Anda di halaman 1dari 12

ASAS : JURNAL SASTRA Volume 10 No.

2, Juli 2021
p-ISSN: 2301-5896 | e-ISSN: 2580-894X

ANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN “HENING DI


UJUNG SENJA” KARYA WILSON NADEAK

Felicia Eneguita Surbakti1 , Riska Ramadani2 , Ulfiza Heriani3


Universitas Negeri Medan
Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Medan
feliciaeneguita13@gmail.com, riskaramadhani2010@gmail.com, herianiulfiza@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana unsur intrinsik kisah senja dalam
suatu karya sastra cerpen. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka perlu
dilakukan dengan menganalisis bagaimana kisah senja dalam puisi dan bagaimana
kisah senja dalam cerpen. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan
menggunakan metode simak. Ada pun sumber data penelitian ini yakni kumpulan
karya dari Wilson Nadeak (cerpen) Sedangkan yang menjadi data penelitian adalah
teks cerpen dengan judul "Hening di Ujung Senja" . Analisis data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan unsur intrinsik yang terdapat didalam cerpen.
disimpulkan bahwa cerpen tersebut menceritakan tentang kesan dari teman-teman
yang satu demi satu meninggalkan dunia ini. Waktu begitu cepat memakan usia,
seakan terjadinya baru kemarin. Jangankan seusia 60 tahun 70 tahun, bertemu
dengan teman-teman kecil saja yang sudah menikah dan punya anak, saya merasa
baru seperti kemarin bermain bersamaa-sama. Semantik yang digunakan dalam
cerpen “ Hening di Ujung Senja “ karya Wilson Nadiek ini adalah semantik deskriptif
yaitu hanya memperhatikan makna sekarang saja.

Kata kunci : Unsur Intrinsik, Cerpen, dan Semantik

1. PENDAHULUAN dibaca dan mudah dipahami


Unsur intrinsik adalah suatu isinya.Pembaca biasanya bisa
kerangka pembuatan cerpen yaitu seperti membacanya dalam tempo kurang dari
tema, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut satu jam.
pandang, gaya cerita, dan amanat. Cerpen Cerpen juga bisa disebut sebagai
adalah suatu karya sastra yang berbentuk karangan narasi,dan narasi merupakan
cerita, dan cerita bisa bisa habis sekali sebuah karangan rangkaian peristiwa yang
baca atau sering disebut dengan cerita terjadi dalam satu kesatuan waktu seperti
pendek. Cerpen biasanya dibuat dari novel, roman, dan semua karya prosa
imajinasi dan dari pengalaman seseorang. imajinatif. Karangan jenis ini bermaksud
Cerpen biasanya terfokus pada satu tema menyajikan peristiwa atau mengisahkan
yang sangat jelas, dan ending yang mudah apa yang telah terjadi dan bagaimana suatu
dipahami.Cerpen jenis ini biasanya enak peristiwa terjadi.

