Anda di halaman 1dari 2

Judul Buku Penulis Penerbit Tahun Terbit Tebal Buku No.

ISBN Harga Buku

: My Last Love : Agnes Davonar : Inandra Published : Juli 2010 : 364 halaman : 978-979-18346-5-0 : Rp. 28.000

Saat terindah dalam hidupku adalah bersamamu, Saat tersedih dalam hidupku adalah kehilanganmu. Memulai karir sebagai penulis cerita online, kini nama Agnes Davonar mulai dikenal masyarakat luas karena salah satu karyanya yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan telah diangkat ke layar lebar beberapa bulan yang lalu. My Last Love pun adalah salah satu novelnya yang diangkat dari cerita onlinenya yang berjudul sama. Kisah ini telah dibaca oleh lebih dari 150.000 pembaca sejak diterbitkan secara online. Angel adalah seorang gadis berusia 24 tahun yang tinggal bersama ibunya yang memiliki usaha laundry di rumahnya. Ayahnya telah meninggalkan mereka berdua karena penyakit jantung yang dideritanya. Tidak hanya memiliki paras wajah cantik dan menarik, Angel juga memiliki kebaikan hati yang menjadi nilai plus lain yang ada pada dirinya. Sehingga ia hampir meruntuhkan slogan Nobodys Perfect ketika ia hadir di antara orangorang sekitarnya. Pertemuan singkatnya dengan Hendra yang telah menjadikan mereka berdua sepasang kekasih, kini mulai berjalan serius untuk menaiki jenjang pernikahan. Namun, belum sempat Hendra melamarnya tepat di hari jadi mereka di tahun ke-3, Angel mengalami kecelakaan mobil yang disebabkan oleh Martin sehingga menyebabkan kakinya lumpuh dan menjadi cacat. Martin yang sangat terpukul dengan kejadian itu dan takut dirinya akan dipenjara, lalu melarikan diri ke luar negeri tanpa bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan terhadap Angel. Melihat keadaan Angel yang cacat itu, ibu Hendra kini menentang pernikahan antara Hendra dan Angel yang dinilainya hanya akan menyusahkan anaknya setelah menikah kelak. Angel mengerti maksud calon mertuanya itu dan dengan berat hati terpaksa membatalkan pernikahannya yang semakin menambah penderitaan dalam hidupnya. Setahun berlalu sejak tragedi itu. Namun kenangan akan kecelakaan itu masih terus menghantui Martin, terutama rasa bersalah yang amat mendalam karena lari dari tanggung jawabnya untuk menolong gadis malang yang menjadi korbannya itu. Ia pun segera terbang kembali ke Jakarta setelah mendapat izin dari ibunya. Dan yang terpenting adalah segera mencari gadis yang selama setahun terakhir ini telah membuat penyesalan yang teramat sangat terhadapnya. Waktu berjalan mempertemukan Martin dengan Angel. Martin sangat menyesali perbuatannya dan bertekad untuk menyembuhkan Angel dengan cara apapun, meskipun harus merahasiakan siapa dirinya sebenarnya. Ketika harapan kesembuhan Angel

datang, ia harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya terinfeksi virus HIV. Namun, Martin tetap berjuang melawan penyakit yang semakin hari semakin menggerogoti tubuhnya itu demi melihat Angel bisa berjalan kembali dengan normal. Ketika angel mulai sembuh, ia menyadari satu hal bahwa Martin adalah pelaku yang membuat kakinya lumpuh dan menyebabkan gagalnya pernikahan Angel dengan Hendra. Angel menghadapi pilihan sulit karena cinta telah mulai bersemi di hatinya terhadap Martin yang selama ini telah lari dari tanggung jawabnya dalam kecelakaan dulu, meskipun ia tahu bahwa Martin juga sedang berjuang melawan penyakit yang sedang dideritanya. Haruskah Angel memaafkan Martin atas kecelakaan itu? Ataukah meninggalkan pria yang telah terinfeksi HIV itu?

Secara keseluruhan, kelebihan yang dimiliki oleh novel ini adalah kisah ini telah mengajarkan kepada kita sejatinya arti cinta. Bagaimanapun keadaan pasangan kita, apapun kekurangannya, namun dengan cinta yang tulus kita pasti dapat menerima setiap kekurangan dan keadaan pasangan kita dengan apa adanya. Dengan cinta, setiap kekurangan pasti akan tertutupi oleh kelebihan yang dimiliki oleh pasangannya karena cinta itu saling memiliki. Namun dari segi editing, masih perlu diperbaiki lagi karena masih banyak terdapat kata yang ditulis secara dobel sehingga menjadi salah satu kelebihan buku ini. Ada bagian cerita yang menurut saya agak rancu yang terdapat pada halaman 46 buku ini. Sebelumnya disebutkan jika Martin mendapat pesan dari Agnes untuk bertemu di suatu tempat, kemudian mereka saling membalas pesan singkat itu dengan cepat. Namun, ketika Agnes sudah membalas pesan terakhir dari Martin malah disebutkan telepon ditutup, seakan-akan mereka sedang berbincang melalui telepon, padahal sedang balas-membalas pesan.

Anas F. Febriana XI IPA 1

Anda mungkin juga menyukai