Anda di halaman 1dari 2

Jalan Hidup Sebuah Keluarga

April 08, 2019

Judul Buku : Kemuning Jeddah


Nama Penulis : Endri Kustanto
Penerbit : Emir, divisi dari penerbit Erlangga
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Halaman : 408 halaman
Nomor Edisi : ISBN 9786027031920
Harga Buku : Rp. 80.000,-

Novel Kemuning Jeddah merupakan novel perdana karangan Endri Kustanto yang pernah diterbitkan.
Novel ini menceritakan tentang perjalanan kehidupan keluarga yang di dalamnya terdapat banyak konflik dan
berbagai perasaan, hal itu dibungkus dalam balutan nilai keagamaan dan nilai sosial.
Sudah 13 tahun Ibrahim meninggalkan istri dan kedua anaknya. Ibrahim pergi ke Mesir untuk
melaksanakan tugas kemanusiaan. Selepas kepergian Ibrahim, Umi seorang diri membesarkan Amar dan anak
keduanya yang bernama Aisyah. Rasa rindu selalu mengisi hati Umi dan Amar, apalagi Amar kecil selalu
bertanya pada Umi kapan ayahnya pulang.
Di dalam perjalanan Ibrahim dalam menjalankan tugas kemanusiaan ke Mesir, Ibrahim bertemu dengan
seorang wanita cantik. Wanita itu bernama Halimah, keduanya saling bertatapan dan pada akhirnya mereka
berdua saling memendam rasa. Ibrahim yang sudah berkeluarga selalu berusaha menahan perasaannya,
namun selalu gagal karena kecantikan wanita muslimah yaitu Halimah. Tugas kemanusiaan menuju Mesir
memisahkan keduanya, Halimah bertujuan ke Arab Saudi sedangkan Ibrahim menuju Mesir. Sebelum berpisah
Halimah meminta Ibraim untuk menyempatkan diri berkunjung ke rumah paman Halimah yang ada di Arab
Saudi.
Sewaktu menyelesaikan tugas kemanusiaan di Mesir, Ibrahim segera berencana utuk pulang ke
Indonesia. Dalam perjalanan, kapal yang ditumpangi Ibrahim mengalami kerusakan. Terpaksa kapal itu harus
menepi dan dilakukan perbaikan selama 4 hari. Kapal itu menepi di pelabuhan Jeddah, Arab Saudi. Ibrahim
teringat akan permintaan Halimah agar ia berkunjung ke rumah paman Halimah.
Ibrahim ditemani seorang rekannya yang saat itu ia adalah petugas kapal yang ia tumpangi. Selama dua
hari Ibrahim dan rekannya menginap di rumah paman Halimah. Tepat hari ke-4, saat Ibrahim hendak menuju
perjalanan pulang, Halimah menyusul Ibrahim. Saat itulah kedua manusia itu saling berkata jujur tentang
perasaan mereka. Namun, Halimah merasa kecewa dengan keputusan Ibrahim, Halimah memutuskan untuk
pulang. Ibrahim merasa bersalah, saat itu juga Ibrahim menyusul Halimah. Di perjalanan, akhirnya Ibrahim
bertemu Halimah. Halimah yang mengetahui hal itu segera berlari menuju Ibrahim, tanpa sadar Halimah tidak
mengetahui ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya. Ibrahim menyadari akan hal itu
spontan menghampiri Halimah, kemudian mendorong Halimah dan akirnya Ibrahim yang tertabrak.
13 tahun setelah meninggalkan keluarga di Indonesia, Ibrahim membina keluarga baru berama Halimah,
dengan keadaannya saat ini dengan kaki lumpuh. Rasa rindu akan keluarga di Indonesia membimbing Ibrahim
untuk pulang ke Indonesia dan pergi meninggalkan Halimah.
Sesampainya di Indonesia, Ibrahim meminta maaf pada Umi, Amar, dan Aisyah. Beberapa hari setelah
kedatangan Ibrahm, Halimah datang dengan tujuan meminta maaf pada keluarga Ibrahim. Hari itu Ibrahim dan
Halimah menceritakan apa yang selama 13 tahun terjadi pada Ibrahim. Setelah itu Halimah memutuskan untuk
pergi dan meninggalkan Ibrahim yang sudah bahagia dengan keluarga Ibrahim dan Umi.
Cerita yang ada didalam novel ini mengangkat cerita cinta yang dipadukan dengan nilai-nilai religi dan
sangat menambah rasa penasaran pembaca dalam novel ini hingga selesai. Bahasa yang digunakan mudah
untuk dipahami, alur yang digunakan membuat pembaca tidak bisa menebak akhir dari cerita didalam novel ini.
Secara keseluruhan novel Kemuning Jeddah layak untuk dibaca bagi kaum remaja, karena sangat
mendidik dengan adanya nilai-nilai religi sekaligus dapat menyadarkan makna cinta hakiki dari sudut pandang
manusia dan agama. Novel ini juga memiliki pesan yaitu agar kita selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki
saat ini.

Biodata Resensator :

Nama : Najela Anjani Blessingme


Kelas : XI MIA 2
No Presensi : 28
Sekolah : SMAN 1 Kepanjen
TTL : Malang, 21 Mei 2002
Alamat : Jl. Anggrek, No.133, Cepokomulyo, Kepanjen, Malang

Anda mungkin juga menyukai