148
Selain berdasarkan fakta, kejadiannya 2. KAJIAN TEORI
boleh berupa sesuatu yang dikhayalkan “Semantik adalalah bagian dari
oleh penulis dan dihidupkan dalam alam struktur bahasa yang berhubungan dengan
fantasi yang sama sekalijauh dari realita makna ungkapan atau wicara”
kehidupan. (Kridalaksana, 2008: 216). Dalam cerpen “
Semantik adalah ilmu yang Hening di ujung Senja “ ini menggunakan
mempelajari tentang makna baik kata Semantik Deskriptif. Semantik deskriptif
maupun kalimat. Dalam artian semantik adalah kajian semantik yang khusus
nantinya mampu mengembangkan ilmu memperlihatkan makna yang sekarang
linguitik untuk kedepannya. Ketika berlaku. Makna kata ketika kata itu untuk
melakukan suatu penelitian makna kata pertama kali muncul. Tidak diperhatikan.
harus membedakannya dari segi arti. Misalnya dalam bahasa Indonesia ada kata
Semantik merupakan ilmu yang mengkaji juara yaitu ornag yang mendapat peringkat
tentang makna yang memiliki ciri jenis dan teratasa dalam pertandingan tanpa
cabang yang berbeda. Peneliti memilih memperhatikan makna sebelumnya yaitu
cerpen ini karena penulis tertarik untuk pengatur atau pelerai dalam persabungan
menganalisis makna apa saja yang ayam. Jadi, Semantik deskriptif hanya
terkandung di dalam cerpen tersebut. memperhatikan makna sekarang.
Adapun Cerpen ini menceritakan tentang Cerpen adalah suatu karya sastra
kesan dari teman-teman yang satu demi yang berbentuk cerita, dan cerita bisa bisa
satu meninggalkan dunia ini. Itulah habis sekali baca atau sering disebut
sebabnya peneliti memilih untuk dengan cerita pendek. Cerpen biasanya
menganalisis unsur intrinsik berjudul dibuat dari imajinasi dan dari pengalaman
“Hening Di Ujung Senja Karya Wilson seseorang. Menurut Suroto (1989: 18)
Nadeak”. cerpen atau cerita pendek adalah suatu
Penelitian ini bertujuan untuk karangan prosa yang berisi cerita sebuah
mengembangkan bagaimana pengetahuan peristiwa kehidupan manusia pelaku/tokoh
pembaca memahami unsur intrinsik yang dalam cerita tersebut. Sedangkan Sumarjo
ada dalam cerpen tersebut. Tidak hanya dan Saini (1997: 37) menyatakan cerpen
unsur intrinsik tetapi makna yang lain adalah cerita atau narasi (bukan analisis
dalam jurnal ini. Sehingga nantinya makna argumentatif) yang fiktif (tidak benar-
yang terdapat dalam cerpen mengerti. benar telah terjadi tetapi dapat terjadi di
mana saja dan kapan saja) serta relatif
pendek. Mesterianti Hartati mengatakan
150
cerpen merupakan suatu bentuk karangan habis sekali baca atau sering disebut
prosa pendek (kurang dari 10.000 kata) dengan cerita pendek. Cerpen biasanya
yang memberikan kesan tunggal yang dibuat dari imajinasi dan dari pengalaman
dominan yang memusatkan diri pada salah seseorang. Menurut Suroto (1989: 18)
satu tokoh dalam suatu situasi. Selanjutnya cerpen atau cerita pendek adalah suatu
Hendy (Rapika, 2007:28) mengemukakan karangan prosa yang berisi cerita sebuah
bahwa cerpen adalah karya sastra yang peristiwa kehidupan manusia pelaku/tokoh
berbentuk prosa yang isinya merupakan dalam cerita tersebut. Sedangkan Sumarjo
kisahan pendek yang mengandung kesan dan Saini (1997: 37) menyatakan cerpen
tunggal (Andriani). adalah cerita atau narasi (bukan analisis
A. Makna Unsur Intrinsik argumentatif) yang fiktif (tidak benar-
Unsur intrinsik adalah suatu benar telah terjadi tetapi dapat terjadi di
