Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 4

FILOSOFI EGRANG
NAMA KELOMPOK

  

1. ASTY RAMADHANI (7208)


2. EVA ERLINA PUSPITASARI (7259)
3. IMAM NURMANSYAH (7284)
4. MOHAMMAD CHAIRUL MUKSININ (7327)
5. RAHMA SAIDAH (7385)
6. SITI EKA NURAINI (7440)

KELAS X.1
 Koordinator projek : IKVINA DHYAH RA
 Fasilitatoir projek : CECEP MEGANTARA
 Tanggal pengambilan data : 22/08/2022
 Tempat pengambilan data : Ds. Talokwohmojo Dk. Karangmojo
ABSTRAK
Egrang merupakan salah satu dari sekian banyak pemain indonesia.
Tujuan untuk meneliti egrang adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang
egrang serta mengetahui analisis gerak pada permainan tradisional.
Penelitian adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian dalam
permainan egrang, otot tungkai dan otot tangan akan digunakan untuk
memainkan egrang. Dapat disimpulkan permainan egrang memiliki manfaat
dalam menstimulasi motorik kasa pada anak/seseorang.
 KATA KUNCI: Egrang, anak,otot.
1. PENDAHULUAN
 Egrang merupakan satu permainan tradisional yang perlu dilestarikan dan dipertahankan
keberadaanya. Dalam permainan tradisional egrang terkandung dalam nilai budaya yaitu kerja keras,
keuletan dan sportifitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat
mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan untuk
berjalan yang memerlukan keuletan agar seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan. Dan nilai
sportifitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsung
nya permainan.
 Namun saat Ini permainan tradisional egrang sudah mulai dilupakan oleh masyarakat, karna adanya
permainan baru yaitu vidio game. Hal ini sangat disayangkan apabila permainan tradisional egrang
dilupakan karna nilai budaya yang terkandung sangat bermanfaat untuk pembentukan karakter. Diera
gadget memperkenalkan kembali permainan tradisional egrang sangat penting agar permainan tidak
terlupakan.
 Tujuan memperkenalkan kembali permainan tradisional egrang dalam bentuk vidio game pada
perangkat android agar permainan tradisional egrang tidak semakin punah, karna dalam tradisional
egrang terdapat kandungan nilai-nilai kearifan lokal yang harus dijaga.
2. METODOLOGI-LANGKAH KERJA
 

2.1 WAKTU DAN TEMPAT

I. Hari, Tanggal : senin, 22 agustus 2022


 Tempat : Ds. Talokwohmojo Dk. Karangmojo
 Narasumber : MBAH PONO

I. Hari, Tanggal : senin, 22 agustus 2022


 Tempat : Ds. Talokwohmojo Dk. Karangmojo
 Narasumber : MBAH JARWATI
2.2 METODE

 Metode yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara dimana


melakukan observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di likasi penelitian untuk
mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah
desain penelitian yang sedang dilakukan. Serta metode wawancara adalah
proses memperoleh ketererangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang
yang diwawancarai untuk mendapat informasi – informasi mengenai egrang.
2.3 LANGKAH KERJA
Memilih Meminta izin
Menentukan tempat Menyusun
dan stempel
tema observasi pertanyaan
kades

Mengolah hasil
observasi dan Melakukan
Melakukan Melakukan
wawancara dalam observasi dan
praktek pencatatan
bentuk makalah wawancara

 Gambar 2.1 diagram Langkah-Langkah kerja


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Egrang merupakan sebuah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk berjalan.
Cara bermain egrang bambu yaitu dengan memposisikan egrang sejajar kemudian menaiki tundakan dari
egrang dan melangkah, Selangkah-selangkah kedepan ke belakang, kekanan dan kekiri. Jenis-jenis /
macam-macam egrang ada 2 yaitu, egrang bambu dan batok. Egrang batok yaitu egrang yang
menggunakan belahan tempurung kelapa yang sudah halus dan diamplas, kemudian tali untuk peganggan
pada saat berjalan. Cara pembuatan egrang bambu yaitu dengan mencari terlebih dahulu bambu yang
lurus dan tidak terlalu besar. Kemudian bambu di potong dengan panjang sekitar 1,5-2 M dengan panjang
pancatan 30-50CM. Cara pembuatan pancatan yaitu dengan potongan bambu yang di rekatkan pada
panjang bambu dan di paku agar lebih kuat. Adanya permainan egrang sudah ada sekitar 1960 dan asli
turun – temurun dari nenek moyang zaman dahulu. Panjang lintasan permainan egrang biasanya memiliki
pajang 50m dan lebar7,5. Egrang di katakan permainan tradisional karena menggunakan bahan alam yaitu
bambu dab batok proses pembuatan yang di bilang cukup mudah. Egrang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan yaitu dapat mestimulasi motorik kasa pada seseorang / pada anak. Egrang juga dapat melatih
otot tungkai dan tangan. Egrang juga membantu melatih keberanian, keseimbangan badan saat menaiki
egrang tersebut. Peraturan dalam bermain egrang yaitu dengan cara berkelompok dan bergantian kepada
teman yang lainnya secara adil. Egrang merupakan permainan yang sangat menyenangkan dan
menegangkan. oleh karena itu, egrang harus selalu di lestarikan agar tidak punah dan hilang.
GAMBAR EGRANG BAMBU DAN EGRANG BATOK
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka dari observasi ini dapat
disimpulkan bahwa egrang merupakan permainan tradisional yang memiliki unsur
kearifan lokal yang harus di jaga dan di lestarikan di era gadget saat ini. Permainan
egrang bambu maupun batok memiliki manfaat yaitu dapat meningkatkan
kemampuan motorik kasa anak yang terdiri atas (menggerakan kaki dan tangan
dengan seimbang kedepan, kesamping kanan, kesamping kiri dan belakang). Maka
dari itu kita harus melestarikan dan memperkuat permainan egrang agar tidak
punah dan hilang.
 SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai