Anda di halaman 1dari 2

Resensi Cerpen "Anak Kebanggaan" karya A.

A Navis
NAMA : Lalu Egiq Fahalik Anggara
KELAS :XI IPA 1

Judul : Anak Kebanggaan


Pengarang : A.A. Navis
Sinopsis
Cerpen ini ditulis oleh Ali Akbar Navis dan dibukukan dalam kumpulan cerpen yang
berjudul Robohnya Surau Kami. Cerpen yang berjudul Anak Kebanggaan bercerita tentang
seorang ayah yang sering dipanggil Ompi dan memiliki seorang anak yang selalu dibangga-
banggakan olehnya. Mulanya anak itu bernama Edward seperti raja Inggris, tetapi karena raja itu
turun tahta karena permpuan, ia akhirnya mengganti namanya menjadi Ismail, sesuai dengan raja
Mesir yang pertama. Namun ketika tersiar pula kabar, bahwa ada seorang Ismail tertangkap
karena maling dan membunuh, Ompi naik pitam karena nama anakya merasa tercemar. Hingga
pada akhirnya anaknya berganti nama menjadi Indra Budiman. Indra Budiman pergi ke Jakarta
untuk melanjutkan studi SMA disana. Semenjak itu, Ompi yakin anaknya akan menjadi seorang
dokter. Dan benarlah, setiap semester Indra Budiman mengirim rapor dengan nilai-nilai yang
baik. Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitahukan kemajuannya, Ompi berlinang
air mata. Ompi akan melakukan dan membayar sebanyak apa pun agar sang anak menjadi
dokter. Semenjak itu, Ompi tidak sabar menunggu anaknya menjadi dokter.
Semua orang tahu itu adalah cita-cita Ompi yang hanya akan menjadi mimpi. Karena
sebenarnya Indra Budiman selama ini berbohong kepada Ompi. Ompi tidak percaya dengan
omongan orang-orang tentang anaknya. Ia terus mengirim banyak uang tanpa memikirkan
akibatnya hanya untuk menentang omongan orang tentang anaknya.Orang-orang menjadi
kasihan kepada Ompi. Suatu ketika, perasaan bangga Ompi berubah jadi rasa gelisah. Ompi
gelisah karena surat-surat yang ia kirimkan kepada anaknnya, tidak ada satupun yang dibalas.
Sudah beberapa bulan Ompi menunggu surat balasan dari Indra budiman tapi tak datang juga.
Ompi putus asa. Saat itu juga Pak Pos datang membawa tumpukan surat Ompi yang
dikembalikan. Ompi jatuh sakit. Hingga pada suatu hari, Pak Pos datang mengirimkan surat yang
berisi kabar bahwa Indra Budiman sudah meninggal. Ompi tidak sanggup membaca dan
mendengar isi surat itu karena ia tidak mau mati lemas karena bahagia mendapat surat dari
anaknya.
Cerpen yang berjudul Anak Kebanggaan memiliki daya pikat tersendiri, karena
menyajikan sebuah cerita realitas sosial hubungan antara orang tua dan anak, perbedaan
pergaulan anak di Jakarta dengan di desa, dan cermin kehidupan masyarakat desa yang begitu
dekat, hingga sedikit saja diketahui masalah, dengan cepat semua akan tahu. Setelah membaca
cerpen ini, diketahui bahwa pupusnnya sebuah harapan yang digantungkan kepada ankannya
sendiri untuk melihat anak kebanggannya menjadi dokter. Hal tersebut terjadi lantaran ulah anak
itu sendiri yang tidak tahu berterimaskasih dan tidak tahu cara membalas budi baik yang telah di
berikan oleh orang tuannya. Sang anak diketahui hidup dan terjerumus dalam pergaulan yang
negatif, ketika ia memutuskan untuk melanjutkan kehidupan dan sekolah di Jakarta. Pemilihan
perspektif latar sosial didasarkan pada isi cerpen yang berkutat dengan kehidupan sosial yang
dialami oleh tokoh dalam cerita tersebut. Latar sosial pada cerpen tersebut adalah di desa tempat
tinggal Ompi dan di Jakarta tempat merantaunya anak Ompi, yaitu Indra Budiman untuk
melanjutkan studi SMA. Lewat ke dua latar tersebut, munculah beberapa interaksi sosial yang
membedakan antra keidupan di desa dan kehidupan di kota.
Alur cerita yang dikemas dalam isi cerpen ini menceritakan sebuah kehidupan yang
sering kita ketahui dan kita alami dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini, ceritannya ditulis
secara runtut dengan berbagai macam konflik yang menarik untuk dicermati dan menggunakan
bahasa ringan serta lugas sehingga mudah memaknainnya. Cerpen ini juga menyajikan nilai-nilai
yang patut untuk dicontoh dalam kehidupan sehari-hari seperti dilarang berbohong kepada orang
tua seperti Indra Budiman dan jangan bersikap sombong seperti Ompi. Secara keseluruhan
cerpen ini sangat layak dibaca karena banyak menyajikan nilai-nilai sosial yang terkandung
untuk para pembaca. Selain itu menurut saya cerpen ini sangat berkesinambungan dengan
kehidupan saat ini antara perbedaan kehidupan di kota dan di desa. Mungkin penulis mengambil
perbedaan tersebut sebagai salah satu faktor penyebab ditulisnya cherpen yang berjudul Anak
Kebanggaan

Anda mungkin juga menyukai