kerangka untuk membuat sebuah cerpen. mana saja dan kapan saja) serta relatif
Unsur intrinsik adalah unsur yang pendek. Mesterianti Hartati menyatakan
membentuk karya sastra (cerpen) yang bahwa cerpen merupakan suatu bentuk
berasal dari dalam karya tersebut. Yang karangan prosa pendek (kurang dari
termasuk ke dalam unsur intrinsik cerpen 10.000 kata) yang memberikan kesan
adalah tema, alur, tokoh dan perwatakan, tunggal yang dominan yang memusatkan
latar, amanat, pusat pengisahan, dan gaya diri pada salah satu tokoh dalam suatu
bahasa (Mesterianti Hartati). Menurut situasi. Selanjutnya Hendy (dalam Rapika,
Nurgiyantoro (2007: 23) unsur intrinsik 2007:28) mengemukakan bahwa cerpen
adalah unsur yang membangun karya sastra adalah karya sastra yang berbentuk prosa
itu sendiri. yang isinya merupakan kisahan pendek
Sehingga dapat disimpulkan dari yang mengandung kesan tunggal
pendapat kedua ahli tersebut makna unsur (Andriani).
intrinsik adalah unsur-unsur dalam atau 2. Ciri-ciri Cerpen
merupakan unsur utama yang membangun 1. Bersifat fiktif atau karangan dari
utuhnya sebuah novel diantaranya yaitu penulis.
tema, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut 2. Tersusun tidak lebih dari 10.000
pandang, gaya cerita, dan amanat. kata.
B. CERPEN 3. Dapat dibaca dengan sekali
1. Pengertian Cerpen duduk.
Cerpen adalah suatu karya sastra
yang berbentuk cerita, dan cerita bisa bisa
151
4. Diksi yang masuk akal yang dibagi menjadi tiga yaitu
rumit sehingga protagonis (baik), antagonis
implementasinya. (jahat) dan netral.
5. Memiliki alur tunggal atau satu 6) Sudut Pandang: merupakan cara
cerita jalan. pandang penulis menceritakan isi
6. Biasanya ditulis berdasarkan atau kejadian dalam sebuah
peristiwa dalam kehidupan. cerpen. Sudut pandang dibagi
7. Memiliki pesan moral yang menjadi dua yaitu :
terkandung. a) Sudut pandang orang
3. Unsur-unsur Cerpen pertama, pelaku utama :
Pada sebuah cerpen terdapat dua “Aku” merupakan tokoh
unsur yang terkandung didalamnya yaitu utama; pelaku sampingan :
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. “Aku” menceritakan
a. Unsur Intrinsik tentang orang lain.
Sebuah cerpen memiliki unsur b) Sudut pandang orang
pembentuk yang ada di dalam ketiga, serba tahu : “dia”
cerpen itu sendiri. Unsur tersebut menjadi tokoh utama;
dinamakan dengan unsur intrinsik. pengamat : “dia”
Terdapat berbagai unsur intrinsik menceritakan orang lain.
pembangun cerpen yaitu : 7) Amanat: pesan atau pelajaran
1) Tema: pokok pikiran yang yang terdapat di dalam cerpen
mendasari jalannya cerita baik tersirat maupun tersurat.
pendek.
Unsur intrinsik cerpen menurut
2) Alur/Plot: urutan peristiwa yang
Nurgiyantoro sebagai berikut :
ada di dalam cerpen.
3) Setting: latar atau tempat, waktu
1) Alur
dan suasana yang terdapat pada
Cerpen pada umumnya
cerpen.
beralur tunggal, hanya terdiri dari
4) Tokoh: pemeran yang
satu urutan peristiwa yang diikuti
diceritakan di dalam cerpen baik
sampai cerita berakhir (bukan
pemeran utama maupun
selesai, sebab banyak cerpen yang
pendukung.
tidak berisi penyelesaian yang
5) Watak: sifat dari pemeran yang
jelas, penyelesaian diserahkan
ada di dalam cerpen. Watak
152
kepada interpretasi pembaca). mampu memberikan suasana
Urutan peristiwa dapat dimulai dari tertentu yang dimaksud.
mana saja, misalnya dari konflik
Unsur Intrinsik
