Anda di halaman 1dari 3

Nama : Novianda Riani Windi Ramadhan

Kelas : XI MIPA 1

No. Absen : 26

RESENSI NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE

1. Indentitas Buku

Judul buku : Hujan

Warna sampul : Biru muda dan putih

Ilustrasi sampul : Ditengah-tengah sampul ada tulisan


judul novel dengan warna putih, tulisan tersebut di buat
seolah-olah dari bekuan air yang membentuk bayangan
diatas genangan air yang terbentuk karena hujan.

Penulis : Darwis Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan : ke-1, Januari 2016

Tebal Halaman : 320 halaman

Ukuran : 13,5 x 20 cm

ISBN : 978-602-03-2478-4

2. Pendahulan

Darwis Tere Liye telah menghasilkan belasan novel, dan beberapa dari novelnya telah
diangkat ke layar lebar. Tere Liye adalah nama pena dari Darwis, beliau berasal dari
pedalaman sumatera yang berprofesi sebagai Akuntan. Menulis baginya hanya sekedar
hobi, pengisi waktu luang.

3. Isi Resensi

Berawal dari pertemuan Lail dengan Elijah di sebuah ruangan terapi. Lail menemui Elijah
hanya untuk satu tujuan: ingin menghapus ingatannya tentang hujan. Lail sangat ingin
melupakan hujan, baginya hujan selalu turun dimasa tergelapnya.
Delapan tahun yang lalu, 21 Mei 2042. Bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat itu
pertambahan penduduk bumi tidak dapat lagi dibendung, ketika dunia sedang mencari
jalan keluar permasalahan merebaknya orang-orang di bumi ditambah krisis air yang
mencekik, tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri.

Letusan gunung Purba terjadi dengan sangat dahsyat, menyemburkan material vulkanik
setinggi 80 kilometer yang menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara
letusan terdengar sampai jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka berhasil
mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.

Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara. Kedua orang tuanya
meninggal dalam kejadian yang tak terlupakan oleh dunia.

Takdir membawa Lail bertemu dengan Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya dari
reruntuhan tangga kereta api bawah tanah. Esok masih berusia 15 tahun saat itu.

Esok sudah lama kehilangan ayahnya, dan setelah bencana itu, Esok pun kehilangan ke-4
kakaknya. Sementara ibu Esok mengalami luka yang cukup parah, sehingga kedua kakinya
harus diamputasi.

Esok adalah anak yang cerdas dan baik. Ia dan Lail berteman sangat dekat semenjak
kejadian itu, Esok pun menjadi sosok kakak untuk Lail, yang kelak ia akan menjadi sosok
yang sangat berharga bagi Lail.

Suatu hari ada kabar Esok akan diadobsi oleh orang kaya, hal itu membuat Lail sedih.
Mereka harus berpisah, entah kapan akan bertemu lagi, tak ada yang tahu pasti.

Sementara Lail masuk ke panti sosial, tempat penampungan anak-anak seusianya. Di Panti
Sosial inilah Lail bertemu dengan Maryam, gadis kecil yang akan menjadi sahabat baik Lail.

Dengan tegar Lail menjalani hidupnya, waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, iklim
pun terus berubah. Lail beranjak tumbuh dewasa, sambil terus menerka-nerka: kan
kemana ujung kisah hidupnya akan bermuara.

Segala pahit manis kehidupan telah di laluinya, berjuta memori mengisi hari-hari Lail.
Tentang kebahagiaan, tentang kesedihan, tentang pertemuan, tentang perpisahan, tentang
cinta, tentang hujan. Semuanya berkelanyut di kepala Lail, berkeliling, menambah kalut
pikirannya. Bak benang kusut, susah untuk di benahi. Membuat Lail sedih, bingung dan
merasa sesak, yang akhirnya Lail nekat menemui dokter ahli saraf untuk menghapus
sebagian ingatannya, yakni ingatannya tentang hujan, terutama tentang Esok.

4. Keunggulan Buku
Kelebihan dari novel Hujan ini adalah sampul dan warnanya bagus. Kisah ceritanya
menarik untuk disimak dan mendewasakan pikiran serta hati pembaca. Alur cerita yang
mengalir serta konflik batin yang ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat pembaca
terhanyut dan ikut merasakan kejadian demi kejadian dengan seksama. Dengan latar waktu
tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi. Membayangkan kondisi dunia masa depan,
dengan berbagai teknologi-teknologi canggih yang di dapat. Isi novel ini mudah dipahami
oleh pembaca karena bahasa yang digunakan sederhana dan dapat menginspirasi para
pembaca, selain itu pesan dan kesan yang ada dalam novel ini dapat mengalir ke lubuk hati
dan pikiran.

5. Kekurangan Buku

Didalam novel ini, kurangnya gambar-gambar yang membuat pembaca lebih tertarik
nmembacanya. Dan pada bagian sampul belakangnya, hanya ada beberapa kata tentang
perpisahan, persahabatan, cinta, melupakan dan hujan. Didalam novel ini, ada sedikit
ketidakkonsistenan yaitu tentang tugas pertama Lail ke Sektor 3 atau Sektor 4. Ada
halaman 120 tertulis : Jika kalian bersedia, setelah menerima pin besok pagi, kalian akan
ditugaskan segera di Sektor 3 selama liburan panjang. Namum, dalam halaman 135
tertulis : pagi ini kami berangkat ke Sektor 4. Penugasan pertama dari organisasi. Hal ini
sebaiknya bisa diperbaiki kekonsistenannya di cetakan berikutnya. Didalam novel ini tidak
ada dijelaskan tentang data pengarang.

6. Penutup

Terlepas dari itu semua, novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua jenis umur, baik
remaja, dewasa maupun orang tua, serta dapat dibaca oleh semua lapisan masyarakat,
karena bahasa yang digunakan mudah dipahami dan nilai-nilai yang didapat akan mampu
memberikan banyak pelajaran berharga.

Anda mungkin juga menyukai