Anda di halaman 1dari 10

KREATIF MENEMUKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN KOMPOR DARI

KALENG BEKAS DALAM MASYARAKAT

TUGAS MAKALAH
Guru Pembimbing :
Aprillia Fitriani, S.Pd

Disusun oleh :

Nama : GESYA ZARQA NUR RIFDAH

Kelas : XI – MPLB

Absen : 10

SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 47 JAKARTA

Jalan Condet Pejaten Raya No.2 RT.2/RW.7, Pejaten Barat


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Yang


Maha Esa karena dengan rahmat dan karunianya, Saya diberikan
kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan penulisan
Karya Ilmiah yang bertema “Kreatif Menemukan Teknologi
Tepat Guna”.

Makalah ini saya tulis berdasarkan hasil pencarian saya dari


berbagai sumber. Isi makalah ini mencangkup tentang
pengertian, manfaat, cara membuat dan keuntungan dari alat ini.

Saya menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini


banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata “Sempurna”.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan dari para pembaca agar saya dapat membuat Karya
Ilmiah lebih baik lagi. Saya pun berharap agar Karya Ilmiah ini
memberikan manfaat bagi pembacanya dan masyarakat secara
umum.

Jakarta, 19 Januari 2024

(Gesya Zarqa Nur R.)

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................1

1.1. Latar Belakang............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................2

1.3. Tujuan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

2.1. Pengertian Teknologi Tepat Guna...............................................3

2.4. Kompor........................................................................................3

BAB III PENUTUP......................................................................................7

3.1. Kesimpulan..................................................................................7

3.2. Saran............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................8
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan system usaha pembangunan masyarakat


supaya lebih produktif dan efisien diperlukan teknologi. Pengenalan
teknologi yang telah berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi
yang telah dikembangkan secara tradisional atau yang dikenal dengan
“Teknologi Tepat Guna” atau teknologi sederhana dan proses
pengenalannya banyak di tentukan oleh keadaan lingkungan dan mata
pencaharian pokok.

Reuse merupakan upaya menggunakan kembali sampah yang


dihasilkan, termasuk sampah kaleng bekas minuman. Kaleng bekas
minuman ini dapat dijadikan bahan dasar kerajinan seperti tempat pensil,
mainan, celengan termasuk kompor. Kompor sederhana dari kaleng bekas
ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai altenatif penggunaan
kompor gas dan juga upaya mengurangi sampah kaleng minuman.

Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi,


tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan
teknologi tepat guna perlu disesuaikan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang
berorientasi kepada keadaan lingkungan geografis ataupun profesi
kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat


dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan
kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan
diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat yang bersangkutan dapat
merubah kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau peningkatan
kesejahteraan masyarakat bersama.
Di Era sekarang ini penggunaan kompor sangat penting bagi kehidupan
kita khususnya memasak untuk makan dan bahkan telah menjadi salah satu
kebutuhan rumah tangga dasar. Ketika kita ingin pergi ke pegunungan atau
camping, kita memerlukan kompor api untuk memasak dan kebanyakan
orang menggunakan tunggu kayu dan membakar kayu atau ranting-ranting
kecil tetapi di pegunungan angin sangatlah kencang mungkin hal ini dapat
menyebabkan kebakaran hutan, dan pada teknologi kompor kaleng ini
dengan ukuran kecil sangat cocok untuk camping di pegunungan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa manfaat menggunakan kompor dari kaleng bekas

2. Bagaimana cara membuat kompor dari kaleng bekas?

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi


tugas sekolah juga agar kita mengetahui tenologi ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan khususnya dilingkungan kita. Selain itu ada juga tujuan untuk
pembuatan kompor dari kaleng bekas, yaitu sebagai slah satu cara untuk
mengurangi penggunaan sampah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Teknologi Tepat Guna

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-


barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia

Istilah teknologi tepat guna sebenarnya mulai muncul menyusul krisis


minyak 1973 dan pergerakan lingkungan pada dasawarsa 1970-an. Istilah
ini biasanya digunakan di dalam dua wilayah: memanfaatkan teknologi
paling efektif untuk menjawab kebutuhan daerah pengembangan, dan
memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan ramah sosial di negara
maju. Secara teknis teknologi tepat guna merupakan jembatan antara
teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-
kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan
dalam mengelola teknologi tepat guna.knologi tepat guna adalah suatu alat
yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan
fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat TTG adalah
teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna).

2.2. Kaleng

Kompor kaleng merupakan alat yang dapat digunakan untuk


memasak ketika berada di daerah pegunungan untuk camping.
Pembuatannya yang ramah lingkungan karena menggunakan kaleng bekas
sangat cocok untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Berikut cara
pembuatan kompor menggunakan kaleng bekas :

a. Perlengkapan

2 (dua) kaleng bekas minuman fanta, sprite, lasegar, atau lain lain yang
sejenisnya.

>Buat ukuran 10 atau 12


>Pisau atau cutter

>Paku ukuran 3 inchi dan 1,5 inchi

>Rol pengukuran

>Spidol

>Palu

>Bahan bakar spirtus atau alkohol

b. Langkah- langkahnya

1. Kedua kaleng bekas yang anda persiapkan tadi di ukur dulu maximal 4
cm panjanganya dan yang perlu di ingat kedua kaleng di ukur pada posisi
bawah, setelah di ukur kasih tanda dengan spidol pada batas ukuran yang
ditentukan.