yang telah meningkat, tidak harus
bermula dari tahap perkenalan
1) Tema adalah sebuah ide cerita
tokoh atau latar. Meskipun ada
2) Alur merupakan rangkaian
unsur perkenalan tokoh dan latar,
peristiwa yang direka dan
biasanya tidak berkepanjangan.
dijalin dengan seksama dan
Berhubung beralur tunggal, konflik
menggerakkan jalan cerita
yang dibangun dan klimaks yang
melalui rumitan ke arah
akan diperoleh pun, biasanya,
klimaks dan selesaian.
bersifat tunggal pula.
3) Tokoh atau pelaku disebut
2) Tema
dengan penokohan. Bentuk
Cerpen hanya berisi satu
penokohan yang paling
tema dikarenakan keadaan alur
sederhana adalah pemberian
yang tunggal dan pelaku yang
nama.
terbatas.
4) Latar adalah keterangan
3) Penokohan
mengenai waktu, ruang, dan
Tokoh cerpen terbatas baik
suasana terjadinya lakuan
yang menyangkut jumlah maupun
dalam karya sastra. Unsur latar
datadata jati diri tokoh, khususnya
dapat dibedakan dalam tiga
yang berkaitan dengan perwatakan,
unsur pokok yaitu tempat,
sehingga pembaca harus
waktu, dan suasana. Ketiga
merekonstruksi sendiri gambaran
unsur tersebut walau masing-
yang lebih lengkap tentang tokoh
masing menawarkan perma-
itu.
salahan yang berbeda dan dapat
4) Latar
dibicarakan secara tersendiri,
Cerpen tidak memerlukan
namun pada kenya-taannya
detil-detil khusus tentang keadaan
saling berkaitan dan saling
latar, misalnya yang menyangkut
memengaruhi satu dengan yang
keadaan tempat dan sosial. Cerpen
lain.
hanya memerlukan pelukisan
5) Sudut pandang menyangkut
secara garis besar saja, atau bahkan
teknis bercerita, yakni
hanya secra implisit, asal telah
153
mengenai pandangan pribadi abstrak bisa jadi tidak ada dalam
penga-rang yang akan suatu cerpen.
diungkapkan sebaik-baiknya. 2) Orientasi : menjelaskan tentang
6) Gaya bahasa merupakan bentuk latar belakang waktu, tempat atau
retorik, yaitu penggunaan kata- suasana yang ada di dalam sebuah
kata dalam berbicara dan cerpen.
menulis untuk meyakinkan atau 3) Komplikasi : struktur dimana
mempengaruhi penyimak atau terdapat pemaparan awal sebuah
pembaca. masalah yang muncul oleh tokoh.
7) Amanat adalah bagian akhir Biasanya, watak dari tokoh yang
yang merupakan pesan dari diceritakan di cerpen akan
cerita. (Mesterianti Hartati ) memberikan pada bagian ini.
b. Unsur ekstrinsik 4) Evaluasi : masalah yang
1) Latar belakang masyarakat dipaparkan akan semakin
a) Ideologi negara memuncak. Puncak dari masalah
b) Kondisi politik tersebut ditulis dalam bagian
c) Kondisi sosial evaluasi.
d) Kondisi ekonomi 5) Resolusi : merupakan akhir dari
2) Latar belakang penulis permasalahan yang ada di dalam
a) Riwayat hidup penulis cerpen. Solusi dari permasalahan
b) Kondisi psikologis yang disajikan oleh situs tersebut
c) Aliran sastra penulis akan melayani.
3) Nilai-nilai yang terkandung 6) Koda : pesan moral yang ada dalam
dalam cerpen sebuah cerpen yang disampaikan
a) Nilai agama oleh penulis kepada pembaca.
b) Nilai sosial
c) Nilai moral 3. METODE PENELITIAN
d) Nilai budaya Penelitian ini menggunakan
4. Struktur Cerpen metode penelitian kualitatif. Penelitian
1) Abstrak : sebuah pemaparan awal kualitatif adalah penelitian yang
dari cerita yang akan disampaikan. menghasilkan data deskriptif berupa kata-
Abstrak merupakan pelengkap dari kata tertulis (Bogdan dalam Moleong
sebuah cerpen. Oleh karena itu, 2010:4). Penelitian ini menghasilkan data-

154
data berupa data deskriptif yang ketahui. Diantarnya dalam menulis cerpen.
menggambarkan apa makna berada pada Dalam menulis cerpen kita menggunakan
cerpen tersebut. Sumber data dalam bahasa sehari-hari hari tetapi dengan batas
penelitian ini berupa cerpen yang wajar yang artinya bahasa yang sopan.
berjudul“Hening Di ujung Senja Karya Dengan ini kita dapat melihat unsur
Wilson Nadeak ”. Teknik yang digunakan intrinsik yang terdapat dalam cerpen
untuk memeroleh data adalah dengan tersebut sehingga dapat memhami isi
menggunakan teknik baca. Teknik baca cerpen tersebut. Adapun isi cerpennya
dilakukan utnuk mengumpulkan data dapat kita lihat sebagai berikut:
dengan cara membaca keseluruhan makna “Hening di ujung senja”
dalam kumpulan cerpen “Hening Di Karya : Wilson Nadeak
Ujung Senja Karya Wilson Nadeak”secara Ia tiba-tiba muncul di muka pintu.
cermat dan berulang- ulang serta mencatat Tubuhnya kurus, di sampingnya berdiri
bagian teks yang merupakan data anak remaja. Katanya itu anaknya yang
penelitian. Data yang didapat merupakan bungsu. Kupersilakan duduk sambil
data mentah yang harus diolah supaya bertanya-tanya dalam hati, siapa mereka
diperoleh suatu data yang siap disajikan berdua?
menjadi hasil dari suatu penelitian. “Kita teman bermain waktu kecil.
Teknik analisis data yang Di bawah pohon bambu. Tidak jauh dari
digunakan untuk menganalisis kumpulan tepi Danau Toba,” katanya
cerpen“hening Di Ujung Senja Karya memperkenalkan diri. Wau, kataku dalam
Wilson Nadeak” adalah teknik analisis hati. Itu enam puluh tahun yang lalu.
kualitatif deskriptif. Teknik kualitatif Ketika itu masih anak kecil, usia empat
deskriptif digunakan untuk menguraikan tahun barangkali. “Ketika sekolah SD kau
permasalahan yang menjadi topik dalam pernah pulang ke kampung dan kita
penelitian ini sehingga diperoleh bersama-sama satu kelas pula,” katanya
pembahasan yang lebih terperinci. Teknik melanjutkan. Aku tersenyum sambil
analisis data dalam penelitian ini yaitu mengangguk-angguk. Belum juga dapat
mendeskripsikan dan memberi penjelasan kutebak siapa mereka. Ia seakan-akan
atas data penelitian. mengetahui siapa mereka sesungguhnya.
“Wajahmu masih seperti dulu,” katanya
4. HASIL PEMBAHASAN melanjutkan. “Tidakkah engkau peduli
Dalam penerapan Bahasa kampung halaman?” tanyanya. “Tidakkah
Indonesia, banyak hal yang harus kita engkau peduli kampung halamanmu?”
155
tanyanya membuat aku agak risih. Dulu datang. Beginilah keadaanku. Sudah
pernah keinginan timbul di hati untuk berbulan-bulan.” Agak sulit baginya
membangun kembali rumah di atas tanah berbicara. Dadanya tampak sesak
adat yang tidak pernah dijual. Pelahan- bernapas. Aku tidak mungkin berbicara
lahan timbul ingatan di dalam benakku. mengenai tanah itu. Kuserahkan
“Rumah kita dahulu berhadap-hadapan, persoalannya kepada keluarga dekat.
