajib Rosidi,1973,Pembinaan Minat Baca,Apresiasi dan Penelitian sastra,Bandung:Panitia


Tahun Buku Internasional DKI Jakarta.

Somad A.A. et.al.2009. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Bandung: pusatperbukuan
departemen pendidikan nasional.

15
Sitompul,H,F.1954,Bentuk dan isi sastra dalam bentuk Bahasa Indonesia ,Jakarta:Soeroengan

dikutip http://www.scribd.com/doc /24492471/Menjelaskan-Unsur-Unsur-Intrinsik-Cerpen

https://kurnaininia.wordpress.com/2013/11/06/makalah-bahasa-indonesia-cerpen/

16

Anda mungkin juga menyukai