Huh.. Ali lupa lagi mengerjakan PR yang diberikan ibu guru pada hari
sabtu kemarin. Ali binggung alasan apalagi yang akan Ali sampaikan
kepada bu guru Lina, Minggu kemarin saja Ali beralasan tidak sempat
mengerjakan PR karena mengikuti orang tuanya ke rumah nenek diluar
kota, “Ali kelelahan bu, maafkan Ali. Ali janji tidak akan mengulanginya lagi
bu” janji Ali minggu kemarin. Bu Lina maklum, bu Lina tidak marah ia
paham tentulah Ali lelah setelah seharian berkendaraan bersama orang
tuanya.
Pagi Senin ini, Ali kurang bersemangat untuk kesekolah. Ali takut,
apakah bu guru akan marah padanya karena lagi – lagi tidak membuat PR.
Ali sarapan dengan lemas.
“ada apa Ali? Kamu sakit nak” Tanya mama sambil memegang dahi Ali.
“tidak apa – apa kok lemes” goda kak Yaya kakaknya yang sudah duduk
dikelas VI.
“dimarahi.. kenapa? Memang Ali ada salah sama bu guru” Tanya papa.
“Ali lupa mengerjakan PR pa, boleh tidak hari ini… saja Ali izin
kesekolahnya” Tanya Ali membujuk.
“Ali… bukan kah dari kemarin – kemarin mama tanya ada PR tidak, Ali
selalu menjawab tidak ada, sekarang Ali bilang ada PR, berarti Ali bohong
dong kemarin” kata mama
“Ali tidak boleh izin, Ali harus bertanggung jawab jadi Ali harus sekolah hari
ini, Ali kan tidak sakit” tambah papa
“tuh kan Ali, kakak kan sudah bilang jangan main hape melulu…” serang
kak Yaya.
Ali hanya menunduk pasrah, Ali tidak ingin membantah. Karena Ali tahu ini
salahnya, kalau dibantah tentu panjang perkaranya.
“selamat pagi Ali” sapa Fakhri, ketika Ali sampai di depan kelasnya.
“lagi… pasti kamu lupa gara – gara keasyikan main game lagi ya?” tanya
Fakhri.
“suutt… jangan keras – keras ngomongnya Fakhri, nanti didengar teman –
teman yang lain, aku malu. Takutnya ada yang mengadu ke pada bu Lina”
kata Ali cemas.