ya?” kataku. Ia mengangguk. “Kalau Dalam kesibukan, waktu jua yang
begitu, kau si Tunggul?” memberi kabar. Seorang kerabat dekat,
“Ya,” jawabnya dengan wajah yang mulai waktu berjumpa di Jakarta, berbisik
cerah. padaku, “Tunggul sudah tiada, pada usia
Lalu ia mengatakan perlunya tanah yang ke-67.”
leluhur dipertahankan. “Jangan biarkan
orang lain menduduki tanahmu. Suatu saat “Oh, Tuhan,” kataku kepada diriku sendiri.
nanti, keturunanmu akan bertanya-tanya Kami lahir dalam tahun yang sama.
tentang negeri leluhur mereka,” katanya Sebelum segala sesuatu rencana terwujud,
dengan penuh keyakinan. “Kita sudah usia telah ditelan waktu! Giliranku?
sama tua. Mungkin tidak lama lagi kita bisikku pada diriku.
akan berlalu. Kalau kau perlu bantuan, aku
akan menolongmu.” ***
“Akan kupikirkan,” kataku. “Nanti Rendi selalu datang dalam mimpi.
kubicarakan dengan adik dan kakak,” Diam-diam, lalu menghilang. Dahulu ia
jawabku. teman sekantor. Tetapi, karena mungkin
Pertemuan singkat itu berlalu ingin memperbaiki nasib, ia mengirim
dalam tahun. Pembicaraan sesama kakak- istrinya ke Amerika, justru ingin mengadu
beradik tidak tiba pada kesimpulan. nasib. Ia menyusul kemudian, dengan
Masing-masing sibuk dengan urusan meninggalkan pekerjaan tanpa
sendiri. Dan ketika aku berkunjung ke pemberitahuan. Lewat Bali, Hawaii, ia
kampung halaman, kutemukan dia dengan sampai ke California. Di negeri penuh
beberapa kerabat dekat lainnya. Kudapati harapan ini ia memulai kariernya yang
ia terbaring di tempat tidur, di ruangan baru, bangun subuh dan mengidari bagian
sempit dua kali dua meter. Beberapa slang kota, melempar-lemparkan koran ke
oksigen di hidungnya. Ia bernapas dengan rumah-rumah. Entah apalagi yang
bantuan oksigen. Matanya berkaca-kaca dilakukannya, demi kehidupan yang tidak
sambil mulutnya berkata, “Kudengar kau mengenal belas kasihan.
156
Setahun berada di sana, ia kebetulan sedang ke Paris. Jenazah dibawa
kehilangan istrinya, derita yang membawa ke rumah anaknya, dan dimakamkan
duka karena kanker payudara. Sepi kerabat dekat yang ada di kota “Y”.
merundung hidupnya, di tengah keramaian Tragis, pada usia ke-64 itu, ia
kota dan keheningan pagi dan senja, mengembara jauh merajut hidup, tapi ia
membuatnya resah. Barangkali hidup tidak berhenti dalam kesepian, jauh dari kenalan
mengenal kompromi. Kerja apa pun harus dan kerabat. Beberapa kenalan saja yang
dilakukan dengan patuh. Tetapi usia yang menghantarnya ke tempat istirah. Terlalu
di atas enam puluhan itu cukup melelahkan sering ia datang di dalam mimpi yang
untuk bertahan hidup. Tiada kawan untuk membuatku galau.
membantu. Semua bertahan hidup harus
berkejaran dengan waktu. Dari agen koran ***
subuh, sampai rumah jompo dari siang Beberapa waktu kemudian, aku