2. Ambil pisau atau cutter yang disediakan kemudian potong kedua kaleng
ukur 4cm atau 3,5cm. intinya di potong dengan rata, rapid an hati-hati bisa
terkena tangan karena kaleng tersebut sangat tajam.
3. Setelah dipotong kedua kaleng tersebut satukan kedua kaleng yang di
tandai A dan B. Kaleng A dimasukkan ke kaleng B secara pelan-pelan
sampai kedua kaleng tertutup rapat.

4. Setelah kaleng tersebut disatukan pilih yang mana posisi atas untuk posisi
keluarnya api dan posisi untuk isi bahan bakar, setelah pilih posisi ambil
paku dan palu yang disediakan tadi untuk melobangi posisi keluarnya api
dan posisi untuk diisi bahan bakar.

5. Lobangi terlebih dahulu pada pinggiran kaleng denga paku ukuran kecil
1.5 inchi dan banyak lobangnya mulai dari 16 sampai 32 lobang (semakin
banyak lobang api makin bagus keluar dana pi juga biru).

6. Setelah lobangi pada pinggiran kaleng lobangi lagi pada posisi tengah
kaleng, pada posisi tengah tersebut yaitu posisi untuk pengisian bahan bakar
dan lobangi bagian tengah lebih besar pake paku ukuran 3 inchi untuk
lobanginya, dan lobang tersebut harus pas sama ukuran baut 10 mm atau 12
mm.

7. Setelah lobangi pada posisi tengah juga harus menambah lobang di


pinggir lobang tengah tersebut untuk mudah mengisi bahan bakar dan juga
berpengaruh pada nyalanya api (harus tambah 4 lobang di sampingnya
pastikan jaraknya dan keseimbangan.

8. Setelah langkah-langkah tersebut kompor bisa langsunga di uji coba.


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pembuatan teknologi tepat guna berupa kompor sederhana dari


kaleng bekas dapat mengurangi penggunaan sampah khususnya sampah
yang berupa kaleng yang terbuat dari bahan plastik yang susah terurai.
Kompor sederhana ini dapat menjadi alternatif untuk alat memasak selain
kompor gas bagi masyarakat. Cara pembuatan alat ini cukup mudah dan
juga terbuat dari bahan-bahan yang cukup mudah didapatkan. Alat ini
memiliki nilai guna yang tinggi sebagai alternatif penggunaan kompor gas
untuk proses memasak.Kompor ini juga memiliki kekurangan diantaranya
terdapat kesulitan dalam proses menyalakan api kompor jika digunakan di
tempat terbuka. Beberapa saran terkait kompor sederhana yang telah dibuat
ini diantaranya melakukan modifikasi pada kompor dengan membuat
penutup di sekitar kompor sebagai pelindung dari pengaruh tekanan angin
dari luar supaya mampu memudahkan dalam proses menyalakan api pada
kompor. Selain itu, kompor ini dapat juga disalurkan kepada para pengrajin
batik tradisional yang dapat membantu dalam proses membatik dengan
canting yang memerlukan api kompor guna melelahkan lilin/ malam.

3.2. Saran

Saran dari saya semoga apa yang kita ketahui dan kita pelajari semoga
bisa di aplikasikan di kehidupan sehari-hari agar ilmu yang kita dapat tidak
sia-sia. Dalam pembuatan kompor kaleng agar dapat berhati-hati karena
dapat terluka kaleng yang tajam. Dan manfaatkanlah teknologi ini dengan
baik untuk menjadi barang-barang yang berguna bagi kehidupan masyarakat
sekitar
Daftar Pustaka

Sugono. Dendy dkk. (2008) Pengolahan Kaleng Bekas. Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta

Setyowati, Anis dkk.( 2009.) Pengolahan Sampah dengan Metode Takakura


Dinas Pendidikan. Semarang

Cecep Dani Sucipto. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah.


Gosyen Publising. Chandra, B. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan.
EGC.

Harjanti, I. M., & Anggraini, P. (2020), Pengelolaan Sampah Di Tempat


Pembuangan Akhir

Hayat, H., & Zayadi, H. (2018). Model Inovasi Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga. JU-ke (Jurnal Ketahanan Pangan). JU-Ke (Jurnal Ketahanan
Pangan), 2(2), 131-141.issn. 2654-2811

Muhammad-Ikhsan; Wilda Syam Tonra. (2021). Pengenalan Ecobrick di


Sekolah-sebagai Upaya Penang gulangan Masalah Sampah. Jurnal Abdimas
Patikala, 1(1), 32-28. Pemerintah Pusat. (2008). Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2008 Tentang Pemberdayaan Sampah.

Prayitno, D., Riyono, J., & Pujiastuti, C. E. (2020). JUARA: Jurnal


Wahana-Abdimas +Sejahtera PEMBUATAN KOMPOR DARI KALENG
MINUMAN Making Stoves from Beverage Cans Kelurahan-kelurahan di
Provinsi DKI Jakarta sebagaimana Kelurahan Kota Bambu. 150-160.

Puspitawati, Y., & Rahdriawan, M. (2012). Kajian Pengelolaan Sampah-


Berbasis Masyarakat dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di
Kelurahan Larangan Kota Cirebon. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota,
8(4), 349.

Sudiran, F. L. (2005). Kota Samarinda Dalam Penanganan Sampah


Domestik. Environmental Management, 9(1), 16-26.

Anda mungkin juga menyukai