sampai senja, lalu pulang ke apartemen, mendapat SMS. Aku berhenti di pinggir
merebahkan diri seorang diri, sampai jalan ramai dan mencoba membaca berita
waktu mengantar subuh dan mengulangi yang masuk. Lusiana baru saja meninggal
ritual siklus kehidupan. dunia. Tutup usia menjelang ulang tahun
Dari kesunyian hati itu, ia cuti ke ke-61. Besok akan dimakamkan. Kalau
tanah air, untuk mencari teman hidup pada sempat, hadirlah. Lusiana seorang
usia senja. Tetapi, dalam kesunyian di sekretaris eksekutif yang hidup mati demi
tanah air, ia mengembara seorang diri, kariernya. Ia lupa kapan ia pernah disentuh
dengan bus dan kereta api. Seperti seorang rasa cinta, sampai cinta itu pun
turis, suatu senja, entah serangan apa yang ditampiknya. Menjelang usia renta, ia
mendera dadanya, barangkali asmanya menyaksikan ayah dan ibunya satu demi
kumat. Ia terkulai di ruang hajat. Di satu meninggalkan hidup yang fana. Juga
sebuah stasiun kereta, petugas mencoba abangnya, pergi mendadak entah
membuka kamar toilet. Menemukan menderita penyakit apa. Karier tidak
kawan itu dalam keadaan tidak bernyawa. meninggalkan bekas. Tidak ada ahli waris.
Identitas diketahui dengan alamat di Los Kawan-kawan meratapinya, dan
Angeles. Petugas stasiun menghubungi melepasnya dalam kesunyian hati.
nama yang tertera di Los Angeles. Dari Hening di atas nisannya. Burung
Los Angeles datang telepon ke alamat di pun enggan hinggap dekat pohon yang
Bandung. Dari Bandung berita menaungi makamnya. Tidak biasa aku
disampaikan kepada anaknya, tetapi berlibur dengan keluarga. Kepergian ini
157
hanyalah karena anak yang hidup di tengah yang ke-78. Kudengar suaranya gembira,
keramaian Jakarta, yang berangkat subuh walaupun aku tahu sakitnya tidak kunjung
dan pulang menjelang tengah malam dari sembuh. Kalimat terakhirnya dalam
kantornya. Ada kejenuhan dalam tugasnya telepon itu berbunyi: Tetaplah tabah, Dik.
yang rutin, membuat ia mengambil Kamu dan anak-anakmu, semua anak
keputusan libur ke Bali bersama orang tua. cucuku dan buyut, supaya mereka tetap
Aku yang terbiasa masuk kantor dan sehat….
pulang kantor selama puluhan tahun, Dan tadi pagi, aku teringat. Usia
kerapkali lupa cuti karena tidak tahu apa menjelang ke-70, walaupun sebenarnya
yang harus dilakukan waktu cuti. Dan kini, belum sampai ke situ, aku bertanya-tanya
aku duduk di tepi laut Hindia, kepada diriku, jejak mana yang sudah
menyaksikan ombak memukul-mukul kutoreh dalam hidup ini, dan jejak-jejak
pantai, dan sebelum senja turun ke tepi apakah yang bermakna sebelum tiba
laut, matahari memerah dan bundar, giliranku?
cahaya keindahan Tuhan, sangat Aku tepekur.
mengesankan ratusan orang dari pelbagai Hening di ujung senja.
bangsa terpaku di atas batu-batu. Tiba-tiba
ada dering di HP istriku, sebuah SMS Analisis unsur intrinsik cerpen yang

dengan tulisan: Tan, Ibu Maria baru saja berjudul “Hening Di Ujung Senja Karya

meninggal dunia. Kasihan dia. Di dalam Wilson Nadeak”, sebagai berikut :

Kitab Sucinya banyak mata uang asing. a. Tema : Waktu yang berharga

Ibu Maria menyusul suaminya


yang sudah bertahun-tahun meninggal b. Tokoh

dunia, dalam usianya yang ke-72. Ia Aku

pekerja keras sepeninggal suaminya yang Tunggal

dipensiunkan sebelum waktunya. Rendi

Suaminya meninggal dalam usia ke-67 Lusiana

saat anaknya berpergian ke luar negeri dan Ibu Maria

tidak hadir ketika penguburannya. Ibu


Maria meninggal mendadak. c. Penokohan
Aku : pekerja keras, dan

*** memikirkan suatu hal dengan matang

Aku baru saja menerima telepon Tunggul : baik,suka menolong,

dari kakakku yang sulung, dalam usianya peduli lingkungan

158
Rendi : pekerja keras Semantik adalah ilmu yang
Lusiana : wanita pekerja keras mempelajari tentang makna kata. Setelah
Ibu Maria : baik hati, dan pekerja dilakukan penelitian mengenai unsur
keras intrinsik pada kumpulan cerpen Hening Di
Ujung Senja karya Wilson Nadeak,
d. Alur terdapat tujuh unsur intrinsik didalam
Maju dan mundur, karena cerpen tersebut. Unsur intrinsik tersebut ini
menceritakan apa yang terjadi dahulu dapat membuat pembaca memahami
dan sekarang cerpen yang ada sehingga dapat dimaknai
makna yang ditulis oleh penulis. Metode
e. Latar yang digunakan dalam menganalisis
Tempat : rumah,sepi danau cerpen ini adalah menggunakan metode
Waktu : pagi hari kualitatif. Makna konotasi disebut makna
Suasan : sunyi, sedih tidak sebenarnya/ didalamnya terdapat
maksud tertentu. Kata disebut mempunyai
f. Gaya bahasa : sehari hari makna

Penelitian kualitatif yang bersifat


g. Amanat : Hargai waktu sebaik
deskriptif karena menggunakan analisis
mungkin, lakukan hal hal yang baik,
secara langsung. Teknik analisis data
sebelum waktu di dunia ini habis.
dalam penelitian ini yaitu
mendeskripsikan dan memberi penjelasan
5. KESIMPULAN
Hasil analisis cerpen “Hening Di atas data penelitian. Dari penelitian ini

Ujung Senja” karya Wilson Nadeak yaitu seperti yang diketahui bahwa membaca

dalam cerpen ini dapat disimpulkan bahwa cerpen tidak hanya melihat isinya saja,

cerpen tersebut menceritakan tentang tidak hanya membaca sekilas saja tetapi

kesan dari teman-teman yang satu demi pembaca harus menikmati dan mendalami

satu meninggalkan dunia ini. Waktu begitu maksud cerita tersebut. Terkhusus unsur

cepat memakan usia, seakan terjadinya intrinsik yang terdapat dalam cerpen

baru kemarin. Jangankan seusia 60 tahun karya Wilson Nadeak. Sehingga saat

70 tahun, bertemu dengan teman-teman membaca cerpen pembaca dapat

kecil saja yang sudah menikah dan punya mengetahui makna yang disarankan

anak, saya merasa baru seperti kemarin penulis yang terkandung dalam cerpen

bermain bersamaa-sama. yang dibaca.

159
Sehingga jurnal ini dapat menambah Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori
wawasan pembaca saat membaca karya Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
seseorang terkhusus nya cerpen yang Gadjah Mada University Press.
dapat dijadikan pelajaran bagi pengajar
Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia
dan pelajar.
untuk SMU (teori dan bimbingan).
6. SARAN Jakarta: Erlangga.
Alangkah baiknya sebelum
Sumardjo, J & Saini K.M. 1997. Apresiasi
menganalisis struktural sebuah karya sastra
Kesusasteraan. Jakarta : PT
seperti cerpen kita sudah mengetahui dan
Gramedia Pustaka Utama.
paham tentang apa-apa saja yang termasuk
kedalam unsur-unsur pembangun sebuah Moleong, L. 2008. Metodologi artikel
cerpen. Kualitatif (edisirevisi). Bandung :
PT Remaja Rosda karya.

DAFTAR PUSTAKA
Andriani. 2016. Peningkatan Kemampuan
Menganalisis Unsur Intrinsik
Cerpen Dengan Model Inside
Outside Circle Siswa Kelas XI IPA
2 SMA Negeri 1 Polewali
Kabupaten Poliwali Mandar.
Jurnal Pepatuzdu. Vol. 11 (1) Mei
2016, 19.

Hartati, M. 2017. Analisis Cerita Pendek


Tugas Mahasiswa Prodi
Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia Ikip PGRI Pontianak.
Jurnal Edukasi, 116.

Yulisna, R. 2017. Kontribusi Kemampuan


Memahami Cerpen Terhadap
Keterampilan Menulis Cerpen
Siswa Kelas XI SMA Negeri 4
Padang. Jurnal Gramatika, 72.

160

Anda mungkin juga menyukai